Anda di halaman 1dari 14

Nilai

MAKALAH KIMIA DASAR


MODEL ATOM

Nama : Mohamad Feryanto


Mahasiswa
NIM : 21.71.024338
Kelas : Farmasi D
Dosen Pengampu : Rika Arfiana Safitri,M.Farm

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya,
sehingga makalah yang berjudul “Model Atom” dapat selesai. Makalah ini
memuat materi macam-macam teori model atom. Makalah ini disajikan dengan
dilengkapi kelemahan dan kelebihan masing-masing model atau teori atom yang
ada.

Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat dari


buku dan internet. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa diharapkan
penulis demi penyempurnaan makalah.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena
itu demi kesempurnaan penuntun ini, perbaikan akan selalu dilakukan dan
disesuaikan dengan perkembangan ilmu yang terus berjalan. Terimakasih.

Palangkaraya, 02 November 2002

Mohamad Feryanto

ii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 3

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Model atom Dalton...................................................................................... 4

2.2 Model atom Thompson................................................................................ 5

2.3 Model atom Rutherford.............................................................................. 6

2.4 Model atom Bohr......................................................................................... 7

2.5 Model atom Mekanika gelombang.............................................................. 8


BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
3.2 Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu konsep dalam ilmu kimia yang mengalami perubahan secara
dinamis adalah mengenai konsep atom. Hal ini karena teori-teori dan model-
model yang dikembangkan mempunyai kegunaan yang luas dalam
menerangkan gejala-gejala fisis dan kimia. Selain itu penemuanpenemuan
baru partikel materi memungkinkan luasnya penerapan penemuan tsb. (Farida,
2009).

konsep merupakan suatu abstraksi yang melibatkan hubungan antar konsep


(relational concepts) dan dapat dibentuk oleh individu dengan
mengelompokkan objek, merespon objek tersebut dan kemudian memberinya
label (concept by definition). (Gagne, 1977).

Konsepsi merupakan kemampuan memahami konsep, baik yang diperoleh


melalui interaksi dengan lingkungan maupun konsep yang diperoleh dari
pendidikan normal (Suparno, 2005).

Konsep juga memiliki atribut yang dapat mendeskripsikan dan membantu


agar menjadi label konsep. Label konsep diperoleh dari buku teks yang
digunakan. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya label konsep adalah jenis
pengetahuan. Atom merupakan bagian terkecil suatu materi yang tidak dapat
dibagi lagi. Akan tetapi, atom mempunyai partikel-partikel penyusun
Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom.
(Natalia, 2019)

Atomist pertama adalah Leucippus dari Miletus-Yunani (440 SM) dan


Democritusdari Abdera (420 SM). Mereka menyumbangkan pemikirannya
secara terpisah, namun saling bersesuaian (Mason, 1962).

Pada hakekatnya gagasan Leucippus dan Democritos mengenai materi bersifat


diskontinu. Materi tersusun dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi
bagi lagi yang diketahui sebagai atom. Atom-atom penyusun materi itu

iv
senantiasa bergerak di dalam kehampaan (ruang vakum= ruangan yang
mengandung ketiadaan absolut). Istilah atomos (a=tidak, tomos=dapat dibagi)
diberikan untuk partikel materi itu, karena atom atom sangat halus dan tidak
dapat dibagi-bagi lagi. (Bruton, 1966).

Para ahli fisafat alam pada zaman ini seperti Aristoteles (384-322 SM) dari
Staigera Yunani, Plato dan Galen (130-200 SM) menolak konsep atom
tersebut. Umumnya mereka memandang materi merupakan satu kesatuan yang
utuh (kontinu) dapat dibagi terus-menerus menjadi bagian sekecil-kecilnya
tanpa batas dan dalam alam semesta tidak ada kehampaan (ruang hampa).
Alam semesta terdiri dari 4 elemen, yaitu tanah, api, udara dan air karena
masing-masing cenderung ditemukan di alam. Pandangan itu diperkuat oleh
Thales dari Miletus (sekitar 580 tahun SM), Anaximenes (550-475 SM) dan
Anaximander (tahun 610-545 SM) menyatakan dunia terdiri atas tanah, air,
udara dan api. (Poedjiadi, 1987).

