Anda di halaman 1dari 27

BABI

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Perkembangan ilmu pada masa modern adalah Munculnya pandangan baru mengenal pengetahuan
yang dapat mempengaruhi ilmu dan mengubah manusia dan dunianya yang berperan penting dalam
membentuk peradaban dan kebudayaan. manusia. Meningkat Semakin keinginan maju pengetahuan
manusia, yang semakin dapat memperbudak manusia dan lebih mengerikan lagi. yaitu dapat
mengancam keamanan dan kehidupan manusia.

Untuk mencermati perkembangan ilmu pengetahuan. dan teknologi itulah maka perlu kehadiran
filsafat ilmu untuk mengembalikan arah ilmu pengetahuan dan teknologi kepada "rel" yang
sesungguhnya, Agar umat manusia tidak diancaman kecemasan.

Jika seseorang membaca suatu buku filsafat ilmu pengetahuan, maka substansi yang ingin dipahami
adalah apa pengertian ilmu pengetahuan, atau secara sederhana apa yang dimaksud dengan hakikat
ilmu. pengetahuan. Filsafat merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia, tanpa kita
sadari telah melakukan proses berfikir dalam memecahkan. permasalahan yang dihadapi manusia itu
sendiri. karena manusia selalu ingin tahu dan mencari jawaban atas masalahnya.

Filsafat itu sendiri adalah sebagai kumpulan ilmu. pengetahuan tentang Tuhan, alam dan manusia.
Descartes (1590 -1650). Pentingnya filsafat dalam. kehidupan manusia bertujuan untuk
mengembalikan nilai luhur suatu ilmu agar tidak menjadi boomerang. bagi kehidupan manusia itu
sendiri.

Kajian filsafat terdiri dari Ontologi, Epistemilogy, dan Aksiology; Ontology merupakan salah satu dari
obyek garapan filsafat ilmu yang menetapkan batas lingkup dan teori tentang hakikat realitas yang
ada (Being). baik berupa wujud fisik (al-Thobi'ah) maupun metafisik (ma ba'da al-Thobi'ah) selain itu
Ontology merupakan hakikat ilmu itu sendiri dan apa hakikat kebenaran serta kenyataan yang
inheren dengan pengetahuan ilmiah tidak terlepas dari persepektif filsafat tentang apa dan
bagaimana yang ada.

Bukan hal yang ajaib bila berpendapat bahwa ilmu. pengetahuan yang sekarang dikenal orang
berasal dari kebudayaan Yunani kuna. Ilmu pengetahuan dimulai. dari filsafat, nyaris sebagai satu
satunya ilmu di masa itu untuk kemudian berangsur-angsur menelorkan percabangan dan
perantingan beilmuan lebih jauh. Meskipun demikian, jika sejarah ilmu itu ditelusuri sesuai dengan
akar katanya, maka akan diketahui bahwa ilmu sudah tumbuh jauh sebelum para pemikir Yunani
mengenalnya.
Dalam

kebijakan

(Policy

filsafat Philosopies) memperkenalkan konsep pemerintahan dalam masyarakat yang pluralistis.


Kenyataan masyarakat itu terdiri dari beberapa kelompok kepentingan (interest-group) dan
pemerintah "sebagai alat perekat serta memiliki pegangan yang buat dari semua unsur kelompok
kepentingan itu.

Itu sebabnya, kebijakan (policy) umumnya dipakai. untuk memilih dan menunjukkan pilihan
terpenting untuk mempererat kehidupan, baik dalam kehidupan. organisasi kepemerintahan atau
privat. Kebijakan harus bebas dari konotasi atau nuansa yang dicakup dalam kata politis (political)
yang sering kali diyakini. mengandung makna beberpihakan akibat adanya. kepentingan, kebijakan
sebuah ketetapan yang berlaku. dan dicirikan oleh perilaku yang konsisten serta. berulang, baik dari
yang membuatnya maupun yang mentaatinya (yang terkena kebijakan itu). Sedangkan kebijakan
publik, (public policy) merupakan rangkaian. pilihan yang kurang lebih saling berhubungan.
(termasuk keputusan-keputusan yang tidak bertindak) yang dibuat oleh badan dan pejabat
pemerintah.

Alasan penulis mengambil judul "Perkembangan. Filsafat Administrasi, Manajemen dan Peran
Sertanya Dalam Perumusan kebijakan Publik di Indonesia" karena adanya pertanyaan yang menjadi
teka teki berbagai refleksi filsafat dan sains, terutama di dalam ilmu-ilmu sosial yaitu apa yang
membuat suatu perubahan itu bisa berlangsung di dalam masyarakat. terutama perubahan ke arah
yang menurut masyarakat tersebut, lebih baik? Inilah pertanyaan yang perlu. diajukan, ketika kita
mendapati suatu keinginan. kenyataan dan kondisi yang berbeda-beda dengan mengaitkan antara
filsafat administrasi dengan proses. pembuatan kebijakan publik di Indonesia.

2. RUMUSAN MASALAH.

Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat mengambil
perumusan masalah sebagai berikut:

Apakah yang dimaksud dengan filsafat

administrasi

Apakah yang dimaksud dengan filsafat


6)

manajemen?

Bagaimana perkembangan administrasi dan

Manajemen dari waktu ke waktu?

d) Apa peran serta filsafat administrasi dan manajemen dalam perumusan kebijakan publik di
Indonesia?

3. TUJUAN PENULISAN.

Untuk mengetahui filsafat administrasi

6)

c) Untuk mengetahui filsafat manajemen

Untuk mengetahui ontologi, epistemologi, dan aksiologi administrasi

d) Untuk mengetahui ontologi, epistemologi, dan aksiologi manajemen

૨) Untuk mengetahui perkembangan administrasi dan manajemen dari waktu ke waktu.

f) Untuk mengetahui hubungan filsafat administrasi

dan manajemen dengan perumusan keijakan publik

g) Mengajarkan mahasiswa cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah
BAB II

PEMBAHASAN

1. Filsafat

Filsafat dalam bahasa Yunani terdiri dari dua suku kata yaitu "Philos" dan "Sophie". "Philos" biasanya
diterjemahkan dengan istilah gemar, senang, atau cinta. "Sophia" dapat diartikan kebijaksanaan. Jadi
"filsafat" berarti cinta kepada kebijaksanaan. Menjadi "bijaksana berarti mendalami hakekat sesuatu.
Kata "Philosopos" diciptakan untuk menekankan sesuatu pemikiran Yunani seperti Pythagoras (582-
496 SM) dan plato (4286-328 SM) yang mengkritik para "sofis" yang berpendapat bahwa mereka
taku jawaban atas semua pertanyaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berfilsafat berarti
berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam - dalamnya, baik mengenai hakekat adanya
sesuatu itu, fungsi, cici- kegunaannya, masalah cirinya, Masalahnya serta pemecahan pemecahan
terhadap masalah masalah. - itu.

Filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk
memperolehnya. Pokok Perhatian filsafat penyelidikan ilmiah itu sendiri. ilmu adalah Proses

Menurut Prof. Dr. Conny R. Semiawan, dkk. (1998) untuk menetapkan dasar pemahaman tentang
filsafat ilmu sangat bermanfaat untuk menyimak empat titik. pandang di dalam filsafat ilmu, yaitu
sebagai berikut:

a) Filsafat ilmu adalah perumusan world views yang konsisten dengan dan pada beberapa
pengertian didasarkan atas teori-teori ilmiah yang penting.

6) Filsafat ilmu adalah suatu eksposisi dan presuppositions dan predispositions dari para ilmuan.
Pandangan ini cenderung mengasimilasikan filsafat ilmu dengan sosiologi.

c) Filsafat ilmu adalah suatu disiplin yang di dalamnya konsep dan teori tentang ilmu dianalisis dan
diklasifikasikan.

d) Filsafat ilmu merupakan suatu patokan tingkat kedua (second order criteriology).

Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: Filsafat ilmu dalam arti luas menampung
permasalahan yang menyangkut hubungan ke luar dari kegiatan ilmiah.
6) Filsafat ilmu dalam arti sempit: menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan.
ke dalam yang terdapat di dalam ilmu, yaitu yang menyengkut sifat pengetahuan ilmiah, dan cara-
cara mengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah. (Beerling, 1988).

2.

Filsafat Administrasi

Administrasi (dalam Sondang; (991, 3). didefinisikan sebagai "keseluruhan proses kerjasama. antara
dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya". Ada beberapa hal yang terkandung dalam devinisi di atas.
Pertama, administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya permulaannya sedang
akhirnya tidak. ada. Kedua, administrasi mempunyai unsur- unsur tertentu, yaitu: adanya dua
manusia atau lebih adanya. tujuan yang hendak dicapai, adanya tugas atau tugas- tugas yang harus
dilaksanakan, adanya peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan tugas-tugas itu. kedalam
golongan peralatan dan perlengkapan termasuk pula waktu, tempat, peralatan, materi serta
Perlengkapan lainnya. Ketiga, bahwa administrasi sebagai proses kerjasama bukan merupakan hal
yang baru karena ia telah timbul bersama merupakan yan baru peradaban - sama bukan manusia.
Tegasnya, administrasi sebagai "seni" merupakan suatu social phenomenon (perwujudan, kejadian,
dan gejala natural).

Administrasi sebagai proses. Suatu proses adalah suatu yang permulaannya diketahui akan tetapi
akhirnya tidak diketahui. Dengan demikian proses administrasi adalah suatu Proses pelaksanaan
kegiatan-kegiatan tertentu yang dimulai sejak adanya. dua orang yang bersepakat untuk
bekerjasama untuk. mencapai suatu tujuan tertentu pula.

Tentang unsur - unsur administrasi. Unsur unsur (bagian-bagian yang mutlak) dari Administrasi
adalah: (1) Dua orang manusia atau lebih. (2) Tujuan. (3) Tugas yang hendak dilaksanakan, (4)
Peralatan dan Perlengkapan. Mengenai unsur manusia. asumsi penulis ialah bahwa seseorang tidak
dapat bekerja sama dengan dirinya sendiri. Karena itu harus ada orang lain yag secara sukarela atau
dengan cara lain. diajat turut serta dalam proses kerjasama itu.

Sedikit tentang tujuan. Terlalu sering orang beranggapan bahwa tujuan dari proses administrasi
harus selalu ditentukan oleh orang orang yang bersangkutan langsung dengan proses itu. Hal ini
menurut pendapat penulis tidak benar. Tujuan yang hendak dicapai dapat ditentukan oleh semua
orang yang langsung terlibat dalam proses administrasi itu. Tujuan dapat pula ditentukan oleh hanya
sebagian dan mungkin hanya seseorang dari mereka yang terlibat. Akan tetapi tidak mungkin juga
apabila yang. menentukan tujuan adalah pihak luar.

Tugas dan pelaksanaannya. Berbicara mengenai tugas yang hendak dilaksanakan, sering pula. orang
beranggapan bahwa proses administrasi baru. timbul apabila ada berjasama. Tidak demikian halnya..
Dengan perkataan lain, kerjasama bukan merupakan unsur administrasi. Meskipun demikian perlu
ditekankan bahwa pencapaian tujuan akan lebih. efisien dan ekonomis apabila semua orang yang
terlibat mau bekerjasama satu sama lain. Akan tetapi kerjasama pun misalnya dalam hal dipaksakan,
proses administrasi dapat terjadi, karena dengan paksaan. proses administrasi dapat timbul.
Kerjasama dalam administrasi dapat digolongkan kepada dua golongan, yaitu kerjasama yang ikhlas
dan sukarela (voluntary cooperation) dan kerjasama yang dipaksakan (compulsory atau antagonistic
cooperation).

Peralatan dan perlengkapan. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu proses
administrasi tergantung dari berbagai faktor seperti: (1) jumlah orang yang terlibat dalam proses itu,
(2) sifat tujuan yang hendak dicapai. (3 ruang lingkup serta aneka ragamnya tugas yang hendak
dijalankan, dan (4) sifat kerjasama yang dapat diciptakan dan dikembangkan. Barangkali secara
"aksiomatis" dapat dikatakan bahwa semakin sedikit jumlah orang yang terlibat, semakin sederhana
tujuan yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan.

2.1 Ontologillmu Administrasi

A. konsep Ontologi Administrasi Ontologi dalam bahasa inggris 'ontology', berakar dari bahasa
yunani 'on' berarti ada dan 'ontos' berarti keberadaan. Sedangkan 'logos' berarti pemikiran
(dikutip oleh Suparlan suhartono: Lorens Bagus 2000).

Permasalahan utama dalam ontology ilmu adalah apa. bangunan dasar (fundamental
structure) sehingga sesuatu itu disebut ilmu atau kapan sesuatu itu disebut ilmiah. (Muslin
Muhamad:36:2004) Jadi ontology adalah pemikiran tentang yang ada dan beberadaannya.

Ontologi merupakan bagian mendasar dari filsafat. baik secara subtansial maupun ditinjau
dari segi historisnya, karena kelahiran atau keberadaan ontologi tidak lepas dari peran
filsafat. Sebaliknya pula. perkembangan ontologi memperkuat keberadaan filsafat. Ontologi
berasal dari bahasa yunani, yang terdiri atas dua kata, ontos artinya ada dan logos. artinya
ilmu. Jadi secara etimologis, antologi adalah ilmu yang mempelajari tentang yang ada.

Pemikiran ontologi dalam ilmu administrasi tentunya. diawali dari pembuktian, atau dengan
bata penyelidikan yang dilakukan secara sadar mendalam. Sampai kepada akar
permasalahan yang sesungguhnya dan dapat diperlakukan kapan dan dimana saja serta
relatif fundamental kandungan. kebenarannya.

Kedudukan Ontologi Administrasi Ontologi ilmu administrasi orientasi penyelidikannya.


adalah yang berhubungan dengan yang ada.

Metode Ontologi Administrasi

Ontologi ilmu administrasi bergerak antara dua sisi pandang, yaitu pengalaman akan
kenyataan konkret di satu pihak dan pengertian "mengada" dari pernyataan abstrak. Dalam
refleksi ontologi ilmu administrasi kedua sisi pandang itu saling memperkuat dalam.
melakukan suatu kegiatan penjelasan dalam konteks. pembenaran pemaknaan administrasi,
baik sebagai ilmu maupun sebagai kegiatan, atau sebagai lapangan. Pekerjaan manusia.

Potensi Ontologi administrasi Dengan spontanitas, dapat dikatakan bahwa potensi ontologi
ilmu administrasi adalah pemikiran manusia terhadap isi dunia ini,

Normatif Ontologi Administrasi Kebenaran hakikat kandungan normatif ontologi


administrasi secara transidental dan empirikal sesungguhnya dapat dibedakan atas dua
aspek utama. Kebenaran adalah keharmonisan dan sintesis yang maksimal dalam hal
pemberian pengertian atau pemahaman terhadap ontologi ilmu administrasi, dan kedua,
kebaikan adalah keharmonisan dalm hal. penilaian dan pilihan nilau terhadap ontologi ilmu
administrasi.

kebenaran dan kebaikan, baik bermakna transidental maupun bermakna empirical, bukanlah
sifat-sifat tambahan dan bilaporitas melainkan suatu proses penghayatan dan pengalaman
secara harmonis dalam stuktur pemberian pengertian dan pemahaman, serta Penilaian
terhadap kandungan ontologi ilmu administrasi sebagai salah satu ilmu sosial yang
menghendaki wawasan pemikiran secara universal.

B.

