Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan Karunia Nya
sehingga Makalah ini telah kami selesaikan sesuai yang di harapkan. Dalam makalah ini kami
membahas “Ikatan Kovalen dan Struktur Molekul”.
Makalah ini di buat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah dan salah satu
syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Kimia semester 1 program studi Farmasi, Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Papua,kota Sorong. Penulis berharap makalah ini dapat membantu
kami beserta teman-teman pendidikan kimia dalam memahami dan mempelajari. “Ikatan
Kovalen dan Struktur Molekul”.
Kami mengucapkan terimakasih Atas bantuan Rekan-rekan mahasiswa yang telah
memberikan masukan untuk Makalah ini. semoga bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan pengalaman kelompok saya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk pembelajaran penulis kedepannya.
Demikian makalah yang kami buat Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Amin.

Sorong, 9 Desember 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI
..........................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
..........................................................................................................................
2
A. LATAR BELAKANG........................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN......................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
A. IKATAN RANGKAP.........................................................................5
B. IKATAN SIGMA DAN IKATAN PI................................................5
C. IKATAN RANGKAP 2 DAN IKATAN RANGKAP 3...................7
D. DEFINISI DAN STRUKTUR RESONASI.....................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................13
A. KESIMPULAN..................................................................................13
B. SARAN...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14

2
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ikatan kovalen adalah salah satu ikatan yang terbentuk karena pemakaian dari pasangan
elektron bersama. Pasangan elektron ini dapat berasal dari masing-masing atom yang saling
berkaitan, dan ikatannya disebut ikatan kovalen. Sedangkan bila pasangan elektron yang akan
digunakan ini berasal dari salah satu atom yang berkaitan disebut dengan ikatan kovalen
koordinasi atau kovalen dativ. Ikatan kovalen juga merupakan salah satu bentuk dari ikatan
yang terbentuk karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom antar
sesama unsur nonlogam yang saling berikatan.
Ikatan kovalen terjadi akibat tidak mampuan salah satu atom yang akan berikatan untuk
melepaskan elektron menjadi ion positif khususnya terjadi pada atom nonlogam yang
cenderung menerima elektron. Ikatan kovalen ini juga terbentuk diantara dua atom yang
sama-sama ingin menangkap elektron.
Dua atom unsur nonlogam saling menyumbangkan elektron agar tersedia satu atau
lebih pasangan elektron yang dijadikan milik bersama. Artinya, pasangan elektron ditarik
oleh inti kedua atom yang berikatan. Contohnya adalah ikatan yang terjadi pada molekul
H2. Itulah mengapa ikatan kovalen disebut juga sebagai ikatan molekul.
Syarat terjadinya ikatan kovalen, yaitu:
• Terjadi antar unsur-unsur non-logam.
• Terjadi jika perbedaan keelektronegatifan antara unsur-unsur yang berikatan kecil.
Ikatan kovalen adalah ikatan antara unsur nonlogam dengan nonlogam dengan cara
penggunaan elektron secara bersamaan sehingga mencapai aturan oktet dan duplet.Ikatan
kovalen dibagi menjadi 3 rangkap, yaitu rangkap 1(tunggal), rangkap 2, dan rangkap
3.Ikatan kovalen rangkap 1 adalah ikatan kovalen yang terjadi dengan cara penggunaan 1
elektron secara bersamaan. Contoh senyawa : H2, HF dan H2O Ikatan kovalen rangkap 2
adalah ikatan kovalen yang terjadi dengan cara penggunaan 2 elektron secara
bersamaan.Contoh senyawa : O2 dan CO2 Ikatan kovalen rangkap 3 adalah ikatan kovalen
yang terjadi dengan cara penggunaan 3 elektron secara bersamaan. Contoh senyawa : N2.
Struktur molekul adalah penggambaran ikatan-ikatan unsur atau atom yang membentuk
molekul. Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui ikatan kimia, baik itu
ikatan kovalen, ikatan hidrogen dan ikatan ion, serta ikatan-iktan kimia lainnya. Dan atom
tersebut berkisar dari jumlah yang sangat sedikit(dari atom tunggal, seperti gas mulia)
sampai jumlah yang sangat banyak (seperti pada polimer, protein atau bahkan DNA).
Bentuk molekul, yang berarti cara atom tersusun di dalam ruang, mempengaruhi
banyak sifat-sifat fisika dan kimia molekul tersebut. Kebanyakan molekul mempunyai
bentuk yang didasarkan kepada lima bentuk geometri yang berbeda.

3
Pengertian Molekul
Molekul Adalah sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan
sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.
 RumusStruktur
Rumus empiris sebuah senyawa menunjukkan nilai perbandingan paling sederhana
unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air selalu memiliki nilai
perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai
perbandingan antara karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak
menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam molekul tersebut. Contohnya, dimetil
eter juga memiliki nilai perbandingan yang sama dengan etanol. Molekul dengan jumlah
atom penyusun yang sama namun berbeda susunannya disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai perbandingan atom-
atom penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom yang sebenarnya.
Rumus molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara tepat. Contohnya,
asetilena memiliki rumus molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah CH.
 Molekul Organik
organik adalah senyawa golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung
karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.
 Molekul Lipid
Pada molekul ini mengandung sejumlah besar atom karbon, hydrogen serta oksigen dan
kadang kala ditambah Nitrogen dan fosfor. Yang di dalam sel terdapat bermacam jenis lipid,
diantaranya ialah lemak, fosfolipid dan steroid.
 Molekul Karbohidrat
Pada molekul ini mengandung ataom karbon, hydrogen dan oksigen. Misalnya
karbohidrat ialah glukosa. Glukosa ini merupakan sumber energi atau bahan bakar
terpenting bagi organisme hidup. Glukosa ini juga merupakan monomer atau unit/satuan
penyusun polimer karbohidrat seperti pati dan selulosa.
 Molekul Protein
Pada molekul ini merupakan makro molekul yang polimer (dibangun oleh asam amino
sebagai monomernya) dan tidak bercabang. Tersusun dari unsur-unsur karbon (C) ,
hydrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N) dan kadang-kadang disertai dengan unsur
sulfur (S) dan posfor (P). kira-kira 50% dari berat kering organisme hidup ialah protein.
 Molekul Asam Nukleat
Pada molekul ini merupakan satu-satunya molekul yang membawa informasi genetik
organisme hidup. Dalam molekul ini terdapat dua golongan besar yakni asam
deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). 

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan apa itu Ikatan rangkap?
2. Bagaimana mengidentifikasi ikatan Siqma dan ikatan Pi?
3. Jelaskan apa saja yang terdapat dalam Ikatan Rangkap 2 dan Ikatan Rangkap 3?
4. Jelaskan apa definisi dari struktur resonansi?

C. TUJUAN PENULISAN
Untuk memberikan pemahaman tentang Ikatan rangkap dan Struktur Resonansi.

5
BAB II PEMBAHASAN

A. IKATAN RANGKAP (KOVALEN)


PENGERTIAN IKATAN RANGKAP
Dalam kimia, Ikatan rangkap adalah ikatan kovalen antara dua atom yang melibatkan
empat elektron ikatan, bukan dua dalam satu ikatan. Ikatan rangkap paling sering terjadi
antara dua atom karbon, misalnya pada alkena. Banyak ikatan rangkap ada di antara dua
unsur yang berbeda misalnya, dalam gugus karbonil antara atom karbon dan atom oksigen.
Gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) yang diperlukan dalam mekanisme pernafasan
di atas merupakan contoh senyawa yang berikatan kovalen rangkap. Jadi, pada ikatan
kovalen, selain ikatan kovalen tunggal juga terdapat ikatan kovalen rangkap.
Ikatan rangkap umum lainnya ditemukan dalam senyawa azo (N=N), imina (C=N), dan
sulfoksida (S=O). Dalam formula kerangka, ikatan rangkap digambarkan sebagai dua garis
sejajar (=) antara dua atom yang terhubung. Ikatan rangkap pertama kali diperkenalkan
dalam notasi kimia oleh kimiawan Rusia Alexander Butlerov.
Syarat terjadinya ikatan kovalen, yaitu:
• Terjadi antar unsur-unsur non-logam.
• Terjadi jika perbedaan keelektronegatifan antara unsur-unsur yang berikatan kecil.

Menurut Omang Komarudin dalam New Edition Pocket Book Kimia SMA Kelas X, XI
and XII, ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat pemakaian bersama pasangan
elektron antara dua atom atau lebih. Atom-atom yang terlibat dalam ikatan kovalen adalah
atom-atom non-logam. Ikatan kovalen memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

• Sebagian besar mudah menguap.


• Memiliki titik didih dan leleh yang rendah.
• Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan organik.
• Pada umumnya tidak menghantarkan listrik.
• Berupa gas, cairan atau padatan lunak pada suhu ruang
• Keadaan murni bersifat isolator.

JENIS-JENIS IKATAN KOVALEN


Jenis-jenis ikatan kovalen dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan jumlah pasangan
elektron dan berdasarkan perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang berikatan.

a. Berdasarkan Jumlah Pasangan Elektron


Ada beberapa jenis ikatan kovalen berdasarkan jumlah elektron yang digunakan
bersama untuk berikatan, yaitu sebagai berikut.

1) Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan yang menggunakan satu pasang elektron.
Ikatan ini umumnya juga disebut sebagai ikatan kovalen biasa. Simbol yang
digunakan pada ikatan jenis ini adalah garis satu (-). Contoh senyawa kovalen
tunggal adalah hidrogen fluorida (HF).

6
2) Kovalen Rangkap Dua
Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan yang menggunakan dua pasang
elektron. Simbol yang digunakan untuk jenis kovalen ini adalah garis dua (=).
Contoh senyawa kovalen rangkap dua adalah karbon dioksida (CO2) dan
oksigen (O2).

3) Kovalen Rangkap Tiga


Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan yang menggunakan tiga pasang
elektron. Simbol yang digunakan untuk jenis ikatan ini adalah garis tiga (≡).
Contoh senyawa kovalen rangkap tiga adalah nitrogen (N2).

b. Berdasarkan perbedaan Keelektronegatifan Atom-Atom Yang Berikatan


Jenis ikatan kovalen berdasarkan keelektronegatifan yang berikatan dibagi menjadi
dua bagian, yaitu sebagai berikut.
1) Ikatan Kovalen Polar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang terjadi apabila pasangan electron yang
dipakai bersama memihak atau mengutub ke salah satu atom atau gugus atom.
Saat elektron mengutub maka terbentuklah momen dipol (mengukur tingkat
polaritas). Terdapat saru sisi yang positif, sedangkan bagian lain merupakan
sisi negatif. Pada ikatan kovalen polar, pasangan elektron akan cenderung
mendekati atom yang memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi. Contoh
ikatan kovalen polar adalah asam klorida (HCl).

2) Ikatan Kovalen Non-Polar


Ikatan kovalen non-polar adalah ikatan yang terjadi apabila pasangan electron
yang dipakai bersama dari atom yang sama sehingga memiliki
keelektronegatifan yang sama. Ikatan kovalen non-polar tidak memiliki
perbedaan keelektronegatifan, molekulnya berbentuk simetris, dan tidak
memiliki pasangan elektron bebas. Contoh ikatan kovalen non-polar adalah
adalah (H2).

B. IKATAN SIGMA DAN IKATAN PI


PENGERTIAN IKATAN SIGMA DAN PI
Ikatan sigma adalah jenis ikatan kovalen dibentuk oleh aksial atau ujung ke ujung
tumpang tindih setengah penuh orbital atom dari atom-atom yang berpartisipasi dalam
ikatan. Awan elektron terbentuk sebagai hasil dari tumpang tindih aksial silindris simetris
terhadap sumbu antar inti.
Ikatan sigma (σ) yaitu ikatan kovalen yang terbentuk akibat tumpang tindih orbital-
orbital ujung ke ujung, dengan kerapatan elektron yang terkonsentrasi diantara inti atom
yang berikatan. Dalam kimia, ikatan sigma (ikatan σ) adalah sejenis ikatan kimia kovalen
yang paling kuat. Ikatan sigma dapat dijelaskan dengan jelas untuk molekul diatomik
menggunakan konsep grup simetri. Dalam pendekatan formal ini, ikatan σ adalah simetris
terhadap rotasi di sumbu ikat. Dengan definisi ini, bentuk ikatan sigma yang umum adalah

7
s+s, pz+pz, s+pz, dan dz2+dz2 (z ditentukan sebagai sumbu ikat). Teori kuantum juga
mengatakan bahwa orbital molekul (MO) yang bersimetri sama akan bercampur.
Konsekuensi dari percampuran molekul diatomik ini adalah fungsi gelombang orbital
molekul s+s dan pz+pz menyatu. Ruang lingkup percampuran ini tergantung pada energi
relatif dari MO yang bersimetri.
Untuk molekul homodiatomik. orbital σ yang berikatan tidak memiliki bidang simpul
di antara atom-atom yang berikatan. Antiikat atau orbital σ* ditentukan dengan keberadaan
sebuah bidang simpul antara dua atom yang berikatan ini. Oleh karena ikatan sigma adalah
jenis ikatan kovalen yang paling kuat, elektron-elektron dalam ikatan ini kadang-kadang
dirujuk sebagai elektron-elektron sigma.
Simbol σ adalah huruf Yunani untuk s. Ketika ikatan ini dilihat dari atas, MO σ mirip
dengan orbital atom s. Ikatan sigma dalam senyawa poliatomik,Ikatan sigma ini didapatkan
dari orbital-orbital atom yang tumpang tindih. Konsep ikatan sigma diperluas untuk
menjelaskan interaksi ikatan yang melibatkan ketumpangtindihan cuping tunggal sebuah
orbital dengan cuping tunggal lainnya. Sebagai contoh, propana dideskripsikan mengandung
10 ikatan sigma, masing-masing untuk dua ikatan C-C dan delapan ikatan C-H. Ikatan σ
pada molekul poliatomik ini sangat ter-delokalisasi dan (6) berlawanan dengan konsep dua
orbital satu ikatan. Terlepas dari masalah ini, konsep ikatan σ sangatlah berguna, sehingga
digunakan secara luas.
Ikatan sigma dalam senyawa yang berikatan rangkap banyak Senyawa-senyawa yang
memiliki ikatan rangkap, seperti etilena dan kromium(II) asetat memiliki ikatan sigma di
antara ikatan rangkap tersebut. Ikatan sigma ini ditambahi dengan ikatan π seperti pada
etilena dan bahkan dengan ikatan &delta seperti pada kasus kromium(II) asetat untuk
membentuk ikatan rangkap. Orbital atom dan molekul elektron, memperlihatkan ikatan
sigma dari dua orbital s dan sebuah ikatan sigma dari dua orbital p.
Sedangkan Ikatan pi adalah jenis ikatan yang dibentuk oleh lateral atau sisi tumpang
tindih dari orbital atom setengah penuh dari atom-atom yang berpartisipasi dalam ikatan.
Ikatan pi terdiri dari dua gumpalan dibebankan di atas dan di bawah bidang atom yang
terlibat dalam pembentukan ikatan.
Ikatan pi (ikatan π) adalah ikatan kimia kovalen yang dua cuping orbital atom yang
berlektron tunggal bertumpang tindih dengan dua cuping orbital atom lainnya yang juga
berlektron tunggal. Hanya terdapat satu bidang simpul dari orbital yang melewati dua inti
atom. Dua orbital-p yang membentuk ikatan-π. Huruf Yunani π berasal dari nama orbital p
karena simetri orbital ikatan pi adalah sama dengan orbital p ketika dilihat dari sumbu
ikatan. Orbital p biasanya terlibat dalam ikatan sejenis ini. Orbital d juga dianggap terlibat
dalam ikatan pi, namun tidaklah seperlunya benar, walaupun konsep ikatan orbital d sesuai
dengan hipervalensi.
Ikatan pi biasanya lebih lemah dari ikatan sigma karena rapatan elektronnya lebih jauh
dari inti atom yang bermuatan positif, sehingga memerlukan lebih banyak energi. Dari sudut
pandang mekanika kuantum, kelemahan ikatan ini dijelaskan oleh ketumpangtindihan yang
sangat sedikit di antara orbital p oleh karena orientasinya yang paralel. Walaupun ikatan pi
lebih lemah dari ikatan sigma, ikatan pi seringkali merupakan komponen dari ikatan
rangkap bersamaan dengan ikatan sigma. Kombinasi dari ikatan sigma dan pi lebih kuat dari
ikatan pi dan sigma yang berdiri sendiri. Kekuatan ikatan yang bertambah dari ikatan
rangkap diindikasikan oleh banyak pengamatan, namun yang paling menonjol adalah
kontraksi panjang ikatan. Sebagai contoh, dalam kimia organik, panjang ikat karbon-

8
karbon pada etana adalah 154 pm, etilena 133 pm, dan asetilena 120 pm.(3) Atas: Dua
orbital-p yang paralel. Bawah: Ikatan pi terbentuk oleh pertumpangtindihan. Warna merah
muda dan kelabu mewakili model bola dan batang dari fragmen molekul yang terdapat
ikatan pi. Pemutusan ikatan pi ketika ikatan tersebut berotasi dikarenakan oleh orientasi
paralel yang hilang. Dua orbital-s masih tumpang tindih ketika ikatan berotasi karena
orientasinya masih sepanjang sumbu. Lingkaran mewakili orbital s. Elips mewakili ikatan
sigma.

PERBEDAAN IKATAN SIGMA DAN IKATAN PI


Ikatan Sigma dan pi merupakan dua jenis ikatan yang terbentuk karena tumpang tindih
dua orbital atom. Tumpang tindih aksial dari dua atom membentuk ikatan sigma, sementara
tumpang tindih lateral dua orbital atom membentuk ikatan sigma. Ini merupakan Yang
membedakan antara ikatan sigma dan ikatan pi. Ikatan Sigma selalu dibentuk pertama dan
lebih kuat dari ikatan pi. Ikatan tunggal selalu merupakan ikatan sigma, sementara ikatan
rangkap dan ikatan rangkap tiga memiliki satu dan dua ikatan pi bersama dengan ikatan
sigma.

1. Pembentukan Ikatan Sigma


Ikatan Sigma: Ikatan sigma dibentuk oleh aksial tumpang tindih orbital atoM
setengah penuh atom.
2. Pembentukan Ikatan pi
Ikatan Pi: Ikatan pi dibentuk oleh tumpang tindih lateral orbital atom setengah terisi
dari atom.
3. Orbital Tumpang Tindih
Ikatan Sigma: Dalam ikatan sigma, orbital tumpang tindih dapat berupa: dua orbital
hibridisasi atau satu hibridisasi dan satu orbital murni atau dua orbital murni
Ikatan Pi: Pada ikatan pi, orbital yang tumpang tindih selalu dua orbital murni
(yaitu, non-hibridisasi).
4. Eksistensi
Ikatan Sigma: Ikatan sigma ada secara mandiri.
Ikatan Pi: Ikatan pi selalu ada bersama dengan ikatan sigma.
5. Rotasi Dua Atom Karbon
Ikatan Sigma: Ikatan sigma memungkinkan rotasi bebas.
Ikatan Pi: Ikatan pi membatasi rotasi bebas.
6. Kekuatan Ikatan
Ikatan Sigma: Ikatan sigma lebih kuat dari ikatan pi.
Ikatan Pi: Ikatan pi kurang kuat dari ikatan sigma.
7. Urutan Pembentukan Ikatan
Ikatan Sigma: Ketika atom semakin dekat, ikatan sigma terbentuk lebih dulu.
Ikatan Pi: Pembentukan ikatan pi didahului oleh pembentukan ikatan sigma.
8. Jumlah Ikatan
Ikatan Sigma: Hanya ada satu ikatan sigma antara dua atom.
Ikatan Pi: Ada dua ikatan pi antara dua atom.
9. Pengendalian Geometri dalam Molekul Poliatomik
Ikatan Sigma: Hanya ikatan sigma yang terlibat dalam pengendalian geometri
dalam molekul poliatomik.

9
Ikatan Pi: Ikatan pi tidak terlibat dalam kontrol geometri dalam molekul poliatomik.
10. Jumlah Ikatan dalam ikatan ganda
Ikatan Sigma: Ada satu ikatan sigma dalam ikatan ganda.
Ikatan Pi: Hanya ada satu ikatan pi dalam ikatan ganda.
11. Jumlah Ikatan dalam ikatan rangkap tiga
Ikatan Sigma: Ada satu ikatan sigma dalam ikatan rangkap tiga.
Ikatan Pi: Ada dua ikatan pi dalam ikatan rangkap tiga.
12. Simetri Muatan
Ikatan Sigma: Ikatan sigma memiliki simetri muatan silindris di sekitar sumbu
ikatan.
Ikatan Pi: Ikatan pi tidak memiliki simetri.
13. Reaktif
Ikatan Sigma: Ikatan sigma lebih reaktif.
Ikatan Pi: Ikatan pi kurang reaktif.
14. Penentuan Bentuk
Ikatan Sigma: Bentuk molekul ditentukan oleh ikatan sigma.
Ikatan Pi: Bentuk molekul tidak ditentukan oleh ikatan pi.

KARAKTERISTIK IKATAN PI
Ikatan pi biasanya lebih lemah dari ikatan sigma karena rapatan elektronnya lebih jauh
dari inti atom yang bermuatan positif, sehingga memerlukan lebih banyak energi. Darisudut
pandang mekanika kuantum, kelemahan ikatan ini dijelaskan oleh ketumpangtindihanyang
sangat sedikit di antara orbital p oleh karena orientasinya yang paralel. Walaupun ikatan pi
lebih lemah dari ikatan sigma, ikatan pi seringkali merupakan komponen dariikatan rangkap
bersamaan dengan ikatan sigma. Kombinasi dari ikatan sigma dan pi lebihkuat dari ikatan pi
dan sigma yang berdiri sendiri. Kekuatan ikatan yang bertambah dariikatan rangkap
diindikasikan oleh banyak pengamatan, namun yang paling menonjol adalahkontraksi
panjang ikatan. Sebagai contoh, dalam kimia organik, panjang ikatkarbon-
karbon pada etanaadalah 154 pm, etilena133 pm, dan asetilena 120 pm.Selain ikatan sigma,
sebuah pasangan atom yang dihubungkan denganikatanrangkap duamemiliki satu ikatan pi
dan ikatan rangkap tigamemiliki dua ikatan pi. Ikatan pi dihasilkan dari tumpang tindih
orbital-orbital. Ikatan pi memiliki sifat yang lebih baur dariikatan sigma. Elektron-elektron
pada ikatan pi kadang kala dirujuk sebagai elektron pi.Fragmen molekul yang dihubungkan
dengan ikatan pi tidak dapat diputar tanpa memutuskanikatan pi tersebut, karena perputaran
akan merusak orientasi paralel dari orbital-orbital pyang membentuk ikatan pi.

C. IKATAN RANGKAP 2 DAN IKATAN RANGKAP 3


JENIS IKATAN KOVALEN
 Berdasarkan Pembentukannya
1. Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal yaitu ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI.
Contoh: H2, H2O (konfigurasi elektron H = 1; O = 2, 6). Contoh pembentukan ikatan
pada molekul H2O di bawah ini:

10
2. Ikatan kovalen rangkap dua
Ikatan kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI.
Contoh: O2, CO2 (konfigurasi elektron O = 2, 6; C = 2, 4). Berikut ini pembentukan
ikatan angkap 2 pada molekul CO2.

Proses Pembentukan Ikatan Kovalen Rangkap 2 pada Molekul O2


Ikatan rangkap dua,ikatan antara atom karbon dengan dua pasang elektron ikatan.
Contoh senyawa kovalen rangkap dua adalah karbon dioksida (CO2) dan
oksigen(O2).Molekul O2 tersusun atas dua atom O dengan konfigurasi elektron sebagai
berikut: 8 = 2, 6 (memerlukan 2 elektron untuk mencapai kaidah oktet)gambar struktur
lewis pada proses pembentukan molekul O2 di atas. JumlaH pasangan elektron yang
digunakan bersama (PEI) antara dua atom O adalah 2 pasang (4 elektron) yang
digambarkan dalam bentuk dua garis rumus bangun lewis dimana dua garis mewakili
dua pasang elektron. Karena jumlah PEI adalah dua maka molekul O2 dikatakan
berikatan secara kovalen rangkap dua.
Proses Pembentukan Ikatan Kovalen Rangkap 2 pada Senyawa CO2
Senyawa  CO2 tersusun atas satu atom C dan dua atom O dengan konfigurasi
elektron sebagai berikut:
6C= 2, 4 (memerlukan 4 elektron untuk mencapai kaidah oktet)
8O= 2, 6 (memerlukan 2 elektron untuk mencapai kaidah oktet)
Untuk mencapai kestabilannya, atom C cenderung menerima 4 elektron, sedangkan
atom O cenderung menerima 2 elektron. Jika atom C dan O saling berikatan, 1 atom C
harus menyumbangkan 4 elektron untuk digunakan bersama. Adapun atom O harus
menyumbangkan 2 elektron.
Berapakah jumlah atom O yang harus diikat oleh atom C? jika hanya 1 atom O, atom O
telah memenuhi kaidah oktet. Akan tetapi, atom C masih kekurangan 2 elektron. Agar
memenuhi kaidah oktet, atom C harus mengikat 1 atom O lagi sehingga jumlah atom O yang
diikat berjumlah 2 buah.
Pada keadaan ini, atom C dan O sama-sama memenuhi kaidah oktet (mencapai
kestabilan). Dengan menggunakan struktur lewis, proses pembentukan ikatan kovalen

11
rangkap dua pada senyawa CO2 adalah sebagai berikut:

Pada gambar struktur lewis dalam proses pembentukan senyawa CO2 di atas, 2 atom O
masing-masing berikatan dengan atom.
3. Ikatan kovalen rangkap tiga
Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu: ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI.
Contoh: N2 (Konfigurasi elektron N = 2, 5). Berikut ini pembentukan ikatan rangkap 3 pada
molekul N2.

