Anda di halaman 1dari 26

Bilangan Kuantum

Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan bilangan kuantum.
1. Bilangan kuantum utama (n): mewujudkan lintasan elektron dalam atom.
n mempunyai harga 1, 2, 3, .....
n = 1 sesuai dengan kulit K
n = 2 sesuai dengan kulit L
n = 3 sesuai dengan kulit M
dan seterusnya
Tiap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh sejumlah elektron. Jumlah elektron maksimmm
yang dapat menempati tingkat energi itu harus memenuhi rumus Pauli = 2n2.
Contoh:
kulit ke-4 (n=4) dapat ditempati maksimum= 2 x 42 elektron = 32 elektron
2. Bilangan kuantum azimuth (l) : menunjukkan sub kulit dimana elektron itu bergerak sekaligus
menunjukkan sub kulit yang merupakan penyusun suatu kulit. Bilangan kuantum azimuth mempunyai
harga dari 0 sampai dengan (n-1).
n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K
n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L
n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M
n = 4 ; l = 0, 1, 2, 3 ; sesuai kulit N dan seterusnya
Sub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus:
l = 0 ; sesuai sub kulit s (s = sharp)
l = 1 ; sesuai sub kulit p (p = principle)
l = 2 ; sesuai sub kulit d (d = diffuse)
l = 3 ; sesuai sub kulit f (f = fundamental)
3. Bilangan kuantum magnetik (m): mewujudkan adanya satu atau beberapa tingkatan energi di dalam
satu sub kulit. Bilangan kuantum magnetik (m) mempunyai harga (-l) sampai harga (+l).
Untuk:
l = 0 (sub kulit s), harga m = 0 (mempunyai 1 orbital)
l = 1 (sub kulit p), harga m = -1, O, +1 (mempunyai 3 orbital)
l = 2 (sub kulit d), harga m = -2, -1, O, +1, +2 (mempunyai 5 orbital)
l = 3 (sub kwit f) , harga m = -3, -2, O, +1, +2, +3 (mempunyai 7 orbital)
4. Bilangan kuantum spin (s): menunjukkan arah perputaran electron pada sumbunya. Dalam satu
orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan
arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2.
Pertanyaan:
Bagaimana menyatakan keempat bilangan kuantum dari elektron 3s1 ?
Jawab:
Keempat bilangan kuantum dari kedudukan elektron 3s1 dapat dinyatakan sebagai, n= 3 ; l = 0 ; m = 0
; s = +1/2 ; atau -1/2

E. Konfigurasi Elektron
Elektron tersusun dalam kulit – kulit (n) yang dapat dinyatakan dalam huruf kapital,
yaitu K, L, M, N, O, … atau angka, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, … . Tiap kulit memiliki sub – sub kulit
yang dinyatakan dengan huruf, yaitu s, p d, f. Dalam sub – sub kulit terdapat ruang (orbital)
yang dapat menampung elektron dengan kapasitas tertentu.

Tabel 4.2. Sub – sub kulit dan kapasitas elektron di dalamnya


Sub kulit Jumlah ruang Kapasitas
(orbital) elektron
S 1 2
P 3 6
D 5 10
F 7 14

Elektron diisikan pada ruang – ruang (orbital) dengan energi yang terendah lebih
dulu. Sistem pengisian elektron berdasarkan tingkat energi ini disebut sebagaiAzas
Aufbau. Urutan tingkat energi pada sub – sub kulit dapat dilihat pada gambar4.2.

Gambar 4.2. Tingkat energi atom

Menurut Pauli, dalam satu orbital, tidak boleh diisi oleh elektron dengan arah
putaran (spin) yang sama. Aturan ini disebut sebagai Prinsip Eksklusi Pauli, yang membatasi
jumlah elektron dalam satu orbital maksimal adalah dua.
Gambar 4.3. Arah putaran elektron

Selain dua aturan di atas, dalam pengisian elektron pada orbital juga berlakuAturan
Hund, yaitu
1. Elektron yg masuk ke dalam sub kulit yg memiliki lebih dari 1 orbital, disebarkan terlebih
dahulu pada orbital – orbital yg tk. energinya sama, dengan spin yg searah
2. Posisi orbital setengah penuh atau penuh lebih stabil

Penulisan konfigurasi elektron dilakukan sebagai berikut :


1) Unsur Cl (nomor atom 17)
Jumlah elektron = 17
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
2) Ion Fe3+ (nomor atom 26)
Karena ion bermuatan +3  kehilangan 3 elektron  hanya 23 elektron yang terlibat dalam
konfigurasi
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
3) Ion F- (nomor atom 9)
Karena ion bermuatan -1  bertambah 1 elektron  ada 10 elektron yang terlibat dalam
konfigurasi
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6
4) Unsur Ar (nomor atom 18)
Jumlah elektron = 18
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

Catatan :
1. Ion positif terjadi apabila suatu unsur melepaskan elektron  jumlah
elektron dalam konfigurasi lebih sedikit daripada jumlah elektron pada nomor atom
2. Ion negatif terjadi apabila suatu unsur menerima elektron  jumlah
electrondalam konfigurasi lebih banyak daripada jumlah elektron pada nomor atom
3. Suatu unsur membentuk ion positif atau negatif agar memiliki konfigurasi
seperti gas mulia
4. Gas mulia memiliki konfigurasi dengan orbital penuh, umumnya berakhir pada
orbital np6, kecuali unsur He (konfigurasi elektron = 1s2)

SISTEM PERIODIK UNSUR

A. SEJARAH PERKEMBANGAN PERIODIK UNSUR


Penyusun system periodic unsure telah mengalami banyak perubahan dan
oenyempurnaan. Mulai dari Antoine Lavoiser, J. Newlands, O. Mendeleev hinggan Henry
Moseley
1. Pengelompokkan Unsur Menurut Lavoiser
Pada 1789, mengelompokan 33 unsur kimia.
a. GAS
Cahaya,Kalor,Oksigen,Nitrogen,Hidrogen
b. TANAH
Kapur,Magnesium Oksida, Barium Oksida, Aluminium Oksida, Silikon Oksida
c. LOGAM
Antimon, Perak, Arsenik, Bismuth, Kobalt, Tembaga, Timah, Besi, Mangan, Raksa, Molibdenum, Nikel,
Emas, Platina,Timbel,Tungsten, Seng
d. NON LOGAM
Sulfur, Fosfor, Karbon, Asam Klorida, Asam Fluorida, Asam Borak

2. Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Döbereiner (1817)


Johann Wolfgang Döbereiner (1817) orang pertama yang menemukan adanya hubungan antara sifat
unsur dan massa atom relatifnya. Temuan Dobereiner adalah:
Jika tiga unsur yang sama sifatnya disusun secara berurutan menurut bertambahnya massa atom
relatifnya, maka:
a. Massa atom relatif unsur yang kedua merupakan rata-rata massa atom relatif unsur pertama dan
ketiga.
b. Sifat lain unsur yang kedua menunjukkan sifat antara yang pertama dan ketiga.
Selanjutnya kelompok tiga unsur ini disebut “triade”.