Positivisme Administrasi

Banyak jenis aliran ontologi ilmu administrasi atau filsafat administrasi. Diantaranya adalah
aliran yang disebut dengan positivisme yang memposisikan kajiannya adalah pemikiran atau
tindakan positif. terutama yang berkaitan tentang administrasi, baik dipandang sebagai ilmu
maupun dipandang sebagai profesi atau lapangan kerja. Aliran lain dalam baitan. ontologi
ilmu administrasi adalah rasionalisme, yaitu suatu aliran yang mengutamakan pemikiran
rasional di bidang administrasi, baik secara keilmuan maupun secara teprofesionalannya.

C.

Rasionalisme Administrasi

Rasio atau akal hanya dimiliki oleh manusia yang sempurna, digunakan melainkan untuk
becakapan menciptakan yang sesuatu dapat yang dibutuhkan dan secara bebas pula untuk
mengubah. sesuatu berdasarkan keinginan bagi manusia yang bersangkutan. Akal
sesungguhnya berfungsi untuk mengoperasionalkan otak dalam rangka mencari kebenaran,
sesuai dengan Pematnaan terkandung dalam materi ilmu pengetahuan yang

Yang bersangkutan.

kekurangan yang paling menonjol dari studi-studi di bidang ilmu administrasi adalah
kegagalan mereka untuk sampai kepada pemahaman yang benar tentang pemikiran
administrasi,
Rasionalisme administrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan dibidang administrasi, Stematis pemikiran antologi manusia. yang beraliran
rasionalisme di bidang administrasi dapat digambarkan sebagai berikut. ilmu

2.2 Epistemologi Ilmu Administrasi

A. Kajian Epistemologi Administrasi Epistemologi merupakan bagian dari filsafat ilmu yang
mempelajari dan menetapkan kodrat atau skop jenis ilmu pengetahuan Sasaran utama serta
dasar pembentukannya. ilmu atau sebenarnya dapat dikatakan content epistemologi
berorientasi pada pertanyaan bagaimana sesuatu itu datang. Pengembangan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan. manusia merupakan kajian epistemologi dalam usaha
pengayaan manusia dibidang ilmu pengetahuan. antara lain ilmu administrasi, baik yang
berkaitan. tentang etika, estetikanya, maupun cara atau prosedur memperolehnya.

Ilmu penegatahuan dibidang administrasi adalah suatu pernyataan terhadap materi atau
content, bentuk atau form, serta objek formal dan materialnya, secara epistemologi, ilmu
administrasi cenderung untuk membatasi diri pada hal-hal tentang persepsi dan
pemahaman intelektual intelectual seseorang seseorang. pada ilmu Pemahaman
administrasi utamanya adalah logika sebagai pengetahuan yang. mempelajari segenap asaa,
aturan, dan tata cara penalaran dari suatu objek yang dipikirkan dengan benar.

B. Objektivisme Administrasi Pemikiran dan argumentasi ilmuan administrasi berpangkal dari


premis hingga kesimpulan, tetapi ada cara menghasilkan pangkal pikir dari perbedaan cara
menghasilkan ilmuan yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan fokus pangkal, ada yang
mengawali dari pangkal pikir deduksi, induksi, dan ada pula memulai dari abduksi.

Hakikat dasar dari pengetahuan administrasi manusia mensyaratkan adanya makna apriori
(kebenaran. dasar) sebagai realita fundamental dan tidak relatif. sedangkan kebenaran
realita yang telah mengalami perubahan dari nilai dasar dan kebenaran relatif sedangkan
kebenaran realita yang telah mengalami perubahan dari nilai dasar dan kebenaran relatif
tertuang dalam hakikat aposteriori.

Secara kronologis, perkembangan kecerdasan berfikir administrasi berlangsung dalam tiga


tahap.

Tahap sensasi (pengindraan)

Tahap perseptual (pemahaman)

2.

3. Tahap konseptual (pengertian).

Penelusuran objektivitas pemikiran dalam administrasi dapat dilihat dari dua pandang.

Dari sudut pandang materialnya, adalah sesuatu yang


menjadi sasaran perhatian secara detail tentang makna kandungan penalaran. dalam
pemikiran manusia yang mempelajari ilmu administrasi, Dari sudut pandang objek
formalnya, bahwa ilmu administrasi memiliki ruang lingkup kajian dengan metode yang jelas.

C. Skeptisisme Administrasi

Administrasi adalah suatu proses pemikiran yang casional dengan andalan utamanya
diletakan pada. pembenaran empiris. Ilmu administrasi otomatis menjadi salah satu kajian
filsafat ilmu menspesialisasikan diri kepada: yang

Pemikiran bersifat spekulatif yang dijadikan dasar dalam menyusun sistematika pemikiran
dantindakan. administrasi;
Melukiskan habitat realita secara lengkap terhadap kondisi objektif administrasi;

Menetukan batas-batas jangkauan dan keabsahan proses pemikiran dan aktivitas bidang
administrasi Melakukan penyelidikan tentang kondisi akibat dari pengandaian atau
pernyataan yang diajukan berbagai pemikir ilmu lainnya;

Administrasi merupakan salah satu bidang disiplin. ilmu yang dapat membantu melihat apa
yang dapat dikatakan dan mengatakan apa yang dapat dilihat.

Manusia yang terjerumus kedalam keadaan menyediakan dianggap sebagai anomali


epistemologi. yaitu keadaan manusia yang mengkhawatirkan apakah tidak seutuhnya
menyeleweng dari nilai-nilai kebenaran. administrasi itu sendiri.

Skeptisisme adalah suatu kondisi atau perasaan yang dialami oleh seseorang akibat tidak
terpenuhinya. sesuatu yang diinginkan. Secara epistemologi, dasar keraguan manuisa itu
sesungguhnya berada dalam keterbatasan karena memang manusia terbatas. sebagaimana
keberadaannya.

2.3 Aksiologi Ilmu Administrasi

A. Konsep Aksiologi Administrasi Landasan tataran aksiologi ilmu adminitrasi, yaitu


bagaimana ilmu administrasi digunakan sehingga memberikan manfaat dalam kehidupan
manusia. Aksiologi ilmu administrasi merupakan salah satu bagian dari filsafat ilmu, maka
tidak heran begitu. banyak pertanyaan yang dapat dimunculkan karena memang filsafat
mencari hakikat bandungan makna. yang mendalam.

Pemanfaatan pengetahuan di bidang ilmu administrasi merupakan faktor penting dalam


pertimbangan. penggunaannya dalam kehidupan, perilaku dalam. beraktivitas, dan
penetapan keputusan tindakan manusia.

Ada dua jenis pengaturan dan keteraturan dalam aksiologi ilmu administrasi.

a. Pengaturan dan keteraturan berfikir secara rasional. 6. Pengaturan dan beteraturan dalam
bertindak merealisasikan kebahagiaan kehidupan manusia. dan kesejahteraan

Aksiologi
ilmu administrasi adalah rangka pemanfaatan, atau dengan kata lain, penerapan ilmu.
administrasi yang teratur dan produktif.

Tanda-tanda ilmuan administrasi di era moderalisasi deewasa ini dapat dicatat sebagai
berikut:

1. Tindakan Rasionalitas

2. Menonjolnya pemikiran yang berlawanan dengan. sifat ilmiah

3. Otomatisasi semakin kuat

4. Sifat universal

5. Otonomi keilmuan.
B. Kebenaran Ilmu Administrasi Ada pandangan sebagian ilmuan administrasi yang
menyebutkan bahwa hanya sebagian kecil kebenaran administrasi yang dapat dilaksankan,
dan sebagian. besar kebenaran diabaikan dalam praktik administrasi. Ruang lingkup
kebenaran ilmu administrasi.

Kebenaran Asal Mula. Dikatakan bahwa asal mula kebenaran ilmu administrasi adalah dari
pengetahuan. yang telah dikompilasi dalam suatu integrasi pemikiran manusia.

kebenaran mengungkap.

Kebenaran memandang.

kebenaran bentuk.

Kebenaran isi.

Kebenaran konsep. pemahaman tentang kebenaran. konsep ilmu dan teknologi administrasi
pada dunia profesional dengan dunia keilmuan sangagt berbeda. kebenaran Teori, ilmu dan
administrasi bersumber dari teori, kemudian ilmu dan teknologi administrasi melahirkan
teori. Skematis teori.

C. Metode Mencari kebenaran Dalam pencarian kebenaran keilmuan dewasa ini, metode
yang paling banyak digunakan adalah penelitian (research) dalam dunia sasarannya terdiri
atas dua jenis. Yaitu:

Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang diistilahkan penelitian ilmiah
(scientific research). Penelitian untuk ketapan pelaksanaan sesuatu profesi. Metode adalah
suatu cara bertindak menggunakan akal Pikiran untuk mencapai mempertimbangkan risiko
terkecil, Aasil, dengan Jadi metode penelitian ilmu dan teknologi administrasi adalah suaut
cara berfikir atau bertindak untuk mencari kebenaran ilmu pengetahuan di bidang
administrasi. dengan mempertimbangkan manfaat seluruh sumber daya yang dimiliki secara
efisien dan efektif.
Secara umum, tujuan penelitian ilmu dan teknologi. administrasi terdiri dari tiga macam:

1. Bertujuan untuk menemukan teori baru dalam ilmu dan teknologi administrasi.

2.

Bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang

dikandung teori-teori dalam ilmu dan teknologi

administrasi.

3. Bertujuan untuk mengembangkan teori-teori dalam ilmu dan teknologi administrasi.

0. Paradigma Administrasi

Administrasi senantiasa dihadapkan pada berbagai bantahan dan wajib memberikan


penjelasan tentang nilai kebenaran, sesuai dengan prinsip-prinsip umum. empiris. Fokus
utama ilmu administrasi adalah persoalan tentang manusia, terutama yang berkaitan.
dengan pengaturan dan keteraturan dalam rangka peningkatan kebahagiaan dan
kesejahteraan manusia. itu sendiri.
Paradigma adalah suatu pandangan yang disepakati dari seluruh anggota organisasi, jika
paradigmanya organisasi. Paradigma administrasi merupakan suatu teori dasar, yang juga
sering diistilahkan antologi, dengan cara pandang yang relatif fundamental dari nilai-nilai
tebenaran, konsep dan metodologi, serta pendekatan-pendekatan yang dipergunakan.

Paradigma atau pandangan lama tentang ilmu dan. teknologi administrasi adalah nilai
kebenaran yang mulai tergeser pemaknaannya dari persepsi berbagai kalangan ilmu
administrasi itu sendiri, dimana dalam kondisi semacam itu Para ilmuan saling
mempertahankan pendapat dan pola pikirnya serta menganggap bahwa pendapat atau pola
pikirnya yang paling benar.

Paradigma baru adalah suatu kondisi atau proses perkembangan ilmu dan teknologi
administrasi, di mana para ilmuan telah melahirkan kesepakatan yang meneytujui
pergeseran kebenaran lama menjadi dan teknologi kebnaran baru dari makna ilmu dan
administrasi.

Dalam perkenmbangan paradigma administrasi, sebagaimana dikemukakan oleh Nicholas


Nicholas Henry. terbagi atas lima perkembangan. paradigma administrasi, yaitu:

1. Dikotonomi politik dan administrasi;

2. Prinsip-prinsip administrasi

3. Administrasi negara sebagai ilmu politie;


4. Administrasi negara;
5. Administrasi negara sebagai administrasi negara.

Menurut Frederickson perkemahngan paradigma administrasi sebagai berikut:

1. Birokrasi klasik:

2. Birokrasi Neo klasik;

3. Kelembagaan;

4. Hubungan temanusiaan:

5. Pilihan publik;

6. Administrasi negara baru.

3. Filsafat Manajemen Manajemen berasal dari bahasa inggris "management" yang berasal
dari kata dasar "manage". Definisi manage menurut kamus oxford adalah "to be in charge or
make decisions in a business or an organization" (memimpin atau membuat keputusan di
perusahaan. atau organisasi). Dan definisi management menurut kamus oxford adalah "the
control and making of decisions in a (pengendalian business or similar organization" dan
pembuatan keputusan di

perusahaan atau organisasi sejenis).

Menurut Drs. Dey Liang Lee manajemen adalah seni. dan ilmu perencanaan
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Filsafat manajemen menurut Frederick Winslow Taylor

yaitu manajer akan lebih banyak bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengendalian
serta dalam menafsirkan kepandaian kepandaian para pekerja dan mesin-mesin menurut
aturan-aturan hukum-hukum dan formula-formula, sehingga dengan jalan demikian akan
membantu pekerja-pekerja melakukan pekerjaannya. dengan biaya yang biaya yang rendah
bagi majikan dan penghasilan yang lebih besar bagi buruh. Filsafat kumpulan pengetahuan
dan manajemen adalah kumpulan. kepercayaan yang memberikan dasar atau basis yang luas
untuk menentukan pemecahan terhadap masalah- masalah manajer.

Manajemen diperlukan sebagai upaya

untuk pencapaian tujuan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Agar manajemen yang
dilakukan mengarah kepada kegiatan secara efektif dan efisien, maka manajemen perlu
dijelaskan berdasarkan fungsi fungsinya atau dikenal sebagai fungsi manajemen.

3.1 Ontologi Manajemen.

Ontologi
kadang-kadang

disamatan dengan metafisika. Istilah metafisika itu pertama kali dipakai oleh Andronicus dari
Rhodesia pada zaman 20 tahun. sebelum Masehi. Artinya adalah segala sesuatu yang
berkenaan dengan hal-hal yang bersifat supra-fisis atau berangka penjelasan yang
menerobos melampaui pemikiran biasa yang memang sangat terbatas atau kurang
memadai. Makna lain istilah metafisika adalah ilmu yang menyelidiki takibat apa yang ada
dibalik. alam nyata. Jadi, metafisika berati ilmu hakikat. Ontologi pun berarti ilmu hakikat.

Yang dimasalahkan. Manajemen manajemen?. adalah oleh ontologi ontologi dalam yang ini
siapa Pertanyaan ilmu membutuhkan. sering dijawab perusahaan (bisnis), tentu saja benar
sebagian tetapi tidak lengkap karena manajemen juga dibutuhkan untuk semua tipe
kegiatan yang diorganisasi dan dalam semua tipe organisasi. Dalam Pratit menajemen
dibutuhkan dimana saja orang-orang bekeja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Dilain pihak setiap manusia dalam perjalanan hidupnya. selalu akan menjadi anggota dari
beberapa macam organisasi, seperti organisasi sekolah, perkumpulan. olah raga, kelompok
musik, militer atau pun organisasi perusahaan. Organisasi-organisasi ini mempunyai
persamaan dasar walaupun dapat berbeda satu dengan yang lain dalam beberapa hal,
seperti contoh organisasi perusahaan atau departemen pemerintah. dikelola secara lebih
formal dibanding kelompok musik. atau rukun tetangga. Persamaan ini tercermin pada
fungsi-fungsi manejerial yang dijalankan..

3.2 Epistemologi Manajemen

Istilah epistemologi ini pertama kali digunakan oleh 3.F. Ferrier pada tahun 1854 dalam
bukunya yang berjudul Institute of Metaphysics. Menurut sarjana tersebut ada dua cabang
dalam filsafat ialah: epistemologi dan ontologi. Epistemologi berasal dari bahasa Yunani
episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti teori. Jadi, dengan istilah itu
nyang. dimaksud adalah penyelidikan asal mula pengetahuan atau strukturnya, metodenya,
dan validitasnya.

Ruang lingkup epistemologi pada Manajemen dapat dilihat dalam kaitannya dengan
sejumlah disiplin ilmu. yang bisa kerja sama seperti: pendidikan, ekonomi, politik, dan lain-
lain. Namun ruang lingkup itu mengalami perkembangan, sehingga pada setiap era terdapat
lingkup yang khusus dalam epistemologi itu. Ruang lingkup yang khusus bisa terjadi pada
disiplin. ilmu manajemen itu sendiri sehingga melahirkan. spesialisasi pengkajiannya. Di
antara spesialisasi itu adalah:

a. Manajeman pendidikan

6. Manajeman sumberdaya manusia

c. Manajemen keuangan.

d. Manajemen personalia
e. Manajemen produksi, dan lain sebagainya.

