Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Unsur kimia atau hanya disebut unsur adalah zat kimia yang tak dapat dibagi
lagi menjadi zat yang lebih kecil,atau tak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan
menggunakan metode kimia biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah
atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas
sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur
di dunia.Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah jumlah proton dalam
inti atom tersebut.Misalnya,seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6
buah,sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada
setiap atom dikenal dengan istilah nomor atom (Z).
Namun demikian,atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki
jumlah neutron yang berbeda,hal ini dikenal dengan sebutan Isotop. Massa atom sebuah
unsur (A) adalah massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron
sangatlah kecil,dan massa neutron hampir sama dengan massa proton,maka massa atom
biasanya dinyatakan dengan jumlah proton dan neutron pada inti atom,pada Isotop yang
memiliki kelimpahan terbanyak di alam.
Dalam tabel periodik,disajikan pula pengelompokan unsur-unsur yang memiliki
sifat-sifat kimia yang sama. Pengelompokan unsur-unsur kimia terus berkembang
seiring dengan penemuan unsur kimia dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Pengelompokan unsur-unsur kimia ini menghasilkan suatutabel periodik yang berisi
data dan informasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang berkaitan
dengan kimia. Seperti perhitungan jumlah proton,elektron,dan neutron
suatuatom,susunan elektron dalam atom (konfigurasi elektron), massa atom relatif
unsur dan kelompok unsur dalam Isotop,Isobar,dan Isoton.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja Sistem Periodik yang disusun oleh para ahli?
2. Bagaimana Sistem Periodik Modern?
3. Apa saja Hubungan Konfigurasi elektron dengan Sistem Periodik?
4. Apa saja Sifat Periodik Unsur?
5. Bagaiamana Keterkaitan Sistem Periodik dengan aturan Aufbau?
6. Apa Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik?
7. Apa Manfaat Sistem Periodik Unsur?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Sistem Periodik yang disusun oleh para ahli
2. Memahami Sistem Periodik Modern
3. Mengetahui Hubungan Konfigurasi elektron dengan Sistem Periodik
4. Mengetahui Sifat Periodik Unsur
5. Memahami Keterkaitan Sistem Periodik degan Aturan Aufbau
6. Mengetahui hubungan Konfigurasi Elektron dengan sistem Periodik
7. Memahami Manfaat Sistem Periodik Unsur

1.4 Manfaat Penulisan


Makalah ini bermanfaat agar para pembaca bisa mengetahui tentang
Sistem perodik, bagaimana Hubungan Konfigurasi elektron dengan Sistem
Periodik, dan dapat mengetahui apa saja sifat dari sistem periodik serta
manfat dari Sistem Periodik unsur.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK


Sistem periodik yang ada sekarang ini merupakan hasil dari perkembangan
pengelompokkan unsur yang dilakukan oleh para ahli sebelumnya.

Pengelompokan Unsur Menurut Para Ahli


A. Antoine Lavoisier (1789)
Pada 1789, Lavoisier mengelompokkan 33 unsur kimia.
1. GAS
Cahaya,Kalor,Oksigen,Nitrogen,Hidrogen
2. TANAH
Kapur,Magnesium Oksida, Barium Oksida, Aluminium Oksida,
Silikon Oksida
3. LOGAM
Antimon, Perak, Arsenik, Bismuth, Kobalt, Tembaga, Timah,
Besi, Mangan, Raksa, Molibdenum, Nikel, Emas,
Platina,Timbel,Tungsten, Seng
4. NON LOGAM
Sulfur, Fosfor, Karbon, Asam Klorida, Asam Fluorida, Asam
Borak

Kelemahan dan Kelebihan Teori Lavoisier


#Kelemahan : pengelompokan masih terlalu umum, ada senyawa dan
zat lain yang bukan merupakan unsur.
#Kelebihan : sudah mengelompokkan 33 unsur yang ada berdasarkan
sifat kimia sehingga bisa dijadikan referensi bagi ilmuwan-ilmuwan
setelahnya.

B. John Dalton (1808)


Dalton mengemukakan bahwa unsur dari atom yang berbeda mempunyai
sifat dan massa yang berbeda. Massa atom diperoleh dari perbandingan massa
atom unsur terhadap massa atom unsur hidrogen. Berangkat dari teorinya itu
Dalton mengelompokkan zat-zat yang berupa unsur-unsur (sebanyak 36 unsur)
berdasarkan kenaikan massa atomnya.
Daftar Unsur yang disusun oleh Dalton:

3
C. John Jacobs Berzellius (1828)
Dalam daftar massa unsur yang dibuat oleh Dalton terdapat kesalahan
dalam penentuan massa atom unsur. Pada tahun 1828 Barzellius berhasil
membuat dan mempublikasikan daftar massa atom unsur-unsur yang lebih
akurat.

D. Johann Dobereiner (1829)


Ilmuwan pertama yang mengembangkan sistem periodik unsur (tahun
1817). Pada tahun 1829, Johann Wolfgang Dobereiner, seorang ilmuwan
Jerman, adalah yang pertama untuk mengklasifikasikan unsur-unsur ke dalam
kelompok berdasarkan pernyataan John Dalton yaitu berdasarkan massa
atomnya.
Dari hasil penelitiannya, diperoleh bahwa massa atom Stronsium hampir
= massa atom rata-rata dua unsur lain yg mirip dengan Stronsium yaitu Kalsium
dan Barium.

o Dobereiner membuat kelompok-kelompok unsur yang masing-masing


kelompok terdiri atas tiga unsur yang disebut triade.
o Dalam satu triade, massa atom unsur yang terletak di tengah merupakan
harga rata-rata massa atom pertama dan ketiga.

Kelemahan dan Kelebihan Triade Dobereiner


Kelemahan :
1. Pengelompokan unsur ini kurang efisien dengan adanya beberapa
unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triade padahal
sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triade tersebut.
2. Sejumlah besar elemen yang sama tidak dapat dikelompokkan ke
dalam triade misalnya, besi, mangan, nikel, kobalt, seng dan tembaga
adalah elemen yang serupa tapi tidak bisa ditempatkan di triade.
3. Memungkinkan unsur-unsur cukup berbeda dapat dikelompokkan ke
dalam triade.

4
Kelebihan : adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip;
massa atom unsur yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-
rata di massa atom unsur pertama dan ketiga.

E. John Alexander Reina Newlands (1865)


Pada tahun 1865, mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan
massa atom. Ia mengamati setiap pengulangan delapan unsur akan terdapat
kemiripan sifat. Dengan demikian berarti unsur kesatu mirip unsur kedelapan,
unsur kedua mirip unsur kesembilan demikian seterusnya. Newlands menyebut
pengulangan ini sebagai hukum oktaf.
Disebut hukum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang
sama berulang pada setiap unsur ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola
ini menyerupai oktaf dalam tangga nada musik.

Newlands menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur.


Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur
kesembilan, dan seterusnya.

Kelemahan dan Kelebihan Hukum Oktaf Newland

#Kelemahan dari teori ini adalah :

o Dalam kenyataannya masih ditemukan beberapa oktaf yang


isinya lebih dari delapan unsur.
o Penggolongannya tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya
sangat besar.
o Hukum Oktaf Newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-
unsur ringan.
o Jika diteruskan, teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan.

#Kelebihan dari teori ini adalah unsur yang disusun ke dalam tabel
periodik semakin banyak (kurang lebih sekitar 63 jenis unsur).

5
F. Lothar Meyer (1869)
Pada tahun 1969, Lothar Meyer mengamati hubungan antara kenaikan
massa atom dengan sifat unsur. Hal ini dilakukan antara lain dengan membuat
Kurva volume atom versus fungsi massa atom.

Dari kurva, ia mengamati adanya keteraturan dari unsur-unsur dengan


sifat yang mirip, dan pengulangan sifat unsur tidak selalu setelah 8 unsur, seperti
dinyatakan dalam hukum oktaf.

