Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN ILMU PEMERINTAHAN DI INDONESIA

Harry K. Salawati
Kelas I1/No. Absen 04
33.0884
Prodi Studi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Fakultas Perlindungan Masyarakat
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
septivivo@gmail.com

ABSTRAK
Sampai saat ini ilmu pemerintahan masih menjadi sebuah diskursus yang hangat dan
perdebatan yang seru baik diantara internal ilmuwan dan praktisi pemerintahan maupun
kalangan eksternal dalam bidang keilmuan lainnya. Dikatakan demikian karena masih menjadi
tanda tanya besar sebagian kalangan mengenai apakah ilmu pemerintahan itu sudah mandiri
dan otonom ataukah dia merupakan cabang dari ilmu lainnya seperti ilmu politik dan ilmu
administrasi. Pertanyaan ini merupakan bentuk rasa ingin tahu secara mendalam mengenai
posisi ilmu pemerintahan yang harus dijelaskan oleh para pemerhati ilmu pemerintahan
(ilmuwan pemerintahan). Dalam banyak hal ditemukan penjelasan yang beragam dari beberapa
ahli dan literatur tetapi masih belum memberikan kesatuan pemahaman secara utuh mengenai
ilmu pemerintahan tersebut. Terutama mengenai obyek pengkajian ilmu pemerintahan (obyek
materi dan obyek forma), kemudian metode yang digunakan dalam mengkaji serta pokok
bahasannya apa saja. Akibatnya ilmu pemerintahan belum diterima secara utuh sebagai ilmu
yang mandiri dan otonom. Ada- pun lebih banyak dijumpai penelusuran dan pengkajian pada
tataran praktik penyelenggaraan pemer- intahan tetapi belum menyentuh pada khasanah
pengembangan ilmu itu sendiri yang melahirkan teori pemerintahan. Untuk itu perlu
dirumuskan ketiga hal diatas dalam rangka mengenal ilmu pemerintahan sebagai ilmu yang
mandiri dan otonom.
PENDAHULUAN (knowledge) seringkali dipertukartempatkan.
Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa
Berangkat dari dorongan rasa ingin setiap ilmu adalah pengetahuan, sedangkan
tahu manusia, kemudian guna memenuhi rasa setiap pengetahuan belum tentu merupakan
ingin tahunya, manusia menggunakan sebuah ilmu. Sebab ilmu adalah pengetahuan
otaknya untuk berpikir. Hasil pemikiran yang memiliki ciri-ciri tertentu yang
manusia untuk memenuhi rasa ingin tahunya, membedakannya dengan pengetahuan-
memunculkan pengetahuan yang pengetahuan lainnya. pada dasarnya ilmu
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang telah berkembang secara cepat dan
dapat dan mungkin diketahui oleh manusia. perkembangannya tidak pernah mengikuti
dengan kata lain berpikir pada dasarnya sebuah garis lurus. Ilmu pemerintahan pun
merupakan sebuah proses yang membuahkan berkembang dalam proses yang sulit, berliku-
pengetahuan. liku dan mengalami anomali. Hal ini sejalan
Gejala pemerintahan yang terus dengan pemahaman Van Peursen bahwa:
menerus diamati dan dirasakan pun “ilmu tidak berkembang secara
memunculkan rasa ingin tahu manusia yang berkesinambungan dalam suatu ruang
kemudian melahirkan ide atau gagasan lingkup netral tetapi tersendat-sendat, terbina
mengenai bagaimana pemerintahan tersebut oleh motif-motif ideologis tertentu. Dalam
berkembang dan berproses. dengan konteks ini maka dapat dikatakan bahwa
menyadari bahwa pengetahuan pemerintahan esensi ilmu pemerintahan sesungguhnya
yang dapat diketahui oleh manusia sifatnya memiliki nilai-nilai yang unik dan khusus.
hampir tidak terbatas, dalam arti mampu Nilai tersebut meliputi deskripsi data
menembus ruang dan waktu maka pengalaman fenomena pemerintahan.
pengembangannya dengan logika yang ideal Kemudian hal tersebut tersusun secara
dibatasi pada hal-hal tertentu yang fokus dan metodis dalam rumusan yang mudah
terarah. Hal ini dilakukan agar dipahami. dan terakhir diciptakan secara
pengembangan pengetahuan oleh manusia sengaja untuk memperoleh jawaban yang
tidak merugikan kepentingan manusia handal mengenai persoalan alam dan sosial.
lainnya. Adapun pembatasannya melalui Mengingat sumber semua ilmu yang
aturan (etika, agama, hukum, norma). berkembang sekarang ini adalah satu yakni
Menurut pemahaman Russell, bahwa filsafat, maka selain ada metode keilmuan
pengetahuan bagian dari kepercayaan yang yang bersifat khusus, terdapat pula metode
benar. Setiap hal mengenai pengetahuan yang berlaku secara umum yang dinamakan
merupakan hal mengenai kepercayaan yang metode ilmiah (scientific method) yang
benar tetapi bukan sebaliknya. Pengetahuan merupakan perpaduan antara pendekatan
yang benar, secara empiris memerlukan rasionalisme dan pendekatan empirisme.
bukti.3 Ini menunjukan bahwa pengetahuan Filsafat sebagai ibu dari berbagai ilmu
pemerintahan pun berangkat dari dunia nyata (mother of science) mengembangkan cabang
atau fakta yang telah terjadi bukan pada ruang yang khusus membahas seluk-beluk ilmu
imajinasi atau khayal. yang dinamakan filsafat ilmu. Di dalamnya
Selanjutnya mengenai lahirnya dibahas mengenai ontologi, epistemologi dan
pemerintahan sebagai ilmu yang mandiri dan aksiologi. Ontologi berbicara mengenai apa
otonom pada prinsipnya berkembang yang akan dikaji dari sebuah ilmu (berbicara
sebagaimana proses normal lahirnya sebuah mengenai APA). Epistemologi berbicara
ilmu itu sendiri. di dalam wacana umum, mengenai bagaimana memperoleh
istilah ilmu (science) dan pengetahuan pengetahuan yang benar (berbicara mengenai
BAGAIMANA) atau pendekatan yang ontology realisme yang menyatakan bahwa
digunakan. Sedangkan aksiologi berbicara realitas berada dalam
mengenai kegunaan sebuah ilmu (berbicara kenyataan dan berjalan sesuai dengan hukum
mengenai NILAI KEGUNAAN). alam. Penelitiannya berusaha untuk
RUMUSAN MASALAH mengungkap kebenaran dari realitas yang ada
dan bagaimana realitas tersebut berjalan
1. Mengapa ilmu pemerintahan kurang sesuai dengan kenyataannya. Dalam
berkembang? paradigma ini mempunyai prespektif yang
2. Bagaimana strategi atau upaya agar didasarkan pada sosiologi regulasi dengan
Ilmu Pemerintahan dapat menjadi pendekatan obyektif dan cenderung
Ilmunya semua orang dan dapat mengasumsikan dunia sosial sebagai produk
diterapkan dalam proses politik dan empiris yang sangat nyata serta mempunyai
proses pemerintahan? hubungan satu dengan yang lainnya (sebab-
akibat).
