“TEORI ATOM”
Dosen Pengampu:
Dr. Dwi Atmanto, M.Si.
Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Candrika Ratih Pramudila 1510521001
2. Josephine Andrea 1510521003
3. Sandra Astriya Rahayu 1510521014
PROGRAM STUDI
D4 KOSMETIKA DAN PERAWATAN KECANTIKAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, kehendak, dan
kuasanya yang telah memberikan kemampuan sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Paper Semester 3 Mata Kuliah Kimia Dasar yang berjudul
“Teori Atom” dengan tepat waktu.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang memberikan semangat, bantuan, dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan paper ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Dwi Atmanto, M.Si selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Kimia Dasar
2. Teman-teman anggota kelompok yang turut membantu mengerjakan paper
ini dengan sebaik-baiknya
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan paper ini jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari Bapak
Dr. Dwi Atmanto, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila
agar menjadi acuan dalam bekal pengalaman kami untuk lebih baik di masa yang
akan datang. Semoga paper ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
para pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan serta peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan.............................................................................................
BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Teori Atom.............................................................
2.2 Partikel Penyusun Atom ................................................................
2.3 Struktur Atom ................................................................................
2.4 Nomor Atom dan Nomor Massa.....................................................
2.5 Elektron Valensi ............................................................................
2.6 Isotop, Isobar, dan Isoton................................................................
2.7 Kasus teori atom dan solusi
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kimia Dasar.
2. Supaya kita tahu perkembangan sejarah teori atom beserta struktur dan
bagaimana cara menghitung atom sendiri.
3. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu kimia
terutama yang berkaitan dengan teori atom.
4. Agar mampu menjelaskan dan memahami tentang perkembangan teori
atom.
BAB II
Teori atom Dalton hanya mampu bertahan selama 90 tahun. Hal itu
dikarenakan pada tahun 1886, Eugene Goldstein telah menemukan
partikel listrik yang memiliki muatan positif dan yang sekarang
dikenal dengan nama proton. Meskipun teori atom milik John Dalton
masih mempunyai kekurangan, tetapi Dalton merupakan bapak
pencetus teori atom modern. Dan yang lebih penting lagi, teori atom
Dalton mampu menjelaskan hukum kekekalan massa Lavoisier
(massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama) dan hukum
perbandingan tetap Proust (perbandingan massa unsur-unsur dalam
suatu senyawa adalah tetap dan tertentu).
1) Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan cara rotasi dari inti atom
dan letak dari elektron.
2) Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan spektrum garis yang ada
pada atom hidrogen.
3) Energi atom menjadi tidak stabil karena elektron yang bergerak
akan memancarkan energi.
D. Teori Atom Niels Bohr
1) Teori atom ini tidak dapat menerangkan spektrum atom yang lebih
besar daripada hidrogen.
2) Teori atom ini tidak bisa menjelaskan efek Zeeman.
E. Teori Atom Mekanika Kuantum
Peristiwa ini disebabkan karena radiasi sinar dari anode yang memendar
tersebut. Sinar tersebut dinamakan sinar anode (sinar positif) atau dikenal
juga dengan sinar terusan. Hasil percobaan Goldstein menunjukkan bahwa
sinar katode merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif, dimana
sinar anode bergantung pada jenis gas di dalam tabung.
Goldsten menyimpulkan sifat-sifat sinar anode (sinar positif) sebagai
berikut:
1) Sinar anode merupakan radiasi partikel yang disebut proton
2) Sinar anode jika diuji dengan medan listrik atau medan magnet
(dibelokkan ke kutub negatif) akan menjadi bermuatan positif,
sehingga disebut juga sinar positif.
3) Apabila tabung diisi dengan gas lain, seperti helium, oksigen, dan
nitrogen, akan menghasilkan sinar positif yang berbeda. Hal ini
membuktikan bahwa sinar positif yang dihasilkan tergantung pada
jenis gas dalam tabung.
B. Elektron
Joseph Jhon Thomson melalui percobaannya pada tahun1897
menemukan elektron. JJ Thomson melakukan percobaan dengan tabung
sinar katode pada tekanan udara sangat rendah Kedua ujung tabung
dipasang plat elektrode yang dihubungkan dengan arus listrik bertegangan
tinggi.
JJ Thomson melakukan percobaan tersebut menggunakan pompa vakum,
sehingga tekanan udara dalam tabung dapat diatur. Apabila tekanan udara
dalam tabung bertekanan rendah, maka gas akan berpijar dan warna yang
dihasilkan tergantung jenis gas dalam tabung.
Jika tekanan gas dalam tabung dibuat semalin kecil, maka tabung menjadi
gelap, tetapi di depan katode (kutub positif) akan berpendar warna hijau.
Perbendaran ini berasal dari radiasi katode menuju anode yang membentur
gelas berpendar dengan warna hijau. Sinar inilah yang selanjutnya disebut
sinar katode.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, maka JJ Thomson membuat
simpulan tentang sifat-sifat sinar katode sebagai berikut:
1) 2Sinar katode dapat dibelokkan oleh medan magnet ke arah positif,
sehingga menunjukkan sinar tersebut bermuatan negatif.
2) Sinar katode tidak tergantung pada bahan elektrodanya, artinya setiap
elektroda dapat memancarkan sinar katode.
3) Sinar katode adalah partikel dasar dari setiap atom, yang selanjutnya
disebut elektron.
Thomson juga berhasil menghitung perbandingan e/m (e = muatan, m =
massa) berdasarkan data banyaknya sinar yang dapat dibelokkan oleh
medan magnet dan energi yang dibawa. Dengan menggunakan
spektrospkopi, maka partikel elektron memiliki perbandingan e/m = -1,76
x 108 C/g.
C. Neutron
Penemuan proton dan elektron ternyata menimbulkan adanya masalah
baru, yaitu massa atom terhimpun semua pada inti atom ternyata tidak
sesuai kenyataan. Pasti ada partikel selain proton dan elektron di dalam
atom, karena massa kedua partikel tersebut sangat kecil. Kecurigaan ini
kemudian membuat beberapa ilmuwan tertarik untuk mencari tahu partikel
lain tersebut.
Penemuan inti atom oleh Rutherford membangkitkan keinginan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut, seperti penelitian yang dilakukan oleh
W. Bothe dan H. Becker. Kedua ilmuwan tersebut melakukan percobaan
dengan menembakkan sinar alfa pada belerium yang dihasilkan dari
radiasi partikel berkekuatan daya tembus sangat tinggi.
Percobaan tersebut kemudian dilanjutkan oleh James Chadwick pada
tahun 1932. Chadwick melakukan percobaan yang dapat membuktikan
bahwa radiasi tersebut merupakan partikel netral (tidak bermuatan) yang
massanya hampir sama dengan proton. Partikel tersebut selanjutnya
dinamakan neutron, yang merupakah salah satu partikel dasar penyusun
atom.
James Chadwick menyimpulkan sifat-sfat neutron dari hasil percobaannya
sebagai berikut:
1) Di dalam medan magnet, neutron tidak dibelokkan ke kutup positif
atau kutup negatif, sehingga neutron bermuatan netral.
2) Massa sinar neutron hampir sama dengan massa sinar anode, yaitu =
1,6728 10-24 gram = 1 sma.
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dipecah-
pecah lagi dengan metode konvensional. Istilah atom pertama kali
dikemukakan oleh Democritusdan dikukuhkan kembali oleh Dalton, sehingga
dikenal dengan teori dalton. Atom dibangun oleh partikel-partikel subatom,
yaitu elektron, proton, dan neutron. Proton dan neutron berada dalam inti
atom, sedangkan elektron berada disekeliling inti atom. Ketiga macam
partikel subatom ini tergolong partikel dasar penyusun atom, sebab atom-
atom unsur dibentuk dari partikel-partikel tersebut. Massa dan muatan
masing-masing partikel subatom dapat dilihat pada tabel dibawah ini
2.4 Nomor Atom dan Nomor Massa
Partikel subatomik sebagai penyusun dasar dalam atom terdiri dari proton,
elektron, neutron dengan kombinasi tertentu akan membentuk menjadi suatu
unsur sebagai berikut:
A = Nomor Atom
B = Nomor Massa
X = Lambang Unsur
C = Muatan/bilangan oksidasi (biloks)
Nomor atom (A)
Contoh Soal:
Jawaban :
Proton = 11
Nomor massa = 23
Neutron = nomor massa – proton = 23 – 11 = 12
Elektron = 11
Jawaban :
Proton = 20
Nomor massa = 40
Neutron = nomor massa – proton = 40 – 20 = 20
Elektron = 20 – 2 = 18
Jawaban :
Proton = 17
Nomor massa = 36
Neutron = nomor massa – proton = 36 – 17 = 19
Elektron = 20 + 1 = 21
2.5 Elektron Valensi
a. Pengertian
Dalam ilmu kimia, elektron valensi adalah elektron pada kelopak terluar
yang terhubung dengan suatu atom, dan dapat berpartisipasi dalam
pembentukan ikatan kimia jika kelopak terluar belum penuh. Dalam ikatan
kovalen tunggal, kedua atom yang berikatan menyeimbangkan satu elektron
valensi untuk membentuk pasangan bersama. Kehadiran elektron valensi
dapat menentukan sifat kimia unsur, seperti valensinya yang menentukan
apakah dapat berikatan dengan unsur lain dan, jika dapat, seberapa cepat dan
seberapa banyak ia dapat berikatan. Untuk unsur golongan utama, elektron
valensi hanya dapat ada di kelopak elektron terluar; pada logam transisi,
elektron valensi dapat juga berada di kelopak dalam.
c. Konfigurasi elektron
Elektron yang menentukan cara atom bereaksi kimia adalah yang
memiliki jarak rata-rata paling jauh dari inti atom; yaitu, yang memiliki
energi terbesar. Untuk unsur golongan utama, elektron valensi didefinisikan
sebagai elektron-elektron yang berada pada kelopak elektron dengan bilangan
kuantum utama, n, tertinggi.[1] Oleh sebab itu, jumlah elektron valensi yang
dimiliki suatu atom, sederhananya, bergantung pada konfigurasi elektronnya.
Sebagai contoh, konfigurasi elektron fosforus (P) adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
sehingga terdapat 5 elektron valensi (3s2 3p3), sesuai dengan valensi
maksimum untuk P yaitu 5 seperti pada molekul PF5; konfigurasi ini jamak
disingkat sebagai [Ne] 3s2 3p3, dengan [Ne] menunjukkan elektron utama
yang konfigurasinya identik dengan gas mulia neon.
d. Reaksi kimia
e. Konduktivitas listrik
Jawaban:
Diketahui:
Z = 11
A = 23
Muatan = + 1
Ditanya:
Jumlah proton
Jumlah neutron
Jumlah elektron
Jawaban:
Jumlah proton = Z = 11
Jumlah neutron = A - Z = 23 - 11 = 12
Angka 24 di depan nama unsur menunjukan massa dari unsur tersebut, dan
memiliki nilai yang yang sama. Pada Natrium ada massa 24 dan begitu juga
pada Magnesium. Jadi, jika memperhatikan tabel periodik dan menjumpai
unsur atom dengan massa yang sama. Maka unsur ini sudah termasuk ke
dalam isobar.
c. Pengertian Isoton
Pembahasan terakhir adalah mengenai isoton. Isoton diketahui sebagai
unsur yang di dalam inti atomnya memiliki jumlah nomor massa dan dan
nomor atom yang berbeda. Sehingga unsur isoton ini pada bagian inti atom
akan memiliki neutron yang sama. Akan tetapi jumlah protonnya berbeda.
Dalam situs zenius.net dijelaskan, bahwa isoton adalah sebuah atom yang
memiliki nomor atom dan nomor massa berbeda namun memiliki jumlah
neutron yang sama. Perbedaan pada jumlah proton inilah yang membuat
nomor atom maupun nomor massa pada unsur isoton berbeda. Adapun
letaknya pada tabel periodik sama seperti isobar, yakni tidak selalu terletak di
satu golongan yang sama. Perbedaan ini kemudian membuat setiap unsur
memiliki perbedaan yang khas di alam.
Contoh Unsur Isoton
Adapun contoh-contoh unsur dari isoton ini juga beragam, bisa dilihat
semuanya di tabel periodik. Berikut beberapa diantaranya:
Hidrogen dan Helium, yang nomor dan massa atom berbeda namun
sama-sama memiliki 2 neutron pada inti atom.
Kalium dan Kalsium, yang jumlah neutronnya sama-sama ada 20.
Nitrogen dan Karbon yang memiliki neutron berjumlah 7.
Natrium dan Magnesium yang kemudian diketahui sama-sama
memiliki neutron berjumlah 12.
Argon dan Kalsium yang jumlah neutronnya sama-sama 22.
d. Perbedaan Isotop Isobar dan Isoton
Melalui penjelasan di atas maka bisa ditemukan sejumlah perbedaan antara
unsur isoton, isotop, dan juga isobar. Perbedaan paling mencolok adalah dari
segi definisi yang menunjukan jumlah nomor atom dan nomor massa di
masing-masing unsur. Berikut rangkumannya:
- Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama tetapi berbeda
nomor massanya.
- Isobar adalah atom yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi memiliki
nomor massa yang sama.
- Isoton adalah atom yang mempunyai nomor atom dan nomor massa
berbeda tetapi memiliki jumlah neutron yang sama.
Dalam dunia Kimia, pembahasan mengenai atom kemudian membahas
mengenai persaudaraan antara beberapa unsur. Unsur yang memiliki jumlah
neutron yang sama merupakan satu saudara, disebut sebagai isoton.
Sedangkan unsur yang inti atomnya memiliki nomor atom sama dan nomor
massa yang berbeda nantinya akan saling bersaudara. Disebut sebagai isotop.
Setiap atom yang bersaudara akan memiliki karakter yang sama. Namun tidak
selalu berada di golongan yang sama dalam tabel periodik (Pujianti).
3.1 Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa teori atom mengalami perkembangan yang
sangatlama dengan perlahanlahan yakni dari teori atom Dalton hingga teori
atom mekanika kuantum dan sampai sekarang yang masih terus dilakukan
penelitian. Teori atom berkembang mulai dari teori yang paling sederhana
yang kemudian berkembang secara perlahan dengan berdasar kelemahan
teori tersebut hingga sampai saat ini yang teorinya benarbenar terperinci dan
cukup komplek.
3.2 Saran
Sebuah ilmu di dunia tidak ada yang tidak mungkin. Untuk
mempertahankan sebuah pendapat kita dalam ilmu pengetahuan tidak bisa
hanya dengan dengan duduk diam saja. Tetapi buktikan ilmu tersebut supaya
kita tidak dianggap sebagai pengecut. Suatu konsepsains bisa saja berubah
ketika ada penemuan baru dengan dasar bahwa konsep yang telahditemukan
sebelumnya harus tetap berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2020, Oktober 12). 3 Partikel Dasar Penyusun Atom. Retrieved from
amongguru: https://www.amongguru.com/3-partikel-dasar-penyusun-
atom-proton-elektron-neutron/
Ahmad. (n.d.). Perkembangan Teori Atom dan Tokoh-Tokohnya. Retrieved from
Gramedia: https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-teori-atom/
1. Petrucci R.H., Harwood W.S. and Herring F.G., General Chemistry (8th edn,
Prentice-Hall 2002), p.339.
2. THE ORDER OF FILLING 3d AND 4s ORBITALS. chemguide.co.uk
3. Miessler G.L. and Tarr, D.A., Inorganic Chemistry (2nd edn. Prentice-Hall
1999). p.48.
https://dosenpintar.com/5-contoh-isotope-isobar-dan-isoton/
https://www.zenius.net/prologmateri/kimia/a/1139/isobar
https://kumparan.com/kabar-harian/pengertian-isotop-dan-jenis-jenisnya-yang-
berhubungan-dengan-atom-1xHngvgK5ri/1
https://www.academia.edu/34644270/
MAKALAH_STRUKTUR_ATOM_and_SISTEM_PERIODIK_UNSUR_COVE
R_Diajukan_untuk_Memenuhi_Tugas_Mandiri
https://iup-ugm.com/struktur-atom/
https://www.zenius.net/blog/materi-kimia-struktur-atom
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-partikel-dan-notasi-atom