PENDAHULUAN
1
2
pengental, penstabil dan pengemulsi. Pektin juga dapat digunakan sebagai bahan
terapi diare dan obesitas.
Karakteristik pektin yang baik berdasarkan IPPA (2002) dan Food
Chemical Codex (2004) adalah memiliki kadar air maksimum 12%, kadar abu
maksimum 10%, berat ekivalen 600-800 mg, kandungan metoksil tinggi jika
>7,12%, bermetoksil rendah jika 2,5-7,12%, kadar asam galakturonat minimal
35%, derajat esterifikasi untuk ester tinggi minimal 50% dan derajat esterifikasi
untuk pektin ester rendah maksimum 50%. Perlakuan suhu, waktu ekstraksi pektin
dan interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap karakteristik pektin dan sifat
fisik pentin tergantung dari karakteristik kimia pektin (Budiyanto, 2008).
Sebelumnya telah dilakukan penelitian terhadap ekstraksi pektin dengan
bahan baku yang digunakan adalah kulit pisang kepok menggunakan pelarut asam
klorida (HCl 0,1 N) dengan suhu ekstraksi 90ºC dan waktu 80 menit yang
memperoleh rendemen sebesar 2,55% (Chairunnisa, 2014). Ekstraksi kulit jeruk
pontianak dengan pelarut HCl 0,1 N pada suhu 95ºC dan waktu 80 menit
menghasilkan rendemen sebesar 1,89% (Hariyati, 2006). Ekstraksi kulit apel
dengan pelarut HCl 0,5 N pada suhu 90ºC dan waktu 90 menit menghasilkan
rendemen sebesar 1,78% (Subagyo, 2010). Ekstraksi kulit pisang kepok dengan
pelarut asam laktat 0,5 N pada suhu 90ºC dengan waktu 80 menit menghasilkan
rendemen sebesar 1,68% (Fitria, 2013). Ekstraksi kulit buah nangka dengan
pelarut HCl 0,1 N pada suhu 85ºC dan waktu 90 menit menghasilkan rendemen
1,32% (Injilauddin, 2015).