Teori mekanika kuantum di usulkan oleh Erwin Schodinger yang menjelaskan sifat
dualisme atom, yaitu atom dapat bersifat sebagai partikel dan juga gelombang. Posisi
elektron tidak dapat ditentukan pasti posisinya, namun dapat ditentukan daerah yang
mungkin ditemukan elektron. Hal ini dikarenakan pergerakan elektron tidak berputar
pada lintasannya namun seperti gelombang.
Elektron dalam atom mengelilingi inti pada tingkat energi tertentu. Sebuah kulit
(dinyatakan bilangan kuantum utama (n)) yang terdiri dari satu atau lebih subkulit.
Setiap subkulit (dinyatakan bilangan kuantum azimut (l)) yang terdiri dari satu atau
lebih orbital. Orbital menyerupai awan yang memilki bentuk tertentu. Di orbital ini
merupakan daerah kemungkinan menemukan elekrtron.
2) Bilangan kuantum azimut (l) menyatakan sub kulit. Nilai kuantum azimuth dimuali
dari 0 sampai dengan (n-1)
S 0
P -1, 0, +1
Jika arah elektron searah jarum jam(ke aras) maka s = + 12 jika berlawanan arah
jarum jam(ke bawah) maka s = - 12.
B. Struktur Atom
Struktur atom menggambarkan partikel-partikel dasar penyusun atom yang meliputi :
1. Electron
Elektron adalah partikel penyusun atom yang bermuatan negative.
Penemuan elektron bermula dengan ditemukannya tabung sinar
katoda.tabung sinar katoda terbuat dari dua kawat yang diberi potensial listrik
yang cukup besar dalam tabung kaca sehingga terjadi pembendaharaan
cahaya . JJ Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katoda ini dan dapat
dipastikan bahwa sinar katoda merupakan partikel, sebab dapat memutar
baling-baling yang diletakkan di antara katoda dan anoda. Dari hasil
percobaan tersebut JJ Thomson menyatakan bahwa sinar katoda merupakan
partikel penyusun atom yang bermuatan negative yang disebut dengan
elektron.
2. Proton
Jika massa elektron 0 berarti suatu partikel tidak mempunyai massa padahal
partikel materi mempunyai massa yang dapat di ukur.begitu pula kenyataan
bahwa atom itu netral. Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari
tabung gas yang memiliki katoda, yang diberi lubang-lubang dan diberi
muatan listrik.
Ternyata pada saat terbentuk elektron yang menuju anoda terbentuk pula
sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katoda.
Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang
menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun
muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan proton. Massa proton = 1
sma ( satuan massa atom) dan muatan proton = +1
3. neutron
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker melakukan
eksperimen penembakan partikel alpha pada inti atom Berilium (Be).
Ternyata dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi.
Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick. Ternyata partikel yang
menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau tidak
bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini disebut
neutron dan dilambangkan dengan 01n.
AZ X
e = Z – y (jumlah muatan)
AZ X-
e=Z-y
AZ X+
E. Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektron adalah cara penyebabaran atau pengisian elektron dalam tiap-tiap
kulit atau sub kulit. Konfigurasi ini dapat dilakukan sebagai berikut:
Data yang dibutuhkan untum membuat konfigurasi electron adalah nomor atom (Z)
Contoh: buatlah konfigurasi electron kulit atom dan tentukan electron valensinya :
a. 1123Na : K L M
2, 8, 1 ev = 1
b. 50119Sn : K L M N O
2, 8, 18, 18, 4 ev = 4
2. Konfigurasi sub kulit atom atau orbital.
a. Prinsip Aufbau
Pengisian elektron dimulai dari orbital dengan tingkat energi terendah ke tertinggi.
Sumber:http://www.sridianti.com/prinsip-aufbau-dalam-konfigurasi-elektron.html
b. Aturan Hund
Pengisian elektron pada orbital dengan kulit yang sama dimulai dengan mengisi
subkulit masing-masing dengan satu elektron baru kemudian berpasangan.
Contoh : 7N = 1s2 2s2 2p3
c. Larangan Pauli
Sesuai percobaan terdapat penyimpangan dari asas aufbau pada kulit d, hal ini
hanya terjadi pada saat pengisian subkulit n d9 (n+1 )s2 namun cenderung menjadi
Elektron valensi
Elektron valensi adalah elektron yang terletak pada kulit terluar yang berperan
dalam pembentukan ikatan kimia. Contoh : 1531P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 elektron
valensi P adalah 5 (pada kulit 3 ada 2 elektron di s dan 3 elektron di p)
Contoh :
1531P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 maka P berada di periode 3 golongan VA
2859Ni = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 maka Ni berada di periode 4 golongan VIIIB
Pengelompokan unsur pada tabel sistem periodik disusun sedemikian rupa menjadi
golongan dan periode. Terdapat 18 golongan (kolom/lajur vertikal) dan 7 perioda
(baris/lajur horisontal).
1. Golongan:
Unsur-unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi (ev) sama ditempatkan pada
satu golongan.
Nomor golongan ditulis angka romawi Dalam satu golongan (dari atas ke bawah)
sifat-sifat kimia unsur selalu sama”.
a) Golongan A (golongan utama) terdiri dari golongan IA sampai dengan VIIIA.
Nomor golongan = jumlah elektron valensi
Tabel Golongan Unsur Utama (Golongan A)
Golongan Nama Golongan Elektron Unsur-unsur
Valensi
IA Alkali 1 H, Li, Na, K, Re, Cs, Fr
IIA Alkali tanah 2 Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
IIIA Alumunium 3 B, Al, Ga, In, Ti
IVA Karbon 4 C, Si, Ge, Sn, Pb
VA Nitrogen 5 N, P, As, Sb, Bi
VIA Oksigen 6 O, S, Se, Te, Po
VIIA Halogen 7 F, Cl, br, I, At
VIIIA Gas mulia 8 He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn