Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KIMIA DASAR

STRUKTUR ATOM

Dosen Pengampu :
Rina Rahayu, M. Pd.

Disusun Oleh :

Mila Afi Yunani 1910303041

Santi Suryanti 1910303010

Wulandari Negitawati 19103030

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Segala puji dan syukur kami panjatkan hanya kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan nikmat sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas mata kuliah Kimia Dasar ini.Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Kimia Dasar kami yaitu ibu
Rina Rahayu .
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini, masih terdapat
banyak kekurangan.Oleh karena itu, kami meminta maaf atas kekurangan yang
ada.Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.Demi
kesempurnaan dan kebaikan makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca. Terimakasih .
Wassalammualaikum Wr. Wb.

Magelang, 13 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN.......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. PENGERTIAN ATOM.................................................................................3
B. PERKEMBANGAN TEORI ATOM............................................................3
C. PARTIKEL PENYUSUN ATOM................................................................8
D. NOMOR ATOM, NOMOR MASSA, DAN LAMBANG ATOM...............9
E. ISOTOP, ISOBAR, DAN ISOTON............................................................10
F. KONFIGURASI ELEKTRON DAN ELEKTRON VALENSI..................12
G. BILANGAN KUANTUM..........................................................................14
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................17
A. KESIMPULAN...........................................................................................17
B. SARAN.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Segala sesuatu benda dalam alam ini mempunyai unsur dan partikel dalam
penyusunannya. Suatu zat atau benda memiliki beberapa partikel dalam
menyusun dirinya, mulai dari partikel dalam ukuran makro hingga partikel
yang berukuran mikro. Dalam partikel berukuran mikro, zat-zat itu akan
tersusun atas partikel yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya tidak dapat
dibagi lagi. Partikel itulah yang disebut dengan atom.
Bagian terkecil yang disebut atom pun masih terbagi menjadi beberapa
bagian, atau dengan kata lain di dalam atom terdapat struktur atom. Seiring
dengan perkembangan zaman, para pencetus atom mulai berlomba lomba
dalam memperbarui konsep pendahulunya sehingga muncul konsep struktur
atom seperti saat ini.
Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus. Atom berasal
dari kata atomos  (dalam bahasa Yunani a  = tidak, tomos = dibagi), jadi atom
merupakan partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi. Menurut Dalton
konsep atom Democritus ini tidak bertentangan dengan Hukum Kekekalan
Massa dan Hukum Kekekalan Energi, sehingga Dalton membuat teori tentang
atom yang salah satunya adalah materi tersusun atas partikel-partikel terkecil
yang tidak dapat dibagi lagi.
Tetapi konsep atom Dalton belum memuaskan para ilmuwan pada masa
itu. Ditemukannya elektron, proton, neutron, dan radioaktivitas dalam
atom  menyebabkan timbulnya teori baru tentang atom. Mulai dari teori atom
Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian atom?
2. Bagaimana sejarah perkembangan atom?
3. Apa saja partikel penyusun atom?
4. Apa pengertian nomor atom, nomor massa, dan lambang atom?
5. Bagaimana cara menentukan isotop, isobar dan isoton suatu unsur ?
6. Bagaimana cara mengetahui konfigurasi electron dan electron valensi ?
7. Apa yang dimaksud dengan bilangan kuantum ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian atom
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan atom
3. Untuk mengetahui partikel penyusun atom
4. Untuk mengetahui pengertian nomor atom, nomor massa, dan lambang
atom
5. Untuk mengetahui cara menentukan isotop, isobar dan isoton suatu unsur
6. Untuk mengetahui konfigurasi electron dan electron valensi
7. Untuk mengetahui bilangan kuantum.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ATOM
Atom merupakan satuan terkecil dalam materi baik itu berupa benda cair,
padat, dan gas. Atom yang ada menjadi bahan dasar pembentuk materi-materi
yang ada sampai kepada bentuk yang dapat kita rasakan. Seperti air, kayu,
handphone, dan bentuk-bentuk materi yang kasat mata misalnya gas, angin.
Dalam pembagiannya striktur atom terdiri atas 3 inti materi yang memiliki
fungsi dan tungasnya tersendiri. Yaitu proton, elektron, dan neutron. Proton
dan Neutron berada dalam inti atom. Sedangkan, elektron berputar
mengelilingi inti atom berupa proton dan neutron.
Perlu diketahui bahwasanya Proton merupakan struktur atom yang
bermuatan positif (+). Neutron merupakan struktur atum yang bermuatan
netral. Dan elektron merupakan struktur aton yang bermuatan negatif (-).
Sehingga, dalam struktur atom yang berada dalam sistem periodik unsur yang
kita ketahui dipengaruhi oleh daya tarik menarik antara elektron dan proton
dalam inti atom.

