Anda di halaman 1dari 15

Bahan Ajar

IPA
Kurikulum 2013

BAB 1 SEMESTER 2

STRUKTUR ATOM
DAN SISTEM
PERIODIK UNSUR

Penyusun:
NINING PUSPITARINI, S.Pd.
SMKN 1 Bandung, Tulungagung

KELAS X
SMK
Teori Atom dan
Perkembangan Sistem
Periodik Unsur

Hari ini diharapkan kalian akan mampu...


1. Mampu menjelaskan pengertian atom dan ion
2. Mampu mengemukakan perkembangan teori atom
3. Mampu mengemukakan sejarah penemuan sistem periodik unsur
dengan lengkap dan runut
Pengertian Atom dan Ion

Istilah atom berasal dari bahasa Yunani, atomos


yang berarti tidak dapat dibagibagi, konsep ini
mula-mula dicetuskan oleh Demokritos dan
Leukippos (460-370SM). Konsep atom mulai bangkit
kembali setelah dikembangkan oleh John Dalton
pada tahun 1805 dengan mengajukan teori
menyatakan bahwa:

1. Setiap materi tersusun atas partikel terkecil yang


disebut atom.
2. Atom tidak dapat dipecah lagi menjadi
partikel yang lebih kecil dengan sifat yang sama.
3. Atom-atom dari unsur tertentu mempunyai sifat
dan massa yang identik.

Ion adalah atom atau gugusan atom yang


bermuatan listrik, dapat dibedakan :
a. Atom Bermuatan Negatif ( anion )
Pada atom bermuatan jumlah elektron tidak
menunjukkan nomor atom. Atom bermuatan negatif
adalah atom yang menerima elektron sehingga
elektronnya bertambah.
b. Atom bermuatan positif ( kation )
Adalah atom yang melepaskan elektron sehingga
elektron atom tersebut berkurang.
Perkembangan Teori Atom

Teori atom Dalton


John Dalton dengan dukungan dari percobaan-
percobaan yang dilakukan waktu itu mengemukakan
beberapa konsep tentang atom, antara lain:
1. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat
dibagi-bagi
2. Atom suatu unsur tidak dapat diubah menjadi unsur lain.
3. Dua atom ataau lebih dapat membentuk molekul
4. Atom-atom suatu unsur semuanya serupa
5. Pada reaksi kimia, atom-atom terpisah tapi kemudian
dapat bergabung lagi dengan susunan yang berbeda
menurut perbandingan tertentu.

Teori atom Thomson


Menurut Thomson atom bentuknya seperti roti kismis,
muatan positif yang terbagi merata ke seluruh isi atom.
Muatan ini dinetralkan oleh elektron yang tersebar
diantara muatan listrik positif

Teori atom Rutherford


Konsep atom Rutherford:
1. Atom terdiri dari: a. inti atom yang bermuatan positif b.
elektron-elektron yang bermuatan negatif yang beredar
mengelilingi inti
2. Atom bersifat netral (jumlah mutan inti = jumlah muatan
elektronelektronnya)
3. Inti dan elektron tarik-menarik dengan gaya yang sama
dengan gaya sentrifugalnya sehingga mennyebabkan
elektron tetap pada orbitnya
4. Dalam reaksi kimia hanya elektron terluar yang saling
mempengaruhi, inti atom tidak mengalami perubahan
Teori atom Bohr
Neil Hendrik Bohr menyempurnakan teori atom Rutherford.
Bohr memiliki pendapat sebagai berikut:

Elektron beredar mengelilingi atom dengaan tingkat-


tingkat energi tertentu. Semakin dekat ke inti atom,
tingkat energi semakin rendah. Dan sebaliknya, semakin
jauh dari inti atom, tingkat energi semakin tinggi. Tingkat-
tingkat energi ini membentuk lintasan (orbit) elektron yang
berupa lingkaran. Peredaran elektron dalam lintasannya
tersebut membebaskan atau menyerap energi sehingga
bersifat stabil.

Perpindahan elektron, dapat terjadi dengan cara:

Menyerap energi sehingga elektron tersebut berpindah ke


tingkat energi yang lebih tinggi atau lintasan yang lebih
luar, atau

Membebaskan energi sehingga elektron tersebut


berpindah ke tingkat energi yang lebih rendah atau
lintasan yang lebih dalam.

Pelambangan atom suatu unsur yang menunjukkan jumlah


pertikel ( elektron, proton dan neutron ) pembentuknya
adalah sebagai berikut :

Keterangan : X = simbol suatu atom


A = nomor massa
Z = nomor atom

5 Teori Perkembangan Sistem


Periodik Unsur

Pengelompokan
Unsur Lavoiser
Hukum Triade
Dobereiner
Hukum Oktaf
Newlands
Sistem Periodik
Mendeleev
Sistem Periodik Modern
Henry G. Moseley
Pengelompokan Unsur Lavoiser

Antoni Lavoiser mengelompokkan 33 unsur kimia


menjadi 4 kelompok, yaitu:

1. Gas : cahaya, kalor, oksigen, nitrogen, dan oksigen.


2. Tanah : kapur, magnesium oksida, barium oksida,
aluminium oksida, dan silikon oksida.
3. Logam : antimon, perak, arsenik, bismuth, kobalt,
tembaga, timah, besi, mangan, raksa, molibdenum,
nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng.
4. Non logam : sulfur, fosfor, karbon, asam klorida,
asam florida, dan asam boraks.

Kelemahan Teori Lavoiser


Pengelompokan masih terlalu umum

Kelebihan Teori Lavoiser


Sudah mengelompokkan 33 unsur yang ada
berdasarkan sifat kimia sehingga bisa dijadikan
referensi bagi ilmuwan-ilmuwan setelahnya.
Hukum Triade Dobereiner

Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner


mempelajari sifat-sifat beberapa unsur yang sudah
diketahui pada saat itu. Dobereiner melihat adanya
kemiripan sifat diantara beberapa unsur, lalu
mengelompokkan unsur-unsur tersebut menurut
kemiripan sifatnya. Ternyata tiap kelompok terdiri dari
tiga unsur sehingga disebut triade. Apabila unsur-unsur
dalam satu triade disusun berdasarkan kesamaan
sifatnya dan diurutkan massa atomnya, maka unsur
kedua merupakan rata-rata dari sifat dan massa atom
dari unsur pertama dan ketiga.

Contoh triad yang pernah dikemukakan oleh


Dobereiner adalah Litium, Natrium, dan Kalium.
- Massa Litium (Li) = 7
- Massa Natrium (Na) = 23
- Massa Kalium (Ka) = 39
Dari massa ketiga unsur tersebut, kita mendapat bahwa
massa Natrium adalah rata-rata dari massa Litium dan
Kalium.
Karena inilah Dobereiner membuatnya ke dalam 1 triad.

Berikut adalah tabel Triade Dobereiner:

Kalsium Klorin Belerang Mangan


Litium (Li)
(Ca) (Cl) (S) (Mn)

Natrium Stronsium Bromin Selenium Kromium


(Na) (Sr) (Br) (Se) (Cr)

Kalium Barium Iodin Telerium


Besi (Fe)
(K) (Ba) (I) (Te)
Kelemahan Teori Triade
Pengelompokan unsur ini kurang efisien dengan adanya
beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam
kelompok triade padahal sifatnya sama dengan unsur
dalam kelompok triade tersebut.
Kelebihan Teori Triade
Adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip
massa Atom (Ar) unsur yang kedua (tengah) merupakan
massa atom rata-rata di massa atom unsur pertama
dan ketiga.

Hukum Oktaf Newlands

J. Newlands adalah ilmuwan dari Inggris. Ia merupakan


orang pertama yang mengelompokkan unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands
mengumumkan penemuannya yang disebut hukum Oktaf.

Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara


teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan,
unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan
seterusnya.

Disebut hukum Oktaf karena beliau mendapati bahwa


sifat-sifat yang sama berulang pada setiap unsur ke
delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini
menyerupai oktaf music.

Hukum Oktaf Newlands berlaku untuk unsur-unsur ringan.


Kelemahan Hukum Oktaf Newlands

Hanya berlaku pada unsur-unsur ringan yang nomor


massanya di bawah 40.

Kelebihan Hukum Oktaf Newlands


Dapat menggolongkan lebih banyak unsur
dibandingkan dengan triade Dobereiner
Sistem Periodik Mendeleev

Pada tahun 1869, seorang sarjana asal Rusia bernama


Dmitri Ivanovich Mendeleev, dalam pengamatan 63
unsur yang sudah dikenalnya, menyimpulkan bahwa
sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur disusun menurut
kenaikan massa relatifnya, maka sifat tertentu akan
berulang secara periodik.

Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai


kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut
golongan. Lajur-lajur horizontal yaitu lajur unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut
periode.

yang menarik dari sistem periodik Mendeleev adalah


dia mengosongkan beberapa tempat untuk unsur yang
belum ditemukan pada saat itu. dia mengatakan bahwa
akan ada unsur ditemukan dan cocok ditempatkan di
tempat yang sudah dikosongkan.

Ternyata ramalannya benar. Setelah unsur-unsur baru


ditemukan, penempatannya sesuai dengan tempat yang
dikosongkan oleh Mendeleev.

Kelemahan Sistem Periodik Mendeleev

Adanya empat pasal anomali, yaitu penyimpangan


terhadap hukum perioditas yang disusun berdasarkan
kenaikan massa atomnya, yaitu Ar-K, Te-I, Co-Ni, Th-Pa.

Contohnya: Tellurium (Te) dan Iodin (I), jika dilihat dari


kenaikan massa atom, seharusnya Iodin berada di kiri
dari Tellurium. Namun dalam tabel periodik Mendeleev,
Tellerium justru berada di kiri Iodin.
Kelebihan Sistem Periodik Mendeleev

Dapat meramalkan unsur-unsur yang belum ditemukan.


Setelah unsur baru tersebut ditemukan, dapat
ditempatkan di tempat yang sudah disediakan oleh
Mendeleev.
Sistem Periodik Modern Henry G. Moseley

Pada 1913, seorang kimiawan Inggris bernama Henry


Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang
gelombang unsur menggunakan sinar-X.

Ia menyimpulkan bahwa sifat dasar atom bukan


didasari oleh massa atom relative melainkan
berdasarkan kenaikan jumlah proton. Hal tersebut
diakibatkan adanya unsur-unsur yang memiliki massa
atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau
disebut isotop.

Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan


nomor atom unsur tersebut. Pengelompokan unsur-unsur
sistem periodik modern merupakan penyempurnaan
hukum periodik Mendeleev, yang disebut juga sistem
periodik bentuk panjang.

Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan


nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur-lajur horizontal,
yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan
nomor atom; sedangkan lajur-lajur vertikal, yang
disebut golongan, disusun berdasarkan kemiripan sifat.
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode dan 8
golongan. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 8
golongan A (IA-VIIIA) dan 8 golongan B (IB-VIIIB).

Tabel periodik bentuk panjang, disempurnakan menjadi


tabel periodik modern dan disahkan penggunaannya
oleh IUPAC. Tabel periodik inilah yang dipakai sampai
saat ini.
Daftar pustaka:
https://repositori.kemdikbud.go.id/11969/1/KIM-
B.%20%20Teori%20Atom%20%26%20Sejarah%20Perke
mbangan%20Sistem%20Periodik%20Unsur.pdf

https://www.slideshare.net/risafirsta/kelompok-5-
sejarah-perkembangan-sistem-periodik-unsur-spu

https://www.slideshare.net/aralailiyah/ppt-sistem-
periodik

Anda mungkin juga menyukai