Dosen pembimbing :
Apt. Magfirah, S.Farm.,M.Si.
Disusun oleh :
012123057
S1 FARMASI
STIFA PELITA MAS PALU
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebutkan nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur astas kehadirat-Nya, yang dimana telah memberikan kami semua
rahmat, hidaya, kenikmatan, dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini yang berjudul Aromatisitas.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kemungkin akan
terjadi kesalahan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
segala kekurangan didalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH........................................................................................................................4
TUJUAN.................................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................5
2.1 DEFINISI..........................................................................................................................................5
B. SENYAWA AROMATIS DAN STRUKTURNYA........................................................................6
C. SYARAT SENYAWA AROMATIK..............................................................................................8
D. SENYAWA TURUNAN BENZENA..............................................................................................8
E. SIFAT FISIKA DAN KIMIA..........................................................................................................9
F. TATA NAMA SENYAWA BENZENA.........................................................................................9
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Senyawa Aromatik Di dalam bidang kimia organik, struktur dari beberapa rangkaian
atom berbentuk cincin kadang kadang memiliki stabilitas lebih besar dari yang diduga.
Aromatisitas adalah sebuah sifat kimia dimana sebuah cincin terkonjugasi yang ikatannya
terdiri dari ikatan tidak jenuh, pasangan tunggal, atau orbit kosong menunjukan stabilitas
yang lebih kuat dibandingkan stabilitas sebuah sistem yang hanya terdiri dari konjugasi.
Aromatisitas juga bisa dianggap sebagai manifestasi dari delokalisasi siklik dan resonansi.
Senyawa Aromatik adalah senyawa organik yang memiliki gugus fenil. Senyawa Aromatik
bersifat karsinogenik genetoxic, yang tidak ada batas aman untuk terkena risiko kanker.
Contoh dari senyawa Aromatik adalah Benzena.
Sedangkan senyawa Alifatik adalah senyawa organic yang tidak memiliki gugus fenil.
Senyawa alifatik umumnya udah terbakar sehingga sering digunakan sebagai bahan bakar.
Contoh dari Senyawa Alifatik adalah Metana dan Asetilen. Perbedaan dari kedua senyawa
tersebut terletak pada ada tidaknya gugus fenil. Dalam kimia, gugus fenil adalah salah satu
gugus fungsional pada suatu rumus kimia. Rumusnya adalah CH .Pada gugus ini, enam
atom karbon disusun pada struktur cincin siklik. Cincin ini bersifat sangat stabil, dan
merupakan bagian dari kelompok senyawa aromatik. Cincin fenil bersifat hidrofobik
menolak air dan hidrokarbon aromatik. Gugus ini dapat ditemukan di banyak senyawa
organic
RUMUSAN MASALAH
1.1.1 Apa itu aromatisitas?
1.1.2 Bagaimana struktur aromatisitas?
1.1.3 Tatanama senyawa aromatik
1.1.4 Apa saja sifat fisika dan kimia
TUJUAN
Mampu memberikan pemahaman dari senyawa aromatisitas serta Menjelaskan manfaat dan
dampak dari penggunaan senyawa benzena bagi kehidupan
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 DEFINISI
Senyawa benzena mempunyai rumus molekul C6H6, dan termasuk dalam golongan
senyawa hidrokarbon. Bila dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon lain yang mengandung 6
buah atom karbon, misalnya heksana (C6H14) dan sikloheksana (C6H12), maka dapat diduga
bahwa benzena mempunyai derajat ketidakjenuhan yang tinggi. Dengan dasar dugaan tersebut
maka dapat diperkirakan bahwa benzena memiliki ciri-ciri khas seperti yang dimiliki oleh
alkena. Perkiraan tersebut ternyata jauh berbeda dengan kenyataannya, karena benzena tidak
dapat bereaksi seperti alkena (adisi, oksidasi, dan reduksi). Lebih khusus lagi benzena tidak
dapat bereaksi dengan HBr, dan pereaksi-pereaksi lain yang lazimnya dapat bereaksi dengan
alkena. Sifat-sifat kimia yang diperlihatkan oleh benzena memberi petunjuk bahwa senyawa
tersebut memang tidak segolongan dengan alkena ataupun sikloalkena. Senyawa benzena dan
sejumlah turunannya digolongkan dalam senyawa aromatik, Penggolongan ini dahulu semata-
mata dilandasi oleh aroma yang dimiliki sebagian dari senyawa-senyawa tersebut.
Perkembangan kimia pada tahap berikutnya menyadarkan para kimiawan bahwa klasifikasi
senyawa kimia haruslah berdasarkan struktur dan kereaktifannya, dan bukan atas dasar sifat
fisikanya. Saat ini istilah aromatik masih dipertahankan, tetapi mengacu pada fakta bahwa semua
senyawa aromatik derajat ketidakjenuhannya tinggi dan stabil bila berhadapan dengan pereaksi
yang menyerang ikatan pi (π).
A. SENYAWA AROMATIK
Benzena merupakan suatu anggota dari kelompok besar senyawa aromatik, yakni
senyawa yang cukup distabilkan oleh delokalisasi elektron-pi. Energi resonansi suatu
senyawa aromatik merupakan uluran diperolehnya kestabilan. Cara paling mudah
untuk menentukan apakah suatu senyawa itu aromatik ialah dengan menentukan
posisi absorpsi dalam mspektrum nomor oleh proton yang terikat pada atom-atom
cincin. Proton yang terikat ke arah luar cincin aromatik sangat kuat terperisai dan
menyerap jauh ke bawahmedan dibandingkan kebanyakan proton, biasanya lebih
dari 7 ppm.
Sifat Kimia:
Bersifat bersifat toksik-karsinogenik (hati-hati menggunakan benzena sebagai
pelarut, hanya gunakan apabila tidak ada alternatif lain misalnya toluena)
Merupakan senyawa nonpolar
Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga
Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi
. Titik didih dan leleh lihat tabel berikut:
No 1 2 3 4 5
Nama BENZENA TOLUENA o-XILENA m-XILENA p-XILENA
Titik Leleh 5,5 -95 -25 -48 13
Titik Didih 80 111 144 139 138
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa senyawa benzena yang
mempunyai enam atom karbon (C) dan mempunyai derajat ketidak jenuhan yang tinggi.
Senyawa benzena memiliki tiga buah ikatan tunggal dan rangkap dan membentuk cincin
yang ikatannya berselang-seling. Senyawa benzena dan turunannya termasuk senyawa
aromatik yang dulu dikarenakan aromanya dan sekarang dapat ditentukan oleh struktur dan
sifat fisika kimianya. Ikatan rangkap pada benzena berbeda dengan ikatan rangkap pada
alkena, karena ikaan rangkap pada benzena tidak mengalami reaksi adisi. Menurut Friedrich
August Kekule, keenam atom karbon pada benzena tersusun secara siklik membentuk
segienam beraturan dengan sudut ikatan masing-masing 120°. Ikatan karbon-karbon pada
molekul benzena berada di antara ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal karena terkonjugasi.
Di samping benzena dan turunannya, ada beberapa jenis senyawa lain yang menunjukkan
sifat aromatik, yaitu mempunyai ketidakjenuhan tinggi dan tidak menunjukkan reaksi-reaksi
seperti alkena. Pada umumnya benzena digunakan sebagai pelarut dan namun ada juga yang
berfungsi sebagai obat, pengawet makanan dan sebagainya. Sedangkan dampak senyawa
benzena karena sangat beracun dapat menyebabkan kanker bahkan kematian apabila terhirup
dengan konsentrasi tinggi.
B. Saran
Berhati-hatilah menggunakan senyawa benzena karena senyawa benzena bersifat
“karsinogenik”. Gunakanlah secukupnya jika diperlukan
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, A., Ilyas, A., & Suriani, S. (2018). Modul Pembelajaran STILeS: Kimia Organik
Fisika untuk Semester III Program Studi S1 Kimia.
Rachmatiah, T. Nilai dan RPS mata kuliah KImia Organik 1/A semester ganjil 20-21.