Semula

epistemologi

ini

mempermasalahkan kemungkinan yang mendasar mengenai pengetahuan (very possibility


of knowledge). Apakah pengetahuan. yang paling murni dapat dicapai.

Permasalahan

berkisar

pada

inwal

epistemologi di ilmu

manajemen.

proses yang memungkinkan. ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu: bagaimana


prosedurnya, apa yang harus diperhatikan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar,
apakah yang. disebut bebenaran dan apa saja triterianya, serta sarana apa yang membantu
orang mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu.

Jawaban-jawaban yang dibutuhkan untuk memenuhi Pertanyaan tersebut di manajemen


sudah sedemikian. rupa diberlakukan bagi para ilmuwan itu sendiri. Prosedur dengan
pendekatan metode ilmiah adalah. prosedur baku untuk menelaah manajemen.

Cara pencarian bebenaran yang dipandang ilmiah ialah

yang dilakukan melalui penelitian. Penelitian adalah

tahu pada manusia

hasrat ingin tahu

dalam taraf

keilmuannya. Penyaluran sampai taraf setinggi ini

disertai oleh keyakinan bahwa ada sebab bagi setiap

akibat dan bahwa setiap gejala yang tampak dapat


dicaci penjelasannya secara ilmiah. Penelitian adalah.

suatu proses yang terjadi dari suatu rangkaian langkah

yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk

mendapatkan jawaban sejumlah pertanyaan.

Pada setiap penelitian ilmiah melekat ciri-ciri umum. yaitu pelaksanaannya yang metodis
harus mencapai suatu keseluruhan yang logik dan koheren. Artinya dituntut adanya sistem
dalam metode maupun dalam hasilnya. Jadi susunannya lagis, Ciri lainnya adalah
universalitas, Bertalian dengan universalitas ini adalah objektivitas. Setiap penelitian ilmiah
harus objektif artinya terpimpin oleh objek dan tidak mengalami distorsi karena adanya
berbagai prasangka subyektif. Agar penelitian ilmiah dijamin objektivitasya, tuntutan
intersubjektivias perlu dipenuhi..

3.3 Aksiologi Manajemen

Aksiologi berasal dari bahasa Yunani axios yang berarti memiliki harga mempunyai nilai, dan
logos. yang bermakna teori atau penalaran Sebagai suatu istilah, aksiologi mempunyai arti
sebagai teori tentang nilai yang diinginkan atau teori tentang nilai yang baik. dan dipilih.
Teori ini berkembang sejak jaman Plato dalam hubungannya dengan pembahasan mengenai
bentuk atau ide (ide tentang kebaikan).

Permasalahan aksiologi ilmu manajemen (1) sifat nilai, (2) tipe nilai, (3) kriteria nilai, dan (4)
status metafisika nilai. Masing-masing dicoba untuk dijelaskan dengan. ringkas sebagai
berikut.

Sifat nilai atau paras nilai didukung oleh pengertian. tentang pemenuhan hasrat,
kesenangan, tepuasan. minat, kemauan rasional yang murni, serta persepsi mental yang erat
sebagai pertalian antara sesuatu sebagai sarana untuk menuju ke titik akhir atau menuju
kepada tercapainya hasil yang sebenarnya. Di dalam mengkaji dilandasi kepuasan.
Manajemen dengan berkecimpung hasrat untuk tentunya mendapatkan

Perihal tipe nilai didapat informasi bahwa ada nilai intrinsik dan ada nilai instrumental, Nilai
intrinsik ialah nilai konsumatoris atau yang melekat pada diri sesuatu sebagai bobot
martabat diri (prized for their own sake). Yang tergolong ke dalam nilai instrinsik adalah
kebaikan dari segi moral. kecantikan, keindahan, dan kemurnian. Nilai instrumental adalah
nilai penunjang yang menyebabkan sesuatu memiliki nilai instrinsik.

Penerapan tipe nilai bagi manajemen diarahkan. manajemen sebagai profesi. Banyak usaha
yang telah. dilakukan untuk mengklasifikasikan Manajemen sebagai profesi, kriteria-kriteria
untuk menentukan sesuatu sebagai profesi yang dapat diperinci sebagai berikut:

1). Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum. Adanya
pendidikan kursus- kursusan program-program latihan formal menunjukan. bahwa ada
pinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat diandalkan
2). Para profesional mendapatkan status mereka. karena mencapai standar prestasi kerja
tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suku bangsa atau agamanya

3). Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode


etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi klienya.

Manajemen telah berkembang menjadi bidang yang semakin profesional melalui


perkembangan yang mencolok program-program latihan manajemen di Universitas-
universitas ataupun lambaga-lembaga. manajemen swasta dan melalui pengembangan para
eksekutif organisasi atau perusahaan.

Perkembangan Administrasi Dan Manajemen Dari Waktu ke waktu 4.1 Perkembangan


Administrasi dan manajemen.

sebagai seni

Perkembangan administrasi dan manajemen sebagai seni dapat dibagi menjadi tiga fase
utama yaitu:

a)

Fase Pra-sejarah yang berakhir pada tahun (M

Bukti sejarah menunjukkan dengan jelas bahwa pada. fase pra-sejarah ini administrasi dan
manajemen sudah berkembang dengan baik. Karena kebutuhan masyarakat yang dipuaskan
melalui penerapan prinsip - prinsip administrasi dan manajemen pun masih sangat
sederhana, maka pada umumnya sistem. administrasi dan manajemen yang dipergunakan
pun masin sangat sederhana pula.

Ditinjau dari segi waktu dan tempat fase pra- pra- sejarah ini dapat dibagi pula menjadi
beberapa bagian. perkembangan, yaitu:

Peradaban Mesopotamia

Pada zaman ini telah dijalankan sebagian prinsip prinsip administrasi dan manajemen yang
diketahui oleh manusia pemerintahan. sekarang terutama perdagangan, di bidang
pengangkutan, dan bahkan masyarakat Mesopotamia telah dipergunakan logam sebagai alat
tukar menukar yang sudah tentu sangat memperlancar jalannya perdagangan.

komunikasi

Administrasi

Peradaban Babilonia Pemerintahan. perdagangan. perhubungan, dan pengangkutan telah


berkembang pula dengan baik pada zaman ini. Peradaban Babilonia telah berhasil pula
membina suatu sistem administrasi di bidang teknologi. Terbukti dengan adanya taman.
tergantung yang katanya sampai saat ini belum dapat ditandingi oleh manusia modern.
Mesir kuno

Pengetahuan yang berkembang pada zaman Mesir. kuno tentang administrasi dan
manajemen lebih banyak dan juga terutama karena tulisan Mesir kuno. banyak ditemukan.
Analisa dari peninggalan peninggalan Mesir kuno membuktikan bahwa di Mesir kuno aspet
administrasi yang sangat berkembang jalan di bidang pemerintahan, militer, perpajakan.
perhubungan, dan pertanian termasuk irigasi.
Tiongkok kuno

Yang paling menonjol dan sekaligus merupakan. perubahan yang belum pernah terjadi
sebelumnya. adalah masyarakat dan pemerintahan Tiongkok telah. berhasil menciptakan
suatu sistem administrasi yang sangat baik sehingga banyak prinsip - Prinsip administrasi
kepegawaian modern yang di adopsi daril prinsip-prinsip kepegawaian Tiongkok kuno.

Romawi kuno

Perkembangan administrasi dan manajemen pada zaman Romawi kuno dapat dipelajari dari
karya karya ahli filsafat terkenal Cicero, terutama dalam dua bukunya yang berjudul: (1) De
officii (The office), dan (2) De Legibus (The Law). Dalam kedua karya tersebut. menjelaskan
bahwa pemerintah Romawi kuno untuk pertama kalinya berhasil memerintah daerah yang
sangat luas yang meliputi seluruh bagian dunia yang sekarang dikenal dengan istilan
"Systems approach". Disamping departementalisasi tugas - tugas pemerintahan itu,
pemerintah Romawi kuno telah berhasil pula mengembangkan administrasi militer,
administrasi pajak, dan administrasi perhubungan. lebih dari zaman -zaman sebelumnya.

Yunani Kuno

Sumbangan terbesar dari Yunani kuno, meskipun tidak langsung dalam ruang lingkup
administrasi dan manajemen tapi sangat jelas sangat mempengaruhi jalannya proses
administrasi dan manajemen, adalah pengembangan konsep demitrasi.
6)

Fase sejarah yang berakhir pada tahun 1886

Berhubung dengan gelapnya sejarah dunia pada umumnya selama 15 abad pertama sejarah
dunia. modern, bidang administrasi dan manajemen pun juga mengalami kegelapan.
Kemudian diketahui bahwa timbulnya gereja Katholik Roma telah mempunyai pengaruh
besar terhadap perkembangan teori administrasi dan manajemen di bidang sistematisasi
dalam struktur organisasi.

Perkembangan yang

makin

pesat dari sistem administrasi dan manajemen zaman sejarah ini telah dimungkinkan pula
oleh timbulnya revolusi industri I di Inggris yang menyebabkan terjadinya perubahan. radikal
dalam filsafat administrasi dan manajemen yang tadinya "joh centered" berubah menjadi
filsafat yang "human centered".
Charles Babbage pada awal abad 18 menulis sebuah buku yang berjudul The Economy of
Manufactures. Dalam buku itu Babbage menekankan pentingnya efisiensi dalam usaha
mencapai tujuan. Namun selama hampir satu abad hasil karya ini terlupakan dan baru
diselidiki kembali setelah lahirnya "Gerakan Manajemen (Scientific Management Movement)
yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat pada tahun 1886. Gerakan
ini menandai dua hal sekaligus, yaitu: (1) berakhirnya. status administrasi dan manajemen
sebagai seni
semata

administrasi dan manajemen sebagai seni mata, tetapi berdwistatus karena administrasi dan
manajemen itu berstatus pula. sebagai ilmu pengetahuan, (2) berakhirnya Fase Sejarah
dalam perkembangan administrasi dan. manajemen dan tibanya "Fase Modern yang dimulai.
pada tahun 1886 dan yang masih erlangsung hingga saat ini.

c) Fase modern yang dimulai pada tahun 1886 dan yang masih berlangsung hingga sekarang
ini.

Gerakan Manajemen Ilmiah tersebut lahir pada tahun. (886 karena pada tahun itulah
Frederick W. Taylor mulai mengadakan penyelidikan penyelidikan dalam - rangea usahanya
mempertinggi efisiensi perusahaan dan meningkatkan produktiftas para pekerja. Taylor
memperhatikan waktu dan gerak-gerik kaum burun. yang tidak produktif. Hasil penyelidikan
yang dihasilkan Taylor itu kemudian dituliskannya dalam satu buku yang berjudul The
Principles of Scientific Management, Buku itu kemudian diterbitkan pada tahun 1911.

Sementara Tayol sibuk dengan penyelidikan penyelidikannya, di Prancis terdapat pula ahli
pertambangan yang bernama Henry Fayol yang. mencari sebab dari kegagalan pimpinan
perusahaan mencapai tujuan perusahaan di empatia bekerja. Hasil pemikiran Fayol tersebut
kemudian tertuang dalam satu buku yang terbit pada tahun 1916 dan yang pada tahun 1930
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. dengan judul General and Industrial Management
(Seharusnya: General dan Industrial Administration). Teori teori Fayol itu telania terapkan
sendiri saat ia menjadi Administrator perusahaan dan ia memang berhasil menyelamatkan
perusahaan dari keruntuhan. dan malah berhasil mengembangkannya. Sorotan. Fayol di
dalam teorinya ialah golongan pimpinan dari suatu organisasi.

Dengan Taylor yang menyoroti para pelaksana dan. pimpinan tingkat rendah dan Fayol yang
menyoroti golongan pimpinan tingkat atas dari suatu organisasi, hasil hasil pemikiran kedua
tokoh administrasi dan - manajemen itu telah saling mengisi dan saling melengkapi tanpa
diketahui satu sama lain. Karena itu. Frederick Winslow Taylor diberi julukan sebagai bapak
"Gerakan Manajemen Ilmian" dan Henry Fayol diberi. julukan bapak "Teori Administrasi
Modern".

4.2 Perkembangan Administrasi dan Manajemen sebagai Ilmu Pengetahuan.

Ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai "suatu obyek ilmiah yang memiliki
sekelompok prinsip, dalil dan rumus yang melalui percobaan percobaan yang - sistematis
dilakukan berulangbali telah teruji kebenarannya, prinsip-prinsip, dalil-dalil, dan rumus -
rumus mana dapat diajarkan dan dipelajari.
Untuk secara universal diakui sebagai ilmu. pengetahuan sesuatu obyek ilmiah
diperjuangkan dan dikembangkan itu harus oleh Para pencintanya dengan gigih. (dalam
Sondang: 1991.20).
Ditinjau dari segi pentahapan perkembangan ilmu. Administrasi. sejak lahirnya hingga
sekarang ilmu. Administral telah melewati empat tahap, yaitu:

Tahap Survival (1886-1930)

Dalam jangka waktu yang cukup panjang inilah para ahli yang menspesialisasikan dirinya
dalam bidang administrasi dan Manajemen memperjuangkan diakuinya Administrasi dan
Manajemen sebagai salah. satu cabang ilmu pengetahuan.

Tahap konsolidasi dan Penyempurnaan (1920-1945) Tahap ini disebut tahap konsolidasi dan
penyempurnaan karena dalam jangka waktu inilah Prinsip prinsip, rumus rumus, dan dalil
dalil Ilmu Administrasi dan Manajemen lebih disempurnakan. sehingga kebenarannya tidak
bisa lagi dibantah. Dalam jangka waktu ini pula gelar gelar kesarjanaan dalam - Ilmu
Administrasi Negara dan Niaga mulai banyak. diberikan oleh lembaga-lembaga pendidikan
tinggi.

Tahap "Human Relations" (1945-1959) Pada tahap "human relations" para ahli dan sarjana
mulai beralih kepada faktor manusia serta hubungan. formal dan informal apa yang perlu
diciptakan, dibina dan dikembangkan antar manusia pada semua. tingkatan organisasi demi
terlaksananya kegiatan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suasana yang intim dan
harmonis. -

Tahap Behaviouralisme (1959 hingga sekarang)

Penyelidikan tentang tindak tanduk manusia dalam kehidupan berorganisasi dan apa alasan.
- alasan manusia dalam kehidupan berorganisasi dan apa alasan alasan mengapa manusia itu
bertindak demikian. Jika Jika tindak - tanduk itu merugikan. organisassi, diselidiki pula
bagaimana caranya supaya tindakan yang merugikan organisasi itu dapat dicuban. menjadi
tindakan yang menguntungkan organisasi. Jika sebaliknya tindak tanduk itu sudah
menguntungkan organisasi, diselidiki pula cara cara - yang dapat ditempuh untuk lebih
meningkatkan. kegiatan yang demikian demi tercapainya tujuan. organisasi dengan lebih
efisien, ekonomis, dan efektif.

5 Pecan filsafat administrasi dan manajemen. dalam perumusan kebijakan publik di


Indonesia

5.1 Inti landasan filosofis

Jika landasan peraturan yang digunakan memiliki nilai. bijaksana yakni memiliki nilai benar
(logis), baik dan adil. Menemukan filosofis berarti melakukan pengkajian secara mendalam
untuk mencari dan menemukan hakekat sesuatu yang sesuai dan menggunakan dengan
nalar, nalar sehat. Menurut sistem demokrasi modern, kebijakan bukanlah berupa. cetusan
pikiran atau pendapat dari pejabat negara atau pemerintahan yang mewakili rakyat akan
tetapi juga opini publik (suara rakyat) yang memiliki porsi sama besarnya untuk
mencerminkan (terwujud) dalam kebijakan-kebijakan publik.

Suatu kebijakan publik harus berorientasi terhadap kepentingan publik (public interest),
sebagaimana. menurut M. Osting yang dikutip oleh Bambang Sunggono, dalam suatu negara
demokrasi, negara dapat dipandang sebagai agen atau penyalur gagasan. sosial mengenai
keadilan kepada warganya dan mengungkapkan hasil gagasan sosial tersebut dalam undang-
undang atau peraturan-peraturan, sehingga masyarakat mendapatkan ikut berproses ikut
ambil bagian untuk mewarnai dan memberi sumbangan dengan leluasa (1994, hal (1-(2).

Dasar filosofis yang pertama dari Rancangan Peraturan Daerah adalah pada pandangan
hidup Bangsa Indonesia yang telah dirumuskan dalam butir- butir Pancasila dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Nilai- nilai
Pancasila ini dijabarkan dalam hukum yang dapat menunjukan nilai = nilai keadilan,
ketertiban dan kesejahteraan. Rumus Pancasila ini yang merupakan dasar hidup Negara
Indonesia dituangkan dalam. pembukaan UUD Republik Indonesia. Ditekankan dalam dasar
Negara Indonesia, bahwa Indonesia adalah Negara hukum (rechstaat) bukan berdasarkan
kekuasaan (machstaat).

Berlakunya suatu konstitusi sebagai hukum dasar yang mengikat didasarkan atas kekuasaan
teretinggi atau Prinsip kedaulatan yang dianut dalam suatu Negara. Jika Negara itu
menganut paham kedaulatan rakyat. maka sumber legetimasi konstitusi itu adalah rakyat.
Jika yang berlaku adalah paham kedaulatan caja, maka raja yang menentukan berlaku
tidaknya suatu konstitusi. Hal ini yang disebut oleh para ahli sebagai constituent power yang
merupakan kewenangan yang berada diluar dan sekaligus diatas system yang diaturnya.
Karenaitu, di lingkungan Negara-negara demokrasi, rakyatlah yang dianggap menentukan
berlakunya suatu konstitusi.

Constituent

mendahului

Power konstitusi, dan konstitusi mendahuli organ pemerintahan yang diatur dan dibentuk
berdasarkan konstitusi. Pengertian. constituent power berkaitan pula dengan pengertian
hirarki hukum (hierarchy of law). Konstitusi merupakan. hukum yang lebih tinggi atau
bahkan paling tinggi serta paling fundamental sifatnya, karena kostitusi itu. sendiri
merupakan sumber legitimasi atau landasan. otorisasi bentuk-bentuk hukum atau
Peraturan- peraturan perundangan-undangan lainnya. Sesuai dengan prinsip hukum yang
berlaku universal, agar Peraturan-peraturan yang tingkatnya berada di bawah. Undang-
Undang Dasar dapat berlaku dan diberlakukan. Peraturan-peraturan itu tidak oleh
bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi tersebut.
Konstitusi

paham

konstitusionallisme. Untuk tujuan to keep a government in order itu diperlukan pengaturan


yang sedemikian rupa, sehingga dinamika kekuasaan dalam proses pemerintahan dapat
dibatasi dan dikendalikan sebagaimana mestinya, Gagasan mengatur dan membatasi
kekuasaan ini secara alamiah muncul karena adanya kebutuhan untuk merespons
perkembangan peran relative kekuasaan umum dalam kehidupan umat manusia.

5.2 Filosofi kebijakan Publik

Kebijakan (policy) umumnya dipakai untuk memilih. dan menunjukkan pilihan terpenting
untuk mempererat kehidupan. baik dalam kehidupan organisasi kepemerintahan atau
privat. Kebijakan harus bebas. dari konotasi atau nuansa yang dicakup dalam kata Politis
(political) yang sering kali diyakini mengandung makna keberpihakan akibat adanya
kepentingan. kebijakan sebuah ketetapan yang berlaku dan diciciban. olen perilaku yang
konsisten serta berulang, baik dari yang membuatnya maupun yang mentaatinya (yang
terkena kebijakan itu). Sedangkan kebijakan publik. (public policy) merupakan cangkaian
pilihan yang. kurang lebih saling berhubungan (termasuk keputusan- keputusan yang tidak
bertindak) yang dibuat oleh badan dan pejabat pemerintaA.

Dalam

filsafat

kebijakan

(Policy

Philosopies)

memperkenalkan

konsep

Pemerintahan

Dalam masyarakat yang pluralistis seperti Indonesia dan Amerika Serikat dengan teori
Brokerism, di antara. penganut teori ini David Easton dan Robert Dahl sangat membantu kita
memahami pluralisme. Teori Brokerism. beranggapan bahwa masyarakat itu terdiri dari
beberapa kelompok kepentingan (interest-group) dan. pemerintah sebagai alat perekat
serta memiliki. pegangan yang kuat dari semua unsur kelompok. kepentingan itu
terintegrasi. menjadi suatu kekuatan yang

Karena itu, partisipasi masyarakat wajib hukumnya. dalam penyusunan kebijakan pada
sebuah negara. demokrasi. Dalam konteks otonomi daerahpun partisipasi masyarakat
dijamin melalui Undang-Undang No 32/ 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 45
menyebutkan anggota DPRD mempunyai kewenangan menyerap menampung, menghimpun
dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Kemudian Pasal 139 menegaskan Masyarakat
berhak memberikan masukan secara lisan atau tulisan dalam rangka penyiapan atau
pembahasan rancangan Peraturan daerah. Dijaminnya kebebasan masyarakat.
menyampaikan aspirasi dan berpartisipasi dalam penyusunan seperti kebijakan publik di
daerah, agar kebijakan publik itu memenuhi rasa keadilan dan tidak menimbulkan
kontroversi di masyarakat, Itu sebabnya. perumusan kebijakan publik itu dimulai dari dan
oleh rakyat, dan untuk rakyat terutama dalam sebuah negara demokrasi, 5.3 Prinsip-prinsip
Administrasi

Perlu juga disadari bahwa sebagai suatu disiplin. administrasi publik memberikan berbagai
prinsip- prinsip, metode, dan teknik yang rasional, yang dapat dipelajari untuk mencapai
tujuan. Hampir semua prinsip tersebut berasal dari dunia bisnis karena itu tidal semua bisa
digunakan. Dan yang paling spesifik adalah bahwa cara-cara yang digunakkan administrasi
Publik untuk mencapai tujuan memang dinilai dari segi efisiensi dan efektivitas, namun
tingkat tingkat itu tidak harus Mencapai titik optimum karena dunia administrasi publik tidak
berorientasi pada profit semata. Hal ini disebabkan adanya tuntutan bahwa administrasi
publik juga harus mempertimbangkan nilai lain seperti keadilan dan tanggungjawab kepada
Publik atau accountability. democratic responsibility and

Kegiatan administrasi publik bertujuan memenuhi kepentingan publik atau secara akademik
dikenal dengan istilah "Public interest". Banyaknya kepentingan di dalam masyarakat
(pribadi, kelompok, publik, politik, jabatan, dll) dan yang seharusnya diperjuangkan oleh
para administrator publik adalah. kepentingan publik. Ini berarti kepentingan publik tidak
Aarus berasal dari masyarakat secara langsung, tetapi dapat diusulkan melalui wakil-
wakilnya, atau pejabat Publik yang ditunjuk untuk memutuskannya. Untuk mengontrol
kecenderungan negatif diperlukan suatu mekanisme khusus seperti "good governence"
dimana. proses pembuatan keputusan dilangsungkan secara demokratis dan masyarakat
memiliki akses untuk lebih. berpartisipasi.

