FAKULTAS FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM
DISUSUN OLEH :
NO.STAMBUK : 12.201.0625
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2012
LARUTAN BAKU PRIMER DAN SEKUNDER
Larutan baku adalah larutan suatu zat terlarut yang telah diketahui konsentrasinya.
Terdapat 2 macam larutan baku, yaitu:
1. Larutan baku primer Adalah suatu larutan yang telah diketahui secara tepat
konsentrasinya melalui metode gravimetri. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan
sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti zat pereaksi tersebut dan dilarutkan
dalam volume tertentu. Contoh: K2Cr2O7, AS2O3, NaCl, asam oksalat, asam benzoat.
2. Larutan baku sekunder Adalah suatu larutan dimana konsentrasinya ditentukan dengan
jalan pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri.
Contoh: AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2
Larutan adalah campuran serba sama antara komponen zat terlarut dan komponen pelarut. Hubungan
kuantitatif antara zat terlarut dengan pelarut dalam suatu larutan disebut konsentrasi atau kepekaan.
Kita kenal beberapa satuan konsentrasi yang umum antara lain :
a.Persen
Persen adalah hubungan yang menyatakan banyaknya bagian zat terlarut dalam setiap seratus bagian
larutan. Satuan persen terdiri atas beberapa macam yaitu : Persen berat per volume (V/V)
b. Molar
Molar atau molaritas adalah sistem konsentrasi yang menyatakan banyaknya mol zat yang terkandung
dalam satu liter larutan.
c. Normal (N)
Normal atau normalitas adalah banyaknya eqivalen zat terlarut yang terkandung dalam setiap liter
larutan.
N = gr x ev/BM x vol
d. Molal (m)
Molal atau molalitas adalah perbandingan antara jumlah zat terlarut dalam setiap kilogram pelarutnya.
Fraksi mol merupakan perbandingan mol zat terlarut terhadap jumlah mol larutan.
Untuk melarutkan bahan-bahan kimia yang tergolong eksotermik, seperti asam sulfat atau natrium
hidroksida, maka yang dimasukkan ke dalam gelas piala lebih dahulu adalah pelarutnya/air, kemudian
ditambahkan sedikit demi sedikit bahannya sambil diaduk dan didinginkan (biasanya wadah direndam
dalam air). Hal ini disebabkan karena bahan kimia ekstremik jika direaksikan dengan air akan
menimbulkan pana, sehingga jika bahan kimianya yang dimasukkan dengan sedikit air pada awal reaksi
akan menimbulkan panas. Akibatnya dapat menyebabkan ledakan kecil atau wadahnya dapat pecah.
Jika kita hendak membuat larutan dari bahan yang wujudnya cair, maka pekerjaan ini disebut
pengenceran. Pertama-tama harus diketahui konsentrasi atau kadar dari zat cair induk. Dengan
mengetahui konsentrasinya dapat dihitung jumlah larutan induk yang harus diencerkan sampai volume
tertentu yang diinginkan dengan menggunakan rumus pengenceran sebagai berikut :
V1 x N1 = V2 x N2
Ket :