Makalah
Mata Pelajaran Kimia
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Kimia ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan Makalah ini. Judul dari Makalah ini adalah
“Benzena” yang berisikan pengertian, struktur, sifat fisis dan kimia, tatanama benzena, dan
kegunaan Benzena. Tujuan penulisan Makalah Kimia ini adalah untuk menyelesaikan tugas
yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran Kimia. Saya selaku penulis menyadari bahwa
Makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu, diharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun untuk lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata semoga Makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan terutama bagi saya selaku
penulis.
i
DAFTAR ISI
Catalog
1.1 Latar Belakang............................................................................................................3
..........................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan.........................................................................................................................4
2.1 Struktur benzene.........................................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Benzena termasuk dalam keluarga hidrokarbon aromatik yang merupakan molekul nonpolar
dan biasanya berupa cairan atau padatan tidak berwarna dengan aroma yang khas.
2. Benzena bersifat non-polar, tidak dapat bercampur dengan air tetapi mudah bercampur dengan
pelarut organik.
3. Setelah pembakaran jelaga benzena dihasilkan api.
B. Sifat Kimia
- Nitrasi Benzena : Benzena bereaksi dengan asam nitrat pada 323-333 K dengan adanya asam sulfat
membentuk nitrobenzena. Reaksi ini dikenal sebagai nitrasi Benzena.
5
- Sulfonasi Benzena : Sulfonasi benzena adalah proses pemanasan benzena dengan pengasapan asam
sulfat (H 2 SO 4 +SO 3 ) untuk menghasilkan asam sulfat Benzena. Reaksinya bersifat reversibel.
-Halogenasi Benzena : Benzena bereaksi dengan halogen dengan adanya asam Lewis seperti FeCl 3 ,
FeBr 3 membentuk aril halida. Reaksi ini disebut sebagai halogenasi benzena.
Reaksi alkilasi Friedel Craft : Ketika benzena diolah dengan alkil halida dengan adanya asam Lewis
seperti aluminium klorida anhidrat, alkil benzena akan terbentuk. Reaksi ini dikenal dengan nama
Reaksi asilasi Friedel Craft : Ketika benzena diolah dengan asil halida dengan adanya asam Lewis
seperti aluminium klorida anhidrat, asil benzena akan terbentuk. Reaksi ini dikenal dengan nama
reaksi asilasi Friedel Craft.
6
Reaksi adisi : Penambahan klorin dengan adanya sinar ultraviolet menghasilkan benzena
heksaklorida yang lebih dikenal dengan gammaxene.
Pembakaran benzena: Setelah pembakaran benzena, benzena terbakar dengan nyala jelaga seiring
dengan pelepasan gas CO 2 .
C 6 H 6 + O 2 → CO 2 + H 2 O
Klorobenzena dibentuk melalui reaksi klorin dengan benzena: Selama klorinasi benzena,
AlCl 3 anhidrat , yang merupakan asam Lewis, membantu pembentukan elektrofil Cl + dengan
bergabung dengan pereaksi penyerang.
7
2.3 Tatanama turunan senyawa benzene
Semua senyawa yang mengandung cincin benzena digolongkan sebagai senyawa turunan
benzena. Penataan nama senyawa turunan benzena sama seperti pada senyawa alifatik, dimana ada
tata nama umum (trivial) dan tata nama menurut IUPAC yang didasarkan pada sistem penomoran.
Dengan tata nama IUPAC, atom karbon dalam cincin yang mengikat substituen diberi nomor terkecil.
Untuk memudahkan penamaan senyawa benzena, maka senyawa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu
sebagai berikut
Benzena monosubstitusi
Sesuai namanya, benzena monosubstitusi merupakan benzena di mana satu atom H disubstitusi
dengan substituen. Tata nama benzena monosubstitusi menurut sistem IUPAC adalah seperti berikut:
Contoh strukturnya:
8
Benzena disubstitusi
Pada benzena ini terdapat dua substituen, sehingga untuk struktur senyawanya digunakan awalan orto
(o), meta (m), dan para (p). Namun, kamu tidak bisa sembarangan menggunankannya, ada ketentuan
tertentu, yaitu:
“nama posisi + nama substituen kurang prioritas + nama substituen lebih prioritas + benzena”
Contohnya yaitu:
Substituen-substituen pada contoh di atas adalah sama. Tapi, bagaimana jika subtituennya berbeda?
