Anda di halaman 1dari 45

BAB PARTIKEL PENYUSUN MATERI DAN

VIII PENGGUNAANNYA DALAM


KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Bagian yang Dipelajari

A. Partikel Penyusun Benda Mati


dan Makhluk Hidup

B. Proses Pembentukan Molekul

C. Sifat dan Kegunaan Bahan


serta Pengaruhnya terhadap
Kesehatan

Kembali ke daftar isi


A. Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup

Bagian yang Dipelajari:

1. Molekul Penyusun Benda Mati dan


Makhluk Hidup

2. Atom dan Partikel Penyusunnya

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Molekul Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup

 Materi atau bahan yang berbeda tersusun atas molekul-molekul berbeda


sehingga atom-atom penyusun juga berbeda.
 Selain adanya perbedaan molekul penyusunnya (jenis dan jumlah atom
penyusun), perbedaan sifat-sifat suatu materi juga disebabkan oleh perbedaan
susunan molekul dalam materi tersebut.

Perbedaan struktur senyawa selulosa pada batang tanaman


singkong (atas) dan amilum pada singkong (bawah)

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Atom dan Partikel Penyusunnya

Bagian yang Dibahas:

1. Partikel Subatom

2. Nomor Atom dan Nomor Massa

Ilustrasi hasil percobaan Thomson untuk


menyelidiki partikel penyusun atom

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Partikel Subatom
 Atom tersusun atas partikel-partikel subatom yaitu elektron (e), proton (p), dan neutron
(n).
 Atom bermuatan netral karena atom memiliki jumlah proton dan elektron sama banyak.
Apabila jumlah proton lebih banyak daripada jumlah elektron, atom menjadi bermuatan
positif. Sebaliknya, apabila jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah proton, atom
menjadi bermuatan negatif.

Partikel Penemu Massa Muatan Lambang


Elektron J.J Thompson 0 -1
Proton Goldstein 1 +1
Neutron J. Chadwick 1 0

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Teori Atom

a. Teori Atom Dalton

b. Teori Atom Thomson

c. Teori Atom Rutherford

d. Teori Atom Niels Bohr

e. Teori Atom Modern

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


a. Teori Atom Dalton

 Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.


 Atom merupakan partikel terkercil yang tidak dapat
dibagi lagi.
 Atom dari unsur yang sama memiliki sifat dan massa
yang sama, sebaliknya atom yang berbeda memiliki sifat
dan massa yang berbeda.
 Senyawa adalah materi yang terdiri atas dua jenis atom
atau lebih dengan perbandingan tertentu.
 Reaksi kimia merupakan penataan ulang atom-atom Model Atom Dalton
sehingga tidak atom yang berubah setelah reaksi.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


b. Teori Atom Thomson

Model Atom J.J. Thomson

 J. J. Thomson mengemukakan teori atom seperti model roti kismis.


 Menurut Thomson, atom merupakan bola bermuatan positif dan di
tempat-tempat tertentu terdapat elektron-elektron yang bermuatan
negatif. Elektron-elektron tersebut tersebar pada bola seperti kismis pada
roti.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


c. Teori Atom Rutherford

Model Atom Rutherford

Menurut Rutherford, atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif. Inti
atom mengandung hampir seluruh massa atom (inti atom merupakan pusat
muatan positif dan pusat massa) dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif seperti model tata surya.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


d. Teori Atom Niels Bohr
 Menurut Bohr, atom terdiri atas inti atom yang
menjadi pusat massa atom dan pusat muatan
positif. Sementara itu, elektron bergerak
mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan
tertentu (orbit) yang disebut kulit atom. Kulit
atom yang paling dekat dengan inti atom
mempunyai energi paling rendah. Kulit atom
yang terletak jauh dari inti mempunyai energi
lebih tinggi.
 Apabila elektron berpindah ke kulit atom lebih
luar, elektron akan menyerap energi. Apabila
elektron berpindah ke kulit atom lebih dalam,
elektron akan memancarkan energi. Sementara
itu, apabila elektron berada dalam keadaan
stasioner (tetap), elektron tidak memancarkan
energi.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


e. Teori Atom Modern

Teori atom modern dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1927). Dalam teori atomnya
Schrodinger mengemukakan bahwa atom tersusun atas partikel subatom yaitu elektron (e),
proton (p), dan neutron (n). Elektron mengelilingi inti atom dengan kecepatan cahaya,
elektron tersebut digambarkan seperti awan elektron. Kedudukan elektron dalam kulit atom
tidak dapat ditentukan secara pasti tetapi hanya dapat ditentukan kebolehjadian
ditemukannya elektron.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Nomor Atom dan Nomor Massa

X = lambang atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron

 Isotop
Isotop merupakan atom-atom dari unsur yang sama (memiliki nomor atom sama), tetapi
12 13
nomor massanya berbeda. Contoh 6 C dan 6 C
 Isoton
Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (memiliki nomor atom dan nomor
31
massa berbeda), tetapi memiliki jumlah neutron sama. Contoh 15 P dan 32
16 S
 Isobar
Isobar adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (memiliki nomor atom berbeda),
tetapi memiliki nomor massa yang sama. Contoh24 24
11 Na dan 12 Mg

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Proses Pembentukan Molekul

Proses Pembentukan Garam Dapur


(NaCl) Bagian yang Dipelajari:

1. Molekul

2. Konfigurasi Elektron

3. Ion

4. Identifikasi Unsur

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Molekul

Molekul dapat dinyatakan dengan rumus kimia


yang menunjukkan jenis dan jumlah atom
penyusun molekul tersebut. Berdasarkan atom
penyusunnya molekul dibedakan menjadi dua
yaitu molekul unsur dan molekul senyawa.
A. Molekul Unsur
Molekul unsur merupakan gabungan dua atau
lebih atom sejenis.
B. Molekul Senyawa
Molekul senyawa merupakan gabungan dua
atau lebih atom yang berbeda jenis.

C6 H8 O6

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron merupakan susunan pengisian elektron dalam kulit-kulit atau


subkulit-subkulit suatu atom. Aturan pengisian elektron menurut Pauli pada
empat kulit pertama sebagai berikut.

Kulit K Kulit L Maksimum 8 Kulit M Maksimum 18 Kulit N Maksimum 32


Maksimum 2 Elektron Elektron Elektron
Elektron

Diisi 1 atau 2 Diisi sisa jika sisa < 8 Diisi sisa jika sisa < 8 Diisi sisa jika sisa < 8
Diisi 8 jika sisa 8 atau > 8 Diisi sisa jika sisa 8 - 17 Diisi sisa jika sisa 8 - 17
Diisi sisa jika sisa 18 Diisi sisa jika sisa 18 -
atau > 18 31
Diisi 32 jika sisa > 32

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Ion

Ion adalah atom atau kumpulan atom bermuatan listrik. Berdasarkan jenis
muatannya, ion dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion).
a. Kation
Kation terbentuk jika suatu atom kehilangan atau melepaskan elektron
sehingga atom menjadi bermuatan positif.
Contoh atom Kalium (K) melepaskan 1 elektron menjadi ion K +.
Reaksinya: K → K+ + e–.
b. Anion
Anion terbentuk jika suatu atom menerima atau menangkap elektron dari
atom lain sehingga menjadi bermuatan negatif. Contoh atom Cl menangkap 1
elektron menjadi ion Cl–.
Reaksinya: Cl + e– → Cl–.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Ion

Kation (Atom bermuatan negatif) Anion (Atom bermuatan negatif)

Senyawa Ion Senyawa Kovalen

Senyawa yang terbentuk dari kation Senyawa kovalen merupakan senyawa yang antaratomnya
dan anion disebut senyawa ion. berikatan kovalen. Ikatan kovalen terbentuk akibat
Contoh garam dapur (NaCl). Garam penggunaan bersama pasangan elektron antaratom yang
dapur terbentuk dari ion Na+ dan berikatan. Contoh senyawa kovalen adalah H2O, CO2, dan N2.
ion Cl–.

Pembentukan H2O dan CO 2 melalui Ikatan kovalen: Proses Pembentukan Garam Dapur (NaCl):

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Identifikasi Unsur

• Ketika dibakar, setiap unsur menghasilkan warna khas. Prinsip ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi suatu unsur yang terkandung dalam suatu bahan.
• Identifikasi unsur dapat dilakukan melalui uji nyala. Namun, uji nyala hanya dapat
digunakan untuk mengidentifikasi beberapa unsur seperti unsur alkali dan alkali tanah
karena tidak semua unsur mempunyai warna nyala yang khas.

Warna hasil pembakaran beberapa unsur alkali dan alkali tanah


sebagai berikut.
Uji nyala beberapa senyawa yang mengandung
unsur tersebut

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


C. Sifat dan Kegunaan Bahan serta Pengaruhnya
terhadap Kesehatan

Bagian yang Dipelajari:

1. Sifat Bahan

2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan


terhadap Kesehatan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Sifat Bahan

Setiap benda memiliki kegunaan berbeda-beda tergantung sifatnya. Sifat benda


dibedakan menjadi sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat Fisika
 Sifat fisika adalah sifat materi yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat
dan tidak berhubungan dengan pembentukan materi baru.
Sifat Kimia
 Sifat kimia merupakan karakteristik suatu materi yang berhubungan dengan
interaksi antara materi tersebut dengan materi lainnya.

Sifat fisika Sifat kimia

Kerapatan, kekerasan, elastisitas, daya hantar Kestabilan, kereaktifan, keterbakaran, daya


listrik atau panas, viskositas, kemagnetan, ionisasi, dan korosifitas.
titik didih, titik beku, dan titik leleh.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Bahan Kimia dalam Rumah Tangga

1. Bahan Pembersih (Sabun dan deterjen)

Sabun adalah garam kalium atau natrium dari asam-


asam organik, seperti asam stearat atau asam palmitat,
contoh Natrium stearat, Natrium palmitat, Kalium stearat,
Kalium palmitat.
Sabun merupakan surfaktan yang berfungsi untuk
mencuci dan membersihkan di dalam air. Sedangkan
surfaktan singkatan dari surface active agents,
merupakan zat yang dapat menurunkan tegangan
permukaan suatu cairan.
Sabun dapat diperoleh dari mereaksikan antara lemak atau
minyak baik hewani maupun nabati dengan basa( KOH
atau NaOH). Reaksi ini dikenal dengan reaksi saponifikasi
atau reaksi penyabunan.
Lemak + basa → sabun + gliserol
Dikenal ada dua macam sabun yaitu sabun lunak dan
sabun keras. Sabun lunak, basanya berasal dari KOH.
Sedangkan sabun keras, basanya berasal dari NaOH.
Ada zat yang memang ditambahkan untuk menghasilkan
busa, zat tersebut namanya Sodium Laureth Sulfate (SLS)
atau Sodium Lauryl Ether Sulfate (SLES). Atau dapat juga
digunakan Sodium Dodecyl Sulfate atau Ammonium Lauryl
Sulfate. Zat penghasil busa inilah nanti jika bekerja akan
membersihkan bahan dan mengangkat kelembaban dari
lapisan atas kulit.
Detergen mempunyai sifat yang mirip dengan sabun, yaitu bila
ditambahkan ke dalam air sama-sama dapat melepas kotoran dari
suatu benda. Sabun dan detergen bekerja dengan cara
menurunkan tegangan permukaan sehingga air mudah
membasahi permukaan benda, kemudian menarik kotoran dari
benda yang ada. Kotoran terangkat dari benda dan terbawa oleh
air.
Sifat mirip antara detergen dengan sabun yang lain adalah sama-
sama terdapat gugus-gugus yang bersifat hidrofil atau bersifat
hidrofob. Bagian hidrofil berfungsi menarik air, sedang hidrofob
untuk mengikat kotoran yang melekat pada benda yang dicuci.
Molekul sabun lebih mudah terdegradasi oleh bakteri
pengurai, tetapi harganya lebih mahal.
Molekul detergen harganya lebih murah, tetapi ada
detergen tertentu yang tidak dapat terdegradasi oleh
bakteri pengurai sehingga menyebabkan pencemaran
lingkungan. Biasanya detergen yang rantai hidrokarbonnya
panjang. Yang menyebabkan detergen tertentu sulit
didegradasi oleh bakteri karena mengandung Lauril Alkil
Sulfonat(LAS) atau Alkil Benzena Sulfonat (ABS).
Sedangkan detergen dengan rantai alkil pendek seperti
Sodium Dodesil Sulfat (SDS) lebih mudah terdegradasi
oleh bakteri pengurai.
Keuntungan lain detergen dibanding sabun, bahwa molekul
detergen tidak dapat bereaksi dengan ion Ca2+ dan ion
Mg2+ dalam air. Sehingga dapat digunakan untuk mencuci
dalam air sadah. Sedangkan sabun tidak bisa dipakai untuk
mencuci dalam air sadah karena akan terjadi
pengendapan.

Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca2+ atau Mg2+.
Contoh : CaCl2 , CaSO4 , Ca(HCO3)2, MgCl2 , MgSO4 ,
Mg(HCO3)2,
BAHAN KIMIA PEMBERSIH
2. Bahan Pemutih
Pemutih digunakan pula untuk membunuh bakteri dan
mengembalikan warna putih agar kelihatan lebih cerah. Zat
aktif yang terdapat pada pemutih pakaian atau
pengelantang (bleaching agent ) adalah Natrium hipoklorit
(NaClO), karena ion ClO- mempunyai daya oksidasi yang
baik .
NaClO dikenal sebagai larutan klorox dengan berbagai
merk, misalnya bayclin, sunclin dan lain-lain untuk pemutih
pakaian. Pemutih yang ada di pasaran rata-rata
mengandung 5,25% masa NaClO. Selain Natrium hipoklorit
yang terdapat dalam pemutih dapat juga Kapur klor
(CaOCl2).
 
BAHAN KIMIA PEMUTIH
3. Bahan Pewangi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa terlepas dari apa
yang disebut bahan pengharum atau pewangi. Zat ini digunakan
sebagai pengharum ruangan atau pengharum badan / pakaian.
Bahan pewangi tersebut dapat diperoleh secara alami (yang
diekstrak dari alam) misal aroma mawar, melati, apel dan lain-
lain, namun dapat pula diperoleh dengan cara buatan atau
sintetis(bersal dari bahan kimia sintetis). Bahan yang diperoleh
secara sintetis ini aromanya mirip dengan bahan alami dan
harganya akan lebih murah, contoh : indol, etil miristat, alil
kaproat, anisaldehid.
Salah satu proses pengambilan komponen esensial dalam
parfum adalah dengan metode enfluorase. Metode ini
dilakukan dengan menangkap bahan parfum yang bersifat
folatil (gas yang mudah menguap) ke dalam suatu lemak
padat. Cara ini dipakai untuk menghasilkan aroma tertentu
yang sulit dilarutkan atau ditangkap dengan pelarut cair
biasa. Meskipun saat ini metode tersebut sudah mulai
ditinggalkan karena mahal, namun untuk parfum-parfum
tertentu yang menghendaki kemurnian dan efek tertentu,
maka penggunaan metode tersebut masih dimungkinkan.

l
Pengharum biasanya berwujud cair dan dikemas dalam botol
semprot. Sebagai zat pendorong dalam botol parfum adalah gas
Freon, nama kimianya klorofluoro karbon(CFC). CFC sebagai
cairan pendingin(refrigerant) atau sebagai propelan aerosol.
Namun gas Freon sekarang sudah dikurangi penggunaannya
karena dapat merusak lapisan ozon di atmosfer. Dengan adanya
zat pendorong maka pengharum keluar dari botol dalam bentuk
aerosol (zat cair yang terdispersi dalam udara). Selain berbentuk
aerosol, ada pula pengharum yang berbentuk padat, yaitu bedak.
BAHAN KIMIA PEWANGI
4. Pembasmi hama (Pestisida)
Pestisida adalah bahan atau zat kimia yang digunakan untuk
membunuh hama baik yang berupa tumbuhan, serangga maupun
hewan di lingkungan kita. Berdasarkan jenis hama yang akan
diberantas pestisida dapat digolongkan menjadi insektisida,
herbisida, nematisida, fungisida dan rodentisida.

1. Jenis-jenis pestisida
a. Insektisida
Insektisida merupakan pestisida untuk memberantas serangga,
seperti: nyamuk, kecoa, kutubusuk, rayap, semut, belalang,
wereng, ulat. Contoh insektisida : diazinon, tiodan,
basmion,basudin, propoksur, diklorovinil dimetil fosfat, timbal
arsenat, magnesium fluorosilikat.
b. Herbisida
Herbisida merupakan pestisida untuk mencegah dan
mematikan gulma atau tumbuhan pengganggu. Contoh :
enceng gondok, rumput teki, alang-alang. Alang-alang
dapat dikatakan sebagai hama tananaman karena alang-
alang merebut makanan dari tanaman yang ada dalam
tanah. Contoh : Gramoxone, totacol, pentakloro fenol,
amonium sulfonat.

c. Nematisida
Nematisida adalah pestisida untuk memberantas hama
cacing. Hama ini sering merusak akar atau umbi tanaman.
Contoh : oksamil, natrium metam
d. Fungisida
Fungisida adalah pestisida untuk memberantas
jamur(fungi). Contoh : Timbal(I)oksida, Carbendazim,
tembaga oksiklorida, natrium dikromat
 
e. Rodentisida
Rodentisida adalah pestisida untk memberantas bintang
pengerat, misal tikus. Contoh : warangan(senyawa arsen),
thalium sulfat.
 
2. Bahan Kimia Dalam pestisida
Berdasarkan bahan kimia yang terdapat dalam pestisida,
maka pestisida dapat digolongkan menjadi :
a. golongan organoklor,
yaitu senyawa organik yang mengandung klor dan
umumnya bersifat racun.
Contoh : DDT (Diklorodifenil Trikloroetana), aldrin,
dieldrin,endosulfan, dikofol, folpet, lindan, klordan.
 
b. golongan organofosfat,
yaitu senyawa organik yang mengandung gugus fosfat.
Senyawa ini lebih bersifat racun, tetapi lebih mudah
terdegradasi dan lebih cepat hilang keaktifannya.
Contoh : malation, diazinon, fention, metil paration, etil
paration,
c. Golongan karbamat
Yaitu senyawa organik yang merupakn turunan asam
ditiokarbomin yang disebut dengan ditiokarbamat. Contoh
karbaril, karbotorum, propoksur, BPMC
BAHAN KIMIA PEMBASMI HAMA
C. PENGARUH MATERIAL TERHADAP
KESEHATAN
Berikut beberapa material/bahan bangunan yang berbahaya
beserta penyakit yang ditimbulkan;

1. Kayu merupakan bahan material alami sehingga lebih


ramah lingkungan. Sering kali orang memperindah warna
dengan menggunakan politur hal ini menimbulkan bahaya.
Sumber bahaya penggunaan politur, melamin (urea
formal-dehyde) adalah Alergi kulit, mata, gangguan
selaput lendir
2. Pipa PVC, lem PVC, cat 3. Cat sintetis (cat besi/kayu),
PVC, Lantai Vilil, karpet thinner, cat epoksi yang
plastik (yang dibuat dari mengandung etylalkohol,
PVC), lem kontak. Sifatnya epoksi mesin. Penyakit yang
yang ringan, kekuatan tinggi, ditimbulkan : Penyakit
dan reaktivitas rendah, syaraf, darah, pernafasan,
menjadikannya cocok untuk mata buta, gangguan
berbagai keperluan. Penyakit keseimbangan, selaput
yang ditimbulkan : Kanker, lendir, eksim pada kulit.
pembakaran menguapkan
asam klorida (mematikan
tanaman), penyakit hati,
ginjal
Untuk meminimalisasi bahaya tersebut, setidaknya kita
mempunyai beberapa solusi diantaranya :

1. Apabila rumah baru saja dicat, atau ada furniture yang baru
difinishing (dicat/dipolitur), sebaiknya tidak dihuni dahulu
sementara waktu hingga bau menyengat dari formaldehyde
tidak tercium lagi. Normalnya, emisi gas ini tetap tinggi
selama 6 – 12 bulan.

2. Pilih bahan bangunan yang sehat (tidak tercampur bahan


kimia berbahaya) seperti batu alam, tanah liat, batako,
kayu, bambu, rumbia, ijuk, alang-alang, logam, bata
merah, genteng tanah, kaca, beton, batako, conblok, kertas
3. Kayu merupakan bahan material alami sehingga lebih
ramah lingkungan. Sering kali orang memperindah warna
dengan menggunakan politur hal ini menimbulkan bahaya.
Sumber bahaya penggunaan politur, melamin (urea
formal-dehyde) adalah Alergi kulit, mata, gangguan
selaput lendir
Pengaruh Bahan Kimia Terhadap Kesehatan
Pencemaran Pestisida
Bila pestisida digunakan secara berlebihan maka akan
menyebabkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran
air maupun pencemaran tanah. Pencemaran air oleh
pestisida terjadi melalui aliran air dari tempat
berlangsungnya penggunan pestisida tersebut, misalnya
dari sawah. Kadar pestisida yang cukup tinggi terbawa
aliran air kemudian dapat meracuni air di sekitar
persawahan dan membunuh organisme air. Organisme air
dimakan oleh ikan air dan ikan air yang sudah keracunan
ditangkap oleh manusia kemudian dimakan. Akhirnya
manusia juga akan keracunan pestisida.
Pestisida dari jenis organoklor mempunyai dampak
terhadap lingkungan, misalnya DDT(Diklorodifenil
Trikloroetana) yang sekarang telah dilarang
penggunaannya karena dapat menimbulkan pencemaran
tanah dan air. Hal ini disebabkan karena molekul DDT
sukar mengalami degradasi / sulit diuraikan oleh
mikroorganisme, bersifat stabil, mudah larut dalam lemak
atau minyak sehingga mudah diadsorbsi oleh organisme
yang berlemak dan mengakibatkan kematian pada
binatang yang memangsanya, DDT juga dapat
menyebabkan kekebalan pada hewan setelah memakai
dalam waktu yang lama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai