DISUSUN OLEH :
Algiovany ( 2305113926)
Duwi Ayu Sabila (2305111409)
Elga Dwiana putri (2305111322)
Nur Rahma Safitri (2305112403)
Mila Cahya (2305127018)
Ratu Shabna (2305111402)
Tiara Wirda Ningsih ( 2305111411)
Tengku Widya Utari (2305127010)
Penulis
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, manusia
tidak terlepas dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan ,olehnya para
ilmuan selalu mengkaji persoalan yang terjadi baik dalam lingkungan
maupun alam secara keseluruhan.Dengan hal tersebut sejarah perkembangan
yang diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah perkembangan system
periodik unsur mulai dari pengelompokkan unsur – unsur yang sederhana
hingga pengelompokkan yang secara modern. Sistem priodik merupakan
suatu cara untuk mengelompokkan unsure-unsur berdasarkan sifatnya.
Pengelompokkan unsur mengalami sejarah perkembangan, sifat logam, non
logam, hukum-hukum, golongan, peride,dan sifat-sifat unsur dalam system
periodik modern.
Melalui berbagai eksperimen dan pengamatan sehari-hari, unsur
digolongkan ke dalam beberapa kategori. Penggolongan tersebut ditinjau
dari kesamaan sifat, baik sifat-sifat kimia maupun fisika.Semakin
berkembangnya zaman, banyak ditemukan unsur-unsur baru. Lebih dari
serratus unsur sudah ditemukan. Di antara unsur-unsur tersebut, banyak
ditemukan kesamaan sifat kimiadan fisika. Para ahli mencoba mencari
keteraturan sifat-sifat kimia dan fisika unsur-unsurtersebut menurut pola-
pola tertentu.Pada awalnya, unsur-unsur digolongkan menurut sifat logam
dan non logam. Seiringdengan berkembanganya ilmu pengetahuan, para ahli
menggolongkan unsur-unsur dalam bentuk daftar dengan pola-pola tertentu.
Daftar tersebut memuat secara lengkap sifat-sifat urut berdasarkan letaknya
di dalam daftar. Daftar yang paling akhir dikembangkan adalah daftarunsur-
unsur yang disebut sistem periodik unsur.
Dengan melihat tempat suatu unsur dalamdaftar sistem periodik ini, anda
langsung dapat mengetahui sifat-sifat fisika dan kimianya.Adapun sistem
periodik yang digunakan saat ini adalah sistem periodik modern.
Dalamsistem periodik ini, unsur-unsur dikelompokkan dalam golongan dan
periode. Informasi tentangelektron valensi dari konfigurasi elektron dapat
digunakan untuk menentukan golongan tempatunsur itu berada. Adapun
nomor kulit dapat digunakan untuk menentukan periode unsur tersebut.
Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika
diteruskan,teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya
sifat yang cukup berbedadengan Al maupun B.Kelemahan dari teori ini adalah
dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari
delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa
atomnya sangat besar.
B.4 Julius Lother Meyer.
Ilmuwan kimia Jerman Julius Lother Meyer menyusun 57 unsur kimia
berdasarkan kenaikan massa tom. Hal yang membedakan dengan Mendeleev,
Meyer mengelompokannya dengan menekankan pada sifatsifat fisika unsur.
Adapun Mendeleev, berdasarkan sifat kimia unsur. Sistem periodik Meyer
tersebut disusun pada 1868, namun baru dipublikasikan pada 1870. Menurut
Meyer, unsur-unsur yang memiliki sifat fisika sama ditempatkan pada kolom
yang sama.
Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yangmassanya lebih
besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. Co : Telurium (te)
=128 di kiriIodin (I)= 127. hal ini dikarenakan unsur yang mempunyai kemirpan
sifat diletakkan dalam satu golongan.Kelemahan dari teori ini adalah
pemebetulan massa atomSebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain
itu Be, dari 13,5 menjadi 9. U dari 120menjadi 240 .
Kelebihan dari teori ini adalah peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur
beserta sifat-sifatnya.
Energi ionisasi
1. Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk
melepaskan suatu elektron dari atom berwujud gas pada keadaan
dasarnya besarnya energi ionisasi merupakan ukuran usaha yang
diperlukan untuk memaksa suatu atom untuk melepaskan elektronnya
atau bagaimana eratnya elektron terikat dalam atom makin besar
energi ionisasi makin sukar melepaskan elektronnya.
Cara melepaskan elektron :
- penyinaran dengan frekuensi tertentu (efek fotolistrik)
- pemanasan (efek termionik)
- tumbukan berkas elektron dengan atom-atom dalam fase gas
- Agar terjadi ionisasi, atom harus menyerap energi (energi ionisasi)
2. Energi ionisasi yang sangat tinggi itu bersesuaian dengan fakta bahwa
hampir semua gas mulia tidak reaktif secara kimia logam-logam
memiliki energi ionisasi yang sangat rendah sedangkan nonlogam
memiliki energi ionisasi yang jauh lebih besar
Afinitas elektron
1. Sifat lain yang sangat mempengaruhi perilaku kimia atom-atom
adalah kemampuannya untuk menerima satu atau lebih elektron
kemampuan ini disebut afnitas elektron atau elektron afniti yaitu
negatif dari perubahan energi yang terjadi ketika suatu elektron
diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas.
2. Afinitas elektron yang bernilai besar dan positif berarti bahwa ion
negatif tersebut sangat stabil, seperti ionisasi suatu atom yang tinggi
yang berarti bahwa atom itu stabil.
3. Pola kecenderungan keseluruhannya adalah meningkatnya
Kecenderungan dalam menerima elektron yaitu nilai afnitas elektron
terjadi semakin positif. dari kiri ke kanan dalam suatu periode. afinitas
elektron logam logam secara umum lebih rendah daripada non logam
nilai-nilainya sedikit bervariasi dalam golongan tertentu halogen
golongan 7A memiliki nilai afinitas elektron terbesar
Keelektronegatifan
1. Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik
elektron dari atom lain.Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan
adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari atom. Harga
keelektronegatifan bersifat relatif (berupa perbandingan suatu atom
yaglain).
2. Unsur-unsur yang segolongan : keelktronegatifan makin ke bawah
makin kecil, karenagaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur
bagian bawah dalam sistem periodik cenderung melepaskan elektron.
3. Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin kekanan
makin besar.keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki
oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga kelektronegatifan
terbesar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga terkecil terdapat
pada fransium (Fr) yakni 0,7.
4. Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi
(biloks) unsur dalam sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar,
berarti unsur yang bersangkutancenderung menerim elektron dan
membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika hargakeelektronegatifan
kecil, unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk
bilanganoksidasi positif. Jumlah atom yang diikat bergantung pada
elektron valensinya
DAFTAR PUSTAKA
https://repositori.kemdikbud.go.id/11969/1/KIM-B.%20%20Teori
%20Atom%20%26%20Sejarah%20Perkembangan%20Sistem
%20Periodik%20Unsur.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Tabel_periodik
https://www.ruangguru.com/blog/golongan-golongan-unsur-dalam-
sistem-periodik-unsur