Krisis energi yag terjadi di berbagai negara dibelahan dunia saat ini sudah memasuki tahapan yang sangat serius dan memprihatinkan, sehingga harus segera dicari metode pemecahan masalahnya termasuk indonesia. Saat ini, sumber energi dunia masih di dominasi oleh sumber daya alam yang tidak terbarukan antara lain minyak bumi, batubara dan gas alam yakni sekitar 80,1%, dimana masing-masing penggunaannya adalah olahan minyak bumi sebesar 35,03%, batubara sebesar 24,59% dan gas alam sebesar 20,44% seperti diketahui, mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya pernah mengingatkan bahwa cadangan minyak bumi Indonesia hanya cukup untuk 18 tahun mendatang (Prihandana dkk, 2007). Sumber energi terbarukan lain tetapi mengandung resiko yang cukup tinggi adalah energi nuklir yaitu sekitar 6,3%. Sementara di lain pihak, sumber energi yang terbarukan lainnya baru dikembangkan sekitar 13,6%. Terutama biomassa tradisional hanya sekitar 8,5%. Meningkatnya penggunaan etanol sebagai salah satu sumber energi alternatif akan meningkatkan permintaan bahan baku. Mengingat hingga saat ini teknologi proses pembuatan etanol yang telah mantap dikembangkan adalah teknologi starch-based (Sun dan Cheng, 2002). Maka dikhawatirkan akan terjadi persaingan antara ketersdiaan bahan baku untuk pangan, papan dan untuk sumber energi. Selain itu, untuk menggantikan semua kebutuhan bahan bakar minyak dunia saat ini dengan etanol maka diperlukan luas tanah, luas pertanian, hutan dan lain- lain yang tak terbatas (Wiratmaja dkk, 2011). Produksi etanol dari biomassa adalah salah satu cara untuk menguragi konsumsi akan minyak mentah serta pencemaran udara. Memproduksi etanol sendiri dan digunakan sebagai bahan bakar dapat meningkatkan ketergantungan terhadap minyak luar negeri, mengurangi defisit perdagangan, menciptakan pekerjaan bagi masyarakat, mengurangi polusi udara, dan mengurangi perubahan iklim global akibat CO2 (Demirbas, 2005). Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan yang memabukkan dalam minuman beralkohol. Pada saat itu, etanol dihasilkan dari proses distilasi yang dikembangkan oleh ahli-ahli kimia pada masa Khalifah Abbasaid yaitu Jamir Ibnu Hayyan, Al-Kindi dan Al-Razi. Etanol adalah bahan bakar yang dibuat dari biomassa yang mengandung selulosa misalnya dari limbah pertanian, limbah perkebunan, limbah kehutanan dan beberapa limbah padat kertas. Etanol adalah cairan yang mudah menguap. Mudah terbakar, tidak berwarna dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia dalam pembuatan parfum, perasa, pewarna makanan dan obat-obatan.