Anda di halaman 1dari 6

Makalah Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B.
Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam yang dinyatakan secara teori.
Filsafat adalah suatu ilmu atau metode berfikir untuk memecahkan gejala-gejala
alam dan masyarakat. Filsafat mempersoalkan tentang etika/moral, estetika/seni,
sosial dan politik, epistemology/tentang asal pengetahuan, ontology/tentang
manusia, dan lain sebagainya.
Menetapkan suatu definisi nampaknya sulit untuk dilakukan.Kenapa ?Persoalannya
bukan terletak pada soal bagaimana untuk mengemukakan definisi itu, melainkan
soal mengerti atau tidaknya orang menerima definisi tersebut.Ini adalah persoalan
yang tidak biasa dianggap sepele.Demikian juga filsafat, sulit sekali untuk
memberikan suatu batasanyang benar (pasti) tentang kata filsafat.Buktinya para
filsuf selalu berbeda-beda dalam medefinisikan filsafat.
Filsafat  juga mempunyai metode yang digunakan untuk memecahkan problema-
problema filsafat. Selain itu filsafat juga mempunyai obyek dan
sistematika/struktur.Tidak kalah pentingnya dengan cabang ilmu pengetahuan,
filsafat juga mempunyai manfaat dalam mempelajarinya.

B. Rumusan Masalah

Dari Latar belakang di atas dapat di ketahui beberapa rumusan masalah di antara
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian filsafat secara etimologis dan menurut para ahli ?
2. Metode apa saja yang digunakan dalam filsafat ?
3.       Apa saja objek dalam filsafat ?
4.       Bagaimana sistematika atau stuktur dalam filsafat ?
5.       Apa manfaat mempelajari filsafat ?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat

1. Secara etimologis
Kata filsafat berasal dari bahasa Inggris dan bahasa Yunani. Dalam bahasa
Inggris, yaitu philosophy, sedangkan dalam bahasa Yunani philen atau philos dan
sofien atau sophi.Philos artinya cinta, sedangkan Sophia artinya
kebijaksanaan.Dengan demikian, filsafat dapat diartikan cinta kebijaksanaan (Anas
Salahudin, 2011:11).

2. Pendapat para ahli


a. Al-Kindi, Filsafat adalah kegiatan manusia tingkat tertinggi yang merupakan
pengetahuan yang benar mengenai hakikat segala yang ada bagi manusia. Bagian
filsafat yang paling mulia adalah pengetahuan kebenaran pertama yang merupakan
sebab dari segala kebenaran (Anas Salahudin, 2011:19).
b. Henderson, Filsafat diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat
mendalam sampai ke akar akarnya mengenai segala sesuatu yang ada. “philosophy
means the attempt to conceive and present inclusive and systematic view of
universe and man’s in it” (Uyoh Sadulloh, 2012:16).
c. Imamanuel Kant, filsafat merupakan ilmu pokok dan pangkal segala
pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu apakah yang
harus diketahui?, apakah yang seharusnya kita ketahui dan kerjakan?, sampai
dimanakah pengharapan kita?, apakah yang dinamakan manusia?(Djumransah,
2006:8).

B. Metode Filsafat
Ada tiga metode berpikir yang digunakan untuk memecahkan problema-
problema filsafat, yaitu: metode deduksi, induksi dan dialektika. (Ali Maksum, 2011 :
15)

1. Metode Deduktif
Suatu metode berpikir dimana kesimpulan ditarik dari prinsip-prinsip umum
dan kemudian diterapkan kepada semua yang bersifat khusus

2. Metode Induksi
Suatu metode berpikir dimana suatu kesimpulan ditarik dari prinsip khusus
kemudian diterapkan kepada sesuatu yang bersifat umum.
3. Metode Dialektik
Suatu cara berpikir dimana suatu kesimpulan diperoleh melalui tiga jenjang
penalaran: tesis, antitesis dan sintesis. Metode ini berusaha untuk mengembangkan
suatu contoh argument yang didalamnya terjalin implikasi bermacam-macam proses
(sikap) yang saling mempengaruhi argumen tersebut akan menunjukkan bahwa tiap
proses tidak menyajikan pemahaman yang sempurna tentang kebenaran. Dengan
demikian, timbulah pandangan dan alternatif yang baru.Pada setiap tahap dari
dialektik ini kita memasuki lebih dalam pada problema asli.Dan dengan demikian
ada demikian ada kemungkinan untuk mendekati kebenaran.

C. Objek Filsafat ( Bachtiar Amsal, 2005 : 28)


Isi filsafat ditentukan oleh objek yang dipikirkan. Ada dua objek apa yang
dipikirkan. Ada dua objek dalam filsafat diantaranya: 
1. Objek Material
Segala yang ada dan mungkin ada, jadi luas sekali dan tidak terbatas.
2. Objek Formal (sikap penyelidikan)
Penyelidikan yang mendalam atau ingin mengetahui bagian dalamnya.Kata
mendalam artinya ingin tahu tentang objek yang tidak empiris.

