Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SENYAWA ALKANA DAN SIKLO ALKANA

(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Kuliah Kimia Organik I)

Dosen Pengampuh: Dr. Ismail Marzuki, M.Si

DISUSUN OLEH :

RAINNAH/2220424004

TASYA NASIR/2220424005

TARISYAH RAMADHANI/2220424006

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS FAJAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini berisi tentang Senyawa
Alkana dan sikloalkana yang dibuat dalam rangka memenuhi nilai tugas Kimia Organik
sebelum Ujian Akhir Semester I, selain itu dapat membantu pembaca dalam memahami
tentang Senyawa Alkana dan sikloalkana, sehingga memudahkan pembaca dalam proses
pembelajaran Kimia Organik. Makalah ini juga dapat membantu pembaca dalam menambah
wawasan Senyawa Alkana maupun Sikloakana.

Saya menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu,
kritik, saran, dan masukan dari para teman-teman sangat saya harapkan. Ucapan terima
kasih saya hanturkan kepada semua pihak yang telah membantu proses penulisan dan
penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang Senyawa Alkana dan Sikloalkana bagi teman-teman dan para
pembaca sekalian.

Makasssar , Januari 2023

Hormat Kami

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 4
B. Tujuan ..................................................................................................................................... 5
C. Manfaat Penulisan ................................................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................................................. 5
BAB II ............................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN................................................................................................................................ 6
A. ALKANA.................................................................................................................................. 6
a.) Senyawa Alkana .............................................................................................................. 6
b.) Penggolongan Alkana ..................................................................................................... 7
c.) Tata Nama Alkana ........................................................................................................... 7
d.) Sifat Kimia Alkana ............................................................................................................ 9
e.) Sifat Fisika ........................................................................................................................ 9
f.) Kegunaan Alkana............................................................................................................10
B. SIKLOALKANA .....................................................................................................................11
a.) Rumus Umum Sikloalkana .............................................................................................11
b.) Macam-macam struktur sikloalkana ..............................................................................11
c.) Tata nama sikloalkana dan isomerinya .........................................................................12
d.) Sifat-sifat Sikloalkana .....................................................................................................15
e.) Pembuatan Sikloalkana ..................................................................................................16
f.) Kegunaan Sikloalkana ....................................................................................................17
BAB III .............................................................................................................................................18
PENUTUP .......................................................................................................................................18
A. KESIMPULAN .......................................................................................................................18
B. SARAN ..................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alkana adalah hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal. Ini adalah
hidrokarbon jenuh, sehingga semua karbon dalam molekul terikat hidrogen pada setiap
lokasi yang tersedia. Rumus umum alkana CnH2n +2. Ini berarti untuk setiap satu
karbon dalam alkana, ada dua kali jumlah hidrogen, ditambah dua lagi.Alkana termasuk
dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling sederhana adalah metana.

Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk cairan yang lebih ringan dari
air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini disebabkan karena alkana yang bersifat
non polar.

Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik
lainnya dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik menarik
diantara molekul non polar, lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu dengan
yang lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relatif
memerlukan sedikit energi.

Kimia organik merupakan ilmu kimia yang secara khusus mempelajari mengenai
kekhasan atom karbon. Kimia organik merupakan ilmu kimia yang telah lama dikaji dan
hasilnya pada saat itu masih bersifat misteri. Salah satu misterinya adalah zat-zat
organik memiliki energi vital sehingga tidak dapat disintesa di laboratorium. Pada abad
ke-18, wohler membatalkan teori ini dengan mensintesa urea dilaboratorium tanpa
menggunakan ginjal manusia atau hewan. Pada zaman ini telah hadir jutaan senyawa
organik sintesis yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

sikloalkana merupakan wujud dari salah satu senyawa organik yang sering terlibat
pada proses biologis. sikloalkana biasanya terdapat dalam minyak mentah dan
tercampur dengan berbagai senyawa hidrokarbon lainnya.

Sikloalkana merupakana senyawa karbon yang berbentuk siklik dan berikatan jenuh.
Sikloalkana memiliki sifat yang mirip dengan alkana tetapi mengalami penataan atom
yang sangat berbeda.
B. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
kimia organik dan memahami materi tentang senyawa alkana dan sikloalkana secara
lebih mendalam

C. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan ini adalah untuk memudahkan memahami tentang senyawa


alkana dan sikloalkana serta aspek-aspeknya.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian senyawa alkana?


2. Bagaimanakah penggolongan alkana?
3. Apakah nama-nama alkana?
4. Bagaimanakah sifat kimia alkana?
5. Bagaimanakah sifat fisika alkana?
6. Apakah kegunaan alkana?
7. Rumus umum sikloalkana
8. Macam-macam struktur sikloalkana
9. Tata nama sikloalkana dan isomerinya
10. Sifat-sifat sikloalkana
11. Pembuatan sikloalkana
12. Kegunaan sikloalkan
BAB II

PEMBAHASAN

A. ALKANA

a.) Senyawa Alkana

Alkana adalah hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal. Ini adalah
hidrokarbon jenuh, sehingga semua karbon dalam molekul terikat hidrogen pada
setiap lokasi yang tersedia. Rumus umum alkana CnH2n +2. Ini berarti untuk setiap
satu karbon dalam alkana, ada dua kali jumlah hidrogen, ditambah dua lagi.

Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh
asiklis.Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah
rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana
adalah CnH2n+2.Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus
CH4.Tidak ada batasan berapa karbon yang dapatterikat bersama. Beberapa jenis
minyak dan wax adalah contoh alkana dengan atom jumlah atomkarbon yang besar,
bisa lebih dari 10 atom karbon.

Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-C), dan
setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C).Sebuah
kumpulan dari atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus kerangka.
Secara umum, jumlah atom karbon digunakan untuk mengukur berapa besar ukuran
alkana tersebut (contohnya: C2-alkana).

Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R, adalah gugus fungsional, yang
seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen, contohnya
adalah metil atau gugus etil. Alkana dengan 3 atom karbon atau lebih dapat disusun
dengan banyak macam cara, membentuk isomer struktur yang berbeda-beda.

Sebuah isomer, sebagai sebuah bagian, mirip dengan anagram kimia, tapi
berbeda dengan anagram, isomer dapat berisi jumlah komponen dan atom
yang berbeda-beda, sehingga sebuah senyawa kimia dapat disusun berbeda-beda
strukturnya membentuk kombinasi dan permutasi yang beraneka ragam. Isomer
paling sederhana dari sebuahalkana adalah ketika atom karbonnya terpasang pada
rantai tunggal tanpa ada cabang.
b.) Penggolongan Alkana

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa Alkana merupakan hidrokarbon


alifatik jenuh(yakni hidrokarbon berkerangka ikatan C tunggal terbuka). Sehingga
untuk penggolongan alkanadari hidrokarbon tersebut dijelaskan sesuai gambar
berikut

Gbr 1. Bagan Skematik Klasifikasi Hidrokarbon


Sesuai dengan namanya, hidrokarbon merupakan golongan senyawa karbon
yang mengandung hanya unsur C dan unsur H. Berdasar struktur rantai atom C,
hidrokarbon dapat dibedakan atas hidrokarbon alifatik (terbuka) dan hidrokarbon
siklik (lingkar). Sedangkan berdasar pada jenis ikatan kovalen antar atom C,
hidrokarbon dapat dibedakan atas hidrokarbon jenuh (hanya memiliki ikatan tunggal
C–C), dan hidrokarbon tak-jenuh (memiliki ikatan rangkap-2: C=C, atau ikatan
rangkap-3: C≡C). Berarti juga dikenal hidrokarbon alifatik jenuh dan hidrokarbon
alifatik tak-jenuh; begitu juga hidrokarbon siklik. (Lihat Gbr 1.)

Hidrokarbon merupakan senyawa organik yang tak larut dalam air; mudah
terbakar dengan membebaskan kalor yang tinggi. Pada pembakaran sempurna
menghasilkan air, H2O dan gas karbon dioksida, CO2; dan bila tak-sempurna, selain
H2O dan CO2 juga dihasilkan gas karbon monoksida, CO dan kadang-kadang C.

c.) Tata Nama Alkana

Tabel 1. Keempat-belas senyawa alkana pertama


Gbr 2. Molekul Metana: [a] Struktur Lewis; [b] Struktur Ikatan; [c] Bentuk Ruang
Molekul; dan [d] Rumus Molekul.

Struktur ikatan yang ditunjukkan pada Gbr 2 di atas akan selalu diterapkan untuk
membahas molekul senyawa alkana lainnya. Struktur ikatan sepuluh senyawa alkana
pertama yang mulai melibatkan ikatan antar 2 atom C, antar 3 atom C, dan
seterusnya terusun seperti diperlihatkan pada Tabel 1. Rumus umum alkana adalah
CnH2n+2 (n = 1,2,3,...). Ikatan antar atom C merupakan ikatan kovalen tunggal. Dari
tabel 1 tampak bahwa antar senyawa alkana membentuk deret homolog dengan
pembeda sebesar sebuah gugus berupa gugus CH2 (gugus metilen).

Struktur senyawa alkana dari n=1 s.d n=4 adalah sebagai berikut.

Menyimak struktur di atas, tampak bahwa butana (rumus molekul C4H10) memiliki 2
rumus struktur ikatan, yakni struktur [a] dan struktur [b]. Dikatakan, butana memiliki 2
isomer.
Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi rumus
struktur ikatannya berbeda. Peristiwa yang melibatkan terjadinya isomer disebut
isomeri. (Semakin panjang rantai C suatu senyawa karbon semakin banyak
isomernya.) Dua isomer dari butana adalah 2 senyawa yang berbeda baik sifat fisis
maupun sifat kimianya. Dengan demikian, kedua isomer itu pun harus diberi nama
kimia berbeda sesuai dengan struktur ikatan kimianya. Struktur [b] dari butana
mengikat 2 buah gugus metil. (Lihat: Tabel 2).
Nama struktur [a] adalah n-butana (baca: normal butana).
Nama struktur [b] adalah 2-metil-propana.

Tabel 2 Rumus dan Nama Gugus Alkil


Aturan tatanama senyawa organik mengacu pada Aturan IUPAC seperti berikut.
1) Perhatikan rumus struktur di bawah ini.

2) Tetapkan rantai atom C terpanjang sebagai rantai utama, dan tetapkanlah


jumlahnya. [Diperoleh: 6 atom C, dinamai heksana.]
3) Berilah nomor urut dari salah satu ujung rantai utama. Pilih ujung yang terdekat
dengan cabang (gugus terikat). [Diperoleh: penomoran seperti tergambar. ]
4) Tetapkan nomor atom C yang mengikat gugus. [Diperoleh: no. 2 dan no. 3]
5) Namai gugus-gugus terikat sesuai nomor. [Diperoleh: 2-metil-3-metil-]
6) Gabungkan nama gugus bernomor dengan nama rantai utamanya. Diperoleh: 2-
metil-3-metil-heksana, disingkat sebagai 2,3-dimetil-heksana.
Catatan:
Jenis atom C dalam struktur ikatannya:

1) Atom C-primer, yakni atom C yang mengikat langsung hanya 1 atom C. [Contoh: C1; C6;
C7; C8; C9; C11.]
2) Atom C-sekunder, yakni atom C yang mengikat langsung 2 atom C. [Contoh: C5; dan
C10.]
3) Atom C-tersier, yakni atom C yang mengikat langsung 3 atom C. [Contoh: C3; C4.] Atom
C-kuarterner, yakni atom C yang mengikat langsung 4 atom C. [Contoh: C2.]

d.) Sifat Kimia Alkana

Nama parafin yang diberikan kepada senyawa alkana seperti yang telah
disebutkan di atas menunjukkan bahwa sifat kimia senyawa alkana pada umumnya
kurang reaktif (sukar bereaksi) dengan zat lain. Alkana dapat terbakar (bereaksi
dengan oksigen) setelah mencapai titik bakarnya disertai dengan pelepasan kalor
tinggi.

e.) Sifat Fisika

Beberapa sifat fisis alkana terutama wujudnya dapat dilihat pada Tabel 3. Dari
data Tabel 3, alkana dengan jumlah atom C: a) C1–C4 berwujud gas;b) C5–C17
berwujud cair; dan c) alkana dengan jumlah atom C>17 berwujud padat.
Tabel 3. Titik Leleh Dan Titik Didih Senyawa Alkana

f.) Kegunaan Alkana

Kegunaan senyawa alkana di kehidupan manusia sehari-hari yaitu:

1. Gas Alam
Yang namanya gas alam ternyata hampir 80% nya tersusun dari senyawa alkana
yaitu metana (rumus CH4) dan 20% sisanya terdiri dari senyawa alkana lainnya
seperti etana, propana, dan juga butana. Gas alam yang diolah dan dikemas
dalam tabung bisa menjadi bahan bakar alternatif selain minyak bumi. Sobat bisa
lihat sendiri konversi minyak tanah ke gas elpiji. Gas alam yang ditaruh pada suhu
minus 160 derajat akan berubah wujud menjadi cair yang kita kenal dengan
Liquified Petroleum Gas (populer dengan nama elpiji). Dalam bentuk inilah gas
alam terasa sekali kegunaanya di kehidupan sehari-hari, mulai dari memasak, las,
bahan bakar kendaraan (BBG), dan masih banyak lagi.

2. Metil Klorida atau Monoklor Metana (CH3Cl)


Seiring dengan kesadaran banyak pihak tentang penggunaan gas freon yang
sudah tidak ramah lingkungan lagi, muncul yang namanya Metil Klorida. Senyawa
yang dihasilkan dari reaksi subtitusi alkana dengan gas klor ini banyak digunakan
sebagai pada pendingan kulkas. Zat ini lebih ramah lingkungan karena tidak
merusak ozon

3. Kloroform (CHCl3)
Kegunaan senyawa alkana berikutnya adalah kloroform. Kloroform merupakan
hasil reaksi subtitusi metana dengan gas klor berlebih. Zat ini berupa cairan yang
sering digunakan sebagai agen anastetik atau pemati rasa atau lebih dikenal
dengan nama obat bius. Dalam dunia medis zat ini sangat penting guna
membantu mengurangi rasa sakit saat operasi. Tidak hanya itu, kloroform pada
suhu kamar punya wujud cair sering digunakan sebagai bahan pelarut organik.
4. Karbon Tetraklorida
Sobat pernah lihat tabung merah yang sering digunakan untuk pemadam
kebakaran di gedung-gedung? Nah di dalamnya ada salah satu senyawa alkana
yaitu Karbon Tetraklorida namanya. Zat ini ampuh untuk memadamkan api dengan
cepat. Sama dengan kloroform, zat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pelarut
nonorganic.

B. SIKLOALKANA

a.) Rumus Umum Sikloalkana

Selain alkana dengan rantai terbuka, di alam juga ada alkana dengan
rantai tertutup yang dinamakan dengan sikloalkana. Sikloalkana merupakan
rantai karbon yang saling terikat dan membentuk cincin dengan ikatan jenuh
dan dapat dikatakan sebagai modifikasi dari alkana. Alkana memiliki rantai
terbuka (alifatik) dan sikloalkana rantai tertutup (siklik).

Cincin-cincin sikloalkana terbentuk karena –CH2- yang saling mengikat


sehingga tidak ada gugus lain pada sikloalkana normal. Stuktur alkana paling
sederhana adalah propana yang tersusun dari tiga atom karbon. Cincin-cincin
sikloalkana juga mengubah rumus umum dari alkana(C nH2n+2) menjadi
sikloalkana(CnH2n).

Rumus umum CnH2n hanya berlaku untuk sikloalkana normal tanpa ada
substituen. Rumus ini didapatkan berdasarkan aturan deret dimana untuk satu
atom C dapat berikatan dengan 2 atom H, demikian juga untuk n jumlah C
dapat berikatan dengan 2n jumlah H.

b.) Macam-macam struktur sikloalkana

Sikloalkana merupakan alkana dengan rantai siklik yang biasanya digambar


membentuk poligon. struktur poligon merupakan struktur sikloalkana yang hanya
berupa garis-garis melingkar.
Contohnya:

Siklopropana siklobutana siklopentana sikloheksana

Struktur sikloalkana yang digambar diatas adalah khayalan, karena sebenarnya


sikloakana mengalami konformasi untuk mencapai kestabilan kecuali siklopropana.
Sebagai contoh molekul sikloheksana mengalami konformasi yang mengakibatkan
keempat atom karbonnya berada dalam satu bidang dan atom karbon ke lima
membentuk ikatan bengkok sehingga membentuk kursi/perahu dengan semua sudut C-
C-C mempunyai sudut 109,5o.

Contohnya:

(konformasi kursi molekul sikloheksana)

c.) Tata nama sikloalkana dan isomerinya

1. Tatanama sikloalkana
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum memberi nama
sikloalkana:
 Untuk alkana yang tidak bercabang namanya cukup hanya dengan
menyebutkan jumlah atom C dan menambahkan awalan siklo serta
mengakhiri dengan ana.
Contohnya:

Siklobutana siklopentana

 Untuk alkana yang bercabang dengan satu substituen maka perlu diketahui
yang mana rantai induk. Rantai induk dapat diketahui dengan cara
menghitung jumlah atom C pada rantai siklik dan rantai cabang. Apabila rantai
siklik lebih banyak atau sama jumlah atom C dengan jumlah atom C
substituen maka namanya dengan menyebutkan alkil-substituent sikloalkana.
Apabila rantai alifatik lebih panjang maka cara menyebutkan namanya
menjadi sikloalkil-substutuent alkana.

CH3

( metilsiklopentana)

CH2CH2CH2CH3
(1-siklopropilbutana)
 Untuk sikloalkana yang memiliki lebih dari satu alkil, maka penamaannya
harus mengutamakan urutan terkecil pada penomoran alkil

3
H3C 2 CH2CH3
4
1
5
CH3
6 7
(2-etil-1,4-dimetilsikloheptana)(benar)

2
H3C 1 CH2CH3
3

7
4 CH3

6 5
( 3-etil-1,4-dimetilsikloheptana)(salah)

 Apabila ada dua alkil yang memiliki kemungkinan untuk mendapatkan nomor
yang sama maka penomoran berdasarkan urutan alfabet nama-nama alkil
tersebut

CH3

2
3 CH2CH3
1

4 5 (1-etil-2-metilsiklopentana)(benar)

CH3

1
5 CH2CH3
2

4 3 (2-etil-1-metilsiklopentana)(salah)

 Apabila ada unsur halogan yang masuk menggantikan alkil maka perlakukan
sebagaimana alkil tersebut
2. Isomeri sikloalkana
Isomer merupakan senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul yang
sama tetapi memiliki penataan struktur yang berbeda. Isomer-isomer yang
mungkin terjadi adalah isomer struktur, isomer gugus fungsi, isomer posisi
dan isomer cis-trans.

Sikloalkana memiliki rumus umum sama dengan alkena. Sehingga


sikloalkana berisomer struktur dengan alkena.
Contohnya:

H2
C

H3C C CH2
H2 C CH2 H

Siklopropana (C3H6) Propena(C3H6)

Alkana dan sikloalkana memiliki banyak kemiripan diantaranya adalah


sama-sama nonpolar, dan sukar bereaksi. Selain memiliki kesamaan,
sikloalkana juga memiliki perbedaan yang mendasar diantaranya sikloalkana
lebih kaku dibandingkan alkana karena berbentuk siklik sehingga sukar untuk
berotasi. Siklopropana hanya memiliki isomer cis-trans yang melibatkan letak
penataan atom-atom dalam molekul tersebut.

Isomer cis dan trans terbentuk karena sikloalkana sukar untuk berotasi
sehingga atom-atom yang terdapat padanya tidak akan bertukar-tukar. Isomer
cis dan trans letak subtituennya sama sehingga penomorannya juga sama
dan hanya menambahkan awalan cis atau trans berdasarkan bentuk geometri
dari substituen pada molekul tersebut.

Isomer cis merupakan isomer dari alkana yang substituennya searah.


Contohnya:

Br Br

H H H

( Cis-1,2-dibromosiklopropana)
Isomer trans adalah isomer dari alkana yang substituennya bersebrangan.
Contohnya:

Br H

H H Br

(Trans-1,2-dibromosiklopropana)

d.) Sifat-sifat Sikloalkana

1. Sifat fisika
Sifat fisika sikloalkana hampir sama dengan sifat fisika dari alkana. Tetapi
untuk jumlah atom C yang sama, sikloalkana memiliki titik didih lebih tinggi
dibandingkan alkana karena gaya londonnya lebih kuat dibandingkan alkana.
Berikut tabel sifat fisika dari beberapa alkana:

alkana Titik didih (oC) Densitas (g/mL)

siklopropana -32,7

siklobutana 12,0

siklopentana 49 0,7547

sikloheksana 80,7 0,7786

sikloheptana 118,5 0,8098


2. Sifat kimia sikloalkana
Sifat kimia dari sikloalkana hampir sama dengan alkana yaitu sulit bereaksi.
Kereaktifan sikloalkana menyimpang pada siklopropana. Hal ini dikarenakan
siklopropana hanya mampu membentuk sudut ikat 60 o. sedangkan normalnya
ikatan C dengan H seharusnya membentuk sudut ikat 109,5 o. Selain itu
siklopropana dapat terjadi reaksi pembakaran dan tidak larut dalam air (bersifat
nonpolar).

e.) Pembuatan Sikloalkana

a. Dari senyawa haloalkana dua atom halogen. Senyawa dihalogen yang dimaksud
adalah dua senyawa halogen yang terikat pada kedua ujung rantai alkana alifatik.
Senyawa haloalkana tersebut direaksikan dengan logam Na atau Zn sehingga
atom halogen pada ujung-ujung rantai alkana akan membentuk garam dan alkana
alifatik akan tertutup membentuk alkana siklik. Reaksi ini hanya berlaku untuk
alkana dengan 3 sampai 6 atom karbon. Reaksi ini disebut juga dengan reaksi
Freund.
H2
C

H2 Ether
XCH2 C CH2X + 2Na H2C CH2 + 2NaX

Reaksi haloalkana dengan logam Na

b. Senyawa aromatik
Senyawa benzena dapat dengan mudah dibuat menjadi siklohexana, hal ini
dikarenakan senyawa aromatik berbentuk siklik.

Ni, 200OC
+ 3H2

benzena siklohexana

Pembuatan sikloheksana dari benzena

OH OH

Ni, 200OC Serbuk Zn


+ 3H2

fenol siklohexanol siklohexana

Pembuatan sikloheksana dari fenol


f.) Kegunaan Sikloalkana

Sikloalkana merupakan salah satu fraksi dari minyak mentah. Sikloalkana


biasanya terdapat dalam bahan bakar karena dapat bereaksi dengan oksigen dan
menghasilkan energi.
Siklopropana bersifat anestetik ketika dihirup. Dalam praktik anestasi modern,
siklopropana telah diganti dengan senyawa lain kareana bersifat reaktif dan mudah
meledak.
Siklobutana adalah gas tak berwarna dan secara komersial terdapat dalam
bentuk elpiji. Siklobutana sendiri tidak memiliki nilai komersial atau biologi, tetapi lebih
digunakan sebagai bahan turunan kompleks pada biologi dan bioteknologi.
Sikloheksana digunakan sebagai pelarut nonpolar pada industri kimia, dan juga
merupakan bahan mentah dalam pembuatan asam adipat dan kaprolaktam,
keduanya juga merupakan bahan produksi nilon.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh
asiklis.Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah
rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana
adalah CnH2n+2.Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus
CH4.Tidak ada batasan berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis
minyak dan wax adalah contoh alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar,
bisa lebih dari 10 atom karbon.

Sikloalkana merupakan senyawa karbon yang berikatan siklik dan bersifat jenuh.
Senyawa ini biasanya didapatkan dalam salah satu fraksi minyak mentah dari
sumur-sumur minyak tertentu.Sikloalkana memiliki kemiripan dengan alkana baik
sifat fisika maupun kimianya. Tetapi titik didih sikloalkana lebih tinggi dari alkana
karena luas permukaan sentuhannya lebih besar sehingga ikatan londonnya makin
besar.Sikloalkana hanya memiliki isomer cis dan trans. Isomer ini merupakan isomer
yang ditentukan oleh posisi dari atom-atom pada suatu molekul sikloalkana karena
alkana bersifat kaku. Kekakuan ikatannya disebabkan oleh bentuk sikloalkana yang
siklik sehingga tidak memungkinkan terjadinya perputaran pada atom-
atomnya.Sikloalkana tidak hanya terdapat dialam secara alami, tetapi bisa disintesis
dilaboratorium melalui berbagai mekanisme reaksi mekanisme reaksi kimia.
Sikloalkana dapat dibuat dari alkana rantai terbuka ataupun dari senyawa
aromatic.Penggunaan sikloalkana banyak terdapat dalam molekul-molekul organik,
terutama pada tumbuhan. Namun, sikloalkana bisa dijadikan bahan bakar
sebagaimana alkana.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk penulis lainnya semoga makalah ini bisa dijadikan acuan dan semoga
kedepannya lebih fokus dan details dalam menjelaskan dengan sumber-sumber
yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S. (1986). Organik Chemistry. Jakarta: Erlangga.

LEGISO, K. A. (2021). KIMIA ORGANIK. Palembang: NoeFikri.

Listyarini, R. V. (2020). Pengantar Kimia Organik. Bekasi: Deepublish.

Nurjati, S. (2020). MODUL PERKULIAHAN KIMIA ORGANIK. Cirebon: INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN).

PRASOJO, S. L. (1770). KIMIA ORGANIK I. Yogyakarta: Rumah Fiqih Publishing.

Robert Ouellette, J. D. (2014). Organic Chemistry structure, mechanism and synthesis. USA: ELSEVIER.

Robert Ouellette, J. R. (1994). Organic Chemistry A Brief Introduction. USA: Macmillan Publising
Company.

Rosilawati, I. (2019). Senyawa Alkana Dan Turunanya. Graha Ilmu.

Rumus Hitung. (2014, Februari 11). Retrieved januari 26, 2023 from Sifat-sifat senyawa alkana:
http://rumushitung.com/2014/02/11/sifat-sifat-senyawa-alkana/

WIKIPEDIA. (2021, JULI 13). WIKIPEDIA. Retrieved JANUARI 27, 2023 from SIKLOALKANA:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Istimewa:History/Sikloalkana

WIKIPEDIA. (2022, November 02). WIKIPEDIA. Retrieved januari 27, 2023 from ALKANA:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Istimewa:History/Alkana

Anda mungkin juga menyukai