Anda di halaman 1dari 7

1.

Struktur Atom
Berikut adalah perkembangan teori atom dari masa ke masa:

A. John Dalton: Atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian
yang lebih kecil.
B. J.J. Thomson: Atom berupa bola pejal yang bermuatan positif dan elektron melekat pada
permukaan seperti roti kismis melekat pada roti.
C. Rutherford: Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif,
dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif seperti tata surya.
D. Bohr: Elektron-elektron mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit elektron atau tingkat energi.

Atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron yang tersebar pada kulit-kulit atom.
Inti atom terdiri atas partikel bermuatan positif (proton) dan partikel bermuatan netral
(neutron). Partikel bermuatan negatif (elektron) tersebar di kulit atom dan mengelilingi inti
atom.

Proton ditemukan oleh Goldstein, dilambangkan dengan huruf p, memiliki massa 1 sma,


dan bermuatan relatif +1. Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson, dilambangkan dengan
huruf e, memiliki massa 1/1840 sma, dan bermuatan relatif –1. Neutron ditemukan oleh J.
Chadwick, dilambangkan dengan huruf n, memiliki massa 1 sma, dan bermuatan relatif 0.
Adapun inti atom ditemukan oleh Rutherford.

Notasi komposisi atom:

X = lambang unsur
A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
A – Z = jumlah neutron
 Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun inti atom
suatu unsur.
 Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron
dalam atom tersebut.

1. Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa yang sama tetapi nomor atom
berbeda.
2. Isotop adalah atom-atom yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron
berbeda.
3. Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama.
Konfigurasi elektron adalah penataan elektron pada kulit atom. Elektron valensi adalah elektron
yang berada pada kulit terluar atom. Jumlah maksimal elektron yang dapat menempati suatu kulit
dirumuskan 2n2, n adalah kulit ke-n.

Model Atom Dalton

Model Atom Niels Bohr

2. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron merupakan urutan subtingkatan energi yang diisi oleh elektron
dalam sebuah atom. Konfigurasi elektron juga dapat dimaknai sebagai penggambaran susunan
elektron dalam atom. Sedangkan elektron valensi adalah jumlah elektron yang menempati
kulit terluar.
a. Berdasarkan kulit atom,
Teknik yang digunakan untuk mengisi elektron pada kulit atom memenuhi aturan. Jumlah
maksimum elektron yang bisa diisi dalam kulit atom memenuhi rumus 2n². dengan
keterngan nilai dari n merupakan nomor kulit atom. Kulit K (n =1) jumlah maksimum
elektron yang disi adalah 2.1² = 2 elektron, dst.

b. Berdasarkan Subkulit dan Orbital


Terdapat tiga kaidah pengisian orbital yang harus diperhatikan, yaitu asas Aufbau, asas
larangan Pauli, dan kaidah Hund.
1. Asas Aufbau
Pengisian elektron ke dalam orbital-orbital dimulai dari tingkatan energi rendah sampai
ke tingkatan energi yang lebih tinggi. Urutan kenaikan tingkat energi orbital sebagai
berikut:
2. Asas Larangan Pauli
Menurut Wolfgang Pauli, tidak ada dua elektron dalam suatu atom yang boleh
memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Bila dua elektron mengisi satu orbital,
maka bilangan kuantum utama, azimut dan magnetik pasti sama, sedangkan bilangan
kuantum spin pasti berbeda.

3. Asas Hund
Untuk orbital yang memiliki jumlah energi yang sama, akan diisi elektron spin yang
sama terlebih dahulu, kemudian elektron tersebut akan memasuki orbital secara urut
dengan arah (spin) yang berlawanan.
Contoh:

Penyingkatan konfigurasi elektron dengan konfigurasi elektron gas mulia


Telah dikenal enam unsur gas mulia,yaitu He (Z = 2),Ne (Z = 10), Ar (Z = 18), Kr (Z =
36), Xe (Z = 54), dan Rn (Z = 86). Jika jumlah elektron suatu atom yang bersesuaian dengan
salah satu nomor gas mulia, maka dalam konfigurasinya dapat diwakili dengan gas mulia
terdekat. Perhatikan beberapa contoh berikut!
C (Z = 6) : 1s² 2s² 2p² atau [He] 2s² 2p².
Na (Z = 11) : 1s² 2s² 2p⁶ 3s¹ atau [Ne] 3s¹.
Sr (Z = 38) : 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d¹⁰ 4p⁶ 5s² atau [Kr] 5s².

Konfigurasi kestabilan elektron subkulit d yang terisi penuh atau setengah penuh
Bila dalam suatu konfigurasi elektron terdapat s² d⁴ atau s² d⁹, maka cenderung
berubah menjadi s¹ d⁵ atau s¹ d¹⁰. Hal ini karena subkulit d dalam keadaan penuh atau
setengah penuh lebih stabil. Perhatikan contoh-contoh berikut!
Cr (Z = 24) :  [Ar] 4s² 3d⁴ (salah)
             [Ar] 4s¹ 3d⁵ (benar)
Cu (Z = 29) : [Ar] 4s² 3d⁹ (salah)
             [Ar] 4s¹ 3d¹⁰ (benar)

3. Bilangan Kuantum
a. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum utama menyatakan nomor kulit (tingkat energi) yang dihuni oleh
elektron dalam suatu atom. Harga bilangan ini adalah 1,2,3,4 dan seterusnya. Harga-harga
tersebut dilambangkan dengan 
n = 1 bisa disebut dengan kulit K
n = 2 bisa disebut dengan kulit L
n = 3 bisa disebut dengan kulit M 
n = 4 bisa disebut dengan kulit N

b. Bilangan kuantum azimut (𝓁)


Bilangan kuantuma zimut menyatakan jenis subkulit (subtingkat energi) yang dihuni
oleh elektron. Harga bilangan kuantum ini dimulai dari 0 sampai maksimum (n - 1). Jadi,
banyaknya subkulit sama dengan nomor kulit (n). Masing-masing subkulit dinyatakan
dengan lambang 
𝓁 = 0 bisa disebut dengan kulit s (sharp)
𝓁 = 1 bisa disebut dengan kulit p (principle)
𝓁 = 2 bisa disebut dengan kulit d (difuse)
𝓁 = 3 bisa disebut dengan kulit f (fundamental)

c. Bilangan kuantum magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik menyatakan orbital khas mana yang dihuni oleh elektron
pada suatu subkulit. Selain itu, bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi khusus
dari suatu orbital dalam ruang relatif terhadap inti.Pada bilangan kuantum magnetik
harganya mencakup semua bilangan bulat dari - 𝓁 sampai dengan + 𝓁,termasuk 0.  
- Jika 𝓁 = 0 maka m = 0,berarti hanya satu orbital. 
- Jika 𝓁 = 1 maka m = -1,0,+1,berarti terdapat tiga orbital. 
- Jika 𝓁 = 2 makam = -2, -1, 0, +1, +2, berarti terdapat lima orbital. 
- Jika 𝓁 = 3 maka m = -3,-2,-1,0,+1,+2,+3,berarti terdapat tujuh orbital.

d. Bilangan kuantum spin (s)


Bilangan kuantum spin menyatakan arah rotasi elektron. Hanya terdapat dua
kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.
Kedua arah tersebut masing-masing dinyatakan dengan bilangan kuantum s = +½ dan s = -
½.

4. Sistem Periodik Unsur


A. Periode dan Golongan
Sistem periodik yang dipakai sekarang adalah sistem periodik modern (sistem periodik
bentuk panjang) yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemirifan sifat.
Sistem periodik ini terbagi atas periode dan golongan. Golongan dapat diartikan sebagai
elektron valensi yang dimiliki atom, sedangkan Periode dapat diartikan sebagai nomor
kulit terbesar yang dimiliki atom. Sistem periodik modern terdiri dari 7 periode dan 8
golongan A (IA sampai VIIIA) dan 8 golongan B (IB sampai VIIIB). 
 Periode 1 berisi 2 unsur, 
 Periode 2 berisi 8 unsur, 
 Periode 3 berisi 8 unsur, 
 Periode 4 berisi 18 unsur, 
 Periode 5 berisi 18 unsur, 
 Periode 6 berisi 32 unsur, 
 Periode 7 berisi 23 unsur, (belum lengkap). 

Sedangkan penamaan Golongan dalam sistem periodeik unsur modern adalah sebagai
beikut ini 
 Golongan IA dinamakan Logam Alkali - (kecuali H)
 Golongan IIA dinamakan Logam Alkali Tanah 
 Golongan antara IIA dan IIIA dinamakan Logam Transisi
 Golongan IIIA dinamakan Boron
 Golongan IVA dinamakan Karbon
 Golongan VA dinamakan Nitrogen
 Golongan VIA dinamakan Oksigen
 Golongan VIIA dinamakan Halogen
 Golongan VIIIA dinamakan Gas Mulia 

B. Sifat-sifat Sistem Periodik Unsur


 Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak dariintiatom sampailintasan elektron terluarnya.
Besarnya jari-jari atom berdasarkan sistem periodik unsur adalah sebagai berikut:
1. Pada satu periode dari kiri ke kanan: jari-jari atom berkurang. Hal ini
disebabkan oleh muatan inti bertambah positif sedangkan elektron-elektron yang
bertambah jumlahnya masih menempati kulit yang sama. Keadaan ini
mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron semakin
kuatsehingga jari-jari atom makin kecil.
2. Pada satu golongan dari atas ke bawah: jari-jari atom bertambah. Hal ini
disebabkan oleh jumlah kulit semakin banyak walaupun muatan inti bertambah.
Keadaan ini mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron semakin
lemah sehingga jari-jari atom bertambah besar.

 Energi ionisasi (potensial ionisasi)


Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron
paling luar dari suatu atom atau ion dalam fase gas. Terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi energi ionisasi, yaitu:
1. Jari-jari atom: semakin besar jari-jari atom maka energi ionisasi semakin kecil.
2. Muatan inti positif: semakin besar muatan inti, semakin besar energi ionisasi.
3. Jumlah elektron pada kulit dalam: semakin besar jumlah elektron pada kulit dalam
maka energi ionisasi semakin kecil.

Besarnya energi ionisasi berdasarkan sistem periodik unsur adalah sebagai berikut:
1. Pada satu periode dari kiri ke kanan: energi ionisasi bertambah. Hal ini
disebabkan oleh muatan inti bertambah positif dan jari-jari atom semakin kecil.
Keadaan ini mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron kulit
terluar semakin kuat sehingga energi ionisasi semakin besar.
2. Pada satu golongan dari atas ke bawah: energi ionisasi berkurang. Hal ini
disebabkan oleh semakin besarnya jari-jari atom walaupun muatan inti bertambah.
Keadaan ini mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron terluar
semakin lemah sehingga energi ionisasi semakin kecil.

 Afinitas elektron (AE)


Afinitas elektron, yaitu energi yang diperlukan untuk menambahkan satu elektron
pada satu atom netral dalam fase gas sehingga terbentuk ion negatif (kecuali unsur
alkali tanah dan gas mulia). Energi yang terlibat dapat merupakan penyerapan energi
(AE positif) atau pelepasan energi (AE negatif).
1. Penyerapan energi berarti ion negatif yang terbentuk memiliki energi lebih tinggi
sehingga bersifat kurang stabil. Semakin positif harga AE suatu atom berarti atom
tersebut semakin sulit menerima elektron dan membentuk ion negatif.
2. Pelepasan energi berarti ion negatif yang terbentuk memiliki energi lebih rendah
sehingga bersifat lebih stabil. Semakin negatif harga AE suatu atom berartiatom
tersebut semakin mudah menerima elektron dan membentuk ion negatif.
Pada umumnya atom-atom dengan jari-jari relatif kecil akan lebih mudah menerima
elektron sehingga akan membebaskan energi yang lebih besar dibandingkan dengan
atom-atom yang berjari-jari lebih besar. Besarnya afinitas elektron berdasarkan sistem
periodik unsuradalah sebagai berikut:
1. Pada satu periode dari kiri ke kanan: afinitas elektron cenderung bertambah.
Hal ini disebabkan oleh muatan inti bertambah positif dan jari-jari atom berkurang.
Keadaan ini mengakibatkan gaya tarik inti terhadap elektron yang ditambahkan
semakin kuat sehingga afinitas elektron semakin besar.
2. Pada satu golongan dari atas ke bawah: afinitas elektron cenderung
berkurang. Hal ini disebabkan oleh jumlah elektron di kulit dalam semakin banyak
walaupun muatan inti bertambah besar. Keadaan ini mengakibatkan gaya tarik inti
terhadap elektron yang ditambahkan semakin lemah sehingga afinitas elektron
semakin berkurang.

 Keelektronegatifan atau elektronegativitas


Keelektronegatifan adalah suatu ukuran kemampuan atom untuk menarik elektron
dalam suatu ikatan kimia.Makin besar harga keelektronegatifan berarti kemampuan
atom untuk menarik elektron semakin besar, demikian pula sebaliknya. Besarnya
keelektronegatifan berdasarkan sistem periodik unsur adalah sebagai berikut:
1. Pada satu periode dari kiri ke kanan: keelektronegatifan bertambah. Hal ini
disebabkan oleh muatan inti bertambah positif dan jari-jari atom berkurang.
Keadaan ini mengakibatkan gaya tarik inti terhadap elektron semakin kuat sehingga
keelektronegatifan bertambah besar.
2. Pada satu golongan dari atas ke bawah:keelektronegatifan berkurang. Hal ini
disebabkan oleh jumlah elektron di kulit dalam semakin banyak walaupun muatan
inti bertambah positif sehingga jari-jari atom bertambah besar. Keadaan ini
mengakibatkan gaya tarik inti terhadap elektron semakin lemah sehingga
keelektronegatifan berkurang.

 Sifat logam
Sifat logam berhubungan dengan kemampuan atom untuk membentuk ion positif.
Besarnya sifat logam berdasarkan sistem periodik unsuradalah sebagai berikut:
1. Pada satu periode dari kiri ke kanan: sifat logam berkurang. Hal ini
disebabkan oleh jari-jari atom berkurang sehingga atom makin sukar melepaskan
elektron untuk membentuk ion positif.
2. Pada satu golongan dari atas ke bawah: sifat logam bertambah. Hal ini
disebabkan oleh jari-jari atom bertambah sehingga atom makin mudah melepaskan
elektron untuk membentuk ion positif.

 Sifat nonlogam
Sifat nonlogam berhubungan dengan kemampuan atom untuk membentuk ion
negatif. Besarnya sifat nonlogam berdasarkan sistem periodik unsur adalah sebagai
berikut:
1. Pada satu periode dari kiri ke kanan: sifat non logam bertambah. Hal ini
disebakan oleh jari-jari atom berkurang sehingga atom makin mudah menarik
elektron untuk membentuk ion negatif.
2. Pada satu golongan dari atas ke bawah: sifat non logam berkurang. Hal ini
disebabkan oleh jari-jari atom bertambah sehingga atom makin sukar menarik
elektron untuk membentuk ion negatif.

 Titik leleh dan titik didih. 


1. Dalam satu periode unsur kondisi titik cair dan titik didih akan naik dari kiri ke
kanan sampai golongan IVA, setelah golongan IVA akan mengalami penurunan
yang drastis. Berdasarkan sistem periodik unsur kondisi Titik cair dan titik didih
paling rendah dimiliki oleh unsur golongan VIIIA.
2. Dalam satu golongan unsur kondisi unsur-unsur pada golongan IA – IVA. Kondisi
titik cair dan titik didih semakin rendah dari posisi atas ke bawah; sedangkan unsur-
unsur golongan VA – VIIIA ,titik cair dan titik didihnya akan makin tinggi

Anda mungkin juga menyukai