TINJAUAN PUSTAKA
 Paradigma Interpretif
Paradigma Ilmu Pengetahuan
Paradigma dapat didefinisikan Paradigma interpretif muncul karena
bermacam-macam tergantung pada sudut adanya ketidakpuasan terhadap pandangan
pandang yang menggunakannya. Jika dari yang dikemukakan oleh paradigma
sudut pandang penulis, maka paradigma fungsionalist/positivist khususnya mengenai
adalah cara pandang seseorang mengenai realitas, karena menurut intrepretivist,
suatu pokok permasalahanyang bersifat realitas adalah yang dapat dikonstruksi oleh
fundamental untuk memahami suatu ilmu individu yang terlibat dalam situasi
maupun keyakinan dasaryang menuntun penelitian, sehingga paradigma ini menolak
seorang untuk bertindak dalam kehidupan 3 prinsip yang didengung-dengungkan oleh
sehari-hari. Capra (1991) dalam bukunya Tao penganut paradigma fungsionalis/positivist
of Physics menyatakan bahwa paradigma yaitu 1) ilmu merupakan usaha untuk
adalah asumsi dasar yang membutuhkan mengungkap realitas 2) hubungan subyek dan
bukti pendukung untuk asumsi-asumsi yang obyek harus dapat digambarkan dan 3) hasil
ditegakkannya, dalam menggambarkan dan temuan harus dapat digeneralisasi. Atau dapat
mewarnai interpretasinya terhadap realita dikatakan bahwa fenomena yang akan diteliti
sejarah sains. adalah harus dapat diobservasi, dapat
Sedangkan Kuhn (1962) dalam diukur dan dapat dijelaskan melalui karakter
bukunya The Structure of Scientific yang ada dalam penelitian tersebut.
Revolution menyatakan bahwa paradigma  Paradigma Kritis
adalah gabungan hasil kajian yang terdiri dari Paradigma Kritisme lahir karena
seperangkat konsep, nilai, teknik dll yang ketidakpuasan dari paradigmayang lahir
digunakan secara bersama dalam suatu terlebih dahulu yaitu paradigma
komunitas untuk menentukan keabsahan fungsionalis/positivisme dan paradigma
suatu masalah berserta solusinya. interpretifis. Pada paradigmafungsionalis
 Paradigma Fungsionalis/Positivist dilandasi dengan pemikiran yang dimulai
Paradigma positivisme/fungsionalis dengan swift epistemology dari epistemologi
adalah paradigma yang muncul paling awal deduktif platonik menjadi epistemologi
dalam dunia ilmu pengetahuan. Kepercayaan induktif empiric Aristotelian. Reaksi
dalam pandangan ini berakar pada paham epistemologi ini lahir dari penolakan
kebenaran yang bersifat spekulatif dan jauh
dari maksud yang sebenarnya dari pencarian objek merupakan apa yang diamati, diteliti,
kebenaran. Sedangkan paradigma interpretif dipelajari, dan dibahas. Objek materia dari
lebih menekankan pada peranan bahasa, suatu disiplin ilmu dapat sama dengan ilmu
interpretasi dan pemahaman (Chua 1969). lain, karena bersifat umum dan merupakan
Menurut Morgan (1979) paradigma ini topik yang dibahas secara global tentang
menggunakan cara pandang para nominalis pokok persoalan (subject matter). Sedangkan
dari paham nominalisme yang melihat objek forma bersifat khusus dan spesifik
realitas sosial sebagai suatu yang tidak lain karena merupakan pusat perhatian (focus of
adalah label, nama, konsep yang digunakan interest) suatu disiplin ilmu pengetahuan.
untuk membangun realitas. Pemerintahan dikenal juga dalam arti
 Paradigma Postmodern luas dan arti sempit. Pemerintahan dalam arti
Paradigma ini muncul karena adanya sempit meliputi eksekutif saja sebagai
kelemahan dari paradigma positivist, pelaksanaan roda pemerintahan. Sedangkan
interpretif dan kritisme serta teknologi pemerintahan dalam arti luas meliputi
yang sangat canggih. Menurut Roslender eksekutif, legislatif sebagai lembaga pembuat
(1995) dalam Indriantoro (1999) peraturan perundang-undangan, dan yudikatif
menjelaskan bahwa postmodern menolak sebagai lembaga yang melaksanakan
pendapat modernisme yang meyakini bahwa peradilan.
manusia mempunyai kapasitas untuk maju, Taliziduhu Ndraha mendefinisikan
untuk memperbaiki dirinya sendiri dan Ilmu Pemerintahan sebagai ilmu yang
berpikir secara rasional. Bagi seorang mempelajari bagaimana memenuhi dan
postmodernis tidak ada keadaan yang lebih melindungi kebutuhan dan tuntutan tiap
baik, tidak ada dunia yang lebih baik, tidak orang akan jasa publik dan layanan sipil,
ada yang disebut kemajuan atau pengendalian dalam hubungan pemerintahan (sehingga
alam. Postmodern membuang metode dan dapat diterima) pada saat dibutuhkan oleh
teori yang dominant mengenai modernitas yang bersangkutan. Berdasarkan pengertian
dan mengantikannya dengan metode post ini maka objek forma dari Ilmu Pemerintahan
structuralist. adalah tujuan pemerintahan. Secara
Landasan Ontologi Ilmu gamblang Ndraha mengemukakan ontologi
Pemerintahan Ilmu Pemerintahan menggunakan kontruksi
Landasan Ontologi merupakan pemikiran berdasarkan meta disiplin (basic
wujud hakiki, hakekat dari objek yang flatform), sehingga common flatform dari
diamati/dikaji/ditelaah oleh ilmu berbagai disiplin ilmu itu ditemukan, yaitu
pengetahuan yang dimaksud. hubungan antara pemerintah dengan yang
Ilmu Pemerintahan berasal dari kata diperintah (hubungan pemerintahan).
ilmu dan pemerintahan. Pemerintahan berasal Landasan Epistemologi Ilmu
dari kata pemerintah. Banyak pengertian yang Pemerintahan
dikemukakan oleh para ahli tentang Ilmu Epistemologi merupakan proses
Pemerintahan. Namun dari pengertian dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang
tersebut terdapat perbedaan pada objek forma dimaksud. Mengkaji Ilmu Pemerintahan
Ilmu Pemerintahan, sedangkan objek secara epistemologi dapat dilakukan melalui
materianya sama yaitu negara/pemerintah. perkembangan Ilmu Pemerintahan itu sendiri.
Objek suatu ilmu pengetahuan menurut Inu Ilmu Pemerintahan seringkali di
Kencana adalah sesuatu yang menjadi pokok anggap sebagai ilmu pengetahuan yang baru.
pembicaraan, sehingga dengan demikian Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Taliziduhu Ndraha dimana Ilmu kehidupan sehari-hari oleh para professional
Pemerintahan (bestuurswetenschap) pemerintahan yang terhimpun di dalam suatu
mengalami beberapa tahapan perkembangan. asosiasi professional. Ilmu Pemerintahan
Tahap pertama, gejala pemerintahan dikaji generasi ketiga ini telah berkembang di barat.
melalui sudut pandang dan cara menurut ilmu Pada tahap keenam, bagian ilmu yang
yang ada dimasa itu sehingga objek itu mempelajari pemerintahan (tahap kedua),
menjadi ruang-lingkup dan dipelajari sebagai misalnya sosiologi pemerintahan,
materia atau bagian integral disiplin lain. berkembang sedemikian pesat sehingga ia
Seperti ilmu hukum, ilmu politik, sosiologi, dipandang sebagai sebuah disiplin sendiri
ilmu ekonomi, dan ilmu administrasi. yang kemudian membentuk Ilmu Peme
Tahap kedua, gejala pemerintahan rintahan generasi keempat
dipelajari oleh disiplin ilmu pengetahuan (bestuurswetenschappen) dengan pendekatan
yang ada. Sehingga terbentuklah spesialisasi multidisiplin dan lintas-disiplin. Pada tahap
disiplin yang bersangkutan. Misalnya ketika ketujuh, bestuurswetenschappen itu jika ber-
sosiologi mempelajari gejala pemerintahan hasil menduduki posisi denominatif, bias
maka lahirlah sosiologi pemerintahan. balik menyoroti bidang-bidang yang dahulu
Sosiologi pemerintahan ini merupakan dikaji oleh induknya. Misalnya dengan
spesialisasi sosiologi. Tahap ketiga, terbentuk menggunakan metodologi sosiologi Ilmu
kelompok pengetahuan (body of knowledge) Pemerintahan, Ilmu Pemerintahan generasi
yang dikonstruksi dari konsep-konsep keempat mengkaji gejala-gejala atau
sumbangan disiplin ilmu yang spesifik tadi. peristiwa sosiologis. Maka lahirlah disiplin
Maka lahirlah disiplin Ilmu Pemerintahan baru seperti Ilmu Pemerintahan sosiologikal
elektis. Ilmu Pemerintahan pada tahap awal dan seterusnya. Pada gilirannya disiplin ini
seperti bestuurskunde, bersifat ideografik- membentuk Ilmu Pemerintahan generasi
elektis. Inilah awal Ilmu Pemerintahan kelima.
generasi pertama. Pada tahap keempat, Van Ylst mengemukakan pengkajian
lahirlah Ilmu Pemerintahan yang mandiri secara epistemologi terhadap Ilmu
yang dikenal sebagai bestuurswetenschap. Pemerintahan adalah upaya yang perlu
Ilmu Pemerintahan generasi kedua ini dilakukan dengan seksama dan kritik untuk
didukung oleh metodologi yang berhasil memperoleh pemahaman yang lebih dalam
mengidentifikasi sasaran formal baru dan jelas tentang keberadaan ilmu
(khusus) diantara sejumlah objek formal pengetahuan tersebut. Keberadaan Ilmu
lainnya yang gejalanya memiliki keajegan Pemerintahan yang tidak jelas ruang-lingkup
yang cukup untuk dianalistis. Pada tahap dan objeknya, telah berlangsung lama jika
kelima, muncul kemampuan denominatif dari dibandingkan dengan ilmu-ilmu lainnya,
Ilmu Pemerintahan. Ketika metodologi Ilmu misalnya ilmu politik. Ada keraguan terhadap
Pemerintahan digunakan oleh ilmu lain eksistensi Ilmu Pemerintahan sehingga
sebagaimana Ilmu Pemerintahan banyak yang beranggapan bahwa Ilmu
menggunakan metodologi ilmu lain pada saat Pemerintahan tidak memiliki kompetensi
Ilmu Pemerintahan dikaji sebagai suatu yang jelas. Ilmu Pemerintahan dianggap
bidang kajian ilmiah (jurusan pada tingkat S1 kurang berperan dan tidak signifikan jika
atau BKU pada tingkat S2) dan jika Ilmu dibandingkan dengan ilmu politik, khususnya
Pemerintahan diakui sebagai disiplin peran kontribusi ilmunya terhadap kegiatan
berderajat akademik tertinggi (S3) dan jika pemerintahan. Kemudian Van Ylst
Ilmu Pemerintahan dapat diterapkan didalam mengemukakan perkembangan ilmu-ilmu
politik dan Ilmu Pemerintahan di Indonesia
dalam tiga periode berikut ini:
Periode

1945-1965 1965-1985 1985-2005

Ilmu politik dilahirkan oleh UGM menjadi model Jumlah universitas yang
para ahli ilmu hukum dan pendidikan ilmu politik di menjadi model pendidikan
menjadi bagian dari fakultas Indonesia ilmu politik bertambah
hukum
Para pengajar berasal dari Para pengajar di daerah Jumlah ahli ilmu politik
berbagai disiplin dan sebagian besar dari UGM bertambah, baik yang berasal
kalangan praktisi serta dari dalam maupun luar
tokoh-tokoh masyarakat negeri
Para pegawai pemerintahan Para pemerintah di pusat dan Para pegawai pemerintahan
di pusat dan daerah banyak daerah banyak diisi oleh di pusat dan daerah diisi oleh
diisi oleh bangsawan Jawa alumnus UGM alumnus dari berbagai
dan partai politik universitas, baik dari dalam
dan luar negeri
Politik dan pemerintahan Masing-masing universitas Kurikulum nasional lahir
diajarkan sebagai pelengkap memiliki kurikulum sebagai standar pendidikan
kurikulum ilmu hukum tersendiri ilmu politik dan ilmu
pemerintahan
Berdasarkan minat dan Sarjana dan praktisi dari Terbentuknya komunitas
kepentingan berbagai kalangan ikut para ilmuan politik dan
memberikan pemikiran pemerintahan
tentang politik
Tidak ada media dan Hasil penelitian dan tulisan Memiliki jurnal ilmiah
organisasi profesi dalam tentang politik yang dibuat sendiri
ilmu politik oleh masing-masing individu
dan kelompok
Ke luar, suatu ilmu pengetahuan berfungsi
Landasan Aksiologi Ilmu sebagai alat untuk mengidentifikasi suatu
Pemerintahan
Landasan aksiologi adalah man- objek, merekam dan menggambarkan suatu
faat/guna/fungsi dari ilmu pengetahuan yang keadaan, menerangkan hubungan antar
dimaksud. Landasan aksiologi Ilmu gejala, menguji pengetahuan lain dan
Pemerintahan merupakan man- meramalkan apa yang akan dan dapat terjadi.
faat/guna/fungsi dari Ilmu Peme- rintahan itu Ke dalam, ia berfungsi sebagai alat untuk
sendiri. menguji dirinya sediri. Ilmu pengetahuan
Ndraha mengemukakan fungsi Ilmu bersifat heuristic, artinya menemukan,
Pemerintahan dengan melihat fungsi ilmu menguji, mengoreksi dan mengembangkan
pengetahuan yang dikemukakan oleh Fred N. dirinya sendiri sehingga terus-menerus
Kerlinger. Ilmu pengetahuan pada umumnya mampu berfungsi. Jika hal tersebut tidak
mempunyai dua fungsi, ke luar dan ke dalam. terjadi, maka ilmu yang bersangkutan masih
lemah (tidak didukung oleh cukup fakta yang
konsisiten dan relevan) atau ketinggalan PEMBAHASAN
zaman (tidak dapat digunakan sebagai alat Ilmu Pemerintahan Kurang
untuk menghadapi atau mengantisipasi Berkembang
keadaan, karena zaman sudah berubah) atau Ilmu pemerintahan sangat
tidak appropriate (andaikata ilmu diibaratkan dipengaruhi oleh sistem pemerintahan suatu
alat, maka busi mati tidak bisa dengan kunci negara atau bentuk pemerintahan yang
inggris). dianut. Meskipun tidak ada standar atau
Ilmu Pemerintahan (yang merupakan ilmu standar yang harus diterapkan di semua
pengetahuan) memiliki guna teoritis dan guna negara, pendekatan penelitian ilmiah
praktis. Guna teoritis dari Ilmu Pemerintahan pemerintah disesuaikan dengan keadaan
ini dengan mengkaji/mengembangkan/ negara dan zaman.
mempelajari Ilmu Pemerintahan untuk Dari sudut pandang pemerintah,
kepentingan pengembangan Ilmu Pe beberapa orang menganggap sebagai badan
merintahan itu sendiri. Sedangkan guna eksekutif semata, tetapi memiliki badan
praktis dari Ilmu Pemerintahan ini dengan yang lebih luas di mana pemerintah
mengkaji/mengembangkan/ mempelajari berfungsi. Semua ini berkontribusi pada
Ilmu Pemerintahan untuk diterapkan dalam pengembangan Ilmu Pemerintahan, yang
kegiatan pemerintahan. Tujuannya untuk menjadi ilmu yang mandiri dan otonom.
melaksanakan fungsi pemerintahan secara Setelah mengalami pasang surut,
maksimal sehingga dapat tercapai kemunduran perkembangan ilmu
kesejahteraan masyarakat. pemerintahan selama berabad-abad.
Teori baru pemerintahan
METODOLOGI sebenarnya fokus pada keberadaan
Pada penelitian ini menggunakan pemerintah. Kelompok yang bertanggung
pustaka (Library Research) Teknik jawab menjalankan kekuasaan untuk
kepustakaan adalah penelitian kepustakaan mengatur dan memenuhi kebutuha. Hal ini
yang dilaksanakan dengan cara membaca, menunjukkan bahwa ilmuwan pemerintah
menelaah dan mencatat berbagai literatur tertarik menggunakan ilmu pemerintahan
atau bahan bacaan yang sesuai dengan sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
pokok bahasan, kemudian disaring dan Untuk mendapatkan pemahaman
dituangkan dalam kerangka pemikiran secara yang lebih mendalam tentang keberadaan
teoritis. ilmu pemerintahan, kami akan menetapkan
Metode ini dilakukan dengan tujuan yang dapat diperoleh dari ilmu
menulusuri website/situs yang menyediakan pemerintahan dari pendekatan yang
berbagai data dan informasi yang tercantum di atas untuk cara menganalisis
berhubungan dengan penelitian, yaitu situs ilmu pemerintahan, dan kemudian
mengenai jurnal-jurnal penelitian tentang menetapkan tujuan yang dapat diperoleh
kesejahteraan masyarakat dan berbagai situs dari ilmu pemerintahan yang jelas. Perjelas
lainnya yang dijadikan sebagai landasan tentang pemerintahani nilah benang merah
dasar atau referensi untuk mempelajari yang menuntun para ilmuwan, praktisi, dan
berbagai teori dan praktek yang sedang pemerhati pemerintahan sains untuk
penulis teliti mengetahui ilmu pemerintahan yang perlu
dikembangkan.
Kurangnya berkembang ilmu
pemerintahan banyak dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara laian yaitu agama yang dapat mengemban tugas untuk
batiniah tidak dapat dikendalikan oleh melayani. Dalam konteks ini agar dapat
kekuatan manusia. Norma berasal dari memberikan perbaikan terhadap pikiran
sumber kebenaran mutlak karena itu, tidak kaum generasi muda untuk prinsip- prinsip
seorang pun berhak memaksakan besar yang perlu untuk menjadi landasan
pemahaman agama kepada orang lain, berdirinya kelembagaan pemerintahan.
mengganggu keyakinan agama lain, atau dengan kata lain the science of government
mengejar kehidupan spiritual. Agama- tidak menghasilkan politician tetapi
agama di luar, di sisi lain, Kebajikan rakyat melahirkan statesman yang artinya
merupakan sebuah komitmen yang perlu bijaksana, terampil dan menjadi pemimpin
didorong dan didorong oleh pemerintah. pemerintahan yang disegani.
Karena hukum bergantung pada dominasi Pengembangan sebuah ilmu
penduduk hukum harus lebih persuasif pengetahuan tentu memiliki tujuan yang
daripada perintah. Kebenaran dengan hendak diperoleh terkait dengan obyek dari
kejujuran diklasifikasikan menjadi tiga jenis ilmu itu sendiri. Setiap ilmu yang mandiri dan
menurut tujuannya untuk memenuhi otonom memiliki obyek forma yang khusus
kebutuhan manusia, untuk memuaskan yang merupakan ciri yang membedakan
kesenangan diri sendiri, dan keduanya. dengan ilmu lainnya. Dalam konteks ilmu
Selain itu dipengaruhi hak dan wewenang pemerintahan terdapat tujuan yang hendak
untuk mengendalikan diri pribadi, dan hak dicapai dari pengembangan ilmu tersebut.
untuk menuruti kehendak sendiri, tanpa Beberapa ahli mengemukakan tujuan ilmu
melanggar kewajiban yang timbul dari pemerintahan berdasarkan hasil pendalaman
hukum alam. dan penelusuran serta pengkajiannya.
Strategi Pengembangan Ilmu Mempelajari ilmu pemerintahan,
Pemerintahan dapat memberikan kontribusi bagi
Untuk dapat mengetahui lebih jauh kepentingan manusia baik jasmaniah
keberadaan ilmu pemerintahan maka dari maupun rohaniah. Hal tersebut erat
pendekatan yang dikemukakan di atas kaitannya dengan nilai kegunaan sebuah
sebagai metode membedah ilmu ilmu itu sendiri, dimana akan sangat
pemerintahan tersebut, kemudian tergantung pada pelaksanaan fungsifungsi
menetapkan tujuan yang didapat dari ilmu ilmu bagi kepentingan umat manusia. Ilmu
pemeritahan maka selanjutnya hal yang pemerintahan dalam perkembangannya dapat
lebih mengerucut adalah merangkaikan menerapkan fungsi-fungsi ilmu secara umum
pokok bahasan yang tegas dan jelas mengenai untuk mencapai kebahagiaan sebagaimana
ilmu pemerintahan. Hal ini sebagai benang jasmaniah dan rohaniah tersebut.
merah yang mengantarkan ilmuwan,
praktisi maupun pemerhati ilmu SIMPULAN
pemerintahan agar mengetahui warna ilmu Ilmu Pemerintahan kurang
pemerintahan yang harus dikembangkan. berkembang karena banyak dipengaruhi oleh
Pada bagian lain tujuan ilmu beberapa faktor, antara lain yaitu agama
pemerintahan bagi kaum generasi muda batiniah tidak dapat dikendalikan oleh
yang mempelajarinya adalah memberikan kekuatan manusia.
kontribusi pada mereka bekal yang cukup Ilmu pemerintahan pada dasarnya
dengan harapan agar mereka kelak tidak merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang
menjadi politisi tetapi kaum generasi muda mandiri dan otonom yang memiliki metode
tersendiri sebagai pendekatan dalam
melakukan kajian dan penelusuran terhadap DAFTAR PUSTAKA
gejala atau peristiwa pemerintahan. Banyak Kencana S, Inu. 2001. Pengantar Ilmu
ahli mengemukakan beberapa pendekatan Pemerintahan. Bandung: Refika
yang perlu dilakukan dalam membedah Aditama.
fenomena pemerintahan berdasarkan Ndraha, Taliziduhu. 1983. Metodologi
referensi dan pengalaman hasil Pemerintahan Indonesia. Jakarta:
penelusurannya. Setiap ahli memiliki basis Bina Aksara.
argumentasinya karena dipengaruhi oleh ___, 2003. Kybernology (Ilmu
waktu, tempat, situasi, peristiwa dan sistem Pemerintahan Baru). Jakarta: Rineka
yang berbeda. Perbedaan tersebut Cipta.
merupakan dinamika perkembangan ilmu Van Ylst, Franciscus. 1998. Hakekat Ilmu
pemerintahan dari waktu ke waktu. Pemerintahan. (Tesis). Depok: UI.
Mempelajari ilmu pemerintahan, ___. 2008. Epistemologi Ilmu
dapat memberikan kontribusi bagi Pemerintahan. (Disertasi). Depok:
kepentingan manusia baik jasmaniah UI.
maupun rohaniah. Hal tersebut erat Titin Rohayatin, T. W. (2017). Faktor
kaitannya dengan nilai kegunaan sebuah Penyebab Belum Optimalnya
ilmu itu sendiri, dimana akan sangat Kualitas Penyelenggaraan
tergantung pada pelaksanaan fungsifungsi Pelayanan Publik Dalam Birokrasi
ilmu bagi kepentingan umat manusia. Ilmu Pemerintah. Jurnal Caraka Prabu
pemerintahan dalam perkembangannya dapat Volume 01 No. 01, 22-36.
menerapkan fungsi-fungsi ilmu secara umum Mulyana, D. 2003. Metodologi Penelitian
untuk mencapai kebahagiaan sebagaimana Kualitatif Paradigma Baru Ilmu
jasmaniah dan rohaniah tersebut. Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya.
Rosda Karya. Bandung
SARAN
Dari hasil penelitian ini
mendapatkan saran untuk kedepannya
supaya penerepan ilmu pemerintahan di
dalam dunia pendidikan sebaiknya lebih
diperhatikan lagi. Bagi pemerintah
sebaiknya membuat strategi-strategi
bagaimana cara oengembangan ilmu
pemerintah agar bisa berkembang.

Anda mungkin juga menyukai