OLEH :
Dosen Pengampu :
1. Dra. Syamsi Aini, M.Si
2. Romy Dwipa Yamesa Away, S.Si., M.Eng., Ph.D.
A. LATAR BELAKANG
Unsur adalah suatu zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang
lebih sederhana dengan menggunakan reaksi kimia biasa. Berdasarkan penemuan
dari para ahli kimia, ada lebih dari 100 macam unsur yang ada di muka bumi.
Berdasarkan sifatnya, unsur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu unsur logam
dan unsur non logam. Unsur logam adalah unsur yang mempunyai ciri-ciri khusus,
yaitu berwujud padat, dapat menghantarkan arus listrik, mempunyai titik didih/
leleh yang tinggi, dan dapat ditempah. Unsur non logam adalah unsur memiliki ciri-
ciri khusus, yaitu berwujud padat/ cair/ gas, tidak dapat menghantarkan arus listrik,
titik didih dan lelehnya rendah, tidak dapat ditempah atau dibentuk.
Tahun 2017 sudah ada terdapat 118 unsur yang telah teridentifikasi dengan 98
diantaranya terjadi secara alami di bumi. 20 elemen lainnya secara artifisial dibuat
dalam reaktor nuklir atau eksperimen akselerator partikel. Sebagian besar
merupakan unsur yang ditemukan di alam dan berjumlah 92, sedangkan unsur
lainnya merupakan unsur buatan. Untuk mempelajari tiap-tiap unsur,
pembahasannya sangat kompleks karena sifat-sifat unsur bervariasi antara satu
dengan yang lainnya dan jika kita mempelajari satu demi satu alangkah sulitnya.
B. TUJUAN
Tabel periodik adalah tabel data unsur yang sangat berguna. Tabel ini
dirancang sedemikian rupa sehingga setiap kolom vertikal mengandung unsur yang
serupa secara kimia. Unsur-unsur dalam kolom disebut golongan atau famili. Unsur
dalam beberapa golongan dapat mirip satu sama lain. Unsur dalam golongan lain
kurang serupa. Misalnya unsur-unsur dari golongan pertama mirip dengan satu
sama lain melebihi unsur-unsur dari golongan empat dari ujung, diawali oleh N.
Setiap baris pada tabel disebut periode. Terdapat tiga bagian berbeda pada tabel
periodik yaitu unsur golongan utama, unsur golongan transisi, dan unsur golongan
transisi dalam. Periode dan golongan diidentifikasi secara berbeda. Periode diberi
label dari 1 sampai 7. Beberapa acuan menggunakan nomor periode. Golongan
umumnya diacu berdasarkan nomornya. Golongan dapat diberi label dengan tiga
cara berbeda:
(Suryanta, 2019)
Ada dua golongan perting dalam Sistem Periodik Unsur, yaitu golongan utama
(A) dan golongan (B), yang masing-masing terdiri dari IA sampai dengan VIllA
dan IB sampai dengan VIlB ditambah golongan VIIIB.Golongan adalah lajur
vertikal, sedangkan periode adalah lajur horizontal. Penempatan unsur dalam' satu
golongan didasarkan atas kemiripan sifat, yang terutama disebabkan karena
persamaan jumlah elektron valensinya. Unsur-unsur transisi (unsur golongan B)
semuanya mempunyai elektron valensi 2, sehingga penempatan unsur dalam satu
golongan disamping memperhatikan elektron valensinya, juga harus
memperhatikan elektron terakhir yang mengisi suatu subkulit(orbital),yaitu
elektron yang menempati tingkat energi tertinggi menurut aturan aufbau. Aturan
aufbau mengatakan bahwa elektron akan menempati orbital-orbital yang tingkat
energinya lebih rendah dahulu sebelum menempati orbital yang energinya lebih
tinggi. (Pratomo, 2008)
a. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom suatu logam merupakan setengah jarak antara dua inti pada
atom-atom yang berdekatan. Jari-jari atom untuk unsur yang berupa
molekul diatomic adalah setengah jarak antara initi dua atom dalam molekul
tertentu. Jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah untuk satu golongan,
sedangkan dalam satu periode jari-jari atom berkurang dari kiri ke kanan.
Jari-jari atom ditentukan oleh bagaimana kuatnya elektron kulit bagian luar
ditahan oleh inti. Semakin besar muatan inti efektif, semakin kuat elektron
akan ditahan dan semakin kecil jari-jari atomnya.
b. Energi Ionisasi
c. Afinitas Elektron
d. Keelektronegatifan
b) Bahan
1. NaCl 5%
2. Minyak mineral
3. HCl 6 M
4. HCl 3 M
5. NaOH 6 M
6. Logam Na, Mg
7. Kertas saring
8. Indikator PP
9. Larutan Iod
10. Larutan Kanji
11. Larutan NaCl, MgCl2 dan BaCl2
12. Larutan Ca(NO3)2, 0,1 M Ba(NO3)2 0,1 M, (NH4)2C2O2 0,1 M,
K2CrO4
B. PROSEDUR KERJA
2. Reaksi nyala
Kawat nikrom dibersihkan dengan cara mencelupkannya ke dalam
larutan HCl pekat, kemudia kawat nikrom tersebut dipanaskan dalam nyla api.
Pekerjaan tersebut diulangi sampai tampak warna lain dalam nyla (kawat yang
bersih tidak mengubah warna nyala). Kemudian kawat nikrom dicelupkan
kedalamlarutan NaCl pekat dan warnanya diperiksa dalam nyala. Dengan cara
yang sama warnanyala MgCl2, dan BaCl2, diperiksa.
4. Pengenalan Halogen
Di tambahkan beberapa tetes larutan kanji ke dalam larutan iod, dicatat warna
yang terjadi.