Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

IKATAN KIMIA

DISUSUN OLEH:
YULIARNOL ALIK KARURUKAN
G30122048

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVESITAS TADULAKO
PALU
2023
SPEKTRUM ATOM HIDROGEN
Suatu spektrum (atau spektra) atau rentetan warna yang terlihat oleh kita sehari-hari biasanya
merupakan suatu spektra kontinu karena terdiri atas banyak komponen dengan panjang
gelombang masing-masing. Sementara itu, apabila sumber spektrum hanya menghasilkan
sedikit komponen panjang gelombang, maka akan terbentuk spektrum diskontinu, seperti
yang diamati pada spektrum hidrogen, yang terlihat sebagai berikut

Normalnya pada atom hidrogen, elektron berada pada tingkat dasar (ground state ) dengan n
= 1, dan Ketika elektron ini menerima satu kuanta energi (paket energi) ia dapat berpindah ke
tingkat energi yang lebih tinggi (n = 2, 3, dan seterusnya). Sebaliknya ketika elektron dari
tingkat energi tertentu kembali ke tingkat dasar maka ia akan mengemisikan energi dalam
bentuk foton dengan energi sebesar selisih antara kedua tingkat energi tersebut Maka,
didapat:
ENERGI IONISASI DAN AFINITAS ELEKTRON
1. ENERGI IONISASI
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas
untuk melepas suatu elektron paling luar (yang terikat paling lemah) membentuk ion
positif. Semakin mudah melepas elektron, maka energi ionisasi semakin kecil.
Sebaliknya semakin sukar elektron terlepas dari atom, maka semakin besar energi
ionisasinya, Energi ionisasi pertama atom unsur-unsur golongan utama dapat dilihat pada
tabel:

Tabel 2. Ukuran Energi Ionisasi pada Golongan Dasar dalam Sistem Periodik Unsur
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom unsur-unsur digambarkan pada grafik:

Gambar 3. Grafik Hubungan Nomor Atom dengan Energi Ionisasi


Dari tabel dan grafik tersebut terlihat bahwa:

 Dalam satu golongan semakin kebawah, jari-jari atom semakin besar (elektron
valensinya semakin jauh dari inti), akibatnya elektron valensinya semakin mudah
dilepas.
 Dalam satu periode dari kiri ke kanan cenderung mencapai kestabilan (mempunyai 8
elektron valensi). Golongan I,II, dan III cenderung melepaskan elektron sedangkan
golongan V,VI, dan VII cenderung menerima elektron
 Dalam satu Golongan, dari atas ke bawah, Energi Ionisasi semakin kecil Dalam satu
periode dari kiri ke kanan Energi Ionisasi semakin besar
2. AFINITAS ELEKTRON
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu
atom menarik sebuah elektron. Afinitas elektron dapat digunakan sebagai ukuran mudah
tidaknya suatu atom menangkap elektron. Semakin besar energi yang dilepas (afinitas
elektron) menunjukkan bahwa atom tersebut cenderung menarik elektron dan menjadi
ion negative. Berikut merupakan gambar dan grafik afinitas elektron beberapa unsur:

Tabel 3. Ukuran Afinitas Elektron Unsur pada Golongan Utama dalam Sistem Periodik
Unsur

Gambar 4. Hubungan antara Nomor Atom dengan Afinitas Elektron


Berdasarkan tabel dan grafik diatas, terlihat bahwa:
 Dalam satu golongan, muatan inti bertambah positif, jari-jari atom makin besar,
dan gaya Tarik inti terhadap elektron yang ditangkap makin lemah, akibatnya
afinitas elektron berkurang.
 Dalam satu periode, muatan inti bertambah positif sedangkan jumlah kulit tetap
menyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap makin kuat,
akibatnya afinitas electron cenderung bertambah.
 Dalam satu Golongan, dari atas ke bawah, Afinitas Elektron semakin kecil
Dalam satu periode dari kiri ke kanan Afinitas Elektron semakin besa
PRINSIP AUFBAU & KLASIFIKASI PERIODIK
1. PRINSIP AUFBAU
Prinsip Aufbau dapat digunakan untuk memahami lokasi elektron dalam atom dan
tingkat energinya. Misalnya karbon mempunyai 6 elektron dan konfigurasi elektronnya
adalah 1s2 2s2 2p2. Penting untuk diperhatikan bahwa setiap orbital dapat menampung
maksimal dua elektron (sesuai prinsip pengecualian Pauli ). Selain itu, cara pengisian
elektron ke dalam orbital dalam satu subkulit harus mengikuti aturan Hund , yaitu setiap
orbital dalam subkulit tertentu harus ditempati oleh elektron sebelum dua elektron
berpasangan dalam satu orbital.
Ciri-ciri Penting Prinsip Aufbau
Menurut prinsip Aufbau, elektron pertama-tama menempati orbital yang energinya paling
rendah. Hal ini menyiratkan bahwa elektron memasuki orbital yang memiliki energi lebih
tinggi hanya ketika orbital dengan energi lebih rendah telah terisi penuh. Urutan kenaikan
energi orbital dapat ditentukan dengan menggunakan aturan (n+l), di mana jumlah
bilangan kuantum utama dan azimut menentukan tingkat energi orbital. Nilai (n+l) yang
lebih rendah menunjukkan energi orbital yang lebih rendah. Jika dua orbital memiliki
nilai yang sama (n+l), orbital dengan nilai n yang lebih rendah dikatakan memiliki energi
yang lebih rendah. Urutan pengisian orbital elektron adalah: 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p,
5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, dan seterusnya.
Pengecualian
Konfigurasi elektron kromium adalah [Ar]3d5 4s1dan bukan [Ar]3d4 4s2 (seperti yang
disarankan oleh prinsip Aufbau). Pengecualian ini disebabkan oleh beberapa faktor
seperti peningkatan stabilitas yang disediakan oleh subkulit yang terisi setengah dan
kesenjangan energi yang relatif rendah antara subkulit 3d dan 4s.

Kesenjangan energi antara subkulit yang berbeda diilustrasikan di bawah ini.

2. KLASIFIKASI PERIODIK
Pada sistem periodik unsur kimia, golongan merupakan kolom vertikal yang terdapat
pada tabel periodik kimia. Golongan sangat penting untuk metode pengklasifikasian
unsur-unsur. Golongan berisi unsur-unsur yang memiliki susunan elektron terluar yang
sama. Karena memiliki elektron yang sama, unsur-unsur tersebut memiliki sifat kimia
yang sama dan ditulis dengan urutan bilangan romawi.

Unsur-unsur pada golongan A merupakan golongan utama, sedangkan golongan B


dinamakan logam transisi. Dua deret dari bagian bawah merupakan logam transisi dalam
yang terdiri atas lanthanide dan aktinida.
1. Golongan IA (alkali, kecuali H), terdiri dari H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr;
2. Golongan IIA (alkali tanah), terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra;
3. Golongan VIIA (halogen), terdiri dari F, Cl, Br, I, At;
4. Golongan VIIIA (gas mulia), terdiri dari He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn;
5. Golongan IIIA (boron-aluminium), terdiri dari B, Al, Ga, In, Ti;
6. Golongan IVA (karbon-silikon), terdiri dari C, Si, Ge, Sn, Pb;
7. Golongan VA (nitrogen-fosforus), terdiri dari N, P, As, Sb, Bi;
8. Golongan VIA (oksigen-belerang), terdiri dari O, S, Se, Te, Po;
9. Golongan IB sampai dengan VIIIB disebut golongan transisi.
Sementara itu, periode adalah barisan horizontal yang terdapat pada tabel periodik.
Terdapat 7 periode dalam tabel periodik, di mana masing-masing tabel mewakili tingkat
energi atom yang dimiliki. Tidak semua periode memiliki jumlah unsur yang sama. Di
mana jumlah unsur terkecil terdapat pada periode 1 yang berjumlah 2 unsur. Sedangkan
jumlah unsur tebanyak adalah pada periode 6 yang memiliki 32 unsur.
1. Periode ke-1, 2 unsur
2. Periode ke-2, 8 unsur
3. Periode ke-3, 8 unsur
4. Periode ke-4, 18 unsur
5. Periode ke-5, 18 unsur
6. Periode ke-6, 32 unsur, 18 unsur seperti periode ke-4 dan ke-5, 14 unsur deret
lantanida
7. Periode ke-7, merupakan periode unsur yang belum lengkap. Terdapat deret
aktinida.
Berikut ini adalah sifat-sifat yang terkandung dalam sistem periodik unsur kimia:
Sifat Unsur
Berdasarkan sifat unsur-unsur, sistem periodik unsur kimia terbagi ke dalam tiga jenis yaitu
logam, nonlogam, dan metalloid. Logam memiliki sifat yang cenderung melepaskan elektron
dari nonlogam untuk membentuk ion positif. Sedangkan nonlogam cenderung menerima
elektron dari logam. Lain halnya dengan unsur metalloid, yang memiliki kedua sifat seperti
logam dan nonlogam.
Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil dalam suatu
atom dalam keadaan setimbang. Jarak tersebut dapat diukur dalam satuan pikometer atau
angstrom. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom cenderung membesar setara
dengan pertambahan pada kulit elektron.
Kereaktifan
Kereaktifan sebuah unsur pada tabel periodik dalam satu periode dari kiri ke kanan
bertambah hingga golongan VIIA.
Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama adalah energi yang diserap untuk melepas satu elektron dari sebuah
atom. Sedangkan energi ionisasi atom kedua adalah energi yang diserap untuk melepas
elektron kedua dari sebuah atom, dan seterusnya.
Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah elektron ditambahkan
ke dalam kolom atom netral untuk membentuk ion negatif. Sifat nonlogam memiliki nilai
lebih tinggi pada afinitas elektron daripada sifat logam. Dan afinitas elektron secara umum
terus meningkat sepanjang periode
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan merupakan kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk
menangkap ataupun menarik kembali elektron dari atom lainnya.

Anda mungkin juga menyukai