3. Pengelompokkan Unsur Menurut J. Newlands


John Newlands (1865) menemukan hubungan lain antara sifat unsur dengan massa atom relatif,
sesuai dengan hukum yang disebutnya “hukum oktaf”. Ia menyusun unsur-unsur ke dalam kelompok
tujuh unsur dan setiap unsure kedelapan mempunyai sifat yang mirip dengan unsur pertama, unsure
kesembilan mirip dengan unsur kedua, dan seterusnya. Hukum oktaf Newlands ternyata hanya
berlaku untuk unsur-unsurbdengan massa atom relatif sampai 20 (kalsium). Kemiripan sifat terlalu
dipaksakan apabila pengelompokan dilanjutkan.
Kelemahannya ialah:
a. Tidak memperhitungkan letak unsur-unsur yang belum ditemukan
b. Terdapat banyak pasangan unsur yang terpaksa ditempatkan pada satu posisi daftar.
4. Pengelompokkan Unsur Menurut O. Mendeleev
Dmitriy Ivanovich Mendeleev (1834-1907) Ahli kimia dari Kekaisaran Rusia yang menciptakan tabel
periodic berdasarkan peningkatan bilangan atom. Pada tahun 1869 melakukan pengamatan bahwa
sifat unsur merupakan fungsi periodic dari massa atom relatifnya. Sifat akan berulang secara
periodik bila unsure disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya Unsur-unsur yang memiliki
kemiripan sifat diletakkan pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun
berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut
periode. Mendeleyev mengungkapkan suatu hukum periodik yang berbunyi: “Sifat unsur-unsur
merupakan fungsi periodic dari massa atom relatifnya”
Tabel Sistem Periodik Mendeleyev yang telah disempurnakan (1871) terdiri atas golongan (lajur
tegak) dan periode (deret mendatar). Keuntungan Tabel Periodik Mendeleyev dalam memahami sifat
unsur ialah:
a. Sifat kimia dan sifat fisika unsur dalam satu golongan berubah secara teratur.
b. Dapat meramal sifat unsur yang belum diketemukan, yang akan mengisi tempat kosong dalam daftar.
c. Tabel ini tidak mengalami perubahan setelah penemuan unsur-unsur gas mulia.
Kelemahan Tabel Periodik Mendeleyev:
a. Panjang periode tidak sama.
b. Triade besi (Fe, Co, dan Ni), triade platina ringan (Ru, Rh, dan Pd), dan triade platina (Os, Ir, dan Pt)
dimasukkan ke dalam golongan VIII.
c. Selisih massa atom relatifnya antara dua unsur yang berurutan tidak teratur (antara –1 dan +4),
sehingga sukar untuk meramal unsur-unsur yang belum ditemukan.
5. Pengelompokkan Henry Moseley
Henry Mosely melakukan percobaan menggunakan berbagai logam sebagai antikatoda pada tabung
sinar X. Moseley menyimpulkan bahwa ada perubahan yang teratur dari energi sinar X sesuai dengan
perubahan nomor atom dan bukan massa atom relatif. Dengan demikian hokum periodik menjadi:
“Sifat unsur-unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atom”
Berikut kita pelajari Tabel Sistem Periodik sederhana, yaitu mulai nomor atom 1 (hidrogen) sampai
nomor atom 20 (kalsium) seperti ditunjukkan gambar 16. Kedua puluh unsur ini termasuk unsur-unsur
utama dan nomor golongannya dibubuhi huruf A. Tabel Sistem Periodik selengkapnya tertera
dihalaman 39, akan kita pelajari lebih lanjut di kelas II. Unsur-unsur yang terletak pada lajur tegak
disebut golongan. Golongan-golongan diberi nomor I, II, III, dan seterusnya. Misalnya Golongan II
terdiri dari unsur-unsur berilium, magnesium, dan kalsium. Unsur-unsur dalam deret mendatar
disebut periode. Misalnya, delapan unsur-unsur mulai natrium sampai argon terletak dalam periode.
Perhatikan pula struktur elektron unsur-unsur dalam gambar. Unsur-unsur tersebut mempunyai pola
yang sama. Dari litium sampai neon, banyaknya elektron pada kulit terluar bertambah dari periode 1
sampai 8. Kemudian terulang lagi pada periode berikutnya dari natrium pada periode 1 sampai argon
pada periode 8. Dalam setiap golongan, banyaknya elektron pada kulit terluar setiap unsur selalu
sama sesuai nomor golongannya. Misalnya, fluor dan klor keduanya merupakan unsur-unsur yang
terletak pada golongan VII, maka kedua unsur tersebut memiliki 7 elektron pada kulit terluarnya.
Struktur elektron sangat penting untuk memahami sifat-sifat unsur pada Tabel Sistem Periodik.
Kesimpulan dari model SPU Henry Gwyn Jeffreys Moseley (23 November 1887–10 August 1915)
yaitu
a. Atom dapat terbagi menjadi partikel dasar atau partikel subatom.
b. Atom diketahui tersusun oleh proton, electron dan netron.
c. Jumlah proton merupakan sifat khas unsur. Setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang
berbeda dari unsur lain.
d. Jumlah proton suatu unsur dinyatakan sebagai nomor atom.
e. Sistem periodik modern tersusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat
f. Lajur horisontal yang disebut periode, tersusun berdasarkan kenaikan nomor atom
g. lajur vertikal yg disebut golongan, tersusun berdasarkan kemiripan sifat
h. Unsur gol. A disebut gol. Utama, Unsur gol. B disebut gol. Transisi.
i. Golongan dapat dieri tanda no 1 sampai 18 berurutan dari kiri ke kanan. Berdasarkan peno moran ini,
golongan transisi mempunyai nomor 3 sampai 12.
j. Sistem periodik modern tersusun atas
k. periode dan 18 golongan yang terbagi menjadi
l. golongan utama atau golongan A dan 8 golongan transisi atau golongan B.
m. Sistem Periodik Modern merupakan penyempurnaan dari Hukum periodik Mendeleev
Periode dalam SPU PERIODE > LAJUR HORIZONTAL > Menunjukkan nomor Kulit Atom
yang sudah terisi elektron
Periode 1 > Kulit K > 2 unsur
Periode 2 > Kulit L > 8 unsur
Periode 3 > Kulit M > 8 unsur
Periode 4 > Kulit N > 18 unsur
Periode 5 > Kulit O > 18 unsur
Periode 6 > Kulit P > 32 unsur (18 unsur kulit N + 14 unsur Lantanida)
Periode 7 > Kulit Q > belum lengkap+unsure deret Aktinida

B. Sifat Keperiodikan Unsur


Yang dimaksud dengan sifat-sifat periodik ialah bahwa ada hubungan antara sifat-sifat suatu
unsur dengan letaknya pada Tabel Sistem Periodik. Sifat – sifat ini berubah dan berulang secara
periodik, sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron. Berikut kita bahas tentang:
jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan kelogaman.
1. Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron pada kulit terluar. Dikenal pula jari-jari
ion positif dan jari-jari ion negatif.
a. Untuk unsur-unsur segolongan:
Jari-jari atom makin ke bawah makin besar. Karena jumlah kulit yang dimiliki atom semakin banyak,
maka kulit terluar semakin jauh dari inti atom.
b. Untuk unsur-unsur seperiode:
Jari-jari atom semakin pendek dari kiri ke kanan. Sekalipun jumlah kulitnya sama, tetapi banyaknya
proton bertambah sehingga elektron-elektron trluar tertarik lebih dekat ke arah inti.
Jari-jari ion positip: Jika suatu atom melepaskan electron sehingga terbentuk ion positip (kation),
X X+ + 1 e
Pada kation jumlah proton lebih banyak daripada elektron dan mempunyai konfigurasi elektron yang
stabil seperti pada gas mulia.

Jari-jari kation ini lebih kecil daripada jari-jari atomnya. Hal ini disebabkan lepasnya elektron
terluar mengakibatkan kulitnya berkurang.
Jari-jari ion negative Jika suatu atom menangkap elektron sehingga terbentuk ionnegatif (anion),
Y+1e Y
Pada anion jumlah elektron lebih banyak daripada proton dan mempunyai konfigurasi elektron yang
stabil seperti pada gas mulia.

Jari-jari anion ini lebih besar daripada jari-jari atomnya. Sebab tambahan elektron ini
mengakibatkan terjadi tolak-menolak antar elektron di kulit terluar
Energi ionisasi Untuk melepas elektron terluar dari suatu atom dalam wujudngas diperlukan energi.
Energi minimum yang diperlukan ini disebut energi ionisasi pertama. Selain itu dikenal pula energi
ionisasi kedua, ketiga, dan seterusnya. Energi ionisasi kedua, berarti energi minimum yang diperlukan
untuk melepas elektron kedua dari suatu ion yang bermuatan +1. Besarnya energi ionisasi 20 unsur
pertama tampak
pada Tabel 11 berikut.
Afinitas elektron: Energi yang yang dilepas oleh suatu atom dalam wujud gas pada saat menerima
electron. Semakin besar harga afinitas elektron suatu atom, semakin mudah unsure tersebut
membentuk ion negatif. Afinitas elektron unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah
berkurang dan dalam satu periode dari kiri ke kanan bertambah
Keelektronegatifan merupakan ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam
ikatannya. Unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah harga keelektronegatifannya
berkurang. Unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan harga keelektronegatifannya semakin
besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah sifat logam bertambah. Dalam satu periode dari kiri
ke kanan sifat logam berkurang.

IKATAN KIMIA
A. Definisi Ikatan Kimia
Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
1. atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima
elektron)
2. penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan
3. penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan

Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu
unsur.Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu
atom/unsur yang terlibat. Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan
unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia). Maka dari itu, dalam
pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas
mulia.Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom
Helium).

Nomor
Periode Unsur K L M N O P
Atom
1 He 2 2
2 Ne 10 2 8
3 Ar 18 2 8 8
4 Kr 36 2 8 18 8
5 Xe 54 2 8 18 18 8
6 Rn 86 2 8 18 32 18 8

Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia
terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet
Sifat Atom dan Ikatan Kimia adalah
1. Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti atom dan elektron diantara mereka, akan membentuk
ikatan kimia karena akan menurunkan energi potensial antara partikel positif dan negatif
2. Dalam tataran atomik, kita membedakan adanya logam dan non logam berdasarkan beberapa sifat
yang berhubungan dalam tabel periodik

3 Cara Penulisan Transfer Elektron


1. Penggambaran dengan konfigurasi elektron
2. Penggambaran dengan diagram orbital
3. Penggunaan simbol titik elektron Lewis

Hubungan Orde Ikatan, Panjang Ikatan dan Energi Ikatan

Energi
Orde Panjang Rata-
Ikatan Ikatan
Ikatan rata (pm)
(kJ/mol)
C–O 1 143 358
C=O 2 123 745
C≡O 3 113 1070
C–C 1 154 347
C=C 2 134 614
C≡C 3 121 839
N–N 1 146 160
N=N 2 122 418
N≡N 3 110 945

Lambang Lewis
Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya.
 Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang).
 Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum berpasangan).

Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan
kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat / koordinasi /
dativ dan ikatan logam.
Simbol Titik Elektron Lewis ialah:
1. Dalam model simbol titik elektron Lewis (G.N. Lewis1875 – 1946), simbol unsur
mewakili inti dan elektron bagian dalam sedangkan titik-titik disekitarnya menunjukkan
elektron valensi
2. Nomor grup A yang menunjukkan jumlah elektron valensi
3. Tempatkan satu titik pada masing-masing sisi (atas, bawah, kiri, kanan)
4. Baru pasangkan titik-titik hingga semua terpakai

B. MACAM – MACAM IKATAN KIMIA


Ikatan Ion ( elektrovalen )
1. Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan
elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas
elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
2. Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai
hukum Coulomb).
3. Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang
cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.
Model Ikatan Ionik
1. Fokus utama model ikatan ionik adalah adanya transfer elektron dari logam ke non logam untuk
membentuk ion yang kemudian bersatu membentuk padatan senyawa ionik
2. Berdasarkan fenomena yang terjadi Lewis mengajukan aturan oktet, saat atom-atom berikatan, ia
akan melepas, menangkap atau memakai bersama elektron untuk mencapai pengisian kulit terluar 8
(atau 2) elektron

Sifat-sifat Ikatan Ionik


1. Keras
2. Kaku
3. Rapuh

Pita Elektron Ikatan Logam


1. Secara umum atom logam berukuran besar, logam dapat dengan mudah kehilangan elektron terluar
(IE rendah) namun sulit menangkap/memperoleh elektron
2. Sifat ini mengarahkan logam-logam untuk sharing elektron valensi mereka dengan cara yang berbeda
pada ikatan kovalen
3. Dalam model ikatan logam, elektron valensi atom-atom logam yang berdekatan akan berkumpul
membentuk pita (lautan elektron) yang terdistribusi secara merata diantara atom-atom tersebut
dan disekitar inti dan elektron bagian dalam
4. Pada ikatan ini elektron sharing terdelokalisasi dan bergerak bebas disekujur potongan logam.

Contoh 1 :

Ikatan antara dengan


Konfigurasi elektronnya :

= 2, 8, 1

= 2, 8, 7

 Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.
 Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan
gas mulia.

(2,8,1) (2,8)

(2,8,7) (2,8,8)
 Antara ion Na+ dengan terjadi gaya tarik-menarik elektrostatis sehingga terbentuk senyawa
ion NaCl.

Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :


1. Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)
2. Contoh : NaF, KI, CsF
3. Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)
4. Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O
5. Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)
6. Contoh : CaO, BaO, MgS

Sifat umum senyawa ionik :


1) Titik didih dan titik lelehnya tinggi
2) Keras, tetapi mudah patah
3) Penghantar panas yang baik
4) Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)
5) Larut dalam air
6) Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)

2). Ikatan Kovalen


1. Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang
berikatan.
2. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untukmelepaskan
elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
3. Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggiserta beda
keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
4. Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam
berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan caramempersekutukan
elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
5. Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus
sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2
elektron).

Model Ikatan Kovalen


1. Jika kita membuka literatur kimia berupa hand book atau ensiklopedi maka akan
didapati sebagian besar senyawa kimia yang ada dialam berupa senyawa kovalen
2. Senyawa kovalen mengambil porsi terbesar dan yang utama dalam model ikatan kimia
antar unsur-unsur dialam
Elektronegatifitas dan Polaritas Ikatan
1. Dicetuskan pertama kali oleh Linus Pauling dan menelurkan skala elektronegatifitas
(EN) dari unsur dalam tabel periodik
2. Gambaran Umum: Kita bisa memperkirakan energi ikatan H – F akan memiliki nilai
diantara energi H – H (432 kJ/mol) dan F – F (159 kJ/mol). Namun ternyata nilai energi
ikatan H – F sebesar 565 kJ/mol
3. Pauling menduga besarnya energi ini karena ada kontribusi elektrostatik dalam ikatan
tsb.
4. Jika F menarik elektron lebih banyak kearahnya, maka pemakaian bersama yang tidak
seimbang ini memicu timbulnya muatan parsial negatif pada F dan positif pada H. Beda
muatan ini kemudian menimbulkan gaya tarik elektrostatik sehingga ikatan H – F lebih besar
energinya dari yang diperkirakan

Elektronegatifitas dan Bilangan Oksidasi


1. Penentuan bilangan Oksidasi berdasarkan elektronegatifitas:
2. Atom yang lebih elektronegatif mendapatkan semua elektron sharing dan atom yang kurang
elektronegatif dihitung nol
3. Tiap-tiap atom dalam ikatan masing-masing dihitung semua elektron tak berikatannya sendiri-sendiri
4. Bilangan oksidasi diberikan oleh rumus:
5. Biloks = jml e valensi – (jml e share + jml e non share)
6. Contoh HCl memiliki elektron valensi 7 dan elektron share 2 sehingga biloksnya = 7 – 8 = -1.
sedangkan H dihitung biloks = 1 – 0 = 1

Ada 3 jenis ikatan kovalen :


a). Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh 1 :
1. Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H 2
2. Konfigurasi elektronnya :

a. =1
3. Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi elektron
yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).
4. Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang
dipakai bersama.

Rumus struktur =
Rumus kimia = H2

Contoh 2 :
1. Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF
2. Konfigurasi elektronnya :

=1
= 2, 7
3. Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron valensi.
4. Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan atom F masing-
masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan Ne).
5. Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.

Rumus struktur =
Rumus kimia = HF

b). Ikatan Kovalen Rangkap Dua


Contoh :
 Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2
 Konfigurasi elektronnya :

= 2, 6
 Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap
atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2.
 Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2
pasang elektron secara bersama.

Rumus struktur :
Rumus kimia : O2

 Soal :
Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut : (lengkapi dengan rumus struktur dan
rumus kimianya)
1) Atom C dengan O membentuk molekul CO2
2) Atom C dengan H membentuk molekul C2H4 (etena)

c). Ikatan Kovalen Rangkap Tiga


Contoh 1:
o Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2
o Konfigurasi elektronnya :

= 2, 5
o Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap
atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.
o Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3
pasang elektron secara bersama.
Rumus struktur :
Rumus kimia : N2

Contoh 2:
 Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2).
 Konfigurasi elektronnya :

= 2, 4

=1

 Atom C mempunyai 4 elektron valensi sedangkan atom H mempunyai 1 elektron.


 Atom C memasangkan 4 elektron valensinya, masing-masing 1 pada atom H dan 3 pada atom C
lainnya.

(Rumus Lewis) (Rumus bangun/struktur)

3). Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ / Semipolar


 Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain
hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
 Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak
panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.

Contoh 1:

 Terbentuknya senyawa

atau
Ikatan Logam
 Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif
dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
 Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
 Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan
membentuk ion positif.
 Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga
elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
 Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya
pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.

Gambar Ikatan Logam

 Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion
positif logam.
 Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :
a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara
elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini
akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak
terputus.
c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas
dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.
Polarisasi Ikatan Kovalen
1. Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah
1 atom.
Contoh 1 :

1. Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena atom-atom dari
unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
2. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.

Contoh 3 :

1. Meskipun atom-atom penyusun CH4 dan CO2 tidak sejenis, akan tetapi pasangan elektron tersebar
secara simetris diantara atom-atom penyusun senyawa, sehingga PEI tertarik sama kuat ke semua
atom (tidak terbentuk kutub).

Momen Dipol ( µ )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
µ = Q x r ; 1 D = 3,33 x 10-30 C.m
keterangan :
µ = momen dipol, satuannya debye (D)
Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C)
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)

Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen


No Sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen
1 Titik didih Tinggi Rendah
2 Titik leleh Tinggi Rendah
3 Wujud Padat pada suhu Padat,cair,gas pada suhu
kamar kamar
4 Daya hantar listrik Padat = isolator Padat = isolator
Lelehan= konduktor Lelehan = isolator
Larutan = Larutan=ada yang
konduktor konduktor
5 Kelarutan dalam air Umumnya larut Umumnya tidak larut
6 Kelarutan dalam trikloroetana
Tidak larut Larut
(CHCl3)

Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet


1). Pengecualian Aturan Oktet
a) Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet
Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atom-atom yang elektron
valensinya kurang dari empat (4).
Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr3
b) Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
Contohnya : NO2 mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17

c) Senyawa dengan oktet berkembang


Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet / lebih
dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron
atau lebih).
Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl5

2). Kegagalan Aturan Oktet


Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun post transisi.
Contoh :
1. atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2
2. atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan
+3

Penyimpangan dari Aturan Oktet dapat berupa :


1) Tidak mencapai oktet
2) Melampaui oktet ( oktet berkembang )

Penulisan Struktur Lewis


Langkah-langkahnya :
1) Semua elektron valensi harus muncul dalam struktur Lewis
2) Semua elektron dalam struktur Lewis umumnya berpasangan
3) Semua atom umumnya mencapai konfigurasi oktet (khusus untuk H, duplet)
4) Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya ikatan rangkap 2 atau 3 hanya dibentuk
oleh atom C, N, O, P dan S)
Langkah alternatif : ( syarat utama : kerangka molekul / ion sudah diketahui )
1) Hitung jumlah elektron valensi dari semua atom dalam molekul / ion
2) Berikan masing-masing sepasang elektron untuk setiap ikatan
3) Sisa elektron digunakan untuk membuat semua atom terminal mencapai oktet
4) Tambahkan sisa elektron (jika masih ada), kepada atom pusat
5) Jika atom pusat belum oktet, tarik PEB dari atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap dengan
atom pusat

Resonansi
a. Suatu molekul atau ion tidak dapat dinyatakan hanya dengan satu struktur Lewis.
b. Kemungkinan-kemungkinan struktur Lewis yang ekivalen untuk suatu molekul atau ion
disebutStruktur Resonansi.
Contoh :

c. Dalam molekul SO2 terdapat 2 jenis ikatan yaitu 1 ikatan tunggal ( ) dan 1 ikatan rangkap (
).
d. Berdasarkan konsep resonansi, kedua ikatan dalam molekul SO 2 adalah ekivalen.
e. Dalam molekul SO2 itu, ikatan rangkap tidak tetap antara atom S dengan salah 1 dari 2 atom O
dalam molekul itu, tetapi silih berganti.
f. Tidak satupun di antara ke-2 struktur di atas yang benar untuk SO2, yang benar adalahgabungan
atau hibrid dari ke-2 struktur resonansi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai