Disusun Oleh :
Kelompok : 9 (Sembilan)
Program Studi : Teknik Lingkungan
Nama :
Maura Maharani (2109046009)
Shafarudin Nur (2109046046)
Asisten Praktkum :
Annisha Febriyanti Mevhia Putri (2009066021)
Pada tabel periodik unsur terdapat unsur unsur yang dikelompokkan dalam
suatu golongan atau suatu periode. Dalam tabel periodik unsur dikenal unsur
golongan utama dan unsur golongan transisi. Golongan IA dan IIA
merupakan unsur unsur dari golongan utama. Golongan IA merupakan unsur
alkali yang terdiri dari lithium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb),
sesium (Cs), dan fransium (Fr). Golongan IIA merupakan unsur alkali tanah
yang terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), strosium (Sr),
Barium (Ba), dan radium (Ra). Unsur-unsur yang diletakkan dalam satu
golongan adalah kelompok unsur-unsur yang dalam satu periodik memiliki
sifat-sifat yang mirip.
Oleh karena itu, Praktikum kimia dasar tentang sifat-sifat unsur ini dilakukan
untuk mengetahui sifat-sifat unsur golongan IA yaitu golongan alkali dan
golongan IIA yaitu Alkali tanah. Selain itu, untuk mengetahui kereaktifan dan
kelarutan unsur.
1.2. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini, yaitu:
a. Untuk mengetahui sifat-sifat unsur golongan IA dan IIA
b. Mengetahui kereaktifan serbuk Mg
c. Mengetahui kelarutan BaCl2, MgCl2, SrCl2, dan CaCl2 dalam H2SO4
d. Mengetahui kelarutan BaCl2, MgCl2, SrCl2, dan CaCl2 dalam NaOH.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Saat ini sudah di temukan 115 dan masih akan ditemukan lagi unsur-unsur baru
lainnya. Unsur-unsur ini ada yang bersifat mirip ada yang sama sekali berbeda
dengan yang lain. Sistem periodik unsur yang sekarang ini adalah berdasarkan
kenaikan nomor atom dan penempatan unsur-unsur dengan sifat-sifat yang mirip
ditempatkan dalam satu golongan. Pengelompokan unsur-unsur disebut juga
sistem periodik unsur-unsur tersebut didasarkan atas adanya kemiripan sifat-
sifatnya pengelompokkan ini mengalami perkembangan dari mulai
pengelompokan unsur berdasarkan system lavosier, Dalton, JAK Newleand,
Mandeleev dan sistem periodik modern yang kita gunakan sampai sekarang.
Berikut ini penjelasan dari pengelompokan unsur-unsur:
a. Lavoisier
pada 1789, Antonie Lavoisier mengelompokkan 33 unsur kimia. Pengelompokan
unsur tersebut berdasarkan sifat kimianya. Unsur-unsur kimia dibagi menjadi
empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam, dan non logam. Pengelompokan ini
masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat
berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda. Kelebihan dari teori Lavoisier adalah
sudah mengelompokkan 33 unsur yang ada berdasarkan sifat kimia sehingga bias
dijadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.
b. John Dalton
John Dalton mengemukakan bahwa unsur dari atom yang berbeda mempunyai
sifat dan massa yang berbeda. Massa atom diperoleh dari perbandingan massa
atom unsur terhadap massa atom unsur hydrogen. Berangkat dari teorinya itu
Dalton mengelompokkan zat-zat yang berupa unsur-unsur (sebanyak 36 unsur)
berdasarkan kenaikan massa atomnya.
c. J. Newlands (1863-1865)
J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuannya
yang disebut hukum oktaf. Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara
teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan
unsur kesembilan, dan seterusnya. Daftar unsur yang di susun Newlands
berdasarkan hukum oktaf. Disebut hukum oktaf karena beliau mendapati bahwa
sifat-sifat yang sama berulang pada setiap unsur ke delapan dalam susunan
selanjutnya dan pola ini menyerupai oktaf music. Kelemahan dari teori ini adalah
dalam kenyataannya masih ditemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari
delapan unsur.
d. Dimitri Mendeleev
Pada tahun 1869 seorang sarjana asal rusia bernama Dimitri Ivanovich
Mandeleev, berdasarkan pengamatan terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika
itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Tabel Sistem Periodik Mandeleev yang disempurnakan (1871) terdiri
atas golongan (lajur tegak) dan periode (deret mendatar).
(Yusuf, 2018)
Golongan adalah lajur tegak pada tabel periodik unsur. Unsur-unsur yang ada
dalam satu lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat delapan golongan
utama dan delapan golongan transisi (Yusuf, 2018)
Sifat unsur dibedakan menjadi dua, yaitu unsur logam dan nonlogam. Unsur
logam dan nonlogam menempati posisi yang khas di dalam tabel periodik. Unsur-
unsur logam terdapat disebelah kiri sedangkan unsur-unsur nonlogam terdapat di
sebelah kanan tabel periodik. Pada table periodik, sifat-sifat logam semakin ke
bawah semakin bertambah sedangkan semakin ke kanan semakin berkurang.
Unsur bagian kiri table periodic (IA dan IIA) memiliki sifat logam paling kuat,
sedangkan unsur-unsur paling kanan (VIIA) mempunyai sifat non logam paling
kuat. (Setyawati, 2009)
Sifat fisika unsur alkali tanah, jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil
dibanding dengan jari-jari atom logam alkali yang terletak dalam satu periode.
Sifat elektropositif unsur alkali tanah semakin meningkat dengan meningkatnya
ukuran atom, sehingga radium merupakan unsur yang paling elektropositif dan
senyawanya bersifat paling ionic diantara unsur-unsur alkali tanah. Sifat kimia
unsur-unsur alkali tanah, reaktifitas relatif logam-logam bebas alkali tanah
terhadap oksidator berbanding terbalik dengan energi ionisasinya, reaktifitas
meningkat dengan meningkatnya ukuran atom (Sriatun et, al.2012)
BAB III
METODE
3.1.2. Bahan-bahan
a. MgCl2
b. CaCl2
c. BaCl2
d. SrCl2
e. NaOH 0,5 M
f. H2SO4
g. Indikator PP
h. Serbuk magnesium
i. Akuades
4.2 Jawaban
a. Indikator PP adalah indicator asam-basa sintetik yang memiliki
rentang pH antara 8,00-10,0. Indicator PP digunakan untuk
mengetahui apakah larutan yang digunakan bersifat asam atau basa.
Jika dimasukkan kedalam larutan asam dan netral, warna nya tidak
berubah. Tetapi jika dimasukkan kedalam larutan basa, warnanya
akan berubah menjadi merah.
b. Serbuk magnesium apabila dimasukkan terlalu banyak tidak akan
berpengaruh pada perubahan warna. Karena perubahan warna terjadi
dikarenakan adanya indikator PP. Apabila indikator PP yang
dimasukkan lebih banyak maka warna akan berubah warna menjadi
lebih pekat.
c. CaCl2 apabila dicampur dengan H2SO4 akan berubah menjadi keruh
dan memiliki sedikit endapan. Sedikitnya endapan yang terbentuk ini
menandakan bahwa kelarutan garam sulfida dalam CaCl2 itu besar.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kelarutan garam sulfat
pada golongan IIA semakin kebawah kelarutannya semakin kecil.
d. Larutan MgCl2 apabila direaksikan dengan NaOH yang semula
bening akan berubah menjadi keruh dan terdapat endapan. Hal ini
dikarenakan kelarutan garam hidroksida pada golongan IIA atau
alkali tanah semakin meningkat atau besar dari atas ke bawah.
e. Perbedaan yang terdapat pada CaCl2 dan SrCl2 yang direaksikan
dengan NaOH, yaitu pada CaCl2 jika direaksikan dengan NaOH
memiliki perubahan yang awalnya bening menjadi putih dan
memiliki endapan, sedangkan pada SrCl2 yang direaksikan pada
NaOH tidak memiliki perubahan, larutan tersebut tetap bening. Hal
ini dikarenakan karena CaCl2 memiliki tingkat kelarutan lebih rendah
dari SrCl2 sehingga CaCl2 menghasilkan endapan sedangkan SrCl2
tidak. Dapat disimpulkan bahwa kelarutan garam hidroksida semakin
besar atau meningkat dari atas kebawah dalam satu golongan.
DAFTAR PUSTAKA
Setyawati, Arifatun Anifah. 2009. Kimia: Mengkaji Fenomena Alam Untuk Kelas
X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sriatun, Taslimah, dan Suhartana. 2012. BUKU AJAR KIMIA UNSUR. Semarang:
UPT UNDIP Press.
Suyanta. 2019. BUKU AJAR KIMIA UNSUR. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Utami, Budi, dkk. 2009. Kimia 1: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.