Disusun Oleh :
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
BUKIT INDAH
2016
ABSTRAK
Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar perubahan
senyawa kimia.Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi
disebut sebagai reaktan. Pada percobaan ini bertujuan untuk menentukan sifat-sifat
dari lemak, minyak dan sabun, Mempelajari sifat-sifat protein dan Mengamati sifat-
sifat karbohidrat. Dari hasil percobaan diperoleh, pada 3 ml minyak yang
ditambahkan 10 ml etanol dan NaOH, ketika dipanaskan air berada paling atas dan
minyak berada paling bawah. Ini dikarenakan massa jenis minyak lebih kecil
daripada massa jenis air. Sedangkan untuk menentukan sifat sabun, hasil yang
diperoleh pada percobaan uji alkali bebas, larutan sabun diuji dengan menggunakan
kertas lakmus merah dan biru yang keduanya berubah menjadi warna biru. Maka
dapat ditentukan sabun memiliki sifat basa. Pada percobaan protein, dimana
tujuannya mempelajari sifat-sifat-sifat protein, hasil yang diperoleh pada
pengendapan oleh asam mineral yaitu 3 ml albumin + H2SO4, larutan menjadi
menggumpal. Maka dapat ditentukan protein saat di panaskan menjadi menggumpal.
Pada percobaan karbohidrat, yang tujuannya mengamati sifat-sifat dari karbohidrat.
Pada uji fehling, ketika 2 ml fehling ditambah 1 ml glukosa, campuran tersebut
berubah menjadi warna coklat pada saat dipanaskan. Ini menandakan adanya unsur
karbohidrat dalam suatu campuran tersebut.
Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar
perubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat
dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan
dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang
biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia
melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan dan
pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga
dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi
nuklir.
Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia
untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet
reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di mana
sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.
2.7. Karbohidrat
Istilah karbohidrat timbul karena rumus kebanyakan senyawa jenis ini dapat
dinyatakan sebagai Cn(H2O), atau karbon glukosa.Misalnya, mempunyai rumus
molekul C6H12O6 yang juga dapat dinyatakan sebagai C6(H2O)6.
Sekarang ini karbohidrat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa yang serupa pada hidrolisis. Dengan demikian ,
kimia karbohidrat adalah gabungan antara kimia dua gugus fungsi, gugus hidroksil
dan gugus karbonil.
2.8. Monosakarida
Monosakarida digolongkan menurut jumlah atom karbon yang ada dan
membuat gugus fungsi karbonilnya, yaitu aldehida atau keton. Hanya ada dua triosa,
yaitu gliserida dan dihidroksiaseton. Masing-masing triosa mempunyai dua gugus
hidroksil pada atom karbon yang berbeda, ditambah satu gugus karbonil.
CH = O CH2OH
CHOH C=O
CH2OH CH2OH
gliseraldehida dihidroksiaseton
Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi
dihidrolisa. Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara
umum disebut juga gula. Gliseraldehida adalah aldosa yang paling sederhana,
dihiroksiaseton adalah ketosa yang paling sederhana.
2.9. Disakarida
Oligasakarida yang paling banyak terdapat ialah disakarida. Pada disakarida,
dua monosakarida bergabung melalui ikatan glikosida yang terbentuk diantara karbon
anomerik dari salah satu monosakarida dengan gugus hidroksil dari monosakarida
lain.
2.10. Maltosa
Maltosa adalah disakarida yang diperoleh sebagai hasil hidrolisis pati.
Hidrolisis maltosa selanjutnya menghasilkan glukosa.Karena itu, maltosa mestinya
terdiri dari dua sistem glukosa.
Maltosa mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua
molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih
mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan
berubah menjadi warna biru.
Amilum terdiri dari 2 fraksi (dapat dipisah kan dengan air panas):
1. Amilosa
a. Larut dengan air panas
b. Mempunyai struktur rantai lurus
2. Amilopektin
a. Tidak larut dengan air panas
b. mempunyai sruktur rantai bercabang
Peranan perbandingan amilosa dan amilo pektin terlihat pada serelia;
Contohnya beras, semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan
amilopektinnya, semakin lekat nasi tersebut. Pulut sedikit sekali amilosanya (1-2%),
beras mengandung amilosa > 2%.
2.11. Laktosa
Laktosa adalah gula warna yang terdapat suatu susu ibu dan susu sapi.
