Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan kasih
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul “Benzena dan
Turunannya”.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
terlibat dalam pembuatan karya ilmiah ini mulai dari awal pembuatan karya ilmiah ini hingga
dapat diselesaikan,

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak dapat terlepas dari segala
kekurangan , seperti kata peribahasa,”Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan masukan, komentar, ataupun kritikan yang bersiafat membangun dari
pembaca agar kiranya penulis dapat menyempurnakan karya ilmiah ini.Mudah-mudahan
karya ilmiah ini bermanfaat.

Lubukgadang,28maret2021

annisa
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………………………………………………………………….

Daftar isi………………………………………………………………………………………………………………

Bab i pendahuluan………………………………………………………………………………………………

A. latar belakang masalah…………………………………………………………………………………

B. perumusan masalah……………………………………………………………………………………….

C. tujuan …………………………………………………………………………………………………………….

D. manfaat…………………………………………………………………………………………………………..

Bab ii pembahasan ………………………………………………………………………………………………..

A. struktur benzena……………………………………………………………………………………………...

B. tata nama benzena dan turunannya……………………………………………………………….

C. sifat-sifat benzena…………………………………………………………………………………………….

D. kegunaan benzena dan beberapa turunannya………………………………………………..

E. dampak benzena dan beberapa turunannya…………………………………………………...

Bab iii penutup………………………………………………………………………………………………………

kesimpulan……………………………………………………………………………………………………….

Daftar pustaka…………………………………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Benzena merupakan senyawa aromatik tersederhana.Nama “aromatik” itu diberikan karena


anggota-anggota yang pertama dikenal dari golongan ini mempunyai aroma yang sedap.Akan
tetapi, belakangan ini dikenal juga senyawa sejenis yang tidak berbau, bahkan ada yang
berbau tidak sedap.Kini istilah aromatik ini dikaitkan dengan struktur dan sifat-sifat khas
tertentu.

            Senyawa hidrokarbon dapat digolongkan berdasarkan struktur molekul dan kejenuhan


ikatannya.Senyawa Hidrokarbon  berdasarkan struktur molekulnya dibedakan atas tiga yaitu:

1.      Senyawa Hidrokarbon Alifatik

Adalah senyawa hidrokarbon dengan struktur rantai karbon terbuka. Senyawa yang termasuk
hidrokarbon alifatik adalah alkana(CnH2n+2),alkena(CnH2n),dan alkuna(CnH2n-2)

2.      Senyawa hidrokarbon Alisiklik

Merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki struktur rantai karbon tertutup. Contohnya
senyawa Hidrokarbon Alisiklik Siklopropana(C3H6) dan Siklobutana(C4H6).

3.      Senyawa hidrokarbon Aromatis

Merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon tertutup dan mengandung
dua atau lebih ikatan rangkap yang letaknnya berselang seling. Contoh dari senyawa ini
adalah benzena dan toluena.

           Penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan Kejenuhan Ikatan yaitu :

1.      Senyawa hidrokarbon Jenuh

ciri antaratom C berikatan tunggal(C-C).contohnya alkana dan golongan sikloalkana


2.      Senyawa hidrokarbon tak jenuh

ciri antaratom C berikatan rangkap yaitu ikatan rangkap dua(C=C) atau ikatan rangkap tiga.
Contohnya golongan alkena,golongan alkuna,dan golongan aromatik

Senyawa aromatis adalah senyawa siklis yg memiliki sistem ikatan ganda dua terkonjugasi
dengan jumlah elektron π= (4 n + 2). Senyawa tersebut merupakan senyawa hidrokarbon
yang memiliki rantai karbon tertutup dan mengandung dua atau lebih ikatan rangkap yang
letaknya bersealang seling.Salah satu senyawa aromatik yang dijumpai pada minyak bumi
adalah senyawa fenol dan turunannya.

Menurut hukum Huckel untuk menjadi aromatis, suatu senyawa siklik dengan ikatan tunggal
dan rangkap yang letaknya selang seling harus mengandung 4n+2= πe-, dimana n adalah
bilangan bulat.

Pada tahun 1872, menurut Friedrich August Kekule, keenam atom karbon pada benzena
tersusun secara siklik membentuk segienam beraturan dengan sudut ikatan masing-masing
120°.Ikatan antaratom karbon adalah ikatan rangkap dua dan tunggal bergantian
(terkonjugasi). Kekule menemukan struktur benzena yang semua ikatan C-C dalam benzena
panjangnya sama, baik ikatan tunggal maupun  ikatan rangkap dan mempunyai panjang
ikatan 1,40 Ao.

B. RUMUSAN MASALAH

[1] Bagaimanakah struktur benzena?

[2] Bagaimanakah tata nama benzena dan turunannya?

[3] Apa sajakah sifat-sifat benzena?

[4] Apa kegunaan dari benzena dan beberapa turunannya?

[5] Apa dampak dari benzena dan turunannya?

C. TUJUAN

[1] untukmengetahuistruktur benzena

[2] untukmengetahui tata nama benzena dan turunannya

[3] untukmengetahuisifat-sifat benzena

[4] untukmengetahui kegunaan dari benzena dan beberapa turunannya


[5] untukmengetahui dampak dari benzena dan turunannya

D. MANFAAT

[1] untukmenyussunkarya ilmiah dalam bentuk makalah.

[2] untukmemenuhi tuga sekolah dalam menyusun karya ilmiah yang berjudul
“Benzena dan Turunannya”.

[3] Memahami mengenai benzena dan turunannya melalui pembuatan karya ilmiah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

A. STRUKTUR BENZENA

Benzena adalah hidrokarbon aromatic yang memiliki rantai tertutup membentuk cincin
benzena. Benzena memiliki struktur C6H6. Perbandingan jumlah atom C dan H-nya
menunjukkan benzena sangat tidak jenuh, tidak seperti heksana(C6H14), heksena(C6H12),
heksuna(C6H10).:

Senyawa benzena dan sejumlah turunannya digolongkan dalamsenyawa aromatik,   Istilah


senyawa aromatikpada awalnya digunakan untuk menerangkan senyawapemberi aroma
seperti benzaldehid (dari buahcherries, peaches, dan almonds), toluena (daribalsam Tolu),
dan benzena (dari distilat batubara).

Pada tahun 1865 Friederich August Kekule mengusulkan struktur benzena sebagai cincin
heksagonal yang terdiri dari 6 atom C dengan ikatan tunggal dan rangkap 3 yang bergantian
antara atom-atom C. Jadi, terdapat 3 ikatan tunggal dan 3 ikatan rangkap dua dalam struktur
benzena.Model ini digunakan bertahun-tahun karena mampu menjelaskan sifat-sifat dan
reaksi –reaksi dari benzena.

Namun , sejalan dengan perkembangan ilmu kimia yang semakin canggih, bukti-bukti
menunjukkan bahwa struktur kekule tidak dapat menjelaskan fakta-fakta berikut:

v Difraksi sinar –X menunjukkan bahwa panjang ikatan tunggal C-C adalah 0,154 nm dan panjang
ikatan rangkap C=C nya 0,133 nm.

v Jika benzena memiliki 3 ikatan rangkap dua seperti model kekule, maka kereaktifan ikatan-
ikatan tersebut harus sama dengan ikatan-ikatan rangkap pada alkena, yakni dapat bereaksi
secara adisi..

v Perhitungan termokimia menunjukkan kalor pembentukan gas benzena dari unsur-unsurnya


adalah +252 KJ/mol, jika benzena memiliki struktur kekule. Namun , pengukuran
menunjukkan kalor pembentukan benzena hanya +82 KJ/mol. Hal ini membuktikan struktur
benzena yang sebenarnya jauh lebih stabil dibandingkan struktur kekule.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, pada tahun 1931, Linus Pauling merumuskan


struktur benzena sebagai struktur yang berada di antara dua struktur kekule yang
memungkinkan struktur ini disebut hibrid resonansi ..
Secara keseluruhan, struktur ini dapat menjelaskan kereaktifan benzena yang rendah
karena ikatan dalam cincin berada diantara ikatan tunggal dan ikatan rangkap, serta stabilitas
termodinamika benzena yang tinggi karena hybrid resonansi mempunyai energi yang lebih
rendah dibandingkan kedua struktur kekule.

B. TATA NAMA BENZENA DAN TURUNANNYA

Senyawa turunan benzena dapat dianggap berasal dari benzena, yang satu atau lebih
atom. Hanya diganti dengan substituen berupa atom atau gugus lain. Apabila benzena
melepaskan 1 atom H maka terjadilah gugus C6H5 yang disebut gugus fenil.Jumlah senyawa
turunan benzena sangat banyak.

Tata nama benzena dan turunannya

1. Pemberian nama benzena dan turunannya tidak begitu sistematis.Senyawa turunan


benzena dari hasil monosubstitusi lebih banyak dikenal dengan nama lazim atau nama
turunannya.Nama lazim ini digunakan sebagai dasar penamaan pada hasil substitusi
benzena.

Contoh:

Toluena Fenol anilina(amino


benzena)

Benzaldehid asam benzoat benzil alkohol

2. Jika benzena atau turunanya kehilangan satu atom H maka diperoleh gugus sebagai
berikut.

Fenil(C6H5) benzil bromida benzil(C6H5-CH2)

3. Jika terdapat 2 substituen , dapat digunakan awalan o-(orto), m-(meta), atau p-(para)
untuk menyatakan masingh-masing pada posisi (1,2); (1,3); dan (1,4)

Contoh:

o-hidroksimetilbenzena

m-hidroksimetilbenzena
p-hidroksimetilbenzena

C. SIFAT FISIK DAN KIMIA BENZENA

Sifat Fisik

a. Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna.

b. Benzena berwujud cair pada suhu ruang (270C).

c. Titik didih benzena : 80,10C, Titik leleh benzena : -5,50C

d. Benzena tidak dapat larut air tetapi larut dalam pelarut nonpolar

e. Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar

Sifat Kimia benzena dan turunannya

Jenis reaksi kimia pada benzena umumnya adalah reaksi substitusi.Reaksi substitusi dapat
berlangsung pada suhu tinggi, atau lebih umum menggunakan katalis agar dapat
berlangsung pada suhu rendah.

Disamping itu , meski sulit namun benzena juga dapat bereaksi melalui adisi tetapi pada
kondisi ekstrim, yakni pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis.Reaksi adisi yang
terjadi melibatkan radikal bebas, bukan ikatan rangkap karena akan mengganggu delokalisasi
elektron tersebut.Seperti hanya senyawa hidrokarbon pada umumnya , benzena juga dapat
teroksidasi melalui reaksi oksidasi berupa pembakaran.

Ø Reaksi substitusi Pada Benzena

a. Reaksi Halogenasi

Benzena dapat bereaksi dengan halogen membentuk klorobenzena dengan bantuan katalis
seperti AlCl3, FeBr3,dan FeCl3.

b. Reaksi Nitrasi

Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalis asam sulfat pekat membentuk
nitrobenzena.

c. Reaksi Sulfonasi

Sulfonasi terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat membentuk asam
benzena sulfonat.
d. Reaksi Alkilasi

Benzena dapat bereaksi dengan alkil halida membentuk metil benzena dengan bantuan katalis
alumunium klorida(AlCl3).

e. Reaksi Formilasi

Benzena bereaksi dengan formil klorida (HCOCl) membentuk benzalhid dengan bantuan katalis
AlCl3 dan CuCl

f. Reaksi Asilasi

Benzena bereaksi dengan gugus asil(RCO-) dari asil klorida (RCOCl) membentuk asetofenon(metil
fenon keton) dengan bantuan katalis AlCl3

Ø Reaksi adisi pada Benzena

a. Reaksi Hidrogenasi

Benzena bereaksi secara adisi dengan hidrogen (H2) membentuk sikloheksana.Reaksi ini tidak
melibatkan ikatan rangkap benzena tetapi radikal bebas.

b. Reaksi Klorinasi

Benzena bereaksi dengan klorin (Cl2) pada suhu dan tekanan tinggi atau dengan bantuan cahaya
kuat seperti UV akan membentuk benzena heksaklorida.

Ø Reaksi Oksidasi pada benzena

Benzena teroksidasi oleh O2 melalui reaksi pembakaran .reaksi ini menghasilkan kadar karbon
yang tinggi.

D. KEGUNAAN BENZENA DAN TURUNANNYA.

Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku
pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzena.
Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang beragam
bagi kehidupan manusia.

Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena dan kegunaannya:

1. Toluena

Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT
2. Stirena

Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui
proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator listrik, boneka,
sol sepatu serta piring dan cangkir.

3. Anilina

Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina dapat diubah
menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.

dulunya digunakan seabagai pewarna minuman, tetapi ternyata bersifat sebagai mutagen.
namun sekarang digunakan sebagai pewarna wol dan sutera.

4. Benzaldehida

Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum karena
memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida (etanal),
untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).

5. Fenol

Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi sebagai
zat disenfektan.

6. Asam Benzoat dan Turunannya

Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita gunakan,
diantaranya adalah:

• Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang biasa
digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas (antipiretik).
Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit
jantung.

• Natrium benzoat yang biasa ggunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.

• Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.

• Asam tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester.

• Parasetamol (asetaminofen) memiliki fungsi yang sama dengan aspirin tetapi lebih aman
bagi lambung.
E.DAMPAK BENZENA.

Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim saraf pusat hingga
kematian. Paparan Benzena antara 50–150 ppm dapat menyebabkan sakit kepala, kelesuan,
dan perasaan mengantuk. Konsentrasi Benzena yang lebih tinggi dapat menyebabkan efek
yang lebih parah, termasuk vertigo dan kehilangan kesadaran. Paparan sebesar 20.000 ppm
selama 5 – 10 menit bersifat fatal dan paparan sebesar 7.500 ppm dapat menyebabkan
keracunan jika terhirup selama 0,5 – 1 jam. Dampak yang ringan dapat berupa euforia, sakit
kepala, muntah, gaya berjalan terhuyung-huyung, dan pingsan.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN.

Benzena merupakan senyawa aromatik tersederhana.Nama “aromatik” itu


diberikankarena anggota-anggota yang pertama dikenal dari golongan ini mempunyai aroma
yang sedap.Akan tetapi, belakangan ini dikenal juga senyawa sejenis yang tidak berbau,
bahkan ada yang berbau tidak sedap.Kini istilah aromatik ini dikaitkan dengan struktur dan
sifat-sifat khas tertentu.

Senyawa turunan benzena dapat dianggap berasal dari benzena, yang satu atau
lebih atom. Hanya diganti dengan substituen berupa atom atau gugus lain. Apabila benzena
melepaskan 1 atom H maka terjadilah gugus C6H5 yang disebut gugus fenil.Jumlah senyawa
turunan benzena sangat banyak.

Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim saraf pusat
hingga kematian. Paparan Benzena antara 50–150 ppm dapat menyebabkan sakit kepala,
kelesuan, dan perasaan mengantuk
DAFTAR PUSTAKA

Purba,Michael.2007.Kimia untuk SMA kelas XII.Jakarta: Erlangga.

Ranawidjaja,Jahja,dkk.1981.Ilmu kimia untuk SMA.Jakarta: Depdikbud

Liliasari.1995.Kimia 3.Jakarta: Depdikbud

Johari,J.M.C, dan Rachmawati,M. 2008.Kimia 3.Jakarta:ESIS

Anda mungkin juga menyukai