Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TOKSIKOLOGI INDUSTRI

“ UKURAN PARTIKEL BAHAN KIMIA “


Dosen Pengampuh: Pitrah Asfian, S.Sos., M.Kes

OLEH :

KELOMPOK 7

K3 B

1. ANNISAH WULANDARI J1A120272


2. ANANDA MAHARANI J1A120266
3. SARAH APRILIA NINGRUM J1A120359
4. MUHAMMAD ILYAS FAJARUDDIN J1A120327
5. SYAFARUDDIN J1A120368

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya kepada saya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Toksikologi
Industri ini dengan sebuah pembahasan tentang Ukuran Partikel Bahan Kimia. Makalah ini
dibuat melalui, pengolahan data pustaka dari beberapa literatur yang bersumber dari internet,
buku dan jurnal. Kemudian setelah itu diinterpretasi.
Penyusunan makalah ini tentu tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan. Olehnya itu,
dibutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar makalah ini akan semakin baik
sajiannya. Akhir kata diberharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta referensi
pembelajaran maupun inspirasi terhadap pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, 10 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Pengertian Atom......................................................................................................................6
B. Perkembangan Teori Atom.....................................................................................................6
C. Pengertian Ion........................................................................................................................10
D. Jenis-jenis Ion........................................................................................................................11
E. Pengertian Molekul..............................................................................................................111
F. Struktur Molekul....................................................................................................................12
G. Peran Elektron Dalam Ikatan Kimia.....................................................................................13
BAB III PENUTUP......................................................................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................................................................14
B. Saran......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Partikel materi adalah bagian terkecil dari suatu materi. Setiap materi mengandung
partikel-partikel kecil yang menyusun zat tersebut yang dapat berupa atom, ion, dan
molekul.
Concise Dictionary of Science & Computers (2004) mendefinisikan kimia sebagai
cabang dari ilmu pengetahuan alam, yang berkenaan dengan kajian-kajian tentang struktur
dan komposisi materi, perubahan yang dapat dialami materi, dan fenomena-fenomena lain
yang menyertai perubahan materi. Kajian dalam kimia melibatkan tiga dimensi penalaran,
yakni dimensi makroskopik (berkaitan dengan apa yang terobservasi), dimensi simbolik
(lambang, formula, persamaan), dan dimensi sub-mikroskopik (atom, molekul, ion, struktur
molekul) (Bucat, 1995; Johnstone, 2000). Dalam melakukan penelitian para ahli kimia
menggunakan metode ilmiah (scientific method) sebagai pendekatan dalam memecahkan
masalah, yang secara umum mencakup komponen-komponen observasi, hipotesis,
eksperimen, dan teori (Hill & Kolb, 2001; Silberberg, 2003). Sastrawijaya (1988)
berpendapat bahwa, konsep di dalam ilmu kimia merupakan konsep yang berjenjang dari
yang sederhana ke konsep yang lebih tinggi tingkatannya. Dengan demikian, konsep atom
ion dan molekul merupakan konsep sederhana yang digunakan untuk mempelajari konsep
yang lebih tinggi tingkatannya, salah satu contohnya adalah materi rumus kimia senyawa.
Oleh karena itu, pemahaman tentang materi atom,ion dan molekul sangat penting untuk
pemahaman berikutnya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan atom?


2. Bagaimana perkembangan teori atom?
3. Apa yang dimaksud dengan ion?
4. Apa saja jenis ion?
5. Apa yang dimaksud dengan Molekul?
6. Apa yang dimaksud struktur molekul?
7. Bagaimana peran electron dalam ikatan kimia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan atom
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan atom
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ion
4. Untuk mengetahui jenis ion
5. Untuk mengetahui pengertian molekul
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud struktur molekul
7. Untuk mengetahui bagaimana peran electron dalam ikatan kimia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atom
Atom, berasal dari kata Yunani “atomos”, yang berarti “tidak dapat dipotong” atau ”tidak dapat
dibagi”. Kata ini dicetuskan pertama kali oleh seorang filsuf Yunani kuno sekitar 2000 tahun yang lalu
yang bernama Demokritus. Dia menyimpulkan bahwa zat tidak dapat terus dibagi menjadi bagian yang
lebih kecil; suatu saat akan diperoleh bagian zat yang paling kecil yang tidak dapat dibagi lagi yang
kemudian disebut sebagai atom.
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar tertentu. Setiap
atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak
yang jauh. Mempelajari tentang teori atom sangatlah penting sebab atom merupakan penyusun materi
yang ada di alam semesta. Dengan memahami atom kita dapat mempelajari bagaimana satu atom dengan
yang lain berinteraksi, mengetahui sifat-sifat atom, dan sebagainya.

B. Perkembangan Teori Atom


Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus berkembang. Melalui
model dan teori atom, kita dapat mengetahui struktur suatu atom. Perkembangan tersebut tidak
dapat dilepaskan dari upaya para ilmuwan diantaranya John Dalton, J.J. Thomson, Ernest
Rutherford, , Niels Bohr, dan Erwin Schroding.

1. Teori Atom Dalton


Pada tahun 1808 seorang guru kimia dari Inggris John Dalton (1766-1844) mengajukan
pemikiran tentang atom yang dikenal dengan istilah “model atom Dalton” dengan intisari
sebagai berikut:
1) Setiap unsur terdiri atas partikel-partikel terkecil yang tak dapat dibagi-bagi lagi,
disebut atom.
2) Semua atom dari unsur yang sama memiliki ukuran dan massa yang sama. Atom-
atom dari unsur yang 118 berbeda memiliki massa yang berbeda pula. Dengan
demikian, banyaknya macam atom sama dengan banyaknya macam unsur.
3) Atom-atom tidak dapat dirusak . Atom-atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan
melalui reaksi kimia.
4) Melalui reaksi kimia, atom-atom dari pereaksi akan memiliki susunan yang baru dan
akan saling terikat satu sama lain dengan rasio atau perbandingan bilangan tertentu.
 Kelebihan teori atom Dalton : Sebagai tanda mulai di mulainya minat penelitian
terhadap model atom.
 Kelemahan Teori atom Dalton :Teori atom dalton tidak dapat menjelaskan suatu
larutan dapat menghantarkan arus listrik
2. Teori Atom J.J Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh william Crookers,
maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa
sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan
diantara katode dan anode.
Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan
partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya
disebut elektron. Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron
bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positif untuk
menetralkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson
memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang
dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa: "Atom merupakan bola
pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron" .
Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas
kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging
jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif
yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
 Kelebihan Teori Atom J.J Thomson : Membuktikan adanya partikel lain bermuatan
negatif didalam atom, sehingga atom bukan merupan partikel terkecil dari suatu
unsur.
 Kelemahan Teori Atom J.J Thomson : Tidak bisa menjelaskan susuan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut.
3. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners
Masreden)melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa
(λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu
partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat
menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji
pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif
yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan
mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas
yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut
kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara
20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
1) Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2) Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3) Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan
fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan
1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom
kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford


mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang
menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif,
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam
inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar
tidak saling tolak menolak.

Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut:

 Kelebihan Teori atom Rutherford : Membuat pemikiran bahwa atom tersusun dari
inti atom dan elektron yang mengelilingi inti.
 Kelemahan Teori atom Rutherford : Tidak dapat menjelaskan kenapa elektron
tidak dapat jatuh kedalam inti atom

4. Teori Atom Bohr


Pada tahun 1913 pakar fisika denmark bernama Neils Bohr memperbaiki
kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen.
Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati
daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan
antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan
empat postulat, sebagai berikut:
1) Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam
atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap)
elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2) Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga
tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3) Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner
lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan
persamaan planck, ΔE =hv.
4) Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut . Besarnya momentum sudut
merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h
tetapan planck.

Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan


tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah
adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor
kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

 Kelebihan Teori atom Bohr : Atom terdiri dari beberapa kulit tempat
berpindahnya elektron.
 Kelemahan teori atom Bohr : Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek
Zeeman dan efek Strack.

5. Teori Atom Modern


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian
yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara
seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan
elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi
gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga
dimensi.
Persamaan Schrodinger
x,y dan z = Posisi dalam tiga dimensi
Y = Fungsi gelombang
M = Massa
Ђ = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E = Energi total
V = Energi potensial
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model
atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini,
Kelemahan Teori Atom Modern :
 Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk
partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.

C. Pengertian Ion
Kata ion berasal dari bahasa Yunani: ἰόν, ion, "sedang pergi", kata kerja bentuk sedang
dari bahasa Yunani: ἰέναι, ienai, "pergi". Istilah ini diperkenalkan oleh fisikawan dan
kimiawan Inggris Michael Faraday pada tahun 1834 untuk menyebut spesies tak dikenal
yang pergi dari satu elektrode ke elektrode lain melalui media berair .
Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Suatu atom dapat
memperoleh muatan positif atau muatan negatif tergantung pada apakah jumlah elektron
dalam atom lebih besar atau kurang dari jumlah proton dalam atom. Ion bermuatan negatif,
yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion, karena dia tertarik menuju anoda.
Ion bermuatan positif, yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation, karena
tertarik ke katoda. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom atau kelompok atom yang
terionisasi ditandai dengan tikatas n+ atau n-, di mana n adalah jumlah elektron yang hilang
atau diperoleh.

D. Jenis-jenis Ion
Terdapat dua jenis ion,yaitu:

1) Ion Positif/Kation
Kation ialah suatu ion yang membawa muatan positif yang disebabkan karena
jumlah proton dalam suatu spesi lebih banyak dibandingkan jumlah elektronnya.
Kation adalah spesies ionik dengan muatan positif. Pada umumnya, kation terbentuk
akibat dari suatu spesi yang kehilangan satu atau lebih elektronnya.
Rumus untuk kation ditunjukkan dengan tanda “+” yang diawali dengan angka
yang menunjukkan jumlah muatan, misalnya yaitu H+ artinya atom hidrogen yang
bermuatan 1+, untuk Ca2+ merupakan kalsium yang bermuatan 2+.
Ion positif biasanya berupa logam atau bertindak seperti logam. Banyak bahan
yang mengandung ion-ion ini, Beberapa contoh kation, atau ion positif, diantaranya
yaitu Aluminium(Al 3+), Barium (Ba 2+), dan Kalsium (Ca 2+)
2) Ion Negatif/Anion
Anion ialah suatu ion yang membawa muatan negatif yang disebabkan karena
jumlah elektron pada suatu spesi lebih besar daripada jumlah elektronnya. Anion bisa
terbentuk karena suatu spesi menarik atau menangkap elektron dari spesi lain yang
kehilangan elektron.
Dalam arti kimia, anion biasanya dituliskan dengan tanda “-“ yang diawali dengan
angka yang menunjukkan besar muatannya.Beberapa contoh anion, atau ion negatif,
diantaranya yaitu Bromide (Br-), Klorida( Cl-), dan Iodida(I-).

E. Pengertian Molekul
Molekul adalah sekumpulan yang terikat dan merupakan kesatuan serta mempunyai
sifat-sifat fisika dan kimia yang khas.4 Berdasarkan kutipan di atas maka molekul itu ada
karena adanya atom-atom, yaitu apabila atom terasosiasi dengan sesama jenisnya atau
dengan atom lain (tak sejenis) maka terjadinya molekul. Gabungan atom – atom sejenis
dapat membentuk molekul unsur, sedangkan gabungan unsur-unsur yang tidak sejenis
dapat membentuk molekul senyawa.
Molekul dikatakan bagian terkecil dari benda yang dapat berdiri sendiri. Satu molekul
6
panjangnya kurang lebih satu per milliyar centimeter (1/100.000.000 cm) . Dalam satu
benda yang panjangnya satu centimeter, terdapat 1000.000.000 molekul, bayangkan
bagaimana halusnya molekul itu. Bayangkan pula jumlah molekul yang terdapat dalam
sehelai rambut, berapa jumlah molekul dalam tubuh, dan berapa molekul dalam bumi
dan ruang angkasa. Seperti halnya atom, molekul juga mempunyai massa dan
bentuknya. Massa molekul sesuatu zat adalah jumlah massa atom yang membentuknya.

F. Struktur Molekul
1) Struktur lewis untuk Molekul dengan ikatan tunggal
Struktur lewis digunakan untuk melihat bagaimana bentuk dari sebuah molekul.
Struktur lewis digunakan untuk melihat bagaimana bentuk dari sebuah molekul.
Struktur lewis dikenal dengan electron-dot simbolnya. Dalam struktur lewis, terdapat
pasangan electron bebas dan pasangan electron yang berikatan. dalam
menggambarkan struktur lewis, harap diperhatikan kaidah octet yang dimana masing-
masing atom memiliki 8 elektron di level terluarnya. Terkecuali untuk hydrogen.
Hydrogen tidak mengikuti kaidah octet namun mengikuti kaidah duplet. Karena di
level terluar atom hydrogen hanya mampu diisi oleh dua elektron.

2) Struktur Lewis untuk Molekul yang memiliki ikatan rangkap (rangkap dua atau tiga).
Ada kalanya langkah-langkah seperti yang telah dijelaskan di atas masih
menyisakan electron tunggal pada atom pusat atau atom yang mengililingi atom pusat.
Dimana electron tunggal tersebut masih bisa dgunakan. Oleh karena itu, ada beberapa
langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan mengubah ikatan tunggal
yang tersisa menjadi ikatan rangkap.
G. Peran Elektron dalam Ikatan Kimia
Sifat kimia suatu unsur ditentukan terutama oleh konfigurasi elektron pada kulit
terluarnya (elektron valensi) karena kemampuan suatu atom untuk bergabung dengan
atom lain. Apabila terjadi interaksi antara dua atom maka akan terjadi perubahan susunan
elektron pada ke dua atom tersebut. Perubahan ini dapat mengakibatkan terjadinya
tarikan antara kedua atom sehingga dapat bergabung. Tetapi ada kemungkinan lain, yaitu
bahwa tidak terjadi tarikan antara kedua atom, dan keduanya tidak dapat bergabung. Ini
artinya bahwa apabila terbentuk suatu melekul dari dua atau beberapa atom, susunan
elektron dalam atom yang membentuk molekul itu telah berbeda dengan susunan elektron
dalam atom bebas. Ada dua teori yang dapat digunakan untuk menerangkan hal ini.
Pertama teori ikatan valensi menganggap bahwa hanya elektro-elektron terluar saja
yang terlibat dalam pembentukan molekul. Dengan demikian perubahan kofigurasi
elektron juga hanya terjadi pada kulit-kulit terluar saja, sedang kulit-kulit elektron yang
lebih dalam tidak mengalami perubahan susunan electron.
Kedua teori orbital molekul apabila dua atom bergabung, semua elektron dari kedua
atom akan mengalami perubahan susunan dalam suatu molekul electron-electron tidak
lagi bergerak dalam orbital atom, melainkan bergerak dalam orbital molekul mengelilingi
kedua inti.
Pada umumnya atom tidak berada dalam keadaan bebas, tetapi menyatu dengan
atom lain membentuk senyawa, hal ini merupakan suatu fakta bahwa atom yang
bergabung lebih stabil daripada atom yang menyendiri.
Kecenderungan suatu atom untuk menerima elektron atau melepaskan elektron
valensinya bergantung pada besarnya energi yang dilepaskan. Unsur yang energi
ionisasinya kecil akan melepaskan elektron dengan sangat mudah dan unsur yang
mempunyai energi ionisasi besar akan menerima elektron dan sangat sukar untuk
melepaskan elektron. Jumlah electron yang dilepaskan atau yang diterima bergantung
pada jumlah elektron valensi unsur yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori atom mengalami perkembangan yang sangat lama dengan perlahanlahan
yakni dari teori atom Dalton hingga teori atom mekanika kuantum dan sampai sekarang
yang masih terus dilakukan penelitian. Teori atom berkembang mulai dari teori yang
paling sederhana yang kemudian berkembang secara perlahan dengan berdasar
kelemahan teori tersebut hingga sampai saat ini yang teorinya benarbenar terperinci
dan cukup komplek.

Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Suatu atom dapat
memperoleh muatan positif atau muatan negatif tergantung pada apakah jumlah
elektron dalam atom lebih besar atau kurang dari jumlah proton dalam atom.

Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui ikatan kovalen, dan
atom tersebut berkisar dari jumlah yang sangat sedikit, sampai jumlah yang sangat
banyak. Bentuk molekul, yang berarti cara atom tersusun di dalam ruang,
mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika dan kimia molekul tersebut.

Demikian yang dapat kita sampaikan yakni materi tentang "Ukuran Partikel
Bahan Kimia" Kurang lebihnya kami mohon maaf, kesalahan berasal dari kami
manusia dan kebenaran hanya semata berasal dari Allah Swt. Bila terdapat kritik
ataupun saran kami bersedia menerimanya. Semoga bermanfaat bagi para pembaca
terutama kami para penulis. Sekian penutup dari kami terimakasih atas perhatiannya.

B. Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih
banyak ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain
untuk lebih memperdalam materi mengenai ukuran partikel bahan Kimia
DAFTAR PUSTAKA

Sabarni. 2014. Atom Dan Molekul Berdasarkan Ilmu Kimia Dan Perspektif Al-Quran. Lantanida
Journal, Vol 2 No, 2014.
Fitri Muaddah. 2018. Materi Pembelajaran Kelas X Bab 4 Ikatan Kimia.
Ajeng Ayu. 2019. Kimia Dasar I Strukrur Molekul

Anda mungkin juga menyukai