Hidrolisis laktosa menghasilkan D-glukosa dan D-glukosa dalam jumlah yang sama.
Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk
sederhana yaitu galaktosa dan glukosa.
2.12. Sukrosa
Sukrosa adalah suatu disakarida yang bentuk monomer-monomernya yang
berupa unit glukosa dan fruktosa. Dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa ini
dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme
lain seperti hewan penambah sukrosa dalam media berfungsi sebagai sumber karbon.
2.13. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer yang tersusun dari ratusan hingga ribuan satuan
monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida adalah
karbohidrat, sehingga tersusun hanya dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Contoh polisakarida adalah pati, glikogen, agarosa, dan selulosa.
Beberapa polisakarida kompleks dapat juga memiliki atom tambah seperti nitrogen
misalnya rektin, kitin dan ligain (Mitcell, 2002).
3.1.2. Bahan
1. Minyak
2. Kertas lakmus
3. H2SO4 encer 2%
4. CaCl2
5. NaCl 25%
6. Methyl red
7. Larutan pp
8. Putih telur ( albumin)
9. CH3COOH
10. HCl
11. HCl pekat
12. Larutan HNO3 pekat
13. Larutan glukosa
14. Larutan sukrosa
15. Larutan fehling
3.2.2 Protein
1. Pengendapan oleh asam mineral
3 ml larutan albumin, tambahkan dengan meneteskan HNO3 pekat, kocok dan
catat hasilnya. Ulangi percobaan dengan menggunakan 3 tetes HCl dan H2SO4
pekat.
2. Pengendapan dengan pereaksi alkaloid
Masukkan 2 ml larutan albumin dalam tabung reaksi dan catat hasilnya.
Dalam tabung yang lain masukkan 3 ml larutan albumin teteskan 3 tetes asam
asetat encer sampai larutan bereaksi asam, uji dengan kertas lakmus. Didihkan
dan catat hasilnya.
3.2.3 Karbohidrat
1. Uji fehling
1 ml larutan yang akan diuji tambahkan dengan 2 ml larutan fehling. Didihkan
larutan dan amati. Bahan uji glukosa dan sukrosa.
2. Membedakan glukosa dan fruktosa
Masukkan 1 ml glukosa dalam tabung tambahkan 2 ml HCl pekat, didihkan
selama 30 detik dan dinginkan serta amati. Lakukan pula terhadap sukrosa,
bandingkan hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Tabel 4.1 hasil percobaan reaksi-reaksi umum senyawa organik
No. Cara kerja Hasil pengamatan
1. Minyak dan sabun Sebelum dipanaskan
a. Safonifikasi Minyak - Minyak dan air bersatu
Masukkan 3 ml minyak + 10 ml - Larutan berwarna kuning
NaOH dan etanol. Panaskan - Bulatan-bulatan minyak bersatu
selama 15 menit tambahkan sedikit Saat dipanaskan dan sesudah
air dan beberapa tetets H2SO4 dipanaskan
- Minyak dan air berpisah
- Bulatan-bulatan minyak
menyebar
- Larutan berwarna kuning keruh
b. Uji alkali bebas Tabung I
- Kedua lakmus menjadi biru
Tabung I = air sabun 5 ml + kertas
- Sifat larutannya basa
lakmus biru dan merah
Tabung II
Tabung II = air sabun 5 ml +
- Warna larutan tetap hijau bening
indikator PP 3 tetes
c. Efek garam terhadap sabun Terdapat 2 warna yaitu warna
Masukkan air sabun 10 ml dalam jernih di atas dan keruh berupa
tabung reaksi + 2 ml NaCl 25% endapan di bawah
d. Daya emulsi sabun Tabung I = terdapat 2 lapisan
Tabung I = air 5 ml + 3 tetes yaitu lapisan minyak di atas dan
minyak air dibawah.
Tabung II = air sabun 3 ml + 2 Tabung II = warna larutan
tetets minyak menjadi keruh
2. Reaksi pengendapan protein Tabung I
a. Pengendapan oleh asam mineral - Larutan menggumpal
Tabung I = masukkan 3 ml - Larutan menjadi keruh
albumin = H2SO4 pekat 3 tetes - Banyak gelembung diatasnya
Tabung II = 3 ml albumin + HCl Tabung II
37% 3 tetes - Larutan tetap kuning jernih
- Banyak gelembung di atasnya
b. Pengendapan dengan pereaksi Tabung I
alkaloid - Warna dari kuning bening
Tabung I = 2 ml albumin menjadi putih susu
dipanaskan - Larutan menggumpal
Tabung II = 3 ml albumin + 3 tetes Tabung II
asam asetat encer 10% + lakmus - Lakmus menjadi biru
merah - Larutan menggumpal
- Warna dari kuning menjadi
putih susu
3. Karbohidrat Tabung I
a. Uji fehling
- Warna berubah menjadi coklat
Tabung I = Glukosa 1 ml + fehling
2 ml kemudian didihkan dari kuning nila
Tabung II = Sukrosa 1 ml + fehling - Campuran menggumpal di
2 ml kemudian didihkan
atasnya
Tabung II
- Campuran dari warna susu
menjadi kuning dan warna orange
dibawah
b. Membedakan glukosa dan sukrosa Tabung I
Tabung I = 1 ml glukosa + 2 ml - Larutan dari kuning nila menjadi
HCl 37% dipanaskan selama 30 kuning nila pudar
detik Tabung II
Tabung II = 1 ml sukrosa + 2 ml - Warna larutan dari putih susu
HCl 37% dipanaskan 30 detik tetap putih susu
4.2. Pembahasan
Pada percobaan safonifikasi minyak, pada saat sebelum dipanaskan air dan
minyak menyatu,dan pada saat di dipanaskan tidak menyatu. Karena, sifat dari NaOH
adalah mengikat etanol dan minyak. Jadi ketika dipanaskan pada suhu tertentu akan
meemutuskan rantai ketiga senyawa ini terpisah dan akhirnya minyak dalam larutan
tersebut terpisah.
Pada percobaan uji alkali bebas yang didapat adalah warna kertas lakmus
merah menjadi biru dan tetap jernih, karena larutan sabun adalah bersifat basa
sehingga warna tetap bening (jernih).
Pada percobaan efek garam terhadap sabun, hasil yang diperoleh adalah
terdapat endapan. Karena larutan sabun ditambah larutan NaCL 2 mL maka kedua
larutan tersebut bersifat heterogen, NaCL mengendap didasar tabung.
Pada percobaan daya emulsi sabun, 5 ml ait + 3 tetes minyak hasilnya terdapat
2 lapisan karena air dan minyak adalah campuran heterogen
Pada percobaan pemisahan oleh asam mineral, hasil yang didapat ialah larutan
menggumpal, dikarenakan larutan asam pada campuran itu memadat.
Pada percobaan pengendapan oleh pereaksi alkaloid hasil yang didapat adalah
larutan menggumpal (endapan). Karena zat yang mengandung protein jika bercampur
dengan larutan asam akan membentuk padatan (menggumpal).
Pada percobaan karbohidrat yang diuji oleh fehling hasilnya warna memudar,
karena larutan fehling akan menghasilkan perubahan warna pada larutan tersebut.
Pada percobaan membedakan glukosa hasil yang di dapat adalah larutan
memudar karena glukosa bercampur dengan HCl akan mengalami perubahan warna.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan maka dapat di ambil kesimpulan:
1. Minyak dan air tidak manyatu dikarenakan campuran heterogen
2. Sabun merupakan larutan bersifat basa
3. Jika dipanaskan protein akan menimbulkan endapan
4. Minyak dalam keadaan panas kehilangan keseimbangan
5. Sabun termasuk organik nonpolar
6. Glukosa bercampur dengan HCl akan mengalami perubahan warna
7. Larutan yang ditambahkan larutan fehling akan menghasilkan perubahan
warna
5.2 Saran
Pada saat melakukan percobaan ini diharapkan praktikan mengetahui terlebih
dahulu cara kerja dan bahan yang akan digunakan dan lebih hati-hati karena banyak
menggunakan larutan asam pekat dan sangat banyak alat-alat yang rentan pecah.
DAFTAR PUSTAKA
H3N+ C H
6. Endapan refersible adalah endapan yang dapat larut kembali dan sifatnya
masih sama.
7. Gambar bangun glukosa
H C O H
C C
OH C C OH
CH2OH O CH2OH
C H OH C
H C C OH
OH H
Kaki tiga
7. Untuk menyangga cawan penguap saat
pemanasan.