Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA

“TATA NAMA SENYAWA TURUNAN BENZENA”

S M A N 2 KOTA SUNGAI PENUH


TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024

DISUSUN OLEH :

1. DWI NIRMALA PUTRI


2. RATU ANNISA SALSABILA
3. NANA RESTU AYU
4. THESA SANDRA YOLANDA
5. MUHAMMAD AL-VALEN
6. MUHAMMAD FAHRI
7.DEVAL SHAH

MATA PELAJARAN KIMIA


GURU PEMBIMBING IBUK BELINDA MONALISA, S.SI
SMAN 2 SUNGAI PENUH
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, saya panjatkan puji dan syukur kepada Yang Maha Kuasa.
Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “SENYAWA BENZENA’ sesuai waktu yang telah di tentukan.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
kimia. Pembuatan makalah ini dilaksanakan secara bersama sama.

Semoga makalah tentang senyawa benzene ini memiliki manfaat, baik


bagi pihak sekolah,para siswa, maupun para pembaca lainnya.

Sungai Penuh , 20 Februari 2023


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A.    LATAR BELAKANG............................................................................... 1
B.    RUANG LINGKUP .................................................................................. 1
C. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 2
A.    PENGERTIAN..........................................................................................  2
B.     TATA NAMA BENZENA........................................................................  4
C.    REAKSI REAKSI PADA BENZENA ...................................................... 5
D. SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA BENZENA....................................... 5
E. CARA PEMBUATAN HOMOLOG.......................................................... 6
F. KEGUNAAN SERTA DAMPAK BENZENA.......................................... 7

BAB III PENUTUP.................................................................................... 9


A. KESIMPULAN.......................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Benzena ditemukan pada tahun 1825 oleh seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday,
yang mengisolasikannya dari gas minyak dan menamakannya bikarburet dari hidrogen. Pada
tahun 1833, kimiawan Jerman, Eilhard Mitscherlich menghasilkan benzena melalui distilasi
asam benzoat (dari benzoin karet/gum benzoin) dan kapur. Mitscherlich memberinya nama
benzin. Pada tahun 1845, kimiawan Inggris, Charles Mansfield, yang sedang bekerja di bawah
August Wilhelm von Hofmann, mengisolasikan benzena dari tir (coal tar). Empat tahun
kemudian, Mansfield memulai produksi benzena berskala besar pertama menggunakan metode
tir tersebut.

Benzena, juga dikenal dengan nama C6H6, PhH, dan benzol, adalah senyawa kimia
organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang
manis. Benzena adalah sejenis karsinogen. Benzena adalah salah satu komponen dalam bensin
dan merupakan pelarut yang penting dalam dunia industri. Benzena juga adalah bahan dasar
dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, dan pewarna. Selain itu, benzena
adalah kandungan alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya
yang terdapat dalam minyak bumi.

B. RUANG LINGKUP
a. Tata Nama Benzena dan Turunannya
b. Reaksi Benzena
c. Sifat Kimia dan Fisika Benzena
d. Kegunaan serta Dampak Benzena dan Turunannya
C. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana tata nama benzena dan turunannya?
b. Bagaimana reaksi-reaksi benzena?
c. Bagaimana sifat kimia dan fisika benzena?
d. Apa kegunaan serta dampak benzena dan turunannya?
 

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Berdasarkan rumus molekulnya, C6H6 , Para pakar kimia saat itu berpendapat bahwa
senyawa ini memiliki ikatan tak jenuh yang lebih banyak dari alkena atau alkuna. Oleh
karena itu, diusulkanlah beberapa rumus struktur benzena seperti :

1. Rumus struktur benzena menurut kukele

Menurut Friderich August Kukele, Jerman(1865), Struktur benzena dituliskan


cincin dengan enam atom karbon yang mengandung tiga buah ikatan tunggal dan tiga
buah ikatan rangkap yang berselang-seling. Kerangka atom karbon dalam benzena
membentuk segi enam beraturan dengan sudut ikatan sebesar 120o.

Meskipun Struktur Kekule merupakan struktur benzena yang dapat diterima,


namun ternyata terdapat beberapa kelemahan dalam struktur tersebut. Kelemahan itu
diantaranya :

 Pada struktur Kekule, benzena digambarkan memiliki 3 ikatan rangkap yang


seharusnya mudah mengalami adisi seperti etena, hekesena dan senyawa dengan
ikatan karbonrangkap dua lainnya. Tetapi pada kenyataanya Benzena sukar diadisi
dan lebih mudah disubstitusi.
 Bentuk benzene adalah molekul planar (semua atom berada pada satu bidang datar),
dan hal itu sesuai dengan struktur Kekule. Yang menjadi masalah adalah ikatan
tunggal dan rangkap dari karbon memiliki panjang yang berbeda.

C-C 0.154 nm

C=C 0.134 nm
Artinya bentuk heksagon akan menjadi tidak beraturan jika menggunakan struktur
Kekule, dengan sisi yang panjang dan pendek secara bergantian. Pada benzene yang
sebenarnya semua ikatan memiliki panjang yang sama yaitu diantara panjang C-C and
C=C disekitar 0.139 nm. Benzen yang sebenarnya berbentuk segienam sama sisi.

 Benzena yang sebenarnya lebih stabil dari benzena dengan struktur yang
diperkirakan Kekule. Kestabilan ini dapat dijelaskan berdasarkan perubahan entalpi
pada hidrogenasi.
Hidrogenasi adalah penambahan hidrogen pada sesuatu. Untuk mendapatkan
perbandingan yang baik dengan benzene, maka benzena akan dibandingkan dengan
sikloheksen C6H10. Sikloheksen adalah senyawa siklik heksena yang mengadung
satu ikatan rangkap 2.
2. Teori resonansi

Pada tahun 1931, Linus Pauling membuat suatu teori yang dikenal dengan Teori
Hibrida Resonansi / Teori Resonansi. Teori ini merumuskan struktur benzena sebagai
suatu struktur yang berada di antara dua struktur Kekule yang memungkinkan, sehingga
ikatan rangkap pada benzena tidak nyata, berbeda dengan teori Kekule yang menyatakan
bahwa tiga ikatan rangkap pada benzena berpindah secara cepat.

Menurut model ikatan valensi, benzena dinyatakan sebagai hibrida resonansi dari
dua struktur penyumbang yang ekivalen, yang dikenal dengan struktur kekule. Masing-
masing struktur kekule memberikan sumbangan yang sama terhadap hibrida resonansi,
yang berarti bahwa ikatan-ikatan C-C bukan ikatan tunggal dan juga bukan ikatan
rangkap melainkan diantara keduanya.

Perlu diingat bahwa struktur-struktur penyumbang tersebut sebenarna tidak ada,


tetapi hanya merupakan cara alternatif membuat pasangan dua orbital 2p tanpa kejelasan
bilakah dituliskan yang satu dan bilakah yang lain. Meskipun demikian, para ahli kimia
sering menggunakan salah satu struktur penyumbang untuk menunjukkan molekul
benzena karena dianggap mendekati struktur yang ssebenarnya.
Bagaimana model struktur tersebut dapat menjelaskan kestabilan benzena yang
jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sikloalkana?
Menurut teori resonansi, semakin banyak struktur penyumbang yang dapat dituliskan
untuk suatu senyawa, semakin stabil senyawa tesebut. Benzena adalah hibrida dari dua
struktur penyumbang yang ekivalen, dan dengan demikian suatu hibrida lebih stabil
daripada masing-masing struktur penyumbangnya.

