SIFAT-SIFAT UNSUR
Disusun oleh :
Asisten
(MURNIATI)
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia merupakan salah satu bidang ilmu yang penting untuk
dipelajari, karena banyak ilmu yang berkaitan dengan kimia yang diterapkan
pada kehidupan sehari-hari. Kimia merupakan perubahan benda/zat atau
ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur dan sifat zat atau
materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi
serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-
hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom
individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada
tingkat makroskopik. Unsur kimia adalah sebuah zat yang hanya
mengandung 1 (satu) jenis atom. Variasi yang luar biasa yang mengelilingi
jagat raya tersusun atas substansi-substansi yang bisa juga disebut dengan
unsur. Sifat kimia unsur adalah sifat yang mengubah unsur menjadi zat baru
dan unsur tersebut bereaksi dengan zat lain. Singkatnya unsur adalah suatu
bahan murni yang terdiri dari proton, neutron dan elektron sebagai
pembentuk unsur (Dwinata, 2016).
Sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang mempunyai kecenderungan
untuk berubah secara teratur sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari
kiri ke kanan dalam satu periode dan dari atas ke bawah dalam satu
golongan. Sistem periodik unsur merupakan pengelompokan unsur-unsur
dalam tabel yang dilakukan para kimiawan untuk menemukan keteraturan
sifat dari unsur. Unsur-unsur dalam satu golongan merupakan kelompok
unsur-unsur yang dalam satu periodik memiliki sifat-sifat yang mirip.
Sistem periodik unsur merupakan suatu materi yang abstrak karena
sistem periodik unsur mencakup pembahasan materi yang ukurannya terlalu
kecil. Materi sistem periodik unsur memiliki banyak istilah-istilah dan
kosakata baru, dan meliputi suatu pokok bahasan mengenai golongan,
periode. Sehingga dilakukan percobaan agar kita secara langsung bisa
membedakan sifat-sifat unsur terutama, khususnya unsur golongan IA dan
juga unsur golongan IIA (Setiyana, 2020).
1.2 Tujuan Percobaan
Mempelajari sifat–sifat unsur golongan Alkali (IA) dan Alkali Tanah (IIA).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sifat-Sifat Unsur
Sifat kimia unsur adalah sifat yang mengubah unsur menjadi zat baru
dan juga bagaimana unsur tersebut bereaksi dengan zat lain. Sifat unsur
seperti wujud, warna, kelarutan, daya hantar, kemagnetan, titik didih, dan
titik lebur. Pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat
mengalami perkembangan dari yang paling sederhana hingga modern. Mulai
dari Antoine Lavoisier hingga mengalami penyempurnaan oleh Henry
Moseley, seorang kimiawan asal Inggris yang menemukan cara menentukan
nomor atom. Dalam buku "Kimia" karya Nana Sutresna dijelaskan bahwa
pada tahun 1913, Moseley telah melakukan eksperimen pengukuran panjang
gelombang unsur menggunakan sinar-x. Dalam buku "Kimia" karya Nana
Sutresna dijelaskan bahwa pada tahun 1913, Moseley telah melakukan
eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X.
Eksperimen Moseley itu telah membuat kesimpulan bahwa sifat dasar atau
bukanlah didasari oleh massa atom relatif, melainkan didasari oleh kenaikan
jumlah protonnya, yang diakibatkan dari adanya unsur-unsur yang memiliki
massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton yang sama dan yang
terdapat pada kimia unsur disebut isotope (Bimantoro et al, 2016).
Ikatan jumlah proton tersebut telah mencerminkan kenaikan nomor
atom unsur. Sehingga, sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari
nomor atomnya. Pengelompokan unsur-unsur sistem periodik modern
merupakan penyempurnaan hukum periodik Mendelev yang disebut juga
tabel periodik bentuk panjang. Dalam pandangan ini, penyusunan sistem
periodik modern didasarkan pada kenaikan atom dan kemiripan sifatnya.
Atom merupakan bagian terkecil dari unsur, sehingga dapat disimpulkan
bahwa sifat suatu unsur ditentukan oleh keadaan dari atom-atom penyusun
unsur tersebut. Atom tersusun dari inti atom (proton dan neutron) yang
dikelilingi oleh elektron. Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai
elektron valensi yang sama, sedangkan unsur-unsur dalam satu periode
mempunyai elektron valensi yang menghuni kulit yang sama. Maka sifat-
sifat unsur mempunyai hubungan dengan konfigurasi elektron, dimana
unsur-unsur dengan konfigurasi elektron yang mirip akan mempunyai sifat
yang mirip. Sistem periodik modern sendiri terdiri atas 7 periode. Periode
terbagi menjadi 2 jenis yakni, periode panjang (4,5,6, dan 7) dan periode
pendek (1, 2, dan 3). Jumlah golongan pada sistem periodik terdiri atas 8
golongan utama (golongan A) dan 8 golongan tambahan (golongan B).
Unsur-unsur golongan B disebut dengan unsur transisi. Letak unsur
golongan B berada di antara golongan IIA dan IIIA. Ahli kimia
mengelompokkan unsur berdasarkan kemiripan sifat, baik unsurnya sendiri
maupun senyawanya. Pengelompokkan berdasarkan kimiripian sifat, baik
secara unsur maupun senyawa disajikan dalam bentuk suatu tabel periodik.
2.1.1 Sifat-sifatnya yaitu :
A. Jari-Jari Atom
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Reaktivitas Unsur
Penambahan
Unsur Aquadest Pemanasan Keterangan
Indikator PP
Tidak
Tidak ada
Magnesium Berubah - Pink
Endapan
Warna
Kalsium Tidak - Ungu Pekat Tidak Ada
Berubah
Endapan
Warna
4.2 Reaksi
4.2.1 Reaktivitas Unsur
1) Mg + H2O → MgO↓ + 2H
(Magnesium) (dihidrogen monoksida) (Magnesium Oksida) (Hidrogen)
2) Ca + H2O → CaO↓ + 2H
(Calsium ) (dihidrogen monoksida) (Calsium Oksida) (Hidrogen)
3) Na + H2O → NaO↓ + 2H
(Natrium) (dihidrogen monoksida) (Natrium Oksida) (Hidrogen)
4.2.2 Pengendapan Garam Sulfat
1) MgCl2 + H2SO4 → MgSO4↓ + 2HCl
(Magnesium Klorida) (Asam Sulfat) (Magnesium Sulfat) (Asam Klorida)
2) CaCl2 + H2SO4 → CaSO4↓ + 2HCl
(Calsium Klorida) (Asam Sulfat) (Calsium Sulfat) (Asam Klorida)
3) SrCl2 + H2SO4 → SrSO4↓ + 2HCl
(Stronsium Klorida) (Asam Sulfat) (Stronsium Sulfat) (Asam Klorida)
4) BaCl2 + H2SO4 → BaSO4↓ + 2HCl
(Barium Klorida) (Asam Sulfat) (Barium Sulfat) (Asam Klorida)
4.2.3 Pengendapan Garam Hidroksida
1) MgCl2 + 2NaOH → Mg(OH)2↓ + 2NaCl
(Magnesium Klorida) (Natrium hidroksida) (Magnesium hidroksida) (Natrium Klorida)
2) CaCl2 + 2NaOH → Ca(OH)2↓ + 2NaCl
(Calsium Klorida) (Natrium hidroksida) (Calsium hidroksida) (Natrium Klorida)
3) SrCl2 + 2NaOH → Sr(OH)2↓ + 2NaCl
(Stronsium Klorida) (Natrium hidroksida) (Stronsium hidroksida) (Natrium Klorida)
4) BaCl2 + 2NaOH → Ba(OH)2↓ + 2NaCl
(Barium Klorida) (Natrium hidroksida) (Barium hidroksida) (Natrium Klorida)
4.3 Pembahasan
4.3.1 Reaktivitas Unsur
Pada percobaan reaktivitas unsur, unsur magnesium saat
penambahan aquadest tidak mengalami reaksi. Dan ketika pemanasan,
terbentuk gelombang gas. Namun pada saat penambahan indikator PP,
unsur magnesium mengalami reaksi yang mengakibatkan warna
larutan
menjadi berwarna merah muda. Begitu pun unsur kalium pada saat
penambahan aquadest tidak mengalami reaksi. Dan ketika pemanasan
terbentuk gelombang gas. Namun pada saat penambahan indikator PP,
unsur kalium mengalami reaksi yang mengakibatkan warna larutan
menjadi berwarna merah muda.
4.3.2 Pengendapan Garam Sulfat
Berdasarkan tabel di atas unsur MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2
dilarutkan menggunakan larutan H2SO4. Untuk MgCl2 dan CaCl2
dengan penambahan H2SO4 tidak mengalami reaksi dan tidak
membentuk endapan. Untuk SrCl2 dan BaCl2 dengan penambahan
H2SO4 mengalami reaksi dan membentuk endapan. Secara teori
dijelaskan bahwa apabila larutan yang bersifat asam H2SO4
direaksikan dengan golongan IIA maka semakin ke bawah semakin
mudah larutan.
4.3.3 Pengendapan Garam Hidroksida
Berdasarkan tabel di atas unsur MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2 yang
dilarutkan menggunakan larutan NaOH tidak mengalami reaksi
ataupun
membentuk sebuah endapan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan
percobaan reaktivitas unsur magnesium dan kalium dengan melarutkan
larutan aquadest tidak mengalami reaksi namun ketika penambahan
indikator PP unsur magnesium dan kalium mengalami reaksi perubahan
warna. Dan
pada percobaan pengendapan garam sulfat menggunakan H2SO4 sebagai
pelarut MgCl2, CaCl2 tidak membentuk endapan. Sedangkan untuk SrCl2
dan
BaCl2 dengan penambahan H2SO4 mengalami reaksi dan membentuk
endapan. Serta pada percobaan pengendapan garam hidroksida unsur MgCl 2,
CaCl2, SrCl2, BaCl2 yang dilarutkan menggunakan larutan NaOH tidak
mengalami reaksi ataupun membentuk sebuah endapan.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Laboratorium
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum sebaiknya
ditambah/dilengkapi agar praktikan tidak kesusahan saat melakukan
praktikum, seperti meminjam bahan atau alat dari kelompok lain saat
praktikum berlangsung karena kekurangan bahan dan alat yang
dibutuhkan. Menurut saya, hal tersebut mengakibatkan kurangnya
efektivitas berlangsungnya praktikum.
5.2.2 Saran Untuk Asisten
Untuk kakak asisten, saat kami melakukan asistensi dan kakak
mengoreksi laporan kami agar kiranya memperhatikan secara seksama
apa saja yang akan kami revisi dan hal tersebut untuk
mengefisiensikan waktu agar kami bisa lebih fokus lagi ke laporan-
laporan selanjutnya.