Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TEORI STRUKTUR

ATOM

Nama:Rio Yulianto
Nomor:19
TAHUN PELAJARAN 2016
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Atom adalah bagian terkecil dari suatu materi tertentu. Selama beberapa waktu, atom
diakui sebagai bagian terkecil dari materi. Pada akhir abad kesembilan belas dan awal abad
kedua puluh, para ilmuwan menemukan bahwa atom-atom tersusun oleh partikel partikel
subatom tertentu dan tidak tergantung pada jenis unsurnya. Semua atom terbentuk oleh
partikel-partikel subatom yang sama dan satu-satunya hal yang membedakan adalah jumlah
partikel subatom.
Saat ini, para ilmuwan telah mengenal bahwa ada banyak partikel subatom (hal ini
sangat merangsang keingintahuan para fisikawan). Tetapi untuk memahami kimia dengan
baik kita hanya perlu memperhatikan tiga partikel subatom utama sebagai berikut :
a.
Proton
b.
Neutron
c.
Electron
Melalui suatu pengamatan, para ilmuwan telah menemukan bahwa benda-benda yang
bermuatan sama baik itu positif maupun negative akan saling menolak dan benda-benda yang
tidak sama muatannya akan saling menarik.
Atom sendiri tidak bermuatan atau bersifat netral (hal ini berkaitan dengan pernyataan
bahwa atom-atom tertentu dapat memperoleh atau melepaskan electron untuk memperoleh
muatan, atom-atom yang mendapatkan muatan positif ataupun negative disebut ion).[2] Jadi
bagaimana mungkin suatu atom bersifat netral jika atom tersebut mempunyai proton yang
bermuatan positif dan electron yang bermuatan negative? Ini adalah pertanyaan bagus.
Jawabannya adalah karena jumlah proton dan elektronnya sama di dalam atom yaitu jumlah
muatan positif dan negatifnya sama sehingga meniadakan.
Proton dan neutron terdapat didalam inti, yaitu suatu pusat padatan yang berada
ditengah atom, sedangkan electron terletak di luar inti. Pada tahun 1911 Ernest Rutherford
menemukan bahwa atom-atom memiliki inti yaitu suatu pusat yang mengandung proton,
selanjutnya para ilmuwan menemukan bahwa inti juga merupakan tempat neutron berada.
Inti tidak saja berukuran sangat kecil, tetapi juga mengandung sebagian besar massa
atom. Faktanya untuk semua keperluan Praktis, massa atom adalah jumlah massa proton dan
neutron.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu spektrum atom?
2. Apa itu spektrum atom hidrogen?
3. Bagaimana teori atom menurut Niels Bohr?
4. Apa saja aplikasi dari teori atom Niels Bohr?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan atom Niels Bohr?
6. Bagimana teori Mekanika Gelombang?

BAB II

STRUKTUR ATOM
A. PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Teori atom pada awalnya dikemukakan untuk menjelaskan reaksi kimia. Teori atom
ini dimulai dengan teori atom Dalton yang menjelaskan adanya hukum kekekalan massa dan
hukum perbandingan tetap, serta mampu meramalkan adanya hukum kelipatan perbandingan
atau hukum perbandingan berganda. Selanjutnya, untuk dapat menjelaskan sifat-sifat atom
yang lainnya, seperti spektrum atom, sifat magnet dan listrik, serta bagaimana cara atom
berikatan membentuk senyawa kimia, berkembanglah model-model atom menurut Thomson,
Rutherford, Bohr, dan melalui pendekatan mekanika kuantum.
Pada 1808, John Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak
dapat dibagi lagi. Teori atom Dalton bertahan hingga ditemukannya partikel dasar penyusun
atom pada 1896. Penelitian tentang partikel dasar penyusun atom dilakukan oleh J. J.
Thomson, Ernest Rutherford, Robert Millikan, dan James Chadwick. Suatu atom tersusun
atas proton, neutron, dan elektron.
Proton adalah partikel bermuatan positif dengan massa sebesar 1,6726231x10-24 gram.
Untuk menghindari penggunaan bilangan yang sangat kecil dan demi kepraktisan, para ahli
menggunakan satuan massa khusus untuk partikel, yaitu satuan massa atom (sma). Jika
dinyatakan dalam sma, maka massa sebutir proton adalah 1,0073 sma, atau bisa dibulatkan
menjadi 1 sma.
1 sma = 1,66 x 10-24 gram
Muatan partikel dasar biasanya dinyatakan sebagai muatan relatif terhadap muatan
elektron (e). hal ini juga untuk membuat penulisan menjadi lebih praktis. Dengan begitu
muatan 1 proton = +1 yang artinya sama dengan +1,60217733 x 10-19 coulomb.
Muatan 1 elektron = e = 1,60217733 x 10-19 coulom
Elektron adalah partikel bermuatan negatif dengan massa 9,1093897x10-28 gram atau
sekitar 0,0005858 sma (1/1840 sma). Karena relatif sangat kecil dibandingkan massa proton,
seringkali massa elektron dianggap sama dengan nol. Neutron mempunyai massa yang kirakira sama dengan proton, yaitu sekitar 1 sma, tetapi neutron tidak bermuatan.
B. Spektrum atom
Disamping mempunyai sifat listrik, atom juga dapat menyerap atau memancarkan
cahaya. Oleh sebab itu, mari kita tinjau sedikit tentang cahaya. Pada tahun 1864 maxwell
menyatakan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang listrik dan
magnet yang bergerak saling tegak lurus. Satu gelombang selalu mempunyai frekuensi, ,
kecepatan dan panjang gelombang tertentu. Kecepatan gelombang elektromagnetik adalah
tetap (c = 2,998 x m ), maka perbedaan satu gelombang dengan yang lainnya adalah
frekuensi atau panjang gelombang.
Jika frekuensi makin besar maka panjang gelombang akan kecil, dan sebaliknya bila
frekuensi kecil maka panjang gelombang akan besar. Energi sinar menurut Planck bergantung
pada frekuensinya.
E = hv

Gelombang elektromagnetik mempunyai panjang gelombang yang bervariasi, mulai


dari beberapa nm (1 nm = m) sampai beberapa m. gelombang elektromagnetik yang
diuraikan menurut panjang gelombangnya disebut spektrum. Berdasarkan dearahnya,
spektrum sinar dapat dibagi atas sinar gamma (0,2-10 nm) sinar X (10 100 nm ), ultra violet
(100-400 nm), sinar tampak ( 400-700 nm), inframerah (700-20.000 nm), gelombang mikro
(0,1-10 mm), dan gelombang radio (0,01-10 m).
Spektrum atom adalah berkas cahaya yang dipancarkan oleh suatu atom.
Apabila atomdipanaskan sampai tidak memecah, maka akan terjadi atom yang tidak stabil
atau atom eksitasi. Dalam keadaan atom eksitasi umumnya tidak dalam waktu lama dan bila
tidak sampai atom memecah amak akan berusaha kembali ke keadaan semula yang stabil
sambil melepaskan energi yang kelebihan itu dalam bentuk cahaya.
Besarnya frekuensi cahaya yang dikeluarkan akan tergantung pada besarnya energi
yang diserap, sesuai dengan persamaan :
V = {E1 E0} / h
Struktur atom sendiri terdiri dari nukleus sebagai inti yang bermuatan positif karena
adanya proton, dan elektron yang bermuatan negatif mengelilingi inti atom. Elektron yang
mengelilingi nukleus selalu beredar pada orbitnya dan diatur oleh energinya. Tiap tiap
elektron pada orbit yang berbeda, akan berbeda pula energinya, sehingga elektron tidak dapat
beredar pada orbit lain, tetapi tetap pada orbitnya sehingga besarnya energi akan tetap.
Energi suatu elektron terdiri dari dua jenis :
Energi kinetik : energi yang disebabkan oleh putaran elektron dengan ke arah luar.
Energi potensial : energi yang disebabkan oleh gaya tarik menarik anatara muatan elektron
dan muatan proton.
Bila atom tersebut diberikan energi panas, maka yang pertama mendapat panas adalah
elektron paling luar, sehingga elektron dapat berpindah peredarannya.
Peredaran elektron dalam suatu atom dapat menjauhi atau mendekati inti atom bila
ditambah atau dikurangi energinya. Bila ditambah energi maka peredaran elektron akan
menjauhi inti dan bila energi berkurang maka peredaran elektron akan mendekati inti.
Contoh bila logam Na dipanaskan maka radian energi yang dikeluarkan berupa warna
kuning dan mempunyai panjang gelombang sebesar 589,3 m dan frekeunsi 5,09 x 1014 hz.
Apabila elektron bergerak mengelilingi inti dengan lintasan berbentuk spiral adalah
benar, maka energi yang dipancarkan oleh elektron seharusnya memberikan spektrum yang
bersifat kontinyu. Akan tetapi, hasil pengamatan dengan spektrometer menunjukkan bahwa
spektrum atom bersifat terputus-putus (diskrit).
Spektrum atom yang diskrit menunjukkan bahwa atom hanya memancarkan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu. Menurut Bohr, adanya spektrum diskrit menunjukkan
bahwa elektron dalam atom hanya beredar pada lintasan-lintasan dengan energi tertentu.[7]
Spektrum sinar dapat dihasilkan jika cahaya melalui sebuah prisma, karena tiap
gelombang akan membelok dengan susut tertentu. Contohnya, seberkas cahaya matahari yang
melewati prisma akan terurai menjadi tujuh warna: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
dan lembayung. Setiap warna mempunyai panjang gelombang tertentu. Hal ini terlihat pada
pelangi, sebab tetesan hujan bertindak sebagai prisma kecil dan menguraikan cahaya matahari
yang menembusnya.