B. TATA NAMA BENZENA


1. Benzena Monosubstitusi
Benzena monosubstitusi yang tidak memiliki nama umum yang diterima oleh
IUPAC dinamai sebagai turunan benzena.
Sistem IUPAC tetap memakai nama umum untuk beberapa benzena
monosubstitusi, misalnya toluena (bukan metilbenzena), kumena (bukan
isopropilbenzena),dan stirena (bukan feniletena) dll..
2. Benzena Disubstitusi
Apabila benzena mengikat dua substituen, maka nama substituen dan letak
substituen harus dituliskan. Ada 3 (tiga) isomer yang mungkin untuk benzena yang
tersubstitusi oleh 2 gugus. Penamaan digunakan nama orto (1,2-); meta (1,3-); para (1,4-).
Jika salah satu di antara dua substituen yang terikat pada cincin benzena memberikan
nama khusus, seperti misalnya pada toluena dan anilina, maka senyawanya diberi nama
sebagai turunan dari nama khusus tersebut. Perlu diingat bahwa substituen yang
memberikan nama khusus tersebut dianggap menempati posisi nomor 1.
3. Benzena polisubstitusi
Apabila terdapat tiga atau lebih substituen terikat pada cincin benzena, maka
posisinya masing-masing ditunjukkan dengan nomor. Jika salah satu substituen
memberikan nama khusus, maka diberi nama sebagai turunan dari nama khusus tersebut.
Jika semua substituen tidak memberikan nama khusus, posisinya dinyatakan dengan
nomor dan diurutkan sesuai urutan abjad, dan diakhiri dengan nama benzena.
C. REAKSI-REAKSI PADA BENZENA
Benzena merupakan senyawa yang kaya akan elektron, sehingga jenis pereaksi yang
akan menyerang cincin benzena adalah pereaksi yang suka elektron. Pereaksi seperti ini
disebut elektrofil. Contohnya adalah golongan halogen dan H2SO4 .
1. Halogenasi
Halogenasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh golongan
halogen seperti F, Cl, Br, I. Pada reaksi ini atom H digantikan oleh atom dari golongan
halogen dengan bantuan katalis besi (III) halida. Jika halogennya Cl2, maka katalis
yang digunakanhadalahhFeCl3.
2. Nitrasi
Nitrasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus nitro.
Reaksi ini terjadi dengan mereaksikan benzena dengan asam nitrat (HNO3) pekat
dengan bantuan H2SO4 sebagai katalis.
3. Sulfonasi
Sulfonasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus
sulfonat. Reaksi ini terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat
sebagai pereaksi.
4. Alkilasi–FriedelhCraft
Alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan alkil halida
dengan katalis alumunium klorida (AlCl3)
D. SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA BENZENA
1. Sifat Fisik:
• Zat cair tidak berwarna
• Memiliki bau yang khas
• Mudah menguap
• Tidak larut dalam pelarut polar seperti air air,
tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar atau nonpolar,
seperti eter dan tetraklorometana
• Titik Leleh : 5,5 derajat Celsius
• Titik didih : 80,1derajat Celsius
• Densitas : 0,88 .
• Senyawanya berupa senyawa lingkar/siklis
• Terjadi resonansi (pergerakan elektron di dalam molekul)
• Terjadi delokalisasi elektron pada struktur benzena
• Mempunyai aroma yang khas .
2. Sifat Kimia:
• Bersifat kasinogenik (racun)
• Merupakan senyawa nonpolar
• Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga
• Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.
(untuk mengetahui beberapa reaksi subtitusi pada benzene)
• walaupun sukar diadisi tapi benzena masih dapat diadisi dengan katalis yang tepat,
misalnya:
o Adisi dengan hidrogen dengan katalis Ni/Pt halus
o Adisi dengan CL 2 atau BR 2 dibawah sinar matahari
• Sukar dioksidasi dengan senyawa oksidator seperti KMnO4, K2Cr2O7, dll.
• Reaksi pada benzene harus menggunakan katalis karena kestabilan molekul
benzena .
E. CARA PEMBUATAN HOMOLOG BENZENA
1. Dengan reaksi Friedel-Craft
Homolog benzena yang mengandung sebuah rantai samping dapat dibuat dengan
reaksi alkilasi Friedel-Craft. Dalam hal ini yang direaksikan adalah benzena, alkil halida
yang sesuai dan katalis alumunium halida.
Contoh:
C6H6¬ + CH3Cl C6H5CH3 + HCl
2. Dengan reaksi Wurtz-Fitting
Dalam reaksi ini reaktan-raktannya adalah derivat halogen dari benzena, alkil
halida yang sesuai serta logam natrium.
Contoh:
C6H5Br + 2 Na + C2H5Br C6H5-C2H5 + 2NaBr
3. Dengan reaksi Grignard
Salah satu contoh pembuatan alkilbenzena dengan reaksi Grignard adalah:
C6H5MgBr + C4H9Br C6H5 C4H9 + MgBr2
4. Cara khusus pembuatan Mesitilina
Khusus untuk membuat mesitilena ditempuh dengan cara mendistilasi campuran
aseton asam sulfat pekat.
F. KEGUNAAN SERTA DAMPAK BENZENA
Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku
pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzena.
Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang beragam
bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena dan kegunaannya:
1. Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT
(trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).