B. PERKEMBANGAN TEORI ATOM


1. Model Atom Dalton
Jhon Dalton adalah seorang fisikawan Inggris, yang pada awal
abad ke-19 mengemukakan gagasannya tentang atom. Menurutnya atom-
atom itu merupakan partikel-partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Atom
suatu unsur sama segala sifatnya, sedangkan atom dari unsur yang berbeda
maka berlainan dalam massa dan sifatnya. Setiap atom dapat membentuk
molekul dan senyawa. Selanjudnya beliau juga menegaskan bahwa suatu
reaksi kimia hanya melibatkan penata ulang atom-atom, sehingga tidak
ada atom yang berubah akibat reaksi kimia.(Lantanida, 2014)
Toeri atom dalton merupakan teori atom pertama yang
dikemukakan oleh John Dalton (1808), seorang fisikawan asal Inggris.
Dalam mengemukakan teorinya terkait struktur atom yang berdasarkan
penelitian yang dikemukakannya dalam A New System of Chemical
Philosiphy. Dimana john Dalton menjelaskan bahwasanya atom
merupakan suatu zat yang tidak dapat dibagi lagi dan merupakan struktur
terkecil dari suatu materi.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukannya John Dalton
Mengemukakan Penelitiannya terkait struktur atom sebagai berikut :
1) Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi.
2) Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan sifat
yang sama.
3) Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda.

Selama reaksi kimia, atom- atom hanya dapat bergabung dan dipecah
menjadi atom- atom yang terpisah, tetapi atom tidak dapat dihancurkan
dan tidak dapat diubah selama reaksi kimia tersebut.

Suatu senyawa terbentuk dari unsur- unsurnya melalui penggabungan


atom tidak sejenis dengan perbandingan yang sederhana’

Model atom Dalton (1805) Atom sebagai bola pejal.

Dari hasil penelitian yang dikemukakan oleh John Dalton, Dalton


menggambarkan bahwasanya atom merupakan suatu bulatan materi
terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Bentuk atom yang digambarkan
berdasarkan teori atom Dalton ini berbentuk bola kecil yang menjadi inti
atom. Kemudian, setiap atom yang bergabung akan membentuk senyawa
dan menjadi materi.
Kelemahan:

1) Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi


2) Tidak dapat menjelaskan daya gabung unsur-unsur. Misalnya
mengapa satu atom oksigen dapat mengikat dua atom hidrogen
membentuk air.

2. Model Atom J. J. Thomson


Setelah menemukan elektron, Thomson menggambarkan bahwa
atom merupakan bola pejal bermuatan positif dan di dalamnya bertebaran
elektron-elektron yang bermuatan negatif bagaikan kismis dalam roti
kismis, secara keseluruhan atom bersifat netral.

Model Atom Thomson (1897) Atom bermuatan positif ditaburi elektron


bermuatan negative.
Kelemahan : Tidak dapat menerangkan dinamika reaksi kimia yang terjadi
antar atom.

3. Model Atom Ernest Rutherford


Setelah menemukan inti atom, Rutherford mengemukakan model
atom yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang bermuatan
positif dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif.
Rutherford melakukan eksperimen dengan menembakkan sinar alfa
ke sebuah lepengan emas dengan partikel alfa yang percobaan ini dikenal
dengan percobaan Geiger-Marsden. Saat melakukan tembakan sinar ke
lempengan tersebut. Rutherford menemukan bahwa sinar alfa yang
ditembakkan menghasilkan sinar yang dibelokkan, dipantulkan, dan
diteruskan. Rutherford menjelaskan dari hasil percobaan yang dilakukan
bahwasanya :
1) Didalam struktur atom terdapat ruang hampa yang menghasilkan
partikel α akan diteruskan.
2) Terdapat suatu muatan dalam inti atom dan memiliki massa atau
muatan yang sejenis denganpartikel α sejenis yaitu muatan positif;
sehingga, sebagian kecil partikel α yang ditembakkan.
3) Pada struktur atom terdapat bagian yang kecil dan padat yang
rutherfor menyebutnya sebagai inti atom (Nukleus). Sehingga,
partikel α yang tiembbakan dan mengenai inti atom akan
dipantulkan oleh inti atom tersebut.

