Anda di halaman 1dari 33

TUGAS 1

IKATAN KIMIA BAHAN

Disusun Oleh Kelompok 6

Dimas Ali Wijaya (1815041052)

M. Rifqi Fasdhilah Irsa (1815041062)

Zahratul Azizah (1815041008)

Mata Kuliah : Bahan Konstruksi Teknik Kimia

Dosen : Panca Nugrahini F, S.T, M.T

Dr.Lilis Hermida, S.T, M.Sc

Jurusan Teknik Kimia

Fakultas Teknik

Universitas Lampung

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “ IKATAN KIMIA BAHAN””.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap makalah““IKATAN KIMIA BAHAN””ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca

Bandar Lampung, 25 Agustus 2019

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang................................................................................................................ ...................


1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................................................

BAB II ISI

2.1 Atom dan Ion - ion .............................................................................................................................


2.2 Molekul...............................................................................................................................................
2.3 Ikatan Ikatan Kimia.............................................................................................................................
2.4 kegunaan ikatan Kimia........................................................................................................................
2.5 Bilangan Koordinasi..........................................................................................................................

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem periodik kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia yang tertera dalam tabel. Jumlah unsur yang terdapat pada
tabel sistem periodik adalah sebanyak 118 unsur. Jumlah unsur yang terdapat di alam lebih dari 118 unsur. Hal ini disebabkan
karena atom-atom dapat bereaksi antara satu atom dengan atom yang lain membentuk substansi baru yang disebut dengan
senyawa. Bila dua atau lebih atom-atom berikatan dan membentuk ikatan kimia menghasilkan senyawa yang unik yaitu
memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda dari sifat asalnya (sifat dari unsur-unsur sebelum bereaksi).

Ada beberapa hal yang kita dapat perhatikan, yaitu terdapat banyak contoh penerapan unsur-unsur kimia dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satunya contohnya adalah air. Air merupakan materi yang penting bagi kehidupan. Sebagian besar
kebutuhan pokok kita menggunakan air. Bahkan dalam tubuh, air penting untuk menjaga DNA dari kerusakan, mengantarkan
nutrisi ke seluruh bagian tunuh, dan menjaga keseimbangan suhu tubuh. Kita mengetahui air memiliki rumus senyawa H 2O. Air
tersusun dari unsur-unsur hidrogen dan oksigen. Tanpa kita sadari bahwa kita sedang berhadapan dengan contoh aplikasi dari
unsur-unsur yang berikatan, yang kemudian membentuk senyawa. Mungkin hal-hal yang sepatutnya kita kritisi adalah
bagaimana unsur-unsur tersebut dapat berikatan dan kemudian membentuk senyawa. Sebelum itu, kita harus mengetahui
terlebih dahulu apa pengertian dari senyawa kimia.

Senyawa kimia terbentuk dari dua atau lebih atom yang bergabung atau berikatan satu sama lain. Penggabungan ini
akan menghasilkan molekul atau senyawa yang sederhana atau kompleks. Atom-atom tersebut terikat satu sama lain dalam
senyawa akibat adanya gaya ikatan kimia. Munculnya teori tentang ikatan kimia disebabkan oleh keberadaan golongan unsur
gas mulia yaitu pada golongan VIIIA pada sistem periodik. Golongan unsur gas mulia memperlihatkan kecenderungan yang
sangat kecil untuk membentuk senyawa kimia, hal ini disebabkan karena unsur gas mulia bersifat stabil, sangat sulit bereaksi
dengan unsur lain membentuk senyawa dan memiliki elektron valensi oktet dan duplet. Kebanyakan unsur-unsur di alam ada
dalam bentuk senyawanya, bukan sebagai unsur bebas seperti unsur gas mulia. Hal ini memperlihatkan adanya kecenderungan
dari atom-atom yang relatif tidak stabil membentuk senyawa yang lebih stabil dibandingkan dengan atom unsur bebasnya.

1.2 CAPAIAN PEMBELAJARAN

Dari pembuatan makalah ini diharapakan kita bisa menjelaskan serta mengaplikasikan pengetahuan tentang ikatan
kimia dalam kehidupan sehari-hari terkhusus di ilmu keteknik kimiaan seperti yang berhungan dengan bahan konstruksi teknik
kimia .Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat mengetahui dan mempelajari tentang ikatan kimia. Karena dalam
kehidupan sehari-hari, kita tidak akan pernah lepas dari hal-hal yang berhubungan dengan ikatan kimia

1.3 TUJUAN TOPIK BAHASAN

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang atom dan ion-ion yang berhubungan dengan ikatan kimia
2. Untuk mengetahui seluruuh jenis jenis ikatan kimia
3. Untuk mengetahui dan memahami proses terbentuknys ikatan kimia
4. Untuk mengetahui kegunaan dari terbentuk nya ikatan kimia baik berupa molekul ataupun atom-atom
5. Untuk mengetahui dan memahami proses terbentuknya ikatan kimia
BAB II

ISI

2.1. ATOM DAN ION – ION

2.1.1. Atom

Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah
inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh.
Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos” diperkenalkan oleh Democritus yang artinya tidak dapat
dibagi lagi atau bagain terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi. Konsep atom yang merupakan penyusun materi yang
tidak dapat dibagi lagi pertama kali diperkenalkan oleh ahli filsafat Yunani dan India.
Konsep atom yang lebih modern muncul pada abab ke 17 dan 18 dimana saat itu ilmu kimia mulai berkembang. Para
ilmuwan mulai menggunakan teknik menimbang untuk mendapatkan pengukuran yang lebih tepat dan menggunakan ilmu
fisika untuk mendukung perkembangan teori atom.

(Chang, Raymond. 2004)


A. Teori Atom
1. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris, melakukan perenungan tentang atom.
Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa
atom berbentuk pejal.
John Dalton mengungkapkan bahwa :
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda memiliki sifat yang
berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang bergabung sama akan terbentuk
molekul unsur, sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
 Kelemahan teori atom Dalton
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan oleh teori tersebut,
antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Kelemahan –kelemahan tersebut dapat dijelaskan setelah ditemukan beberapa partikel penyusun atom, seperti
elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson tahun 1900, penemuan partikel proton oleh Goldstein tahun 1886.
 Kelebihan teori atom Dalton
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

2. Model Atom J.J. Thomson


Dengan adanya teori atom yang dikemukakan oleh Dalton maka banyak sekali para ilmuwan yang ingin
menyelidiki tentang atom. Mereka penasaran tentang apa itu atom dan apa penyusunnya? Salah satunya adalah J.J
Thompson, dia melakukan percobaan dengan menggunakan tabung katoda. Dia menemukan bahwa apabila tabung
katoda di beri tegangan tinggi maka suatu “sinar” yang dia sebut sebagai “sinar katoda” akan dihasilkan.
Disebabkan sinar ini muncul pada elektroda negative dan sinar ini enolak kutub negative dari medan listrik
yang diaplikasikan ke tabung katoda maka Thompson menyatakan bahwa sinar katoda tersebut tak lain adalah
aliran partikel bermuatan negative yang dikemudian hari disebut sebagai electron. Dengan mengganti katoda
menggunakan berbagai macam logam maka Thompson tetap menghasilkan jenis sinar yang sama.
Berdasarkan hal ini maka Thompson menyatakan bahwa setiap atom pasti memiliki electron, disebabkan
atom bersifat netral maka dalam atom juga harus megandung sejumlah muatan positif. Sehingga dia menyatakan
bahwa:
“Atom terdiri dari awan bermuatan positif yang terdistribusi sedemikian rupa dengan muatan negative
tersebar secara random di dalamnya”
Model atom ini kemudian disebut sebagai “plum pudding model” yang di Indonesia lebih dikenal sebagai model
roti kismis.

 Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson


· Kelebihan.
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan
bagian terkecil dari suatu unsur.
· Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

3. Model Atom Rutherford


Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)melakukan percobaan yang
dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel
alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus
lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah
atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau
dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng
emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°),
tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut
90° bahkan lebih.

Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesmipulan beberapa berikut:


1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat
partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000
partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan
ukura
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom
yang dikenal dengan Model Atom Rutherfordyang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat
kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga n inti atom
kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan. bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral
yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
 Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Rutherford
· Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti
· Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika,
gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan
berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti. Karena Rutherford adalah
telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.

4.Model Atom Bohr


Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford
melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan
elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan
antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai
berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini
dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling
inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk
radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini,
sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang
disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n
adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.

Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling
dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
 Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Bohr
· Kelebihan
atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
· Kelemahan
model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack

5. Model Atom Modern


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin
Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal
dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda
secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak
tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan
tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk
mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga
dimensi.
 Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Modern
Kelebihan

1. Mengetahui dimana posisi elektron yang sedang mengorbit


2. Bisa ngukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya
3. Bisa teridentifikasi kalau di inti terdapat proton dan netron kemudian dikelilingi oleh elektron yang
berputar diporosnya/ di orbitalnya
Kelemahan
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk partikel dalam kotak dan atom
dengan elektron tunggal

(Syukri. 1999)
2.2. MOLEKUL

2.2.1 Pengertian Molekul

Molekul dapat diartikan sebagai sekumpulan atau sekelompok atom yang saling berikatan satu sama lain.molekul dibagi
menjadi 2 golongan yaitu molekul senyawa dan molekul unsure

A. Molekul unsurlekul unsur merupakan molekul yang terbentuk atau berasal dari hasil kombinasi unsur atau atom yang
satu jenis. Pengertian molekul unsur pada intinya adalah molekul yang terdiri dari satu jenis atom atau unsur saja. Dan
ternyata, penamaan molekul unsur sendiri saling berkaitan dengan jumlah unsur penggabung yang digunakan. Molekul
unsur terdiri dari beberapa bagian yaitu dwiatom, triatom, tetraatom dan lain –lainnya berdasarkan jumlah unsur yang
dimiliki. Contoh molekul unsur adalah O2 (Oksigen), N2 (Nitrogen), P4 (Posfor), H2 (Hidrogen) dan lain sebagainya.

B. Molekul senyawa

Lainhalnyadenganmolekulunsur,pengertianmolekulsenyawasendiriadalahmolekulyangterbentukdaribeberapaunsuratau
atom.Definisimolekulsenyawalainnyaadalahmolekulyangdihasilkandaripenggabunganunsuratauatomdenganjenisyangb
erbeda.Jikapenamaanmolekulunsursangatsederhanakarenaterdiridaribanyaknyaunsuratauatomyangdigunakan.Penamaa
nmolekulsenyawasedikitlebihrumitkarenaterdiridaribeberapaunsurberbedayangdijadikansatu.Contohdarimolekulsenya
wadiantaranyaadalahCO2atauKarbonDioksida.Sekedarinformasi,CO2merupakangabungandarisatuatomkarbondengan
duaatomoksigen.H2O(air)jugamerupakansalahsatucontohdarimolekulsenyawakarenaterdiridarigabunganantaraduaato
mHidrogendengansatuatomoksigen.Takhanyadihasilkandarigabunganduaunsur,molekulsenyawajugabisadihasilkandari
3,4ataulebihunsur.MisalnyaadalahCO(NH2)2atauUreayangberasaldarigabunganantarasatuatomkarbon,duaatomNitroge
n,satuatomoksigensertaempatatomhidrogenyangkemudiandikenaldengannamaurea

(Syarifuddin, Nuraini. 1994)

2.2.2 Struktur Molekul

Struktur molekul suatu senyawa dapat diramalkan berdasarkan adanya Pasangan Elektron Ikatan (PEI) dan
Pasangan Elektron Bebas (PEB) pada kulit terluar dari suatu atom pusat di dalam molekul tersebut. Pasangan elektron
yang terdapat pada kulit terluar dari suatu atom pusat memiliki muatan sejenis sehingga akan terjadi gaya tolak
menolak. Pasangan-pasangan elektron ini akan meminimumkan tolak menolak tersebut dengan membentuk suatu
susunan tertentu. Teori ini dikenal dengan teori Tolakan Pasangan Elektron Kulit Valensi atau teori VSEPR (Valence
Shell Electron Pair Repulsion).

Berdasarkan teori VSEPR, gaya tolak menolak terbesar akan terjadi diantara PEB dan gaya tolak terkecil
akan terjadi antara PEI. Sehingga, jika kekuatan gaya tolak menolak antar pasangan elektron diurutkan akan
menghasilkan urutan sebagai berikut :

Hibridisasi adalah penyetaraan tingkat energi melalui penggabungan antarorbital senyawa kovalen atau kovalen
koordinasi. Bentuk molekul suatu senyawa dipengaruhi oleh bentuk orbital hibridanya. Hal ini terjadi akibat adanya
komposisi PEI dan PEB.

(Chang, Raymond. 2004)

a. Senyawa-senyawa tanpa PEB

Senyawa-senyawa tanpa PEB seperti CH4, CCL4, BH3, BCl3, BF3, BeCl2 dan SF6 dirumuskan dengan notasi A
dan X dengan A adalah atom pusat dan X adalah atom terikat.

Contoh :

a. Senyawwa CH4 dan CCL4 memiliki rumus AX4


b. Senyawa BH3, BCL3, dan BF3 memiliki rumus AX3
c. Senyawa SF6 memiliki rumus AX6
Senyawa CH4 dan CCL memiliki empat pasang elektron ikatan (PEI) di sekitar atom pusat C, sehingga
rumus umum struktur ruang kedua senyawa adalah AX4. Pada CH4 dan CCL4 terjadi penggabungan orbital 2s 2p 2p
dan 2p, sehingga hibridisasinya sp3. Rumus AX4 memiliki empat buah PEI yang berarti gaya tolak menolaknya lemah.
Susunan atom-atom senyawa dengan AX4 akan membentuk struktur ruang yang simetri dengan atom pusat yang
berada di tengah yang dikenal sebagai bentuk tetrahedral.

Struktur molekul CCl4

Sumber :https://wikenovi.wordpress.com/kimia-kelas-xi-2/bentuk-molekul-dan-gaya-antar-molekul-2/

Molekul BH3, BCl3 dan BF3 memiliki rumus AX3. Atom-atom senyawanya tersusun dengan atom pusat pusat berada
di tengah sehingga membentuk struktur ruang simetris yang dikenal sebagai segitiga sama sisi. Pada BH3, BCl3 dan BF3
terjadi penggabungan orbital 2s 2p dan 2p, sehingga hibridisasinya adalah sp2. Hibridisasi dan bentuk molekul beberapa
senyawa dapat dilihat pada tabel 1.

Struktur molekul BH3

Sumber :http://surya.blogchem.com/materi-kimia-ikatan-kimia/
Struktur ruang senyawatanpa Pasangan Elektron Bebas

b. Senyawa-senyawa yang memiliki PEB


Senyawa-senyawa yang memiliki PEB dirumuskan dengan dengan notasi A, X dan E, dimana A adalah atom
pusat, X adalah atom terikat dan E merupakan pasangan elektron bebas. Salah satu senyawa yang meiliki PEB
adalahH2O. Molekul H2O mengandung empat pasangan elektron yang terdiri atas dua PEI (X) dan dua PEB (E). Oleh
karena itu, molekul H2O memiliki rumus AX2E2 dengan susunan ruang pasangan elektron berbentuk tetrahedral. Akan
tetapi, dalam molekul H2O tersebut memiliki dua PEB, sehingga molekul H2O berbentuk seperti huruf “V”. Hal ini
disebabkan oleh adanya gaya tolak menolak antar PEB. Besar sudut ikatan pada H 2O menjadi 104,5o. Besar sudut
ikatan tersebut lebih kecil dibandingkan sudut ikatan H-C-H pada molekul CH4 (109,5o) yang disebabkan oleh gaya
tolak menolak antar PEI.

Molekul H2O

Sumber :https://id.quora.com/Bagaiamana-bentuk-rumus-molekul-air
Berbeda dengan H2O, dalam molekul NH3 terdapat empat pasangan elektron yang terdiri atas tiga PEI dan
satu PEB. Dengan demikian, molekul NH3memiliki rumus AX3E yang secara teori akan berbentuk tetrahedral.
Namun faktanya NH3merupakan molekul yang berbentuk piramida trigonal. Bentuk tersebut terjadi karena adanya
gaya tolak menolak antara PEB dan PEI. Besar sudut antar ikatan H-N-H dalam molekul NH3adalah sebesar 107o.
Besar sudut ikatan ini lebih kecil dibandingkan sudu ikatan H-C-H dalam molekul CH4 (109,5o), namun lebih besar
dari sudut ikatan H-O-H pada H2O (104,5o).
Molekul NH3

Sumber :http://resepkimiaindustri.blogspot.com/2016/11/amonia-nh3.html

Berdasarkan besar sudut ikatan antara molekul H2O, NH3dan CH4, terbukti bahwa urutan gaya tolak menolak
pasangan elektron adalah PEB-PEB > PEB-PEI > PEI-PEI. Pada susunan ruang pasangan elektron yang sama,
semakin besar gaya tolak menolak, sudut ikatan yang terbentuk akan semakin kecil.Hibridisasi dan bentuk molekul
beberapa senyawa dapat dilihat pada tabel2.

Struktur ruang molekul senyawa yang memiliki PEB

2.3. IKATAN – IKATAN KIMIA

2.3.1. Ikatan Kimia Antar Atom


Ikatan kimia merupakan suatu gaya yang menahan atom-atom untuk tetap berada dalam bentuk senyawa. Ikatan
tersebut bertanggung jawab dalam interaksi tarik menarik antar dua atom yang menyebabkan suatu senyawa berada dalam
keadaan stabil. Ikatan kimia dibagi ke dalam dua jenis, yaitu ikatan ionik yang terbentuk akibat adanya proses transfer elektron
antar atom dan ikatan kovalen, yang timbul karena adanya proses sharing elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron.

A. Ikatan ionic
karena adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom Ada beberapa definisi tentang ikatan ion, yaitu:
- Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik lantara ion positif dan ion negatif.
- Ikatan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam.
Ikatan ion terjadi yang lain
- Ikatan ion ini sangat stabil, khususnya bila menyangkut ion bervalensi ganda.
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan ion terbentuk
antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam,
setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron
berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis)
yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua
senyawa ion berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu. Contoh ikatan ion dapat dilihat pada reaksi berikut :
sumber :http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/05/Rumus-Pembentukan-NaCl-Lewis.jpg

Pada reaksi diatas setiap atom akan mengikuti konfigurasi elektron gas mulia agar menjadi stabil. Atom Na akan
kehilangan satu elektron untuk membentuk Na+ yang hanya mengadung 10 elektron. Jumlah elektron ion Na akan
sama dengan jumlah ion elektron gas mulia (Ne), sehingga ion Na akan cenderung stabil. Di lain pihak, atom Cl yang
memiliki 7 elektron akan cenderung menerima 1 elektron tambahan (dari Na) agar jumlah elektron terluarnya menjadi
8 untuk menjadi stabil.

Natrium tergolong unsur logam dengan energi ionisasi yang relatif rendah. Artinya mudah melepas elektron.
Di lain pihak, klorin adalah unsur nonlogam dengan daya tarik elektron yang relatif besar. Artinya klorin mempunyai
kecenderungan besar untuk menarik elektron. Ketika natrium direaksikan dengan klorin, klorin akan menarik elektron
dan natrium. Natrium berubah menjadi ion positif (Na +), sedangkan klorin berubah menjadi ion negatif (Cl-). Ion ion
tersebut kemudian mengalami tarik-menarik karena gaya Coulomb sehingga membentuk NaCl.

Dari kasus tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ikatan ion terjadi karena adanya suatu gaya elektrostatis
dan ion yang berbeda muatan (positif dan negatif). Hal itu dapat terjadi jika antara unsur yang direaksikan terdapat
perbedaan daya tarik elektron yang cukup besar. Satu unsur mempunyai gaya tarik elektron yang lemah sehingga
elektronnya mudah lepas dan kedua unsur tersebut membentuk ion unsurnya. Golongan unsur yang gaya tarik
elektronnya relatif besar adalah unsur nonlogam, sedangkan golongan unsur yang mempunyai gaya tarik elektron
relatif lemah adalah unsur logam. Oleh karena itu, unsur logam dengan unsur nonlogam umumnya berikatan ion dalam
senyawanya.

Ciri-ciri senyawa ionik:

- Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi.


- Gaya tarik menarik antarpartikel sangat kuat.
- Tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang berada dalam kristal sulit bergerak.

(Syarifuddin, Nuraini. 1994)


B. Ikatan Kovalen

Ada beberapa definisi tentang ikatan kovalen, yaitu:

- Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antar atomnya ditimbulkan dari penggunaan
bersama elektron.
- Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam, serta mempunyai perbedaan
elektronegatifitas yang kecil.
- Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron oleh dua atom. .

Ikatan kovalen merupakan interaksi yang terjadi karena adanya penggunaan elektron bersama oleh dua atom.
Pada ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan elektron ikatan yang digunakan bersama ditarik oleh inti dari
kedua atom yang berikatan. Molekul hidrogen H2 merupakan contoh pembentukan ikatan kovalen.

Sumber :http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2009/04/pembentukanikatan.jpg
Molekul H2

Sumber :https://agusnurch.wordpress.com/2008/10/06/sub-bab-213molekul-h2/

Masing-masing atom hidrogen mempunyai 1 elektron dan untuk mencapai konfigurasi yang stabil seperti
unsur golongan gas mulia maka masing-masing atom hidrogen memerlukan tambahan 1 elektron. Tambahan 1
elektron untuk masing-masing atom hidrogen tidak mungkin didapat dengan proses serah terima elektron karena
memiliki keelekronegatifan yang sama. Sehingga konfigurasi yang stabil dapat dicapai dengan
pemakaian elektron secara bersama. Proses pemakaian elektron secara bersama terjadi dengan menyumbangkan
masing-masing satu elektron atom hidrogen untuk menjadi pasangan elektron milik bersama.

Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-kimia/ikatan-hidrogen/

Pasangan elektron bersama akan ditarik oleh kedua inti atom hidrogen yang berikatan. Gaya tarikan elektron
ke inti inilah yang mengikat ke dua atom hidrogen dalam molekul H 2dan yang berperan dalam pembentukan ikatan
kovalen dalam molekul yang lainnya. Pembentukan ikatan dalam molekul H2 tidak melalui pelepasan dan penyerapan
elektron. Sebagai unsur nonlogam, atom-atom hidrogen mempunyai daya tarik elektron yang cukup besar. Oleh karena
peasangan elektron yang terbentuk ditarik oleh kedua inti atom hidrogen yang berikatan, kedua atom tersebut menjadi
saling terikat. Ikatan yang terbentuk dengan cara

Ikatan kovalen dalam atom-atom berektron banyak, contohnya fluorin, hanya akan melibatkan elektron
valensi dalam ikatan kovalennya. Atom F yang memiliki konfigurasi 1s2 2s2 2p5, tidak melibatkan elektron orbital
1sdalam pembentukan ikatan karena tingkat energinya rendah yang disebabkan oleh keberadaan elektron yang terlalu
dekat dengan inti.Pembentukan molekul F2 hanya melibatkan dua elektron valensi dari tiap-tiap atom Fluor. Pasangan
elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas (PEB),
dimana masing-masing atom F dalm F2 memiliki tiga pasang elektron bebas.

Ikatan Kovalen Molekul F2


Sumber:http://kimiaikatan.blogspot.com/p/blog-page_2.html

Molekul F2 telah mencapai konfigurasi elektron gas mulia yang stabil dengan pemakaian elektron secara
bersama. Pembentukan molekul tersebut mengikuti kaedah oktet yang dirumuskan oleh Lewis, dimana sebuah atom,
kecuali hidrogen, cenderung membentuk ikatan sampai atom itu dikelilingi oleh delapan elektron valensi. Dengan kata
lain, ikatan kovalen terbentuk jika elektron yang tersedia tidak cukup untuk masing-masing atom mencapai oktet yang
lengkap. Masing-masing atom dapat melengkapi oktetnya dengan menggunakan elektron secara bersamadalam ikatan
kovalen baik secara polar maupun nonpolar.
a. Ikatan Kovalen Polar
Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan. Dengan kata
lain, pada senyawa yang berikatan kovalen terjadi proses pengutuban muatan sehingga dinamakan ikatan kovalen
polar. Ikatan kovalen polar adalah suatu ikatan dimana elektron yang membentuk ikatan lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk berputar dan berkeliling disekitar salah satu atom. Pada pembentukan molekul
HCl elektron dalam ikatan kovalen digunakan tidak seimbang oleh atom H dan atom Cl sehingga terjadi
polarisasi, dimanaelektron ikatan akan lebih dekat kepada atom klor daripada Hidrogen.

Ikatan kovalen polar pada molekul HCl

Sumber :http://kimiaikatan.blogspot.com/p/blog-page_2.html

Polaritas ikatan ini dapat digambarkan dalam bentuk panah atau symbol parsial positif (δ+) dan parsial negatif(δ-
). Parsial positif adalah tanda bahwa atom lebih bersifat elektropositif di banding dengan atom yang menjadi
pasangannya, sedangkan parsial negatif merupakan atom yang lebih bersifat elektronegatif daripada atom yang
menjadi pasangan ikatannya.

b. Ikatan kovalen nonpolar

Ikatan kovalen nonpolar merupakan ikatan yang terbentuk dari atom-atom yang memiliki keelektronegatifan
yang sama atau tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan. Ikatan ini biasanya terbentuk dari atom nonlogam
diatomik seperti H2, F2, N2 dan Br2. Pada pembentukan molekul diatomik, kedua elektron dalam ikatan kovalen
digunakan secara seimbang oleh kedua inti atom. Karena itu, pada molekul diatomik tidak akan terjadi polarisasi
muatan.

Sumber ;https://www.the-mad-scientist.net/g12-ib-sl-chemistry-madlab/february-7-11-2016

Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) tertarik sama
kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang
mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul
simetri.

Kovalen Polar Kovalen Non Polar


Larut dalam air Tidak dapat larut dalam air
Memiliki pasangan elektron bebas Tidak memiliki pasangan elektron bebas
Berakhir ganjil, kecuali BX3 dan PX5 Berakhiran genap
Contoh: NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr, SO3, N2O5, Contoh: F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4, SF6,
Cl2O5 PCl5, BCl3

C. Ikatan Logam

Ada beberapa definisi tentang ikatan logam, yaitu:


- Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam.
- Ikatan logam adalah ikatan kimia dimana gaya antar atomnya terbentuk karena penggunaan elektron bersama-
sama tetapi tanpa memiliki arah yang tertentu.
- Ikatan logam terjaadi akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam dan muatannegatif dari elektron
yangbergerakbebas

Sumber :http://rizkaayumelykhatun.blogspot.com/2014/12/ikatan-logam.html

Ikatan logam merupakan ikatan antar atom logam, namun bukan ikatan ion maupun kovalen. Dalam suatu logam
terdapat atom-atom sesamanya yang berikatan satu sama lain sehinggasuatu logam akan bersifat kuat, keras, dan dapat
ditempa. Elektron-elektron valensi dari atom-atom logam bergerak dengan cepat membentuk lautan elektron
mengelilingi inti atom. Ikatan yang terbentuk sangat kuat sehingga menyebabkan ikatan antaratom logam sukar
dilepaskan. Unsur logam pada umumnya merupakan zat padat pada suhu kamar dan kebanyakan logam adalah
penghantar listrik yang baik.
Ikatan logam terjadi karena adanya delokalisasi elektron. Sebagaimana telah diketahui bahwa unsur logam
mempunyai sedikit elektron valensi sehingga kulit terluar atom logam relatif longgar. Kejadian seperti itu
memungkinkan elektron valensi dapat berpindah-pindah. Mobilitas elektron dalam logam sangat bebas, menyebabkan
elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, atau disebut juga delokalisasi. Elektron-elektron valensi yang
mengalami delokalisasi tersebut membentuk satu awan yang membungkus ion-ion positif logam di dalamnya
Proses Terjadinya Ikatan Logam
 Logam memiliki sedikit elektron valensi dan memiliki elektronegativitas yang rendah. Semua jenis logam cenderung
melepaskan elektron terluarnya sehingga membentuk ion-ion positif/atom-atom positif/kation logam.
 kulit terluar unsur logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron terdelokalisasi, yaitu suatu
keadaan dimana elektron valensi tidak tetap posisinya pada suatu atom, tetapi senantiasa berpindah pindah dari satu
atom ke atomlainnya.

Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/mj.jpg

 Pada logam, elektron-elektron yang menyebabkan terjadinya ikatan di antara atom-atom logam tidak hanya
menjadi milik sepasang atom saja, tetapi menjadi milik semua atom logam, sehingga elektron-elektron dapat bergerak
bebas.
Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/ft.jpg

 Elektron valensi logam bergerak dengan sangat cepat mengitari intinya dan berbaur dengan elektron valensi yang lain
dalam ikatan logam tersebut sehingga menyerupai “awan” atau “lautan” yang membungkus ion-ion positif di
dalamnya.

Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/mk.jpg

 Elektron bebas dalam orbit ini bertindak sebagai perekat atau lem. Kation logam yang berdekatan satu sama lain saling
tarik menarik dengan adanya elektron bebas sebagai ”lemnya”.
 Struktur logam dapat dibayangkan terdiri dari ion-ion positif yang dibungkus oleh awan atau lautan elektron valensi .
 Ion-ion positif berada di tengah-tengah “lautan” elektron yang bergerak bebas maka akan terjadi tarik menarik antara
ion-ion positif dengan elektron-elektron tersebut .

Perbedaan mendasar dan hal-hal lainnya mengenaik ikatan ionik, kovalen, dan kovalen koordinasi dapat
diperhatikan dari tabel berikut ini:

Perbedaan Ion Kovalen Kovalen Koordinasi


Proses Serah terima elektron Penggunaan bersama Penggunaan bersama
Pembentukan antar atom pasangan elektron pasangan elektron
dimana tiap atom yang hanya berasal
menyumbang elektron. dari salah satu atom.
X+YaX:Y X+YaX:Y
Atom yang Logam + Nonlogam Nonlogam + Nonlogam +
terlibat Nonlogam Nonlogam
Titik leleh dan Tinggi Rendah (kecuali pada Rendah
titik didih padatan kovalen
seperti intan)
Kelarutan Larut dalam air namun Sukar larut dalam air Sukar larut dalam air
sukar larut dalam namun larut dalam namun larut dalam
pelarut organik seperti pelarut organik. pelarut organik.
aseton, alkhohol, eter
dan Benzena.
Daya Hantar Lelehan dan Tidak dapat Tidak dapat
Listrik larutannya menghantarkan listrik menghantarkan listrik
mengantarkan listrik (namun ada beberapa (namun ada beberapa
larutannya yang larutannya yang
menghantarkan listrik) menghantarkan listrik)
Contoh NaCl, LiF, CaO, HF, H2O, PCl3, BCl3, NH4+, SO4-2, POCl3,
CaBr2, AlCl3 CO2 H3NBF3, SO3

D. Ikatan Kovalen Koordinasi


Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian pasangan elektron bersama yang
berasal dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Beberapa senyaawa yang memiliki ikatan
kovalen koordinasi adalah NH4Cl, H2SO4 dan HNO3. Ciri-ciri ikatan kovalen koordinasi adalah adanya pasangan
elektron bebas dari salah satu atom yang dipakai secara bersama-sama seperti pada contoh berikut :

Ikatan Kovalen

Ikatan Kovalen Koordinasi

Tanda panah menunjukkan pemakaian elektron dari atom N yang digunakan secara bersama oleh atom N dan O.
Jadi, senyawa HNO3 memiliki satu ikatan kovalen koordinasi dan dua ikatan kovalen.

Serta banyak contoh lain dari ikatan kovalen koordinasi seperti ammonia (NH3) yang bereaksi dengan boron triklorida
(BCl3) membentuk senyawa NH3BCl3. Atom N dalam NH3sudah memenuhi kaidah oktet dan mempunyai sepasang
elektron bebas. Di lain pihak, atom B dalam BCl3 sudah memasangkan semua elektron valensinya, namun belum
memenuhi kaidah oktet. Dalam hal ini, atom N (dari NH 3) dan atom B (dari BCl3) dapat berikatan dengan
menggunakan bersama pasangan elektron bebas dari atom N

2.3.2 Ikatan Antar Molekul ( Gaya Antar Molekul )

Ikatan antar molekul adalah interaksi yang menimbulkan tarikan antar molekul dengan berbagai tingkat kekuatan. Pada
suhu tertentu, kekuatan tarikan antarmolekul menetukan wujud suatu zat berupa gas, cair atau padat.Ada tiga jenis gaya
antarmolekul yaitu gaya dipol-dipol, London dan ikatan hidrogen.

A. Dipol-dipol

Gaya dipol-dipol adalah gaya yang terjadi di antara molekul-molekul yang memiliki sebaran muatan tidak homogen,
yakni molekul-molekul dipol atau molekul polar. Molekul-molekul polar memiliki dua kutub muatan yang berlawanan.
Oleh karena itu, diantara molekul-molekulnya akan terjadi interaksi yang disebabkan oleh kedua kutub muatan yang
dimilikinya.

Gaya dipol-dipol permanen

Sumber :http://www.nafiun.com/2013/06/pengertian-gaya-antar-molekul-struktur.html

Pada interaksi dipol-dipol, ujung-ujung parsial positif suatu molekul mengadakan tarikan dengan ujung-ujung parsial
negatif dari molekul-molekul lain yang mengaibatkan orientasi molekul-molekul sejajar.

B. Gaya London

Gaya London terjadi pada atom atau molekul, baik polar maupun nonpolar. Gaya london atau disebut juga gaya
dispersi merupakan gaya yang timbul akibat dari pergeseran sementara muatan elekron dalam molekul homogen atau
dapat dikatakan bahwa gaya london terjadi akibat pergeseran awan elektron dari suatu molekul membentuk dipol
sementara.
Gaya London

Sumber :http://hanaislamiatia29.blogspot.com/2016/12/gaya-van-der-waals-dalamilmu-kimia-gaya.html

Gaya london terjadi melalui beberapa tahapan, dimulai dari tumbukan antar molekul yang menyebabkan
terbentuknyadipol sementara akibat pergeseran awan elektron. Dipol-dipol sementara yang terbentuk akan
menginduksi molekul lain membentuk dipol terinduksi. Akibat terbentuk dipol sementara pada sejumlah molekul,
menimbulkan gaya tarik menarik diantara molekul tersebut yang dikenal sebagai gaya london. Gejala tersebut
berlansung secara terus menerus dan berimbas kepada molekul-molekul lain sehingga terjadi gaya london diantara
molekul-molekul yang ada.

Dengan demikian, gaya london adalah gaya interaksi antaratom atau molekul yang memiliki dipol sementara
dengan jarak yang sangat berdekatan satu sama lain. Kekuatan gaya london dipengaruhi oleh ukuran, bentuk molekul,
dan mudah tidaknya pergeseran awan elektron. Sentuhan diantara atom atau molekul dengan luas permukaan sentuhan
besar menghasilkan peluang lebih besar menghasilkan dipol sementara dibandingkan bidang sentuh yang relatif kecil.
Semakin besar luas permukaan sentuh molekul, semakin besar peluang terjadinya dipol sementara. Gaya London
merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yng molekulnya bertarikan hanya berdasarkan gaya London mempunyai titik
leleh dan titik didih yang rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa molekulnya relatif kira-kira sama. Jika
molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar. Contohnya adalah hidrogen (H 2),
nitrogen (N2), metana (CH4), gas-gas mulia seperti helium (He), dan sebagainya.

Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain kerumitan molekul dan ukuran molekul.
a. Kerumitan Molekul
•Lebih banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul sederhana, sehingga Gaya London
lebih besar dibandingkan molekul sederhana.
•Makin besar Mr makin kuat Gaya London.

b. Ukuran Molekul
•Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada molekul berukuran kecil. Sehingga
mudah terjadi kutub listrik sesaat yang menimbulkan Gaya London besar.
•Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar, sehingga gaya londonnya juga
semakin besar.

C. Ikatan Hidrogen

Senyawa yang mengandung atom hidrogen dan atom yang memiliki keelektronegatifan tinggi, seperti fluorin,
klorin, dan oksigen dapat membentuk senyawa polar. Pada molekul polar, pasangan elektron ikatan yang digunakan
bersama lebih tertarik ke arah atom dengan keelktronegatifan tinggi. Ikatan hidrogen terbentuk pada seyawa-senyawa
polar yang mengandung atom H dan atom yang memiliki keelktronegatifan yang tinggi, seperti F, O, dan N.
Molekul air (H2O)

Sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimia

Atom-atom yang memiliki keelktronegatifan tinggi akan menarik pasangan elektron lebih kuat, sehingga kulit
valensi elektron pada atom hidrogen seolah-olah terkelupas dan inti atom hidrogen yang bermuatan positif seolah-olah
berada dipermukaan molekul. Semakin tinggi keelektronegatifan atom yang mengikat atomm hidrogen, semakin besar
peluangnya untuk membentuk ikatan hidrogen. Dengan hadirnya ikatan hidrogen dalam suatu senyawa menimbulkan
pengaruh terhadap sifat-sifat fisik senyawa tersebut

(Syarifuddin, Nuraini. 1994)

2.4. SIFAT DAN KEGUNAAN IKATAN KIMIA

2.4.1.Kegunaan Ikatan Ion

Hampir semua senyawa ion mudah larut dalam air. Tubuh manusia harus menjaga sejumlah ion agar berfungsi baik,
ion ini disebut dengan elektrolit. Tanpa konsentrasi yang tepat dari elektrolit tersebut maka gerakan syaraf tidak dapat
mengirim ke otak.Ketika kita berkeringat, maka kita kehilangan cairan yang berupa elektrolit dalam tubuh yang mengakibatkan
cairan elektrolit dalam tubuh berkurang ( tidak seimbang).

Untuk memenuhi kebutuhan elektrolit dalam tubuh, maka seorang atlet dianjurkan meminum minuman yang dapat
menjaga cairan elektrolit dalam tubuhnya seimbang yaitu minuman yang mengandung Kalium Iodida (KI) seperti pocari sweat.
Perhatikan animasi dibawah ini

Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/az.jpg

Pada animasi ini terlihat dua molekul yaitu molekul Kalium (K) dan Iodium (I). Ion Kalium mentrasfer elektron ke ion Iodium,
sehingga terbentuk senyawa ion. Kalium (K) kehilangan satu elektron sedangkan Iodium (I) bertambah satu elektron. KI
digunakan untuk mengatasi masalah penyakit thyroid pada manusia.
Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/aw.jpg

Selain Kalium Iodida contoh lain dari ikatan ion adalah Natrium Klorida (NaCl). Garam NaCl ini digunakan untuk penambah
cita rasa pada makanan, kristalnya berbentuk kubus dan biasanya sering dijumpai dimeja makan. Senyawa ini terbentuk dari
reaksi antara : HCl + NaOH => H20 + NaCl

Sumder :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/ad.jpg

Dalam bentuk padatan, NaCl adalah kristal yang berbentuk kubus (sel lattice). Ikatan ion pada natrium klorida adalah
contoh ikatan ion yang klasik. Ketika logam natrium yang lunak direaksikan dengan gas klor yang berwarna kuning kehijauan
terjadi reaksi yang sangat eksoterm menghasilkan suatu padatan putih natrium klorida, NaCl (s). Natrium klorida merupakan
senyawa ion yang lelehan dan larutannya dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa ion terbentuk dari senyawa ion positip dan
ion negatip. Dalam NaCl terdapat ion-ion Na+ dan Cl –.
NaCl atau garam dapur kegunaannya : untuk penambah rasa makanan, bisa juga digunakan untuk mengawetkan makanan.

2.4.2. Kegunaan Ikatan Kovalen


Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian elektron bersama oleh atom-atom pembentuk
ikatan. Ikatan kovalen biasanya terbentuk dari unsur-unsur non logam. Dalam ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan
tertarik ke dalam nukleus kedua atom. Tarik menarik elektron inilah yang menyebabkan kedua atom terikat bersama.
Ada beberapa jenis ikatan kovalen yang semuanya bergantung pada jumlah pasangan elektron yang terlibat dalam
ikatan kovalen. Ikatan tunggal merupakan ikatan kovalen yang terbentuk 1 pasangan elektron. Ikatan rangkap 2 merupakan
ikatan kovalen yang terbentuk dari dua pasangan elektron, beitu juga dengan ikatan rangkap 3 yang terdiri dari 3 pasangan
elektron. Ikatan rangkap memiliki panjang ikatan yang lebih pendek daripada ikatan tunggal. Selain itu terdapat juga
bermacam-macam jenis ikatan kovalen lain seperti ikatan sigma, pi, delta, dan lain-lain.
-Proses Terbentunya Ikatan kovalen
Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/aq.jpg

Contoh dari ikatan kovalen peranan dalam kehidupan sehari-hari :

Molekul Nitrogen
Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/aa.jpg

Molekul tersebut terdiri dari dua unsur nitrogen yang saling berikatan dimana 3 elektron N (3 x) berbagi elektron dengan 3
elektron N lainnya (3 o) agar dapat berikatan.
Jika dapat diilustrasikan dalam kehidupan sehari-hari, sama halnya dengan hubungan antara penjual dan pembeli yang saling
membutuhkan satu sama lain.

A. Ikatan Kovalen Tunggal

a. Contoh pembentukan molekul hidrogen :

Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/ai.jpg

Hidrogen memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat hidrogen ditemukan dalam berbagai bidang.
Dalam kimia organik, hidrogen dipakai sebagai pesintesis senyawa-senyawa organik seperti senyawa aldehid. Dalam
bidang industri, hidrogen banyak digunakan seperti pembuatan bahan bakar fosil, pupuk, meningkatkan kejenuhan
minyak, pemurnian minyak bumi, pembuatan metanol, sebagai sel bahan bakar serta berperan dalam
proses hidrodealkilasi, hidrodesulfurasi, hidrocracking. Dalam bidang fisika dan teknik, hidrogen digunakan
sebagai sheilding gas dan zat pendingin rotor.

b. Kegunaan pembentukan HCl (asam klorida) :


Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/ai.jpg

Kegunaan HCl dalam skala industri maupun skala rumah tangga :


1. HCl merupakan bahan baku pebuatan besi (III) klorida (FeCl 3) dan polyalumunium chloride (PAC), yaitu bahan
kimia yang digunakan sebagai bahan baku koagulan dan flokulan. Koagulan dan flokulan digunakan pada
pengolahan air.
2. Sebagai bahan baku pembuatan vinyl klorida, yaitu monomer untuk pembuatan plastik polyvinyl chloride atau
PVC.
3. Asam klorida digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi oksida dari besi atau
baja.
4. Asam klorida dimanfaatkan pula untuk mengatur pH (keasaman) air limbah cair industri, sebelum dibuang ke
badan air penerima.
5. HCl digunakan pada proses produksi gelatin dan bahan aditif pada makanan.
6. Di laboratorium, asam klorida biasa digunakan untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan.
7. Asam klorida juga berguna sebagai bahan pembuatan cairan pembersih porselen
8. HCl digunakan pula dalam proses regenerasi resin penukar kation (cation exchange resin)
9. Kegunaan-kegunaan lain dari asam klorida diantaranya adalah pada proses produksi baterai, kembang api dan
lampu blitz kamera.
10. Campuran asam klorida dan asam nitrat (HNO3) atau biasa disebut dengan aqua regia, adalah campuran untuk
melarutkan emas.
11. Pada skala industri, HCl juga digunakan dalam proses pengolahan kulit.

B. Ikatan kovalen rangkap 2


a. Kegunaan Pembentukan Oksigen

Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/ae.jpg

1. Untuk pernapasan makhluk hidup, penderita paru-paru, penyelam, antariksawan


2. Untuk pembakaran / oksidator
3. Campuran oksigen cair dan hidrogen cair digunakan untuk bahan bakar roket
4. Untuk bahan baku berbagai senyawa kimia.

C. Ikatan kovalen rangkap tiga

Contoh pembentukan N2 (gas nitrogen) :

Sumer :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/at.jpg

Kegunaan nitrogen dalam kehidupan sehari-hari dan di industri :


1. Pengisi bola lampu pijar
2. Nitrogen cair digunakan sebagai pendingin untuk membuat suhu yang sangat rendah Nitrogen digunakan untuk
melepaskan oksigen (atmosfer inert) untuk berbagai industri yang terganggu oleh oksigen karena sifat nitrogen yang
kurang reaktif. (penyimpanan buah-buahan dan sayuran sehingga tidak cepat busuk dalam kemasan kaleng, pembuatan
larutan injeksi, industri elektronika yang menginginkan udara tanpa oksigen, penyimpanan produk yang mudah
terbakar).
3. Bahan baku pembuatan amoniak (Proses Haber-Bosch)
N2(s) + 2H2(g) 2NH3(g)
4. Dalam persenyawaan :
Amonia (NH3) : gas yang tidak berwarna, berbau merangsang, dan mudah mencair, titik didih –330C dan titik beku –
780C.
5. Digunakan untuk : pembuatan pupuk urea dan ZA (zwavel amonia) , pembuatan NH4Cl pada baterai, pembuatan
asam nitrat (HNO3) pendingin dalam pabrik es, pembuatan hidrasin (N 2H4) yang digunakan sebagai bahan bakar roket,
sebagai bahan dasar pembuatan : (bahan peledak, kertas, plastik, dan detergen).

D. Ikatan kovalen koordinat .


a. Kegunaan Pembentukan NH4+

Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/gg.jpg
Kegunaan amonia dalam kehidupan sehari-hari : Dalam bentuk amonia nitrogen , digunakan sebagai bahan pupuk,
obat-obatan, asam nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin.
b. Kegiunaan Pembentukkan H2SO4
Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/nn.jpg

Asam Sulfat diproduksi secara besar-besaran di pabrik karena banyak digunakansebagai bahan dasar pembuatan
produk sehari-hari. seperti yang tertera di gambar berikut:

Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/nk.jpg

c. Pembentukkan SO3

Sumber :https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/kk.jpg

Kegunaannya :
1. Mengobati dari luka bekas gigitan binatang berbisa. Boleh juga belerang yang sudah dibuat korek api tumbuk
sampai halus dan masukan ke lubang bekas gigitan, lalu bakarlah.
2. Obat gatal-gatal pada kulit. ambil belerang sebesar ibu jari, lalu gerus bersama 3 butir merica dan setengah
buah pala. Setelah halus, aduklah dengan sesendok makan minyak tanah dan air. Oleskan pada bagian tubuh
yang diserang gatal-gatal
3. Menghilangkan panu/kurap yang menghiasi kulit. Setelah belerang dihaluskan, campurlah dengan minyak
goring lalu aduklah sampai rata. Oleskan pada bagian kulit yang berpanu atau kurap. Lakukan sesering
mungkin
4. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang,
dalam kadar yang sedikit.
5. Untuk membuat asam sulfat
6. Untuk membuat gas SO2 yang biasa dipakai untuk mencuci bahan yang terbuat dari wool dan sutera.
7. Pada industri ban , belerang untuk vulkanisasi karet yang berkaitan agar ban bertambah ketegangannya serta
kekuatannya.
8. Belerang juga digunakan pada industri obat-obatan, bahan peledak, dan industri korek api yang menggunakan
Sb2S3.
(Ramadhan, Iqbal.2014)

2.5. BILANGAN KOORDINASI

Bilangan koordinasi: adalah jumlah dari ligan atom yang diikat pada satu ion pusat. atau atom pusat serta banyaknya
atom atom donor di seputar atom logam pusat dalam ion kompleks.
2.5.1. Atom Pusat dari Senyawa Ion Kompleks

Atom pusat merupakan logam yang bersifat sebagai asam lewis. Ion kompleks terdiri atas ion logam pusat dikelilingi
anion-anion atau molekul-molekul membentuk ikatan koordinasi. Ion logam pusat disebut ion pusat atau atom pusat. Anion
atau molekul yang mengelilingi ion pusat disebut ligan. Banyaknya ikatan koordinasi antara ion pusat dan ligan disebut
bilangan koordinasi. Ion pusat merupakan ion unsur transisi, dapat menerima pasangan elektron bebas dari ligan. Pasangan
elektron bebas dari ligan menempati orbital-orbital kosong dalam subkulit 3d, 4s, 4p dan 4d pada ion pusat. Ion logam pusat
merupakan logam transisi yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari ligan menempati orbital-orbital kosong pada 3d,
4s, 4p, dan 4d pada ion pusat.

(Chang, Raymond. 2004

Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas ion kompleks (ditinjau dari aspek ion pusatnya) antara lain :
•a. Rapat muatan (perbandingan muatan dengan jari-jari atom.

Stabilitas ion kompleks bertambah jika rapat muatan ion pusat bertambah
•b. CFSE (Crystal Field Stabilization Energy)

Stabilitas ion kompleks bertambah dengan adanya CFSE, karena CFSE pada dasarnya merupakan energi penstabilan tambahan
yang diakibatkan oleh terjadinya splitting orbital d.

2.5.2. Ligan

Ligan adalah molekul atau ion yang dapat menyumbangkan pasangan elektron pada atom pusat untuk membentuk
suatu ikatan kovalen dengan atom pusat.Ligan ada yang bermuatan netral, dan positif atau negatif.Ligan adalah molekul
sederhana yang dalam senyawa kompleks bertindak sebagai donor pasangan elektron (basa Lewis).ligan akan memberikan
pasangan elektronnya kepada atom pusat yang menyediakan orbital kosong. interaksi antara ligan dan atom pusat menghasilkan
ikatan koordinasi. jenis-jenis ligan ialah monodentat, bidentat dan polidentat

Hal Yang Mempengaruhi Ligan Pada Senyawa Koordinasi


 Ligan adalah spesies yang memiliki atom-atom yang dapat menyumbangkan sepasang elektron pada ion logam pusat
pada tempat tertentu dalam lengkung koordinasi. Sehingga, ligan merupakan basa lewis dan ion logam adalah asam
lewis. Jika ligan hanya dapat menyumbangkan sepasang elektron (misalnya NH3 melalui atom N) disebut ligan
unidentat. Ligan ini mungkin merupakan anion monoatomik (tetapi bukan atom netral) seperti ion halida, anion
poliatomik seperti NO2-, molekul sederhana seperti NH3 atau molekul kompleks seperti piridin C5H5N (Petrucci,
1987).
 Di antara ciri-ciri khas ligan yang umum diakui sebagai mempengaruhi kestabilan kompleks dalam mana ligan itu
terlibat, adalah :

a. kekuatan basa dari ligan itu,


b. sifat-sifat penyepitan (jika ada), dan
c. efek-efek sterik (ruang)

2.5.3. Bilangan Koordinasi

Bilangan koordinasi (BK) menyatakan banyaknya jumlah donor atom dari ligan yang berikatan dengan atom atau ion
pusat (pada bola koordinasi dalam). Bilangan koordinasi: adalah jumlah dari ligan atom yang diikat pada satu ion pusat.serta
banyaknya atom atom donor di seputar atom logam pusat dalam ion kompleks. Bilangan koordinasi juga menentukan struktur
bangun senyawa koordinasi. Bilangan koordinasi lazimnya adalah 4 dan 6, namun bilangan koordinasi 2 dan 5 juga telah
diketahui
•Contoh:
a.) [Ag(NH3)2]2+ : bilangan koordinasi Ag2+ adalah 2.
b.) [Cu(NH3)4]2+ : bilangan koordinasi Cu2+ adalah 4.
c.) [Fe(CN)6]3- : bilangan koordinasi Fe3+ adalah 6

Macam – Macam Bilangan Koordinasi

1. Kompleks Bilangan Koordinasi 1( Linear )

2,6-Trip2C6H3TI (Trip = 2,4,6-iPr3C6H2)

Sumber : https://wanibesak.wordpress.com/2011/06/page/4/

2. Kompleks dengan Bilangan Koordinasi 2

 Atom pusat umumnya memiliki biloks +1 (gol IB), namun Hg2+ juga dapat membentuk kompleks dengan
BK 2.
 Atom pusat menggunakan orbital hibrida sp ketika berikatan dengan ligan (donor).
 Dapat berupa kompleks netral ataupun ionik.
o Kompleks netral misalnya, [MX(tmpp)]
M = Cu, Ag, Au;
X = Cl, Br;
Tmpp = tris (2,4,6-trimetoksifenil)fosfina

o Kompleks ionik misalnya


[M(NH3)2]+ M = Cu, Ag;
[M(Cl)2]- M = Cu, Ag, Au;
[M(CN)2]- M = Au, Ag, Hg;
Apabila ketersediaan ligan lebihbanyak, maka kompleks ionik tersebut dapat membentuk senyawa kompleks
dengan BK yang lebih tinggi, contoh:
[Ag(NH3)2]+ + 2NH3 → [Ag(NH3)4]+
[Hg(CN)2]- + 2CN- → [Hg(CN)4]3-
 on Mn+2, Fe+2, Co+2, dan Ni+2 dapat juga membentuk senyawa kompleks dgn BK dua apabila berikatan
dgn ligan ruah [NPhBMes2]- dll.

3. Kompleks dengan Bilangan Koordinasi 3


 Atom pusat menggunakan orbital hibrida sp2ketika berikatan dengan ketiga atom donor
 Dapat berupa kompleks netral atau ionic

4. Bilangan Koordinasi 4 (Tetraheddral atau Segi Empat Planar )


 Senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 4 memiliki geometri tetrahedral terdistorsi.
Senyawa kompleks [LiI(quin)3]

Sumber :https://wanibesak.wordpress.com/2011/06/16/sintesis-senyawa-senyawa-kompleks-dari-logam-alkali-serta-
implikasinya-pada-pengajaran-senyawa-kompleks-di-sekolah-menengah-atas/

5. Bilangan Koordinasi 5

Salah satu diantaranya adalah [KI(dmp)2] (dmp = 2,9-dimetil-1,10-fenantrolina) yang berbentuk


piramida alas bujur sangkar terdistrorsi. Contoh senyawa nya adalah Senyawa kompleks [KI(dmp)2]

6. Bilangan Koordinasi 6 ( Oktahedral )


 Senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 6 memiliki geometri oktehedral terdistorsi.
Senyawa kompleks polimer [KSO3CF3(phen)2]4

7. Bilangan Koordinasi 7
• Senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 7 memiliki geometri trigonal prisma dengan satu tudung.

Sumber :https://wanibesak.wordpress.com/2011/06/16/sintesis-senyawa-senyawa-kompleks-dari-logam-alkali-serta-
implikasinya-pada-pengajaran-senyawa-kompleks-di-sekolah-menengah-atas/

8. Bilangan Koordinasi 8
 Senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 8 memiliki geometri kubus teristorsi.
Ion kompleks polimer [Rb(phen)2]

Sumber ;https://wanibesak.wordpress.com/2011/06/16/sintesis-senyawa-senyawa-kompleks-dari-logam-alkali-serta-
implikasinya-pada-pengajaran-senyawa-kompleks-di-sekolah-menengah-atas/

Contoh Senyawa Koordinasi Tinggi Dan Tata Nama

1.Bilangan koordinasi 4 :

•[Cu(NH3)4]2+ = tetraamin kuprum (II)

•[Co(NH3)4Cl2]+ = ion tertraamin diklorokobalt (III)

2.Bilangan koordinat 5 :

•[Co(NH3)5Cl]Cl2 = Pentaamin kloro kobalt (III) klorida

•[Co(NH3)5Cl]SO4 = pentaaminaklorokobalt(III) sulfat

3.Bilangan koordinat 6 :

•K3[Fe(CN)6] = kalium heksasiano ferrat (III) atau kalium ferrisianida

•[Co(NH3)6]Cl3 = heksaamina kobalt (III) klorida

4. Bilangan koordinat 8 :
[Mo(CN)8]3- = ion Oktasiano Molibdat (III
BAB III
KESIMPULAN

Dari makalah ikatan kimia bahan ini dapat diabil kesimpulan sebagai berikut:
3.1 Teori atom
1. Model Atom John Dalton
John Dalton mengungkapkan bahwa :
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda memiliki sifat yang
berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang bergabung sama akan terbentuk
molekul unsur, sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
2. Model Atom J.J. Thomson
Menyatakan bahwa:
“Atom terdiri dari awan bermuatan positif yang terdistribusi sedemikian rupa dengan muatan negative
tersebar secara random di dalamnya”
Model atom ini kemudian disebut sebagai “plum pudding model” yang di Indonesia lebih dikenal sebagai model
roti kismis.

3. Model Atom Rutherford


menyatakan bahwa
“Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif. Rutherford menduga n inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan. bahwa
didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak
menolak.

4.Model Atom Bohr

Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit
elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin
keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

5. Model Atom Modern


teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan
kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.

3.2 Jenis jenis ikaran kovalen beserta kegunaannya


1. Ikatan Kimia Antar Atom
Ikatan kimia merupakan suatu gaya yang menahan atom-atom untuk tetap berada dalam bentuk senyawa. Ikatan
tersebut bertanggung jawab dalam interaksi tarik menarik antar dua atom yang menyebabkan suatu senyawa berada dalam
keadaan stabil. Ikatan kimia dibagi ke dalam dua jenis, yaitu ikatan ionik yang terbentuk akibat adanya proses transfer elektron
antar atom dan ikatan kovalen, yang timbul karena adanya proses sharing elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron.

A. Ikatan ionic.

Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan ion terbentuk
antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam,
setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron
berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis)
yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua
senyawa ion berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu.

B. Ikatan Kovalen
.
Ikatan kovalen merupakan interaksi yang terjadi karena adanya penggunaan elektron bersama oleh dua
atom. Pada ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan elektron ikatan yang digunakan bersama ditarik oleh inti
dari kedua atom yang berikatan. Molekul hidrogen H2 merupakan contoh pembentukan ikatan kovalen.
Ikatan kovalen dalam atom-atom berektron banyak, contohnya fluorin, hanya akan melibatkan elektron
valensi dalam ikatan kovalennya. Atom F yang memiliki konfigurasi 1s2 2s2 2p5, tidak melibatkan elektron orbital
1sdalam pembentukan ikatan karena tingkat energinya rendah yang disebabkan oleh keberadaan elektron yang terlalu
dekat dengan inti.Pembentukan molekul F2 hanya melibatkan dua elektron valensi dari tiap-tiap atom Fluor. Pasangan
elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas (PEB),
dimana masing-masing atom F dalm F2 memiliki tiga pasang elektron bebas. Menurut kepolarannya ikatan kovalen
dibedakan menjadi
a. Ikatan Kovalen Polar
Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan. Dengan kata
lain, pada senyawa yang berikatan kovalen terjadi proses pengutuban muatan sehingga dinamakan ikatan kovalen
polar. Ikatan kovalen polar adalah suatu ikatan dimana elektron yang membentuk ikatan lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk berputar dan berkeliling disekitar salah satu atom. Pada pembentukan molekul
HCl elektron dalam ikatan kovalen digunakan tidak seimbang oleh atom H dan atom Cl sehingga terjadi
polarisasi, dimanaelektron ikatan akan lebih dekat kepada atom klor daripada Hidrogen.

b. Ikatan kovalen nonpolar

Ikatan kovalen nonpolar merupakan ikatan yang terbentuk dari atom-atom yang memiliki keelektronegatifan yang
sama atau tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan. Ikatan ini biasanya terbentuk dari atom nonlogam
diatomik seperti H2, F2, N2 dan Br2. Pada pembentukan molekul diatomik, kedua elektron dalam ikatan kovalen
digunakan secara seimbang oleh kedua inti atom. Karena itu, pada molekul diatomik tidak akan terjadi polarisasi
muatan.

Kegunaan ikatan kovalen

Kegunaan HCl dalam skala industri maupun skala rumah tangga :


1) Sebagai bahan baku pembuatan vinyl klorida, yaitu monomer untuk pembuatan plastik polyvinyl chloride atau PVC.
2) Asam klorida digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi oksida dari besi atau baja.
3) Asam klorida dimanfaatkan pula untuk mengatur pH (keasaman) air limbah cair industri, sebelum dibuang ke badan
air penerima.
4) HCl digunakan pada proses produksi gelatin dan bahan aditif pada makanan.
5) Di laboratorium, asam klorida biasa digunakan untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan.
6) Asam klorida juga berguna sebagai bahan pembuatan cairan pembersih porselen
7) HCl digunakan pula dalam proses regenerasi resin penukar kation (cation exchange resin)
8) Kegunaan-kegunaan lain dari asam klorida diantaranya adalah pada proses produksi baterai, kembang api dan lampu
blitz kamera.
9) Campuran asam klorida dan asam nitrat (HNO3) atau biasa disebut dengan aqua regia, adalah campuran untuk
melarutkan emas.
10) Pada skala industri, HCl juga digunakan dalam proses pengolahan kulit.

C. Ikatan Logam

Ikatan logam merupakan ikatan antar atom logam, namun bukan ikatan ion maupun kovalen. Dalam suatu logam
terdapat atom-atom sesamanya yang berikatan satu sama lain sehinggasuatu logam akan bersifat kuat, keras, dan dapat
ditempa. Elektron-elektron valensi dari atom-atom logam bergerak dengan cepat membentuk lautan elektron
mengelilingi inti atom. Ikatan yang terbentuk sangat kuat sehingga menyebabkan ikatan antaratom logam sukar
dilepaskan. Unsur logam pada umumnya merupakan zat padat pada suhu kamar dan kebanyakan logam adalah
penghantar listrik yang baik.
Ikatan logam terjadi karena adanya delokalisasi elektron. Sebagaimana telah diketahui bahwa unsur logam
mempunyai sedikit elektron valensi sehingga kulit terluar atom logam relatif longgar. Kejadian seperti itu
memungkinkan elektron valensi dapat berpindah-pindah. Mobilitas elektron dalam logam sangat bebas, menyebabkan
elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, atau disebut juga delokalisasi. Elektron-elektron valensi yang
mengalami delokalisasi tersebut membentuk satu awan yang membungkus ion-ion positif logam di dalamnya

2. Ikatan Antar Molekul ( Gaya Antar Molekul )

Ikatan antar molekul adalah interaksi yang menimbulkan tarikan antar molekul dengan berbagai tingkat kekuatan. Pada
suhu tertentu, kekuatan tarikan antarmolekul menetukan wujud suatu zat berupa gas, cair atau padat.Ada tiga jenis gaya
antarmolekul yaitu gaya dipol-dipol, London dan ikatan hidrogen.

A. Dipol-dipol

Gaya dipol-dipol adalah gaya yang terjadi di antara molekul-molekul yang memiliki sebaran muatan tidak homogen,
yakni molekul-molekul dipol atau molekul polar.

B. Gaya London
Gaya london adalah gaya interaksi antaratom atau molekul yang memiliki dipol sementara dengan jarak yang
sangat berdekatan satu sama lain. Kekuatan gaya london dipengaruhi oleh ukuran, bentuk molekul, dan mudah tidaknya
pergeseran awan elektron. Sentuhan diantara atom atau molekul dengan luas permukaan sentuhan besar menghasilkan
peluang lebih besar menghasilkan dipol sementara dibandingkan bidang sentuh yang relatif kecil. Semakin besar luas
permukaan sentuh molekul, semakin besar peluang terjadinya dipol sementara. Gaya London merupakan gaya yang
relatif lemah. Zat yng molekulnya bertarikan hanya berdasarkan gaya London mempunyai titik leleh dan titik didih
yang rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa molekulnya relatif kira-kira sama. Jika molekul-molekulnya
kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar. Contohnya adalah hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana

C. Ikatan Hidrogen

Senyawa yang mengandung atom hidrogen dan atom yang memiliki keelektronegatifan tinggi, seperti fluorin,
klorin, dan oksigen dapat membentuk senyawa polar. Pada molekul polar, pasangan elektron ikatan yang digunakan
bersama lebih tertarik ke arah atom dengan keelktronegatifan tinggi. Ikatan hidrogen terbentuk pada seyawa-senyawa
polar yang mengandung atom H dan atom yang memiliki keelktronegatifan yang tinggi, seperti F, O, dan N.

3.3 Bilangan Koordinasi

Bilangan koordinasi: adalah jumlah dari ligan atom yang diikat pada satu ion pusat. atau atom pusat serta banyaknya
atom atom donor di seputar atom logam pusat dalam ion kompleks. Atom pusat merupakan logam yang bersifat sebagai
asam lewis. Ion kompleks terdiri atas ion logam pusat dikelilingi anion-anion atau molekul-molekul membentuk ikatan
koordinasi. Ion logam pusat disebut ion pusat atau atom pusat. Anion atau molekul yang mengelilingi ion pusat disebut
ligan. Banyaknya ikatan koordinasi antara ion pusat dan ligan disebut bilangan koordinasi. Ion pusat merupakan ion unsur
transisi, dapat menerima pasangan elektron bebas dari ligan. Pasangan elektron bebas dari ligan menempati orbital-orbital
kosong dalam subkulit 3d, 4s, 4p dan 4d pada ion pusat. Ion logam pusat merupakan logam transisi yang dapat menerima
pasangan elektron bebas dari ligan menempati orbital-orbital kosong pada 3d, 4s, 4p, dan 4d pada ion pusat
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. Konsep – konsep inti, Edisi Ketiga, Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga

Gills,P dan Oxtoby, David W. 2001. Prinsip – Prinsip Kimia Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga

Petrucci, Ralph H. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan modern. Jakarta: Penerbit Erlangga

Ramadhan, Iqbal.2014. Peranan ikatan Kimia dalam Kehidupan Sehari -


hari.https://iqbalramadhan33.wordpress.com/2014/07/22/peranan-ikatan-kimia-dalam-kehidupan-sehari-
hari/ ( Diakses tanggal 21 Agustus 2019 )

Saidah,Aas,danPurba,Michael.2013.Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa.Jakarta:PenerbitErlangga.

Syarifuddin, Nuraini. 1994. IKATAN KIMIA. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS

Syukri. 1999. Kimia Dasar. Bandung: Penerbit ITB

Anda mungkin juga menyukai