Penulis
NPM : 1917011070
P.S : Kimia
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung
Bandar Lampung
22 Mei 2020
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mandiri untuk mata kuliah
Kimia Anorganik I dengan judul “Sejarah Perkembangan Teori Atom”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Atom.............................................................................. 3
B. Sejarah Dan Perkembangan Teori Atom......................................... 3
A. Kesimpulan ..................................................................................... 12
B. Pendapat Penulis Tentang Manfaat Mempelajari Teori Atom........ 14
C. Saran ............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA 15
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari zaman Yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus
berkembang. Perkembangan teori atom merupakan suatu perubahan yang terjadi
akibat dari pemikiran atau pendapat para ahli yang berbeda disesuaikan dengan
perubahan zamannya. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya
para ilmuwan diantaranya, John Dalton, J.J. Thomson, Rutherford, dan Niels
Bohr.
Dalam kehidupan sehari-hari misalnya kita melihat rumah boneka terdiri
atas beberapa tingkat dan tiap tingkat terdiri atas beberapa kamar. Begitupula
halnya dengan energy elektron dalam atom-pun bertingkat tingkat. Untuk
menempatkan elektron kesetiap ‘kamar’ harus memenuhi aturan tertentu. Dalam
sejarah perkembangannya struktur dan teori atom mengalami beberapa hambatan
seperti ditolaknya keberadaan atom hingga bedanya teori atom dari setiap ilmuan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atom
“Atom” kata ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu atomos yang berarti
tidak dapat dipotong. Sesuai pengertian tersebut atom-atom adalah pertikel
penyusun semua benda yang berukuran sanga kecil. Didalam atom juga terdapat
sub-atom yang pertikel penyusun atom yang ukurannya lebih kecil. Sulit bagi kita
membayangkan seberapa kecil atom ini, satu titik yang berada diakhir kalimat ini
saja memiliki panjang sekitar 20 juta atom (Avogandro, 1811).
Setiap atom memiliki inti yang terdiri dari proton dan neutron serta
elektron, yang bergerak cepat disekitar inti. Elektron-elektron ini terdapat
ditingktan energi yang berbeda, yang disebut kulit, tiap kulit memiliki batas
untuk elektron, apabila elektron dikulit pertama sudah memenuhi batas maka
elekton akan memenuhi kulit kedua dan seterusnya. elektron, neutron dan proton
merupakan bagian terkecil dari atom, namun para ilmuan modern berpendapat
bahwa proton dan neutron tersusun atas partikel-partikel yang lebih kecil disebut
kuart (Geiger, 1910).
2. Gassendi (1592-1655 M)
Gambar 3. Gassendi
(Sumber: Wikipedia.org)
5
Berdasarkan pada penemuan pada masa itu Jhon Dalton merumuskan teori
atom yang pertama sekitar tahun 1803-1807 yang sekarang kita kenal dengan teori
atom Dalton.
Berikut adalah beberapa teori tentang atom menurut Jhon Dalton :
• Setiap unsur terdiri atas partikel yang sudah tak dapat dibagi lagi yang
dinamai atom.
• Atom atom dari suatu unsur adalah identik. Atom atom dari unsur yang
berbeda memiliki sifat- sifat dan masa yang berbeda juga.
• Atom dari suatu unsur tidak dapat dirubah menjadi atom unsur lain, tidak
dapat dimusnahkan dan diciptakan. Reaksi kimia hanya merupakan
penataan ulang atom atom.
• Senyawa terbentuk ketika atom atom dari dua jenis unsur atau lebih
berabung dengan perbandingan tertentu (Poedjiadi, 1987).
Walau demikian teori atom Dalton tetap diterima karena dapat menjelaskan
dengan baik beberapa fakta eksperimen pada masa itu. Diantaranya hukum
kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap dengan baik (Anggraini, 2005).
Hipotesis prout adalah upaya yang dilakukan diawal abad ke-19 untuk
menjelaskan keberadaan beberapa unsur kimia melalui hipotesis tentang struktur
internal dari atom. Pada tahun 1815 dan 1816, kimiawan
Inggris William Prout menerbitkan dua artikel diamana ia mencatat bahwa berat
atom yang telah ditetapkan untuk unsur yang dikenal pada saat itu tampaknya
menjadi beberap dari semua berat atom hidrogen. Akibatnya, hipotesis bahwa
atom hidrogen adalah satu satunya benar benar mendasar dan bahwa atom elemen
lain sebenarnya kelompok dari beberapa atom hydrogen (Poedjiadi, 1987).
alfa yang terpantul mengejutkan Rutherford. Partikel alfa yang terpantul itu
pastilah telah menabrak sesuatu yang sangat padat dalam atom (Anggraini, 2005).
Fakta ini tidak sesuai dengan model yang dikemukakan oleh J. J Thomson,
dimana atom digambarkan bersifat homogen pada seluruh bagiannya. Pada tahun
1911 Rutherford menjelaskan penghamburan sinar alfa dengan mengajukan
gagasan tentang inti atom. Menurut Rutherford, sebagian besar dari massa dan
muatan positif atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya
disebut inti atom. Elektron beredar mengitari inti pada jarak yang relatif sangat
jauh. Lintasan elektron itu disebut kulit atom. Namun, terdapat kelemahan pada
teori atom Rutherford yakni tidak dapat menjelaskan elektron itu tidak jatuh ke
intinya. Menurut teori fisika klasik, gerakan elektron mengitari inti akan disertai
pemancaran energi berupa radiasi elektromagnet. Dengan demikian, energi
elektron semakin berkurang dan gerakannya melambat sehingga membentuk
lintasan spiral dan akhirnya jatuh ke inti atom (Petrucci, 1989).
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Niels Bohr memperbaiki
kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom
hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron
9
dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom
hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1) Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron
dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap)
elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2) Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap
sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3) Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan
stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai
dengan persamaan planck, Δ E = hv.
4) Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat
tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut
merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h
tetapan planck (Geiger, 1910).
b). Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap
energi jika berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika
berpindah ke orbit yang lebih dalam (Zulfikar, 2010).
b). Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik,
pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang
berelektron lebih banyak (Sugeng, 2010).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelebihan yang dimiliki oleh beberapa model teori atom: John dalton
adalah dapat menerangkan hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan
menerangkan hukum perbandingan tetap (hukum Proust). Thomson adalah
menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel sub
atomik dan dapat menerangkan sifat listrik atom. Rutherford adalah fenomena
14
penghamburan sinar alfa oleh lempeng tipis emas dan mengemukakan keberadaan
inti atom. Bohr adalah mengaplikasikan teori kuantum untuk menjawab kesulitan
dalam model atom Rutherford. Teori atom modern adalah hanya dapat
menerangkan atom-atom yang memiliki elektron tunggal seperti gas hidrogen
tetapi tidak dapat menerangkan spektrum warna dari atom yang memiliki banyak
elektron.
C. Saran
Melalui makalah ini penulis memberikan saran kepada pembaca makalah ini
yaitu sebagai berikut :
1. Makalah ini sebagai bahan untuk lebih mengetahui dan memperluas
pengetahuan mengenai sejarah perkembangan teori atom, semoga dapat di
gunakan sebaik mungkin.
2. Penulisan makalah ini masih perlu dilakukan perbaikan secara akurat agar
hasilnya lebih sempurna, maka saya meminta saran dan kritik yang
sifatnya membangun guna lebih sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Salam, A., Sutarto, dan David Dwi Wicaksono. 2013. Ensiklopedia Kimia. PT
Lentera Abadi. Jakarta.