Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I

“KIMIA UNSUR”

OLEH

Nama : Astriyani Nur

Nim : 60400120038

Kelompok : II (dua)

Asisten dosen : Mira Khaerunnisa, S.Si

Laboran : Nuraini, S.Si

Dosen Penanggung Jawab : Aisyah,S.Si.,M.Si

JURUSAN FISIKA

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Unsur kimia merupakan suatu spesies atom yang memiliki jumlah proton yang

sama dalam inti atomnya. Sebanyak 118 unsur telah diidentifikasi, yang 94 di

antaranya terjadi secara alami di bumi. Sedangkan 24 sisanya, merupakan unsur


sintetis.Ilmu kimia unsur memuat berbagai jenis-jenis unsur yang ada. Berbagaiunsur

kimia tersebar diseluruh permukaan bumi ini. Berbagai jenis zat dapatkita temui

dikehidupan sehari-hari. Salah satu unsur tersebut adalah alkali tanah. Logam alkali

tanah termasuk unsur golongan II A. Unsur-unsurnya yaitu Berilium (Be),

Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium(Sr), Barium(Ba),dan Radium(Ra).

Logam alkali tanah banyak tersebar di air aut dan mineral.Berilium terdapat di

mineral beril; magnesium terdapat di mineral magnesit,dolomit, asbestos; kalsium

terdapat pada dolomit dan gips; stronsium terdapatdi mineral sebesit; barium terdapat

di barit; dan radium terdapat pada pitchblende. Unsur-unsur yang ada di golongan II

A ini memiliki berbagaisifat-sifat yang nantinya dapat membantu manusia dalam

pemanfaatannyasecara baik dan benar. Praktikum alkali tanah ini perlu dilakukan
karenanantinya jika praktikum ini dilaksanakan, akan menghasilkan banyak

manfaatyang berguna salah satunya dapat mengidentifikasi berbagai jenis macam

jenisunsur yang ada digolongan II A dan dapat memahami berbagai macam sifat-

sifatnya. Logam-logam alkali memiliki beberapa sifat yaitu lunak, boleh mengikat

dan boleh dipotong. Jika logam-logam tersebut di udara terbuka maka pemuaiannya

akan menjadikusam, karena logam-logam mudah bereaksi dengan air dan oksigen,

dan biasanya disimpan dalam minyak tanah. Logam-logam alkali tanah mudah
dipotong dan tampak mengikat jika dipotong serta cepat rusak jika di udara,

reaktivitasnyaterhadap air berbeda-beda. Unsur-unsur logam alkali dibuat dengan

jalan elektrolisis cairan garamnya, misalnya natrium diperoleh dengan cara

elektrolisis lelehan NaCldengan pemisahan CaCl2 untuk menurunkan titik leleh

CaCl2 (Petrucci, 1987: 54).

Salah satu hal yang harus disadari bahwa setiap unsur memiliki sifat yang khas

berbeda dan unsur lainnya. Pengelompokan unsur dalam satu golongan dapat
dibandingkan dengan pengelompokan makhluk hidup. Kesimpulan sifat diantara

unsur-unsur segolongan pada beberapa golongan, golongan I (logam alkali),

golongan IIA (logam alkali tanah), dan golongan IIIA. Sifat fisik logam alkali, yaitu

secara umum logam alkali ditemukan dalam bentuk padat, kecuali cesium yang

berbentuk cair. Logam alkali memiliki warna nyala logam. Pada alkali sangat lunak,

termasuk konduktor sangat baik. Sifat logam alkali, yaitu ketika bereaksi air alkana

menghasilkan gas hidrogen dan logam hidroksida, logam hidroksida yang dihasilkan

merupakan basa kuat, reaksi yang dihasilkan merupakan reaksi elektron, reaksi

dengan hidrogen akan membentuksenyawa hibrida yang memiliki bilangan oksidasi

-1 (Sukartono, 1983: 67).

Uji nyala pada umumnya digunakan untuk mengidentifikasi keberadaanion


logam dalam jumlah yang relatif kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua ionlogam

menghasilkan warna nyala. Untuk senyawa-senyawa golongan IA dan IIA,uji nyala

biasanya merupakan cara yang paling mudah untuk mengidentifikasilogam yang

terdapat dalam senyawa. Untuk logam-logam lain, biasanya adametode mudah

lainnya yang lebih dapat dipercaya, meski demikian uji nyala bisamemberikan

petunjuk bermanfaat seperti metode mana yang akan dipakaiselanjutnya. Besarnya

energi yang dipancarkan oleh setiap atom unsur logamadalah khas, yang dapat
ditunjukkan dari warna nyala atom-atom logam yang berupa radiasi cahaya di daerah

sinar tampak. Berikut ini disajikan radiasi cahayadi daerah sinar tampak dengan

rentangan panjang gelombangnya masing-masing(Sukartono, 1983: 89-90).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara melakukan uji logam dengan menggunakan nyala ?

2. Bagaimana cara membedakan logam yang satu dengan logam yang lain ?
3. Bagaimana cara menentukan warna sinar yang terpancar dari masing-

masing logam?

C. Tujuan percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui cara melakukan uji logam dengan menggunakan nyala

2. Mengetahui cara membedakan logam yang satu dengan logam yang lain

3. Mengetahui cara menentukan warna sinar yang terpancar dari masing-

masing logam
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Sistem Periodik Unsur

Teori atom pada awalnya dikemukakan untuk menjelaskanreaksi kimia. Teori

atom ini dimulai dengan teori atom daltonyang menjelaskan adanya hukum

kekekalan massa dan hukumperbandingan tetap. Untuk dapat menjelaskan sifat-sifat


atomlainnya seperti spektrum atom, sifat magnet dan bagaimanacara atom berikatan

membentuk senyawa kimia,berkembanglah model atom menurut Thomson,

Rutherford,Bohr dan melalui pendekatan mekanika kuantum (Bundjali,2002: 1).

Perkembangan teori dan model atom terbagi atas 5 yaitu teori atom Dalton, teori

atom Thomson, teori atom Rutherford,teori atom Bohr dan teori atom mekanika

kuantum. Atom adalah bagian terkecil Zat yang tidak dapat dibagi lebih lanjut

dikemukakan oleh Filosof yunani leucippus dan democritus sejak 400 tahun sebelum

masehi (Bundjali, 2002: 1).

Teori atom Dalton tidak dapat menjelaskan hal-hal yangberkaitan dengan

spektrum atom, gejala keradioaktifan dansifat atom lainnya. setelah diketahui bahwa

dalam atomterdapat muatan positif dan elektron, Thomson mengusulkanbahwa atom


dapat dipandang sebagai suatu permukaan bolayang bermuatan positif dan pada

permukaan tersebutmenempel elektron (Bundjali, 2002: 5).

Berbeda dengan Thomson, Rutherford mempostulatkanbahwa elektron bergerak

mengitari inti seperti planet mengitarimatahari. Gaya tarik menarik antara elektron

dan inti diimbangi oleh gaya sentrifugal. Namun, teori elektromagnetik klasik

menyebutkan bahwa suatu partikel bermuatan yang bergerakseperti elektron pada

molekul atom Rutherford akan mengalami perceptan dan terus-menerus akan


memancarkan radiasi.olehkarena itu, elektron pada model atom Rutherford akan

terusmenerus kehilngan energinya, makin lama maka makin dekat keinti dan

akhirnya akan masuk kedalam inti sehingga bangunan atom menjadi roboh

(Baharuddin, dkk., 2013: 62).

Sistem periodik unsur adalah sistem pengelompokkan unsur berdasarkanhukum

periodik, mencakup periode dan golongan yang kedunaya saling berhubungan dan

menentukan kepriodikan sifat unsur, disajikan ke dalam bentuk tabel yang disebut
tabel periodik unsur. Unsur-unsur dapatdiklasifikasikan menurut banyak cara. Cara

yang paling tegas adalah berdasarkan wujud pada keadaan SATP 9" Standard

Ambient Temperature and pressure. Atas dasar ini unsur-unsur dapat dibedakan

dalam wujud gas ( 11 unsur ), wujud cair ( 2 unsur ), dan sisanya wujud padat.

Periodisistas unsur kimia sifat-sifat atom mempunyai suatu keteraturan periodisitas.

Keteraturan inidapat diprediksi menggunakan tabl beriodik unsur dan dapat

dijelaskan denganmenganalisis konfigurasi elektron dari setiap unsur. Setiapa unsur

mempunyaikecendrungan mengambil atau melepaskan eletrkon (valensi untuk

mencapai pembentukan octet. Kestabilan oktet dapat dilihat dalam gas mulia

yangtermasuk golongan 18( VIII A ) ( Baharuddin, dkk. 2013: 76).

Menurut petrucci, (2008: 36) dari tahun 1803 sampai 1808, john Dalton,
seorang guru di inggris, menggunakan kedua hukum dasar tentang kombinasi kimia

yang baru saja dijelaskan sebagai dasar dari teori atom. Teorinya melibatkan tiga

asumsi:

1. Setiap unsur kimia terdiri aatas partikel kecil yang tidak dapat dibagilagi,

yang disebut atom. Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan selama

perubahan kimia.
2. Semua atom dari suatu unsur memiliki massa (bobot) dan sifat yangsama,

tetapi atom dari satu unsur berbeda dengan atom dari unsur lain.

3. Dalam setiap senyawanya, unsur-unsur yang berbeda bergabung dalam rasio

numerik sederhana. Misalnaya satu atom A dengan satu atom B (AB),atau

satu atom A dengan dua atom (AB).

Menurut Baharuddin, (2013: 61-62) hipotesis tentang sifat materi

yangmerupakan landasan teori atom Dalton adalah sebagai berikut:


1. Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil, yang disebut atom.

Semuaatom unsur tertentu adalah identik, yaitu mempunyai ukuran, massa,

dan sifat kimia yang sama atom satu unsur tertentu berbeda dari atomsemua

yang lain.

2. Senyawa tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih. Dalam

setiapsenyawa perbandingan antara jumlah atom dari setiap dua unsur

yangada biasa merupakan bilangan bulat atau pecahan sederhana.

3. yang terjadi dalam reaksi kimia hanyalah pemisahan, penggabungan,atau

penyususnan ulang atom, reaksi kimia tidak mengakibatkan penciptaan atau

pemusnahan atom-atom.

Hipotesis kedua merupakan perluasan dari suatu hukum perbandingan tetap


(hukum proust) yang menyatakan bahwa pada suatu reaksi kimia, massa zat yang

bereaksi dengan sejumlah zat lain selalu tetap. Hipotesis ini jugamendukung hukum

lainnya, hukum perbandingan berganda (law of multiple proportion) yaitu jika dua

unsur dapat bergabung membentuk lebih darisenyawa, maka massa-massa dari unsur

yang pertama dengan suatu massa tetap dari unsur yang kedua akan berbanding

sebagai bilangan bulat yang pengertian lain untuk menyertakan hukum kekekalan
massa (law of conseration of mass), yaitu materi tidak dapat diciptakan maupun telah

diketahui bahwadalam atom terdapat muatan positif dan electron dimusnahkan

( Baharuddin,dkk, 2013: 62 ).

Setelah diketehui bahwa dalam atom terdapat muatan positif dan electron,

Thomson mengusulkan bahwa atom-atom dapat di adakan sebagai suatu permukaan

bola yang bermuatan positif dan pada permukaan tersebut menempel elektron.

Berbeda dengan Thomson, Rutherford mempostulatkan bahwa elektron bergerak


mengitari inti seperti planet mengitari matahari. Gaya tarik menarik antara electron

dan inti diimbangi oleh gaya sentrifugal. Namun teori elektromagnetik klasik

menyebutkan bahwa suatu partikel bermuatan yang bergerak seperti electron pada

model atom Rutherford akan mengalami percepatan dan terus menerus akan

memancarkan radiasi. Oleh karena itu, electron pada model atom Rutherford akan

terus menerus kehilangan energinya, makin lama akan makin dekat ke inti dan

akhirnya akan masuk ke dalam inti,sehingga bangunan atom menjadi roboh

(Baharuddin,dkk, 2013: 62 ).

B. Konsep Dasar Spektroskopi Emisi

Dikenal dua kelompok utama spektroskopi, yaitu spektroskopi atom dan

spektroskopi molekul. Dasar dari spektroskopi atom adalah tingkat energi elektron
terluar suatu atom atau unsur, sedang dasar dari spektroskopi molekul adalah

tingkat energi molekul yang melibatkan energi elektronik, vibrasi, dan rotasi.

Berdasarkan sinyal radiasi elektromagnetik, spektroskopi dibagi menjadi empat

golongan yaitu spektroskopi absorpsi, spektroskopi emisi, spektroskopi

scattering,dan spektroskopi fluoresensi. Pada spektroskopi absorpsi, terdapat

beberapa tipe metode spektroskopi berdasarkan sifat radiasinya, yaitu

spektroskopi absorpsi atom (nyala), absorpsi atom (tanpa nyala) dan absorpsi sinar-
x. Pada spektroskopi emisi, terdapat beberapa tipe metode spektroskopi yaitu

arc spark, plasma argon, emisi atom atau emisi nyala dan emisi sinar-x. Alat

untuk mengukur panjang gelombang cahaya secara akurat dengan menggunakan

kisi difraksi atau prisma untuk memisahkan panjang gelombang yang berbeda

disebut spektrometer(Danusantoso, 1995: 409).

Jenis spektrofotometer antara lain adalah spektrofotometer sinar tampak,

spektrofotometer ultra-ungu, spektrofotometer infra-merah, spektrofotometer


resonansi magnet inti, spektrofotometer serapan, spektrofotometer massa, dan

spektrofotometer fluoresensi. Perbedaan dari jenis spektrofotometer tersebut

terletak pada sumber cahaya atau sampel yang disesuaikan dengan apa yang

akan diteliti. Pada spektrofotometer sinar tampak, contohnya pada serapan

cahaya dari radiasi panas plasma, sumber cahaya plasma difokuskan oleh lensa

pemfokus dan diterima monokromator, kemudian dipilih panjang gelombang yang

sesuai dengan mengatur selektor panjang gelombang, dan pada saat yang tepat ada

cahaya keluaran yang ditangkap fotodiode kemudian sinyal dari fotodiode

diteruskan ke osiloskop. Fotodiode yang digunakan sekiranya yang cocok dengan

panjang gelombang cahaya dari sumber cahaya plasma tersebut

(Widdi Usada, 2009: 1).


C. Alkali

Logam alkali adalah kelompok unsur-unsur yang berada di golongan I A pada

tabel periodik unsur, yaitu Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb),

Cesium (Cs), dan Fransium (Fr). Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang

terdapat di golongan II, yaitu Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca),

Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki

sifat-sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika
direaksikan dengan air dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air dan

banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi (Van, 2012: 88).

Logam alkali sangat reaktif, karena itu harus disimpan dalam minyak. Sifat

yang umum dimiliki oleh logam alkali adalah sebagai konduktor panas yang baik,

titik didih tinggi, permukaan berwarna abu-abu keperakan. Kecenderungan golongan

alkali dengan meningkatnya nomor atom adalah titik leleh dan titik didih menurun,

unsur lebih reaktif, ukuran Atom membesar, densitas meningkat proportional dengan
meningkatnya massa atom (Alkali, 2012: 2).

Unsur golongan alkali sangat elekropositif dan reaktif.Unsur ini karena

reaktifnya tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.Fransium merupakan unsur

yang radioaktif.Semua unsure golongan ini merupakan penghantar panas dan listrik

yang baik.karena lunaknya logam golongan ini dapat dipotong dengan

pisau,semuanya merupakan reduktor yang kuat dan mempunyai panas jenis yang

rendah (Sukardjo,1985:373).

Logam biasanya dianggap sebagai padatan yang keras dengan rapatan massa

yang tinggi dan tidak reaktif. Namun kenyataan, sifat-sifat logam-logam alkali

berlawanan dengan sifat-sifat tersebut yaitu lunak, rapatan massa rendah dan sangat

reaktif. Kelunakan dan kerendahan titik leleh logam-logam alkali dapat dikaitkan
dengan lemahnya ikatan metalik dalam unsur-unsur ini. Perubahan entalpi atomisasi

logam-logam umumnya berharga antara 400-600 kJ mol-1. Ternyata terdapat

hubungan antara sifat lunak dan rendahnya titik leleh dengan rendah perubahan

entalpi atomisasi (Svehla, 1985, hal: 104).

Menurut Satria (2012: 36) kegunaan logam alkali adalah:


1. Karena mudah bereaksi dengan air atau 02 logam alkali bisa digunakan

sebaqai pengikat air atau 02 pada pembuatan tabung vakum alat

elektronik.

2. Logam alkali Na bisa digunakan sebagai lampu penerangan karena

mampu menembus kabut. Selain itu, Na bisa juga digunakan pada

pembuatan TEL (ditambahkan pada bensin).

3. Logam alkali karena mempunyai titik leleh yang rendah, bisa digunakan
sebagai medium pemindahan panas pada reaktor nuklir.

D. Alkali Tanah

Logam alkali tanah adalah kelompok unsur golongan II pada tabel periodik.

Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), Kalsium(Ca), strosium

(Sr), barium (Ba), Radium (Ra). Radium kadang tidak dianggapsebagai alkali tanah

karena bersifat radioaktif yang dimilikinya. Logam yangtermasuk golongan alkali

tanah terdapat disebelah kanan logam-logam alkali padatabel periodik unsur. Baik

logam-logam alkali atau alkali tanah akan bereaksidengan udara bila dipanaskan.

Disebut alkali karena mempunyai sifat alkali atau bas ajika direaksikan dengan air.

Istilah tanah berarti karena oksidanya sukar larutdalam air dan banyak ditemukan

dalam batuan kerak bumi. Istilah alkali tanah biasa digunakan untuk menggambarkan
kelompok unsur golongan II A. logamalkali tanah merupakan reduktor kuat. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai potensialelektroda logam alkali tanah yang rendah(negatif).

Logam- logam alkali tanahagak rapuh, tetapi pada keadaan tertentu logam- logam

alkali tanah dapat ditempadan diubah bentu. Logam alkali tanah adalah konduktor

yang baik, karena menghantarkan listrik dengan baik (Keenan,1984: 46).


Unsur-unsur golongan II A disebut alkali tanah sebab unsur-unsur tersebut

bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah, umumnya reaktif namun

kurang reaktif jika dibandingkan dengan logam alkali (Syamsidar,2013: 35-36).

Golongan alkali tanah terdiri atas Be,Mg,Ca,Sr,Ba,Ra,dan Si yang mirip

dengan konfigurasi gas mulia yang stabil. Karakter ini meningkat dari barium hingga

barium dan khusu untuk berilium dialam lebih cenderung berbentuk

molekulerdisbanding bentuk ionic. Terutama oksidanya berbentuk oksida atmosfir


bukanoksida logam yang bersifat basa (Kasim,2008: 67).

Berbeda dengan logam alkali, garam alkali tanah tidak larut dalam air.

Umumnya garam alkali tanah yang larut adalah garam garam nitrat dan

klorida(dari anion valiensi tunggal) sedangkan yang sungkar larut adalah garam-

garam seperti karbonat dan fosfat. Beberapa anion menunjukan kecenderungan

semakin sungkar larut dari ataskebawah dalam golongannya. Sedangkan

hidroksidanya menunjukan hal yaitusukar larut(Sugiyarto,2010: 85).

Semua unsur golongan IIA tidak bereaksi dengan air kecuali pada suhutinggi.

Kecuali berilium dan magnesium yang berkorosi terus menerus dalamudara sampai

mereka seluruhnya telah berubah menjadi oksida,hidroksida ataukarbonat. Berilium

dan magnesium mudah bereaksi dengan oksigen. Selaputoksida yang kuat miliknya
akan terbentuk,cenderung melindungi loga,yangterletakdisebelah bawahnya dari

serangan lebih lanjut pada suhu kamar jikadipanaskan dengan kertas. Bahkan kedua

logam ini akan terbakar dengan baik.Bila suhu udara tinggi magnesium yang terbakar

dalam udara bukan hanya akan bereaksi dengan oksigen saja tetapi juga dengan

nitrogen serta karbon dioksida(Kennan,1986: 56).

Unsur-unsur logam alkali tanah terdapat dalam bentuk senyawa magnesium,

kalsium terdapat dalam silikat duminosilikat sebagai kationnya,olehkarena itu kation


kation dalam silikat itu larut dalam air dan terbawa oleh airhujan kelaut maka ion-ion

Ca2+dan Mg2+ banyak ditemuakan dilaut terutama pada kulit kerrang sebagai CaCO 3

(Syamsidar,2013: 45).

Berilium (Be) merupakan anggota pertama dalam golongan alkali tanah yang

bersifat hamper semi logam dan oleh karena itu lebih baik dibicarakan terpisah.

Radium (Ra) yang merupakan anggota terakhir yang bersifat radioaktif sehingga

sifat-sifat kimianya belum diketahui seacara mendalam. Ikatan metalik alkali tanah
lebih kuat dari padaikatan metalik logam alkali,walaupun densitasnya naik dengan

naiknya nomoratom seperti halnya logam-logam alkali lainnya, titik leleh dan entalpi

atomisasi berubah hanya sedikit saja . Logam-logam alkali tanah kurang reaktif

dibanding logam alkali,namun lebih reaktif dari pada logam-logam yang

lain(Sugiyarto,2010: 85-87).

Menurut Satria (2012: 36-37) kegunaan logam alkali tanah adalah:

1. Paduan magnesium 10% dan alumunium 90% (magnalinum) digunakan

untuk konstruksi pesawat udara, karena sifat bahan paduan ini adalah kuat

dan ringan.

2. Magnesium bisa digunakan sebagai pencegah korosi pipa besi di tanah

dan dinding kapal laut.


3. Berilium, karena bersifat ringan, biasa digunakan sebagai kerangka

rudal dan pesawat ruang angkasa.

4. Berilium, bersifat transparan terhadap sinar-X, sehingga bisa digunakan

sebagai jendela tabung sinar-X.

5. Senyawa kalsium, merupakan senyawa yang mudah didapat dan

melimpah di alam, bisa digunakan sebagai bahan bangunan.

6. Mg(OH)2, dalam bidang farmasi, bisa digunakan sebagai obat maag.


BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Tempat dan Waktu

Percobaan Kimia Unsur dilaksanakan di laboratorium Kimia Organik

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, pada hari Jumat, 13 Desember pukul

08:00 WITA -selesai.


B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas kimia 250 ml, lampu

spritus, dan kawat platina.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah HCl,

Natrium(Na), Kalium (k), Kalsium (Ca), Strountium (Sr), dan Barium (Ba).

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada percobaan ini adalah Mula-mula kawat platina

dimasukkan kedalam HCl pekat. Kemudian kawat platina dipanaskan menggunakan

spritus. Lalu kawat platina dimasukkan kedalam masing-masing unsur seperti


Natrium(Na), Kalium (k), Kalsium (Ca), Strountium (Sr), dan Barium

(Ba).Kemudian diamati karakteristik nyala api pada masing-masing unsur.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

Data Pengamatan

TABEL IV.I Hasil Pengamatan Sampel

Perlakuan Hasil Pengamatan

Kawat platina + Natrium Kuning Keemasan


Kawat platina + Kalsium
Merah Bata (Merah Kekuningan)
Kawat platina + Strontium
Merah Tua Agak Keunguan
Kawat platina + Barium
Hijau Kekuningan
Kawat platina + Kalium
Lembayung (Nila)/ Biru

TABEL IV.II Warna-warna pada Spektrum Cahaya Tampak

Warna Panjang Gelombang Frekuensi Energy Foton

2.75-3.26eV
Ungu 380-450 nm 668-789 THz
2.50-2.75 eV
Biru 450-495 nm 606-668 THz
526-606 THz 2.17-2.50 eV
Hijau 495-570 nm
508-526 THz 2.10-217 eV
Kuning 570-590 nm
484-508 THz 2.00-2.10 eV
Jingga 590-620 nm
400-484 THz
Merah 620-750 nm 1.65-2.00 eV
B. Pembahasan

Unsur kimia merupakan suatu spesies atom yang memiliki jumlah proton yang

sama dalam inti atomnya. Sebanyak 118 unsur telah diidentifikasi, yang 94 di

antaranya terjadi secara alami di bumi. Sedangkan 24 sisanya, merupakan unsur

sintetis.Ilmu kimia unsur memuat berbagai jenis-jenis unsur yang ada. Berbagai

unsur kimia tersebar diseluruh permukaan bumi ini. Berbagai jenis zat dapat kita

temui dikehidupan sehari-hari. Salah satu unsur tersebut adalah alkali tanah
Pada percobaan ini dilakukan uji nyala menggunakan kawat platina karena

sifatnya yang stabil, tidak bereaksi dengan logam atau larutan uji. Sebelum

digunakan kawat platina terlebih dahulu dicelupkan ke dalam larutan HCl, kemudian

dipijarkan diatas nyala api. Tujuannya untuk menghilangkan sisa logam atau kotoran-

kotoran yang masih menempel pada kawat platina. Kawat platina telah bersih jika

tidak memberikan warna nyala. Setelah dipijarkan, kawat platina dicelupkan ke

dalam larutan uji dan diberi serbuk logam yang sesuai dengan larutan uji lalu

dipijarkan dan diamati warna nyala yang dihasilkan. Nyala yang digunakan adalah

nyala oksidasi pada daerah zona oksidasi bawah dimana pada daerah ini terdapat

kelebihan oksigen sehingga baik digunakan pada uji nyala.

Dari hasil percobaan warna nyala untuk unsur natrium (Na) menghasilkan
warna kuning keemasan, untuk warna nyala kalium (K) menghasilkan warna nila

(lembayung), untuk warna nyala untuk unsur natrium (Ca) menghasilkan warna

merah bata (merah kekuningan), untuk warna nyala untuk unsur stronsium (Sr)

menghasilkan warna merah tua agak keunguan, untuk warna nyala untuk unsur

barium (Ba) menghasilkan warna hijau kekuningan. Setiap unsur menghasilkan

warna nyala yang berbeda. Hal ini dikarenakan tiap atom memilki konfigurasi

elektron yang berbeda serta karakteristik atau sifat khas dari atom tersebut.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan yang dilakukan adalah:
1. Uji nyala logam dapat dilakukan dengan menggunakan kawat platina yang
dicelupkan kedalam larutan HCl kemudian di celupkan kedalam larutan yang
mengandung unsur logam alkali (Na,K,Ca,Sr dan Ba) kemudian
memanaskannya pada api yang menyala.

2. Dari hasil percobaan ini setiap unsur menghasilkan warna nyala yang

berbeda. Hal ini dikarenakan tiap atom memilki konfigurasi elektron yang

berbeda serta karakteristik atau sifat khas dari atom tersebut.

3. Waktu sinar yang terpancar dari masing-masing unsur logam yang dibakar

menggunakan kawat platina memiliki waktu pancar yang hanya sebentar.

B. Saran

Adapun saran dari saya kiranya pada percobaan selanjutnya pengamatan yang

dilakukan dapat lebih jelas menggunakan kaca cobalt sebagai alat bantu pengamatan

Karena dapat menyerap cahaya untuk memudahkan praktikan saat melakukan

pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, E. James. Chemical The University Foundation and Structure. Terj. Aloysius
Handyani Pudjaatmaka, Suminar Achmadi. Kimia Universitas Asas dan Struktur.
Tangerang: Binarupa Aksara, 2002.

Kasim,. Kimia Dasar. PT MKU UNHAS : Makasar, 2008.h. 67


Keenan, Kleinfeiter. Wood. Chemical For University. Terj. Aloysius Handyani Pudjaatmaka.
Kimia Untuk Universitas. Edisi Keenam Jilid I, Jakarta: Erlangga, 1984.
Mersier,. Inorganic Chemistry. Pearson Prentice Hall.inc : New Jersey, 2004.
Petrucci, dkk.General Chemistry: Principies and Modern Applications. Terj.
Suminar Sutiati.Kimia Dasar:Prinsip-prinsip dan aplikasi modern.Jakarta:
Erlangga, 2008.
Rachmantio, Honotius. Pengantar Material Sains I Buku Atom-Molekul-Padat. Yogyakarta:
Tabernakelindo Yogyakarta, 2004.

Ratna,.Alkali dan Alkali Tanah. Chem.-is-try, 2012


Rian Agus Dwinata, Rusdi Efend, dkk. “Rancang Bangun Aplikasi Tabel Periodik
Uunsur dan Perumusan Senyawa Kimia dari Unsur Kimia Dasar Berbasis
Android” Rekursif 4 no. 2 (2016) : h. 176.
Satria,.Alkali dan Alkali Tanah. 2012
Selamat, dkk, Buku Penuntun Belajar KimiaAnalatik Kualitatif, 2001.h. 15-16
Singaraja : IKIP Negeri Singaraja.Vogel, A. I, Analisis Anorganik Kualitatif
Makrodan Semimikro, Jakarta :PT. Kalman Media Pustaka1985.
Sugiyarto, Kimia Anorganik Logam. Graha Ilmu : Yogyakarta, 2010.
Syamsidar,. Dasar Reaksi Kimia Anorganik. Alaudin University : Makasar, 2013.

Anda mungkin juga menyukai