Anda di halaman 1dari 6

Nama Kelompok:

1. Moh Threewahyu Saifulloh (22030194040)


2. Rahman Adi Masruri Ahmad (22030194105)

Tugas Teori Dasar Anorganik Week-3

Diskusikan pertanyaan berikut dengan kelompok Anda:


1. Secara umum, energi ionisasi suatu atom akan meningkat dari kiri ke kanan pada Sistem
Periodik Unsur

Akan tetapi, ada beberapa pengecualian terhadap kecenderungan peningkatan energi


ionisasi tersebut, khususnya dalam satu periode seperti gambar dibawah ini.

Tugas Anda adalah menganalisis apa yang terjadi pada data diatas, dan jelaskan
mengapa demikian?
Jawab:
Berdasarkan data diatas maka kita ambil salah satu untuk dianalisis yaitu pada atom
Mg dan Al dengan menuliskan konfigurasinya masing-masing sebagai berikut:
Mg = 1𝑠 ! 2𝑠 ! 2𝑝" 3𝑠 ! Al = 1𝑠 ! 2𝑠 ! 2𝑝" 3𝑠 ! 3𝑝#
Meninjau kembali definisi Energi ionisasi yaitu energi yang diperlukan untuk melepas
elektron pada kulit terluar suatu atom netral dalam keadaan dasar (wujud gas) menjadi
kation (wujud gas).
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya energi ionisasi adalah sebagai berikut
1. Muatan inti efektif
2. Jari-jari atom (r)
3. Bilangan kuantum utama (n)
4. Efek saringan
5. Orbital setengah penuh dan orbital penuh
6. Sifat orbital
Dalam kasus kali ini kita akan meninjau dari muatan efektifnya untuk menjelaskan
mengapa terjadi ketidaknormalan energi ionisasi pada atom Mg dan Al (golongan
IIA dan IIIA)
Mari menghitung muatn inti efektif antara atom Mg dan Al
Mg = 1𝑠 ! 2𝑠 ! 2𝑝" 3𝑠 ! Al = 1𝑠 ! 2𝑠 ! 2𝑝" 3𝑠 ! 3𝑝#
Zeff = 12 − [(0,35 𝑥 1) + (0,85 x 8) + (1,0 x Zeff = 12 − [(0,35 𝑥 2) + (0,85 x 8) +
2) (1,00 x 2)
= 12 – 9,15 = 13 – 9,5
= 2,85 = 3,5
Semakin besar muatan inti efektif, semakin besar pula gaya tarik elektrostatik pada inti
terhadap elektron terluar. Hal ini berarti pelepasan elektron terluar pada atom yang
mempunyai muatan inti efektif semakin sulit. Artinya, semakin besar muatan inti
efektif, semakin banyak energi ionisasi yang dibutuhkan untuk melepas elektron pada
kulit terluar. Jadi semakin besar muatan inti efektif, semakin besar pula energi
ionisasinya. Jadi terbukti bahwa energi inonisasi Al lebih besar dibandingkan dengan
Mg meskipun jika ditinjau dari periode dari kiri ke kanan energi ionisasinya semakin
besar namun jika ditinjau dari muatan inti efektifnya dapat dibuktikan bahwa
ketidaknormalan tersebut dapat dijelaskan melalui muatan inti efektif dari masing-
masing atom Mg dan Al.
2. Data Zeff suatu unsur pada periode yang sama di SPU tersaji sebagai berikut

Dari data muatan inti efektif diatas, analisis lah apa pengaruhnya terhadap energi
ionisasi pada periode yang sama?
Jawab:
Berikut ini merupakan tabel keperiodikan muatan inti efektif dalam satu periode

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dalam satu periode dari kiri ke kanan muatan
inti efektif setiap unsurnya bertambah sebesar 0,65. Dengan bertambahnya muatan inti
efektif berarti gaya tarikmenarik antara inti dengan elektron terluar juga bertambah.
Dengan bertambahnya gaya tarik ini berarti energi yang diperlukan untuk melepas
elektron pada kulit terluar (energi ionisasi) juga bertambah. Hal ini berarti pelepasan
elektron terluar pada atom yang mempunyai muatan inti efektif semakin sulit. Artinya,
semakin besar muatan inti efektif, semakin banyak energi ionisasi yang dibutuhkan
untuk melepas elektron pada kulit terluar.
3. Jelaskan bagaimana elektron di orbital s mempengaruhi energi ionisasi eletron di orbital
p pada kulit yang sama?
Elektron di orbital s dan orbital p pada kulit yang sama memiliki pengaruh terhadap
energi ionisasi sebagai berikut:
1. Elektron di orbital s lebih dekat dengan inti atom dibandingkan elektron di orbital
p. Hal ini menyebabkan elektron s lebih kuat terikat oleh inti atom dibandingkan
elektron p.
2. Karena lebih dekat dengan inti, elektron s memiliki energi ionisasi yang lebih tinggi
dibandingkan elektron p. Artinya, diperlukan energi yang lebih besar untuk
melepaskan elektron s dari atom dibandingkan elektron p.
3. Keberadaan elektron s yang sudah terisi penuh pada suatu kulit atom juga akan
meningkatkan energi ionisasi untuk elektron pada kulit yang sama. Hal ini karena
adanya tolakan elektrostatik antara elektron s dengan elektron p yang akan
dilepaskan. Tolakan ini memperbesar energi ionisasi elektron p.
Dengan demikian, secara umum elektron s yang lebih dekat dengan inti dan tolakan
elektrostatiknya terhadap elektron p menyebabkan energi ionisasi untuk melepaskan
elektron p menjadi lebih besar dibandingkan jika tidak ada elektron s pada kulit yang
sama.
4. Jelaskan perbedaan antara afinitas elektron dan keelektronegatifan?
Jawab:
Perbedaan utama antara afinitas elektron dan keelektronegatifan adalah:
• Afinitas elektron mengukur kecenderungan suatu atom untuk menerima elektron
tambahan dan membentuk anion. Semakin positif nilai afinitas elektron, semakin
besar kecenderungan atom tersebut untuk menerima elektron.
• Keelektronegatifan mengukur kemampuan suatu atom dalam molekul untuk
menarik elektron ikatan ke arahnya. Semakin tinggi nilai keelektronegatifan,
semakin besar kemampuan atom tersebut menarik elektron ikatan.
• Afinitas elektron dinyatakan dalam satuan energi (eV atau kJ/mol), sedangkan
keelektronegatifan dinyatakan dalam angka relatif tanpa satuan.
• Afinitas elektron berkaitan dengan proses penerimaan elektron oleh atom tunggal
untuk membentuk anion. Keelektronegatifan berkaitan dengan perilaku atom dalam
molekul.
• Afinitas elektron cenderung meningkat dari kiri ke kanan dalam tabel periodik.
Keelektronegatifan cenderung maksimum pada atom non-logam di sebelah kanan
tabel periodik.
• Logam alkali memiliki afinitas elektron yang rendah tapi keelektronegatifannya
juga rendah. Halogen memiliki afinitas elektron tinggi dan juga keelektronegatifan
tinggi.
Jadi, afinitas elektron lebih berkaitan dengan kestabilan anion sedangkan
keelektronegatifan terkait kemampuan menarik elektron dalam ikatan kovalen.
Keduanya saling berkaitan dalam memahami sifat periodik unsur.
5. Perhatikan data keelektronegatifan dibawah ini.

Apa yang Anda bisa analisis dari data tersebut? Jelaskan menggunakan tahapan
dibawah ini untuk menjawab.
a. Berikan definisi kelektronegatifan
Jawab:
Keelektronegatifan merupakan ukuran kecenderungan suatu atom dalam wujud gas
untuk menangkap elektron dari atom lain dan membentuk ion negatif dalam wujud
gas.
b. Bagaimana kecenderungan kelektronegatifitas dalam satu periode pada kedua
kurva tersebut.
Jawab:
Dilihat dari kurva orange, kecenderungan keelektronegatifan atom non-logam
periode 2 (B, C, N, O, F) cenderung meningkat dari kiri ke kanan periode.
Sedangkan dari kurva hijau, kecenderungan keelektronegatifan atom logam periode
4 (Sc, Ti, V, Cr, Mn) relatif konstan dengan sedikit fluktuasi.
c. Bandingkan antara kurva orange dan hijau. Bagaimana perbedaan kecenderungan
kelektronegatifitas kedua kurva tersebut dan berikan argumentasi Anda.
Jawab:
Perbedaan utama dari kedua kurva adalah atom non-logam periode 2 menunjukkan
peningkatan keelektronegatifan yang signifikan dari kiri ke kanan periode.
Sedangkan atom logam periode 4 memiliki nilai keelektronegatifan yang relatif
sama dan rendah. Hal ini dapat dijelaskan karena sifat keelektronegatifan atom non-
logam yang cenderung tinggi dan meningkat tajam dari kiri ke kanan periode.
Sementara atom logam memiliki keelektronegatifan yang rendah dan relatif merata
karena mudah melepas elektron.

Anda mungkin juga menyukai