Berdasarkan bentuknya, spektrum dapat dibagi dua, yaitu kontinu dan diskontinu.
Spektrum kontinu adalah spektrum sinar yang mengandung semua jenis gelombang yang ada
di daerah tersebut, sehingga terlihat sambung-menyambung dan tidak ada bagian yang
kosong, contohnya pelangi.
Spektrum diskontiniu adalah spektrum yang hanya mengandung gelombang tertentu,
sehingga terdapat daerah-daerah kosong. Spektrum jenis ini terbagi dua, yakni spektrum
emisi dan absorpsi. Pada spektrum emisi, sinar berasal dari zat yang memancarkan sinar
dengan gelombang tertentu, dan tampak berupa garis-garisterpisah, seperti spektrum
hidrogen. Pada gambar berikut ini akan terlihat bahwa terdapat 4 garis di daerah tampak,
berarti hidrogen memancarkan empat macam gelombang monokramatik. Gelombang
monokramatik adalah gelombang gelombang yang mempunyai panjang gelombang atau
warna tertentu.
Spektrum absorpsi adalah spektrum sinar yang pada bagian-bagian tertentu tidak terisi
atau kosong. Spektrum ini dapat terjadi bila seberkas sinar yang mengandung berbagai
panjang gelombang (yang spektrumnya kontiniu) dilewatkan kedalam zat yang hanya
menyerap beberapa gelombang dengan panjang gelombang tertentu. Gelombang yang tidak
diserap jika dilewatkan kedalam prisma akan mengahsilkan spectrum absorpsi, contohnya
apektrum absorpsi hidrogen.
Spektrum unsur merupakan sesuatu yang menarik karena mempunyai pola tertentu. Spektrum
emisi unsur selalu merupakan garis-garis maka disebut spektrum garis. Contohnya spektrum
absorsi hidrogen pada gambar diatas.
C. SPEKTRUM ATOM HIDROGEN
Adanya orbit-orbit dengan tingkat energi tertentu dalam atom, dapat menjelaskan
pengamatan spektrum diskrit atom hidrogen. Pada suhu ruang, satu-satunya elektron hidrogen
menempati orbit pertama n = 1(tingkat energi dasar). Apabila energi diberikan pada atom gas
hidrogen dalam tabung elektron, maka elektron tersebut berpindah ke tingkat energi yang
lebih tinggi (n = 2, 3, 4, 5, ... ) tergantung pada jumlah energi yang diserapnya. Dari tingkat
energi yang lebih tinggi, elektron akan kembali ketingkat energi yang lebih rendah sambil
memancarkan energi berupa foton. Jika elektron berpindah dari orbit nh ke n1 (nh >n1) maka
energi yang dipancarkan adalah:
Enh En1 = ....... (1)
dengan subtitusi persamaan E =
dimasukkan kedalam persamaan (1), maka diperoleh :
b = = atau =
; nh >n1
........... (2)
Berdasarkan postulat-postulat, Niels Bohr merumuskan tingkat-tingkat energi (En)
dari atom hidrogen sebagai berikut :
En = R H
Dengan,
RH = 2,18 X 10-18 J dan
n = bilangan bulat dengan nilai 1, 2 dan seterusnya yang disebutu bilangan kuantum.
Setiap nilai n menyatakan satu orbit (lintasan) berbentuk lingkaran dengan jari-jari
tertentu. Energi elektron pada lintasan ke 1 hingga ke 4, sesuai persamaan di atas, adalah
sebagai berikut :
E1 = -RH
= -2,18 x 10-18 J

