B. Proses Pembentukan
Molekul
C. Sifat dan Kegunaan Bahan
serta Pengaruhnya
terhadap Kesehatan
Kembali ke daftar
isi
A. Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup
1. Partikel Subatom
Sumber : ilmukimia.com
Sumber : science.abc.com
Atom Rutherford
Sumber :
pengajar.co.id Sumber : physicsworld.com
d. Teori Atom Niels Bohr
Teori atom modern dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1927). Dalam teori atomnya
Schrodinger mengemukakan bahwa atom tersusun atas partikel subatom yaitu elektron (e),
proton (p), dan neutron (n). Elektron mengelilingi inti atom dengan kecepatan cahaya,
elektron tersebut digambarkan seperti awan elektron. Kedudukan elektron dalam kulit
atom tidak dapat ditentukan secara pasti tetapi hanya dapat ditentukan kebolehjadian
ditemukannya elektron.
1. Konfigurasi elektron
3. Identifikasi Unsur
Diisi 8 jika sisa 8 atau > 8 Diisi sisa jika sisa 8 - 17 Diisi sisa jika sisa 8 - 17
Ion adalah atom atau kumpulan atom bermuatan listrik. Berdasarkan jenis
muatannya, ion dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion).
a. Kation
Kation terbentuk jika suatu atom kehilangan atau melepaskan elektron
sehingga atom menjadi bermuatan positif.
Contoh atom Kalium (K) melepaskan 1 elektron menjadi ion K+.
Reaksinya: K → K+ + e–.
b. Anion
Anion terbentuk jika suatu atom menerima atau menangkap elektron dari
atom lain sehingga menjadi bermuatan negatif. Contoh atom Cl menangkap 1
elektron menjadi ion Cl–.
Reaksinya: Cl + e– → Cl–.
Senyawa yang terbentuk dari Senyawa kovalen merupakan senyawa yang antaratomnya
kation dan anion disebut senyawa berikatan kovalen. Ikatan kovalen terbentuk akibat
ion. Contoh garam dapur (NaCl). penggunaan bersama pasangan elektron antaratom yang
Garam dapur terbentuk dari ion berikatan. Contoh senyawa kovalen adalah H2O, CO2, dan N2.
Na+ dan ion Cl–.
Pembentukan dan melalui Ikatan kovalen: Proses Pembentukan Garam Dapur (NaCl):
• Ketika dibakar, setiap unsur menghasilkan warna khas. Prinsip ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi suatu unsur yang terkandung dalam suatu bahan.
• Identifikasi unsur dapat dilakukan melalui uji nyala. Namun, uji nyala hanya dapat digunakan
untuk mengidentifikasi beberapa unsur seperti unsur alkali dan alkali tanah karena tidak
semua unsur mempunyai warna nyala yang khas.
1. Sifat Bahan
a. Kaca
❖ Kaca terbuat dari silikon oksida (pasir), kapur, soda, dan oksida logam berupa natrium,
kalsium, magnesium, serta aluminium.
❖ Sifat-sifat kaca meliputi berwujud padat, bersifat mudah pecah dan tembus cahaya,
tahan terhadap panas, mudah dibentuk jika dipanaskan pada suhu tinggi, tidak
menyerap air, bersifat isolator, serta dapat didaur ulang. Benda yang terbuat dari kaca
mudah pecah jika terjatuh. Jika mengenai bagian tubuh, pecahan kaca dapat
membahayakan karena dapat menimbulkan luka.
❖ Tanah liat terdiri atas butiran-butiran partikel liat yang halus. Tanah ini sukar dilalui air,
tetapi mudah dibentuk. Oleh karena sifatnya yang mudah dibentuk, tanah liat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan batu bata, genting, dan gerabah.
❖ Efek bahaya yang ditimbulkan keramik diduga karena adanya kandungan unsur
zirkonium, terutama keramik putih. Zirkonium ini dapat memberi efek buruk karena
dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kanker kulit.
c. Serat
d. Karet
Berdasarkan asalnya, karet dapat berasal dari alam maupun
sintetis. Sifat karet alam di antaranya memiliki daya elastisitas
dan plastisitas yang baik, pengolahannya mudah, tidak mudah
aus, tahan terhadap keretakan, memiliki daya lengket yang
tinggi terhadap bahan, serta tidak mudah panas.
❖ Karet alam dimanfaatkan untuk membuat ban pesawat
terbang ,ban mobil dan motor.
❖ Karet sintetis dibuat dari minyak bumi, batu bara, dan gas
alam. Karet sintetis memiliki kelebihan untuk beberapa
keadaan yaitu tahan terhadap berbagai zat kimia, harga
cenderung stabil, serta pengiriman atau suplai karet sintetis
jarang mengalami kesulitan.
❖ Karet yang dibakar di sembarang tempat dapat
menimbuklan dampak negatif terhadap kesehatan
seperti irirtasi saluran pernapasan, gangguan fungsi paru-
paru dan sensitivitas indra penciuman.
e. Kayu
❖ Kayu memiliki sifat keras dan kuat, tidak menghantarkan listrik/isolator, tidak tahan
terhadap air sehingga mudah lapuk jika berada di tempat basah kecuali kayu besi/kayu
ulin, mudah dibentuk, serta massa jenis bervariasi.
❖ Pada proses penggergajian, debu kayu yang dihasilkan dapat dengan mudah
beterbangan dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Hal ini dapat
mengakibatkan iritasi dan alergi saluran pernapasan. Selain itu, alergi kulit juga dapat
timbul akibat debu kayu yang menempel di kulit secara terus-menerus.
f. Plastik
❖ Plastik mempunyai sifat tidak menyerap air, ringan, tidak mudah pecah, lentur, mudah
dibentuk, tembus pandang, bersifat isolator, tidak tahan api, serta tahan karat.
❖ Beberapa bahan plastik dapat menghasilkan dioksin jika digunakan sebagai wadah
makanan berlemak atau berminyak dalam keadaan panas. Dioksin sangat beracun bagi
sel tubuh dan dapat mengakibatkan kanker
g. Logam
• Logam sebagian besar berwujud padat dan mudah berkarat, bersifat keras dan kuat, tidak
menyerap air, tahan terhadap panas dan api, penghantar panas yang baik, serta dapat
ditempa.
• Besi berkarat serta jarum suntik atau peniti yang tidak steril dapat mengandung bakteri
Clostridium tetani yang menjadi sumber infeksi tetanus.
• Selain itu, limbah pabrik yang mengandung logam berat dapat mencemari sumber air. Jika
sumber air tersebut dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit ginjal.