2. Stirena
Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena
melalui proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator
listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir.
3. Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina
dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.
Dulunya digunakan seabagai pewarna minuman, tetapi ternyata bersifat sebagai mutagen.
Oleh karena itu, sekarang digunakan sebagai pewarna wol dan sutera.
4. Benzaldehida
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan
parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan
asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).
5. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang
berfungsi sebagai zat disenfektan.
6. Asam Benzoat danTurunannya
Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita
gunakan, diantaranyahadalah:
 Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang
biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas
(antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit
gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat
menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit
maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.
 Natrium benzoat yang biasa ggunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.
 Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.
 Asam tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester.
 Parasetamol (asetaminofen) memiliki fungsi yang sama dengan aspirin tetapi lebih
aman bagi lambung. Hampir semua obat yang beredar dipasaran menggunakan zat
aktif parasetamol. Penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat menimbulkan
gangguan ginjal dan hati.
Untuk dampak dari benzene yaitu bahwa benzena memiliki sifat racun atau
kasinogenik, yaitu zat yang dapat membentuk kanker dalam tubuh manusia jika kadarnya
dalam tubuh manusia berlebih. Beberapa penelitian menunjukan bahwa benzena merupakan
salah satu penyebab leukemia, penyakit kanker darah yang telah banyak menyebabkan
kematian.
Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim saraf pusat hingga
kematian. Paparan Benzena antara 50–150 ppm dapat menyebabkan sakit kepala, kelesuan,
dan perasaan mengantuk. Konsentrasi Benzena yang lebih tinggi dapat menyebabkan efek
yang lebih parah, termasuk vertigo dan kehilangan kesadaran. Paparan sebesar 20.000 ppm
selama 5 – 10 menit bersifat fatal dan paparan sebesar 7.500 ppm dapat menyebabkan
keracunan jika terhirup selama 0,5 – 1 jam. Dampak yang ringan dapat berupa euforia, sakit
kepala, muntah, gaya berjalan terhuyung-huyung, dan pingsan.
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Menurut Friderich August Kukele, struktur benzena dituliskan cincin dengan enam atom
karbon yang mengandung tiga buah ikatan tunggal dan tiga buah ikatan rangkap yang
berselang-seling.
Benzena merupakan senyawa yang kaya akan elektron, sehingga jenis pereaksi yang
akan menyerang cincin benzena adalah pereaksi yang suka elektron.
Ada beberapa cara pembuatan homolog benzena yaitu : reaksi Friedel-Craft, reaksi
Wurtz-Fitting, reaksi Grignard .
Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku
pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzene.
Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim saraf pusat
hingga kematian 

Anda mungkin juga menyukai