Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TABEL PERIODIK

MATA KULIAH : KIMIA DASAR


DOSEN PENGAMPU :
Sri Wilda Albeta,M.Pd

DISUSUN OLEH :
Algiovany ( 2305113926)
Duwi Ayu Sabila (2305111409)
Elga Dwiana putri (2305111322)
Nur Rahma Safitri (2305112403)
Mila Cahya (2305127018)
Ratu Shabna (2305111402)
Tiara Wirda Ningsih ( 2305111411)
Tengku Widya Utari (2305127010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan Rahmat,
taufik dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana, semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam adminitrasi Pendidikan dan profesi keguruan.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah, Aamiin.

Penulis
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, manusia
tidak terlepas dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan ,olehnya para
ilmuan selalu mengkaji persoalan yang terjadi baik dalam lingkungan
maupun alam secara keseluruhan.Dengan hal tersebut sejarah perkembangan
yang diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah perkembangan system
periodik unsur mulai dari pengelompokkan unsur – unsur yang sederhana
hingga pengelompokkan yang secara modern. Sistem priodik merupakan
suatu cara untuk mengelompokkan unsure-unsur berdasarkan sifatnya.
Pengelompokkan unsur mengalami sejarah perkembangan, sifat logam, non
logam, hukum-hukum, golongan, peride,dan sifat-sifat unsur dalam system
periodik modern.
Melalui berbagai eksperimen dan pengamatan sehari-hari, unsur
digolongkan ke dalam beberapa kategori. Penggolongan tersebut ditinjau
dari kesamaan sifat, baik sifat-sifat kimia maupun fisika.Semakin
berkembangnya zaman, banyak ditemukan unsur-unsur baru. Lebih dari
serratus unsur sudah ditemukan. Di antara unsur-unsur tersebut, banyak
ditemukan kesamaan sifat kimiadan fisika. Para ahli mencoba mencari
keteraturan sifat-sifat kimia dan fisika unsur-unsurtersebut menurut pola-
pola tertentu.Pada awalnya, unsur-unsur digolongkan menurut sifat logam
dan non logam. Seiringdengan berkembanganya ilmu pengetahuan, para ahli
menggolongkan unsur-unsur dalam bentuk daftar dengan pola-pola tertentu.
Daftar tersebut memuat secara lengkap sifat-sifat urut berdasarkan letaknya
di dalam daftar. Daftar yang paling akhir dikembangkan adalah daftarunsur-
unsur yang disebut sistem periodik unsur.
Dengan melihat tempat suatu unsur dalamdaftar sistem periodik ini, anda
langsung dapat mengetahui sifat-sifat fisika dan kimianya.Adapun sistem
periodik yang digunakan saat ini adalah sistem periodik modern.
Dalamsistem periodik ini, unsur-unsur dikelompokkan dalam golongan dan
periode. Informasi tentangelektron valensi dari konfigurasi elektron dapat
digunakan untuk menentukan golongan tempatunsur itu berada. Adapun
nomor kulit dapat digunakan untuk menentukan periode unsur tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah yang dikutip berdasarkan latar belakang diatas
adalah:
1. Apa pengertian table periodik
2. Bagaimana perkembangan table periodic
3. Bagaimana penggolongan periodic unsur unsur
4. Apa keragaman priodik dan sifat sifat periodik
5. Apa energi ionisasi
6. Apa afnitas electron
7. Bagaimana keragaman sifat sifat kimia dalam unsur unsur golongan
utama.

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Untuk mengetahui apa definisi tabel periodik
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan tabel periodik
3. Untuk mengetahui bagaimana penggolongan periodic unsur unsur
4. Untuk mengetahui keragaman periodic dan sifat sifat fisika
5. Untuk mengetahui apa itu energi ionisasi
6. Untuk memahami apa itu afnitas elektron
7. Untuk mengetahui bagaimana keragaman sifat sifat kimia dalam unsur
unsur golongan utama.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian tabel periodik


Sistem periodik unsur merupakan sebuah tabel yang memuat semua unsur
kimia yangdikenal oleh IUPAC (International Union of Pure and Appied
Chemistry) di dalam table ituunsur kimia dikelompokkan berdasarkan kenaikan
nomor atom kesamaan sifatnya.Sejarah perkembangan Sistem Periodik Unsur
dan penyusunan Sistem Periodik Unsur telah mengalami banyak
penyempurnaan mulai dari Antoine Lavosier, J . Newslands , O . Mendeleev ,
hingga Henry Moseley .
B. Perkembangan tabel periodik
B.1. Pengelompokkan Unsur Menurut Lavoiser
Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia.
Pengelompokan unsur tersebut berdasarkan sifat kimianya. Unsur-unsur kimia
di bagi menjadi empat kelompok yaitugas, tanah, logam dan non logam.
Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalamkelompok unsur
logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda. Unsur gas
yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote
(nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam adalah sulfur,
fosfor, karbon, asamklorida, asam flourida, dan asam borak. Adapun unsur-
unsur logam adalah antimon,perak,arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah,
nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina,tobel, tungsten, dan seng.
Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium
oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida.
Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum
kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada
berdasarka sifat kimiasehingga bisa dijadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan
setelahnya.

B.2. Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner


Pada 1829, J.W. Dobereiner mengelompokan unsur-unsur berdasarkan
kemiripan sifat-sifatnya. Unsur pembentuk garam dan massa atomnya,yaitu Cl
= 35,5, Br = 80, dan I = 127. Unsur pembentuk alkali dan massa atomnya, yaitu
Li=7, Na=23, dan K=39. Unsur pembentuk alkali tanah dan massa atomnya,
yaitu Ca=40, Sr=88, dan Ba=136. Dari pengelompokan unsur-unsur tersebut,
terdapat suatu keteraturan. Setiap tiga unsur yang sifatnya mirip, massa atom
(Ar) unsur yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata dari massa
atom unsur yang pertama dan ketiga. Perhatikan contoh berikut.
Ar Na = (Ar Li + Ar K) / 2 = (7+39) / 2 = 46 / 2 = 23

Contoh : - Ca, Sr, Ba


- Li, Na, K
- Cl, Br, I
Konsep ini tidak efisien, sebab suatu kelompok tidak hanya terdiri dari tiga
unsur, melainkan banyak.

B.3. Hukum Oktaf Newlands


J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemua
nya yang di sebut hukum oktaf.
Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama
mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan
seterusnya. Daftar unsur yang disusun oleh Newlands berdasarkan hukum oktaf
diberikan pada tabel 1.1Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa
sifat-sifat yang sama berulang pada setiap unsure ke delapan dalam susunan
selanjutnya dan pola ini menyeruapi oktaf mus

Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika
diteruskan,teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya
sifat yang cukup berbedadengan Al maupun B.Kelemahan dari teori ini adalah
dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari
delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa
atomnya sangat besar.
B.4 Julius Lother Meyer.
Ilmuwan kimia Jerman Julius Lother Meyer menyusun 57 unsur kimia
berdasarkan kenaikan massa tom. Hal yang membedakan dengan Mendeleev,
Meyer mengelompokannya dengan menekankan pada sifatsifat fisika unsur.
Adapun Mendeleev, berdasarkan sifat kimia unsur. Sistem periodik Meyer
tersebut disusun pada 1868, namun baru dipublikasikan pada 1870. Menurut
Meyer, unsur-unsur yang memiliki sifat fisika sama ditempatkan pada kolom
yang sama.

B.5. Sistem Periodik Mendeleev


1) Dua ahli kimia, Lothar Meyer (Jerman) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev
(Rusia) berdasarkan pada prinsip dari Newlands, melakukan penggolongan
unsur.
2) Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan
Mendeleev lebih mengutamakan kenaikan massa atom
3) Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa
atom relatifnya.
Artinya: jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya,
maka sifat tertentuakan berulang secara periodik.
4) Unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat serupa ditempatkan pada satu lajur
tegak, disebut Golongan
5) Sedangkan lajur horizontal, untuk unsur-unsur berdasarkan pada kenaikan
massa atomrelatifnya dan disebut Periode

Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yangmassanya lebih
besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. Co : Telurium (te)
=128 di kiriIodin (I)= 127. hal ini dikarenakan unsur yang mempunyai kemirpan
sifat diletakkan dalam satu golongan.Kelemahan dari teori ini adalah
pemebetulan massa atomSebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain
itu Be, dari 13,5 menjadi 9. U dari 120menjadi 240 .
Kelebihan dari teori ini adalah peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur
beserta sifat-sifatnya.

B.6 Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley


Sistem periodik modern adalah susunan berkala periodik unsur berdasarkan
kenaikan nomor atom dengan tujuan untuk mempermudah memberikan
gambaran senyawa yang terbentuk apabila unsur-unsur tersebut saling
berikatan. Pada 1913, seorang kimiawan Inggris bernama Henry Moseley
melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan
sinar X. Berdasarkan eksperimennya tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa sifat
atom bukan didasari oleh massa atom relatif, melainkan berdasarkan kenaikan
jumlah proton. Hal tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur yang memiliki
massa atom berbeda, tetapi, memiliki jumlah proton sama atau disebut isotop.
Jenis sistem periodik modern ada beberapa macam, namun yang paling sering
digunakan adalah Sistem Periodik Panjang, yaitu sistem periodic unsur yang
disusun berdasarkan kenaikan nomor atom unsur.

Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nomor atom unsur


tersebut. Pengelompokan unsur-unsur sistem periodik modern merupakan
penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang disebut juga system periodik
bentuk Panjang.

C. Periode dan Golongan


1. Periode
Periode ditempatkan pada lajur horizontal dalam sistem periodik unsur
modern.Periode suatu unsur menunjukan nomor kulit yang sudah terisi
elektron (n terbesar) berdasarkan konfigurasi elektron. Periode adalah
garis mendatar dengan nomor atom yang urut dengan jumlah kulit
atom yang sama. Periode juga menyatakan banyaknya kulit atom
suatu unsur yang terisi elektron. Terdapat tujuh periode dalam sistem
periodic panjang, yaitu :
2. Golongan
Golongan suatu unsur disusun berdasarklan jumlah elektron pada kulit
terluar. Dalam satu golongan, jumlah elektron valensinya sama.
Unsur-unsur yang terdapat dalam satu golongan mempunyai sifat yang
sama dan penempatan golongan dilakukan secara vertikal atau lajur
kolom dan ditulis dengan angka romawi. Golongan adalah urutan
unsur-unsur dengan arah vertikal dan banyak mempunyai persamaan
sifat. Terdapat dua golongan dalam sistem periodik panjang, yaitu :
 Golongan A, disebut golongan utama.
Nomor golongan utama ini menunjukkan banyaknya elektron
pada kulit terluar (elektron valensi) yang sama. Terdapat
delapan golongan utama,yaitu :
 Golongan B, disebut golongan transisi.
Unsur-unsur golongan transisi semuanya merupakan unsur
logam. Jika dilihat pada periode ke enam, ketiga unsur pertama
berisi kalsium Ca (Kalsium), Ba (Barium) dan La (Lantium).
Keempat belas unsur berikutnya (dari Ce sampai Cu), sifat-sifat
kimia maupun sifat fisikanya mendekati sifat-sifat La. Oleh
karena itu unsur-unsur tersebut disebut golongan lantanida.
Demikian juga pada periode ke tujuh, ketiga unsur pertama
berisi Fr (Fransium), Ra (Radium) dan Ac (Aktinium).Keempat
belas unsur berikutnya dari Th sampai Lw, mempunyai sifat-
sifat kimia dan sifat fisika yang mendekarti sifat-sifat Ac. Oleh
karena itu unsur-unsur tersebut juga disebut golongan aktinida.

Beberapa Golongan Unsur dalam Sistem Periodik Unsur


1. GOLONGAN IA (LOGAM ALKALI)
Semua logam Alkali tergolong logam yang lunak (kira-kira sekeras
karet penghapus, dapat diiris dengan pisau) dan ringan (massa jenis
li, Na,dan K kurang dari 1 g/cm3). Logam Alkali memiliki 1
elektron valensi yang mudah lepas, sehingga merupakan kelompok
logam yang paling reaktif, dapat terbakar di udara, dan bereaksi
hebat dengan air. Dari Liitium ke Sesium reaksi dengan air
bertambah dahsyat. Litium bereaksi agak pelan, tetapi natrium
bereaksi dengan disertai terbentuknya api dan ledakan, sementara
yang lainnya bereaksi dengan lebih dahsyat lagi. Oleh karena
kereaktifannya dengan air dan udara,logam alkali biasa disimpan
dalam kerosin (minyak tanah).

2. GOLONGAN IIA (LOGAM ALKALI TANAH)


Unsur-unsur golongan IIA disebut logam alkali tanah. Logam
alkali tanah juga tergolong logam aktif, tetapi kereaktifannya
kurang dibandingkan dengan logamalkali seperiode, dan hanya
akan terbakar di udara bila dipanaskan. Kecuali berilium, logam
alkali tanah larut dalam air. Magnesium dan stronsium
digunakan dalam membuat kembang api. Senyawa magnesium,
yaitu magnesium hidroksida (Mg(OH)2), digunakan sebagai
antasida dalam obat mag. Batu kapur, pualam, dan mamer adalah
senyawa kalsium, yaitu kalsium karbonat (CaCO3).

3. GOLONGAN VIIA (HALOGEN)


Unsur-unsur golongan VIIA merupakan kelompok unsur nonlogam
yang sangat reaktif. Hal itu berkaitan dengan elektron valensinya
yang berjumlah 7,sehingga hanya memerlukan tambahan 1elektron
untuk mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia. Semua unsur
halogen bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun kereaktifannya
berbeda. Halogen dengan logam membentuk senyawa yang kita
sebut garam, seperti NaF, NaCl, NaBr dan NaI. Oleh karena itu
pula, unsur golongan VIA disebut halogen artinya pembentuk
garam.Kereaktifan unsur halogen berkurang dari F ke I. Semua
unsur halogen(golongan VIIA) berupa molekul diatomik (F2, Cl2,
Br2, I2), berwarna dan bersifat racun.

4. GOLONGAN VIIIA (GAS MULIA)


Unsur-unsur golongan VIIIA, yaitu helium, Neon, Argon, Kripton,
Xenon, dan Radon, disebut gas mulia karena semuanya berupa gas
yang sangat stabil,sangat sukar bereaksi dengan unsur lain. Tidak
ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur tersebut.
Unsur gas mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomic (atom-
atomnya berdiri sendiri). Menurut para ahli, hal itu disebabkan
kulit terluarnya yang sudah terisi penuh. Kuli terluar yang terisi
penuh menjadikan unsur tidak reaktif. Namun demikian, Kripton,
Xenon dan Radon ternyata dapat ‘dipaksa’ bereaksi dengan
beberapa unsur, sedangkan Helium, Neon dan Argon sehingga
sekarang belum berhasil direaksikan.

5. GOLONGAN B (UNSUR TRANSISI)


Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang terdapat di bagian
Tengah sistem periodik unsur, yaitu usnur-unsur golongan
tambahan (golongan B). Sebagaimana telah dijelaskan, unsur-unsur
peralihan merupakan unsur-unsur yang harus dialihkan setelah
golongan IIA sehingga diperoleh unsur yang menunjukan
kemiripan sifat dengan golonga IIIA.
Unsur-unsur golongan transisi mempunyai sifat khas yang
membedakannya dari unsur-unsur golongan utama (golongan A),
diantaranya:
 Semua unsur transisi tergolong logam
 Mempunya kekerasan, titik leleh, dan titik didih yang relatif
tinggi
 Banyak diantaranya membentuk senyawa-senyawa berwarna
 Kebanyakan dari logam yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam industry adalah logam transisi.
Misalnya besi, tembaga, kromium, nikel, titanium, perak, emas,
dan platina.

D. Keragaman periodic dalam sifat sifat perioditas


 Muatan inti efektif
1. Adanya electron perisai penyaring mengurangi gaya Tarik
elektrostatik antara proton yang bermuatan positif dalam inti dengan
electron electron pada kulit terluar
2. Salah satu contoh pengaruh dari perisai electron adalah engergi yang
diperlukan untuk mengeluarkan suatu electron dari atom berelektron
banyak
3. Untuk atom atom dengan 3 elektron atau lebih electron pada kulit
tertentu di perisai electron pada kulit bagian dalam tetapi tidak boleh
electron pada kulit yang lebih luar
 Jari jari atom
Jari jari atom, atom micradius suatu logam adalah setengah jarak antar 2
inti pada atom yang berdekatan untuk unsur yang merupakan molekul
diatomic, jari jari atom nya adalah setengah jarak antara inti 2 atom
dalam molekul tertentu
Dari atas ke bawah dalam satu golongan misalnya golngan 1 A dapat di
amati bahwa jari jari atom bertambahnya nomor atom.

 Jari jari ion


1. Jari jari ion (ionic radius adalah jari jari atom adalah jari jari kation
atau anion jari jari atom mempengaruhi sifat sifat fisika dan kimia atau
senyawa ionic, misalnya struktur berdimensi 3 dari suatu senyawa
ionic bergantung pada ukuran relative kation dan anionnya
2. Jika atom netral di ubah menjadi suatu ion diharapkan ukurannya
berubah dengan memusat kan perhatian pada kation iso electron, dapat
di lihat bahwa jari jari ion tri positif lebih kecil dari pada ion positif.
3. Bentuk kation maka jari jarinya makin kecil, sedangkan untuk bentuk
anion jari jari semakin besar

 Energi ionisasi
1. Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk
melepaskan suatu elektron dari atom berwujud gas pada keadaan
dasarnya besarnya energi ionisasi merupakan ukuran usaha yang
diperlukan untuk memaksa suatu atom untuk melepaskan elektronnya
atau bagaimana eratnya elektron terikat dalam atom makin besar
energi ionisasi makin sukar melepaskan elektronnya.
Cara melepaskan elektron :
- penyinaran dengan frekuensi tertentu (efek fotolistrik)
- pemanasan (efek termionik)
- tumbukan berkas elektron dengan atom-atom dalam fase gas
- Agar terjadi ionisasi, atom harus menyerap energi (energi ionisasi)

Energi ionisasi erat hubungannya dengan jari-jari atom dan


kestabilan.
- Makin besar jari-jari atom makin kecil energi ionisasinya.
- Makin stabil suatu atom makin besar energi ionisasinya.
Kecenderungan energi ionisasi dalam sistem periodik
-Dalam satu golongan dari atas ke bawah cenderung berkurang.
-Dalam satu periode dari kiri ke kanan cenderung bertambah

2. Energi ionisasi yang sangat tinggi itu bersesuaian dengan fakta bahwa
hampir semua gas mulia tidak reaktif secara kimia logam-logam
memiliki energi ionisasi yang sangat rendah sedangkan nonlogam
memiliki energi ionisasi yang jauh lebih besar

 Afinitas elektron
1. Sifat lain yang sangat mempengaruhi perilaku kimia atom-atom
adalah kemampuannya untuk menerima satu atau lebih elektron
kemampuan ini disebut afnitas elektron atau elektron afniti yaitu
negatif dari perubahan energi yang terjadi ketika suatu elektron
diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas.
2. Afinitas elektron yang bernilai besar dan positif berarti bahwa ion
negatif tersebut sangat stabil, seperti ionisasi suatu atom yang tinggi
yang berarti bahwa atom itu stabil.
3. Pola kecenderungan keseluruhannya adalah meningkatnya
Kecenderungan dalam menerima elektron yaitu nilai afnitas elektron
terjadi semakin positif. dari kiri ke kanan dalam suatu periode. afinitas
elektron logam logam secara umum lebih rendah daripada non logam
nilai-nilainya sedikit bervariasi dalam golongan tertentu halogen
golongan 7A memiliki nilai afinitas elektron terbesar
 Keelektronegatifan
1. Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik
elektron dari atom lain.Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan
adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari atom. Harga
keelektronegatifan bersifat relatif (berupa perbandingan suatu atom
yaglain).
2. Unsur-unsur yang segolongan : keelktronegatifan makin ke bawah
makin kecil, karenagaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur
bagian bawah dalam sistem periodik cenderung melepaskan elektron.
3. Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin kekanan
makin besar.keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki
oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga kelektronegatifan
terbesar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga terkecil terdapat
pada fransium (Fr) yakni 0,7.
4. Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi
(biloks) unsur dalam sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar,
berarti unsur yang bersangkutancenderung menerim elektron dan
membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika hargakeelektronegatifan
kecil, unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk
bilanganoksidasi positif. Jumlah atom yang diikat bergantung pada
elektron valensinya

 Sifat logam dan non logam


1. Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap,
menghantarkan panas danlistrik, dapat ditempa menjadi lempengan
tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat / kabel Panjang Sifat-
sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur
bukan logam.Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah
makin bertambah, dan makin ke kanan makin berkurang.
2. Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas
unsur-unsur bukanlogam di sebelah kanan pada system periodic sering
digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal. Unsur-unsur yang
berada pada batas antara logam dengan bukan logammenunjukkan
sifat ganda. Contoh :
1.Berilium dan Aluminium adalah logam yang memiliki beberapa sifat
bukan logam Hal ini disebut unsur-unsur amfoter
2. Baron dan Silikon adalah unsur bukan logam yang memiliki
beberapa sifat logam Hal ini disebut unsur-unsur metalloid
 Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system
periodik, makin ke bawah makin reaktif, karena makin mudah
melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam padasistem periodik,
makin ke bawah makin kurang reaktif, karena makin sukar menangkap
elektron. Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya
melepas atau menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif
adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri kekanan dalam satu periode,
mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hinggagolongan
VIIA. Golongan VIIA tidak reaktif.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
https://repositori.kemdikbud.go.id/11969/1/KIM-B.%20%20Teori
%20Atom%20%26%20Sejarah%20Perkembangan%20Sistem
%20Periodik%20Unsur.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Tabel_periodik
https://www.ruangguru.com/blog/golongan-golongan-unsur-dalam-
sistem-periodik-unsur

Anda mungkin juga menyukai