Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

PERCOBAAN I

PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK

OLEH :

NAMA : RAHILYA SALSADILLA

STAMBUK : F1C1 18 004

KELOMPOK : X (SEPULUH)

ASISTEN : YULIA SATRIANA AYU

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kimia terbagi menjadi beberapa bagian dan juga beberapa senyawa. Bagian-

bagian tersebut antara lain kimia organik, kimia anorganik, kimia fisika dan juga kimia

analitik. Selain itu ilmu kimia tidak terlepas dari yang namanya senyawa. senyawa

adalah gabungan antara dua atau lebih unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi

unsur pembentuknya baik itu dalam senyawa kompleks maupun senyawa biasa.

Laboratorium kimia mengidentifikasi senyawa organik dan anorganik menjadi masalah

yang sering dihadapi.

Senyawa organik adalah suatu senyawa dengan kandungan molekul

terbesarnya adalah adalah atom C, H,O. Sedangkan senyawa anorganik adalah suatu

senyawa yang berasal dari alam yang menyusun suatu material atau benda tak hidup.

Dalam melakukan identifikasi senyawa yang belum diketahui perlu dilakukan

pemisahan dan pemurnian komponen-komponen penyusun campuran. Semua metode

pemisahan didasarkan pada perbedaan sifat fisika dari komponen-komponen penyusun

campuran.

Perbedaan senyawa oganik dan anorganik dapat diidentifikasi melalui beberapa

cara diantaranya dengan pemanasan, pembakaran, direaksikan dengan basa kuat dan

melalui tes beilstein. Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan percobaan

perbedaan senyawa organik dan anorganik.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan perbedaan senyawa organik dan senyawa

anorganik adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mempelajari tes-tes yang digunakan untuk mengidentifikasi unsur

penyusun senyawa organik dan anorganik?

2. Bagaimana mengamati beberapa perbedaan sifat dasar antara senyawa organik dan

anorganik?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik

adalah:

1. Untuk mempelajari tes-tes yang digunakan untuk mengidentifikasi unsur

penyusun senyawa organik dan anorganik.

2. Untuk mengamati beberapa perbedaan sifat dasar antara senyawa organik dan

anorganik.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan perbedaan senyawa organik dan

senyawa anorganik adalah:

1. Dapat mengetahui tes-tes yang digunakan untuk mengidentifikasi unsur penyusun

senyawa organik dan anorganik.


2. Dapat mengetahui beberapa perbedaan sifat dasar antara senyawa organik dan

anorganik.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kimia organik merupakan bagian dari ilmu kimia yang meiliki peran penting

bagi kehidupan manusia. Sebagian besar produk kehidupan sehari-hari memiliki

kandungan senyawa organik. Mulai dari bahan bakar, polimer, bahan makanan,

kosmetika merupakan produk yang dihasilkan dari senyawa organik. Peran kimia

organik di bidang farmasi adalah sebagai pencarian senyawa aktif baru sebagai obat

(Fauziah,2017).

Senyawa organik dan anorganik berhubungan dengan struktur, sifat dan reaksi

senyawa. Kimiawan pada umumnya dan ahli kimia organik khususnya dapat

menciptakan molekul baru yang belum pernah diajukkan sebelumnya, yang jika

dirancang maka akan menghasilkan sifat-sifat penting untuk kemajuan pengalaman

manusia. Senyawa organik dan anorganik memainkan peranan penting dalam industri

seperti karet, plastik, bahan bakar, kosmetik, farmasi deterjen dan pelapis zat warna.

Sebagian besar material industri terbuat dari senyawa organik dan anorganik. Sehingga

pemisahan senyawa organik dan anorganik sangat penting untuk satndar hidup manusia

( Uslu dkk., 2015).

Etanol dapat dibuat oleh bahan organik yang mengandung gula pati atau

selulosa. Menurut teknologi baru, etanol diproduksi dari selulosa dalam serat kayu dari

tanama, rumput dan sisa-sisa pohon. Etenol merupakan bahan bakar ramah lingkungan.
Etanol dapat menyebabkan emisi lebih rendah dari CO karena etanol mengandung

oksigen (Zainab dan Aslam, 2014).

Natrium klorida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium

hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida terbentuk dari

oksida basa. Natrium oksida dilarutkan dalam air yang membentuk larutan alkalin yang

kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Fungsi umum penggunaan dalam proses

pembuatan kertas NaOH ada pada proses pedegradasian lignin (Wiratmaja dkk., 2013).

Air merupakan senyawa kimia yang sangatpenting bagi kehidupan manusia dan

mahluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tidak akandapat digantikan

dengan senyawa lainnya. kualitas air ditentukan oleh kandungan ion logam dan non

logam dalam air, seperti logam logam perak (Ag), kadmium (Cd), krom (Cr), kobalt

(Co), tembaga (Cu), besi (Fe), merkuri (Hg),molibdenum (Mo), nikel (Ni), timbal (Pb),

timah (Sn),Seng (Zn), Aluminium (Al), arsen (As) dan selenium(Se). Adanya anion-

anion seperti klorida (Cl-), sulfat(SO42-) dan nitrat (NO3-) juga dapat

menyebabkanrendahnya kualitas air. Selain itu kualitas air juga ditentukan oleh

beberapa faktor fisik seperti temperatur, rasa, dan total padatan terlarut (Tambunan

dkk.,2015).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik dilaksanakan pada hari

Senin, 23 September 2019 pukul 13.00-15.30 WITA dan bertempat di Laboratorium

Organik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan perbedaan senyawa organik dan

anorganik adalah tabung reaksi, gelas ukur, gelas kimia, pipet tetes, gegep, cawan petri,

korek api, spatula, kawat ose, pembakar bunsen.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan kalium Iodida

(KI), larutan asam klorida (HCl) 3 M, etanol (C5H5OH) 96%, plastik wrap, aluminium

foil, urea (CO(OH)2), akuades, NaOH 3M, enzim amilase dan kertas (lakmus merah

dan biru).
C. Prosedur Kerja

1. Tes unsur-unsur dengan pembakaran senyawa organik

a. Tes unsur-unsur dengan pembakaran senyawa organik

Etanol
- Dipipet 2 mL ke dalam tabung reaksi
- Dimasukkan akuades sebanyak 15 mL
- Dipanaskan
- Dimati perubahan yang terjadi

HasilOH)2
Pengamatan

b. Unsur-unsur yang dideteksi dengan basa kuat dan pemanasan senyawa organik

CO(OH)2

- Dimasukkan 1 g urea kedalam gelas kimia

- Ditambahkan NaOH 3 M sebanyak 10 mL

- Dipanaskan

- Diamati perubahan yang terjadi

Hasil Pengamatan

c. Beilstein

Enzim amilase NaOH 3 M


- Dimasukkan didalam tabung - Dimasukkan kedalam
reaksi I tabung reaksi II
- Dimasukka kawat ose kedalam masing-
masimg tabung reaksi
- diamati

Hasil Pengamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHSAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel Pengamatan

1.1 Deteksi Unsur-Unsur dengan Pembakaran Senyawa Organik

Perlakuan Hasil Pengamatan Gambar

2 ml etanol + 15 ml Terdapat gelembung-

H2O (dipanaskan) gelembung gas

1.2 Unsur-Unsur yang Dideteksi dengan Basa Kuat dan Pemanasan Senyawa

Organik

Perlakuan Hasil Pengamatan Gambar


Lakmus merah

menjadi biru

lakmus biu tetap


10 ml NaOH 3M + 1 g
urea (dipansakan) terdapat endapan

putih berbau pesing

1.3 Tes Beilstein

Perlakuan Hasil Pengamatan Gambar

Kawat ose dibakar

dimasukkan dalam Tidak terdapat


1.
tabung berisi larutan gelembung gas

NaOH

Kawat ose dibakar

dimasukkan dalam
2.
tabung berisi larutan Terdapat gelembung gas

enzim amilase

2. Reaksi yang terjadi

a. Tes Unsur-unsur dengan pembakaran senyawa organik

 Persamaan reaksi deteksi unsur dengan pembakaran senyawa organik

C2H5OH+ 3O2 2CO2 + 3H2O


 Persamaan reaksi unsur-unsur yang dideteksi dengan basa kuat dan pemanasan

senyawa organik

CO(NH2)2 + NaOH  2NH₃ + NaCO2

Keterangan : Kertas lakmus biru tidak mengalami perubahan (tetap)

Kertas lakmus merah berubah menjadi biru

 Persamaan reaksi Tes Beilstein

C6H12O6 + 6O 2 terbentuk gelembung

NaOH + O₂ 

B. Pembahasan

Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya

mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai

senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti

protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia.

Sedangkan senyawa non organik adalah senyawa pada alam yang pada umumnya

menyusun materi atau benda tak hidup. Pada umumnya senyawa organik merupakan

senyawa yang mengandung unsur karbon, selain itu juga terdapat unsur hydrogen (H),

oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), dan posfor (P). Senyawa organik merupakan dari

seluruh atau sebagian atom yang terkandung didalam jasad hidup. Sedangkan senyawa

anorganik merupakan senyawa yang merupakan semua senyawa kimia yang jika
dipanaskan terbentuk endapan dan pada umumnya membentuk ikatan kovalen.

Senyawa anorganik pada umumnya berasal dari sintesis mineral.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ada beberapa tahapan untuk

menentukn senyawa organik dan senyawa anorganik. Tahap pertama yaitu untuk

membandingkan senyawa organik dan anorganik melalui pembakaran. Bahan yang

digunakan pada senyawa organik yaitu etanol 2ml dan senyawa anorganiknya yaitu

akuades. Dimana etanol dipanaskan dengan tujuan untuk dilihat proses penguapannya.

Ternyata etanol lebih cepat menguap dibanding dengan akuades yang ditandai dengan

. Hal ini menandakan bahwa etanol memiliki titik didih yang rendah sehingga ketika

pemanasan diberikan pada zat ini maka akan cepat sekali terjadi penguapan. Ciri titik

didih yang rendah pada etanol ini juga membuktikan bahwa etanol adalah senyawa

organik yang memiliki titik didih rendah jika dibandingkan dengan akuades yang

memiliki titik didih cukup tinggi sehingga menyebabkan akuades sukar untuk

menguap.

Tahap kedua adalah deteksi dengan basa kuat dan pemanasan senyawa orgaik.

Tahap ini bertujuan untuk mendeteksi adanya unsur nitrogen pada senyawa organik

tersebut dan tes paling sederhana untuk mendeteksiya yaitu tergantung pada senyawa

tersebut menghasilkan amoniak. Bahan senyawa organik yang digunakan adalah urea

yang direaksikan dengan NaOH yang diuji dengan kertas lakmus merah dan biru

kemudian dipanasakan. Pemanasan ini bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada kertas lakmus merah berubah menjadi

biru sedangkan pada lakmus biru tidak terjadi perubahan warna yang menunjukkan jika
larutan bersifat basa. Selain itu, pada tahap ini ditemukan adanya endapan putih dan

gas dengan bau yang khas dari larutan berupa bau pesing, bau ini merupakan gas dari

amoniak (NH3) yang bersifat basa lemah. Jadi urea termasuk senyawa organik, karena

ciri dari senyawa organik adalah senyawa yang mengandung unsur nitrogen.

Tahap terakhir yaitu mengindentifikasi unsur penyusun senyawa dengan tes

beilstein yang digunakan untuk mendeteksi adanya unsur C dan H dalam bentuk

senyawa organik. Prinsip dasar dari uji ini adalah dengan cara memanaskan ujung

kawat ose yang kemudian dicelupkan ke dalam beberapa larutan sampel diantaranya

enzim amilase dan NaOH 3 M. Pada perlakuan ini yang menjadi indikasi larutan

sampel tersebut adalah senyawa organik atau bukan ialah timbulnya gelembung dan

uap yang merupakan uap CO2. Dari hasil pengamatan, ketika kawat tembaga panas

dicelupkan kedalam enzim amilase terdapat gelembung-gelembung gas yang

menunjukkan bahwa enzim amilase termasuk senyawa organik. Sedangkan pada

larutan NaOH menunjukkan tidak ditemukannya gelembung. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa NaOH termasuk golongan senyawa anorganik.


IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan data pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tes-tes yang digunakan untuk mengidentifikasi unsur penyusun senyawa organik

dan senyawa anorganik yaitu dengan uji pembakaran, tes beilstein, dan pemanasan.

2. Pada umumnya senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur

karbon, selain itu terdapat juga unsur hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur dan fosfor

dan juga merupakan zat penyusun dari sebagian besar makhluk hidup, umumnya

berikatan kovalen, dan terurai bila terbakar. Sedangakn senyawa anorganik adalah

senyawa yang berasal dari sintesis mineral, umumnya berikatan ion, dan tidak

terurai bila dibakar.


DAFTAR PUSTAKA

Fauziah, L dan Artina,D., 2017, Studi Pendahuluan: Penerapan Praktikum Kimia


Organik Berorientasi Aplikasi (Application-Oriented), Jurnal Pendidikan
Sains Universitas Muhammadiyah Semarang 5(1).

Tambunan M,A., Jemmy, A dan Audy W.,2015, Analisis Fisika-Kimia Air Sumur Di
Tempat Pembuangan Akhir Sumompo Kecamatan Tuminting Manado, Jurnal
Mipa Unsrat Online 4(2).

Uslu, H., Dragomir Y., Kailas L., Wasewar, Saeid A., Najeeb U. dan Waqar A., 2015,
Saparation of Organic and Inorganic Compouds for Spesific Application,
Hindawi Publishing Corporation, doi.org/10.1155/2015/698259

Wiratmaja, I.G., I Gusti B.W.K., dan I Nyoman S.W, 2013, Pembuatan Etanol
Generasi Kedua Dengan Memanfaatkan Limbah Rumput Laut Eucheuma
Cottonii Sebagai Bahan Baku, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 5(1).

Zainab B. dan Aslam F., 2014, Production of Ethanol by Fermentation Process by


Using Yeast Saccharomyces Cerevisae, International Research Journal of
Enviroment Sciences, 3(7).

Anda mungkin juga menyukai