G. Dmitri Ivanovich Mendeleev (1869)


Pada tahun 1869 Mendeleev membuat sistem periodik berdasarkan
kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Unsur-unsur dengan sifat yang mirip
ditempatkan pada kolom yang disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat
menghasilkan baris yang disebut periode. Sistem periodik Mendeleev selain
disusun berdasarkan kenaikan massa atom, juga ditentukan berdasarkan
kemiripan.

Tabel Periodik Mendeleev

Keunggulan Sistem Periodik Mendeleev :

1. Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat


kosong untuk unsur- unsur yang belum ditemukan
2. Sistem Periodik Mendeleev meramalkan sifat-sifat unsur
yang belum diketahui.
3. Sistem Periodik Mendeleev menyediakan satu kolom yang
kosong pada group VIII.

6
Kelemahan Sistem Periodik Mendeleev :

1. Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat


dimasukkan dalam satu golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan
dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
2. Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan
massa atom. Sebagai contoh, unsur Iodin (I-127) mempunyai massa
atom yang lebih kecil dibandingkan unsur Telurium (Te-128).
Namun dari sifatnya, Mendeleev terpaksa harus mendahulukan unsur
Telurium dulu baru unsur Iodin.

3. Kelemahan ini menyadarkan para ilmuan bahwa massa atom tidak


menentukan sekali dimana suatu unsur empatkan dalam sistem
periodik. Kemudian muncullah Sistem periodik Modern yang
disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Nomor atom unsur Te
(Z=52) yang ternyata lebih kecil dari iodin yaitu (Z=53).

H. Henry Moseley (1913)


Setelah Rutherford menemukan muatan positif dalam inti atom, pada
tahun 1913 ilmuan Henry Moseley menemukan nomor atom suatu unsur dengan
bantuan sinar X. dari hasil penelitiannya tersebut ia menemukan bahwa
kenaikan nomor atom sejalan dengan kenaikan massa atom. Atas dasar
penemuan tersebut Henry Moseley menyusun tabel Periodik Berdasarkan
kenaikan nomor atom.

Sistem periodik menurut Moseley diterbitkan pada 1930

Sistem Periodik Modern Moesley berhasil menemukan Sistem Periodik


Unsur Modern yang disusun berdasarkan pada kenaikan nomor atom dan
kemiripan sifatnya.

7
2.2 SISTEM PERIODIK MODERN

Dari penemuan Moseley, hukum periodik Mendeleev diperbarui menjadi


hukum periodik modern dengan sifat-sifat unsur merupakan fungsi
periodik dari nomor atomnya.

Dari penemuan Moseley, maka dibuat sistem periodik yang dikenal


hingga saat ini yaitu sistem periodik modern.

Lajur vertikal (golongan), disusun berdasarkan kemiripan sifat.

Lajur horisontal (periode), disusun berdasarkan kenaikan nomor atom .

Sistem periodik modern tersusun atas 7 periode dan 18 golongan


yang terbagi menjadi 8 golongan utama (golongan A) dan 8 golongan
transisi (golongan B).

Sistem periodik bentuk panjang (Sistem Periodik Modern) terdiri atas:

1. GOLONGAN
Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan.
Penempatan unsur-unsur pada golongan menunjukkan kemiripan sifat,
jadi unsur segolongan akan memiliki kemiripan sifat satu dengan yang
lainnya (terutama berlaku untuk golongan utama).

Ada dua cara penamaan golongan, yaitu :

8
a. Sistem 8 Golongan

Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan,


yakni 8 golongan utama (Golongan A) dan 8 golongan transisi
(Golongan B). Nomor golongan ditulis dengan angka romawi.

b. Sistem 18 Golongan

Menurut cara ini, sistem periodik dibagi ke dalam 18


golongan, yaitu golongan 1-18, dimulai dari kolom paling kiri.
Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3-12.

Golongan terdiri dari :

 Golongan Utama (golongan A)


 Golongan IA : Golongan Alkali
 Golongan IIA : Golongan Alkali Tanah
 Golongan IIIA : Golongan Aluminium
 Golongan IVA : Golongan Karbon
 Golongan VA : Golongan Nitrogen
 Golongan VIA : Golongan Kalkogen
 Golongan VIIA : Golongan Halogen
 Golongan VIIIA : Golongan Gas Mulia
 Golongan Transisi (golongan B)

Golongan transisi terdiri dari :

 Golongan Transisi (Golongan B), yaitu golongan IIIB, IV B, VB,


VIB, VIIB, VIIIB, IB dan IIB
 Golongan Transisi Dalam, yang terdiri dari :

1. Lantanida, yang beranggotakan 15 unsur (nomor atom 57-


71). Ke 15 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan
Lantanium (La), sehingga disebut Lantanida.
2. Aktinida, yang beranggotakan 15 unsur (nomor atom 89-
103).

2. PERIODE
Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut Periode dan ditulis
dengan angka Arab.
Tabel : Jumlah Unsur pada Setiap Periode
Periode Jumlah Unsur Nomor Atom

1 2 1-2

2 8 3-10

3 8 11-18

4 18 19-36

5 18 37-54

6 32 9 55-86

7 32 87-118
Periode 1,2 dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit
unsur, sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.

2.3 HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON


DENGAN SISTEM PERIODIK
Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan
konfigurasi elektronnya dapat disimpulkan sebagai berikut.
 Nomor periode sama dengan jumlah kulit
 Nomor golongan sama dengan elektron valensi
Berdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem
periodik dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron.

2.4 SIFAT PERIODIK UNSUR


Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan
kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau
dari atas ke bawah dalam satu golongan.

1) Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar.
Besar kecilnya jari-jari atom terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu
jumlah kulit dan muatan inti.

 Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit atom, semakin


besar jari-jarinya.
 Untuk unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan inti, maka
semakin kuat gaya tarik inti terhadap elektron, sehingga semakin
kecil jari-jarinya

10
2) Energi Ionisasi
Energi Ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh suatu atom atau ion
dalam wujud gas.

Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom :

 Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin


kecil
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung
bertambah

Besar kecilnya energi ionisasi bergantung pada besar gaya tarik


inti terhadap elektron kulit terluar, yaitu elektron yang akan dilepaskan.
Semakin kuat gaya tarik inti, semakin besar energi ionisasi

 Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah


besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin
lemah. Oleh karena itu, energi ionisasi berkurang
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang,
sehingga gaya tarik inti terhadap elektron semakin kuat. Oleh karena
itu energi ionisasi bertambah

3) Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau
dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron

 Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron


cenderung berkurang
 Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron
cenderung bertambah
 Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan
utama mempunyai afinitas elektronn bertanda negatif. Afinitas
elektron terbesar dimiliki oleh golongan halogen

11
4) Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom dalam
menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk
ikatan. Unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang
besar tentu akan mempunyai keelektronegatifan yang besar pula.

5) Sifat Logam dan Nonlogam


Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap,
menghantarkan panas dan listrik, dapat ditempa menjadi lempengan
tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat/kabel panjang. Sifat-sifat
logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan
logam. Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah makin
bertambah, dan makin ke kanan makin berkurang.
Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan
batas unsur-unsur bukan logam di sebelah kanan pada sistem periodik
sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal. Unsur-unsur
yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan
sifat ganda. Contoh :
 Berilium dan Aluminium adalah logam yang memiliki beberapa
sifat bukan logam. Hal ini disebut unsur-unsur amfoter.
 Baron dan Silikon adalah unsur bukan logam yang memiliki
beberapa sifat logam. Hal ini disebut unsur-unsur metalloid.

6) Kereaktifan
Kereaktifan suatu unsur begantung pada kecenderungannya
melepas atau menarik elektron. Dari kiri ke kanan dalam satu periode,
mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan
VIIA.

12
7) Jari-jari Ion
Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata (signifikan)
jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya. Ion bermuatan positif
(kation) mempunyai jari-jari yang lebih kecil, sedangkan ion bermuatan
negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih besar jika dibandingkan
dengan jari-jari atom netralnya.

8) Titik Didih dan Titik Cair (Leleh)


Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke
kanan sampai golongan IVA, kemudian turun drastis. Titik cair dan titik
didih terendah dimiliki oleh unsur golongan VIIIA.

Dalam satu golongan, ternyata ada dua jenis kecenderungan:

1. Unsur-unsur golongan IA – IVA, titik cair dan titik didih makin


rendah dari atas ke bawah
2. Unsur-unsur golongan VA – VIIIA, titik cair dan titik didihnya
makin tinggi.

2.5 KETERKAITAN SISTEM PERIODIK DENGAN


ATURAN AUFBAU; Blok s, p, d, dan f

Kaitan antara sistem periodik dengan konfigurasi elektron (asas Aufbau)


dapat dilihat seperti pada gambar di bawah. Dapat kita lihat bahwa asas Aufbau
bergerak dari kiri ke kanan sepanjang periode, kemudian meningkat ke periode
berikutnya.

2s, 3s, 4s, 3d, 5s, 4d, 6s, 4f, 7s, 5f,
1s
2p 3p 4p 5p 5d, 6p 6d

Periode 1 2 3 4 5 6 7

Berdasarkan jenis orbital yang ditempati oleh elektron terakhir, unsur-unsur


dalam sistem periodik dibagi atas blok s, blok p, blok d, dan blok f.

Blok s: golongan IA dan IIA


Blok s tergolong logam aktif, kecuali H dan He. H tergolong nonlogam,
sedangkan He tergolong gas mulia.

13
Blok p: golongan IIIA sampai dengan VIIIA
Blok p disebut juga unsur-unsur representatif karena di situ terdapat
semua jenis unsur logam, nonlogam, dan metaloid.
Blok d: golongan IIIB sampai dengan IIB
Blok d disebut juga unsur transisi, semuanya tergolong logam.
Blok f lantanida dan aktinida
Blok f disebut juga unsur transisi–dalam, semuanya tergolong logam.
Semua unsur transisi–dalam periode 7, yaitu unsur-unsur aktinida,
bersifat radioaktif

2.6 Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem periodik


Ada keterkaitan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur
dalam sistem periodik :
a. Letak periode unsur dapat diramalkan dari jumlah kulit elektron dari
unsur tersebut

b. Letak golongan unsur dalam sistem periodik dapat diramalkan dari


subkulit terakhir yang terisi elektron.

2.7 Manfaat sistem periodik unsur


Sistem periodik dapat digunakan untuk memprediksi harga bilangan oksidasi,
yaitu:

1. Nomor golongan suatu unsur, baik unsur utama maupun unsur transisi,
menyatakan bilangan oksidasi tertinggi yang dapat dicapai oleh unsur
tersebut. Hal ini berlaku bagi unsur logam dan unsur non logam.
2. Bilangan oksidasi terendah yang dapat dicapai oleh suatu unsur bukan logam
adalah nomor golongan dikurangi delapan. Adapun bilangan oksidasi
terendah bagi unsur logam adalah nol. Hal ini disebabkan karena unsur
logam tidak mungkin mempunyai bilangan oksidasi negatif.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

1. Sistem periodik unsur adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun


dengan aturan tertentu. Semua unsur yang sudah dikenal ada dalam
daftar tersebut.
2. Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum periodik modern
yang menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari
nomor atomya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan
nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik.
Itu sebabnya tabel unsur-unsur tersebut dinamai Tabel Periodik atau
Sistem Periodik.
3. Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut Sedangkan, kolom-
kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan
4. Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi
elektronnya dapat disimpulkan sebagai berikut: Nomor periode sama
dengan jumlah kulitdan Nomor golongan sama dengan elektron valensi
5. Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan
kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau
dari atas ke bawah dalam satu golongan.
6. Asas Aufbau bergerak dari kiri ke kanan sepanjang periode, kemudian
meningkat ke periode berikutnya. Setiap periode dimulai dengan
subkulit ns dan ditutup dengan subkulit np (n = nomor periode).

3.2 SARAN

Demikianlah dari pembuatan makalah ini, apabila terdapat


kekurangan, maka kiranya kritik dan saran dari pembaca sekalian,
sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik, dan
semoga makalah ini menambah pengetahuan pembaca sekalian. Amin.

15
Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimia
Sulami, Emi. 2011. PR Kimia. Klaten: PT. Intan Pariwara
https://www.gurupendidikan.co.id/tabel-periodik/

16

Anda mungkin juga menyukai