E2 = -RH
E3 = -RH
E4 = -RH

= -0,545 x 10-18 J
= -0,242 x 10-18 J
= -0,136 x10-18 J

Energi elektron bertanda negatif pada setiap nilai n. Jika elektron berada pada
lintasan dengan nilai n = 1, yaitu lintasan yang paling dekat dengan inti atom, maka elektron
mempunya energi negatif yang berarti stabil. Keadaan seperti ini disebut dengan keadaan
dasar (ground state). Energi elektron akan semakin tinggi untuk n yang semakin besar.
Untuk n = , maka energi elektron akan sama dengan nol, yang berarti bahwa elektron
sudah lepas dari pengaruh intinya.
Menurut Niels Bohr, elektron dapat meloncat (bukan pindah secara perlahan-lahan)
dari satu lintasan ke lintasan lainnya dengan menyerap atau memancarkan sejumlah tertentu
energi, yaitu sama dengan selisih dari tingkat energi akhir dengan tingkat energi awal.[10]
Atom hidrogen hanya mempunyai satu elektron sehingga spektrumnya paling
sederhana dibandingkan spektrum unsur lainnya. Di daerah sinar tampak terdapat empat
garis, dengan panjang gelombang, masing-masing 410, 432, 486, dan 656 nm. Di samping
itu, juga terdapat garis-garis di daerah UV dan IR. Garis- garis yang berdekatan disebut
deret, yaitu deret Lyman, Balmer, Paschen, Brackett, pfund.
Balmer seorang matematikawan, meneliti nilai panjang gelombang spectrum
hydrogen di daerah sinar tampak. Kemudian dilanjutkan oleh Rydberg kepada deret yang
lainnya. Akhirnya, ia menemukan hubungan antara panjang gelombang garis spectrum
dengan bilangan bulat sederhana (n)
=R( -
Dengan R adalah konstanta Rydberg (109.678 ), dan adalah bilangan bulat yang
nilainya bergantung pada deretnya.
Deret
Lyman
Balmer
Paschen
Brackett
Pfund

1
2
3
4
5

2,3,4,..
3,4,5,..
4,5,6.
5,6,7,
6,7,.

Nilai dan didapat dari perhitungan semata dan bukan dari hukum atau teori, maka
persamaan Rydberg disebut persamaan empiris. Hal lain yang menarik adalah jumlah garis
tiap deret selalu kurang satu dari deret sebelumnya.
Deret Lyman = 6 buah (dalam daerah ultra violet,UV)
Deret Balmer = 5 buah (1 dalam UV dan 4 dalam daerah tampak)
Deret Paschen = 4 buah (dalam infra merah)
Deret Brackett = 3 buah (dalam infra merah)
Deret Pfund = 2 buah (dalam infra merah )
D. TEORI ATOM BOHR
Pernahkan kamu melihat pelangi yang indah dengan bermacam warnanya? Atau
pernahkah kamu melihat kembang api dan memikirkan darimanakah warna tersebut
dihasilkan?
Warna dihasilkan dari unsur-unsur yang berbeda. Jika menaburkan garam dapur atau garam
lainnya yang mengandung natrium ke atas api, kamu akan memperoleh warna kuning. Garam

yang mengandung tembaga memberikan nyala berwarna biru-kehijauan dan jika melihat
nyala tersebut melalui spektroskop yaitu suatu peralatan yang menngunakan prisma untuk
memecah sinar menjadi berbagai macam komponen, kamu melihat sejumlah garis dari
berbagai macam warna. Garis warna yang berbeda inilah yang membentuk spectrum garis.
Fisikawan Denmark , Niels Bohr pada tahun 1913 mengemukakan bahwa atom
ternyata mirip system planet mini, dengan elektron-elektron mengedari inti atom seperti
halnya planet-planet mengedari matahari. Dengan alasan yang sama bahwa system tata surya
tidak runtuh karena tarikan gravitasi antara antara matahari dan tiap planet. Atom juga tidak
runtuh karena tarikan gravitasi antara matahari dan tiap planet, atom juga tidak runtuh karena
tarikan elektrotastik coulomb antara inti atom dan tiap electron.
Model atom Bohr menunjukkan bahwa electron-electron di dalam atom berada di
dalam garis garis lingkaran (orbit) dengan tingkat energy yang berbeda mengelilingi inti
( seperti planet-planet yang sedang mengorbit mengelilingi matahari). Bohr menggunakan
istilah tingkat energi (kulit) untuk menggambarkan garis-garis lingkaran dengan energi yang
berbeda. Selanjutnya dikatakan bahwa energy electron itu sudah terkuantisasi yang artinya
electron hanya dapat memiliki satu tingkat energi atau pada tingkat energy lainnya tetapi
tidak dapat berada diantaranya.
Berdasarkan fakta bahwa spektrum atom berupa spektrum garis, Niels Bohr
menyimpulkan bahwa hukum-hukum fisika klasik tidak cukup untuk menjelaskan semua
sifat-sifat atom. Niels Bohr kemudia menerapkan gagasan Max Planck tentang kuantitasi
energi untuk menjelaskan spektrum atom.
Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan baru-baru ini, dalam buku karya Worner
disajikan beberapa contoh dari fakta-fakta umum yang keliru yang sering muncul dalam
pelajaran Fisika. Salah satunya adalah (dalam artikel disebutkan) penulis menunjukkan
bahwa ketika Franck dan Hertz melakukan percobaan mereka yang terkenal, yaitu tentang
ionisasi atom mereka belum mengenal teori Bohr, seperti yang sering diasumsikan. Karena,
kebanyakan dalam buku fisika disebutkan bahwa percobaan mereka berdasarkan hipotesis
kuantum yang diusulkan oleh Bohr.
Bohr menjelaskan bahwa teori radiasi klasik tidak berlaku untuk sistem atom. Diamengatasi
masalah model atom Rutherford yang menjelaskan bahwa atom yang tidak stabil akan terus
kehilangan energi, dengan menerapkan ide Plank tentangtingkat energi terkuantisasi untuk
mengorbit elektron atom.
Dalam buku fisika penulis menyatakan bahwa untuk menghitung energi elektron pada
orbitnya dalams atu elektron (Hidrogen)
Oleh Bohr ditentukan postulat-postulat kuantu
m berikut:
1. Suatu atom mempunyai beberapa orbit yang stabil atau keadaan stationer dalam mana suatu
electron dapat bergerak tanpa memancarkan energy sinar. Pada tiap-tiap keadaan stationer
atau tingkatan energy maka suatu atom mempunyai nilai energy yang tertentu besarnya, ,
dan seterusnya. Dari sekian keadaan stationer tersebut bagi suatu atom selalu ada satu
keadaan dasar atau keadaan normal dalam mana atom itu mempunyai nilai energy yang
minimal sehingga keadaannya paling stabill. Jika tidak dalam keadaan dasar dikatakan bahwa
atom itu diaktifkan atau excited karena kelebihan energy.
2. Dalam keadaan diaktifkan suatu electron dapat meloncat dari tingkat energy yang tinggi ke
tingkat energy yang lebih rendah dan selisih energy antara kedua tingkatan itu sama dengan
energy kuantum sinar yang dipancarkan menurut peraturan frekuensi Bohr besarnya energy
yang dipancarkan dinyatakan dengan rumus:
E = - = hv
E = energy yang dipancarkan
= energy pada tingkatan energi yang tinggi

energi pada tingkatan yang rendah


v = frekuensi sinar yang dipancarkan
h = ketetapan Planck
Persamaan tersebut berlaku juga bila atom menyerap sinar.
3. Jika suatu electron mempunyai orbit yang berbentuk lingkaran maka berlaku hukum-hukum
dari mekanika dan elektrostatika asal momentum sudutnya (mvr) adalah kelipatan bulat h/2.
Teori atom yang berani dari Bohr didasarkan pada minatnya yang menjelaskan
fakta percobaan tertentu tentang atom hidrogen.
Teori atom hydrogen menurut Bohr
Menurut Bohr atom hydrogen terdiri dari :
a. Inti atom dengan muatan Ze
b. Sebuah electron yang bergerak melingkari inti atom itu dan electron tersebut mempunyai
massa m, muatan e, jari- jari lintasan r dan kecepatan bergerak v.
Supaya keadaan orbit itu stabil, maka gaya Coulomb antara inti atom dan electron
harus sama dengan gaya santrifugal dari elektron.
Pada umumnya electron akan menempati tingkat energy yang disebut keadaan
dasar(ground state). Namun , electron tersebut dapat berpindah ke tingkat energy yang lebih
tinngi yaitu tingkat atau kulit dengan kestabilan lebih rendah dengan cara menyerap energy.
Keadaan dengan energy lebih tinggi atau kurang stabil ini disebut keadaan tereksitasi.
Setelah tereksitasi electron tersebut dapat kembali ke keadaan dasarnya dengan
melepaskan energy yang telah diserapnya. Dan inilah penjelasan tentang dari mana garis
spectrum tersebut berasal. Kadang-kadang energy yang dilepaskan oleh elektron menempati
sebagian dari spectrum elektromagnetik (kisaran panjang gelombang energy) yang dapat
diamati oleh manusia dalam bentuk sinar tampak. Sedikit variasi pada jumlah energy ini
dapat terlihat sebagai sinar warna yang berbeda.
Bohr menemukan bahwa semakin dekat elektron ke inti, semakin kecil energi yang
diperlukan tetapi semakin jauh letaknya, semakin besar energy yang diperlukan. Sehingga
bohr memberi nomor pada tingkat energi elektron. Semakin tinggi nomor tingkat energi,
semakin jauh letak elektron dari inti dan energinya juga semakin tinggi.
Model atom Bohr dapat digunakan dengan baik untuk atom yang sangat sederhana seperti
hydrogen (yang memiliki 1 elektron) tetapi tidak untuk atom-atom yang kompleks. Meskipun
model atom bohr masih tetap digunakan sampai saat ini, khususnya untuk buku teks tingkat
dasar, tetapi yang lebih sering digunakan pada saat ini adalah mekanika kuantum yang lebih
canggih dan rumit.
E. APLIKASI ATOM BOHR
1. Berkaitan dengan gaya tarik memberikan gaya sentripental yaitu mengenai coulomb. Yang
aplikasinya dalam kehidupan kita adalah arus yang dihantarkan tenaga listrikyang dapat
memberikan penerangan pada kehidupan kita
2. Bohr juga menjelaskan tentang spektrum pancar karena spectrum garis dijelaskan dalam
atom hidrogen. Artinya pancaran itu dapat dikatakan sebagai cahaya. Cahaya yang dijelaskan
pada Bohr adalah sebagai spektrum garis yang dapat memancarkan cahaya-cahaya. Misalnya
dalam kehidupan kita yaitu terjadinya loncatan api listrik dalam tabung berisi uap suatu zat,
dengan mengikuti proses yang ada maka garis cahaya yang Nampak itu berwarna biru-hijau
dan diterapkan dalam kehidupan kita untuk lampu hijau lalu lintas.

3. Dalam spektrum garis ada kaitan dengan ultra violet yaitu dimana ultra violet memancarkan
radiasi seperti inframerah yang nyata daontohnya hanphone.
F. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MODEL ATOM BOHR
Kelebihannya yaitu
1. Elektron-elektron mengelilingi inti mempunyai lintasan energy tertentu.
2. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap.
Model atom Bohr memberikan kita suatu gambaran jelas mengenai bagaimana
electron-elektron bergerak mengelilingi inti atom, Kendatipun keberhasilan model Bohr ini
mengesankan, model ini masih belum lengkap. Ia hanyalah bermanfaat bagi atom-atom yang
mengandung satu elektron (hydrogen, ion helium satu, ion litium tiga dan seterusnya) tetapi
tidak bagi atom atom dengan dua elektron atau lebih, karena gaya yang ditinjau hanyalah
antara elektron dan inti atom, sedangkan gaya antar elektron diabaikan. Selanjutnya, bila kita
mengamati spektrum pancar dengan teliti, kita dapati bahwa kebanyakan garis spektrum
ternyata bukanlah sebuah garis tunggal, melainkan terdiri atas gabungan dua atau lebih garis
yang sangat rapat; model atom bohr ternyata tidak dapat menjelaskan dublet spectrum garis.
Model ini juga terbatas kegunaannya sebagai dasar untuk menghitung sifat atom
lainnya. Meskipun kita dapat menghitung secara teliti energy berbagai jenis spectrum, kita
tidak dapat menghitung intensitasnya. Sebagai contoh: seberapa seringkah sebuah electron
pada tingkat n = 3akan meloncat secara langsung ke keadaan n=1 dengan memancarkan
foton yang bersangkutan, dan seberapa seringkah ia akan meloncat, pertama- tama ke tingkat
n=2 dan kemudian ketingkat n=1 dengan memancarkan dua buah foton? Suatu teori yang
lengkap seharusnya memberi cara untuk menghitung sifat ini.
Kelemahan yang lebih parah dari model ini adalah bahwa ia sama sekali melanggar
asas ketidakpastian (sekedar untuk membela model Bohr ini , ingat bahwa model ini diajukan
satu dasawarsa sebelum diperkenalkannya mekanika gelombang, dengan gagasan
ketidakpastiannya)
Model atom bohr tidak dapat menjelaskan spektra atom yang memiliki lebih dari satu
elektron. Selain itu, model atom Bohr tidak memiliki dasar pembenaran dalam kuantisasi
momentum sudut elektron yang hanya bernilai kelipatan dari , mengapa bukan kelipatan
dari , dan sebagainya. Keterbatasan lain dari model atom Bohr adalah tidak dapat
menjelaskan cara-cara atom berikatan membentuk molekul yang stabil dengan kombinasi
tertentu dari atom-atom penyusunnya. Berdasarkan kekurangan dan keterbatasan tersebut,
para ahli peneliti melalui usaha-usaha berkesinambungan dan berkelanjutan memperbaiki
model struktur atom yang dikemukakan Bohr dengan menggunakan konsepkonsep secara
mekanika kuantum.
Secara umum, model atom Bohr dapat menjelaskan kestabilan atom dan
spektrum atom hidrogen. Akan tetapi, model ini mempunyai kelemahan antara lain :
Model atom Bohr hanya dapat menjelaskan spektrum hidrogen tapi gagal menjelaskan
spektrum atom yang lebih kompleks dibandingkan atom hidrogen.
Asumsi bahwa elektron mengelilingi inti dalam orbit berbentuk lingkaran tidak sepenuhnya
benar karena orbit yang berbentuk elips dimungkinkan.
Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan adanya garis-garis halus pada spektrum atom
hidrogen karena Bohr menganggap elektron hanya sebagai partikel. Teori atom selanjutnya
menggunakan sifat dualisme elektron sebagai partikel dan gelombang. Sifat ini menyebabkan
tempat kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan, akan tetapi
merupakan kebolehjadian.

