Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH KIMIA

SENYAWA TURUNAN BENZENA DAN KEGUNAANNYA


SERTA SIFAT BAHAYANYA
TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Disusun Oleh :
➢ Kelompok A

1. Andre Wijaya 10. Elia Marnala T. Dolok Saribu


2. Bayu Agintha S. Brahmana 11. Imam Alfazri
3. Binarwan Halim Sitanggang 12. Ivan Manuel Tumanggor
4. Bobby Zulvandry Nasution 13. Josua Novelino
5. Dea Aldani Firdana 14. Kayla Viska
6. Desy Wulandari 15. Khairul Akbar
7. Dwi Lestari 16. Leo Satria S. Situmorang
8. Dwi Puji Lestari 17. Nadila Agustina
9. Eka Puspita Sari 18. Najifa Khairani

➢ Kelas : XII IPA 1


➢ Mata Pelajaran : Kimia
➢ Guru Mata Pelajaran : Tiur Simorangkir S.Pd

SMA NEGERI 1 SEI RAMPAH


T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat-Nya lah kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Makalah yang berjudul “Senyawa Turunan Benzena Dan Kegunaannya
Serta Sifat Bahayanya Terhadap Manusia Dan Lingkungan” disusun dengan
tujuan untuk melengkapi tugas Mata Pelajaran Kimia. Makalah ini disusun
sesederhana dan semudah mungkin agar mudah dimengerti dan dipahami
oleh pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam proses pengerjaan makalah ini dan telah bersedia
membimbing dan mengarahkan kami dalam penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan inspirasi dan manfaat bagi para penulis yang
lain dan kepada para pembaca.
Kepada segenap pembaca, kami sebagai penyusun dan penulis makalah
ini memohon maaf yang sedalam-dalamnya jika terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan dari pembaca guna
penyempurnaan makalah ini.

Firdaus, 25 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3
BAB 1 .................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 4
BAB II.................................................................................................................... 5
LANDASAN TEORI.................................................................................................. 5
2.1 Teori Pengertian dan Struktur Benzena ............................................................ 5
BAB III................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN....................................................................................................... 7
3.1 Tata Nama Benzena dan Turunannya ............................................................... 7
3.2 Sifat-Sifat Benzena ............................................................................................ 9
3.3 Kegunaan Benzena dan Turunannya ............................................................... 11
3.4 Dampak Negatif Benzena dan Turunannya..................................................... 11
BAB IV ................................................................................................................ 14
PENUTUP ............................................................................................................ 14
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 14
4.2 Saran ................................................................................................................ 14
Daftar Pustaka .................................................................................................... 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu mata pelajaran yang dipelajari di tingkat SMA/MA adalah Kimia.
Pada mata pelajaran Kimia Kelas XII SMA Semester Genap, salah satu materi yang
akan dipelajari berjudul “Benzena dan Turunannya”. Pada materi ini, akan dipelajari
tentang Pengertian, Struktur, Tata Nama, Sifat, Kegunaan dan Dampak dari Benzena
dan Senyawa Turunannya terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.
Benzena itu sendiri ditemukan pada tahun 1825 oleh seorang ilmuwan Inggris,
Michael Faraday, gas yang dipakai sebagai bahan bakar lampu penerang. Struktur
benzena pertama kali diperkenalkan oleh Kekule pada tahun 1865. Benzena
termasuk senyawa aromatik dan memiliki rumus molekul C6H6.
Benzena, juga dikenal dengan nama PhH, dan benzol, adalah senyawa kimia
organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai
bau yang manis. Benzena adalah sejenis karsinogen. Benzena adalah salah satu
komponen dalam bensin dan merupakan pelarut yang penting dalam dunia industri,
bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, dan
pewarna, serta kandungan alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari
senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Benzena?
2. Bagaimana struktur Benzena?
3. Apa saja senyawa turunan Benzena?
4. Bagaimana tata nama dari Benzena dan Senyawa Turunannya?
5. Apa saja sifat kimia dan fisika dari Benzena?
6. Apakah kegunaan dan dampak dari Benzena dan Senyawa Turunannya di
kehidupan manusia dan lingkungan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Benzena.
2. Untuk mengetahui bagaimana struktur Benzena
3. Untuk mengetahui apa saja senyawa turunan Benzena
4. Untuk mengetahui tata nama Benzena dan Senyawa Turunannya.
5. Untuk mengetahui apa saja sifat kimia dan fisika yang terdapat pada Benzena.
6. Untuk mengetahui kegunaan dan dampak dari Benzena dan Senyawa
Turunannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Pengertian dan Struktur Benzena
Berdasarkan rumus molekulnya, C6H6 , Para pakar kimia berpendapat bahwa
senyawa ini memiliki ikatan tak jenuh yang lebih banyak dari alkena atau alkuna.
Oleh karena itu, diusulkanlah beberapa rumus struktur benzena seperti :

1. Rumus Struktur Benzena Menurut Kekule


Menurut Friderich August Kekule, Jerman (1865), Struktur benzena dituliskan
cincin dengan enam atom karbon yang mengandung tiga buah ikatan tunggal dan
tiga buah ikatan rangkap yang berselang-seling. Kerangka atom karbon dalam
benzena membentuk segi enam beraturan dengan sudut ikatan sebesar 120o.

*Tanda ↔ menyatakan bahwa senyawa benzena mengalami resonansi

Meskipun Struktur Kekule merupakan struktur benzena yang dapat diterima,


namun ternyata terdapat beberapa kelemahan dalam struktur tersebut. Kelemahan
itu di antaranya :
⚫ Pada struktur Kekule, benzena digambarkan memiliki 3 ikatan rangkap
yang seharusnya mudah mengalami adisi seperti etena, hekesena dan
senyawa dengan ikatan karbon rangkap dua lainnya. Tetapi pada
kenyataannya Benzena sukar diadisi dan lebih mudah disubstitusi.
⚫ Bentuk benzena adalah molekul planar (semua atom berada pada satu
bidang datar), dan hal itu sesuai dengan struktur Kekule. Yang
menjadi masalah adalah ikatan tunggal dan rangkap dari karbon
memiliki panjang yang berbeda.
C-C 0.154 nm
C=C 0.134 nm
Artinya bentuk heksagon akan menjadi tidak beraturan jika
menggunakan struktur Kekule, dengan sisi yang panjang dan pendek
secara bergantian. Pada benzene yang sebenarnya semua ikatan
memiliki panjang yang sama yaitu di antara panjang C-C dan C=C di
sekitar 0.139 nm. Benzena yang sebenarnya berbentuk segienam
sama sisi.
⚫ Benzena yang sebenarnya lebih stabil dari benzena dengan struktur
yang diperkirakan Kekule. Kestabilan ini dapat dijelaskan berdasarkan
perubahan entalpi pada hidrogenasi.
Hidrogenasi adalah penambahan hidrogen pada sesuatu. Untuk
mendapatkan perbandingan yang baik dengan benzene, maka
benzena akan dibandingkan dengan sikloheksen C6H10. Sikloheksen
adalah senyawa siklik heksena yang mengandung satu ikatan rangkap
2.
2. Teori resonansi
Pada tahun 1931, Linus Pauling membuat suatu teori yang dikenal dengan
Teori Hibrida Resonansi / Teori Resonansi. Teori ini merumuskan struktur benzena
sebagai suatu struktur yang berada di antara dua struktur Kekule yang
memungkinkan, sehingga ikatan rangkap pada benzena tidak nyata, berbeda dengan
teori Kekule yang menyatakan bahwa tiga ikatan rangkap pada benzena berpindah
secara cepat.
Menurut model ikatan valensi, benzena dinyatakan sebagai hibrida resonansi
dari dua struktur penyumbang yang ekivalen, yang dikenal dengan struktur kekule.
Masing-masing struktur kekule memberikan sumbangan yang sama terhadap hibrida
resonansi, yang berarti bahwa ikatan-ikatan C-C bukan ikatan tunggal dan juga bukan
ikatan rangkap melainkan di antara keduanya.
Perlu diingat bahwa struktur-struktur penyumbang tersebut sebenarnya tidak
ada, tetapi hanya merupakan cara alternatif membuat pasangan dua orbital 2p
tanpa kejelasan bilakah dituliskan yang satu dan bilakah yang lain. Meskipun
demikian, para ahli kimia sering menggunakan salah satu struktur penyumbang
untuk menunjukkan molekul benzena karena dianggap mendekati struktur yang
sebenarnya.
Menurut teori resonansi, semakin banyak struktur penyumbang yang dapat
dituliskan untuk suatu senyawa, semakin stabil senyawa tersebut. Benzena adalah
hibrida dari dua struktur penyumbang yang ekivalen, dan dengan demikian suatu
hibrida lebih stabil daripada masing-masing struktur penyumbangnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tata Nama Benzena dan Turunannya
Tata nama senyawa turunan benzena demikian juga senyawa aromatik pada
umumnya tidak begitu sistematis. Masing-masing senyawa lebih dikenal dengan
nama lazim atau nama turunannya. Nama turunan diperoleh dengan
menggabungkan nama substituen sebagai awalan yang diikuti dengan kata benzena.
Untuk memudahkan penamaan senyawa benzena, maka senyawa ini dibagi menjadi
tiga kelas yaitu seperti berikut.
1. Benzena Monosubstitusi
Benzena Monosubstitusi adalah senyawa turunan benzena yang salah
satu atom hidrogennya diganti dengan gugus fungsional yang lain. Benzena
monosubstitusi merupakan benzena di mana satu atom H
disubstitusi dengan substituen. Tata nama benzena monosubstitusi menurut
sistem IUPAC adalah seperti berikut.

Nama substituen + benzena

Sejumlah benzena monosubstitusi mempunyai nama trivial.


Perhatikan tata nama menurut IUPAC dan nama trivial dari senyawa benzena
monosubstitusi berikut.
2. Benzena Disubstitusi
Benzena disubstitusi merupakan senyawa benzena yang dua atom
hidrogennya diganti dengan gugus fungsional yang lain. Pada benzena ini
terdapat dua substituen, sehingga untuk struktur isomer digunakan awalan
orto (o), meta (m), dan para (p). Jika substituen berada pada posisi 1 dan 2
maka diberi awalan orto atau o. Adapun jika substituen berada pada posisi
1 dan 3 maka diberi awalan meta atau m. Dan jika substituen
berada pada posisi 1 dan 4 maka diberi awalan para atau p.

Contoh :

Jika dua substituennya berbeda, maka salah satu dianggap sebagai


senyawa utama dan gugus yang lain dianggap sebagai gugus terikat dengan
urutan prioritas seperti berikut. –COOH, –SO3, –CH3, –CN, –OH, –NH2, –R, –
NO2, –X

Contoh :

3. Benzena Substitusi Lebih dari Dua


Benzena dengan substituen lebih dari dua maka penamaannya
dijelaskan seperti berikut.
a. Untuk benzena dengan substituen tiga (trisubstitusi) terdiri atas tiga
bentuk isomer, yaitu isomer Visinal, Asimetri, dan Simetri.

b. Digunakan sistem penomoran


c. Substituen diurutkan secara alfabet
Contoh :

3.2 Sifat-Sifat Benzena


1. Sifat Fisika
Benzena bersifat nonpolar. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik, seperti dietileter, karbon tetraklorida, atau heksana karena
benzena digunakan secara meluas sebagai pelarut. Senyawa ini memiliki sifat
yang berguna, yaitu membentuk azeotrop. Senyawa yang larut dalam
benzena mudah dikeringkan dengan menyuling azeotrop tersebut (Utami
dkk., 2009).
Menurut Rusat, dkk (2015), hal ini merupakan sifat fisis benzena, yaitu:
1. Zat cair tidak berwarna;
2. Memiliki bau yang khas;
3. Mudah menguap;
4. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar
atau nonpolar, seperti eter dan tidak larut dalam pelarut polar,
seperti air tetraklorometana;
5. Titik leleh: 5,5°C;
6. Titik didih: 80.7°C;
7. Densitas: 0,88.

2. Sifat Kimia
Derajat keasaman adalah salah satu sifat kimia benzena dan
turunannya. Fenol dan asam benzoat termasuk asam lemah. Asam benzoat
lebih kuat dibandingkan fenol. Fenol yang mempunyai gugus fungsi -OH
ternyata bersifat asam lemah, yang berarti memberikan ion H+, sedangkan
anilin yang memiliki gugus –NH2 bersifat basa lemah, yang berarti menerima
ion H+. Benzena lebih mudah mengalami reaksi substitusi daripada reaksi
adisi. Adapun sifat kimia benzena dan turunannya adalah
a) Bersifat karsinogenik (racun)
b) Merupakan senyawa nonpolar
c) Tidak begitu reaktif, tapi m0udah terbakar
d) Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.
Reaksi substitusi yang terjadi adalah seperti berikut.
1. Halogenasi
Halogenasi adalah reaksi substitusi atom H pada benzena oleh
golongan halogen (F, Cl, Br, I). Pada reaksi ini atom H digantikan oleh
atom dari golongan halogen dengan bantuan katalis besi (III) halida.
Jika halogennya Cl2, maka katalis yang digunakan adalah FeCl3.
Contoh:
2. Nitrasi
Nitrasi adalah reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus nitro.
Reaksi ini terjadi antara benzena dengan asam nitrat (HNO3) pekat
dengan katalis H2SO4.
Contoh:

3. Alkilasi
Alkilasi sering disebut juga dengan Friedel–Crafts. Reaksi ini
menggunakan katalis AlCl3. Reaksi ini dikembangkan oleh ahli kimia
Perancis Charles Friedel dan James Crafts. Perhatikan reaksi alkilasi 2
kloro propana dengan benzene dengan katalis AlCl3 (reaksi Friedel
Crafts).
Contoh:

4. Asilasi
Asilasi benzena dengan senyawa halida asam yang mengandung
gugus asil, R – CO – atau Ar – CO – disebut reaksi asilasi aromatik atau
asilasi Friedel-Crafts.
Contoh :

CH3COCl (asetil klorida) dan CH3CH2C=OCl (propanoil klorida) dengan


katalisator aluminium klorida (AlCl3).
5. Sulfonasi
Sulfonasi adalah reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus
sulfonat. Reaksi antara benzena dengan asam sulfat pekat yang
dipanaskan
Contoh :

e) Walaupun sukar diadisi tapi benzena masih dapat diadisi dengan


katalis yang tepat, misalnya:
o Adisi dengan hidrogen dengan katalis Ni/Pt halus
o Adisi dengan CL 2 atau BR 2 di bawah sinar matahari
d) Sukar dioksidasi dengan senyawa oksidator seperti KMnO4,
K2Cr2O7, dll.
3.3 Kegunaan Benzena dan Turunannya
Berikut ini beberapa kegunaan senyawa benzena dan turunannya:
1) Benzena digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan plastik dan bahan
kimia lainnya, seperti detergen dan bahan bakar kendaraan.
2) Nitro Benzena (C6H5NO2)
Nitro benzena (nitrobenzol atau minyak mirbane) digunakan untuk memberi
aroma pada sabun dan semir sepatu, pelarut dan bahan baku pembuatan
Anilina.
3) Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat
TNT atau bahan peledak (dinamit).
4) Fenol
Fenol digunakan untuk desinfektan (larutan fenol dalam air disebut
karbol/lisol), untuk pembuatan obat-obatan, bahan peledak, dan plastik.
5) Anilina
Anilina digunakan untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Reaksi anilina
dengan asam nitrit akan menghasilkan garam diazonium, dan proses ini
disebut diazotisasi.
6) Stirena
Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik
polistirena melalui proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk
membuat isolator listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir.
7) Natrium benzoat
Natrium benzoat yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan dalam
kaleng.
8) Asam Benzoat
Asam benzoat digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan.
9) Asam Asetil Salisilat (aspirin)
Aspirin digunakan sebagai obat sakit kepala dan penurun panas.
10) Parasetamol
Parasetamol (asetaminofen) fungsinya sama dengan aspirin tetapi lebih
aman bagi lambung. Penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat
menimbulkan gangguan ginjal dan hati.
11) Benzaldehida
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta sebagai bahan baku
pembuatan parfum karena memiliki bau yang sedap.
12) Asam Benzena Sulfonat (ABS)
Asam benzena sulfonat digunakan sebagai bahan aktif dalam detergen
untuk mesin cuci pakaian. Senyawa ini memiliki sifat pembersihan yang
sangat baik, menghasilkan busa banyak, sebagai sufraktan yang dapat
membuat noda pakaian larut di air dan dapat hilang ketika dibilas.
3.4 Dampak Negatif Benzena dan Turunannya
1. Dampak Negatif Benzena dan Turunannya terhadap Manusia
a. Fenol
⚫ Korosif pada mata, kulit dan saluran pernafasan. Bila terhirup
dapat menyebabkan oedema pada paru-paru
⚫ Mungkin berefek pada sistem syaraf pusat, hati dan ginjal,
menyebabkan koma, kerusakan lambung, kegagalan pernafasan,
dan meninggal.
⚫ Kontak dengan kulit akan menyebabkan dermatitis.
b. Anilin
⚫ Penggunaan anilina secara berlebihan dapat mengakibatkan mual,
muntah-muntah, pusing, dan sakit kepala. Beberapa penelitian
menyebutkan bahwa penggunaan anilina dapat menyebabkan
insomnia.
c. Asam Salisilat
⚫ Beberapa efek samping ringan yang sering terjadi adalah kulit
kering.
⚫ Efek samping lain yang serius, biasanya disebut dengan keracunan
asam salisilat, termasuk di antaranya adalah sakit kepala yang
parah, napas cepat, atau telinga berdengung.
⚫ Dampak dari asam salisilat sebagai pengawet dapat menyebabkan
iritasi dan sakit lambung
d. Asam Benzoat
⚫ Efek samping penggunaan asam benzoat dapat menyebabkan
hiperaktif dan alergi pada anak Bahaya asam benzoat yang utama
yaitu iritasi pada mata. Paparan jangka pendek dari konsumsi
asam benzoat yaitu sakit tenggorokan, mual, muntah, dan sakit
perut. Sedangkan paparan jangka panjangnya yaitu terjadinya
iritasi pada konjungtivitas.
e. Toluena
⚫ Bila terhirup, dapat mempengaruhi sistem saraf serta
mempengaruhi koordinasi tubuh dan menyebabkan sakit kepala,
kebingungan serta pusing.
f. Nitrobenzena
⚫ Dapat menyebabkan kanker sel darah putih (leukimia) bagi
manusia. Jika mengisap benzena dengan kadar yang cukup tinggi,
dapat menyebabkan kematian.
g. Stirena
⚫ Stirena bisa memicu kanker pada tubuh manusia. Selain bisa
memicu kanker, Stirena juga berpengaruh negatif pada kesehatan
ginjal, saluran pencernaan, dan pernapasan.
h. Benzaldehida
⚫ Benzaldehida memiliki efek narkotik dan iritasi pada. kulit, mata,
mulut, dan tenggorokan.
i. Natrium Benzoat
⚫ Dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus
Eritematosus/SLE), edema (bengkak) akibat dari retensi, kanker
karena natrium benzoat berperan sebagai agen karsinogenik,
reaksi alergi dan penyakit saraf, dan dapat merusak DNA.
j. Paracetamol
⚫ Penggunaan paracetamol yang berlebihan dapat menimbulkan
gangguan pada ginjal dan hati.
k. TNT (Trinitotoluena)
⚫ Penggunaan TNT secara tidak bertanggung jawab dapat
menyebabkan tragedi kemanusiaan dan korban jiwa yang banyak.

2. Sifat Bahaya Benzena Bagi Lingkungan


Paparan benzena biasanya terjadi di lingkungan kerja sehingga cara
mencegah paparan benzena dapat dilakukan dengan mengurangi dan
menutup sumber paparan benzena, mengganti benzena dengan pelarut
lainnya yang lebih aman dibanding benzena dan menggunakan alat pelindung
diri selama bekerja. Cara lain untuk mengurangi paparan benzena adalah
dengan menjauhi asap rokok, dan berhenti merokok apabila pekerja
merupakan seorang perokok aktif. Hal ini diakibatkan karena asap rokok
merupakan sumber paparan benzena. Selain itu membatasi uap bensin ketika
mengisi bensin dan memilih tempat pengisian bahan dengan sistem yang
aman di mana dapat menjaga uap bensin yang mengandung benzena agar
tidak terlalu banyak keluar. Serta dengan menjauhi bensin kontak langsung
dengan kulit.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan adanya tugas membuat makalah tentang Benzena yang merupakan
salah satu materi pembelajaran di Kelas XII SMA Semester Genap, para pembaca
dapat mengetahui tentang :
1. Benzena adalah senyawa aromatik dengan rumus kimia C6H6, memiliki
struktur berbentuk segienam dan berikatan rangkap yang selang-seling.
2. Benzena dapat mengalami reaksi substitusi (halogenasi, nitrasi, sulfonasi,
alkilasi, dan asilasi). Apabila ada dua substituen yang tersubstitusi, akan
menghasilkan posisi orto, meta, atau para.
3. Sifat-sifat dari benzena adalah tidak berwarna, mudah terbakar, berwujud
cair, non polar dan bersifat karsinogenik.
4. Contoh-contoh senyawa turunan benzena yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari di antaranya aspirin, anilina, asam benzoat, dan
parasetamol.
5. Benzena dan turunannya sangat berperan penting di dalam kehidupan kita
manusia. Bahkan tanpa kita sadari benzena dan turunannya memiliki banyak
sekali kegunaan di kehidupan kita manusia juga di lingkungan kita. Namun,
tidak dapat dihindari bahwa setiap hal yang mempunyai kegunaan jika
penggunaannya berlebihan ataupun tidak tepat juga akan memberikan
dampak yang tidak baik di kehidupan kita.
4.2 Saran
Kami sebagai penulis sangat menyarankan kepada pembaca untuk membaca
makalah ini dengan seksama agar poin-poin penting yang menjadi fokus materi di
makalah ini dapat tersampaikan dengan baik. Dan sangat disarankan untuk mencari
referensi lain agar informasi yang diperoleh semakin akurat dan terarah.
Daftar Pustaka
1. Sumber Artikel dan Gambar
⚫ https://www.gurupendidikan.co.id/benzena/
⚫ https://www.sma-syarifhidayatullah.sch.id/2021/06/benzena-dan
turunannya.html
⚫ https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fpt.slideshare.net%2Fy
oulierana%2Fbenzena-dan-turunannya-
29238624%2F13&psig=AOvVaw0QeIba9cm7Cu43OamhZvBV&ust=16460226594320
00&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCJip67KGn_YCFQAAAAAdAAAAAB
AD
⚫ https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fthariqulhusna.wordpre
ss.com%2Fmakromolekul%2F&psig=AOvVaw1Mf0L8yhUQaEgZ12FM0ut6&ust=1646
020037753000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCLCSmY2cn_YCFQAAA
AAdAAAAABAD
⚫ https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.nafiun.com%2F2
013%2F09%2Ftata-nama-senyawa-benzena-dan-
turunannya.html&psig=AOvVaw25GU8maSseQBhR5tmSoXst&ust=16460285350720
00&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCJjphKecn_YCFQAAAAAdAAAAAB
AD

2. Sumber Makalah
⚫ https://www.coursehero.com/u/file/57113278/makalah-benzena-mantap
fixdocx/?justUnlocked=1#question
⚫ https://www.academia.edu/23724022/MAKALAH_KIMIA_ORGANIK_SENYAWA_
BENZENA_OLEH_ANISAFITRI_ISNA_RAMDANI_LARAS_APRIANI_MERY_VERA_TANIA

3. Sumber Buku
⚫ Buku Paket Siswa Kimia untuk SMA/MA Kelas XII Revisi 2016 diterbitkan oleh
Intan Pariwara

Anda mungkin juga menyukai