Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari percobaan ekstraksi ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Tahapan Ekstraksi dan Destilasi pada Percobaan Ekstraksi
No Tahapan Bahan baku Pelarut Suhu (ºC) Waktu (menit)
1. Ekstraksi Kulit jeruk peras Methanol 60 120
2. Destilasi Hasil ekstraksi - 105 120

Tabel 4.2 Hasil Analisa Percobaan Ekstraksi


No Analisa Hasil
1. Densitas (gr/ml) 0,674
2. Rendemen (%) 28,185

4.2 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan minyak
atsiri dari sampel yang digunakan dengan metode ekstraksi. Ekstraksi adalah
pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut
antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut
tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Pada percobaan ini digunakan kulit
jeruk peras sebagai sampel dan terlebih dahulu dilakukan pengecilan ukuran pada
kulit jeruk peras. Pengecilan ukuran kulit jeruk peras bertujuan untuk
meningkatkan luas permukaan sehingga kontak antara sampel dan pelarut akan
semakin sering terjadi dan memudahkan minyak kulit jeruk peras tersebut
terekstrak. Minyak atsiri dapat diperoleh dengan tiga metode yaitu penyulingan
atau destilasi, ekstraksi menggunakan pelarut, dan melalui pengepresan atau
penekanan. Pada percobaan ini metode yang digunakan yaitu ektraksi
menggunakan pelarut dan ekstraksi secara peyulingan atau destilasi.
Kulit jeruk peras yang digunakan sebanyak 200 gr dengan menggunakan
pelarut methanol sebanyak 400 ml dengan temperatur 60ºC selama 120 menit.
Polaritas dan titik didih pelarut merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan pelarut yang digunakan untuk proses ekstraksi. Pelarut non polar dapat
mengekstrak beberapa komponen volatil dan pelarut polar adalah pelarut yang
cocok untuk mengekstraksi oleoresin. Pemilihan pelarut methanol didasarkan
beberapa alasan karena methanol bersifat non polar yang dapat mengikat senyawa
minyak pada suatu zat dan daya kelarutannya yang tinggi (Sulaswaty, 2002).
Kemudian hasil ektraksi dipisahkan dengan menggunakan kertas saring
agar terpisah campuran minyak atsiri dengan ampas kulit jeruk peras, setelah
proses penyaringan dilakukan proses destilasi untuk memperoleh minyak atsiri
yang lebih murni yaitu dengan cara menguapkan pelarut dengan minyak atsiri
berdasarkan perbedaan titik didih. Dimana proses destilasi dilakukan selama 120
menit atau sampai minyak atsiri yang tertampung tidak mengalami penambahan
volume. Dan dilakukan pada suhu 105ºC, karena pelarut methanol dan air akan
menguap pada suhu tersebut (Thomas and Duethi, 2002).
Parameter yang diamati dari minyak kulit jeruk peras yang diperoleh
meliputi warna, kadar (rendemen) minyak kulit jeruk peras dan massa jenis dari
minyak kulit jeruk peras. Setelah proses destilasi diperoleh minyak atsiri sebanyak
56,37 gr dengan warna keuningan dan berbau khast jeruk dengan densitas 1,3
gr/ml dan rendemen sebesar 28,185 %.

Anda mungkin juga menyukai