Anda di halaman 1dari 58

KEPERIODIKAN UNSUR

MATERI I
Struktur Atom
Mengapa atom dipelajari ?
 Penyusun bagian-bagian atom sangat menentukan sifat
benda/materi.
 Untuk mengetahui bagaimana atom bergabung
sehingga dapat mengubah bahan sesuai dengan
kebutuhan.
 Berguna untuk kehidupan manusia: kesehatan, energi,
telekomunikasi dll.
 Atom merupakan bagian terkecil suatu materi.
Bila atom-atom saling bergabung akan mem-
bentuk suatu molekul atau gugus atom.
Molekul dapat berupa molekul unsur (bila atom
yang bergabung sama atau bersifat homoatom)
atau molekul senyawa (bila atom yang ber-
gabung berbeda atau bersifat heteroatom).
Molekul bersifat netral, sedangkan gugusan atom
dapat bermuatan positif atau negatif, yang
sering dikenal sebagai ion positif atau negatif.
Gabungan atom-atom membentuk
molekul

Dua Karbon Dua


Molekul + Molekul = + Molekul
Metana dioksida
Oksigen Air
Asumsi Dasar Teori
Dalton
• Tiap unsur kimia tersusun oleh partikel-partikel kecil yang
tidak bisa dihancurkan dan dibagi, yang disebut atom.
• Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa dan sifat
yang sama, tetapi atom-atom dari suatu unsur berbeda
dengan atom dari unsur yang lain, baik massa maupun
sifat-sifatnya berlainan.
• Dalam senyawa, atom-atom dari unsur yang berlainan
melakukan ikatan dengan perbandingan numerik yang
sederhana : Misalnya satu atom A dan satu atom B (AB)
satu atom A dan dua atom B (AB2).
SISTIM PERIODIK
SISTEM PERIODIK
METAL, NON-METAL, METALOID
SISTEM PERIODIK
Sistem periodik unsur modern (lihat
gambar) disusun berdasarkan kenaikan
nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur
horizontal, yang selanjutnya disebut
periode, disusun menurut kenaikan
nomor atom, sedangkan lajur vertikal,
yang selanjutnya disebut golongan,
disusun menurut kemiripan sifat.
Unsur segolongan bukannya mempunyai
sifat yang sama, melainkan mempunyai
kemiripan sifat. Setiap unsur memiliki sifat
khas yang membedakannya dari unsur
lainnya. Unsur-unsur dalam sistem
periodik dibagi menjadi dua bagian besar,
yaitu unsur-unsur yang menempati
golongan A yang disebut unsur golongan
utama, dan unsur-unsur yang menempati
golongan B yang disebut unsur transisi
(James E. Brady, 1990).
Sistem periodik unsur modern yang disebut juga sistem
periodik bentuk panjang, terdiri atas 7 periode dan 8
golongan. Periode 1, 2, dan 3 disebut periode pendek
karena berisi sedikit unsur, sedangkan periode lainnya
disebut periode panjang. Golongan terbagi atas
golongan A dan golongan B. Unsur-unsur golongan A
disebut golongan utama, sedangkan golongan B
disebut golongan transisi. Golongan-golongan B
terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan B mulai
terdapat pada periode 4.
Dalam sistem periodik unsur yang terbaru, golongan
ditandai dengan golongan 1 sampai dengan golongan
18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini,
maka unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai
dengan golongan 12. Cara seperti itu dapat dilihat pada
sistem periodik unsur pada gambar
a. Periode
Sistem periodik unsur modern mempunyai 7 periode. Unsur-unsur
yang mempunyai jumlah kulit yang sama pada konfigurasi
elektronnya, terletak pada periode yang sama.
b. Golongan
Sistem periodik unsur modern mempunyai 8 golongan
utama (A).
Unsur-unsur pada sistem periodik modern yang mempunyai
elektron
valensi (elektron kulit terluar) sama pada konfigurasi
elektronnya, maka
unsur-unsur tersebut terletak pada golongan yang sama
(golongan
utama/A).
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
1. Jari-jari atom
2. Energi Ionisasi
3. Afinitas elektron
4. Keelektronegatifan
5. Kereaktifan logam dan non logam
6. Titik didih / titik leleh
SIFAT-SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR
Pengelompokkan unsur-unsur seperti pada sistem periodik modern
ternyata menghasilkan beberapa sifat yang berubah secara
periodik. Sifat-sifat tersebut adalah jari-jari atom, energi ionisasi,
afinitas elektron dan kelektronegatifan, kereaktifan logam dan non
logam, titik didih dan titik leleh

