Anda di halaman 1dari 3

A.

          Tabel Perodik Unsur


     Tabel Periodik Unsur adalah pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat
mengalami perkembangan dari yang paling sederhana hingga modern. Sistem periodik
unsur adalah unsur yang mempunyai kemiripan sifat kima dan sifat fisis diletakkan dalam
satu golongan dan periode. Letak golongan suatu unsur dalam sistem periodik dapat
diramalkan dari subkulit terakhir yang terisi elektron. Sedangkan letak periode suatu unsur
dapat ditentukan dari jumlah kulit elektron dari unsur tersebut.

       B.  Periode dan Golongan Unsur-unsur Dalam Sistem Periodik Modern


Pada sistem periodik modern, unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat yang mirip
diletakkan pada satu lajur vertikal. Deret vertikal unsur-unsur pada sistem perodik ini disebut
golongan unsur. Sedangkan deret horizontal dari unsur-unsur pada sistem periodik disebut
periode.
1.        Periode
Unsur-unsur yang jumlah kulitnya sama dalam sistem periodik ditempatkan pada periode
yang atau baris yang sama.
Nomor periode = jumlah kulit
Dalam sistem periodik modern, terdapat tujuh periode.
a.  Periode 1, periode yang sangat pendek berisi 2 unsur yaitu H dan He.
b.  Periode 2, periode pendek berisi 8 unsur.
c.  Periode 3, periode berisi 8 unsur.
d.  Periode 4, periode panjang berisi 18 unsur.
e.  Periode 5, periode panjang berisi 18 unsur.
f.  Periode 6, periode sangat panjang berisi 32 unsur.
g.  Periode 7, periode yang belum lengkap.
Unsur –unsur yang hanya mempunyai satu kulit (kulit K saja) terletak pada periode ke-1
(baris paling atas). Unsur-unsur yang mempunyai dua buah kulit (kulit K dan kulit L) terletak
pada periode ke-2 (baris kedua), dan seterusnya.
2.        Golongan
Unsur-unsur yang jumlah elektron pada kulit terluarnya sama ditempatkan pada
golongan (kolom) yang sama.
Nomor golongan = jumlah elektron pada kulit terluar
Unsur yang hanya segolongan mempunyai sifat-sifat kimia yang sama, sebab memiliki
jumlah elektron pada kulit terluar yang sama.
Unsur –unsur yang bernomor atom 1 (hidrogen) sampai bernomor atom 20 (kalsium)
termasuk kelompok unsur-unsur utama dan nomor golongannya dibutuhi huruf A.
Ada delapan golongan dari unsur-unsur utama, yaitu:
Golongan Nama golongan Jumlah elektron pada
kulit terluar
IA Golongan Alkali 1
IIA Golongan Alkali Tanah 2
IIIA Golongan Boron 3
IVA Golongan Karbon 4
VA Golongan Nitrogen 5
VIA Golongan Oksigen 6
VIIA Golongan Halogen 7
VIIIA Golongan Gas Mulia 8

C.  Sifat – Sifat  Periodik Unsur


Sifat – sifat unsur yang berubah secara teratur di sebut sifat periodik unsur - unsur. Sifat –
sifat unsur dalam sistem periodik meliputi :
1)      Jari – jari atom
Jari – jari atom adalah jarak dari inti atom hingga kulit terluarnya. Secara umum
bahwa jari – jari atom dalam satu golongan akn semakin besar dari atas kebawah. Sementara
dalam satu periode semakin kekanan jari – jari atomnya semakin kecil. Dalam satu golongan,
semakin kebawah letak suatu unsur dalam sistem periodik, semakin bertambah periodenya.
Unsur – unsur dalam satu golongan dari atas kebawah jari – jari atomnya semakin besar
karena jumlah kulit atom semakin bertambah. Dalam satu periode semua unsur memiliki
jumlah kulit yang sama. Semakin kekanan letak suatu unsur dalam sistem periodik, semakin
bertambah jumlah elektron pada kulit terluarnya, yang diikuti dengan bertambahnya jumlah
proton pada inti atom. Dengan demikian, gaya tarik menarik antara protan dan elektron
semakin besar dan akibatnya jari – jar atom semakin kecil.
2)      Potensial Ionisasi
Potensial ionisasi adalah energi minimum yang di perlukan oleh suatu atom netral
atau ion untuk melepas satu elektron yang terikat paling luar dalam fase gas terisolasi. Suatu
atom netral di beri energi hingga sebuah elektronnya terlepas, energi yang di berikan ini di
sebut sebagai potensial ionisasi pertama.ionisasi pertama merupakan energy yang digunakan
untuk ionisasi sesuai persamaan berikut ini
Apabila terdapat Na+ (g) di berikan lagi energi sehingga terbentuk Na2+(g) , energy yang di
berikan ini di sebut sebagai potensial ionisasi kedua, dan seterusnya. Elektron – electron
dalam suatu atom atau ion saling tarik menarik dengan inti atom atau ion tersebut sehingga
potensial ionisasinya berharga positif. Semakin kecil jari – jari atom, potensial ionisasinya
semakin besar. Dalam satu periode unsur – unsur memiliki jumlah kulit atom yang sama.
Semakin kekanan letak suatu unsur dalam sistem periodik, semakin bertambah jumlah
elektron pada kulit terluarnya.
3)      Aifnitas elektron
Afinitas elektron adalah energi yang di lepaskan atau di serap ketika satu elektron
ditambah ke atom atau ion dalam fase gas terisolasi. Afinitas elektron umumnya bersifat
eksotermis (melepaskan energi), karena elektron yang masuk akan mengalami gaya tarik –
menarik dengan inti atom. Variasi afinitas elektron juga di pengaruhi oleh ukuran atom.
Semakin dekat atom ke inti atom, semakin besar pula pengaruh gaya tarik inti yang di
rasakan elektron tersebut. Atom yang memiliki ukuran yang paling kecil akan memiliki
muatan inti efektif yang tinggi  pada kulit terluarnya, sehingga memiliki afinitas elaktron
yang tinggi. Secara umum dalam satu golongan semakin kebawah, afinitas elektronya
semakin kecil. Sementara dalam satu periode semakin ke kana, afinitas elektronnya semakin
besar. Semakin kecil jari – jari atom afinitas elektronnya semakin besar.
4)      Keelektronegatifan
Keelektronegatifan merupakan ukuran kemamapuan suatu atom untuk menarik
elektron dalam ikatannya ketika atom – atom tersebut membentuk ikatan. Unsur–unsur yang
memiliki keelektronegatifan tinggi memiliki kemampuan lebih besar untuk menarik elektron
ikatannya. Dalam suatu molekul, unsur yang lebih elektronegatif bermuatan parsial negatif,
sedangkan unsur – unsur yang kurang elektronegatif akan bermuatan parsial positif.
Keelektronegatifan merupakan suatu konsep dan tidak memiliki satuan karena hanya
merupakan perbandingan kemampuan untuk menarik electron.
Secara umum dalam satu periode semakin kekanan, keelktronegatiffan unsur – unsur
semakin meningkat seiring dengan menurunnya karakter logam. Sebaliknya, dalam satu
golongan semakin ke bawah keelektronegatif unsur – unsur semakin menurun. Semakin kecil
jari – jari atom, keelktronegatifannya semakin besar.

 Siska hafshari / 20119050/ D4 TLM


 Sholekan cahyo utomo / 10119170/ S1 Farmasi

Anda mungkin juga menyukai