Anda di halaman 1dari 26

KAPITA SELEKTA KIMIA SMA

SISTEM PERIODIK UNSUR


Oleh:
KELOMPOK III

ALFI RIZKINA LUBIS


(4143331003)
ESTER HARTINA SINAGA
(41433310)
Pendidikan Kimia Ekstensi A 2014

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada Penulis, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
Adapun tujuan dalam menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kapita Selekta Kimia SMA, serta dapat diaplikasikan sebagai bahan pembelajaran
dalam melakukan prose belajar mengajar.
Makalha ini disusun dari berbagai bahan referensi yang telah diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah Kapita Selekta Kimia SMA yakni, IBU Dra. Hafni Indriati Nasution,
M.Si,. Penulis berusaha objektif dalam menyusun makalah ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Kapita Selekta
Kimia SMA yang telah mempercayakan tugas ini kepada Penulis, sehingga mempermudah
Penulis dalam memahami materi pada perkuliahan ini, serta kepada semua pihak yang turut
andil dalam membantu Penulis dalam penyelesaian makalah ini, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Segala kritik dan
saran yang membangun selalu Penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini dikemudian
hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Februari 2017


Penulis,

Kelompok III
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... i
BAB I ............................................................................................................................................. 1
MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR ....................................................................................... 1
1.1. Kompetensi .......................................................................................................................... 1
1.1.1. Standar Kompetensi .............................................................................................................. 1
1.1.2. Kompetensi Dasar ................................................................................................................ 1
1.1.3. Indikator ............................................................................................................................... 1
1.1.4. Tujuan .................................................................................................................................. 1
1.1.5. Perkembangan Sistem Periodik Unsur................................................................................. 5
1.1.6 Dasar pengelompokan unsur-unsur....................................................................................... 7
1.1.7 Sifat logam, non logam dan metaloid ................................................................................... 9
1.1.8 Sifat-sifat sistem periodik ................................................................................................... 10
BAB II.......................................................................................................................................... 15
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU ........................................................................... 15
2.1. Kimia Untuk Sma Kelas X (Sudarmo, U. 2006) ............................................................... 15
2.1.1. Kelebihan Buku ................................................................................................................. 15
2.1.2. Kelemahan Buku ............................................................................................................... 15
2.2. Kimia Untuk Sma Kelas X Kelas 1 (Purba, M. 2006) ....................................................... 16
2.2.1 Kelebihan Buku ................................................................................................................. 16
2.2.2. Kelemahan Buku ................................................................................................................ 16
2.3. Kimia SMA Dan MA Untuk Kelas X (Rachmawati, M, & Johari, J. 200Error!
Bookmark not defined.) ............................................................................................................. 17
2.3.1. Kelebihan Buku ................................................................................................................. 17
2.3.2. Kelemahan Buku ................................................................................................................ 17
Soal .............................................................................................................................................. 18
Daftar Pustaka .............................................................................................................................. 21
Contoh soal .................................................................................................................................. 22
BAB I
MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR

1.1 Kompetensi

1.1.1 Standar Kompetensi

1. Memahami sifat-sifat periodik unsure.

1.1.2 Kompetensi Dasar

1. Memahami sifat-sifat periodik unsur dalam table periodik serta menyadari


keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.

1.1.3 Indikator

1. Membandingkan perkembangan tabel periodik unsur untuk


mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya.
2. Menjelaskan dasar pengelompokkan unsur-unsur.
3. Mengklasifikasikan unsur kedalam logam, non logam dan metalloid.
4. Menganalisis tabel, grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom,
energi ionisasi, affinitas elektron dan keelektronegatifan.
5. Menentukan konfigurasi elektron, diagram orbital serta hubungannya dengan
letak unsur dalam tabel

1.1.4 Tujuan
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:
1. Membandingkan perkembangan tabel periodik unsur untuk
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya.
2. Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur.
3. Mengklasifikasikan unsur kedalam logam, non logam dan metalloid.
4. Menganalisis tabel, grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom, energi
ionisasi, affinitas elektron dan keelektronegatifan.
5. Menentukan konfigurasi elektron, diagram orbital serta hubungannya dengan letak unsur
dalam tabel

1.1.5 Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Pengelompokkan unsur-unsur kimia terus berkembang seiring dengan


penemuan unsur k
imia dan perkembangan ilmu kimia, mulai dari tabel periodik Lavoisier hingga tabel
periodik modern yang saat ini digunakan

1. Pengelompokan Unsur Cara Lavoisier

Pada tahun 1869 Lavoisier mendefinisikan unsur sebagai zat yang tidak dapat
diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Lavoisier membuat daftar 33 unsur
kimia yang dikelompokan menjadi gas, logam, non logam dan tanah (Justiana dan
Muchtaridi. 2009).
Tabel 1. Pengelompokan unsur-unsur kimia menurut lavoiser

2. Pengelompokan Unsur Cara Dobereiner

Pada tahun 1817 Dobereiner membuat pengelompokan unsur-unsur kimia


dimana pengelompokan tersebut berbeda dengan cara Lavoisier. Dobereiner
mengelompokkan setiap 3 unsur kimia yang sifatnya mirip menjadi satu kelompok
berdasarkan kenaikan berat atomnya. Pengelompokkan unsur-unsur kimia menurut
Dobereiner dikenal dengan nama hukum Triad Dobereiner. Kelemahan sistem triads
ini unsur yang sifatnya mirip bukan tiga unsur saja (Justiana dan Muchtaridi. 2009).
Tabel 2. Pengelompokan unsur-unsur kimia menurut Dobereiner

3. Pengelompokan Unsur Cara Chancourtois

Pada tahun 1862 Alexander Beguyer de Chancourtois mengelompokkan


unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan berat atom. Unsur-unsur kimia disusun
membentuk suatu spiral (Justiana dan Muchtaridi. 2009).

4. Pengelompokan Unsur Cara Newlands (Hukum Oktaf)

John Alexander Reina Newlands dikenal dengan idenya dengan nama teori
oktaf. Dimana, Newlands mengelompokkan unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan
berat atom. Newlands juga menemukan hubungan antara sifat unsur dan kenaikan
berat atom. Sifat-sifat unsur akan berulang pada unsur kedelapan sehingga unsur
kedelapan akan mempunyai sifat yang sama dengan unsur pertama. Kelemahan
system oktaf ini hanya berlaku untuk unsur yang masa kecil, unsur sesudah kalsium
tidak memenuhi hukum oktaf, contohnya sulphur dan besi diletakkan dalam suatu
kolom tetapi sifat sulphur dan besi jauh berbeda. Berikut ini adalah unsur-unsur kimia
yang disusun Newlands (Justiana dan Muchtaridi. 2009).
Tabel 3. Pengelompokan unsur-unsur kimia menurut Newlands

5. Tabel Periodik Mendelev dan Meyer

Pada tahun 1869, Mendelev dan Meyer menemukan cara baru untuk
menyusun unsur-unsur kimia. Mereka bekerja secara terpisah tetapi menghasilkan
tabel periodik yang hampir sama (Justiana dan Muchtaridi. 2009).

a. Tabel Periodik Mendeleev

Mendeleev menemukan bahwa jika unsur disusun menurut massa atom yang
mengikat maka unsur dengan sifat-sifat yang sama akan tersusun secara periodik.
Mendeleev meletakkan semua unsur dalam tabel berdasarkan kenaikan massa atom.
Ia mereaksikan beberapa unsur dengan gas klor. Hasilnya adalah senyawa yang larut
dalam air dengan rumus umum MCl. Fakta yang sama ditunjukkan oleh unsur Be,
Mg, Ca, dan Sr yang membentuk senyawa BeCl2, Mg Cl2, Ca Cl2, dan Sr Cl2
(Justiana dan Muchtaridi. 2009).
Tabel 4. Senyawa yang didapat Mendeleev pada saat mereaksikan beberapa unsur dengan gas
klor
Unsur (M) Senyawa (MCl) Unsur (M) Senyawa
(MCl)
Li LiCl Be BeCl2
Na NaCl Mg MgCl2
K KCl Ca CaCl2
Rb RbCl Sr SrCl2

b. Tabel Periodik Meyer

Meyer menyusun tabel periodik yang hampir mirip dengan tabel periodik
yang dikemukakan Mendeleev. Meyer menempatkan unsur-unsur dengan valensi
yang sama dalam satu kolom. Gagasan Meyer lebih sederhana dibandingkan tabel
periodik Mendeleev. Sayangnya Meyer baru mempublikasikan pada tahun 1870
(Justiana dan Muchtaridi. 2009).
Tabel 5. Pengelompokan unsur-unsur kimia menurut Meyer

6. Pengelompokan Unsur Cara Moseley

Pada tahun 1909 dan 1911 Ernest Rutherford berhasil menemukan salah satu
partikel dasar penyusun atom, yaitu proton dan inti atom. Berdasarkan penemuannya
tersebut Henry Moseley meneliti spektrum sinar-X dan hubungannya dengan jumlah
muatan listrik menggunakan spektroskopi sinar-X. Lalu ia memplotkan frekuensi
sinar-X dan kenaikan nomor atom. Hasilnya berupa garis lurus yang menunjukkan
hubungan antara nomor atom dan sifat atom secara periodik. Kemudian Moseley
menyusun unsur-unsur tersebut berdasarkan kenaikan nomor atom dalam bentuk tabel
periodik (Justiana dan Muchtaridi. 2009).
Tabel 6. Tabel periodik menurut Moseley

