TURUNANNYA
DI SUSUN
OLEH :
FITRIANI, S.Si
KOMPETENSI DASAR
3.10 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan
turunannya
4.10 Menyajikan hasil penelusuran informasi beberapa turunan benzena yang
berbahaya dan tidak berbahaya
1. Benzena Monosubstitusi
Perhatikan tata nama menurut IUPAC dan nama trivial dari
senyawa benzena monosubstitusi berikut:
Tabel 1 nama IUPAC dan nama Trivial senyawa turunan benzena
2. Benzena Disubstitusi
Jika terdapat dua substituen, maka posisi substituen dinyatakan dengan awalan o
(orto), m (meta), atau p (para). Awalan orto untuk posisi substituen atom C nomor
1,2 ; meta untuk posisi 1,3 ; dan para untuk posisi 1,4.
Contoh:
Jika dua substituennya berbeda, maka salah satu dianggap sebagai senyawa utama dan
gugus yang lain dianggap sebagai gugus terikat dengan urutan prioritas
seperti berikut.
–COOH, –SO3H, –CHO, –CN, –OH, –NH2, –R, –NO2, –X
Contoh:
Oleh karena gugus OH lebih relatif dari Cl maka senyawa tersebut diberi nama orto -
kloro fenol atau 1 – hidroksi - 2 - kloro benzena
3. Benzena Substitusi Lebih dari Dua
Benzena dengan substituen lebih dari dua maka penamaannya dengan penomoran,
substituen diurutkan secara abjad
Contoh:
3. Sifat benzena dan turunannya
Sifat Fisika
Contoh:
a) Benzena merupakan zat cair yang tidak berwarna, mudah menguap, mudah
terbakar, berbau khas , dan sangat beracun.
b) Tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut yang kurang
polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana
c) Benzena kurang reaktif dibanding alkena karena ikatan rangkap pada benzena
mengalami resonansi.
d) Titik didih benzena 80,1oC, , titik leleh benzena 5.5 oC, massa jenis 0,88 g/mL
Sifat Kimia
Adapun sifat kimia benzena dan turunannya adalah :
a) Bersifat kasinogenik (racun/menimbulkan sel kanker)
b) Merupakan senyawa nonpolar
c) Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar , Hal ini dikarenakan kadar karbon dalam
senyawa benzena terbilang tinggi.
d) Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.
Reaksi substitusi yang terjadi adalah seperti berikut.
1. Halogenasi
Halogenasi adalah reaksi substitusi atom H pada benzena oleh golongan halogen
(F, Cl, Br, I). Pada reaksi ini atom H digantikan oleh atom dari golongan halogen dengan
bantuan katalis besi (III) halida. Jika halogennya Cl2, maka katalis yang digunakan
adalah FeCl3.
Contoh:
2. Nitrasi
Nitrasi adalah reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus nitro. Reaksi ini
terjadi antara benzena dengan asam nitrat (HNO3) pekat dengan katalis H2SO4.
Contoh:
3. Alkilasi
Alkilasi sering disebut juga dengan Friedel – Crafts. Reaksi ini menggunakan
katalis AlCl3. Reaksi ini dikembangkan oleh ahli kimia Perancis Charles Friedel dan
James Crafts.
Perhatikan reaksi alkilasi 2 kloro propana dengan benzene dengan
4. Asilasi
Asilasi benzena dengan senyawa halida asam yang mengandung gugus asil, R – CO –
atau Ar – CO – disebut reaksi asilasi aromatik atau asilasi Friedel-Crafts.
Contoh :
Reaksi Adisi Pada Benzena
1. REAKSI HIDROGENASI PADA BENZENA
Benzena bereaksi secara adisi dengan hidrogen (H2) membentuk sikloheksana.
Reaksi berlangsung pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Reaksi
tidak melibatkan ikatan rangkap benzena, tetapi radikal bebas.