PERCOBAAN I
OLEH :
KELOMPOK : X (SEPULUH)
LABORATORIUM KIMIA
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kimia terbagi menjadi beberapa bagian dan juga beberapa senyawa. Bagian-
bagian tersebut antara lain kimia organik, kimia anorganik, kimia fisika dan juga kimia
analitik. Selain itu ilmu kimia tidak terlepas dari yang namanya senyawa. senyawa
adalah gabungan antara dua atau lebih unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi
unsur pembentuknya baik itu dalam senyawa kompleks maupun senyawa biasa.
terbesarnya adalah adalah atom C, H,O. Sedangkan senyawa anorganik adalah suatu
senyawa yang berasal dari alam yang menyusun suatu material atau benda tak hidup.
campuran.
cara diantaranya dengan pemanasan, pembakaran, direaksikan dengan basa kuat dan
melalui tes beilstein. Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan percobaan
2. Bagaimana mengamati beberapa perbedaan sifat dasar antara senyawa organik dan
anorganik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik
adalah:
2. Untuk mengamati beberapa perbedaan sifat dasar antara senyawa organik dan
anorganik.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan perbedaan senyawa organik dan
anorganik.
Kimia organik merupakan bagian dari ilmu kimia yang meiliki peran penting
kandungan senyawa organik. Mulai dari bahan bakar, polimer, bahan makanan,
kosmetika merupakan produk yang dihasilkan dari senyawa organik. Peran kimia
organik di bidang farmasi adalah sebagai pencarian senyawa aktif baru sebagai obat
(Fauziah,2017).
Senyawa organik dan anorganik berhubungan dengan struktur, sifat dan reaksi
senyawa. Kimiawan pada umumnya dan ahli kimia organik khususnya dapat
menciptakan molekul baru yang belum pernah diajukkan sebelumnya, yang jika
manusia. Senyawa organik dan anorganik memainkan peranan penting dalam industri
seperti karet, plastik, bahan bakar, kosmetik, farmasi deterjen dan pelapis zat warna.
Sebagian besar material industri terbuat dari senyawa organik dan anorganik. Sehingga
pemisahan senyawa organik dan anorganik sangat penting untuk satndar hidup manusia
Etanol dapat dibuat oleh bahan organik yang mengandung gula pati atau
selulosa. Menurut teknologi baru, etanol diproduksi dari selulosa dalam serat kayu dari
tanama, rumput dan sisa-sisa pohon. Etenol merupakan bahan bakar ramah lingkungan.
Etanol dapat menyebabkan emisi lebih rendah dari CO karena etanol mengandung
Natrium klorida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida terbentuk dari
oksida basa. Natrium oksida dilarutkan dalam air yang membentuk larutan alkalin yang
kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Fungsi umum penggunaan dalam proses
pembuatan kertas NaOH ada pada proses pedegradasian lignin (Wiratmaja dkk., 2013).
Air merupakan senyawa kimia yang sangatpenting bagi kehidupan manusia dan
mahluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tidak akandapat digantikan
dengan senyawa lainnya. kualitas air ditentukan oleh kandungan ion logam dan non
logam dalam air, seperti logam logam perak (Ag), kadmium (Cd), krom (Cr), kobalt
(Co), tembaga (Cu), besi (Fe), merkuri (Hg),molibdenum (Mo), nikel (Ni), timbal (Pb),
timah (Sn),Seng (Zn), Aluminium (Al), arsen (As) dan selenium(Se). Adanya anion-
anion seperti klorida (Cl-), sulfat(SO42-) dan nitrat (NO3-) juga dapat
menyebabkanrendahnya kualitas air. Selain itu kualitas air juga ditentukan oleh
beberapa faktor fisik seperti temperatur, rasa, dan total padatan terlarut (Tambunan
dkk.,2015).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Organik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo.
1. Alat
anorganik adalah tabung reaksi, gelas ukur, gelas kimia, pipet tetes, gegep, cawan petri,
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan kalium Iodida
(KI), larutan asam klorida (HCl) 3 M, etanol (C5H5OH) 96%, plastik wrap, aluminium
foil, urea (CO(OH)2), akuades, NaOH 3M, enzim amilase dan kertas (lakmus merah
dan biru).
C. Prosedur Kerja
Etanol
- Dipipet 2 mL ke dalam tabung reaksi
- Dimasukkan akuades sebanyak 15 mL
- Dipanaskan
- Dimati perubahan yang terjadi
HasilOH)2
Pengamatan
b. Unsur-unsur yang dideteksi dengan basa kuat dan pemanasan senyawa organik
CO(OH)2
- Dipanaskan
Hasil Pengamatan
c. Beilstein
Hasil Pengamatan
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
1.2 Unsur-Unsur yang Dideteksi dengan Basa Kuat dan Pemanasan Senyawa
Organik
menjadi biru
NaOH
dimasukkan dalam
2.
tabung berisi larutan Terdapat gelembung gas
enzim amilase
senyawa organik
NaOH + O₂
B. Pembahasan
mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai
senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti
Sedangkan senyawa non organik adalah senyawa pada alam yang pada umumnya
menyusun materi atau benda tak hidup. Pada umumnya senyawa organik merupakan
senyawa yang mengandung unsur karbon, selain itu juga terdapat unsur hydrogen (H),
oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), dan posfor (P). Senyawa organik merupakan dari
seluruh atau sebagian atom yang terkandung didalam jasad hidup. Sedangkan senyawa
anorganik merupakan senyawa yang merupakan semua senyawa kimia yang jika
dipanaskan terbentuk endapan dan pada umumnya membentuk ikatan kovalen.
menentukn senyawa organik dan senyawa anorganik. Tahap pertama yaitu untuk
digunakan pada senyawa organik yaitu etanol 2ml dan senyawa anorganiknya yaitu
akuades. Dimana etanol dipanaskan dengan tujuan untuk dilihat proses penguapannya.
Ternyata etanol lebih cepat menguap dibanding dengan akuades yang ditandai dengan
. Hal ini menandakan bahwa etanol memiliki titik didih yang rendah sehingga ketika
pemanasan diberikan pada zat ini maka akan cepat sekali terjadi penguapan. Ciri titik
didih yang rendah pada etanol ini juga membuktikan bahwa etanol adalah senyawa
organik yang memiliki titik didih rendah jika dibandingkan dengan akuades yang
memiliki titik didih cukup tinggi sehingga menyebabkan akuades sukar untuk
menguap.
Tahap kedua adalah deteksi dengan basa kuat dan pemanasan senyawa orgaik.
Tahap ini bertujuan untuk mendeteksi adanya unsur nitrogen pada senyawa organik
tersebut dan tes paling sederhana untuk mendeteksiya yaitu tergantung pada senyawa
tersebut menghasilkan amoniak. Bahan senyawa organik yang digunakan adalah urea
yang direaksikan dengan NaOH yang diuji dengan kertas lakmus merah dan biru
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada kertas lakmus merah berubah menjadi
biru sedangkan pada lakmus biru tidak terjadi perubahan warna yang menunjukkan jika
larutan bersifat basa. Selain itu, pada tahap ini ditemukan adanya endapan putih dan
gas dengan bau yang khas dari larutan berupa bau pesing, bau ini merupakan gas dari
amoniak (NH3) yang bersifat basa lemah. Jadi urea termasuk senyawa organik, karena
ciri dari senyawa organik adalah senyawa yang mengandung unsur nitrogen.
beilstein yang digunakan untuk mendeteksi adanya unsur C dan H dalam bentuk
senyawa organik. Prinsip dasar dari uji ini adalah dengan cara memanaskan ujung
kawat ose yang kemudian dicelupkan ke dalam beberapa larutan sampel diantaranya
enzim amilase dan NaOH 3 M. Pada perlakuan ini yang menjadi indikasi larutan
sampel tersebut adalah senyawa organik atau bukan ialah timbulnya gelembung dan
uap yang merupakan uap CO2. Dari hasil pengamatan, ketika kawat tembaga panas
A. Kesimpulan
dan senyawa anorganik yaitu dengan uji pembakaran, tes beilstein, dan pemanasan.
karbon, selain itu terdapat juga unsur hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur dan fosfor
dan juga merupakan zat penyusun dari sebagian besar makhluk hidup, umumnya
berikatan kovalen, dan terurai bila terbakar. Sedangakn senyawa anorganik adalah
senyawa yang berasal dari sintesis mineral, umumnya berikatan ion, dan tidak
Tambunan M,A., Jemmy, A dan Audy W.,2015, Analisis Fisika-Kimia Air Sumur Di
Tempat Pembuangan Akhir Sumompo Kecamatan Tuminting Manado, Jurnal
Mipa Unsrat Online 4(2).
Uslu, H., Dragomir Y., Kailas L., Wasewar, Saeid A., Najeeb U. dan Waqar A., 2015,
Saparation of Organic and Inorganic Compouds for Spesific Application,
Hindawi Publishing Corporation, doi.org/10.1155/2015/698259
Wiratmaja, I.G., I Gusti B.W.K., dan I Nyoman S.W, 2013, Pembuatan Etanol
Generasi Kedua Dengan Memanfaatkan Limbah Rumput Laut Eucheuma
Cottonii Sebagai Bahan Baku, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 5(1).