Anda di halaman 1dari 34

MATERI KIMIA

MAKALAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari


Bapak Akhyadi, S.Pd., selaku Guru mata Pelajaran Kimia

Disusun Oleh:
Kelas XII IPA 3
Devi Sri Nurul Napisah
Gina Fidianada S.P
Rika Rahmawati
Tita Apriliani

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTARUJEG


Alamat: Jl. Siliwangi No. 119 Bantarujeg, Majalengka 45464
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Senyawa Karbon”
tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melaksanakan tugas mata
pelajaran kimia. Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunannya.
Penulis senantiasa menerima kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua yang
membacanya. Terima kasih sebesar-besarnya disampaikan oleh penulis atas bantuan dan
partisipasinya.

Bantarujeg, Desember 2017

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................................... 2
D. Definisi Operasional .................................................................................................... 2
E. Sistematika Penulisan .................................................................................................. 3
BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................................... 5
A. Alkana .......................................................................................................................... 5
B. Benzena........................................................................................................................ 6
C. Makromolekul.............................................................................................................. 8
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 9
A. Senyawa Turunan Alkana ............................................................................................ 9
B. Keton.......................................................................................................................... 13
C. Benzena dan Turunannya .......................................................................................... 17
D. Makromolekul............................................................................................................ 20
E. Karbohidrat/Sakarida (Gula) ..................................................................................... 23
F. Protein ........................................................................................................................ 26
G. Lipid/lemak ................................................................................................................ 28
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 31
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 31
B. Saran .......................................................................................................................... 31

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat,

dan perubahan materi. Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara

membentuk ikatan kimia, interaksi zat-zat bmelalui gaya antarmolekul yang menghasilkan

sifat-sifat umum dari materi, dan interaki antar zat melalui reaksi kimia untuk membentuk

zat-zat berbeda. Kimia kadang-kadang disebut sebagai ilmu pengetahuan pusat karena

menjembatani ilmu-ilmu pengetahuan alam, termasuk fisika, geologi, dan biologi. Banyak

ilmu kimia yang bisa dierapkan atau besar manfaatnya pada kehidupan sehari-hari seperti

alkana, benzena dan makromolekul.

Alkana adalah molekul organik yang termasuk senyawa hidrokarbon dengan ikatan

tunggal. Senyawa hidrokarbon sendiri adalah senyawa kimia yang mengandung unsur

hidrogen (H) dan karbon (C), atau biasa ditulis sebagai CxHy dengan x adalah jumlah karbon

dan y adalah jumlah hidrogen.

Benzena termasuk senyawa aromatik dan memiliki rumus molekul C6H6. Struktur

benzen apertama kali diperkenalkan oleh Kekule pada tahun 1865. Menurutnya, ke enam

atom karbon pada benzena tersusun secara melingkar membentuk segienam beraturan dengan

sudut ikatan masing-masing 120 derajat. Ikatan antara karbon adalah ikatan rangkap dua dan

ikatan tunggal yang berselang-seling.

Makromolekul adalah istilah yang digunakan untuk membedakan suatu

makromolekul (ukuran dan berat suatu molekul). Makromolekul adalah sebuah molekul yang

sangat besar seperti protein, polisakarida, asam nukleat, atau lipid. Makromolekul biasanya

1
2

digunakan untuk merujuk kepada polimer biologis yang besar, seperti asam nukleat dan

protein, yang terdiri dari monomer kecil yang dihubungkan secara bersama-sama.

Dari uraian pembahasan di atas maka kelompok kami akan membuat makalah yang

berjudul ”Alkana, Benzena, dan Makromolekul”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana senyawa turunan alkana?

2. Bagaimana benzena dan turunanya?

3. Apa saja macam-macam makromolekul?

C. Tujuan

Adapun tujuan pada pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui bagaimana senyawa turunan alkana.

2. Untuk mengetahui bagaimana benzena dan turunannya.

3. Untuk mengetahui macam-macam makromolekul.

D. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional pada makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Alkana adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa

alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-

ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2.

2. Benzena juga dikenal dengan rumus kimia C6H6,PhH, dan benzol, adalah senyawa

kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta

mempunyai bau yang manis.


3

3. Makromolekul adalah molekul yang sangat besar. Polimer baik itu alami maupun sintesis

merupakan makromolekul, misalnya hemoglobin. Beberapa senyawa non-polimer juga

ada yang termasuk ke dalam makromolekul, misalnya lipid.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut.

HALAMAN SAMPUL

LEMBAR PERSEMBAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

D. Definisi Operasional

E. Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN TEORETIS

A. Alkana

1. Pengertian Alkana

2. Sumber dan Kegunaan Alkana

B. Benzena
4

1. Pengertian Benzena

2. Manfaat/Kegunaan Benzena dan Turunannya

C. Makromolekul

1. Pengertian Makromolekul

2. Manfaat Makromolekul

BAB III PEMBAHASAN

A. Senyawa Turunan Alkana

B. Benzena dan Turunannya

C. Makromolekul

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB II
KAJIAN TEORETIS

A. Alkana

1) Pengertian Alkana

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan

rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal

(http://mubarrok93.blogspot.co.id) sedangkan menurut wikipedia Alkana adalah senyawa

hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik.Dengan kata lain, alkana adalah

sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal.

2) Sumber dan Kegunaan Alkana

Sumber dan kegunaan alkana dalam blog

(http://titianti.blogspot.co.id/2013/09/alkana.co.id) adalah sebagai berikut.

 Bahan bakar : misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan solar.

 Pelarut : Berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter dan nafta,

digunakan sebagai pelarut dalam industri atau pencucian kering (dry cleaning).

 Sumber hidrogen : gas alam dan gas petroleum merupakan sumber hidrogen dalam

industri, misalnya industri amonia dan pupuk.

 Pelumas : adalah alkana suhu tinggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup besar,

misalnya C18H38.

 Bahan baku untuk senyawa organik lain : minyak bumi dan gas alam merupakan

bahan baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka

dan lain-lain.

5
6

 Bahan baku industri : berbagai produk industri seperti plastik, detergen, karet sintesis,

minyak rambut dan obat gosok, dibuat dari minyak bumi dan gas alam ini disebut

industri petrokimia (petroleum=minyak bumi).

B. Benzena

1) Pengertian Benzena

Benzena juga dikenal dengan rumus kimia C6H6,PhH, dan benzol, adalah senyawa

kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau

yang amis (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Benzena.co.id) sedangkan dalam blog

(http://softilmu.com/2015/15/11/pengertian-sifat-rumus-struktur-tatanama-reaksi-klasifikasi-

penggunaan-benzana.co.id) benj=zana adalah produk minyak bumi yang awalnya terbuat dari

batu bara yang digunakan sebagai komponen dalm berbagai produk konsumen dan industry.

2) Manfaat/kegunaan Benzana dan Turunannya

Manfaat/kegunaan benzana dan turunannya yang dikutip dalam

blog(http://kimiastudycenter.com/kimia-XII-39-manfaat-kegunaan-benzena-dan-

turunannya.co.id) adalah sebgai berikut.

No. Turunan benzene Manfaat

1. Toluena (metil  Bahan pembautan asam benzoate

benzene)  Bahan pembuat TNT (trinitro toluena)

 Pelarut senyawa karbon

2. Asam Benzoat  Pengawet makanan

(karboksilatbenzena)  Bahan baku pembuatan fenol

3. Fenol  Zat anti septic

(hidroksibenzena/  Zat disinfektan


7

fenil alcohol)  Pembuatan pewarna

 Resin

4. Trinitro Toluen  Bahan peledak

(TNT)

5. Trinitro Benzena  Bahan peledak

(TNB)

6. Nitro Benzena  Pewangi pada sabun

 Pembuatan aniline

7. Anilin  Obat-obatan

(aminobenzena/fenil  Bahan peledak

amina)  Bahan dasar zat warna diazo

8. Stirena  Bahan pembuatan plastikdan karet sintesis

9. Asam Salisilat  Bahan obat/zat analgesit (aspirin)

 Obat penyakit kulit

10. Asam Tereftalat  Bahan serat sintetik polyester

11. Paracetamol  Obat penurun panas

(asetaminofen)

12. Benzal Dihida  Zat adiktif penambah aroma makanan

13. Benzil Alkohol  Bahan pelarut

14. Halogen benzene  Digunakan pada pembuatan cat dan pembuatan

insektisida.

15. Asam Benzena  Pembuatan obat

Sulfonat  Pemanis buatan (sakarin termasuk turunan asam

benzene sulfonat)
8

C. Makromolekul

1) Pengertian Makromolekul

Makromolekul adalah molekul yang sangat besar. Polimer baik itu alami maupun

sintetik merupakan makromolekul, misalnya hemoglobin

(http://id.m.wikipedia.org/wiki/makromolekul.co.id), sedangkan dalam blog

(http://budisma.net/2015/02/pengertian-makromolekul.co.id) makromolekul dalam biologi

adalah istilah yang digunakan untuk membedakan suatu makromolekul (ukuran dan berat

suatu molekul). Dan juga makromolekul adalah sebuah molekul yang sangat besar seperti

protein, polisakarida, asam nukleat dan lipid.

1) Manfaat Makromolekul

Dalam blog(http://mudahbiologo.blogspot.co.id) manfaat makromolekul adalah

sebagai berikut.

a) Karbohidrat : sebagai bahan bakar(sumber energy), bahan penyusun sel, dan

sumber energy.

b) Lipid : berfungsi sebagai komponen structural membrane sel, cadangan

bahan bakar(sumber energy), lapisan pelindung, komponen vitamin,

dan komponen hormon.

c) Protein : berfungsi membentuk protein baru dengan fungsi khusus di dalam

tubuh, seperti enzim, hormon, dan hemoglobin.

d) Asam Nukleat : berfungsi sebagai tempat penyimpanan sifat individu yang

diwariskan, penyimpanan energy, dan koenzim.


BAB III
PEMBAHASAN

A. Senyawa Turunan Alkana

1. Gugus Fungsi: adalah bagian yang reaktif dari suatu yang menentukan struktur dan sifat

senyawa tersebut.

Gugus Fungsi Rumus Struktur Rumus Unsur Nama

-X R-X CnH2n+1 + X Alkil Halida

-OH R-OH CnH2n+2 + O Alkanol

-O- R-O-𝑅1 CnH2n+2 + O Alkolesi Alkana

O CnH2n+O Aldehid

C
O CnH2n+O Alkanon

C
O CnH2n+2O Asam Alkanoat

C
O CnH2n+2O Alkil Alkanoat

Tata Nama Senyawa

a) Alkohol: adalah alkana yang mempunyai gugus hidroksi (OH). “satu gugus OH” disebut

mono alkohol. “dua gugus OH” atau lebih disebut poli alkohol.

 Tata nama alkohol

 Rantai lurus: alkana+OL atau alkil+alkohol.

 Nomor cabang, nama cabang (dan nomor “C” yang mengikat “OH” terus serendah

mungkin), nomor “C” yang mengikat “OH” dan nama rantai terpanjang+nol.

9
10

Contoh:

 Alkohol dibedakan menjadi

 Alkohol primer ialah letak OHnya pada C primer.

 Alkohol sekunder ialah letak OHnya pada C sekunder.

 Alkohol tertier ialah letak OHnya pada C tertier.

 Reaksi oksidasi pada alkohol

 Alkohol primer→aldehid→asam karboksilae.

 Alkohol sekunder→keton.

 Alkohol tertier tidak teroksidasi.


11

 Sifat-sifat alkohol

 Mudah terbakar dan menghasilkan energy.

 Mudah tercampur dengan air.

 Mempunyai titik didih yang tinggi karena molekulnya mengandung gugus “OH” yang

polar.

 Kegunaan alkohol

1. sebagai pelarut etanol 76% sebagai pembasmi hama, dalam kehidupan seharhari yang

disebut alkohol adalah etanol.

2. sebagai bahan bakar, contoh spirtus, bahan minuman keras.

3. bahan peledak

Etanol sebagai bahan bakar alternatif kelebihannya:

- Pembakarannya sempurna, tidak mencemari lingkungan

- Energi yang dihasilkan mesin lebih besar, bahan bakar yang terbuang sedikit.

4. alkohol yang berlebihan dalam tubuh membahayakan kesehatan.

- kecanduan dan mabuk (hilang kesadaran)

- merusak hati, impotensi, keracunan bahkan kematian.

 Eter

Eter adalah senyawa organik yang mengandung oksigen yang terikat oleh dua gugus

alkali, jika “R” nya sama disebut eter tunggal, jika “R” tidak sama eter majemuk.

Tata nama eter

1. sistem trireal : menyebutkan alkil-alkil yang mengapit –O- sesuai abjad diikuti kata eter.

2. sistem lupac : nama alkana berdasarkan rantai “C” terpanjang, sedangkan rantai “C”

pendek mengikat –O- sebagai gugus alkoksi

Contoh :

𝐶𝐻3 – O - 𝐶𝐻3 trivial => metil-metil eter/dimetil eter


12

“Eter tunggal” WPAC = metoksi etana

𝐶𝐻3 - 𝐶𝐻2 - O - 𝐶𝐻3 trivial: metil-metil eter

“Eter majemuk” WPAC: metoksi etana

Sifat eter : mudah menguap, mudah terbakar, bau harum, sukar larut dalam air, karena

bersifat non polar

Kegunaan eter : pemati rasa, obat bius.

Alkohol berisomer fungsi dan eter

Contoh:

isomer 𝐶3 𝐻8 O : 𝐶𝐻3 - 𝐶𝐻2 - O - 𝐶𝐻3 : Etil metil eter

: 𝐶𝐻3 - 𝐶𝐻2 − 𝐶𝐻2 – OH : Propanol

isomer 𝐶4 𝐻10 O : 𝐶𝐻3 - 𝐶𝐻2 - O − 𝐶𝐻2 - 𝐶𝐻3 : dietil eter

: 𝐶𝐻3 - 𝐶𝐻2 – CH - 𝐶𝐻3 : 2 Pentanol

 Aldehid

Aldehid: noda senyawa organik yang mempunyai gugus fungsi :

Tata nama:

1. Rantai lurus : nama aldehid sama dengan alkana, huruf a aldiran alkana diganti

dengan “AL”. / alkil + aldehid.

2. Rantai bercabang : tentukan rantai “C” terpanjang yang mengikat gugus fungsi.

Pemberian nomor di mulai dari C gugus fungsi, nomor cabang, nama cabang, dan nama

alkananya.
13

Sifat aldehid:

1. Teroksidasi oleh senyawa yang bersifat oksidator => Asam karboksilat

2. Mereduksi larutan fehling dan tollens

- Larutan fehling :

- Larutan tollens :

3. Aldehid + 𝐻2 => H – C – H + 𝐻2 => 𝐶𝐻3 – OH (alkohol)

Kegunaan aldehid

 Sebagai bahan insektisida dan pembuatan plastik

 Formal dehid digunakan untuk bahan pengawet anatomi

B. Keton

Keton adalah senyawa organik yang mempunyai gugus fungsi

Tata nama

1. Rantai lurus : a dari alkana diganti dengan on/alkil-alkil keton.

2. Rantai bercabang : no “C” yang mengikat gugus fungsi serendah mungkin,

Nama : no cabang, nama cabang, dan nama keton.

Contoh :
14

 Asam Karboksilat

Asam karboksilat adalah senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi

Tata nama

1. Rantai lurus : untuk alkana didahului dengan kata “asam” dan diakhiri dengan

“Oat”

2. Rantai bercabang : “C” yang mengikat gugus asam karboksilat nomornya serendah

mungkin. No cabang, nama cabang, dan asam karboksilat.

Contoh:

Pembuatan asam karboksilat

1. Dengan oksidasi kuat alkohol primer

2. Mereaksikan gas karbon di oksidasi dengan pereaksi grynad (RMgX)

3. Reaksi nitril

 𝐶𝐻3 – Cl + KCN => 𝐶𝐻3 𝐶𝑁 + KCl


𝐶𝐻3 – CN + 2𝐻2 O => 𝐶𝐻3 – C – OH + 𝑁𝐻3
Sifat-sifat asam karboksilat dan kegunaannya

 Sifat-sifat umum asam karboksilat

1. Dapat bereaksi dengan alkohol membentuk ester dikeno, dengan nama esterifikasi.
15

2. Dapat direduksi kuat menghasilkan alkohol dan direduksi lemah => aldehid

3. Titik didih lebih tinggi dari alkohol

4. Bersifat asam lemah

Kegunaannya

1. Asam formiat/asam semut : untuk mengumpulkan lateks (getah karet) menyamak kulit dan

memusnahkan hama.

2. Asam asetat/asam cuka, sebagai bahan pembuat makanan dan bahan (sebagai cuka dapur

25%), pewarna dan sebagai selulosa asetat.

3. Asam stearat, 𝐶17 𝐻35 – COOH, sebagai bahan pembuat lilin.

Asam karboksilat dengan dua/tiga gugus “- COOH”

Contoh:

 Ester

Ester adalah senyawa karbon bergugus fungsi

Tata nama: sama dengan asam karboksilat, kata asam diganti dengan nama alkil.

Contoh:

H – C – O - 𝐶𝐻3 H – C – O - 𝐶𝐻2 - 𝐶𝐻3 𝐶𝐻3 – C – O - 𝐶𝐻3

Metil metanoat etil metanoat metil etanoat

“Reaksi pembuatan ester”

1. Reaksi esterifikasi: asam karboksilat + alkohol => ester + air


16

Contoh 𝐶𝐻3 – C – OH + 𝐶𝐻3 – OH => 𝐶𝐻3 – C – O - 𝐶𝐻3 + 𝐻2 O

2. Mereaksikan perak karboksilat dengan alkil halida (X)

Contoh: 𝐶𝐻3 – C – OAg + 𝐶𝐻3 – X => 𝐶𝐻3 – C – O - 𝐶𝐻3 + Ag X

3. Reaksi hidrolisis ester dengan triglisirida

a. Reaksi hidrolisis ester: ester + 𝐻2 O => asam karboksilat + alkohol

Contoh:

𝐶𝐻3 – C – O - 𝐶𝐻3 + 𝐻2 O => 𝐶𝐻3 – C – OH + 𝐶𝐻3 – OH

Ester air asam karboksilat alkohol

b. Reaksi hidrolisis ester dan reaksi esterifikasi

Contoh: 𝐶𝐻3 – C – O - 𝐶𝐻3 + 𝐻2 O => 𝐶𝐻3 – C – OH + 𝐶𝐻3 – OH

c. Reaksi hidrolisis trigelisirida (lemak/minyak)

- Lemak/minyak + NaOH => sabun keras (sabun cuci) + gliserol

- Lemak/minyak + KOH => sabun lunak (sabun mandi) + gliserol

Contoh:

d. Reaksi hidrolisis ester : ester + 2𝐻2 => alkohol

Contoh:

Sifat-sifat ester

1. Bararoma buah, etil asetat (aroma pisang), oktil asetat (beraroma jeruk) amil valerat

(aroma apel) amil butirat (aroma jambu).


17

2. Terhidrolisi oleh air

3. Reaksi ester suhu tinggi (minyak/lemak) menghasilkan mentega.

Kegunaan ester

1. Aroma buah sintesis

2. Pembuat sabun/ cuci/mandi

3. Poliester untuk bahan pembuat kain

C. Benzena dan Turunannya

Benzena adalah senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C6H6. Pada tahun 1865

August Kekale menggambarkan struktur benzene berupa:

 Segi enam beraturan.

 Setiap atom C mengikat satu atom H

 Terdapat ikatan rangkap dua dan tidak rangkap secara berselang.

 Sudut antara atom C sebesar 120˚.

1. Reaksi dan Sifat Benzena

Sifat-sifat benzena:

 Senyawa non polar yang tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut organik.

 Merupakan pelarut organik yang bersifat racun dan karsinogenik.

 Lebih mudah mengalami reaksi substitusi daripada reaksi adisi.

Reaksi benzena:

 Monosubtsitusi
18

 Disubstitusi

 Lebih dari dua subtsitusi, diberi nomor seperti alifalis dengan nomor 1 yang merupakan

turunan induk.

Contoh:

2. Turunan Benzena

Jika satu atom H dari benzena atau lebih diganti oleh atom atau gugus fungsi, maka

senyawa yang terbentuk merupakan turunan benzana.

Nama turunan benzana satu gugus fungsi.

Gugus fungsi Rumus molekul Struktur molekul Nama

-OH C6H5OH Fenol hidroksi benzena

-CH3 C6H5-CH3 Tolvena metil benzena

-NH2 C6H5-NH2 Amilim amino benzena

-No2 C6H5-No2 Nitro benzena

-COOH C6H5-COOH Asam benzena

-CHO C6H5-CHO Benzeldeluda


19

-F C6H5-F Fluoro benzena

-Cl C6H5-Cl Khloro benzena

-CH=CH2 C6H5-CH=CH2 Stirena

Jika lebih dari satu inti benzena, maka:

 Sifat dan Keturunan Benzena dan Turunannya

1. Benzena, C6H6 : - merupakan senyawa aromatik yang berwujud cair, titik didih 80°C

- mudah melakukan reaksi substitusi daripada adisi

Kegunaan : sebagai pelarut non polar, bahan baku pembuatan senyawa turunan

benzena, strirena, nilon GG, dan pembuat obat-obatan.

2. Fenol, C6H5OH : - bergugus hidroksil tapi bukan golongan alkohol.

- termasuk 𝜋5. Karbolat atau asam lemak.

- tidak berwarna, wujud padat lebur 42°C

Kegunaan : - sebagai karbon (lisol) untuk disinfektan dan pengawet kayu.

- dapat merusak protein tidak baku sintesis zat warna, obat-obatan dan

plastik/ sebagai zat anti septik

3. Sifat dan Keturunan Benzena dan Turunannya

 Benzena, C6H6: Merupakan senyawa aromatik yang berwujud cair, titik didih

80˚C. mudah melakukan reaksi substitusi daripada adisi. Kegunaannya sebagai

pelarut nonpolar, bahan pembuatan senyawa turunan benzena, stirena, nilon 66,

dan pembuat obat-obatan.


20

 Fenol, C6H5-OH: Bergugus hidroksit tetapi bukan golongan alkohol. Termasuk

asam karbolat atau asam lemak. Tidak berwarna, wujud padat, 42˚C. kegunaan

sebagai karbol (lisol) untuk disinfektan dan pengawet kayu. Dapat merusak

protein, bahan baku sintesis zat warna, obat-obatan dan plastik atau sebagai zat anti

septik.

 Tolvena, C6H5-CH3: Merupakan cairan yang tudak berwarna. Kegunaannya bahan

pembuat TNT sebagai bahan peledak.

 Asam benzoate, C6H5-COOH: Sangat sukar larut dalam air. Kegunaan sebagai

pengawet makanan dan minuman dalam bentuk garamnya yaitu natrium benzoe

atau sodium benzoate.

 Anilina, C6H5-NH2: Bentuk cair, tidak berwarna, sukar larut dalam air. Kegunaan

sebagai bahan bakar roket, pembuatan zat warna dan sebagai bahan peledak.

 Nitro benzena, C6H5-No2: Kegunaan bahan pewangi, pengoksidasi, bahan baku

pembuatan amilum.

 Stirena, C6H5-CH=CH2: Kegunaan bahan dasar pembuat karet sintetik atau plastik.

 Asam sasilat, C6H5-: Kegunaan sebagai obat (metal salsilat sebagai obat gosok atau

gondopuro), asetil salsilat sebagai obat pusing (aspirin) atau asetosa.

D. Makromolekul

A. Polimer

Polimer adalah gabungan dari monomer-monemer membentuk molekul rekosa atau

mektromolekul. Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabugan monomer 5 menjadi molekul

besar. Senyawa polimer ada 2 macam yaitu:


21

1) Polimer alam: amilum (jagung, kentang, dan lain-lain), selulosa pada kayu, protein pada

daging, karet alam, poliisoprema.

2) Polimer sintetis: polyotena, poly propilen, nilon, teflon.

Ada 2 jenis reaksi polimerisasi:

1) Polimerisasi adisi (=→-).

2) Polimerisasi kondensasi (menghasilkan zat samping).

Penggolongan polimer:

1) Homo polimer, terbentuk dari monomer yang sejenis.

2) Kopolimer:

a) Kopolimer statistik: monomer yang terbentuk tidak berurutan.

(..-A-B-B-A-A-A-B-A-A-B-B-B..)

b) Kopolimer blok: monomer yang terbentuk teratur dengan jumlah tertentu.

(..-A-A-B-B-A-A-B-B-A-A-B-B..)

c) Kopolimer bergantian: monomer yang terbentuk secara bergantian.

(..-A-B-A-B-A-B-A-B..)

d) Kopolimer bercabang: susunan monomer lain merupakan cabang.

(..-A-A-A-A-A-A-A-A-A-..)

Sifat-sifat polimer:

a) Sifat thermal: jika dipanaskan jadi keras “Termoset”. Jika dipanaskan jadi lunak.

Didinginkan jadi keras disebut thermoplastik.

b) Sifat kelenturan: polimer alam agak susah dibentuk sedangkan polimer sintetis mudah

dibentuk sesuai keinginan.

c) Ketahanan terhadap mikroorganisme: polimer sintetis tahan terhadap miroorganisme,

sedangkan polimer alam tidak tahan.


22

Contoh polimer dan kegunaannya.

Polimer monomer Unit monomer Kegunaan dan sifat

Kantong plastik,

Poli Etena (PE) botol plastik, tidak

tahan panas.

Kantong plastik,
Poli Propilena (PP)
lebih tahan panas.

Poli Uyail Chlorida Kertas, kayu pipa

(PUC) air, keras dan kaku.

Alat masak, setrika,


Poli Tetra Fluoro
tahan panas, keras,
Etena (Teflon)
stabil.

Obyek cetakan,

Poli Amida (Poli bahan pakaian,

Nylon) kuat, tidak lebur

udara.

Untuk mengurangi pencemaran plastik

1. Kurangi penggunaan plastik

2. Plastik harus dipisahkan dengan sampah organik agar dapat didaur ulang

3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan

4. Sampah plastik jangan dibakar

Untuk menghindari bahaya keracunan plastik

1. Gunakan kemasan yang lebih aman seperti gelas

2. Gunakan penciuman, jika cealin/minuman berbau plastik jangan digunakan.


23

E. Karbohidrat/Sakarida (Gula)

Karbohidrat atau karbon dan hidrat: adalah senyawa yang mengandung unsur C, H

dan O dengan rumus Cn(H2O)n.

Karbohidrat terdiri dari:

1. Monosakarida (C6H12O6) yang terdiri dari:

 Glukosa (Aldo heksosa)

 Galaktosa (Aldo heksosa)

 Fruktosa (Keto heksosa)

2. Disakarida (C12H22O11) yang terdiri dari:

 Sukrosa

 Laktosa

 Maltosa

3. Polisakarida (C6H10O5) yang terdiri dari:

 Selulosa

 Amilum

 Glikogen

 Dekstrin

a. Monosakarida dilihat dari atom

- Glukosa: C6H2O6 disebut heksosa (6 atom C) aldo heksosa.

- Eritrosa: C4H8O4 disebut tetrosa (4 atom C) aldo tetrosa.

- Ribosa : C5H10O5 disebut pentosa (5 atom C) aldo pentosa.

1. Gugus karbonil

a. Jika bergugus aldehid (aldosa)


24

Dekstro (D) Glukosa

Aldo heksosa/Galaktosa

b. Gugus keton (ketosa)

Levo (L) Fruktosa

Keto heksosa/Fruktosa

Keterangan:
25

Penetapan dekstro dan levo didasarkan pada letak gugus “OH” yang terikat pada atom

C asimetris terakhir: jika terletak di sebelah kanan ditandai dengan dekstro, sedangkan jika

terletak di sebelah kiri ditandai dengan levo.

Sifat-sifat monosakarida:

1. Zat padat berwarna putih yang mudah larut di air, tapi tidak terhidrolisis.

2. Memiliki rasa manis.

3. Bersifat optik aktif.

4. Monosakarida adalah reduktor, krena disebut gula preaksi dan larutan monosakarida

bereduksi positif dengan reaksi fehling, tollens dan bonodict.

2. Disakarida: terbentuk dari hasil kondensasi 2 molekul monosakarida dengan ikatan

glukosida.

Contoh:

 Sukrosa+H2O inverfase glukosa+fruktosa (gula tebu)

 Maltosa+H2O maltase glukosa+glukosa (2 glukosa, gula gandum)

 Laktosa+H2O laktase glukosa+galaktosa (gula susu)

3. Polisakarida: senyawa yang memiliki banyak monosakarida

 Amilum: berasal dari beras, singkong, kentang, jagung dan biji-bijian. Monumer amilum

kira-kira 200 % 3.000 buah monumer.

 (C6H10O5)+H2O→C6H12O6 (glukosa)

 Selulosa: berasal dari serat kayu, rayon, dan lain-lain.

 (C6H10O5)+H2O→C6H12O6

 Glikogen: berasal dari kelebihan glukosa dalam tubuh oleh insulin diubah ke glikogen

yang disimpan dalam otot (gula otot) kerusakan insulin (akan menderita sakit diabetes)

 Dekstrin: amilum→Dekstrin→Maltosa Dekstrin banyak digunakan untuk rerebal.


26

F. Protein

Protein adalah terbentuk dari asam-asam amino melalui reptida adalah senyawa

organic yang mengandung unsure C, H, O, dan N.

Asam amino adalah asam organic mengandung dua gugus fungsi yaitu gugus karboklsilat (-

COOH) dan gugus amino (-NH2).

Sifat-sifat asam amino:

a) Sifat amfoter (Amfi protik)

Asam amino punya dua gugus asam karboksilat bersifat asam dan gugus amima bersifat basa

karena bersifat basa karena pengaruh gugus amima (-NH2). Gugus COOH bersifat asam

karena dapat melepaskan ion H+ (donor proton) membentuk COO- dan gugus NH2 bersifat

basa karena dapat menerima dapat menrima ion H+ (akseptor proton) NH3+→disebut

ampoter atau amfiprotik.

b) Sifat optis aktif

Karena mempunyai atom “C” (atom C yang mengikat 4 gugus molekul yang berbeda).
27

Penggolongan asam amino

1. Asam amino yang dapat di sintetis dalam tubuh disebut asam amino non essen sial.

2. Asam amino yang tidak dapat di sintetis dalam tubuh (asam amino esensial)

 Asam amino non esensial : - lisin, alanin, serin, asam asparpat, asam glutamat, ornifin,

protin,sistein, dan tirosin.

 Asam essensial : valin, leusin, iso lensia, lisin, histidin, metoinin fenil alanin, toriftopan,

treonin.

Penamaan

1. Gliserin H-C-COOH As. –𝛼. amino asetat

As. –2. amino etanoat

2. Alamin CH3-CH-COOH As. 𝛼. amino Propionat

Alanin As. 2. amino Propanoat

3. Velin CH3-CH-CH-COOH As. 2. amino 3 metil butanoat

4. Treonin CH3-CH-CH-COOH As. 3 hidroksi 2 amino butanoat

Penggolongan Protein:

1. Protein Sederhana

a) Protein Fiber : Kalogen dan Karatin

b) Protein Globular : Albumin, Globulin, Histon, Protamin

2. Protein Gabungan

a) Mikoprotein (glikoprotein)

b) Hipoprotein
28

c) Nukleoprotein

Contoh reaksi terbentuknya protein:

Catatan : ikatan peptida terjadi antara atom C dan N, C dari gugus Karboksilat dan N dari

gugus Amina.

G. Lipid/lemak

Lipid ialah senyawa biomolekul yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan manusia.

Struktur Lipid dibagi dalam 2 Bagian:

1. Lipid sederhana ialah senyawa Ester asam lemak dengan berbagai Alkohol. Contoh:

lemak, minyak lilin (wayes).

2. Lipid gabungan ialah senyawa Ester asam lemak dengan mengikat Bio molekul lain.

Contoh: Lipoprotein (lipid dengan protein), Fospolipid (ester asam fospat).

Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak secara kimia aalah sama yaitu merupakan ester glesirida. Bedanya

lemak dan minyak dilihat dari wujud atau bentuk. Disebut lemak jika berwujud padat, dan

minya jika berwujud cair pada suku kamar(25°C).

“Minyak kebanyakan dari nabati : minyak kelapa, kedelai, biji bunga matahari, dan lain-

lain”.

“Lemak kebanyakan dari hewan : lemak domba, lemak susu, lemak babi. Lemak

kebanyakan dari lemak nabati yaitu lemak biji

coklat”.
29

“Struktur Umum Lemak atau Minyak (ester Trigliserida):

1. CH2-OH CH2-O-C-R

2. CH-OH CH-O-C-R

3. CH2-OH CH2-O-C-R

Asam yang jenuh : C15H31COOH Asam falmitat

C17H35COOH Asam stearat/ dalam lemak hewan

Asam yang tak jenuh : C17H33COOH Asam oleat/ dalam lemak jagung

C17H31COOH Asam linoleat/dalam minyak nabati

Pembuatan:

“Minyak diperoleh dari pemerasan jaringan daging atau biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan”.

“Lemak diperoleh dari pemerasan jaringan yang mengandung lemak”.

Sifat-sifat:

1. Berupa padat : teris tearin, tri palanitin.

Berupa cair : triolain

Lemak lunak : banyak triolein

Hidrolisis dengan air

2. Lemak dan minyak + air → gliserol + asam-asam lemak (mengapung di atas air).

3. Hidrolisis dengan basa NaOH dan KOH/ penyabunan

Lemak dan minyak + NaOH/KOH→ sabun + gliserol

4. Proses Tengik (Ranciditip)


30

Lemak atau minyak yang tersimpan lama mengalami sedikit terhidrolisis, terutama

asam lemak tak jenuh teroksidasi oleh udara menghasilkan aldehid, teton dan asam asam

yang lebih sederhana yang berbau tak enak (tengik).

5. Hidrogenasi

Minyak yang mengandung asam-asam yang tak jenuh dengan bantuan katalis serbuk

nikel dapat mengabisi hidrogen; sehingga menjadi lemak padat proses ini digunakan untuk

membuat mentega tirum atau margarin.

Triokin + 3H2 → Tristearin

(cair) (padat)
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Benzena merupakan senyawa aromatik dan memiliki rumus 𝐶6 𝐻6 . Rumus molekul

benzena memperlihatkan sifat ketakjenuhandengan adanya ikatan rangkap. Makromolekul

adalah molekul yang terbentuk dari ratusan sampai ribuan atom. Alkana (juga disebut dengan

parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik.

Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal.

B. Saran

Dengan adanya makromolekul banyak benda yang dapat dibuat dan membantu

kehidupan. Namun, penggunaan makromolekul tersebut harus digunakan dengan sebaik

mungkin sehingga tidak terjadi pencemaran.

31

Anda mungkin juga menyukai