Namun dengan demikian kita tidak berkeinginan untuk mengesampingkan sama


sekali model ini. Model Bohr memberikan suatu gambaran mental yang bermanfaat mengenai
mengenai struktur sebuah atom. Ada banyak sifat atom lainnya, terutama yang berkaitan
dengan kemagnetan, yang dapat dipahami berdasarkan orbit-orbit Bohr. [21]
G. TEORI ATOM MEKANIKA GELOMBANG
Jika satu garis spectrum hydrogen diperhatikan dengan cermat ternyata terdiri atas
garis-garis kecil yang sangat berdekatan. Fakta ini tidak dapat dijelaskan oleh Bohr dan
merupakan kelemahan teorinya. Kemudian para ahli berupaya mendapatkan teori yang lebih
meyakinkan. Perhatian diarahkan pada sifat khusus partikel, seperti foton, electron, dan
neutron. Akhirnya melahirkan teori atom mekanika gelombang.
Dasar mekanika gelombang
Pada tahun 1924, de Broglie menyatakan bahwa partikel kecil mempunyai sifat
berbeda dari benda besar. Ia bertolak dari teori Einsten dan Planck masing-masing tentang
energy dan cahaya. Menurut Einstein, massa dapat disetarakan dengan energi,
E=
Dengan m= massa materi dan c = kecepatan cahaya. Artinya materi bermassa 1 g
setara dengan energy sebesar 1 x (2,9979 x ) erg= 8,9874 x kj.
Menurut Planck, seperti telah dinyatakan, energi cahaya hanya bergantung pada
frekuensinyal,
E=H
Jika energi materi dan energi cahaya diatas disamakan maka didapat:
mc = h
mc = h
Persamaan diatas menunjukkan bahwa panjang gelombang cahaya sama dengan
tetapan planck (h) dibagi momentumnya. Berdasarkan hal ini , de Broglie berhipotesis bahwa
persamaan ini berlaku untuk setiap materi yang bergerak.
De Broglie mengemukakan gagasan dengan kesimetrian atau penerapan yang lebih
luas dari gagasan partikel cahaya yang dikemukakan oleh Max Planck- Einstein. Kalau
cahaya memiliki sifat partikel, maka partikel juga memiliki sifat gelombang. Artinya, suatu
benda bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v akan membentuk gelombang dengan
panjang gelombang sebesar.
=
Secara perhitungan hipotesis de Broglie dapat diterima, seperti pada contoh berikut ini:
1. Tentukan panjang gelombang benda seberat 10 g yang bergerak dengan kecepatan 1
Jawab :
=
= 6,626 x m
= 6,626 x nm
2. Tentukan panjang gelombang neutron yang bergerak dengan kecepatan 4,04 x .
Jawab
=
= 9,81 x m
= 9,81 nm

Jika dibandingkan hasil kedua contoh diatas, ternyata gerakan benda yang besar
menghasilkan panjang gelombang yang sangat kecil. Dengan kata lain, sifat gelombang
gerakan materi yang besar dapat dapat diabaikan., tetapi untuk partikel kecil (seperti neutron)
harus diperhitungkan. Sejak itu lahirlah mekanika gelombang atau mekanika kuantum untuk
menangani gerakan partikel-partikel kecil, sedangkan mekanika klasik , yang disebut
mekanika newton, hanya berlaku untuk benda besar (makro).
Setelah ada bukti, yang tidak dikemukakan disini, hipotesis Broglie menjadi hukum
yang berpengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, contohnya untuk
membahas gerakan electron di dalam atom. Jika menurut Bohr electron bergerak mengelilingi
inti, maka menurut teori Broglie, gerakan itu bukanlah dalam lintasan tertentu melainkan
dalam bentuk gelombang.
Model Atom Mekanika Kuantum.
Beberapa penemuan penting yang mendasari model atom ini adalah:
- Menurut de Broglie, gerakan partikel yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya mempunyai sifat
gelombang. Contohnya adalah gerakan elektron mengitari inti atom.
- Menurut Heisenberg, posisi elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti. Yang dapat ditentukan hanyalah kebolehjadian
menemukan elektron. Daerah dalam ruang di sekitar inti atom dengan kebolehjadian menemukan elektron disebut orbital.

Model atom mekanika kuantum mempunyai persamaan dengan model atom Bohr
dalam hal adanya tingkat energi (kulit atom). Perbedaan dari kedua model tersebut terletak
pada bentuk lintasan elektron. Bohr menggambarkan lintasan berupa lingkaran dengan jarijari tertentu, sedang model mekanika kuantum berupa orbital.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

1.

2.
3.
4.

Pada tahun 1913, Niels Bohr, fisikawan berkebangsaan Swedia, mengikuti jejak Einstein
menerapkan teori kuantum untuk menerangkan hasil studinya mengenai spektrum atom hidrogen.
Bohr mengemukakan teori baru mengenai struktur dan sifat-sifat atom. Teori atom Bohr ini pada
prinsipnya menggabungkan teori kuantum Planck dan teori atom dari Ernest Rutherford yang
dikemukakan pada tahun 1911. Bohr mengemukakan bahwa apabila elektron dalam orbit atom
menyerap suatu kuantum energi, elektron akan meloncat keluar menuju orbit yang lebih tinggi.
Sebaliknya, jika elektron itu memancarkan suatu kuantum energi, elektron akan jatuh ke orbit yang
lebih dekat dengan inti atom. Model atom Bohr dikemukakan oleh Niels Bohr yang berusaha
menjelaskan kestabilan atom dan spektrum garis atom hidrogen yang tidak dapat dijelaskan oleh
model atom Rutherford.
Ada empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan model atom Rutherford, antara lain :
Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu lintas edar berbentuk
lingkaran mengelilingi inti atom, gerak elektron tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb sesuai
dengan kaidah mekanika klasik.
Lintas edar elektron dalam hydrogen yang mantap hanyalah memiliki harga momentum angular L
yang merupakan kelipatan dari tetapan Planck dibagi dengan 2.
Dalam lintas edar yang mantap elektron yang mengelilingi inti atom tidak memancarkan energi
elektromagnetik, dalam hal ini energi totalnya E tidak berubah.
Jika suatu atom melakukan transisi dari keadaan energi tinggi E U ke keadaan energi lebih rendah EI,
sebuah foton dengan energi h=EU-EI diemisikan. Jika sebuah foton diserap, atom tersebut akan
bertransisi ke keadaan energi rendah ke keadaan energi tinggi.
Tetapi Model atom bohr tidak dapat menjelakan pengamatan-pengamatan yang dilakukan
pada atom yang lebih kompleks, sehingga dikembangkanlah satu model struktur atom yang lebih
rumit dengan penalaran matematika tinggi yaitu model mekanika kuantum.
Model ini berdasarkan pada teori kuantum yang mengatakan bahwa materi juga memiliki
sifat-sifat yang sama seperti gelombang. Menurut teori kuantum, letak dan momentum (kecepatan dan
arah) suatu electron pada satu waktu tidak mungkin diketahui secara pasti dan hal ini dikenal dengan
prinsip ketidakpastian. Jadi, para ilmuwan harus mengganti lingkaran Bohr dengan orbital(kadangkadangdisebut sebagai awan electron) yaitu volume ruang yang kemungkinan besar terdapat satu
electron. Dengan kata lain, dalam hal ini istilah kepastian diganti dengan kebolehjadian (probabilitas).
Model atom dari penelitian-penelitian para ahli memberikan kita gambaran menyeleruh pada
rahasia rahasia penciptaan Allah SWT. Hipotesis Bohr yang mengatakan bahwa inti atom yang
bermuatan positif dikelilingi oleh electron yang bermuatan negative di dalam suatu lintasan adalah
gambaran seluruh alam semesta.
Kita akan menganalogikan gerakan model atom Bohr ini seperti jemaah haji yang
mengelilingi kabah, Al- quran menjelaskan tentang alam semesta dalam surah Ar- Rahman ayat 5
yang artinya:
Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungannya
Serta Allah juga menjelaskan dalam Al-quran adanya sebuah benda yang disebut atom atau
benda lain yang lebih kecil dari atom. Yang terdapat dalam surah Al- Zalzalah ayat 7-8 yang artinya:
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar Zarrahpun, niscaya ia akan melihat
(balasan)nya, dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat Zarrahpun niscaya ia akan
melihat (balasan)nya pula

B. SARAN
Kami menyadari bahwa perkembangan teori tentang atom sangat sulit untuk dipahami. kami
berharap Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan atom secara sistematika dan dapat
memahami bagaimana model atom yang telah ditemukan oleh beberapa ahli.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.kimia-ebook.tk/2016/03/makalah-struktur-atom.html

Anda mungkin juga menyukai