7. Pengelompokan Unsur Cara Seaborg (Tabel Periodik Modern)

Pada tahun 1940 Glenn Seaborg berhasil menemukan unsur transuranium


yaitu unsur dengan nomor atom dari 94-102. Akan tetapi timbul masalah mengenai
penempatan unsur-unsur tersebut dalam tabel periodik. Masalah itu akhirnya
terpecahkan dengan cara membuat baris baru sehingga tabel periodik modern
berubah. Tabel periodik modern yang disusun Seaborg terdiri atas 7 periode dan 18
kolom
Tabel 7. Tabel periodik modern

Golongan dalam sistem periodik


1. Sistem American (American Table):
Golongan dibagi atas: Golongan A (Adalah unsur golongan utama dan diberi nomor
dari I-VIII atau O)
Golongan B (Adalah unsur transisi, diberi nomor I-
VIII, golongan transisi yang terbagi atas golongan transisi d-blok dan golongan
transisi dalam yang terbagi atas golongan lantanida dan aktinida) .

2. European sistem
Menggunakan angka 1-8 tetapi pemberian huruf Adan B berbeda dengan sistem
america dimana semua golongan disebelah kiri Fe, Ru, dan Os diberi label A. Dan semua
golongan disebelah kanan Ni, Pd, dan Pt diberi label B. Hasilnya tidak, ada perbedaan antara
golongan utama dan golongan transisi.
3. IUPAC sistem
Disebut sistem baru penomoran golongan dalam sistem periodik, nomor golongab
diberikan dari 1 sampai 18 tanpa label Adan B (Justiana dan Muchtaridi. 2009).

1.1.6 Dasar pengelompokan unsur-unsur

Perioda dalam sistem periodik


Lajur horizontal unsur pada sistem periodik yang disusun berdasarkan
kenaikan nomor proton disebut perioda. Perioda dalam sistem periodik menunjukkan
jumlah kulit, dalam sistem periodik terdapat tujuh periode yang terbagi menjadi:
 Perioda pendek, terdiri atas:

Periode1, mempunyai dua unsur


Periode 2, mempunyai 8 unsur
Periode 3, mempunyai 8 unsur
 Periode panjang, terdiri atas:

Periode 4, mempunyai 18 unsur


Periode 5, mempunyai 18 unsur
Periode 6, mempunyai 32 unsur
Periode 7, mempunyai 32 unsur
Sifat unsur golongan alkali (golongan 1 A)
Unsur golongan 1A kecuali hidrogen disebut golongan alkali, logam alkali
mempunyai sifat:
 Pada suku kamar berwujud padat kecuali Cs dan Fr
 Yang berwujud padat merupakan logam yang lunak, ringan dan dapat diiris
dengan pisau.
 Berwarna putih perak
 Sangat reaktif (merupkan logam yang reaktif) dapat bereaksi dengan air dan
udara. Logam alkali bereaksi dengan menghasilkan basa dan gas hidrogen,
reaksi ini berlangsung dahsyat ( dapat timbul api dan ledakan).
 Dalam senyawa mempunyai tingkat oksidasi +1
 Senyawa dari logam alkali tergolong senyawa ion dan mudah larut dalam air.

Golongan alkali tanah (Golongan II A)


 Pada suhu kamar berwujud padat
 Berwarna putih perak
 Kecuali Be, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan air menghasilkan basa
(Mg hanya dapat bereaksi dengan air panas). Kereaktifan logam alkali tanah
lebih lemah dibandingkan dengan logam alkali seperioda, hal ini disesbabkan
energi ionisasinya lebih besar. Logam alkali tanah akan terbakar jika
dipanaskan.
 Dalam senyawa mempunyai tingkat oksidasi +2

Golongan halogen (golongan VII A)


 Pada suhu kamar Flourin dan Klorin berwujud gas, Bromin berwujud cair,
Iodine berwujud padat
 Semua unsur halogen merupakan molekul diatomic
 Warna unsur halogen

Tabel 8. Warna unsur halogen

Halogen Warna
Fluorin Kuning muda
Klorin Hijau muda
Bromin Merah kecoklatan
iodin Hitam (padat) / ungu (gas)
 Bersifat racun
 Dengan logam alkali menghasilkan garam
 Dalam senyawa mempunyai tingkat oksidasi dari -1 s/d +7 (kecuali F hanya
mempunyai bilangan oksidasi -1)

Golongan VIII A / Gas mulia


 pada suhu kamar semuanya berwujud gas
 sangat stabil, sukar bereaksi dengan usur lain, karena kulit terluarnya telah
terisi penuh
 mempunyai titik didih dan titik cair rendah
 unsur gas mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomik
(Sudarmo. 2007)

1.1.7 sifat logam, non logam dan metaloid

Antoine Laurent Lavoiser (1789) membagi unsur-unsur terdiri atas 2 kelompok yakni
unsur logam dan unsur non logam. Lavoiser mencatat 16 unsur logam dan 7 unsur
non logam yang dikenal saat itu yaitu:
A. Unsur logam terdiri atas

Antimon Kobalt Perak Tembaga


Bismut Mangan Platina Timah
Besi Molibden Raksa Timbal
Emas Nikel Seng Wolfram

B. Unsur non logam terdiri atas

Arsen Hidrogen Nitrogen Fosfor


Belerag Karbon Oksigen
Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana dilakukan. Pengelompokkan
ini masih sangat sederhana karena atara unsur-unsur logam sendiri masih banyak
perbedaan. Berikut adalah perbedaan antara logam dan non logam.
Tabel 9. Sifat logam dan non logam
No logam Non logam
1 Berwujud padat pada suhu Ada yang berupazat padat, cair, atau gas pada
kamar, kecuali raksa suhu kamar
2 Mengkilap jika digosok Tidak mengkilap jika digosok, kecuali intan
3 Merupakan konduktor yang Bukan konduktor yang baik
baik
4 Dapat ditempa atau Umumnya rapuh, terutama yang berwujud
direnggangkan padat
5 Penghantar panas yang baik Bukan penghantar panas yang baik
1.1.8 Sifat-sifat sistem periodik

Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan
nomor atom, yaitu dari kiri kekanan dalam satu periode, atau dari atas kebawah dalam
satu golongan. Sifat-sifat periodik yang akan dibahas meliputi jari-jari atom, energi
ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan (Sudarmo, 2007).
1. Jari-jari atom

Jari-jari atom merupakan jarak dari pusat atom sampai kulit elektron terluar
yang ditempati elektron .
Panjang pendeknya jari-jari atom ditentukan oleh dua factor, yaitu:
a. Jumlah kulit elektron

Semakin banyak jumlah kulit yang dimiliki oleh suatu atom, maka jari-jari
atomnya semakin panjang.
b. Muatan inti atom

Bila jumlah kulit dari dua atom sama banyak, maka yang berpengaruh terhadap
panjang jari-jari atom adalah muatan inti atom. Semakinj banyak inti atom, berarti
semakin besar muatan intinya dan gaya tarik inti atom terhadap elektron lebih kuat,
sehingga elektron lebih mendekat keinti atom (Sutresna, 2007).
Tabel 10. Jari-jari atom beberapa unsur (Å)

Dari tabel 1 tersebut terlihat ada kecendrungan bahwa jari jari atom dalam satu
periode dari kiri kekanan semakin pendek, sedangkan jari-jari atom unsur segolongan
dari atas kebawah semakin panjang. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kecendrungan
tersebut diakibatkan oleh adanya gaya tarik inti terhadap elektron dan jumlah kulit
elektron.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan muatan inti semakin bertambah, sedangkan
jumlah kulit elektronnya tetap, akibatnya gaya tarik inti terhadap elektron terluar
semakin kuat, sehingga menyebabkan jarak elektron kulit terluar dengan inti semakin
dekat. Dalam suatu golongan semakin kebawah jumlah kulit semakin banyak,
meskipun dalam hal ini jumlah muatan inti semakin banyak, tetapi pengaruh
bertambahnya jumlah kulit lebih besar dari pada pengaruh muatan inti, akibatnya
jarak elektron kulit terluar terhadap inti semakin jauh.
Gambar 1. Grafik kecendrungan jari-jari atom
Kecendrungan perubahan jari-jari atom unsur-unsur seperiode dan unsur-unsur
segolongan semakin jelas bila diperhatikan pada grafik keperiodikan jari-jari atom.
Jari-jari atom menunjukkan besarnya volume atom tersebut. Keperiodikan volum
atom dibawah ini dapat digunakan sebagai gambaran sifat keperiodikan jari-jari atom
(Sudarmo, 2007).

Gambar 2. Kecendrungan perubahan jari-jari atom dalam sistem periodik unsur


2. Energi ionisasi

Energi ionisasi adalah nilai energi minimum yang diperlukan atau netral dalam
wujud gas untuk melepas sebuah elektron paling luar (yang terikat paling lemah)
membentuk ion positif. Pelepasan elektron kedua (dari ion positif satu) disebut energi
ionisasi ketiga, dan seterusnya. Harga ionisasi dipengaruhi oleh jari-jari atom dan
jumlah elektron valensi atau muatan inti. Semakin kecil jari-jari atom, harga ionisasi
akan semakin besar. Semakin besar muatan inti , energi ionisasi cenderung akan
semakin besar (Sutresna, 2007).
Untuk mengetahui kecendrungan energi ionisasi unsur-unsur dalam sistem
periodik, dapat dilihat pada daftar energi ionisasi pertama dari unsur-unsur dalam
sistem periodik pada gambar berikut (Sudarmo, 2007).
Gambar 3. Energi ionisasi pertama unsur-unsur dalam sistem periodik unsur

Tabel berikut menunjukkan bahwa energi ionisasi unsur-unsur dalam satu periode
dari kiri kekanan semakin besar, sedangkan energi ionisasi unsur-unsur segolongan
dari atas kebawah semakin kecil. Jadi, semakin panjang jari-jari atom atau ion
semakin kecil energi ionisasinya. Untuk lebih memudahkan dalam melihat
kecendrungan perubahan energi ionisasi dalam sistem periodik dapat dilihat pada
grafik ionisasi dibawah ini (Sudarmo, 2007).

Grafik 2. Grafik kecendrunganenergi ionisasi unsur-unsur


3. Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah energi yang dibebasakan oleh suatu atom dalam wujud
gas ketika menerima sebuah electron (Sutresna, 2007). Afinitas elektron dapat
digunakan sebagai ukuran mudah tidaknya suatu atom menangkap elektron. Semakin
besar energi yang dilepas menunjukkan bahwa atom tersebut mempunyai
kecendrungan untuk menarik elektron dan menjadi ion negatif (Sudarmo, 2007).
Harga afinitas elektron sukar ditentukan secara langsung, apalagi bila unsur tersebut
sukar menangkap elektron. Dalam tabel ditunjukkan harga afinitas elektron beberapa
unsur yang diketahui.
Tabel 11. Harga afinitas elektron beberapa unsur

Kecendrungan afinitas elektron menunjukkan pola yang sama dengan pola


kecendrungan energi ionisasi.

Grafik 3. Kecendrungan afinitas elektron 20 unsur pertama dalam SPU


4. Keelektronegatifan

Keelektronegatifan adalah kecendrungan suatu atom untuk menarik elektron.


Harga keelektronegatifan bersifat relatif. Dalam satu golongan, harga
keelektronegatifan dari bawah keatas semakin besar. Dalam suatu periode , dari kiri
kekanan harga keelektronegatifan semakin besar. Harga keelektronegatifan penting
untuk menentukan bilangan oksidasiunsur dalam suatu senyawa. Jika harga
keelektronegatifan besar, berarti unsure yang bersangkutan cenderung menerima
elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan
kecil, unsure cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi
positif (Sutresna, 2007).
Besaran keelektronegatifan tidak mempunyai satuan, sebab harga ini hanya
didasarkan kepada gaya tarik atom terhadap elektron relatif terhadap gaya tarik atom
lain terhdap elektron. Gambar menunjukkan harga keelektronegatifan unsur-unsur
dalam sistem periodik.
Gambar 4 . Skala keelektronegatifitas unsur-unsur dalam sistem periodik unsur

1.1.9 konfigurasi elektron, diagram orbital serta hubungannya dengan letak


unsur dalam tabel

1.1.9.1 Konfigutasi Elektron

Konfigurasi elektron adalah cara penyusun elektron di sekitar inti atom. Dalam
menentukan konfigurasi elektron berdasarkan jumlahnya elektron dalam subkulit, ada tiga
aturan yaitu asas aufbau, asa larangan pauli. Dan kaidah hund (Tarti.,syarif., dkk. 2012)
a. Asas Aufbau
Asas aufbau atau aturan aufbau menerangkan , “Elektron secara bertahap menempati
orbital dimulai dari energi yang paling rendah.Setelah enegi berenergi rendah terisi penuh,
elektron menempati orbital yang energinya satu tingkat lenih tinggi dan seterusnya sampai
semua elektron dalam atom menempati orbitalnya.”
b. Asas Larangan Pauli
Wolfgang pauli mengemukakan sauatu teori yang dikenal dengan asas larangan pauli.
Menurut asas larangan pauli , “Elektron – elektron dalam suatu atom tidak boleh mempunyai 4
bilangan kuantum yang nilainya sama semua.”
c. Kaidah Hund
Friendrich Hund mengemukakan kaidah yang berbunyi “ elektron – elektron pada
orbital yang memiliki tingkat energi sama akan mengisi terlebih dahulu kotak – kotak yang
kosong dengan arah spin, kemudian orbital diisi dengan elktron dengan arah spin yang
berlawanan” (Tarti.,syarif., dkk. 2012).

Bentuk-Bentuk Orbital
a. Orbital s
Orbital s adalah orbital yang terletak di subkulit s. Subkulit s hanya memiliki orbital yang dapat
mengisi orbital s paling banyak dua elektron. Orbital s berbentuk bola dengan arah ruang yang
sama ke seluruh sudut.

Gambar 5. Orbital s
b. Orbital p
Orbital p adalah orbital yang terletak di subkulit p, yang jumlah orbital p ada 3 buah. Ketiganya
mempunyai energi yang sama tetapi arah ruangnya yang berbeda.

Gambar 6. Bentuk orbital p

c. Orbital d dan f
Orbital d adalah orbital yang terletak di subkulit d dan digambarkan dengan empat buah
bola lonjong . Jumlah orbital d ada 5 buah . Sedangkan orbital f mempunyai harga l adalah 3
(Tarti.,syarif., dkk. 2012).

1.1.9.2 Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Tabel Periodik

Tabel 12. Tabel periodik

Bentuk dari tabel periodik berkaitan dengan konfigurasi elektron masing-masing atom
yang terdapat disana. Contohnya, semua golongan ke-2 tabel periodik memiliki konfigurasi
elektron [E] ns2 (dimana [E] merupakan konfigurasi gas mulia) dan memiliki kesamaan sifat
kimia. Umumnya, perioditas tabel periodik dalam blok tabel periodik bergantung pada jumlah
elektron yang diperlukan untuk mengisi subkulit s, p, d, dan f.

Kulit elektron terluar sering disebut “elektron valensi” dan menentukan sifat kimia.
Harus diingat bahwa kemiripan sifat kimia telah ada lebih dari satu abad sebelum teori
konfigurasi elektron. Belum jelas seberapa jauh aturan Madelung menjabarkan (bukan hanya
menjelaskan) tabel periodik. Meski beberapa sifat jelas berbeda dengan perbedaan urutan
pengisian orbital
Menentukan Golongan dan Periode Tabel Periodik Suatu Unsur dengan Konfigurasi
Elektron

Konfigurasi elektron juga dapat digunakan untuk menentukan letak suatu unsur pada
tabel periodik. Periode suatu unsur sama dengan nomor kulit terbesarnya. Golongan suatu
unsur ditentukan dengan menggunakan tabel seperti dibawah.

Tabel 13. Golongan suatu unsur

Bila subkulit terakhirnya pada s atau p maka unsur tersebut termasuk golongan A
(utama). Sedangkan bila subkulit terakhirnya pada d maka unsur tersebut termasuk golongan B
(transisi). Berikut adalah contoh menentukan golongan dan periode suatu unsur dengan
konfigurasi elektron:
2 2 6 2 6 1 5
24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
Berdasarkan konfigurasi elektron diatas, maka letak unsur adalah pada golongan VI B periode
4 ( Ningsih., ratih,dkk. 2007)
CONTOH SOAL
1. Apabila unsur – unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya ternyata
unsur – unsur yang berlebihan 1 oktaf menunjukkan persamaan sifat . Pernyataan ini
ditemukan oleh .....
A. J.W.Dobereiner
B. A.R.Newland
C. D. I. Mendeleev
D. Lothar Meyer
E. Roentgen
2.Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua adalah .....
A. Energi ionisasi
B. Energi ionisasi tingkat kedua
C. Energi ionisasi tingkat ketiga
D. Afinitas elektron
E. Elektronegativitas
3. Hal yang tidak tepat untuk perubahan dari kiri ke kanan dalam suatu periode untuk
golongan utama adalah .....
A. Energi ionisasi bertambah
B. Jumlah elektron valensi bertambah
C. Bertambahnya tingkat oksidasi maksimum
D. Jari – jari atom bertambah
E. Kecenderungan membentuk ion positif berkurang
4. Sifat berikut ini yang bukan sifat periodik adalah .....
A. Energi ionisasi
B. Titik lebur
C. Warna
D. Jari – jari atom
E. Keelektronegatifan
5. Pernyataan dibawah ini yang salah mengenal sifat periodik unsur – unsur dalam satu
golongan dari atas ke bawah adalah .....
A. Jari - jari atom semakin kecil
B. Energi ionisasi semakin kecil
C. Afinitas elektron semakin kecil
D. Keelektronegatifan semakin kecil
E.Sifat logam bertambah kecil
6. Sistem periodik yang kita gunakan sekarang merupakan pengembangan dari sistem yang
disusun oleh .....
A. Dobereiner
B. Newland
C. Mendeleev
D. Thomson
E. Dallton
7. Semakin bertambahnya golongan , sifat – sifat unsur berikut yang benar , kecuali .....
A. Jari – jari atom berkurang
B. Energi ionisasi bertambah
C. Keelektronegatifan bertambah
D. Sifat logam bertambah
E. Pernyataan A dan B benar
8. Hukum triade merupakan salah satu cara pengelompokkan unsur yang dikemukakan oleh
.....
A. Mendeleev
B. Dobereiner
C. Newlands
D. Lothar Meyer
E. Moseley
9. Unsur – unsur yang terletak pada periode yang sama mempunyai .....
A. Elektron valensi yang sama
B. Jumlah kulit yang sama
C. Sifat fisis yang sama
D. Jumlah elektron yang sama
E. Sifat kimia yang sama
10. Penyusunan sistem periodik yang didasarkan pada keperiodikan unsur – unsur setelah
unsur ke delapan dikemukakan oleh .....
A. Dobereiner
B. Lothar Meyer
C. John Newland
D. John Dalton
E. Mendeleev
BAB II
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

