BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari Latar belakang di atas dapat di ketahui beberapa rumusan masalah di antara
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian filsafat secara etimologis dan menurut para ahli ?
2. Metode apa saja yang digunakan dalam filsafat ?
3. Apa saja objek dalam filsafat ?
4. Bagaimana sistematika atau stuktur dalam filsafat ?
5. Apa manfaat mempelajari filsafat ?
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
1. Secara etimologis
Kata filsafat berasal dari bahasa Inggris dan bahasa Yunani. Dalam bahasa
Inggris, yaitu philosophy, sedangkan dalam bahasa Yunani philen atau philos dan
sofien atau sophi.Philos artinya cinta, sedangkan Sophia artinya
kebijaksanaan.Dengan demikian, filsafat dapat diartikan cinta kebijaksanaan (Anas
Salahudin, 2011:11).
B. Metode Filsafat
Ada tiga metode berpikir yang digunakan untuk memecahkan problema-
problema filsafat, yaitu: metode deduksi, induksi dan dialektika. (Ali Maksum, 2011 :
15)
1. Metode Deduktif
Suatu metode berpikir dimana kesimpulan ditarik dari prinsip-prinsip umum
dan kemudian diterapkan kepada semua yang bersifat khusus
2. Metode Induksi
Suatu metode berpikir dimana suatu kesimpulan ditarik dari prinsip khusus
kemudian diterapkan kepada sesuatu yang bersifat umum.
3. Metode Dialektik
Suatu cara berpikir dimana suatu kesimpulan diperoleh melalui tiga jenjang
penalaran: tesis, antitesis dan sintesis. Metode ini berusaha untuk mengembangkan
suatu contoh argument yang didalamnya terjalin implikasi bermacam-macam proses
(sikap) yang saling mempengaruhi argumen tersebut akan menunjukkan bahwa tiap
proses tidak menyajikan pemahaman yang sempurna tentang kebenaran. Dengan
demikian, timbulah pandangan dan alternatif yang baru.Pada setiap tahap dari
dialektik ini kita memasuki lebih dalam pada problema asli.Dan dengan demikian
ada demikian ada kemungkinan untuk mendekati kebenaran.
1. TEORI PENGETAHUAN
Teori pengetahuan membicarakan cara memperoleh pengetahuan (norma-
norma atau teori-teorinya) dan membicarakan pula tentang bagaimana cara
mengatur pengetahuan yang benar dan berarti. Posisi terpenting dari pengetahuan
telah membicarakan tentang apa sebenarnya hakikat pengetahuan itu, cara berpikir
dan hukum berpikir agar mendapatkan hasil yang sebenar-benarnya.Cabang teori
pengetahuan yaitu Epistimologi dan logika.
2. TEORI HAKIKAT
Teori hakikat membicarakan pengetahuan itu sendiri disebut
ontologis.Hakikat ialah realis.Jadi hakikat adalah keadaan yang sebenarnya, bukan
keadaan sementara atas kesadaran sementara atau kesadaran yang menipu bukan
keadaan yang berubah.
3. TEORI NILAI
Teori nilai mencakup dua cabang, yaitu cabang filsafat yang cukup
terkenal; etika dan estetika.nilainya artinya harga, sesuatu mempunyai nilai bagi
seseorang karena ia berharga bagi dirinya.pada umumnya orang menyatakan
bahwa nilai sesuatu melekat pada benda dan bukan di luar benda, tetapi ada juga
yang berpendapat bahwa bilai itu ada di luar benda.
E. Manfaat Filsafat
Jan Hendrik Rappar membagi kegunaan filsafat ke dalam dua hal, yakni bagi
ilmu pengetahuan dan bagi kehidupan sehari-hari.
1. Kegunaan Filsafat Bagi Ilmu Pengetahuan
Berkat ilmu pengetahuanlah manusia dapat meraih kemajuan yang
sangat menakjubkan dalam segala bidang kehidupan.Teknologi canggih yang
semakin mencengangkan dan fantastis adalah salah satu produk dari ilmu
pengetahuan.Bahkan pada abad-abad terakhir ini dalam peradapan dan
kebudayaan barat, ilmu pengetahuan telah berperan sedemikian rupa sehingga
telah menjadi tumpuan harapan banyak orang.( Praja Juhaya, 2003 : 67)
2. KegunaanFilsafat Bagi Kehidupan Sehari-Hari
Meskipun filsafat itu abstrak, bukan berarti ia sama sekali tidak
bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari yang kongret. Keabstrakan filsafat
tidak berarti bahwa filsafat itu tidak memiliki hubungan apa pun dengan kehidupan
nyata sehari-hari.
Dengan demikian, filsafat menggiring manusia ke pengertian yang
terang dan pemahaman yang jelas. Tak hanya itu, ia pun menuntun manusia ke
dalam tindakan dan perbuatan yang konkret. Berdasarkan pengertian yang terang
dan pemahaman yang jelas. (Tafsir Ahmad, 2000 : 29)
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan