Anda di halaman 1dari 19

MASSA ATOM Pertemuan 4

DAFTRA ISI
Massa atom
Massa molekul
Konsep keteraturan susunan electron (konfigurasi electron, bilangan kuantum, dan
pengisian orbital)
Kaidah pauli-Aufbau, dan Hund
Tingkat energi (energi dasar dan eksitasi)
Massa atom relatif

MASSA ATOM
Massa Atom (ma) dari suatu
unsur kimia adalah massa
suatu atom pada keadaan
diam, umumnya dinyatakan
dalam satuan massa atom.
1. Massa Atom Relatif (Ar)
2. Massa Molekul Relatif
(Mr)
MASSA ATOM RELATIF Ar Belerang (S)= = 32,06 = 32

Massa Atom Relatif (Ar)=


Sebagai Atom standar adalah karbon-12

Ar unsur =
Dengan perjanjian bahwa:
Massa atom C-12 = 12
1/12 massa atom C-12 = 1 Sma, sehingga Massa
1 atom C-12 = 12 Sma
Diketahui massa atom unsur Al adalah 26,98115.
tentukan massa atom relative (Ar) unsur tersebut.
Jawab:
26,98115 dibulatkan menjadi 27.
MENGUBAH SATUAN SMA
MENJADI GRAM
Ar Unsur =
Massa 1 atom Unsur = Ar Unsur x 1/12 massa 1 atom
= Ar Unsur x 1 sma
Karena 1 sma = 1,66 x gram, jadi
Massa 1 atom unsur = Ar Unsur x 1,66 x
MASSA MOLEKUL RELATIF
(MR)
Massa molekul relative adalah perbandingan massa 1 molekul unsur atau senyawa
terhadap massa atom C-12 dan dirumuskan sebagai berikut:
Mr = jumlah total Ar unsur-unsur penyusun senyawa
MASSA
Contoh:
MOLEKUL RELATIF
Diketahui Ar H=1, Ar C=12, Ar N= 14, Ar O= 16. tentukan Mr dari senyawa (NH4)2CO3

Contoh :
Diketahui Ar H=1, Ar C=12, Ar N=14, Ar O=16. Tentukan Mr dari senyawa
(NH4)2.CO3
Jawab :
Mr (NH4)2.CO3   =   {(Jlh.Atom N.Ar N) + (Jlh.Atom H.Ar H) + (Jlh.Atom C.Ar C) +
(Jlh.Atom O. Ar O)}

=   {(2.Ar N) + (8.Ar H) + (1.Ar C) + (3.Ar O)}


=   {(2.14) + (8.1) + (1.12) + (3.16)}
=   {(28 + 8 +12 +48)}
=   96
Aturan Aufbau
8O = 1s2,2s2,2P6  n = 2, l= 1, m= -1, 0, +1, s= -

BILANGAN KUANTUM ab
1/2
ab ab

1. Bilangan kuantum utama (n): mewujudkan lintasan elektron dalam atom.

n mempunyai harga 1, 2, 3, .....

- n = 1 sesuai dengan kulit K  2


- n = 2 sesuai dengan kulit L  8
- n = 3 sesuai dengan kulit M  18
- n = 4 sesuai dengan kulit N  32
- dan seterusnya

Tiap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh sejumlah elektron. Jumlah elektron maksimmm yang dapat menempati tingkat energi itu harus
memenuhi rumus Pauli = 2n 2.

Contoh:

kulit ke-4 (n=4) dapat ditempati maksimum= 2 x 4 2 elektron = 32 elektron

2. Bilangan kuantum azimuth (l) : menunjukkan sub kulit dimana elektron itu bergerak sekaligus menunjukkan sub kulit yang merupakan penyusun
suatu kulit.

Bilangan kuantum azimuth mempunyai harga dari 0 sampai dengan (n-1).


n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K
n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L
n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M
n = 4 ; l = 0, 1, 2, 3 ; sesuai kulit N
dan seterusnya

Sub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus:

l = 0 ; sesuai sub kulit s (s = sharp)


l = 1 ; sesuai sub kulit p (p = principle)
l = 2 ; sesuai sub kulit d (d = diffuse)
l = 3 ; sesuai sub kulit f  (f = fundamental)
3.Bilangan kuantum magnetik (m): mewujudkan adanya satu atau
beberapa tingkatan energi di dalam satu sub kulit. Bilangan kuantum
magnetik (m) mempunyai harga (-l) sampai harga (+l).

Untuk:
l = 0 (sub kulit s), harga m =   0 (mempunyai 1 orbital)
l = 1 (sub kulit p), harga m = -1, O, +1 (mempunyai 3 orbital)
l = 2 (sub kulit d), harga m = -2, -1, O, +1, +2 (mempunyai 5 orbital)
l = 3 (sub kwit f) , harga m = -3, -2, O, +1, +2, +3 (mempunyai 7
orbital)

4. Bilangan kuantum spin (s): menunjukkan arah perputaran elektron


pada sumbunya. 
Dalam satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua
elektron ini berputar melalui sumbu dengan arah yang berlawanan, dan
masing-masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2.
KONFIGURASI ELEKTRON
Pada penulisan konfigurasi electron perlu dipertimbangkan tiga
aturan, yaitu:
1. Prinsip Aufbau
electron-electron dalam suatu atom berusaha untuk menempati
subkulit-subkulit yang berenergi rendah, kemudian baru ke
tingkat energi yang lebih tinggi.
2. Pengisian orbital dimulai dari orbital 1s, 2s, 2p dan seterusnya.
3. Subkulit 3d mempunyai energi lebih tinggi daripada subkulit
4s
4. Oleh karena itu, setelah 3p terisi penuh maka electron
berikutnya akan mengisi subkulit 4s, baru kemudian akan
mengisi subkulit 3d
KAIDAH HUND
“orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing
diisi lebih dulu oleh satu elektron arah (spin) yang sama
dahulu kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital
secara urut dengan arah (spin) berlawanan atau dengan
kata lain dalam subkulit yang sama semua orbital masing-
masing terisi satu elektron terlebih dengan arah panah yang
sama kemudian sisa elektronnya baru diisikan sebagai
elektron pasangannya dengan arah panah sebaliknya”.
LARANGAN PAULI
Wolfgang Pauli (1900-1958) mengemukakan bahwa tidak ada dua electron dalam
satu atom yang boleh mempunyai keempat belangan kuantun yang sama
Dua electron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth, dan magnetic
yang sama dalam satu orbital, harus mempunyai spin yang berbeda.
a) Subkulit s (1 orbital) maksimum 2 electron
b) Subkulit p (3 orbital) maksimum 6 electron
c) Subkulit d (5 orbital) maksimum 10 electron
d) Subkulit f (7 orbital) maksimum 14 electron
PENYIMPANGAN KONFIGURASI ELEKTRON
Penyimpangan pengisian electron ditemui pada electron yang terdapat pada orbital
subkulit d dan f.
Penyimpangan pada orbital subkulit d dikarenakan orbital yang setengah penuh (d5)
atau penuh (d10) bersifat lebih stabil dibandingkan dengan orbital yang hamper
setengah penuh (d4) atau hampir penuh d8 atau d9).
Oleh sebab itu, jika electron terluar berakhir pada d4, d8 atau d9 tersebut, maka satu
atau semua electron pada orbital s (yang berada pada tingkat energi yang lebih
rendah dari d) pindah ke orbital subkulit d.
a a a a a a
ab a a a a
CONTOH
Pertanyaan:
Bagaimana menyatakan keempat bilangan kuantum dari elektron 3s1 ?
Jawab:
Keempat bilangan kuantum dari kedudukan elektron 3s1 dapat dinyatakan
sebagai,
n= 3 ; l = 0 ; m = 0 ; s = +1/2

Anda mungkin juga menyukai