Dari hasil penemuan ketiga partikel tersebut, maka model atom Rutherford yang
mengatakan bahwa atom adalah ruang kosong yang didalamnya terdapat bagian padat ( INTI
ATOM ) yang bermuatan positif dan seluruh massa atom terpusat pada bagian tsb.
+ INTI ATOM
Elektron
JADI:
NOMOR ATOM = e = p
NOMOR MASSA = P + n
12
Contoh : 1. Mg
24
Isotop adalah unsur-unsur yang nomor atomnya sama tetapi nomor massa berbeda.
16 17 18
Contoh : O , O dengan O
8 8 8
Isobar adalah unsur-unsur yang massanya sama tetapi nomor atomnya berbeda.
14
Contoh : N dengan 14C
7 6
Isoton adalah unsur – unsur yang berbeda tetapi jumlah neutronnya sama.
40 39
Contoh : Ca dengan K
20 19
UJI KEMAMPUAN
45 39 56
1. Tentukan jumlah proton. Elektron dan neutron dalam atom Sc , K dan Fe
21 19 26
2. Suatu atom X memiliki massa atom 59 sma ( satuan massa atom ) dan 26 proton. Tentukan
nomor atom unsur X.
3.Bila dalam atom Y terdapat 15 elektron dan dalam intinya terdapat 16 neutron. Tentukan
massa atom Y.
2
KONFIGURASI ELEKTRON
Adalah susunan elektron dalam atom. Jika dibayangkan elektron tersebut terdapat
pada daerah tertentu ( lintasan/orbital ) dalam mengelilingi inti atom. Maka menurut Niels
Bohr setiap lintasan elektron memiliki tingkat energi tertentu. Tingkatan energi tersebut
dilambangkan dengan kulit ( n ) = 1, 2, 3 ….. atau K , L , M ……
INTI ATOM K
ELEKTRON
Menurut PAULI, setiap lintasan maksimal dapat terisi elektron sebanyak =2 n2.
( n = lintasan ke….. ).
Contoh :
Lintasan K ( n = 1 ) sebanyak 2.12 = 2 elektron
L ( n = 2 ) sebanyak 2.22 = 8 elektron
M( n = 3 ) sebanyak 2.32 = 18 elektron dstnya
Catatan :
Bila jumlah elektron terluarnya tinggal 9 jadikan 8, 1 dan bila 10 jadikan 8,2
Keadaan atom yang memiliki elektron pada kulit terluar ( elektron valensi ) bukan 8
( 2 untuk H dan He ), menyebabkan atom tidak stabil. Untuk membentuk elektron valensi 8,
maka atom dapat melepaskan elektron terluarnya atau menerima elektron pada kulit
terluarnya.
Bila suatu atom melepaskan elektron terluarnya, maka atom tersebut akan berubah
menjadi ION + , dan jika menerima elektron maka menjadi ION -.
3
Contoh :
11Na = 2, 8, 1 akan melepaskan 1e terluarnya menjadi ion Na+ = 2,8 ( stabil )
17Cl = 2, 8, 7 akan menerima 1e pada kulit terluarnya menjadi ion Cl-= 2, 8, 8 (stabil)
UJI KEMAMPUAN
2. Ion apa yang akan terbentuk dari atom tsb untuk membentuk susunan elektron stabil ?
Sistim periodik unsur yang sekarang digunakan merupakan penyempurnaan dari sistim
periodik sebelumnya. Sistim periodik panjang ini disusun berdasarkan kenaikan nomor atom.
Dalam sistim periodik panjang terdapat 18 lajur vertikal ( Golongan A dan B ) dan 7
lajur horizontal ditambah deret lantanida dan deret aktinida.
Lajur Horizontal disebut PERIODA = menunjukan jumlah kulit ( lintasan elektron ) dalam
atom dan Lajur Vertikal menunjukan GOLONGAN ( jumlah elektron valensi ).
Dengan mengetahui konfigurasi elektron dari suatu atom, maka letak unsur dalam
sistim periodik dapat ditentukan.
Contoh :
UJI KEMAMPUAN
Tentukan letak unsur dengan nomor atom 7 , 16 , 36 dan 38 dalam sistim periodik .
Unsur-unsur yang terdapat pada sistim periodik memiliki keteraturan sifat baik dilihat
dalam satu perioda atau satu golongan. Sifat tersebut ( Sifat Periodik ) meliputi :
1. Jari-jari Atom.
4
Unsur Seperioda, jumlah kulitnya sama, tapi karena makin ke kanan massa
atomnya bertambah, maka kulitnya akan mengkerut ( mengecil )
JARI-JARI
ATOM SEPERIODA
MENGECIL
SEGOLONGAN
MEMBESAR
2. Energi Ionisasi
ENERGI SEPERIODA
IONISASI MEMBESAR
SEGOLONGAN
MENGECIL
3.Afinitas Elektron
adalah besarnya energi yang dilepas atau diserap saat atom netral menangkap
elektron. Bila atom mudah menangkap elektron menunjukan afinitas
elektronnya besar, dan bila mudah melepas elektron berarti afinitas
elektronnya kecil.
AFINITAS
SEPERIODA
ELEKTRON MEMBESAR
SEGOLONGAN
MENGECIL
5
4. Keelektronegatifan
KEELEKTRO SEPERIODA
NEGATIFAN MEMBESAR
SEGOLONGAN
MENGECIL
IKATAN KIMIA
Atom – atom yang memiliki elektron valensi belum berjumlah 8 ( oktet ) atau 2 (
duplet ) untuk atom hidrogen , maka keberadaannya di alam selalu berikatan dengan atom
sejenis atau atom lain dalam bentuk senyawa. Dalam membentuk senyawa ini, atom saling
berikatan secara :
1. IKATAN ION
Atom-atom yang akan berikatan terlebih dulu membentuk ion + dan ion - , baru
antar ion tersebut akan terjadi gaya tarik ionik membentuk senyawa.
Contoh :
11
1. Na = 2, 8, 1 melepas 1e Na+
17
Cl = 2, 8, 7 menerima 1e Cl-
ikatan ion : Na+ + Cl- NaCl
20
2 Ca = 2, 8, 8, 2 melepas 2e Ca+2
9
F = 2, 7 menerima 1e F- x2 agar e sama
Pada ikatan ion, yang penting ada unsur yang mau melepas elektron valensinya.
6
2. IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen terjadi bila atom tidak ada yang mau melepaskan elektron
valensinya. Sehingga masing-masing atom hanya menggabungkan elektron sesuai
kebutuhannya untuk digunakan bersama.
Contoh :
Senyawa : CH4
H
H
C H
2. 15
P = 2 , 8, 5 kekurangan 3 e , maka menyiapkan 3e untuk digabung.
17
Cl = 2 , 8 , 7 kekurangan 1e, maka butuh 3 atom Cl masing-masing 1e
Senyawa: PCl3
Cl Cl
P
Cl
7
3. N = 2, 5 kekurangan 3e , maka menyiapkan 3e untuk digabung
7
N = 2, 5 kekurangan 3e , maka menyiapkan 3e juga untuk digabung.
Senyawa : N2
N N
7
4. IKATAN KOVALEN KOORDINAT
Bila pada penggunaan bersama elektron hanya berasal dari satu atom, maka
disebut kovalen koordinat.
Contoh :
Pada senyawa H2SO4
1
H = 1 , membutuhkan 1e
16
S = 2,8,6 membutuhkan 2e
8
O = 2, 6 membutuhkan 2e ( ada 4 atom O masing-masing butuh 2e )
Karena S sudah berikatan dengan 3 atom oksigen membentuk 8, maka atom
oksigen yang satu lagi tidak perlu menyumbang elektron, tapi menumpang saja.
Inilah yang disebut kovalen koordinat.
O KOVALEN KOORDINAT
O
H S O H
UJI KEMAMPUAN
1. Bagaimana ikatan yang antara ataom 19 K dengan atom 8O dalam senyawa K2O ?
2. Bagaimana ikatan antara atom 6C dan 8O dalam senyawa CO2 ?
3. Tunjukan dengan struktur lewis terbentuknya ikatan kovalen koordinat pada senyawa
HNO3 ( Nomor atom N=7 , O=8 , H= 1)