Sesungguhnya, jika ditelusuri kebijakan (policy) tidak sama dengan kebijaksanaan (wisdom).
maupun kebajikan (virtues). Kata policy secara etimologis berasal dari kata polis dalam
bahasa Yunani (Greek). yang berarti negara-bota, Kata policy masuk kedalam. bahasa Inggris
dengan arti berurusan dengan masyarakat (public), tentu saja setiap perumusannya Aarus
melibatkan masyarakat terutama target grup (kelompok sasaran).

5.4 Prinsip Penyusunan kebijakan Publik

Dalam

bahasa Indonesia, kata kebijaksanaan diterjemahkan dari tata policy mempunyai konotasi
tersendiri. Kata tersebut mempunyai akar kata bijaksana atau bijak yang dapat disamakan
dengan wisdom, yang berasal dari kata sifat wise dalam bahasa Inggris. Dengan pengertian
ini, sifat bijaksana. dibedakan orang dari sekedar pinter (clever) atau cerdas (smart),
kebijakan publik adalah keputusan. yang dibuat pemerintahan oleh untuk pemerintah
mengatasi atau lembaga permasalahan tertentu,untuk melakukan kegiatan tertentu atau
untuk mencapai tujuan tertentu yang berkenaan dengan kepentingan dan manfaat orang
banyak prinsip penyusunan kebijakan Publik:

a Benar dalam prose, yaitu bahwa prosesnya harus transparan, dapat dipertanggung jawabkan dan
melibatkan pihak yang seharusnya terlibat

6) Benar secara isi: yaitu bahwa isi kebijakan; mengatur isu kebijakan yang harus diatur atau fokus.
pada isu kebijakan; bukan merupakan kompromi politik dan atau ekonomi langsung pada masalah
yang diatur, tidak bertentangan dengan kebijakan yang lebih tinggi atau setara dan pasal-pasalnya
sinkron

c) Benar secara poltik etik, yaitu mengakomodasi - para pihak yang terkait secara langsung dengan
kebijakan, menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam. good governance dan memperhatikan kaidan-
kaidan moralitas dalam pembuatan kebijakan

d) Benar secara hukum; yaitu bahwa kebijakan ini benar-benarmerupakan kaidah hukum, karenanya
kebijakan publik. bukan merupakan himbauan. melainkan memberikan batas-batas aturan serta
mencantumkan sanksi yang tegas pagi pelanggaran. atasnya, dan memberikan keadilan dan
kesamaan. didepan hukum bagi publik.

e) Benar secara manajemen; isi dari kebijakan bersifat sistematis, dapat dilaksanakan, meskipun
pelaksanaannya bukan oleh pemerintah. namun pemerintah dapat mengendalikan secara efektif,
dan mempunyai manfaat dan impak yang terukur

f) Benar secara bahasa; yaitu bahwa setiap kebijakan Publik diindonesia harus menggunakan bansa
indonesia yang baik dan benar (sumber: publik policy, Dr. Riant Nugroho)

kebijakan publik merupakan bagian penting

dalam. studi administrasi publik, karena dalam praktek kehidupan bernegara, administrator negara
tidak semata-mata merupakan pelaksana kebijakan publik. tetapi terlibat dalam proses kebijakan
publik. Untuk konteks Indonesia, keterlibatan administrator sangat jelas. Administrator aktif
menyiapkan rencana undang- undang, dan dalam pembahasan rencana sampai pengesahannya,
peranan birokrasi sangat besar.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan Filsafat dalam bahasa Yunani terdiri dari dua suku kata. yaitu "Philos" dan "Sophie".
"Philos" biasanya diterjemahkan dengan istilah gemar, senang, atau cinta. "Sophia dapat diartikan
kebijaksanaan. Filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk
memperolehnya. Pokok perhatian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan. ilmiah itu sendiri.
Administrasi didefinisikan sebagai keseluruhan. proses kerjasama antara dua orang manusia atau
lebih. yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya".

Manajemen adalah seni dan

ilmu

perencanaan

pengorganisasian, penyusunan. pengarahan

dan

pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perkembangan administrasi dan manajemen sebagai seni dapat dibagi menjadi tiga fase utama
yaitu: Fase Pra-sejarah yang berakhir pada tahun I M. Fase sejarah yang berakhir pada tahun 1886,
dan Fase modern yang dimulai pada tahun 1886 dan yang masin berlangsung hingga sekarang ini.
Ditinjau dari segi waktu dan tempat fare pra-sejarah ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian
perkembangan yaitu: Peradaban Mesopotamia, Peradaban Babilonia, Mesir. Kuno. Tiongkok kuno,
Romawi kuno, dan Yunani kuno.

Ditinjau dari segi pentahapan perkembangan ilmu. Administrasi, sejak lahirnya hingga sekarang ||
mu. Administrai telah melewati empat tahap, yaitu: Tahap Survival (1886 (930). Tahap Konsolidasi
dan Penyempurnaan (1920 Relations" (1945 (1959 hingga sekarang). - (945). Tahap "Human 1959).
Tahap Behaviouralisme

Dalam

kebijakan

filsafat memperkenalkan (Policy Philosopies) pemerintahan dalam konsep masyarakat yang


pluralistis seperti Indonesia dan Amerika Serikat dengan teori Brokerism, di antara penganut teori ini
David Easton dan Robert Dahl sangat membantu kita memahami pluralisme. Teori Brokerism
beranggapan bahwa masyarakat itu terdiri dari beberapa kelompok kepentingan (interest-group)
dan. pemerintah sebagai alat perekat serta memiliki pegangan yang kuat dari semua unsur
kelompok kepentingan terintegrasi, itu menjadi suatu kekuatan yang

2. Saran

Untuk melihat dan mencontoh keberhasilan administrasi dan manajemen pada zaman - zaman
terdahulu, para pejabat negara baiknya membuat kebijakan publik berdasar pada filosofi, prinsip
prinsip, dan asas asas pembuatan kebijakan publik. yang telah ada atau yang berkembang pada saat
ini. Tidak dengan konsepnya sendiri karena ini menyangkup kepentingan orang banyak. Para pejabat
negara yang memiliki wewenang dalam pembuatan. kebijakan publik baiknya mengetahui filosofi
dari administrasi, manajemen, dan kebijakan publik. -

Setelan Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, kami harapkan saran dan kritik dari bapak dosen
dan rekan-rekan sekalian demi kesempurnaan makalah ini. semoga makalah ini bermanfaat bagi
yang membaca, Aamiin.

DAFTAR PUTAKA

Adib. Mohammad. 2011. Filsafat Ilmu: Ontologi. Epistemologi dan Logika Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Pengetahuan.

Pengantar Filsafat.

Kattsoff, Louis 0. 1992.

Yogyakarta: Tiara Wacana

Suriasumantri, Jujun S. 2009. Filsafat Ilmu Sebuah.

Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Hamersma. Harry. 2008. Pintu Masuk ke Dunia

Filsafat. Yogyakarta: Kanisius. Bakhtiar, Amsal, 2004, Filsafat ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo
Siagian.

Sondeng

P.

Prof.Dr.

Administrasi, Jakarta: Gunung Agung

Hadiwijono. Harun. 1988. Sari Sejarah

Sari Sejarah Filsafat

Yunani.Yogyakarta: Kanisius

Makmur, Prof. Dr. H. 2006. Filsafat Administrasi.

Jakarta: PT Bumi Aksara

Bakry, Noor Ms. 2001. Logika Praktis Dasar Filsafat dan Sarana Ilmu. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Handoko, T, Hani, 2003. 2003. Manajemen Edisi 2.

Yogyakarta: BPFE - Yogyakarta

Islamy. DR. M. Irfan, 2009, Prinsip Prinsip Perumusan

kebijakan Publik. Jakarta: PT Bumi Aksara.


Ali, Prof. Drs. H.M. Faried. 2006, Filsafat Administrasi.

Jakarta: PT Raja Grafindo

Maksum, Ali. 2011. Pengantar Filsafat: Dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme, Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai