Anda di halaman 1dari 8

POTENSI PEMBUATAN PRODUK KEMASAN

RAMAH LINGKUNGAN STUDI K ASUS KOTA


BANDUNG
oleh: pratiwi Kusumo Wardhani

ABSTRAK

Limbah adalah isu didalam kehidupan kita. Limbah sintetik, terlebih lagi kemasan plastik dari industri
makanan dan minuman adalah penyebab paling umum dari permasalahan lmbah. Jika sebelumnya
kemasan makanan menggunakan material alami, sekarang ini, karena penggunaan besar-besaran di
industri makanan, kemasan makanan beralih menggunakan material sintetis. Meskipun penggunaan
kertas telah diperkenalkan untuk menggantikan penggunaan plastik, para pelaku industri masih tetap
memilih menggunakan plastik dibandingkan material alami, karena plastik lebih baik dalam men-
jaga higienitas makanan dan juga lebih murah. Penelitian ini mencari cara untuk mengurangi limbah
plastik dan menciptakan metode alternatif dalam membuat dan mengimplementasikan kemasan ma-
kanan. Termasuk melakukan penelitian untuk material baru, metode kemasan alternatif dan imple-
mentasi desain baru dalam industri kemasan makanan. Studi kasus untuk penelitian ini adalah kota
Bandung, karena kota ini terkenal dengan banyaknya limbah yang dihasilkan. Luaran penelitian ini
dapat diaplikasikan untuk kota lain di Indonesia.

ABSTRACT

Waste has been delicate issues in our life. Synthetic waste, especially plastics packages from the food
and beverage industries are the most common cause of pollution. If previously, food are packed using
natural materials, these days because of rapid changes in food industry, food are packed using syn-
thetic materials. Although the use of paper was introduced to replace plastics, yet because plastics is
cheaper and more reliable in keeping the food fresh and hygienic than paper, industries are more keen
in using plastics instead of natural materials.
This research investigates ways of reducing the waste through inventing new designs for packaging
products. This includes researching new materials, alternative method of packaging and ways of im-
plementing of new design in food industries. The case study for this research is in Bandung, as this city
is notorious for producing excessive waste. The outcome of this research can be applied in other cities
in Indonesia.

1. LATAR BELAKANG datang yang hanya ingin sekadar melancong, marak


1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN ditunjang oleh dibangunnya jalan tol antar wilayah
Bandung sejak lama dikenal sebagai tempat yang Bandung, terutama jalur yang menghubungkan
dengan ibu kota Jakarta, sehingga semakin memu-
memiliki suasana yang nyaman dari segi keramah
dahkan pengunjung memasuki Bandung. Dengan
tamahan penghuninya pun suasana lingkungannya
demikian kehidupan perekonomian pun semakin
yang sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai
ramai.
salah satu kota tujuan wisata. Keberadaan perguru-
an tinggi negeri dan banyak perguruan tinggi swas- Kondisi ini membuat tumbuhnya objek-objek ke-
ta di Bandung membuat kota ini juga dikenal seba- wisata-an penunjang lainnya. Para pelancong me-
gai salah satu kota pelajar di Indonesia. Ramainya merlukan makanan, pakaian, dan oleh-oleh yang
kunjungan para pendatang, baik sebagai pendatang akan dibawa sebagai buah tangan pulang. Maka
yang akan menetap sebagai pelajar, maupun pen- secara bersamaan tumbuhlah jenis-jenis wisata lain
Jurnal Universitas Pembangunan Jaya #1 Volume 1 Maret 2014
17
seperti ’wisata kuliner’, ’wisata belanja’, dan mung-
kin akan tumbuh jenis-jenis wisata lainnya.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH


Kawasan wisata adalah sebagai salah satu mata
rantai pendukung pemasaran hasil produksi suatu
wilayah, termasuk obyek wisata itu sendiri. Adan-
ya obyek-obyek wisata bersama dengan adanya
produksi berbagai produk khas yang bersumber
daya dari wilayah setempat, bersamaan seluruhnya Gambar 2
akan saling menguntungkan secara umum, berin- Sampah di jalan Ganesha, Bandung
teraksi saling mendukung memberikan citra ‘image’
untuk suatu kawasan. Untuk menampilkan kesatu- penjualan produk. Konsumen seketika akan ter-
an objek wisata bersamaan dengan produk-produk tarik pada tampilan kemasan, dan terpengaruh
sampirannya, maka semua objek seharusnya dike- untuk menempatkan posisi produk pada suatu
mas dengan konsep kemasan yang menyatukannya tingkatan citra produk. Berbagai kategori produk
dalam suatu citra. Perdagangan oleh-oleh Bandung seringkali dengan sangat mudah dapat tertangkap
yang berupa berbagai produk termasuk penganan melalui karakter bentuk kemasannya. Terlebih da-
yang layak dijadikan cinderamata atau buah tangan hulu tentunya yang akan dilakukan adalah pen-
dari pelancongan. Untuk itu perlu dibuat suatu dataan mengenai berbagai jenis produk yang ada.
bentuk tampilan yang mengemas berbagai produk Beberapa produk sudah memiliki citranya. Sep-
membawakan citra Bandung atau Parahiangan. erti misalnya kotak susu murni memiliki ukuran
Penelitian ini bertujuan menggali sumber daya standar yang pasti, beserta tampilan grafis pada ke-
alam dan perindustrian; besar maupun kecil, man- masannya, secara langsung dapat menginformasi-
ufaktur atau kerajinan, yang dapat dimanfaatkan kan apa isi kemasan tersebut. Di sisi lain, benda-
sebagai produsen kemasan berbagai jenis penga- benda eksklusif, seperti perhiasan atau parfume,
nan cinderamata Bandung. Tema kemasan ini akan dapat mengambil bentuk yang tidak lazim demi
diarahkan untuk pula membantu menapis julukan menjadi penarik minat ,eye catching.
”Bandung Lautan Sampah”. Konsep material ke- Bahan kertas karton adalah bahan yang sudah la-
masan akan mencoba mengadaptasi konsep ling- zim digunakan sebagai pengemas. Bahan ini digu-
kungan hidup, menghindari sampah sintetik bah- nakan karena alasan harga bahan yang relatif tidak
kan sampah toksik untuk mengantisipasi masalah mahal, mudah didapat, juga mudah untuk diproses
pencemaran lingkungan. dan diproduksi. Setelah penggunaannya, bahan
tersebut mudah untuk didaur ulang. Teknik penc-
1.3. BATASAN MASALAH etakan sederhana pun dapat dengan mudah dilaku-
Ada beberapa macam unsur dalam menentukan kan pada bahan ini.
produk dapat terjual dengan cepat diantaranya Namun berbagai wilayah di permukaan bumi ini
brand image, produk yang dijual, kemasan yang baik. pun memiliki material hasil bumi yang dapat di-
Kemasan adalah salah satu unsur terpenting dalam manfaatkan sebagai material kemasan. Berbagai
perkembangan perdagangan berbagai produk, produk di Bandung terlihat menggunakan material
sekaligus sebagai kunci pada keberhasilan strategi bambu atau daun pisang sebagai kemasan penga-
nan.
Banyak material alam yang digunakan sengaja di-
ambil dari tumbuhannya untuk digunakan sebagai
material pengemas penganan, seperti daun po-
hon pisang. Sebagian di antaranya ada penganan
yang dikemas menggunakan material limbah hasil
bumi, yang setelah diolah sedemikian rupa, maka
bahan tersebut layak digunakan, seperti penganan
dari Cililin yang dikemas dengan lembaran klobot
jagung, tape ketan dari Cianjur yang dibungkus
dengan daun dari pohon ketumbar, kue moci yang
diwadahi di dalam keranjang bambu muda, dan se-
Gambar 1 bagainya.
Wilayah Bandung dikelilingi oleh Kabupaten-kabupaten
Wilayah Jawa Barat mempunyai hasil bumi yang

Jurnal Universitas Pembangunan Jaya #1 Volume 1 Maret 2014


18
berlimpah, termasuk sisa material dari produk lain bentuk produk-produk yang didesain sesuai pe-
(daging batang bambu, daun bambu, klobot jag- runtukannya.
ung, daun pisang, dsb.) hendaknya dimanfaatkan
sebagai beberapa sumber yang dapat memberikan 1.4. TUJUAN PENELITIAN
nilai guna sebagai penambah peningkatan taraf
1. Turut serta berperan aktif dalam mensikapi
hidup masyarakat di sekitar pinggiran kota sebagai
situasi nasional maupun internasional atas
penyedia jajaan produk di pusat-pusat wisata. Den-
pencemaran lingkungan oleh berbagai limbah
gan pengolahan bahan baku yang bernilai relatif
sintetis. Dan usaha ini pun harus mulai dilaku-
rendah, berarti pengurangan biaya dasar produk.
kan sejak dari kalangan perindustrian kecil,
Dan berarti pula peluang untuk pengolahan yang
sangat optimal, sehingga produk jadi itu nantinya 2. Mengupayakan menemukan suatu material
akan mempunyai nilai jual yang betul-betul efektif. kemasan baru yang ramah lingkungan yang
dapat ditawarkan kepada seluruh lapisan
Di samping ketersediaan material, banyak
terkait pada usaha yang menggunakan mate-
masyarakat di wilayah seputar Jawa Barat adalah
rial kemasan,
masyarakat yang memiliki keterampilan sebagai
pengrajin. Masyarakat di Tasik memiliki kema- 3. Mengeluarkan suatu kebijakan baru menge-
hiran menganyam dan menenun. Masyarakat di nai penggunaan material kemasan yang ramah
Purwakarta dan Garut memiliki kemahiran meng- lingkungan, yang diberlakukan bagi semua la-
gerabah dengan kekhasan produk yang berbeda. pisan terkait pada usaha yang menggunakan
Di beberapa tempat yang tersebar terdapat beng- material kemasan,
kel-bengkel mebel kayu yang membuat furnitur 4. Menggali desain kemasan yang bercitra khas
bergaya kuno. Dan beberapa tempat berkelompok untuk produk-produk cinderamata Jawa
terdapat unit-unit penyablon pakaian dan produk- Barat,
produk kain. 5. Meningkatkan potensi produsen berbagai
Dengan demikian, berbagai kekayaan baik berupa produk cinderamata atau oleh-oleh Bandung,
material maupun kekayaan keterampilan yang telah 6. Mengintegrasikan kebutuhan akan kemasan
disebutkan di atas, merupakan modal yang sangat yang dapat memberikan citra khusus, seka-
berharga untuk digali dan dimanfaatkan dengan ligus memberdayakan sumber-sumber daya
sungguh-sunguh sebagai media pendukung untuk yang tersedia di wilayah Jawa Barat.
menambah pendapatan wilayah untuk menunjang
Jawa Barat sebagai daerah tujuan wisata. Pengga- 1.5. SIGNIFIKANSI PENELITIAN
bungan antara keterampilan pengrajin dan keter-
sediaan material di atas akan dapat terjalin dalam 1. Melakukan usaha pemanfaatan sisa hasil bumi

Gambar 3 Gambar 4
Beberapa jenis kemasan yang sudah dapat menam- Beberapa produk penganan matang maupun mentah
pakkan citra produk yang terdapat di dalamnya dan yang dikemas mengguna kan daun pisang
kita tidak mengetahui asal daerah yang memproduksi
kemasan tersebut.

Jurnal Universitas Pembangunan Jaya #1 Volume 1 Maret 2014


19
yang selama ini terbuang, atau bernilai jual tersendiri. Masalah sampah di Bandung bahkan
sangat rendah, dapat membantu memberi- sempat mengakibatkan presiden SBY gusar. Keti-
kan penghasilan tambahan bagi masyarakat di ka mengikuti lomba maraton di lapangan Tegalega,
sekitar kawasan itu, awal tahun 2006, SBY bersama rombongan men-
2. Membukakan peluang kerja lain bagi sum- teri benar-benar ikut merasakan betapa rumitnya
ber daya pengrajin yang belum termanfaat- masalah sampah di kota ini. SBY bahkan sempat
kan waktu dan daya upayanya secara optimal; menyampaikan ultimatum kepada Walikota Dada
membantu membukakan wilayah garapan us- Rosada. Selain mengutus Menteri Negara Ling-
aha baru untuk meningkatkan kesejahteraan kungan Hidup untuk menangani sampah secara
masyarakat setempat, terpadu, dia mengultimatum walikota agar dalam
3. serta turut memberikan pengayaan atas citra kunjungan selanjutnya pada bulan Juni 2006,
Bandung melalui peningkatan kualitas tampi- sampah di Bandung sudah dapat ditangani. Tetapi
lan (visual) kemasan produk menjadi bernilai persoalan sampah di Bandung memang tidak seder-
jual tinggi, dengan pertimbangan untuk me- hana. Warga sudah telanjur memiliki perilaku yang
naikkan tingkat pendapatan dan taraf hidup skeptis terkait sampah. Tidak ada insentif apapun
masyarakat setempat, untuk mengurangi produksi sampah. Kecuali itu,
penanganan sampah sejauh ini selalu mengguna-
4. Meningkatkan jumlah pengunjung; ‘wisman’ kan pendekatan berupa open dumping, sampah
ataupun ‘wisnu’ ke obyek-obyek wisata di ka- dikumpulkan ke TPS (Tempat Pembuangan Se-
wasan ini dengan cara meningkatkan kualitas mentara) untuk kemudian ditumpuk hingga han-
berbagai aspek yang saling berkaitan di seki- cur sendiri di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
tarnya. Masalahnya adalah bahwa pendekatan penanganan
dengan cara seperti ini sudah tidak memadai lagi
2. STUDI PENDUKUNG dengan adanya volume sampah yang dari tahun ke
2.1. KAJIAN UMUM MENGENAI LIMBAH tahun terus meningkat. Prediksi kasar menunjuk-
SAMPAH kan bahwa dengan cara penanganan seperti ini, jika
Pengertian Limbah atau sampah yaitu limbah seluruh kawasan Bandung Raya (kota Bandung,
atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan Kabupaten Bandung, kota Administratif Cimahi,
sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang) mem-
atau sampah juga merupakan suatu bahan yang produksi sampah, total volumenya mencapai 4,5
tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak juta ton kubik per hari. Dengan menggunakan cara
mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesua- open dumping, diperkirakan bahwa dalam waktu 25
tu yang berguna dan bermanfaat jika diproses se- tahun diperlukan 100 hektar tanah sebagai lokasi
cara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa TPA. (http://kumoro.staff.ugm.ac.id/file_artikel/
berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang K asus%207,%20Penang anan%20Sampah%20
oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya di%20kota%20Bandung.pdf).
sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiar-
kan terlalu lama akan menyebabkan penyakit pada- 2.1.2. JeniS-JeniS SaMpah
hal dengan pengolahan sampah secara benar bisa Berdasarkan cara pengelolaan dan pemanfaatan-
menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis. nya, jenis sampah secara umum menurut dinas
Pekerjaan Umum (1986) dapat dibagi menjadi 3
2.1.1. MASALAH SAMPAH DI KOTA BAND- jenis yaitu:
UNG 1) sampah basah
Salah satu kota di Indonesia yang memiliki masalah Yaitu sampah organik yang mempunya sifat
paling serius dengan sampah adalah kota Bandung. membusuk jika dibiarkan dalam keadaan basah,
Berbeda dengan satu abad silam yang menempat- yang termasuk dalam sampah ini adalah sisa
kan kota Bandung sebagai Paris van Java yang se- makanan, sayuran, buah-buahan, dedaunan,
juk dan nyaman, kini selain diliputi oleh persoalan dsb.
kemacetan lalu lintas di seluruh kota yang parah 2) sampah kering
kota ini dililit masalah sampah. Produksi sampah Yaitu sampah yang terdiri atas bahan anorgan-
dari warga kota terus menumpuh hingga 550.000 ik yang sebagian besar sulit untuk membusuk,
meter kubik yang tidak terangkut karena warga sampah ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
rata-rata menghasilkan sampah sekitar 7.500 meter
kubik per hari. Praktis, tidak ada satu pun ruang a) logam, contoh : kaleng, pipa besi tua, mur,
publik yang terlepas dari sampah. baut, seng, dan segala jenis logam yang sudah
usang.
Masalah pengangkutannya menjadi persoalan
Jurnal Universitas Pembangunan Jaya #1 Volume 1 Maret 2014
20
b) non logam. kas kantor/rumah tangga.Pengolahan kertas daur
3) sampah lembut ulang bisa dengan cara sangat sederhana, yaitu ker-
Yaitu sampah susunannya terdiri dari partikel- tas hanya diubah bentuknya tanpa perlakuan fisika
partikel kecil dan memiliki sifat mudah berter- dan kimia. Misalnya kertas digunakan untuk deko-
bangan serta membahayakan atau menggangu rasi. Kertas diremas lalu bentuk lipatan-lipatannya
pernafasan dan mata. sampah tersebut terdiri dibentuk sesuai selera.Pengolahan kertas secara
atas: fisika dan kimia adalah mengolah kertas menjadi
bubur kembali, lalu dicetak sesuai dengan keperlu-
a) Debu, yaitu parkel-partikel kecil yang berasal annya, baik tipis ataupun tebal. Kertas yang dibuat
dari proses mekanis, misalnya serbuk dari ubur ini yang hanya bisa didaur ulang hingga 4 - 6
pengergajian kayu, debu asbes. kali, karena serat-serat kertas akan terpotong oleh
b) Abu, yaitu partikel-partikel yang berasal dari perlakuan fisika (dihancurkan).
proses pembakaran, misalnya abu sekam,
abu dari hasil pembakaran sampah.
2.2.3. PENGOLAHAN KERTAS BEKAS
Di Indonesia, penggunaan kertas daur ulang untuk
2.1.3. KONSEP “ 3R” bahan baku industri kertas telah banyak dilakukan.
1) Mengurangi Bahan Timbunan Sampah (Reduce) bahan baku yang paling banyak di gunakan adalah
Mengurangi bahan timbunan sampah, dapat diperoleh dari kertas bekas kosong, majalah, dan
berarti membiasakan hidup dengan penuh ket- kertas tulis.
elitian, dan cermat sehingga sampah yang di- Produk kertas daur ulang berupa jenis kertas sep-
hasilkan di tekan seminimal mugkin. erti kertas kemasan atau kertas untuk industri, ker-
2) Memakai kembali (reuse) tas cetak dan kertas tulis, tissue dan cetakan untuk
Menggunakan kembali mengandung arti me- media massa. dalam jumlah terbatas, kertas daur
makai item yang sama lebih dari skali, lebih ulang dapat juga digunakan untuk media tanaman
disarankan. konsep memakai kembali (reuse) isolasi, box, produk kertas cetak (wadah telur, kar-
ini dapat menghemat energi dan sumber daya ton, baki makanan, dan pot tanaman).
yang boleh jadi digunakan untuk membuat Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan, ker-
produk baru. tas daur ulang ini memiliki beberapa keterbatasan
3) Daur ulang (recycle) produk yang dibuat dari proses ini tidak dapat di-
gunakan untuk kemasan bahan panan, karena kual-
Mendaur ulang dapat berarti mengembalikan
itas kertasnya menurun dan dapat mudah terkon-
sampah ke pabrik sehingga dapat dignakan
taminasi.
kembali sebagai bahan baku untuk membuat
produk yang sama atau lainnya. Khusus untuk daur ulang kertas koran, diperlu-
kan beberapa tambahan proses kimiawi untuk
menghilangkan tinta yang ada pada kertas (deingk-
2.2. KAJIAN UMUM MENGENAI KERTAS
ing process). Proses ini menggunakan sabun untuk
BEKAS menghilangkan tinta. Tinta tersebut masih dapat
2.2.1. KARAKTER KERTAS BEKAS dimanfaatkan untuk kondisi tanah (soil conditioner),
Beberapa jenis kertas bekas yang bisa didaur ul- kemudian untuk membuat kertas daur ulang yang
ang. Namun pendauran ulang kertas hanya bisa baik dan dapat digunakan kembali sebagai bahan
dilakukan maksimal 4 - 6 kali, mengingat serat- pembuat koran, diperlukan modifikasi campuran
serat kertas akan semakin pendek setelah diproses kertas yang terdiri dari atas campuran kertas koran
sehingga memengaruhi kekuatan dan ikatan serat bekas, majalah dan bubur kertas yang asli (virgin
dalam kertas. Kertas yang bisa didaur ulang sangat pulp) dari bahan baku awal.
beragam, namun dikelompokkan dalam tiga kat-
egori diantaranya: 2.3. KEMASAN
1. kertas buangan pabrik kertas, 2.3.1. KEMASAN FLExIBLE
2. kertas limbah sebelum digunakan konsumen, Kemas fleksibel adalah suatu bentuk kemasan
3. kertas yang telah digunakan konsumen. yang bersifat fleksibel yang dibentuk dari alumin-
ium foil, film plastik, selopan, film plastik berla-
2.2.2. JENIS KERTAS BEKAS pis logam aluminium (metalized film) dan kertas
Jenis kertas sangat beragam, mulai dari kertas ber- dibuat satu lapis atau lebih dengan atau tanpa ba-
gelombang ( dus), kertas bekas koran, kertas bekas han thermoplastic maupun bahan perekat lainnya
majalah, kertas bekas buku telepon, dan kertas be- sebagai pengikat ataupun pelapis konstruksi ke-
masan dapat berbentuk lembaran, kantong, sachet
Jurnal Universitas Pembangunan Jaya #1 Volume 1 Maret 2014
21
maupun bentuk lainnya. antara 6 mikron sampai dengan 150 mikron baik
Pemasaran kemasan ini akhir-akhir ini menjadi soft temper maupun hard temper. Soft maupun
popular untuk mengemas berbagai produk baik hard temper, tergantung dari komposisi dari alloy
padat maupun cair. Dipakai sebagai pengganti ke- dan treatment terhadap foil tersebut.
masan rigid maupun kemas kaleng atas pertimban- Umumnya untuk kepentingan kemas fleksibel foil
gan ekonomis kemudahan dalam handling. yang digunakan tebalnya kurang dari 25 mikron.
Biasanya bahan yang digunakan sebagai bahan uta- Namun demikian untuk keperluan tertentu dengan
ma dalam pembuatan kemas flexible adalah antara contoh yang lebih tebal aluminium foil yang soft
lain film plastik, selopan, aluminium foil dan ker- temper akan mudah membentuk dead-fold, dan tidak
tas. Untuk memenuhi fungsinya dengan baik film mudah kembali, dan bisa dibentuk menurut keingi-
plastik dan aluminium foil dan kertas dalam ber- nan. Foil adalah tak berbau, tak ada rasa, tak ber-
bagai kombinasi dibentuk sebagai multi layer dan bahaya dan hygienis, tak mudah membuat pertum-
diextrusion dengan resin plastik, polyethilen, polypro- buhan bakteri dan jamur. Karena harganya yang
pylene, eva, dan lain sebagainya, sehingga menjadi cukup mahal, maka aplikasi dari aluminium foil
satu kesatuan ataupun dilaminasi dengan adhesive sekarang ini banyak disaingi oleh metalized alumin-
tertentu. ium film. Coating yang sangat tipis dari aluminium,
Kombinasi dari berbagai material tersebut, akan yang dilaksanakan di ruang vacuum, hasilnya adalah
suatu produk yang ekonomis dan kadang-kadang
memberikan kemasan yang lebih sempurna dari
prosuk tersebut. Dapat disimpulkan bahwa bahan fungsinya dapat menyaingi aluminium foil.
yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Bahan Utama : film plastik, selopan, alumini- 3. METODELOGI PENELITIAN
um foil, metalized film,kertas dan sebagainya. Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan
- Bahan Pengikat : perekat/adhesive dan extru- cara pendekatan kuantitatif dengan mengumpul-
sion dari bahan Thermoplastic kan data-data yang mendukung.
- Bahan Penolong : antara lain tinta dan solven Dalam rangka mendapatkan data-data yang men-
dukung penelitian kali ini adalah dengan mengiven-
tarisasi potensi berbagai sumber daya diantaranya ;
2.3.2. JENIS DAN BAHAN KEMASAN
1. Mencari sumber daya perindustrian kecil mau-
A. KERTAS pun menengah yang berhubungan dengan ma-
Ada berbagai macam jenis kertas yang dikenali, terial kemasan.
dengan sifat tertentu dan dengan aplikasi tertentu. 2. Mencari sumber tenaga kerja – manusia; seba-
Kertas dibagi dua dalam klasifikasi yang luas, ialah gai pengrajin, skill.
cultural papers atau fine paper dan industrial paper atau
3. Menganalisa sumber daya alam – berbagai ma-
coarse papers. Cultural paper : antara lain printing paper,
litho paper, artpaper dan lain-lain.
Industrial paper : antara lain kraft paper, manila paper,
glassine paper, grease-proof paper dan lain-lain.
Untuk keperluan kemasan fleksibel, selain meng-
gunakan kertas industri seperti kraft paper dan glass-
ine paper juga digunakan cultural paper, seperti litho
paper dan art paper. Kraft paper, karena sifatnya yang
kuat, banyak digunakan dibidang kemasan fleksi-
bel, terutama sebagai shopping bag.
Kertas kraft digunakan juga pada pembuat multi
wall shipping bag, kertas yang banyak juga digunakan
untuk kemasan fleksibel adalah glassine dan grease Gambar 5
proof paper. Penampilan dan sifat yang khusus dari Contoh produk pakaian sablon yang sudah dikemas
kertas ini, bukan karena penambahan aditif, tetapi secara khusus, memberikan bentuk Dan citra khas yang
karena sifat dari pulp yang dipakai. tidak mudah terlupakan

B. ALUMINIUM FOIL terial alam atau sisa bahan tak yang sebelum ini
Aluminium foil menempati posisi yang penting tak termanfaatkan.
dalam produk kemas fleksibel karena memiliki 4. Menganalisa potensi wilayah – potensi wisata
barriers yang memuaskan dan penampilan yang dan khasanah budaya daerah sebagai potensi
baik. Foil yang biasa digunakan dengan ketebalan pasar.
Jurnal Universitas Pembangunan Jaya #1 Volume 1 Maret 2014
22
4. POTENSI BERBAGAI SUMBER DAyA kasi produk-produk cinderamata diantaranya yaitu:
4.1. SuMber daya penGraJin & perin- 1. Melihat Jenis produk (penganan, pakaian, ben
DUSTRIAN da kerajinan bambu, kulit, kayu, alas kaki, dsb).
Dengan adanya kelompok-kelompok pengrajin 2. Melihat Karakter produk (material, dimensi).
yang tersebar di wilayah Jawa Barat, dan kemamp- 3. Menghitung Ukuran persatuan potong, per-
uan dasar masyarakat yang pada umumnya berket- satuan unit.
erampilan ke arah jenis kegiatan kerajinan Tasik, 4. Mencoba bernagaimacam cara mengoperasi-
Cirebon, Cililin, dsb., maka berarti salah satu daya kan, (cara kemas, cara distribusi).
dukung untuk mewujudkan wilayah ini menjadi
kota industri kecil kerajinan sudah ada.
4.4.2. MEMBUAT SPESIFIKASI BAHAN
Selain terdapat sebuah perindustrian yang terpaut PENGEMAS
pada Departemen Perindustrian & Perdagangan
(PT Kria Kertas Kemasan), yang selama ini meng- Berikut adalah proses dalam rangka membuat sp-
hasilkan produk-produk kemasan, telah menya- esifikasi bahan pengeras, bahan pengeras bertujuan
takan keinginannya membuat pengembangan atas untuk memberikan daya tahan keawetan sebuah
berbagai jenis dan desain kemasan. produk, agar lebih tahan lama. Proses tersebut di-
lakukan dengan mencoba satu persatu bahan yang
akan digunakan Bahan yang pernah digunakan
4.2. SUMBER DAyA ALAM adalah lembaran daun, atau rautan, daging batang,
Banyaknya hasil bumi di kawasan ini memberi- atau material temuan baru. Jenis dan sifat struktur
kan peluang dan tantangan yang sangat luas un- : berserat searah; relatif kuat, pembentukan lebih
tuk melakukan apapun, untuk mengambil manfaat baik dilakukan sebelum atau sesudah bahan menja-
yang diberikan alam, sebelum memutuskan untuk di kering. Warna dan tekstur : warna-warna natural
memilih bahan-bahan sintetis. Selain harga bahan Berikut adalah hasil eksperimen dari lembar daun:
yang semangkin melonjak, krisis pencemaran ling-
a) Bila kondisi kegunaan akan selalu kering, maka
kungan yang semangkin meluas juga ke pelosok-
apakah mungkin untuk tidak digunakan bahan
pelosok, hendaknya perlahan dicarikan alternatif
pengawet.
pemecahannya. Meskipun dalam prosentase san-
gat kecil dibandingkan dengan pencemaran dunia b) Bahan sebelum diolah, jenis pengolahan, sesu-
yang sudah terlanjur melimpah. Dan Bandung su- dah diolah, serta target yang diharapkan dari
dah terlanjur dijuluki “Lautan Sampah”. bahan tersebut.
c) Menghindarkan penggunaan material toksik.
4.3. SuMber daya Wilayah–potenSi
WISATA DAN KHASANAH BUDAyA 5. KESIMPULAN DAN SARAN
DAERAH SEBAGAI POTENSI PASAR Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan bah-
Menggali dan menemukan berbagai kekhususan wa salah satu solusi dari permasalahan sampah di
citra yang terkandung pada berbagai aspek kehidu- kota Bandung yakni dengan mempergunakannya
pan di Bandung atau Jawa Barat, untuk kemudian kembali sebagai kemasan sebuah produk.
dapat diangkat sebagai materi pencitraan Bandung Dengan proses mencari tahu dan menganalisa
untuk menyampaikan berbagai pesan visual, ter- sampah yang ada di kota penghasil sampah ter-
masuk pesan-pesan komersial. banyak yakni Bandung dengan mempertimbang-
kan jenis material dan bahan yang tersedia, serta
4.4. TEKNOLOGI SEBAGAI SUMBER DAyA melihat potensi daerah penghasil sampah dan juga
Penelitian ini dapat dilakukan kerja sama den- harus mempertimbangangkan potensi masyarakat
gan institusi pendidikan yang berkaitan dengan daerah penghasil sampah. Dengan pertimbangan
hal tersebut, potensi pemberdayaan sampah dapat
teknologi lingkungan, seperti halnya ITB sebagai
pusat pengambangan pengetahuan & teknologi, menimbulkan inovasi baru yakni kemasan yang re-
usable.
sehingga tidak sulit untuk menggali dan menemu-
kan berbagai material yang tepat yang diperlukan Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
untuk menanggulangi sampah yang menjadi per- memberikan output berupa stimulus bagi desainer-
masalahan lingkungan ini. desainer produk kemasan untuk menemukan cara
agar masyarakat bersama-sama dengan pengusaha
menyadari permasalahan pencemaran lingkungan
4.4.1. MEMBUAT KLASIFIKASI SPESIFIK BER-
yang diakibatkan oleh berbagai jenis penganan dan
BAGAI PRODUK CINDERAMATA minuman, dan kemudian berupaya untuk men-
Berikut adalah proses dalam rangka mengklarifi- emukan suatu cara untuk mengurangi dampak bu-
Jurnal Universitas Pembangunan Jaya #1 Volume 1 Maret 2014
23
ruk sampah, yang kemudian dapat disepakati ber-
sama penggunaan atau penerapannya.
Diharapkan dari penelitian selanjutnya dengan
mencari, bereksperiman dan terus mengulik ma-
terial sampah yang masih memungkinkan untuk
di pergunakan lagi sebagai kemasan, atau meng-
hasilkan suatu cara mengemas dengan desain ke-
masan baru, atau mungkin juga dengan menemu-
kan suatu material baru sebagai bahan yang tidak
akan menambah pencemaran lingkungan semakin
memburuk, atau memberikan suatu kebijakan yang
tidak menyulitkan penerapannya bagi semua pihak,
dari segi proses produksi dan proses pengunaan-
nya kelak dilapangan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ekajati, Edi S, Setiawan (2001) “Kemasan
Tradisional Makanan Sunda” Bandung : Pener-
bit ITB
2. Kunto, H, (1986)“Semerbak Bunga di Band-
ung Raya”, Bandung: PT Granesia
3. Lawson, Bryan. (2007) “Bagaimana cara
berpikir desainer (How Designers Think)”,
Yogyakarta : Jalasutra
4. Norman, Donald. (2004) ”Emotional Design”,
New York : Basic Books
5. Prahaland, C, K (2004) “The Fortune at
The Bottom of The Piramid”mengentaskan
kemiskinan sekaligus memperoleh laba”, Ja-
karta: PT Intan Sejati Klaten

BIOGRAFI PENULIS :
Pratiwi Kusumo Wardani., M.Ds
Program Studi Desain Produk Universitas Pem-
bangunan Jaya Jl. Boulevard Bintaro Sektor VII
Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15224.

Jurnal Universitas Pembangunan Jaya #1 Volume 1 Maret 2014


24

Anda mungkin juga menyukai