1.Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti sampai kulit elektron terluar.
Jari-jari atom > jari-jari ion positifnya
Pada ion positif terjadi pelepasan elektron berarti pengurangan
jumlah
kulit ( umumnya terjadi pada atom logam ).
Jari-jari atom < jari-jari ion negatifnya
Pada ion negative terjadi pengikatan elektron menyebabkan lintasan
terluar makin jauh dari inti ( umumnya terjadi pada atom non logam )
JARI-JARI ATOM
Li Be B C N O F Ne
1.52 1.13 0.88 0.77 0.75 0.73 0.71 0.69
Na Cl
1.86 0.99
K Br
2.27 1.14
Rb I
2.47 1.33

JARI-JARI ATOM DAN SISTEM BERKALA


Jari-jari atom dipengaruhi :
 jumlah kulit atom bertambah, makin besar jari-jari atom.
 Jumlah proton bertambah, gaya tarik inti makin kuat, Jari-jari atom
makin kecil

Energi ionisasi erat hubungannya dengan jari-jari dan kestabilan.


 Makin besar jari-jari atom makin kecil energi ionisasinya.
Makin stabil suatu atom makin besar energi ionisasinya.

Elektronegativity dipengaruhi:
Jari-jari atom bertambah, gaya tarik inti makin lemah,
elektronegativity makin kecil.
 Konfigurasi stabil (gol IIA & VIIIA) memiliki afinitas elektron bertanda
positif yang berarti jika menyerap elektron membutuhkan energi
Jari-jari ion Cl- > jari-jari atom Cl disebabkan:
1. Pertambahan jumlah elektron menyebabkan tolak-menolak
antarelektron bertambah.
2. Efek perlindungan yang dialami elektron valensi praktis sama.

Spesi yang mempunyai konfigurasi elektron sama 


isoelektronik.
Spesi 8 O 2-
9 F-
10Ne 11 Na+
12 Mg2+

Jari-jari (A) 1,4 1,33 0,51 0,99 0,65


Kecenderungan jari-jari atom dalam sistem periodik
 Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung
bertambah.
Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung
berkurang.

Dalam satu golongan semakin kebawah jumlah kulit


bertambah (periode bertambah) jarak inti terhadap
kulit elektron terluar makin jauh  jari-jari atom
bertambah.

Dalam satu periode (jumlah kulit tetap) semakin


kekanan no atom bertambah (proton bertambah ,
partikel inti makin besar)  gaya tarik inti terhadap
elektron kulit terluar makin kuat  jari-jari atom makin
kecil.
2. Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepas satu
elektron yang terikat paling lemah dari atom.
A(g)  A+ (g) + e–

Untuk atom-atom yang berelektron valensi banyak, dikenal :


Energi ionisasi pertama, A (g)  A+ (g)+ e–
Energi ionisasi kedua A+  A 2+ + e–
Energi ionisasi ketiga, A 2+  A 3+ + e–

Energi ionisasi erat hubungannya dengan jari-jari dan kestabilan.


 Makin besar jari-jari atom makin kecil energi ionisasinya.
 Makin stabil suatu atom makin besar energi ionisasinya.

Kecenderungan energi ionisasi dalam sistem periodik


Dalam satu golongan dari atas ke bawah cenderung berkurang.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan cenderung bertambah
IONISASI UNSUR-UNSUR

Na [Ne]3s1 Si [Ne]3s23p2 Cl [Ne]3s23p5


Mg [Ne]3s2 P [Ne]3s23p3 Ar [Ne]3s23p6 =
[Ar]
Al [Ne]3s23p1 S [Ne]3s23p4
3. Affinitas elektron
Affinitas elektron ialah besarnya energi yang dilepaskan/
dibutuhkan jika atom dalam bentuk gas mengikat/
menerima satu elektron.
Y(g) + 1e–  Y– (g)
Unsur-unsur halogen paling mudah menerima elektron
karena afinitas elektronnya besar.  Harga afinitas
bertanda Negatif krn melepas energi
Unsur-unsur gas mulia memiliki afinitas paling kecil
sehingga sulit menerima elektron  Harga afinitas
bertanda Positif krn menyerap energi.
Afinitas elektron yang bertanda positif berarti atom
menyerap energi jika menangkap elektron, yaitu unsur gol
IIA dan VIIIA
Secara umum :
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, affinitas elektron semakin
berkurang.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, affinitas elektron semakin
bertambah.
KEPERIODIKAN POTENSIAL IONISASI UNSUR
4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan : Kemampuan relatif suatu atom
untuk menarik elektron atom lain dalam suatu ikatan.
Pauling menyusun harga keelektronegatifan atom-atom
tanpa satuan.
Unsur F merupakan unsur yang paling mudah menarik
elektron dalam ikatan dan diberi harga elektronegatifan
4 ( merupakan standar ).
Unsur Fr memiliki harga keelektronegatifan paling kecil
yaitu 0,7.

Kecenderungan keelektronegatifan dalam sistem periodik


Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung berkurang.
Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung bertambah.
Golongan VIII A / Gas Mulia
 E ionisasi sangat besar
Keelektronegatifan sangat kecil
 Afinitas elektron sangat kecil / sukar

menangkap elektron.
Hal ini disebabkan konfigurasi elektron gas mulia stabil,
orbital s dan p telah terisi penuh.
Pengaruh jari-jari atom terhadap sifat periodik lainnya:
Jari-jari semakin panjang  Gaya tarik inti makin lemah
 Keelektronegatifan makin kecil
 elektron mudah lepas
 E ionisasi makin kecil
 Afinitas elektron cenderung berkurang.
5. Sifat Logam
Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur-unsur logam cenderung
melepas elektron ( memiliki energi ionisasi kecil ), sedangkan unsur-
unsur bukan logam cenderung menangkap elektron ( memiliki
keelektronegatifan besar ). Dengan demikian dalam sistem periodik
sifat-sifat logam :
Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung berkurang.
Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung berkurang

6. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi.
Unsur-unsur logam pada sistem periodik makin ke bawah makin reaktif
( makin mudah bereaksi ), sebab makin mudah melepas elektron.
Misalnya kalium lebih reaktif dibanding natrium.

Unsur-unsur non logam pada sistem periodik makin ke bawah makin


kurang reaktif ( makin sukar bereaksi ), karena makin sukar menangkap
elektron. Misalnya fluorin lebih reaktif dibandingkan klorin.
KONFIGURASI
ELEKTRON
KONFIGURASI ELEKTRON
PENGERTIAN
KONFIGURASI ELEKTRON adalah penempatan
elektron dalam suatu atom menurut urutan tertentu
sesuai dengan energi elektron bersangkutan.
• Pengisian elektron dimulai dari energi rendah
energi tinggi
•Elektron-elektron yang terdapat pada kulit
yang sama belum tentu memiliki energi yang
sama, tergantung pada sub kulitnya.
•Kulit elektron dari energi rendah ke tinggi : K,
L, M, N dst. Sub kulit : s,p,d,f .
KONFIGURASI ELEKTRON
KONFIGURASI ELEKTRON
KONFIGURASI ELEKTRON
MACAM-MACAM BILANGAN KUANTUM
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
 Bilangan bulat positif, harga : 1,2,3,4 ….dst
 Kulit utama elektron. n= 1(kulit elektron K),
n = 2 (kulit elektron L), n = 3 (kulit elektron M), n = 4
(kulit elektron N)
2. Bilangan Kuantum Azimuth (l)
 Sub kulit elektron
 Harga, antara 0 sampai dengan (n-1). Jika n = 1, maka
l = 0 saja. Jika n = 2, maka l = 0 dan1. Jika n = 3,
maka l = 0,1 dan 2. Jika n = 4, maka l = 0,1,2 dan 3.
Bilangan Kuantum Atom

Bilangan Kuantum Utama


n = 1,2,3,....
Energi orbital hanya bergantung pada n:

E =  R2H
n l

Konstanta Rydberg : RH = 2.1810-18 J

Ukuran orbital bertambah dengan kenaikan n.


KONFIGURASI ELEKTRON
 l=0 s
 l=1 p
 l=2 d
 l=3 f
3. Bilangan Kuantum Magnetik
 Bilangan bulat yang mempunyai harga - l sampai dengan
+l. Jika l sama dengan 0, maka m hanya satu harga,
yaitu : 0. Jika l = 1, maka m = -1, 0 dan +1. Jika l = 2,
maka m = -2, -1, 0, +1, +2.
 Menunjukkan orbital elektron
4. Bilangan Kuantum Spin
s = +1/2, s = -1/2
Spin Elektron

 Tahun 1928, ditemukan bahwa elektron memiliki


momentum sudut intrinsik, atau spin.
 Dalam medan magnet, rotasi sumbu hanya memiliki 2
kemungkinan orientasi.

S
Bilangan Arah
Kuantum spin medan
magnet
ms = -½
Momen N
Magnet
Kulit dan subkulit

n l m orbital energi

1 0 0 1s -RH
2 0 0 2s -RH/4
2 1 -1,0,1 2p -RH/4
3 0 0 3s -RH/9
3 1 -1,0,1 3p -RH/9
3 2 -2,-1,0,1,2 3d -RH/9
ORBITAL ELEKTRON
Gambaran Orbital
• Diagram kontur adalah suatu permukaan yang melingkari
sebagian besar (misal 90%) probabilitas kerapatan.

• Orbital s sferis:

1s 2s 3s
Orbital p
• Orbital p (l = 1) mempunyai 2 tonjolan yang terletak
sepanjang sumbu x, y, atau z .

• Rather than ml = -1,0,1, orbital ditandai px, py, dan pz.


Orbital d dan f

Orbital- orbital ini memiliki bentuk rumit, tetapi


kerapatan elektron pada inti selalu nol .
KONFIGURASI ELEKTRON
l=0 m = 0 (1 orbital) = 2 elektron
l=1 m = -1, 0, +1 (3 orbital) = 6 elektron
l=2 m = -2, -1, 0, +1, +2 (5 orbital) = 10 elektron
l=3 m = -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 (7 orbital) = 14 elektron
Urutan Pengisian Elektron
1s
2s 2p
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
5s 5p 5d 5f
6s 6p 6d
7s 7p
8s
KONFIGURASI ELEKTRON
URUTAN PENGISIAN ELEKTRON
4f
n =4 4d
4p
3d
4s
3p

n=3 3s
2p
n=2 2s

n=1
1s
Urutan Pengisian Elektron

Kecenderungan
Pengisian elektron
Contoh Prinsip Aufbau
Penempatan elektron: Prinsip Aufbau
 Untuk setiap atom netral, jumlah elektron sama dengan nomor
atomnya
 Prinsip Aufbau : untuk menyusun atom dan menggambarkan
konfigurasi elektronnya
 Pengisian dimulai dari orbital dengan tingkat energi terendah ke
tertinggi

Li:
1s 2s atau [He]
2s
• Konfigurasi elektron hanya memperlihatkan
jumlah elektron yang menempati tiap subkulit
Li: 1s2 2s1 or [He] 2s1
Penempatan elektron: Larangan Pauli

Berapa banyak elektron dapat terikat, atau menempati suatu


orbital?
Prinsip Larangan Pauli menyatakan: tidak ada 2 elektron
dalam suatu atom dapat memiliki ke-4 bilangan kuantum
sama.
Helium pada keadaan dasar memiliki 2 elektron dalam orbital
1s, tetapi dengan spin yang berlawanan
n l ml ms
elektron 1 1 0 0 +½
elektron 2 1 0 0 -½
Penempatan elektron: Aturan Hund

Aturan Hund: Keadaan energi terendah adalah yang


memiliki elektron tak berpasangan yang paling banyak.
Karbon:

Energi lebih tinggi


1s 2s 2p

Energi lebih rendah


1s 2s 2p
Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik

• Dari konfigurasi elektron suatu atom dapat diperkirakan


letak unsur dalam Tabel Periodik.
• Konfigurasi sesungguhnya harus ditentukan dengan
percobaan.
Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik
Mencari letak unsur dalam SPU dari konfigurasi
elektron
Periode sesuai dengan nomor kulit terluar
Golongan dapat dilihat dari jumlah serta orbital terakhir
yang ditempati elektron
Orbital Jumlah elektron Golongan
s 1-2 IA -IIA
p 1-6 IIIA - VIIIA
d 1- 5 IIIB - VIIB
d 6-8 VIIIB
f 1 - 14 lantanida atau
aktinida
Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik

Tuliskan konfigurasi elektron untuk:

13Al: 1s 2
2s 2
2p6
3s 2
3p 1

[Ne] 3s2 3p1

26Fe: [Ar] 4s 2
3d 6
[Ar]
4s 3d
50Sn: [Kr] 5s 2
4d 10
5p2

82 Pb+2
: [Xe] 6s 2
4f14
5d 10

92 U: [Rn] 7s 2
6d 1
5f 3
Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik

Tuliskan konfigurasi elektron untuk:

13Al: 1s 2
2s 2
2p6
3s 2
3p 1

[Ne] 3s2 3p1


Kulit terluar nomor 3, berarti terletak pada periode 3
Elektron terakhir pada 3p, berarti golongan IIIA
Fe:
26 [Ar] 4s2 3d6 [Ar]
4s 3d

Carilah untuk unsur-unsur lain


KONFIGURASI ELEKTRON

KULIT HARG HARGA Orbital (m) Jumlah Elektro


A l n
(2 l + 1) Orbital
n (n2) (2n2)
K 1 0 0 1 2
L 2 0 0 1
1 -1, 0, +1 3 4 8
M 3 0 0 1
1 -1, 0, +1 3 9 18
2 -2, -1, 0, +1, +2 5
N 4 0 0 1
1 -1, 0, +1 3
16 32
2 -2, -1, 0, +1, +2 5
3 -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 7
KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron : didasarkan atas nomor atom.
Atom 1H : 1s
1
Bilok : +1
Atom 11 Na : 1s 2
2s2
2p 6
3s1 bilok : + 1

kulit terluar adalah nomor


kulit yang terbesar

Atom 19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 bilok : +1

Atom 21Sc : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1

kulit terluar
KONFIGURASI ELEKTRON
Menurut Hund :
Pengisian pasangan elektron pada satu orbital dalam sub
kulit yang sama, sekurang-kurangnya terisi satu elektron.

Contoh : 6 C konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2px1 2py1


dan bukan 1s2 2s2 2px2

1s 2 2s 2 2px1 2py1

Anda mungkin juga menyukai