Berdasarkan hasil percobaan yang didapatkan oleh Rutherford dan beserta


kedua muridnya. Rutherford pun menyatakan bahwa : struktur atom
tersusun dari inti atom yang bermuatan positif sebagai pusat massa dan
dikelilingi elektron-elektron yang bermuatan negatif yang mengitari inti
atom.

Model Atom Rutherford (1911).

Namun, Teori atom Rutherford ini hanya mampu menjelaskan terkait


adanya elektron negatif yang beredar mengelilingi inti atom yang terletak
diruang hampa. Tetapi, Rutherford bemum dapat memberi penjelasan
terkait distribusi setia atom elektron dengan jelas. Secara otomatis Teori
yang dipaparkan oleh rutherofd pun memiliki kelemahan.
4. Model atom Niels Bohr
Niels Bohr pun menggambarkan model atom Bohr dengan bentuk
seperti tata surya yang terkadang diistilahkan sebagai model atom tata
surya. Dimana, Bohr menjelaskan bahwa model atom Bohr sebagai
berikut:
1) Elektron yang berada di lintasannya tersendiri mengelilingi inti
atom dengan setiap elektron berada pada lintasanya tersendiri.
Dalam hal ini Niels Bohr memisalkan dengan istilah lintasan K, L,
M, … dan lintasan seterusnya.
2) Setiap elektron yang berotasi pada lintasanya dan bersifat
stasioner. Maka, energi elektron terhadapt inti atom dalam struktur
atom akan bersifat tetap. Artinya, tidak akan ada energi yang
diserap ataupun diemisikan satu sama lain.
3) Setiap muatan elektron dalam setiap lintasan dapat berpindah dari
satu lintasan ke lintasan lain dengan setiap lintasan akan
membutuhkan energi yang berbeda. Dari energi yang dibutuhkan
oleh setiap elektron disetiap lintasan kulit tersebut akan membuat
elektron mampu berpindah dari satu orbit ke orbit lainnya. Dimana,
besarnya energi yang diperlukan untuk berpindah dapat dihitung
dengan persamaan Planck.
4) Setiap Orbit stasioner muatan elektron yang mengelilingi inti atom
momentum sudut. Dimana, besarnya jumlah sudut merupakan
kelipatan dari nh/2π. Dimana, setiap n merupakan bilangan
kulangan kuantum dan h merupakan tetapan Planck. Setiap kulit
atom yang dilambangkan dengan n = 1, n = 2, n = 3. dan
seterusnya.
Dengan demikian, banyaknya orbit setiap atom dalam tabel
periodik memiliki nilai tersendiri dan mempengaruhi banyaknya jumlah
elektron pada setiap orbit tersebut. Namun, pada teori atom Bohr ini masih
terdapat kekurangan yang sampai sekarang masih berusaha untuk
disempurkana oleh setiap ilmuan yang ada.

C. PARTIKEL PENYUSUN ATOM


Berdasarkan teori atom Dalton, atom merupakan partikel terkecil materi
yang tidak dapat terbagi lagi. Teori atom ini dapat menjelaskan hukum
kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap, tetapi tidak dapat
menjelaskan tentang sifat listrik materi dan daya gabung unsur-unsur.
1. Penemuan Elektron
Penemu elektron adalah J.J Thomson melalui percobaan sinar
katode. Muatan elektron ditemukan oleh Robert Milikan melalui
percobaan tetesan halus minyak. Sifat-sifat Sinar katode:
1) merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode
2) merupakan radiasi partikel, terbukti dapat memutar kincir
3) bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub positif
4) dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas

2. Penemuan Proton
Penemu proton adalah Eugene Goldstein melalui percobaan sinar
katode yang telah dimodifikasi, yaitu memberi lubang (saluran) di tengah
katode. Sifat-sifat Sinar Anode (sinar terusan):
1) merupakan radiasi partikel (dapat memutar kincir) dalam medan
listrik/magnet dibelokkan ke kutub negatif, jadi merupakan radiasi
bermuatan positif
2) partikel sinar terusan tergantung pada jenis gas dalam tabung

3. Penemuan Neutron
Penemu neutron adalah James Chadwick melalui percobaan
dengan menembaki atom Berilium dengan sinar alfa. Neutron tidak
bermuatan.

4. Penemuan Inti Atom


Penemu inti atom adalah Ernest Rutherford bersama dua muridnya
yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden dengan nama Eksperimen
penghamburan sinar alpha. Inti atom tersusun atas proton dan neutron.
Proton dan neutron disebut nukleon.

D. NOMOR ATOM, NOMOR MASSA, DAN LAMBANG ATOM


1. Nomor Atom (Z)
Nomor atom suatu unsur sama dengan jumlah proton. Untuk atom
netral, jumlah proton = jumlah electron

No. Atom = Jumlah proton = Jumlah electron

Contoh : Atom Oksigen bernomor atom 8 sehingga memiliki 8 proton dan


8 elektron.
O168  proton =8 dan electron =8, sehingga Z=8

2. Nomor Massa (A)


Nomor massa adalah jumlah nukleon (proton dan neutron) yang
terdapat dalam inti atom.

No. Massa = Jumlah proton + Jumlah neutron


Contoh : Atom natrium terdiri atas 11 proton dan 12 neutron, berarti
nomor massa atom natrium = 11 + 12 = 23
Na2311  11=proton=electron dan 23=nomor massa (proton + neuron)

3. Lambang Unsur (X)


Susunan suatu unsur netral dapat dinyatakan dengan lambang:

E. ISOTOP, ISOBAR, DAN ISOTON


1. Isotop
Isotop adalah atom-atom unsur yang mempunyai nomor atom
(Z=proton ) sama tetapi nomor (A) massanya berbeda. Contoh :
Karbon alam terdiri atas 2 jenis isotop yaitu 6C12 dan 6C13
2. Isobar
Isobar adalah atom-atom unsur yang berbeda (nomor atom
berbeda) tetapi mempunyai nomor massa (A) yang sama. Contoh :
Isotop C136 adalah isobar dengan isotop N137

3. Isoton
Isoton adalah atom-atom unsur yang berbeda (nomor atom
berbeda) tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.

Ca4020 dan K3919  neutron Ca= 40-20 =20 dan neutron K=39-19=20
F. KONFIGURASI ELEKTRON DAN ELEKTRON VALENSI
1. Konfigurasi Elektron
Merupakan susunan persebaran electron-elektron dalam atom.
Electron hanya berada pada lintasan peredaran electron tertentu dalam
atom, bergantung pada level energinya.
Pengisian elektron pada kulit-kulit atom memenuhi aturan-aturan tertentu,
yaitu:
1) Jumlah maksiumum elektron pada suatu kulit memenuhi rumus
2n2, dengan n = nomor kulit. Electron electron akan mengisi kulit-
kulit electron pada atom dimulai dari kulit pertama yang terdekat
dengan inti, yakni kulit K yang merupakan level energy terendah.
Jika kulit K terisi penuh dengan 2 elektron, selanjutnya electron
akan mengisi kulit L. Lalu jika kulit l sudah terisi penuh oleh 8
electron, selanjutnya electron akan mengisi kulit M,N, dan
seterusnya secara bertahap. Contoh :

Kulit K (n = 1) maksimum 2 . 12 = 2 elektron


Kulit L ( n = 2) maksimum 2. 22 = 4 elektron
Kulit M ( n = 3) maksimum 2 . 32 = 18 elektron
Kulit N ( n = 4) maksimum 2. 42 =32 elektron

2) Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8. Bila


masih ada electron yang tersisa (tidak dapat mengisi kulit electron
hingga batas maksimum kulit), terdapat ketentuan :
a. Jika jumlah electron tersisa >32, kulit selanjutnya akan diisi
oleh 32 electron
b. Jika jumlah electron tersisa <32, kulit selanjutnya akan diisi
oleh 18 electron
c. Jika jumlah electron tersisa < 18, kulit selanjutnya akan
diisi oleh 8 electron
d. Jika jumlah electron tersisa < 8, kulit selanjutnya akan diisi
oleh semua sisa electron yang ada.
Contoh :
Konfigurasi elektron unsur Br (Z= 35), yaitu 2 8 18 7
Konfigurasi elektron unsur Sn (Z= 50), yaitu 2 8 18 18 4
Konfigurasi elektron unsur Fr (Z=835), yaitu 2 8 18 32 18 8 1

2. Elektron Valensi
Elektron valensi adalah elektron pada kulit terluar yang dapat
digunakan untuk membentuk ikatan kimia. Susunan elektron valensi
sangat menentukan sifat-sifat kimia suatu atom. Unsur-unsur yang
memiliki struktur elektron valensi yang smaa memiliki sifat kimia yang
sama. Contoh:
Tentukan konfigurasi electron dan electron valensi dari Ca20 !

Jumlah electron =20, maka K=2e L=8e, sehingga tersisa 20- (2+8) = 10 e.
karena jumlah electron tersisa < 18, maka kulit selanjutnya, yakni kulit M
akan diisi oleh 8e. dengan demikian , tersisa 2e.
Karena jumlah electron tersisa < 8, maka kulit selanjutnya yakni kulit
N,akan diisi oleh semua electron yang tersisa yaitu 2e,

Jadi konfigurasi electron atom Ca adalah 2 8 8 2

Kulit terluar adalah N dan jumlah kulit adalah 4, maka electron valensinya
adalah 2n4  2 . 42= 32
G. BILANGAN KUANTUM
Untuk menggambarkan letak elektron-elektron dalam atom dikenalkan
istilah bilangan kuantum. Dalam teori mekanika kuantum, dikenal empat
macam bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama(n), bilangan
kuantum azimuth(l), bilangan kuantum magnetik(m), dan bilangan kuantum
spin(s).
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama (n) menyatakan kulit tempat orbital
berada. Bilangan kuantum utama (n) diberi nomor dari n = 1 sampai
dengan n = ~ . Kulit-kulit tersebut disimbolkan dengan huruf, dimulai
huruf K, L, M, N, dan seterusnya.
Bilangan kuantum utama (n) terkait dengan jarak rata-rata lautan
elektron dari inti (jari-jari = r). Jika nilai n semakin besar, maka jaraknya
dengan inti semakin besar pula. Bilangan kuantum utama terdiri atas
orbital orbital yang diberi simbol s, p, d, f, g, h, i, dan seterusnya, yang
kemudian dikenal dengan bilangan kuantum azimut.
2. Bilangan Kuantum Azimut (l)
Bilangan kuantum azimuth (l) membagi kulit menjadi orbital-
orbital yang lebih kecil (subkulit). Untuk setiap kulit n, memiliki bilangan
kuantum azimuth (l) mulai l = 0 sampai l = (n – 1). Biasanya subkulit
dengan l = 1, 2, 3, …, (n – 1) diberi simbol s, p, d, f, dan seterusnya.
Bilangan kuantum azimuth (l) menggambarkan bentuk orbital. Selain itu,
pada atom yang memiliki dua elektron atau lebih bilangan kuantum
azimuth(l) juga menyatakan tingkat energi. Untuk kulit yang sama, energi
subkulit akan meningkat dengan bertambahnya nilai l. Jadi, subkulit s
memiliki tingkat energi yang terendah, diikuti subkulit p, d, f, dan
seterusnya.
Kulit Ke Orbital Bilangan Kuantum Azimut
(l)
1 (K) 1s 0
2 (L) 2s, 2s 0, 1
3 (M) 3s, 3p, 3d 0, 1, 2
4 (N) 4s, 4p, 4d, 4f 0, 1, 2, 3
Dst Dst Dst

3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik (m) membagi bilangan kuantum
azimut menjadi orbital-orbital. Jumlah bilangan kuantum magnetik (m)
untuk setiap bilangan kuantum azimut (l) dimulai dari m = –l sampai m =
+l .
Berikut adalah hubungan antara bilangan kuantum utama, bilangan
kuantum azimut dan bilangan kuantum magnetik.
Bilangan Bilangan Bilangan Kuantum Jumlah
Kuantum Kuantum Magnetik (m) Orbital
Utama (n) Azimut (l)
1 (K) 0          1s 0 1
0          2s 0 1
2 (L)
1          2p -1 , 0 , +1 3
0          3s 0 1
3 (M) 1          3p -1 , 0 , +1 3
2          3d -2 , -1 , 0 , +1 , +2 5
0          4s 0 1
1          4p -1 , 0 , +1 3
4 (N)
2          4d -2 , -1 , 0 , +1 , +2 5
3          4f -3,-2,-1,0,+1,+2,+3 7
            Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk subkulit s
berjumlah orbital 1, subkulit p jumlah orbitalnya 3, subkulit d orbitalny
sebanyak 5, dan subkulit f memiliki 7 orbital.
4. Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin (s) menunjukkan arah putaran atau spin
atau rotasi sebuah elektron pada sumbunya. Arah rotasi elektron bisa
searah jarum jam (clockwise) atau berlawanan arah dengan jarum jam
(anticlockwise). Oleh karena itu diberi nilai ±  . Arah rotasi yang searah
jarum jam diberi notasi +. Sedangkan yang berlawanan arah dengan jarum
jam diberi notasi –. Bilangan kuantum spin merupakan dasar pengisian
elektron dalam orbital.
Elektron-elektron yang ada dalam atom tidak mungkin berada dalam
keadaan yang sama persis antara satu atom dengan atom lain. Keberadaan
elektron dalam atom bersifat khas. Prinsip ini dikemukakan oleh Wolfgang
Pauli, 1925 (dikenal Pauli). Pauli mengusulkan postulat bahwa sebuah
elektron dapat berada dalam dua kemungkinan keadaan yang ditandai
dengan bilangan kuantum spin + ½ atau – ½, atau dengan kata lain setiap
orbital hanya dapat ditempati oleh maksimal dua elektron dengan spin
yang berbeda.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Atom merupakan satuan terkecil dalam materi baik itu berupa benda cair,
padat, dan gas.Dalam pembagiannya striktur atom terdiri atas 3 inti materi yang
memiliki fungsi dan tungasnya tersendiri. Yaitu proton, elektron, dan neutron.
Proton dan Neutron berada dalam inti atom. Sedangkan, elektron berputar
mengelilingi inti atom berupa proton dan neutron.

Dari hasil penelitian yang dikemukakan oleh John Dalton, Dalton mefkecil yang
tidak dapat dibagi lagi. Thomson menggambarkan bahwa atom merupakan bola
pejal bermuatan positif dan di dalamnya bertebaran elektron-elektron yang
bermuatan negatif bagaikan kismis dalam roti kismis, secara keseluruhan atom
bersifat netral.Rutherford mengemukakan model atom yang menyatakan bahwa
atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron-
elektron yang bermuatan negatif.Niels Bohr pun menggambarkan model atom
Bohr dengan bentuk seperti tata surya yang terkadang diistilahkan sebagai model
atom tata surya.

Isotop adalah atom-atom unsur yang mempunyai nomor atom (Z=proton ) sama
tetapi nomor (A) massanya berbeda. Isobar adalah atom-atom unsur yang berbeda
(nomor atom berbeda) tetapi mempunyai nomor massa (A) yang sama.Isoton
adalah atom-atom unsur yang berbeda (nomor atom berbeda) tetapi mempunyai
jumlah neutron yang sama.

Konfigurasi elektron Merupakan susunan persebaran electron-elektron dalam


atom. Electron hanya berada pada lintasan peredaran electron tertentu dalam
atom, bergantung pada level energinya. Untuk menggambarkan letak
elektron-elektron dalam atom dikenalkan istilah bilangan kuantum. Dalam
teori mekanika kuantum, dikenal empat macam bilangan kuantum, yaitu
bilangan kuantum utama(n), bilangan kuantum azimuth(l), bilangan kuantum
magnetik(m), dan bilangan kuantum spin(s).
B. SARAN
Dalam penulisan makalah, penulis mengalami kesulitan terutama dalam
mendapatkan referensi Sehingga informasi yang didapat kurang disampaikan
secara maksimal dalam makalah ini. Sebaiknya, pembaca juga mencari
referensi lain untuk menambah wawasan yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA

https://bisakimia.com/2017/08/05/ringkasan-materi-struktur-atom/

https://enjiner.com/struktur-atom/

https://www.studiobelajar.com/struktur-atom/

http://andellaforester.blogspot.com/2014/04/makalah-struktur-atom.html

Anda mungkin juga menyukai