MATERI
A. STRUKTUR BENZENA
Benzena merupakan suatu senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6H6, dan rumus
strukturnya merupakan rantai lingkar (siklis) dengan ikatan rangkap selang seling.
Kedudukan ikatan rangkap pada senyawa karbon ini dapat berpindah pindah posisi.
Peristiwa ini disebut resonansi ikatan rangkap. Oleh karena posisi ikatan rangkap yang
tidak pasti ini, akhirnya senyawa ini digambarkan sebagai cinci lingkar. Ikatan rangkap
yang terdapat pada benzen disebut dengan ikatan rangkap terkonjugasi. Struktur
demikian diperkenalkan pertama kali oleh Kekule.
Senyawa yang mengandung cincin benzena dikenal dengan nama senyawa aromatis.
Senyawa aromatis dapat berisi satu, dua, tiga, atau lebih cincin benzena.
contoh senyawa
aromatis
Adanya ikatan rangkap terkonjugasi (selang seling) pada benzen, menjadikan senyawa
hidro karbon ini sebagai molekul yang relatif stabil dan bersifat khas. Kestabilan benzena
ditunjukan oleh lambatnya reaksi benzen dengan halogen.
Jika ingin mengetahui lebih jauh strukturnya, silahkan kunjungi Struktur Benzena.
B. SIFAT BENZENA
1. SIFAT FISIS BENZENA
Benzena merupakan zat cair yang mudah menguap; tidak berwarna; berbau khas
(seperti minyak tanah); titik leleh 5,53 oC; dan titik didih 80,1 oC. benzen merupakan
senyawa nonpolar yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar (CCl 4,
eter, dan aseton).
2. SIFAT KIMIA BENZENA
Benzena dapat mengalami reaksi adisi maupun substitusi. Senyawa senyawa hasil
subsitusi atom hidrogen pada benzen dikenal sebagai senyawa turunan benzen. Benzen
bersifat
kurang
reaktif
karena
ikatan
terkonjugasi
yang
mengalami
resonansi
menyebabkan ikatan dalam benzen sangat stabil. Oleh karena itu, reaksi terhadap
benzen
umumnya
memerlukan
katalis
untuk
mempercepat
reaksi.
Catatan: disini hanya dicantumkan ringkasannya saja, jika ingin mengetahui reaksi kimia
benzena selengkapnya beserta gambarnya silahkan kunjungi SIFAT BENZENA.
Reaksi subsitusi terhadap benzena meliputi reaksi reaksi:
A. NITRASI
Reaksi ini merupakan reaksi subsitusi gugus nitro (-NO2) terhadap atomhidrogen
dalambenzena.
Pada reaksi ini, diperlukan H2SO4 pekat sebagai katalis dan HNO3 pekat
sebagai pensubsitusi. Pada subsitusi kedua, gugus nitro kedua akan menempati posisi
meta karena gugus nitro merupakan gugus meta. Akibatnya, pada subsitusi gugus nitro
ke dalam benzena, akan didapatkan maksimum 3 gugus nitro yang dapat masuk.
B. SULFONASI
Reaksi ini merupakan reaksi substitusi hidrogen pada benzena dengan gugus sulfonat (SO3H). pereaksi yang digunakan adalah asam sulfat pekat berasap (H2SO4 + SO3).
C. HALOGENASI
Reaksi ini merupakan reaksi subsitusi terhadap hidrogen pada benzena. Pereaksinya
adalah halogen dengan katalis FeCl3.
D. ALKILASI
Reaksi ini merupakan reaksi substitusi suatu alkil terhadap atomhidrogen pada benzena.
Pereaksi yang digunakan adalah alkil halida dengan katalis AlCl 3. Sintesis ini pertama kali
dilakukan oleh Charles Friedel dan James Crafts sehingga disebut sebagai alkilasi Friedel
Crafts. Selain gugus alkil, sintesis Friedel Crafts dapat digunakan untuk memasukan
gugus karbonil ke dalam rantai benzena.
E. ADISI
Reaksi adisi terhadap benzena meliputi reaksi reaksi:
a. Adisi Hidrogen
Oleh karena kestabilannya, maka reaksi adisi terhadap benzena merupakan reaksi yang
berjalan lambat. Untuk dapat berlangsung dengan baik, digunakan kataliss Ni pada suhu
420 K.
b. Adisi Halogen
Agar reaksi adisi halogen terhadap benzena dapat berlangsung, diperlukan foton cahaya.
Reaksinya disebut sebagai reaksi fotokimia.
C. TATA NAMA BENZENA DAN TURUNANNYA
Berikut beberapa aturan dalam tata nama benzena dan turunannya:
Catatan: jika ingin melihat tata nama benzena dan turunannya secara lengkap, silahkan
kunjungiTATA NAMA BENZENA DAN TURUNANNYA.
1. Molekul benzena yang kehilangan sebuah atom hidrogen (C 6H5-) disebut gugus fenil
sehingga penamaannya dimulai dengan nama fenil diikuti gugus yang diikat.
Contoh:
3. Jika gugus yang terikat lebih dari satu, berikan penomoran. Penomoran diusahakan
sedemikian rupa sehingga gugus yang terikat bernomor kecil.
Contoh:
4. Posisi nomor atom karbon pada benzena diberi nama khusus, yaitu:
a). Posisi orto (o) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 2.
b). Posis meta (m) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 3.
c). Posisi para (p) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 4.
Contoh:
6. Jika terdapat dua gugus yang berbeda, salah satu gugus dianggap sebagai senyawa
utama dan gugus yang lain dianggap sebagai gugus cabang (gugus yang diikat). Gugus
yang menjadi senyawa utama didasarkan pada urutan prioritas.
7. Urutan prioritas gugus utama adalah sebagai berikut.
-COOH, -SO3H, -CHO, -CN, -OH, -NH2, -R, -NO2, -X.
> prioritas dari paling tinggi ke paling rendahh
Contoh:
8. Beberapa senyawa turunan benzena mempunyai nama trivial yang sering digunakan,
misalnya senyawa benzena yang mengikat gugus hidroksil dan metil disebut kresol
sertabenzena yang mengikat dua gugus metil disebut xilena.
2. FENOL
fenol merupakan senyawa yang bersifat asam, digunakan sebagai antiseptik dan sering
disebut sebagai karbol. Berikut ini adalah reaksi reaksi terhadap fenol:
1. Reaksi fenol dengan asam nitrat akan membentuk trinitrofenol dan asam pikrat.
Senyawa ini digunakan sebagai bahan peledak.
2. Reaksi fenol dengan natrium (atau logam alkali yang lain) menghasilkan fenoksida dan
gas hidrogen.
2C6H5OH +2Na 2C6H5ONa + H2
4. NITROBENZENA
reduksi terhadap nitrobenzena akan menghasilkan anilina. Nitrobenzena merupakan
senyawa yang mudah meledak (eksplosif) sehingga senyawa nitrobenzena sering
digunakan sebagai bahan peledak. Anilina merupakan bahan untuk mensintesis zat
warna tekstil. Oksidasi anilina akan menghasilkan nitrobenzena.
5. TOLUENA
Senyawa turunan benzena yang memiliki gugus metil dikenal dengan nama toluena.
Toluena merupakan cairan tidak berwarna yang tidak larut dalam air dengan aroma
seperti pengencer cat. Toluena lebih reaktif dibandingkan benzena. Reaksi terhadap
toluena dapat terjadi pada cincin
metilnya.
a. Reaksi nitrasi terhadap toluena
Trinitrotoluena (TNT) dikenal sebagai bahan peledak dengan daya ledak tinggi. TNT
merupakan senyawa yang mudah mengalami reaksi peruraian hanya karena guncangan,
serta reaksinya bersifat eksoterm (membebaskan kalor). Reaksi yang terjadi adalah:
2C7H5N3O6(s) 3N2(g) + 5H2(g) + 7CO(g) + 7C(s)
2C7H5N3O6(s) 3N2(g) + 5H2(g) + 12CO(g) + 2C(s)
Berdasarkan reaksi tersebut, ditunjukan bahwa setiap mol TNT (227 gram serbuk) akan
menghasilkan gas sebanyak 336 liter dalaam waktu yang sangat singkat. Oleh karena
itu, akaan timbul ledakaan yang sangat kuat, dengan energi yaang sangat besar
sehingga mengaakibatkan kerusakan yang luar biasa.
b. Reaksi toluena dan halogen dengan kataalis aluminium halida akan menyebabkan
halogen terikat pada cincin benzen, sedangkan reaksi tanpa katalis, halogen akan terikat
pada gugus metil (rantai samping).
c. Oksidasi terhadap alkilbenzena akan mengasilkan asam benzoat. Hasil oksidasi ini
tidak dipengaruhi panjang pendeknya rantai alkil yang terikat pada benzena.
Toluena merupakan bahan prekursor yaitu bahan antara atau bahan baku untuk
membuat berbagai senyawa turunan benzen yang lain, misalnya asam benzoat,
benzaldehida, dan TNT.
6. ANILINA
Anilina
meupakan
senyawa
benzen yang
mengikat
gugus
amina
(NH2).
Anilina
merupakan cairan tidak berwarna yang berbau seperti ikan busuk. Anilina disintesis
pertama kali dari pohon indigo biru.
Anilina dapat dihasilkan dari reaksi hidrogenasi nitrobenzena dengan katalis logam (Ni
dan Fe).
Anilina digunakan sebagai bahan kimia antara (prekursor) untuk pembuatan bahan kimia
lain di industri, misalnya senyawa garam diazonium klorida dan bahan obat obatan,
misalnya parasetamol atau tylenol.
7. ASAM BENZOAT
asam benzoat merupakan asam karboksilat aromatik paling sederhana. Asam benzoat
berupa zat padat dengan warna putih. Asam benzoat digunakan dalam sintesis bahan
bahan kimia lainnya. Dalam kehidupan sehari hari, asam benzoat atau garamnya
digunakan sebagai bahan pengawet makanan, misalnya pada kue basah atau minuman.
Pada industri farmasi, asam benzoat digunakan sebagai obat dekongestan, misalnya
efedrin dan fenilefrin.
ini,
selain
turunan benzena,
dihasilkan benzena,
misalnya
xilena,
juga
naftalena,
dihasilkan
fenol,
beberapa
fenantrena,
dan
senyawa
stirena.
Benzen dalam skala industri juga dapat dibuat dengan cara merforming nafta (hasil
penyulingan minyak bumi).
2. LABORATORIUM
Di laboratorium, benzena dapat dibuat melalui reaksi reaksi berikut:
a. Polimerisasi (penggabungan) tiga molekul asetilena (C 2H2) dengan cara mengalirkan
gas asetilena melalui pipa kaca pijar.
sebagai pelarut untuk senyawa organik lainnya yang tidak larut dalam air. Namun,
banyak juga benzen dan turunannya yang diketahui beracun dan dapat menyebabkan
kanker.
1.
2.
3.
Aminobenzena sebagai bahan baku zat pewarna azo. Seperti p-(fenilazo) fenil.
4.
Asam salisilat untuk membuat aspirin, perasa, minyak wangi, bdeak, salep anti
jamur, serta sampo.
5.
6.
BHT (Butil Hidroksi Toluena) dan BHA (Butil Hidroksi Anisol) sebagai antioksidan
penghambat oksidasi lemak agar makanan tidak tengik.
SOAL
1. Suatu senyawa karbon dengan struktur :
1.
B. alkanon
C. aldehid
D. eter
E. asam alkanoat
2. Ester merupakan senyawa karbon yang memiliki esensi bau-bauan dengan aroma
buah. Senyawa
tersebut memiliki gugus fungsi...
1.
3. Perhatikan reaksi berikut :
B.
C.
D.
E.
1.
4. Suatu senyawa diuji dengan pereaksi Fehling memberikan endapan merah, jika
dioksidasi
menghasilkan asam alkanoat. Senyawa tersebut memiliki gugus fungsi...
A. alkohol
B. keton
C. aldehid
A.
1-bromo-1-fluoro-4,5-dikloro heksana
D. eter
E. ester
B.
1-bromo-4,5-dikloro-1-fluoro heksana
C.
6-bromo-2,3-dikloro-6-fluoro heksana
D.
E.
1.
A.
CH3CI3
B.
CHI3
C.
CCl4
D.
CCl2F2
E.
Pb(C2H5
7. Perhatikan struktur senyawa alkohol berikut :
II
III
B. II,III,I
C. I,II,III
D. I,III,II
E. III,II,I
A.
2-butanon
B.
2-metil propanal
C.
2-metil-2-propanol
D.
Metoksi propana
E.
Metil propanoat
2.
A.
Asam propanoat
B.
2-propanon
C.
Propanal
D.
Etil metanoat
E.
Etoksi metana
3.
10. Suatu senyawa karbon diketahui memiliki rumus C3H8O, memiliki sifat :
I.
II.
III.
A.
1-propanol
B.
2-propanol
C.
Propanal
D.
Etoksi metana
E.
Dimetil eter
4.
adalah ...
A.
2-metil pentana
B.
Metoksi pentana
C.
Pentoksi metana
D.
1-metil-1-metoksi butana
E.
2-metoksi pentana
1.
A.
B.
C.
D.
E.
2.
13. Reaksi antara etanol dengan asam propanoat menghasilkan senyawa berbau
harum yaitu...
A.
Asam pentanoat
B.
3-pentanon
C.
Etil propanoat
D.
Propil etanoat
E.
3. 14.
Etil
butirat
(Mr
116)
merupakan
senyawa
yang
memberikan
essensi
1160 gram
B.
460 gram
C.
348 gram
D.
116 gram
E.
34,8 gram
4.
A.
B.
C.
D.
E.
5.
1.
adalah...
A.
p-nitofenol
B.
o-nitrofenol
C.
m-nitrofenol
D.
o-hidroksi nitrobenzena
E.
p-hidroksi nitrobenzena
1.
A.
Nitrasi
B.
Alkilasi
C.
Klorinasi
D.
Sulfonasi
E.
Hidrogenasi
2.
19. Turunan benzena yang dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat deterjen
adalah...
A.
TNT
B.
BHA
C.
BHT
D.
DDT
E.
ABS
1.
dimanfaatkan sebagai...
A.
Antiseptik
B.
Antioksidan
C.
Bahan peledak
D.
Pengawet makanan
E.