2.1 Kimia Untuk Sma Kelas X (Sudarmo, U. 2006)

Kelebihan Kekurangan
Urutan Berdasarkan urutan materi buku ini Berdasarkan urutan materi pada buku
Materi sudah hampir sesuai dengan ini ada juga yang tidak sesuai dengan
indikator. urutan indikator pada materi yang
dibahas

Tata Bahasa Tata bahasa yang digunakan pada Dalam contoh soal pada materi bahasa
buku ini dengan menggunakan yang dijelaskan kurang jelas sehingga
bahasa ringan dan lumayan mudah tidak dimengerti pembahasan soal
dipahami, meskipun menggunakan tersebut.
bahasa indonesia yang baku.

Tata Letak Susunan pada buku ini rapi mulai


dari judul, isi dan tabel. Dan pada
setiap sub- bab dalam materi
terdapat contoh soal dan latihan. Dan
terdapat rangkuman diakhir materi.
Dan pemilihan tulisan pada buku ini
bagus

Kelengkapan Pada halaman awal bab terdapat peta Pada kelengkapan isi masih kurang
Isi konsep dan kata kunci (key words), luas, karena materi yang terdapat
dan adanya contoh soal pada setiap diindikator tidak semuanya terpaparkan
sub-materi mempermudan siswa secara jelas misalnya mengenai
untuk memahami materi tersebut dan golongan dan periode
begitu juga dengan soal latihan yang
membuat guru dapat mengetahui
sejauh mana kemampuan siswanya
alam menerima materi tersebut.
2.2 Kimia Untuk Sma Kelas X Semester 1 ( Purba, M. 2006)
Kelebihan kelemahan
Urutan Materi Diawal bab terdapat indikator dan Berdasarkan urutan materi pada
tujuan pembelajaran. Pada materi buku ini tidak sesuai dengan
buku ini disusun dengan teori-teori , indikator dimana dalam indikator
gambar atau literatur yang mecakup setelah pengelompokkan unsur-
teori dan dilengkapi juga dengan unsur adalah mengklasifikasi unsur
contoh soal sesudah teori . kedalam logam, non logam tetapi
dibuku ini setelah
pengelompokkan unsur selanjutnya
adalah sifat-sifat periodik unsur.

Tata Bahasa Tata bahasa yang digunakan pada Dalam penulisan soal latihan, ada
buku ini lumayan mudah dipahami sebahagian bahasa yang digunakan
dan dimengerti. kurang jelas contohnya
penempatan unsur-unsur dalam
satu golongan didasarkan atas
kemiripan sifat. Berikan penjelasan
mengapa unsur-unsur segolongan
mempunyai kemiripan sifat.
Seharusnya bukan berikan
penjelasan saja tetapi sebaiknya
ditambahkan kata berikan
penjelasan anda mengapa unsur
segolongan mempunyai kemiripan
sifat.

Tata Letak buku ini susunan letak gambar dan Agar lebih baik seharusnya tata
tabel sangat baik dan rapi. Dan letak rangkuman berada diakhir
pemilihan warna pada buku ini juga materi saja agar saat melihat
menarik. rangkuman itu langsung tidak
membuka sub materi ini untuk
rangkuman ini agar mempermudah
kita untuk membacanya dan
memahaminya.

Kelengkapan Isi Kelengkapan isi pada buku sangat


sesuai dengan indikator dan terdapat
contoh soal setelah materi. Dan
diawal bab ini terdapat peta konsep,
kata kunci, indikator, serta tujuan
mempelajari sistem periodik unsur.
2.3. Kimia SMA Dan MA Untuk Kelas X ( Rachmawati, M, & Johari, J. 2006)
Kelebihan Kekurangan
Urutan Materi Materi dalam buku ini sudah Walapun materi dalam buku
sesuai dengan indikator pada ini sudah sesuai dengan
silabus. indikator pada silabus, namun
pembahasan materi tersebut
kurang luas
Tata Bahasa Bahasa yang digunakan
dalam buku ini mudah
dimengerti dan dipahami.
Tata Letak Tata letak pada buku ini Tata letak sebenarnya sudah
sesuai. Begiru juga dengan bagus dan rapi tetapi semua
penyusunan materi, contoh penjelasan penulisannya tidak
soal, soal, grafik, tabel dan ada rata kanan kiri semuanya
gambar tersusun secara rapi berserkan
dan jelas. Dan warna dari
tulisan buku ini juga menarik.
Dan terdapat banyak gambar-
gambar yang dibuat untuk
mengaitkan kemateri
pembelajaran.

Kelengkapan Isi Kelengkapan isi buku ini Tidak terdapat indikator


sesuai dengan indikator dan pembelajaran
tersetruktur sehingga
mempermudah pembaca
untuk memahami isi buku.
Dan terdapat tujuan
pembelajaran diawal bab dan
terdapat peta konsep juga.
Dan terdapat juga kata kunci
dan terdapat juga contoh-
contoh soal serta latihan soal.

Jadi,
SOAL
A. Pilihan Berganda
1. Unsur logam dalam susunan berkala terletak di....
a. Golongan golongan disebelah kiri
b. Periode teratas
c. Golongan disebelah kanan
d. Periode dibagian bawah
e. Semua salah

2. Mendeleev menyusun sistem periodik unsur berdasarkan kenaikan....


a. Massa proton
b. Massa atom
c. Nomor proton
d. Jumlah proton
e. Moseley

3. Dibawah ini adalah tokoh dibalik perkembangan sistem periodik,kecuali....


a. Dobereiner
b. Mendeleev
c. Newlands
d. Thomson
e. Moseley

4. Unsur unsur manakah dibawah ini yang membentuk Hukum Triade...


a. Cl, Ar, S
b. B, C, N
c. Br, Cl, I
d. H, Li,N
e. Li, Be, B

5. Golongan alkali adalah Li, Na, K, Rb, Cs, Fr, tetapi H tidak termasuk golongan alkali
karena....
a. Sama sama memiliki satu elektron pada kulit terluar
b. Dari H sampai Fr energi ionisasi semakin kecil
c. H non logam, Li sampai Fr adalah logam
d. Dari H sampai Fr massa atom bertambah
e. Dari H sampai Fr keelektronegatifan berkurang

6. Nama golongan untuk unsur-unsur golongan IA adalah....


a. Alkali
b. Alkali tanah
c. Halogen
d. Gas mulia
e. Golongan karbo

7. Diantara berikut ini, yang bukan sifat periodik unsur-unsur dalam satu golongan dari
atas kebawah adalah....
a. Jari-jari atom semakin kecil
b. Energi ionisasi semakin kecil
c. Afinitas elektron semakin kecil
d. Keelektronegatifan semakin kecil
e. Sifat logam semakin kecil

8. Dengan memperhatikan sifat keperiodikan jari-jari atom, dapat disimpulkan bahwa....


a. Dalam satu golongan jari-jari atom semakin besar dengan kenaikan nomor atom
b. Dalam satu periode jari-jari atom semakin besar dengan kenaikan nomor atom
c. Jari-jari atom yang tersebar meurut golongan ialah golongan halogen
d. Dalam satu periode jari-jari atom semakin kecil dengan kenaikan nomor atom
e. Jari-jari atom terkecil pada golongan alkali

9. Energi ionisasi unsur-unsur segologan berkurang dari atas kebawah. Faktor utama yang
menyebabkan penurunan tersebut adalah....
a. Pertambahan jari-jari atom
b. Pertambahan muatan inti
c. Pertambahan nomor atom
d. Pertambahan massa atom
e. Pertambahan titik didih

10. Perbedaan keperiodikan antara sistem periodik Mendeleev dengan sistem periodik
Modern adalah....
a. Sistem periodik Mendeleev didasarkan atas kenaikan massa atom
b. Sistem periodik Mendeleev atas kenaikan massa atom sedangkan sistem periodik
modern atas kenaikan nomor atom
c. Sistem periodik Mendeleev atas kenaikan massa atom sedangkan sistem periodik
modern atas kenaikan jari-jari atom
d. Sistem periodik Mendeleev atas kenaikan nomor atom sedangkan sistem periodik
modern atas kenaikan massa atom
e. Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara sistem periodik mendeleev dengan sistem
periodik modern

B. Essay
1. jelaskan pengelompokan unsur-unsur menurut Triade Dobereiner dan jelaskan pula
kelemahan dari pengelompokan unsur-unsur ini!
DAFTAR PUSTAKA

Justiana, S, dan Muchtaridi. 2009. Kimia 1. Jakarta: Yudhistira.


Rachmawati, M, & Johari, J. 2006. Kimia SMA Dan MA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, U. 2006. Kimia Untuk Sma Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Sutresna, N. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Jakarta: Grafindo
Purba, M. 2006. Kimia Untuk Sma Kelas X Semester I. Jakarta: Erlangga.
Kunci Jawaban

Pilihan Ganda

1) A
2) C
3) D
4) B
5) C
6) A
7) B
8) A
9) D
10) B

Essay
1) Pengelompokan unsur menurut Triade Dobereiner adalah tiga unsur yang
disusun berdsarkan kenaikan massa atom relatif (Ar)- nya, sehingga Ar unsur
kedua kira-kira sama dengan rata-rata Ar unsur pertama dan ketiga. Dan
kelemahan pengelompokan ini adalah semakin banyaknya ditemukan unsur-
unsur, ternyata anggota kelompok unsur yang memiliki sifat sama/ mirip tidak
hanya terdiri dari 3 unsur melainkan lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai