MAKALAH
Oleh:
Marcelina
JURUSAN KIMIA
PRODI KIMIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu terus berkembang sesuai dengan perkembangan pengetahuan
dan teknologi. Perkembangan ilmu terlihat seperti terjadi pergantian
ide/gagasan ilmiah. Filsuf dan sejarawan sains menginterpretasikan
perkembangan gagasan dalam sains dengan dua cara yaitu evolusi dan
revolusi.
Unsur dan sifat keperiodikan unsur merupakan objek kajian yang
akan dibahas. Unsur kimia alami atau buatan terus bertambah jumlahnya
dari zaman dahulu hingga saat ini telah 120 unsur yang diketahui. Para
ahli kimia berusaha mempelajari unsur yang ada mulai dari lavoiser (1789)
sampai saat ini. Perkembangan tabel sistem periodik unsur untuk
mengelompokkan unsur telah terjadi lebih dari 200 tahun. Tabel sistem
periodik telah dipertentangkan, diubah dan disempurnakan sebagai ilmu
yang berkembang sebagai objek kajian ilmu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan sistem periodic unsur?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami perkembagan sistem periodik unsur
BAB II
PEMBAHASAN
C. Jari-jari atom
Jari-jari atom suatu logam adalah setengah jarak antara dua inti
ataom yang berdekatan. Jari-jari atom ditentukan oleh bagaimana kuatnya
elektron kulit bagian luar ditahan oleh inti. Makin besar muatan inti
efektif, makin kuat elektron-elektron ini ditahan dan semakin kecil jari-jari
atomnya. Semakin ke kanan tabel periodik, jari-jari atom akan semakin
besar, sedangkan semakin ke bawah tabel periodik jari-jari atom akan
semakin besar.
D. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk
melepaskan satu elektron dari atom berwujud gas pada keadaan dasarnya.
Semakin besar energi ionisasi, maka semakin sukar pula untuk melepas
elektronnya.
Unsur golongan IA mempunyai energi ionisasi yang rendah.
Masing-masing unsur memiliki satu valensi yang terperisai secara efektif
oleh kulit bagian dalam yang terisi penuh. Akibatnya, secara energetika
akan mudah melepaskan satu elektron dari logam alkail membentuk ion
unipositif.
Sedangkan pada unsur golongan IIA memiliki energi ionisasi
pertama lebih tinngi dibanding golongan IA. Golongan IIA (logam alkali
tanah) memiliki dua valensi. Karena kedua atom s tidak saling memerisai
satu sama lain secara baik, muatan inti efektif untuk golongan IIA lebih
besar daripada golongan IA. Kebanyakan senyawa alkali tanah memiliki
elektron dipositif, yang isoelektron dengan ion-ion logam alkali unipositif
yang terletak disebelah kirinya dalam periode yang sama.
E. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah negatif dari perubahan energi yang terjadi
ketika satu elektron diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas.
Energi ionisasi positif diberikan untuk melepas satu elektron. Di sisi lain,
afinitas elektonpositif berarti dilepaskan ketika satu elektron ditambahkan
ke elektron lain.
Afinitas elektron logam-logam secara umum lebih rendah daripada
nonlogam. Nilai-nilainya sedikit bervariasi dalam golongan tertentu.
Golongan VIIIA (halogen) memiliki nilai afinitas elektron terbesar. Hal ini
dikarenakan karena halogen menerima satu elektron, setiap atom halogen
akan memiliki konfigurasi elektron stabil.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jlid 1.
Bandung: Erlangga.
Sofia. 2017. Tabel Sistem Periodik Unsur: Evolusi Atau Revolusi. Jurnal
Penelitian Pendidikan Kimia, 4: 1, 28-35