Pandangan para ahli filsafat alam itu, terutama Aristoteles lebih diyakini di
masyarakat, karena popularitas dan kredibilitasnya. Hal ini berlangsung,
terutama sampai abad pertengahan (27 SM476 M) atau abad kegelapan (di
Eropa). Sedangkan konsep atom Leucippus dan Democritus tidak dihiraukan
orang. Aristoteles dianggap sebagai ahli filsafat Yunani yang terbaik saat itu.
Gagasannya sangat luas dalam berbagai bidang dan dituliskannya dalam
bentuk buku yang berkaitan dengan perkembangan pengetahuan seperti
astronomi, biologi, metafisika, hukum, politik, logika, etika dan estetika.
Buku-bukunya dijadikan bahan acuan dalam waktu yang lama (bahkan konsep
logika masih dianut hingga sekarang). (Farida, 2009).

v
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. bagaimanakah perkembangan sejarah teori model atom ?
2. apa kelebihan dan kelemahan model atom dari Rutherfoerd, Bohr, dan
mekanika gelombang ?
3. Bagaimana bentuk model atom dari Rutherford, Bohr dan mekanika
gelombang ?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui perkembangan sejarah teori atom.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan model atom dari Rutherford, Bohr,
dan mekanika gelombang.
3. Mengetahui berbagai bentuk dan perbedaan dari model atom Rutherford,
Bohr dan mekanika gelombang

vi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Model Atom Dalton

ilustrasi gambar atom dalton

Ilustrasi Model Atom Dalton (Sumber: haikudeck.com)

Model atom yang paling sederhana adalah model atom dalton, yang
dikemukakan oleh John Dalton, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris.
Menurut model atom ini, atom merupakan bola pejal yang tidak bermuatan.
Selain itu, menurut teori atom ini, atom merupakan kesatuan terkecil yang
tidak bisa dibagi-bagi lagi. Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis
atom yang berbeda-beda pula.

Kelemahan model atom John Dalton :

Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat


menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat
menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak.

Kelebihan model atom Dalton:

a. Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom


dan menjelaskan apa yang tidak dijelaskan pada teiri atom Domocritus.
b. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat keci yang dinamakan dengan
atom.
c. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama begitu pula bila
atom dari unsur berbeda maka akan memiliki sifat yang beda pula.

vii
d. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan
reaksi kimia, dan juga atom tidak dapat dimusnahkan.
e. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut
molekul
f. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap

2.2 Model Atom Thompson

ilustrasi model atom thompson

Ilustrasi Model Atom Thompson (Sumber: socratic.org)

Model atom yang kedua adalah model atom Thompson. Sesuai dengan
namanya, model atom ini ditemukan oleh Joseph John Thompson. Model
atom Thompson berbentuk seperti roti kismis. Hal itu dikarenakan atom
merupakan bola padat bermuatan positif dengan partikel negatif (elektron)
yang tersebar didalamnya. Selain itu, muatan positif dan negatif pada atom
tersebut jumlahnya sama. Model atom ini dibuktikan dengan penelitian
Thomson yang menggunakan sinar tabung katoda. Kelemahan Teori Model
Atom Thomson :

a. Tidak dapat menerangkan fenomena penghaburan partikel alfa oleh selaput


tipis emas yang dikemukakan Rutherford
b. Tidak mampu menjelaskan mengenai adanya inti atom
c. tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negative dalam bola
atom tersebut.

viii
Kelebihan Teori Model Atom Thomson :

a. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang
disebut dengan subatomic
b. Dapat menerangkan sifat listrik atom

2.3 Model Atom Rutherford

ilustrasi model atom Rutherford

Ilustrasi Model Atom Rutherford (Sumber: cevaplarin.com)

Model atom Rutherford dikemukakan oleh Ernest Rutherford pada tahun


1911. Dalam teori atom ini, setiap atom mengandung inti atom yang
bermuatan positif dengan elektron yang mengelilingi dalam lintasannya.
Selain itu, massa atom ini terpusat di inti atom dan sebagian besar volume
atom tersebut merupakan ruang hampa. Hal ini dibuktikan dari hasil
percobaan penembakan logam oleh sinar alpha, yang dikenal juga dengan
Percobaan Geiger-Marsden.

Kelemahan Model Atom Rutherford :

Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti


memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya,
lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel
pada inti.

ix
a. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak
elektron dan cara rotasinya terhadap ini atom.
b. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom
menjadi tidak stabil.
c. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).

Kelebihan Model Atom Rutherford :

Bahwa atom memiliki inti atom yang bermuatan positif dan disekelilingnya
terdapat elektron yang mengelilinya.

2.4 Model Atom Bohr

ilustrasi model atom bohr

Ilustrasi Model Atom Bohr (Sumber: Pinterest.ca)

Model atom Bohr dicetuskan oleh Niels Bohr dan Ernest Rutherford pada
tahun 1913. Dalam model atom Bohr, dinyatakan bahwa atom terdiri dari inti
atom yang mengandung proton dan neutron dan dikelilingi oleh elektron yang
berputar dalam orbitnya (tingkat energi tertentu). Orbit ini dikenal sebagai
kulit atom.

x
Kelemahan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr yaitu :

a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi


tertentu.
b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan
menyerap energi jika berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan
membebaskan energi jika berpindah ke orbit yang lebih dalam.

Kelemahan model atom Bohr :

a. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.


b. Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan
baik, pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom
yang berelektron lebih banyak.

2.5 Model Atom Mekanika Kuantum


ilustrasi model atom mekanika kuantum

Ilustrasi Model Atom Mekanika Kuantum (Sumber: pinterest.com)

Model atom mekanika kuantum merupakan model atom yang paling modern.
Atom terdiri dari inti atom bermuatan positif dan awan-awan elektron yang
mengelilinginya. Daerah keboleh jadian ditemukannya elektron dinamakan
orbital. Menurut teori ini, ada empat jenis orbital, yaitu s, p, d, f.

xi
Kelemahan Model Atom Mekanika Kuantum :

• sulit diterapkan untuk system yang makroskopis dengan kumpulan atom.

Kelebihan Model atom Mekanika Kuantum :

• Mengetahui probabilitas menemukan elektron orbital.

• Mengetahui posisi elektron saat mengorbit.

• mengukur perpindahan energi dan emisi.

xii
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Model atom ditemukan oleh Atomist pertama yaitu Leucippus dari Miletus-
Yunani (440 SM) dan Democritus dari Abdera (420 SM), kemudian Para ahli
fisafat alam pada zaman ini seperti Aristoteles (384-322 SM) dari Staigera
Yunani, Plato dan Galen (130-200 SM) menolak konsep atom tersebut.

Dalton melanjutkan model atom yang ditemukan oleh Democritus, Dia


mengemukakan bahwa atom merupakan bola pejal yang tidak bermuatan.
Lalu, Thompson berpendapat bahwa Model atom Thompson berbentuk
seperti roti kismis. Hal itu dikarenakan atom merupakan bola padat
bermuatan positif dengan partikel negatif (elektron) yang tersebar
didalamnya. Selain itu, muatan positif dan negatif pada atom tersebut
jumlahnya sama. Kemudian dilanjutkan

Rutherford, berpendapat bahwa setiap atom mengandung inti atom yang


bermuatan positif dengan elektron yang mengelilingi dalam lintasannya.
Selain itu, massa atom ini terpusat di inti atom dan sebagian besar volume
atom tersebut merupakan ruang hampa.

Dilanjutkan ke model atom Bohr, dinyatakan bahwa atom terdiri dari inti
atom yang mengandung proton dan neutron dan dikelilingi oleh elektron yang
berputar dalam orbitnya (tingkat energi tertentu). Orbit ini dikenal sebagai
kulit atom. Dan yang terakhir yaitu, Model atom mekanika kuantum,
merupakan model atom yang paling modern. Atom terdiri dari inti atom
bermuatan positif dan awan-awan elektron yang mengelilinginya. Daerah
keboleh jadian ditemukannya elektron dinamakan orbital. Menurut teori ini,
ada empat jenis orbital, yaitu s, p, d, f.

3.2 SARAN

xiii
Saya sebagai penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena
saya memiliki keterbatasan yang tidak dapat saya pungkiri, untuk itu kritik
dan saran yang membangun dari dosen pengampu dan para pemb

DAFTAR PUSTAKA
Bruton, J.G. 1966. The Story of Western Science. New York Cambridge.
University Press.
Farida, I. (2009). Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom Berdasarkan
Paradigma Kuhn.

Gagne,R. M dan Brigg, R. J. 1997. Condition of Learning. New York: Holt and
Winston.
Mason, Stephen F. 1962. A History of The Sciences. New Revised Ediion.
Abelard-Schuman Ltd.
Natalia, D., & Fatah, A. H. (2019). Analisis Kesesuaian Konsep Struktur Atom
Pada Buku Kimia Kelas X SMA/MA Terhadap Silabus Kurikulum 2013
Edisi Revisi Dan Penyusunan Makro Wacana. Jurnal Ilmiah Kanderang
Tingang, 10(2), 175-183.
Poedjiadi, A. (1987). Sejarah dan filsafat sains. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan, Fakultas Pasca Sarjana, IKIP Bandung.
Suparno, P. 2005. MiskonsepsidanPerubahanKonsepPendidikanFisika. Jakarta PT
Grasindo.

xiv

Anda mungkin juga menyukai