Nah, jika dua substituennya berbeda, maka salah satu dianggap sebagai senyawa utama dan gugus
yang lain dianggap sebagai gugus terikat dengan urutan prioritas seperti berikut:
Contoh:
9
Ingat!
Benzena trisubstitusi/polisubstituen
Jika terdapat tiga substituen atau lebih pada sebuah cincin benzena, maka sistem o–, m–, p– tidak
dapat diterapkan lagi. Dalam hal ini, kamu harus menamainya dengan menggunakan nomor dan
ditulis alfabet. Untuk nomor paling kecil akan diberikan kepada gugus fungsional seperti alkohol,
aldehida, atau karboksilat. Berikut urutan prioritasnya:
“nomor substituen kurang prioritas + nama substituen kurang prioritas + nama substituen
paling prioritas + benzena”
Contohnya yaitu:
1
2.4 Senyawa turunan benzene
1. Asam Benzoat,
Nipagin dan Nipasol Asam benzoat kerap dipakai sebagai pengawet makanan dan minuman, asam
benzoat ini juga sangat sulit larut di dalam air. Kerap dipakai dalam pembuatan garam, garam natrium
yang mudah larut di dalam air. Secara alami muncul rempah-rempah seperti cengkeh dan kayu manis,
asam benzoat tidak boleh dipakai secara berlebihan.
2. Asam Salisila
Turunan senyawa benzena ini sering ditambahkan dalam bedak dan salep, fungsinya sebagai zat anti
fungi atau jamur. Dipakai sebagai obat berbagai penyakit kulit, termasuk panu dan kutu air dan kerap
kali ditambahkan dalam shampo. Karena mampu mengikis lapisan ketombe dan secara aktif
menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang ada di kepala.
3. Asetosal
(Asam Asetilsalisilat)Senyawa turunan benzena ini dikenal juga dengan nama aspirin, yang fungsinya
dipakai sebagai zat analgesik. Atau juga penghilang rasa sakit dan zat antipiretik atau penurun panas,
aspirin kerap digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi dan demam. Penggunaan asetosal dalam
jangka waktu lama menyebabkan lapisan mukosa lambung iritasi penyebab maag.
1
4. Parasetamol
Termasuk golongan senyawa benzena adalah Parasetamol dikenal dengan asetaminofen, berupa obat
yang fungsinya sama seperti aspirin tetapi jika dikonsumsi lebih aman di lambung. Parasetamol yang
digunakan secara berlebihan bisa menyebabkan gangguan pada ginjal dan hati. Sehingga sangat
disarankan untuk berhati-hati dalam penggunaan bahan ini.
5. TNT (2,4,6-trinitrotoluena)
TNT dinamakan senyawa turunan benzena yang banyak dipakai sebagai bahan peledak, senyawa
turunan benzena diperoleh dengan merealisasikan toluena. Dengan asam nitrat pekat dan asam sulfat
pekat, pemakaian TNT secara asal dapat menyebabkan insiden kemanusiaan yang menimbulkan
banyak korban jiwa.
BAB III
PENUTUP
1
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan matteri yang telah disajikan, kesimpulan makalah tetang benzene adalah bahwa
benzene merupakan senyawa aromatik yang penting secara industri dan memiliki sifat sifat unik
seperti kestabilan aromatik dan reaktivitasnya terhadap subtitusi. Penggunaan benzene dalam berbagai
industri perlu diperhatikan karena potensinya sebagai zat berbahaya bagi kesehatan manusia dan
lingkungan. Selain itu, penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan alternatif yang lebih aman dan
ramah lingkungan perlu terus dikembangkan.