1. Periodik Unsur
2. Ikatan Kimia
3. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
4. Reaksi Reduksi dan Oksidasi
MATERI
SENYAWA
MATERI
CAMPURAN
UNSUR : bentuk tersederhana dari materi yg
tidak dapat diuraikan lebih lanjut secara kimia
3. Golongan III A
▪ Unsur-unsur pada golongan IIIA mencakup satu
unsur non-logam dan empat unsur lainnya yang
memiliki sifat kelogaman yang sama.
▪ Unsur-unsur pada golongan IIIA menunjukkan
perbedaan sifat yang cukup bervariasi.
▪ Boron merupakan unsur non-logam
▪ Aluminium merupakan unsur logam namun
menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia dengan
boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki
karakteristik sebagai unsur logam.
▪ Golongan III A terdiri dari boron, alumunium, galium,
indium, dan talium.
Unsur – Unsur dalam Sistem Periodik
4. Golongan IV A
▪ Unsur golongan IVA merupakan unsur yang sangat
penting, seperti karbon yang merupakan basis dari
kehidupan di bumi dan silikon yang sangat vital bagi
struktur fisik bagi lingkungan dalam bentuk kerak bumi.
▪ Unsur-unsur golongan IVA terdiri dari enam unsur, yaitu
Karbon (C), Silikon (Si), Germanium (Ge), Timah (Sn),
Timbal (Pb), dan Ununquadium (Uuq).
▪ Unsur golongan IVA terdiri dari unsur unsur nonlogam
(karbon), dua buah unsur metaloid (silikon dan
germanium), dan tiga buah unsur logam (timah, timbal,
dan ununquadium).
Unsur – Unsur dalam Sistem Periodik
5. Golongan V A
• Unsur golongan VA terdiri dari Nitrogen (N), Posfor (P), Arsen (As), Stibium
(Sb) dan Bismuth (Bi).
• Semua unsurnya, kecuali nitrogen, merupakan zat padat pada suhu kamar.
Secara keseluruhan, unsur – unsur golongan VA merupakan unsur non
logam, kecuali Arsen (As) dan Stibium (Sb) yang bersifat metaloid (semi
logam) dan Bismut (Bi) yang bersifat logam.
• Metaloid adalah unsur yang memiliki sifat logam dan nonlogam.
• Unsur metaloid sulit dibedakan dengan unsur logam, perbedaan utamanya
yakni umumnya metaloid adalah semikonduktor sedangkan logam adalah
konduktor.
• Bahan yang bersifat semikonduktor ini tidak dapat menghantarkan listrik
dengan baik pada suhu yang rendah, tetapi sifat hantaran listriknya menjadi
lebih baik ketika suhunya lebih tinggi
Unsur – Unsur dalam Sistem Periodik
6. Golongan VI A
➢ Unsur golongan VIA terdiri dari tiga buah unsur nonlogam
(oksigen, belerang, dan selenium), dua buah unsur metaloid
(tellurium dan polonium) serta sebuah unsur logam
(ununheksium).
➢ Beberapa sifat-sifat metaloid yaitu lebih rapuh dari pada logam,
kurang rapuh dibandingkan dengan non logam, beberapa
metaloid berkilauan seperti logam, dan berbentuk padat
keperakan.
➢ Ada delapan unsur yang dikelompokkan sebagai metaloid, yaitu
boron (B), silikon (Si), germanium (Ge), arsen (As), antimon (Sb),
telurium (Te), polonium (Po), dan astatin (At).
Unsur – Unsur dalam Sistem Periodik
• RUMUS EMPIRIS :
Misal rumus empiris glukosa (CH2O)n
nisbah C : H : O = 1 : 2 : 1
RUMUS KIMIA
PERSAMAAN KIMIA
LOGAM NON-LOGAM
- mudah menyerahkan e- - mudah menerima e-
- membentuk kation - membentuk anion
- elektropositif - elektronegatif
IKATAN KIMIA
Lambang Lewis
H He
Li Be B C N O F Ne
Na Mg Al Si P S Cl Ar
IKATAN KIMIA
Ikatan Ion (elektrovalen)
Cl + Cl Cl Cl atau Cl Cl
elektron
nonikatan
H + H H H atau H H
Cl
4 Cl + C Cl C Cl
Cl
IKATAN KIMIA
Ikatan Kovalen
Tulislah struktur titik-elektron untuk senyawa yang dihasilkan
nitrogen (N) dan hidrogen (H) ketika berikatan kovalen.
Penyelesaian:
N + 3H H N H atau H N H
H H
amonia (NH3)
IKATAN KIMIA
IKATAN KIMIA
Ikatan Logam
• Larutan adalah campuran yang homogen terdiri dari dua zat atau
lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya
tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.
• Suatu larutan terdiri dari zat terlarut (solute), dan pelarut (solvent).
• Zat yang jumlahnya banyak biasanya disebut pelarut, sementara zat
yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut.
• Larutan ada yang dapat menghantarkan arus listrik dan tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
• Kemampuan larutan untuk menghantarkan arus listrik bergantung
pada jumlah ion yang dikandungnya.
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
▪ Berdasarkan kemampuan menghantarkan listrik, larutan dapat
dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Larutan elektrolit adalah
larutan yang dapat menghantarkan listrik. Larutan ini dapat
menghantarkan listrik disebabkan karena zat elektrolit terurai
menjadi ion-ion karena pengaruh arus listrik.
▪ Pada larutan elektrolit gaya tarik menarik antar molekul-molekul
air dengan partikel-partikel zat cukup kuat untuk memutuskan
ikatan antar partikel zat sehingga partikel-partikel zat dapat lepas
sebagai ion-ion bebas.
▪ Contoh larutan elektrolit adalah NaCl (Natrium klorida), H2SO4
(Asam sulfat), CH3COOH (Asam asetat), Na2SO4 (Natrium sulfat),
KI (Kalium iodida), CaCl2 (Kalsium korida).
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dibagi
menjadi dua sebagai berikut :
1. Larutan elektrolit kuat yaitu larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar
listrik besar, sehingga pada uji elektrolit menyebabkan lampu menyala
terang dan banyak gelembung disekitar elektroda. Larutan elektrolit kuat
dapat terurai sempurna atau hampir sempurna menjadi ion-ion dalam
pelarutnya dan umumya menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik
yang baik. Contoh larutan elektrolit kuat adalah larutan asam kuat
(HCl(Asam klorida), HBr(Asam bromida), H2SO4(Asam sulfat), HNO3(Asam
nitrat)), basa kuat (LiOH(Litium hidroksida), NaOH(Natrium hidroksida),
KOH(Kalium hidroksida)), garamgaram (NaCl(Natrium klorida), KCl(Kalium
klorida)).
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
OKSIDASI REDUKSI
Contoh
Identifikasikan manakah reduktor dan oksidator pada reaksi berikut
a. MnO2(s) + H2(g) → Mn2O3(s) + H2O(l)
b. Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)
c. 2H2 + O2(g) → 2H2O(l)
Penyelesaian
Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th edition).
New Jersey: Pearson Education, Inc
Mulyani, S., Hendrawan. 2003. Kimia Fisika II. (Semarang: JICA-IMSTEP)
Raymond, C. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, jilid 1, Edisi ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Shriver, D., et al. 2014. Inorganic Chemistry (6th edition). New York: W.H.
Freeman & Company
Sukarna, I.M. 2003. Kimia Dasar 1. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
TERIMA KASIH