Proses Pembentukan Ikatan Kovalen Rangkap 3 pada Molekul N2


Molekul N2 tersusun atas dua atom N dengan konfigurasi elektron sebagai berikut:
7N= 2, 5 (memerlukan 3 elektron untuk mencapai kaidah oktet)
Berdasarkan konfigurasi elektron atom N di atas, maka atom N akan stabil jika konfigurasi
elektronnya serupa dengan 10Ne = 2, 8. Agar stabil maka atom N memerlukan 3 elektron
tambahan. Kedua elektron tambahan tersebut dapat diperoleh jika dua atom N saling
berikatan dimana setiap atom N menyumbangkan 3 elektron untuk digunakan bersama
sehingga masing-masing atom N mencapai kaidah oktet.
Proses pembentukan ikatan kovalen rangkap tiga pada molekul N2 dapat digambarkan dalam
struktur lewis sebagai berikut:

:
Pada gambar struktur lewis pada proses pembentukan molekul N2 di atas. Jumlah
pasangan elektron yang digunakan bersama (PEI) antara dua atom N adalah 3 pasang (6
elektron) yang digambarkan dalam bentuk tiga garis rumus bangun lewis dimana tiga garis
mewakili tiga pasang elektron. Karena jumlah PEI adalah tiga maka molekul N2dikatakan
berikatan secara kovalen rangkap tiga.

12
 Berdasarkan Polarisasi :
1. Ikatan Kovalen Polar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke salah
satu atom yang berikatan.
Contoh ikatan kovalen polar:  HF

Dlm sennyawa HF INI, F mempunyai keelektronegatifan yang tinggi jika


dibandingkan H. sehingga pasangan elektron lebih tertarik kearah F, akibatnya akan
terbentuk dipol-dipol atau terjadi pengkutuban (terbentuknya kutub antara H dan F).
2. Ikatan Kovalen Nonpolar
Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat ke arah
atom-atom yang berikatan.

Ikatan kovalen nonpolar terdiri dari:


Ikatan Kovalen Koordinasi, ikatan kovalen di mana pasangan electron yang dipakai
bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak
menyumbangkan elektron.Jadi disini terdapat satu atom pemberi pasangan electron bebas,
sedangkan atom lain sebagai penerimanya. Contoh Ikatan Kovalen Koordinasi: BF3NH3
Sifat Senyawa Kovalen :
1. Titik didih.

13
2. Volatitilitas (kemampuan untuk menguap).
3. Kelarutan.
4. Daya Hantar Listrik.
langkah-langkah yang harus diperhatikan pada proses terbentuknya ikatan
kovalen.
 Hitung elektron valensi atom.
 Tempatkan satu pasang elektron dalam setiap ikatan.
 Lengkapi bentuk oktet dari ikatan atom ke pusat (kecuali H hanya dua elektron).
 Tempatkan setiap penambahan elektron pada atom pusat masih belum dalam
bentuk oktet, tambahkan ikatannya dalam bentuk ikatan rangkap.
Contoh Soal Ikatan Kovalen Rangkap dan Pembahasannya
Contoh:
Tentukan jenis ikatan kovalen yang terdapat pada senyawa etena dengan rumus
molekul C2H4
Jawab:
Untuk menentukan jenis ikatan pada suatu senyawa kita harus menggambarkan proses
pembentukan senyawa tersebut dengan menggunakan struktur lewis. Namun sebelumnya,
kita tentukan dahulu konfigurasi elektron pada atom-atom pembentuk senyawa tersebut.
Senyawa C2H4 tersusun atas atom C dan atom H dengan konfigurasi elektron sebagai
berikut.
6C= 2,4 (memerlukan 4 elektron untuk mencapai kaidah oktet)
1H= 1 (memerlukan 1 elektron untuk mencapai kaidah duplet)
Untuk mencapai kestabilan, atom C memerlukan 4 elektron sedangkan atom H memerlukan 1
elektron. Karena jumlah atom pusat pada senyawa C2H4 ada dua yaitu 2 atom C, maka atom C
memasangkan 2 elektron pada atom C yang lain kemudian sisa elektron 2 dipasangkan pada 2
atom H. Dengan cara yang sama atom C satunya juga memasangkan 2 elektron sisa kepada 2
atom H. Proses pembentukannya digambarkan dalam struktur lewis berikut:

Dari gambar struktur lewis di atas, ikatan antara atom C dengan atom C menggunakan
2 pasang elektron ikatan yang dipakai bersama sedangkan ikatan antara atom H dengan atom
C semuanya menggunakan 1 pasang elektron ikatan. Jadi pada senyawa C2H4 terdapat dua
jenis ikatan kimia, yaitu ikatan kovalen rangkap dua (antara atom C dengan atom C) dan
juga Ikatan Kovalen Tunggal (antara atom H dengan atom C).

14
D. DEFINISI DARI STRUKTUR RESONASI
Pengertian Resonansi
Resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarnya suatu benda, karena pengaruh getaran
dari benda lain disekitarnya yang mempunyai frekuensi yang sama dengan benda tersebut.
Kata resonansi berasal dari bahasa latin, yaitu bergema terdengar bersama-sama suara keras.
Resonansi gak bisa dipisahkan dari getaran dan bunyi, karena dari getaran tersebut resonansi
akan menghasilkan suara. Proses terjadinya resonansi saat sistem mampu menyimpan dan
mudah mentransfer energi antara dua atau lebih mode penyimpanan yang berbeda.
Struktur Resonansi

Struktur resonansi yaitu salah satu dari dua atau lebih struktur Leweis buat satu molekul
yang gak bisa dinyatakan secara tepat dengan cuma memakai satu struktur Leweis. Tanda
panah dua arah menyatakan kalo struktur-struktur yang diberikan merupakan struktur
resonansi. Istilah resonansi berarti penggunaan dua atau lebih struktur Leweis buat
menggambarkan molekul tertentu. Masing-masing struktur resonansi bisa melambangkan
struktur Leweis, dengan cuma satu ikatan kovalen antara masing-masing pasangan atom.
Beberapa struktur Leweis dipakai bersama-sama buat menjelaskan struktur molekul. Tapi
struktur tersebut gak tetap, melainkan ada sebuah isolasi antara ikatan rangkap dengan
elektron saling berbolak-balik, makanya disebut resonansi.
Sifat – Sifat Resonansi
 Bisa dituliskan dalam beberapa struktur Leweis yang disebut dengan struktur resonan.
Tapi, gak satupun struktur tersebut melambangkan bentuk asli molekul yang
bersangkutan.
 Di antara struktur yang saling beresonansi bukanlah isomer.
 Masing-masing struktur struktur Leweis harus punya jumlah elektron valensi dan
elektron gak berpasangan yang sama.
 Ikatan yang punya orde ikatan yang berbeda pada masing-masing struktur gak punya
panjang ikatan yang khas.
 Struktur yang sebenarnya punya energi yang lebih rendah dibandingkan energi
masing-masing struktur resonan.
Syarat Terjadinya Resonansi
 Ada sumber bunyi. Sumber bunyi maksudnya berasal dari sebuah benda yang apabila
digerakkan bisa menghasilkan getaran dan suara.

15
 Ada medium perantara buat merambat. Medium perantara tersebut bisa berupa benda
padat atau udara.
 Ada penerima atau benda lain. Ada benda lain yang mempunyai frekuensi yang sama,
buat menghasilkan getaran dan suara.
 Frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi alamiah benda yang punya frekuensi
yang sama. Adanya kolom udara dengan ketinggian kolom udara yang sama.
Manfaat Resonansi
 Resonansi bisa menghasilkan suara pada alat musik saat dimainkan seperti pada alat
musik gitar, biola, kendang, kulintang, gamelan dan alat musik lain sebagainya.
 Dengan adanya resonansi, manusian jadi bisa mendengar bunyi karena adanya
peristiwa resonansi pada telinga. Didalam telinga ada selaput gendang telinga yang
sangat tipis, jadi mudah beresonansi dengan bunyi audiosonik.
 Selain alat musik diatas tadi, resonansi juga bisa menghasilkan suara merdu buat alat-
alat musik klasik seperti seruling, jadi suara yang dihasilkan menjadi keras.
Keuntungan dan Kerugian pada Resonansi
Keuntungannya:
 Kamu bisa mendengar bunyi, karena adanya peristiwa resonansi pada telinga kamu.
Di dalam telinga ada selaput gendang telinga. Selaput ini sangat tipis dan mudah
beresonansi dengan bunyi audiosonik.
 Adanya ruang resonansi pada gitar, biola, saron, kolintang, dan kentongan bisa
memperkeras bunyi alat-alat tersebut.
 Bunyi merdu yang kamu dengar dari alat musik akustik seperti seruling, biola, drum,
dan gitar memanfaatkan resonansi . Gamelan yang merupakan alat musik tradisional
juga memanfaatkan peristiwa resonansi.
 Katak bisa mengeluarkan bunyi yang sangat keras, karena resonansi yang terjadi pada
rongga mulutnya. Mungkin, beberapa dari kamu pada musim hujan pernah melihat
rongga mulut katak yang tampak mengembang tiupan balon yang menyerupai selaput
tipis. Pada selaput tipis inilah terjadi peristiwa resonansi.
Kerugiannya:
 Getaran kuat yang ditimbulkan oleh ledakan bom dapat meruntuhkan atau membuat
retak dinding – dinding dan gedung – gedung.
 Getaran yang terus – terusan ditimbulkan oleh kereta api terhadap sebuah rumah yang
berada dekat rel kereta api akan membuat rumah tersebut cepat rusak.
 Kalo getaran keras yang ditimbulkan oleh gempa bumi, maka akan bisa menyebabkan
bangungan seperti rumah atau gedung akan roboh.
 Mesin pesawat supersonik bisa memecahkan kaca jendela bangunan dan bisa
memecahkan telinga kamu semua.
 Sekelompok tentara biasanya berbaris maju dengan langkah teratur diperintahkan gak
berjalan dengan teratur saat sedang lewat jembatan gantung. Hal ini dilakukan buat
menghindari hentakan-hentakan kaki serentak yang bisa menghasilkan frekuensi yang
sama atau mendekati frekuensi alam jembatan. Kalo frekuensi hentakan-hentakan
kaki serentak sama dengan frekuensi alami jembatan, terjadi resonansi dan jembatan
ikut berayun (bergoyang) dengan hebat dan bisa roboh/runtuh.
Rumus Resonansi
λ = l/n atau λ = V.f
Keterangan:
 λ = Panjang gelombang (m)
 V = Cepat rambat suara di udara

16
 f = Frekuensi
 l = Panjang kolom udara diatas permukaan air dalam tabung (m)
 n = Resonansi ke-n (n = 1, 2, 3, …)
 Percobaan lainnya buat membuktikan terjadinya resonansi yaitu dengan
mencelupkan tabung yang kedua ujungnya terbuka ke dalam air secara vertikal.
Rumus resonansi pada tabung air yaitu:
 L = (2n-1) . λ / 4
 Keterangan:
 L = Panjang kolom udara pada tabung air (cm)
 n = 1, 2, 3, ….
 n = 1 kalo terjadi resonansi pertama
 n = 2 kalo terjadi resonansi kedua
 λ = Panjang gelombang 
Contoh Soal Resonansi
1. Sebuah sumber bunyi beresonansi pertama kali pada saat tinggi kolom udara
50 cm. Jika frekuensi sumber bunyi adalah 250 Hz, maka kamu hitunglah:
 Panjang gelombangnya?
 Panjang kolom ketiga saat terjadi resonansi?
 Jawaban:
 Diketahui:
 l = 50 cm = 0,5 m
 f = 250 Hz
 Ditanya:
 Panjang gelombangnya?
 Panjang kolom ketiga saat terjadi resonansi?
 Dijawab:
 a. Menghitung panjang gelombangnya:
 0.5= {[2(1) – 1] / 4} x λ 0.5 / 0.25 = λ λ =  2 m
 b. Menghitung panjang kolom ketiganya:
 l3  = {[2(3) – 1] / 4} x 2 l3  = 5/2 l3  = 2.5 m

17
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sehubungan dengan penulisan tugas makalah kami kelompok 5, maka dapat kami
simpulkan bahwa Dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam ikatan kovalen
dan struktur molekul yang telah kita bahas pada pembahasan di atas, yang mana tanpa kita
sadari kita telah melakukan perubahan-perubahan yang bersifat kimia, baik perubahan-
perubahan,sifat-sifat,contoh, rumus kimia yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Adapun juga yang dapat kita simpulkan dari ikatan kovalen berdasarkan cara tumpang tindih
orbital masing2 atom yang berikan, ikatan kovalen dibesarkan menjadi dua yaitu,ikatan
sigma dan ikatan phi yang terjadi akibat tumpang tindih orbital atom-atom yang tidak berada
dalam poros ikatan.
Dan sebagai mahasiswa harus pandai-pandai dalam menyelesaikan ikatan kovalen
dam molekul yang berkaitan dalam pembahasan-pembahasan di atas. Jangan hannya
membaca tetapi juga pahami dengan baik bagian-bagian yang terdapat dalam macam-macam
ikatan kovalen pada pembahasan. Demikianlah yang kami sampaikan mengenai makalah
ikatan kovalen dan struktur molekul semoga bermanfaat.

B. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu:
1. Sebaiknya
mahasiswa lebih mendalami pemahaman materi ikatan kovalen dan struktur molekul
karena materi ini merupakan materi dari salah satu mata kuliah kimia dasar yang
perlu dipelajari lebih dalam.
2. Dengan adanya pembahasan tentang pemahaman ikatan kovalen dan struktur
molekul ini, diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut tentang "Ikatan
kovalen dan struktur molekul” dan dapat dimengerti baik Pembaca maupun
pendengar.
3. Setiap penelitian pasti ada kekurangan jadi di setiap penelitian pasti juga akan
perbaikan. Begitupun dengan teori-teori yang ada pada perkembangan ikatan
kovalen dan struktur molekul dalam pembahasan yang selalu disempurnakan. Maka
Saya sebagai penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena saya
memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat saya ungkiri,untuk itu saya
harapkan kritik dan saran yang membangun dari Guru dan Para pembaca.

18
DAFTAR PUSTAKA

Fsagung. (2019). IKATAN KOVALEN RANGKAP : PENGERTIAN DAN PROSES


PEMBENTUKAN. https://fsagung.blogspot.com/2019/03/pengertian-ikatan-kovalen-
rangkap.html?m=1, 1.
Habilbulloh, R. (2015). MAKALAH STRUKTUR ATOM DAN MOLEKUL.
https://www.rijalhabibulloh.com/2015/01/makalah-struktur-atom-dan-molekul.html,
1-3.
Heryansya, T. R. (2017). Kovalen Rangkap Serta Penyimpangan Kaidah Oktet | Kimia Kelas
10. https://www.ruangguru.com/blog/kovalen-rangkap-dua-dan-tiga-serta-
penyimpangan-kaidah-oktet, 1-2.

19
IKATANN KOVALEN DAN STRUKTUR MOLEKUL
MAKALAH
Mata Kuliah Kimia Farmasi Dasar
Dosen Pengampu: Apt. Mayland Yee Sewa, M.Sc

Disusun Oleh:
Kelompok 5
4. Alvon Tarisa Keren Lessu (202248201050)
5. Roos Sorry (202248201045)
6. Yakoba Iba (202248201048)
7. Denesya Meita Lewataka (202248201014)
8. Bernolda L. Siku (202248201010)
9. Anace Tabita Belwawin (202248201005)
10. Rikson Kwando Sirfefa (202248201043)
11. Rani Marta Kora (202148201046)

PRODI FARMASI (SEMESTER 1)


TAHUN AJARAN
2022/2023

20

Anda mungkin juga menyukai