D. Sistematika atau Struktur Filsafat


Struktur filsafat berkisar pada tiga cabang filsafat yaitu teori pengetahuan,
teori hakikat dan teori nilai. Berikut ini akan diuraikan lebih rinci lagi. (Kattsoff, Louis,
2004 : 25 )

1. TEORI PENGETAHUAN 
Teori pengetahuan membicarakan cara memperoleh pengetahuan (norma-
norma atau teori-teorinya) dan membicarakan pula tentang bagaimana cara
mengatur pengetahuan yang benar dan berarti. Posisi terpenting dari pengetahuan
telah membicarakan tentang apa sebenarnya hakikat pengetahuan itu, cara berpikir
dan hukum berpikir agar mendapatkan hasil yang sebenar-benarnya.Cabang teori
pengetahuan yaitu Epistimologi dan logika.

2. TEORI HAKIKAT
Teori hakikat membicarakan pengetahuan itu sendiri disebut
ontologis.Hakikat ialah realis.Jadi hakikat adalah keadaan yang sebenarnya, bukan
keadaan sementara atas kesadaran sementara atau kesadaran yang menipu bukan
keadaan yang berubah.

3. TEORI NILAI
Teori nilai mencakup dua cabang, yaitu cabang filsafat yang cukup
terkenal; etika dan estetika.nilainya artinya harga, sesuatu mempunyai nilai bagi
seseorang karena ia berharga bagi dirinya.pada umumnya orang menyatakan
bahwa nilai sesuatu melekat pada benda dan bukan di luar benda, tetapi ada juga
yang berpendapat bahwa bilai itu ada di luar benda.
E. Manfaat Filsafat
Jan Hendrik Rappar membagi kegunaan filsafat ke dalam dua hal, yakni bagi
ilmu pengetahuan dan bagi kehidupan sehari-hari.
1. Kegunaan Filsafat Bagi Ilmu Pengetahuan
Berkat ilmu pengetahuanlah manusia dapat meraih kemajuan yang
sangat menakjubkan dalam segala bidang kehidupan.Teknologi canggih yang
semakin mencengangkan dan fantastis adalah salah satu produk dari ilmu
pengetahuan.Bahkan pada abad-abad terakhir ini dalam peradapan dan
kebudayaan barat, ilmu pengetahuan telah berperan sedemikian rupa sehingga
telah menjadi tumpuan harapan banyak orang.( Praja Juhaya, 2003 : 67)
2. KegunaanFilsafat Bagi Kehidupan Sehari-Hari
Meskipun filsafat itu abstrak, bukan berarti ia sama sekali tidak
bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari yang kongret. Keabstrakan filsafat
tidak berarti bahwa filsafat itu tidak memiliki hubungan apa pun dengan kehidupan
nyata sehari-hari.
Dengan demikian, filsafat menggiring manusia ke pengertian yang
terang dan pemahaman yang jelas. Tak hanya itu, ia pun menuntun manusia ke
dalam tindakan dan perbuatan yang konkret. Berdasarkan pengertian yang terang
dan pemahaman yang jelas. (Tafsir Ahmad, 2000 : 29)
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya :


1. Secara etimologis, filsafat diambil dari bahasa Arab, falsafah-berasal dari
bahasa Yunani, Philosophia, kata majemukyang berasal dari kata Philos yang
artinya cinta atau suka, dan kata Sophia yang artinya bijaksana. Dengan demikian
secara etimologis, filsafat memberikanpengertian cinta kebijaksanaan.
2. Secara terminologis, filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang
terkandung di dalamnya ilmu-ilmu; metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan
estetika.
3. Ada tiga metode yang digunakan untuk memecahkan problema-problema
Filsafat yaitu: metode deduksi, induksi dan metode dialektik.
4. Obyek penyelidikan filsafat adalah segala yang ada dan yang mungkin ada,
tidak terbatas.
5. Struktur/sistematika filsafat berkisar pada tiga cabang flsafat yaitu teori
pengetahuan, teori hakikat dan teori nilai.
6. Manfaat mempelajari filsafat diantaranya adalah manfaat dari sisi
pengetahuan dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dari sisi pengetahuan
filsafat disebuat sebagai induk dari setiap disiplian ilmu pengetahuan, maka untuk
memahami ilmu pengetahuan dan mampu me-interdisipliner-kan kita butuh filsafat.
Filsafat dalam kehidupan sehari-hari bisa dijadikan patokan utama dalam
mengembangan kebutuhan-kebutuhan manusia serta piranti dalam memahami
proses keseharian secara mendalam dan jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Maksun. 2011.Pengantar Filsafat: dari masa klasik hingga postmodernis.


Jogjakarta: ar-ruzzi media cet. IV
Anas Salahudin. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.
Bachtiar,Amsal.2005.Filsafat Agama.Jakarta:RAJAWALI PERS.
Djumransjah. 2006. Filsafat Pendidikan. Malang:Bayu Media Publishing.
Kattsoff,Louis O.2004.Pengantar Filsafat.Yogyakarta:Tiara Wacana Yogya.
Praja,Juhaya S.2003.Aliran-aliran Filsafat dan Etika.Jakarta:PRENADA MEDIA.
Tafsir,Ahmad.2000.Filsafat Umum.Bandung:ROSDA.
Uyoh Sadulloh. 2012. Pengantar Filsafat Pendidikan.Bandung : Penerbit Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai