PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
1.1. Dapat Mengetahui Pengertian Halida Asam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
O O O
CH3CCl3 CH3CH2CCl CH3CH2CH2CCl
IUPAC: etanoil klorida propanoil klorida butanoil klorida
Trivial: asetil klorida propionil klorida butiril klorida
3
c. Reaksi klorida asam
Klorida asam adalah yang paling reaktif diantara semua derivat asam
karboksilat. Ion halida merupakan gugus pergi yang baik. Terikat pada karbon
positifdari gugus karbonil, ion ini lebih mudah ditukargantikan daripada bila
terikat pada karbon alkil. Dalam mekanisme umum di bawah ini untuk reaksi
antara suatu klorida asam dan suatu nukleofil, perhatikan bahwa penukargantian
Cl- bukanlah penukargantian sederhana seperti sebuah reaksi sederhana SN2.
Reaksi itu terdiri dari dua tahap: (1) adisi nukleofil pada gugus karbonil, disusul
oleh (2) eliminasi ion klorida. Hasil reaksi ini ialah suatu substitusi asil nukleofil,
yang berarti substitusi nukleofilik pada suatu karbon asil (RCO).
Umum:
4
Biasannya HCl segera dibuang dari dalam campuran reaksi setelah
terbentuk, karena HCl dapat bereaksi dengan alcohol dan menghasilkan alkil
klorida atau alkena dan air. Biasanya suatu amina tersier atau piridina
ditambahkan sebagai penyabu HCl.
Hidrolisis. Pemisahan oleh air, yang disebut hidrolisis, merupakan treaksi yang
khas antara suatu klorida asam dan nukleofil. ( Karena pengikatan Hidrogen dan
pengaruh solvasi, maka mekanisme sebenarnya lebih rumit dari pada yang
diperlihatkan disini).
5
Meskipun semua klorida asam menjalani hidrolisis asam untuk
menghasilkan asam karboksilat dan hidrolisis basa untuk mendapatkan garam-
garam asam karbokjsilat, laju reaksinya beranekaragam. Suatu klorida asam yang
memiliki gugus alkil meluah ( bulky) yang terikat pada gugus karbonil akan
bereaksi dengan lebih lambat dari pada klorida asam dengan gugus alkil kecil.
Misalnya asetil klorida bereaksi dengan hamper meledak dengan namun butanoil
memerlkan refluks lembut.
Efek ukuran gugus alkil pada laju reaksi adalah efek pada kelarutan dalam
air hanya efek karena halangan sterik. Suatu klorida asam dengan gugus alkil kecil
adalah sangat mudah larut dan bereaksi cepat dengan lebih cepat. Bertambanya
ukuran bagian alkil maka menyebabkan klorida asam itu kurang dapat larut dalam
air: reaksinya menjadi sangat lambat , jika dihidrolisis berbagai klorida asam
dilakukan dalam suatu pelarut lamban yang melarutkan klorida asam dan air,
maka laju hidrolisis ternyata hamper sama.
6
penyapu HCl. Dalam hal ini diperlukan basa lain untuk mengikat HCl. Misalnya
digunakan suatu amina tersier.
3.Pengubahan ke anhidrida.
7
Suatu reagensia organologam yang cocok untuk membuat keton dari suatu
klorida asam adalah reagensia cadmium, suatu senyawa organokadmium yg
dibuat dari suatu reagensia Grignard dan cadmium klorida.
8
Reduksi. Reduksi klorida asam dengan litium aluminium hidrida
menghasilkan alcohol primer. Karena alcohol primer juga dapat diperoleh dengan
reduksi LiAlH4 terhadap asam induknya, maka reaksi ini kurang berarti dilihat
dari segi sintesis.
Dapat diusahakan reduksi parsial suatu klorida asam menjadi aldehida, dan
reaksi ini sangat berguna. (Asam karboksilat sendiri tidak mudah direduksi
menjadi aldehida). Zat pereduksi yg lebih lembut dari pada LiAlH 4 diperlukan
untuk mereduksi RCOCl menjadi RCHO dan tidak terus menjadi RCH 2OH.
Reagensia yg sesuai ialah litium tri-t-butoksi aluminium hidrida, yg diperoleh dari
t-butil alakohol dan LiAlH4. Reagensia pereduksi tidak sereaktif karena halangan
sterik maupun karena penarikan electron atom-atom oksigen.
9
Halogenasi alfa. Keton dapat di halogenasi dalam posisi alfa () dengan X
dan H+ atau OH-. Reaksi ini berlangsung lewat enol. Halida asam juga
mengalami tautomeri dan oleh karena itu mengalami halogenasi-.
10
Dalam campuran reaksi itu, halida asam ada dalam kesetimbangan dengan
asam karboksilat itu sendiri. Karena asam itu berada dalam keadaan berlebih,
maka -halo halide asam itu diubah menjadi asam -halo.
11
1. Dalam sistem periodik, semakin ke bawah, dalam satu golongan, jari-jari
atom akan semakin besar, sehingga gaya tarik inti akan semakin
berkurang. Akibatnya, sebagai berikut.
a. Ikatan terhadap atom H akan melemah atau mudah terlepas, sehingga
semakin banyak H'1' yang terlepas.
b. Semakin sulit menangkap elektron atau sulit direduksi, karena reduktor
semakin kuat.
2. Dalam satu golongan sistem periodik semakin ke bawah, Mr akan semakin
besar sehingga titik didih akan semakin besar. Kecuali HF yang
mempunyai Mr paling kecil, dan titik didih paling tinggi, karena ikatan
hidrogen yang sangat kuat antarmolekul HF.
HF Titik didih paling tinggi
HCI .
HBr titik didih makin tinggi
HI
e. Kegunaan Asam Halida
1. Fluorin
2. Klorin
12
4. Iodine
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan pada makalah ini, yaitu agar dapat
mempelajari lebih lanjut tentang Turunan Asam Karbosilat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph J. dan Fessenden, Joan S., 2006, FESSENDEN & FESSENDEN
Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2, Jakarta: Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ester
http://id.wikipedia.org/wiki/poliester
http://www.chem-is-try.org/materikimia/sifatsenyawaorganik/ester1/poliester/
15