OLEH :
KELOMPOK 1
JURUSAN KIMIA
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Struktur senyawa anorganik dengan judul
”Sistem Periodik Unsur”
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1
BAB II TIINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 2
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................... 4
A. Muatan Inti Efektif .............................................................................................. 4
B. Sifat-Sifat Periodisitas ......................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 10
B. Saran ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unsur adalah zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan
lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana. Unsur-unsur yang berada di
alam semesta ini selalu berkembang dan mengalami kemajuan sesuai
dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi yang dibuat
oleh manusia.Ketika unsur yang dikenal sudah banyak, para ahli berupaya
membuat pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan
baik.Puncak dari usaha-usaha tersebut adalah terciptanya suatu daftar
unsur-unsur yang disebut sistem periodik unsur.
Sistem periodik unsur adalah susunan unsur-unsur berdasarkan
urutan nomor atom dan kemiripan sifat unsur-unsur tersebut.Hingga tahun
2016, setidaknya 118 unsur telah dikonfirmasi pada tabel periodik unsur
oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).Latar
belakang pembuatan makalah ini adalah untuk memahami sistem periodik
unsur dan beberapa sifat penting sistem periodik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
TIINJAUAN PUSTAKA
Batas bawah ke afinitas elektron adalah nol karena keadaan anion yang
paling stabil adalah elektron terikat secara longgar oleh gaya elektrostatik,
termasuk dipol atau objek quadrupole, keadaan valensi afinitas elektron bisa
negatif (Chen, 2004).
Perkiraan ukuran atom ada empat mode berbeda yang dapat digunakan
ukuran atomnya dalam keadaan elementer atau gabungan radius atomnya. Jari-jari
atom suatu unsur dapat dianggap setengah dari jarak atom antara dua atom yang
berdekatan. Ini mungkin berlaku untuk besi, katakanlah dalam keadaan logamnya,
dalam hal ini kuantitasnya dapat dianggap sebagai jari-jari logam atauu besi, atau
ke molekul seperti Cl. Dalam kasus terakhir kuantitasnya adalah jari-jari kovalen
atom klorin. Jika diterapkan dalam molekul O dan N ikatan ganda, jari-jari hanya
akan sesuai untuk atom oksigen dan nitrogen yang berpartisipasi dalam ikatan-
ikatan dalam senyawa mereka. Perbedaan antara ujian ini cukup untuk
menunjukan bahwa beberapa tingkat kehati-hatian diperlukan ketika
membandingkan jari-jari atom berbagai elemen. Yang terbaik adalah mengatasi
2
perbandingan semacam itu dengan elemen yang memiliki jenis ikatan yang serupa
untuk logam.
Besarnya muatan nuklir, gaya tarik nukleus untuk elektron secara langsung
sebanding dengan jumlah nuklir. Karenanya, ketika muatan nuklir meningkatkan
daya tarik masuk lipatan dan elektron di pegang lebih erat. Akibatnya, dibutuhkan
lebih banyak energi untuk menghilangkan tron dari atom yang diberikan. Dengan
demikian, energi ionisasi meningkat dengan meningkatnya muatan nuklir.
Efek skrining dari elektron dalam (muatan nuklir efektif). Pengisian nuklir
yang efektif, energi elktron dalam orbital 1s dari atom-atom yang mirip hidrogen
angka Z, diberikan oleh Ze,/8a, sehingga energi berkurag seiring dengan Z
meningkat, sebagai muatan nuklir dan jumlah elektron dalam atom meningkat,
yaitu efek tolakan dari elektron ekstra dan efek peningkatan muatan nuklir harus
diperhitungkan. Ini dilakukan dengan mengganti muatan nuklir aktual Z, dengan
muatan nuklir efektif Z yang merupakan hasiln dari muatan nuklir dan muatan
elektron seperti yang dialami oleh sebuah elektron dalam orbital tertentu.
3
BAB III
PEMBAHASAN
Muatan inti efektif (Zeff) adalah muatan total dari inti atom yang
dirasakan oleh elektron terluar. Muatan inti efektif (Zeff) dinyatakan
dengan :
Zeff = Z- S
Keterangan :
4
diklasifikasikan dalam kelompok-kelompok berikut dan dipisahkan
dengan garis miring.
/1s/2s,2p/3s,3p/3d/4s,4p/4d/4f/5s,5p/5d/5f/
5
Energi ionisasi, adalah energi minimum (kJ/mol) yang diperlukan
untuk melepaskan satu elektron dari atom gas pada keadaan dasar.
Kecenderungan sifatnya, semakin ke kanan dalam satu periode,
semakin besar energi ionisasinya, semakin ke bawah dalam satu
golongan energi ionisasinya semakin kecil.
Afinitas elektron, negatif dari perubahan energi yang terjadi ketika
suatu elektron ditangkap oleh suatu atom dalam keadaan gas untuk
membentuk ion. Kecenderungan sifatnya semakin ke kanan dalam
satu periode, semakin besar energi ionisasinya, semakin ke bawah
dalam satu golongan energi ionisasinya semakin kecil.
B. Sifat-Sifat Periodisitas
6
Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan
menunjukan ukuran suatu atom. Jari-jari atom sukar diukur sehingga
pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara mengukur jarak inti
antar dua atom yang berikatan sesamanya.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung
semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron
semakin kecil.Dalam suatu periode, semakin ke kanan jari-jari atom
cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke kanan jumlah
proton dan jumlah elektron semakin banyak, sedangkan jumlah kulit
terluar yang terisi elekteron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap
elektron terluar semakin kuat.
Energi Ionisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang
mantab, elektron ini cenderung mudah lepas supaya mempunyai
konfigurasi seperti gas mulia.Namun, untuk melepaskan elektron dari
suatu atom dperlukan energi.Energi yang diperlukan untuk melepaskan
elektron dari suatu atom di namakan energi ionisasi. Dalam suatu
periode semakin banyak elektron dan proton gaya tarik menarik elektron
terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil) Akibatnya, elektron
sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin besar. Hal
ini berarti energi ionisasi besar.
Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron
dengan inti lebih kecil (jari-jarinya semakain besar). Akibatnya, energi
untuk melepaskan elektron terluar relatif lebih kecil berarti energi
ionisasi kecil.
Unsur-unsur yang segolongan : energi ionisasi makin ke bawah
makin kecil, karena elektron terluar akin jauh dari inti (gaya tarik inti
makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah di lepaskan.
Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin
ke kanan makin besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
7
Kekecualian :
Unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari
pada golongan III A, dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari
pada golongan VI A.
Afinitas Elektron
8
Unsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifan makin ke
bawah makin kecil, karena gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-
unsur bagian bawah dalam sistem periodik cenderung melepaskan
elektron.
Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin
kekanan makin besar.keelektronegatifan terbesar pada setiap periode
dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga
kelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga
terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7.
Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan
oksidasi (biloks) unsur dalam sutu senyawa. Jika harga
kelektronegatifan besar, berati unsur yang bersangkutan cenderung
menerim elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif.Jika harga
keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan elektron dan
membentuk bilangan oksidasi positif.Jumlah atom yang diikat
bergantung pada elektron valensinya.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Muatan inti efektif (Zeff) adalah muatan total dari inti atom
yang dirasakan oleh elektron terluar. Muatan inti efektif diperoleh dari
jumlah proton dalam inti atom atau nomor atom diurangi konstanta
perisai. Dalam menghitung konstanta perisai itu sendiri diperlukan
beberapa aturan tertentu. Muatan inti efektif juga mempengaruhi
ukuran jari-jari atom, energi ionisasi, dan afinitas elektron.
10
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Chen, E.C.M. dan E.S. Chen, 2004, Molekular elektron affinities and the caculation of the
temperature dependence of the electron-capture detectore response, JOURNAL
OF CHROMATOGRAPOHY,
12
13
14
15
16
17
18
19